kab/kota: Pulo

  • Otak Perampokan dan Pembunuhan Nenek Bimih di Bekasi Merupakan Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Februari 2025

    Otak Perampokan dan Pembunuhan Nenek Bimih di Bekasi Merupakan Residivis Megapolitan 17 Februari 2025

    Otak Perampokan dan Pembunuhan Nenek Bimih di Bekasi Merupakan Residivis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pelaku berinisial DA (27) yang merupakan otak perampokan rumah
    nenek Bimih
    (71) di Desa Sindang Jaya, Kabupaten Bekasi, baru keluar dari penjara tiga bulan yang lalu.
    DA sebelumnya terlibat dalam kasus pencurian motor dan pengedaran narkoba.
    “Tersangka DA ini baru tiga bulan yang lalu keluar dari penjara. DA merupakan residivis curanmor dan juga residivis narkoba,” ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra, Senin (17/2/2025).
    Selain DA, empat pelaku lain yang terlibat dalam perampokan tersebut berinisial MR (25), AG (30), NM (31), dan RY (20).
    Kelima tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
    “Para tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP, diancam dengan hukuman maksimal seumur hidup atau penjara selama 15 tahun,” kata Wira.
    Diberitakan sebelumnya, Bimih ditemukan tewas di toko kelontongnya yang terletak di Jalan Pulo Rengas, RT 007/RW 003, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.
    Menantu korban, Udin (52), menyatakan bahwa mertuanya ditemukan dalam kondisi leher terikat dengan kain kerudung.
    “Korban saat ditemukan sudah terikat lehernya,” ujar Udin saat ditemui di sekitar kediaman korban.
    Di lokasi kejadian, Udin menemukan lemari rumah dan lemari toko kelontong berantakan, serta gembok rolling door toko yang dirusak oleh pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub Akan Tindak PO Bus Nakal Getok Harga Saat Mudik Lebaran 2025

    Kemenhub Akan Tindak PO Bus Nakal Getok Harga Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mewanti-wanti perusahaan otobus (PO) untuk tidak mengetok harga tiket bus selama momen mudik lebaran Idul Fitri 2025. Dia mengatakan pihkanya akan menindak PO yang nakal.

    “Nanti pemerintah akan mengumumkan apakah ada (tarif) tuslah tapi dalam rangka kebijakan bapak Presiden. Ongkos untuk Natal dan lebaran ini diharapkan tidak mengalami kenaikan seperti yang kita lakukan pada saat Nataru (Natal dan tahun baru) kemarin,” kata Wakil Menteri Perhubungan Suntana di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin (17/2/2025).

    Suntana mengatakan pihaknya akan mengawasi PO bus agar tidak menaikkan harga tiket saat momen mudik lebaran. Dia menegaskan Kemenhub akan melakukan penindakan.

    “Bila nanti aturannya sudah keluar, terindikasi ada PO atau pengemudi yang menaikkan harga tidak sesuai dengan aturan, tentu saja ada aturan berlaku dan akan ditindak,” ujarnya.

    Di sisi lain, Kementerian Perhubungan juga mengimbau PO bus menugaskan sopir yang kompeten untuk membawa armada saat momen mudik Lebaran mendatang. Salah satu yang menjadi pertimbangan yakni tidak menugaskan sopir bus yang pernah terlibat kecelakaan.

    “Beberapa PO sudah kami ingatkan untuk tidak menggunakan atau memakai sopir yang kompetensinya masih diragukan atau pernah terlibat dalam suatu kecelakaan sebelumnya,” jelasnya.

    Kementerian Perhubungan bersama stakeholder terkait melakukan tes urine untuk memastikan sopir tidak terpengaruh obat-obatan terlarang saat mengemudi. Suntana menegaskan Sopir truk menjadi penentu keamanan dan keselamatan berlalu lintas.

    “Kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan urine, untuk memastikan bahwa pengemudi kita tidak kena terpengaruh obat-obatan. Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai kita melaksanakan operasi pengamanan angkutan lebaran. Sampai setelah selesainya pun kita lakukan, bukan hanya sebelum,” pungkasnya.

    (wnv/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi siapkan empat klaster pengamanan jelang Operasi Ketupat 2025

    Polisi siapkan empat klaster pengamanan jelang Operasi Ketupat 2025

    Jakarta (ANTARA) – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan empat klaster pengamanan menjelang Operasi Ketupat Tahun 2025.

    “Untuk merencanakan skenario pengamanan Operasi Ketupat tentunya kita mengevaluasi bahwa ada empat klaster yang harus kita persiapkan,” kata Kakorlantas Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho saat ditemui di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin.

    Dia menjelaskan empat klaster tersebut. Pertama, mempersiapkan jalur tol termasuk kerawanan di dalam tol termasuk juga mempersiapkan jalan-jalan nasional.

    Kedua, jalur alternatif termasuk jalur-jalur yang menuju ke tempat-tempat wisata termasuk juga dalam perkotaan.

    Ketiga dan keempat, kesiapan jalur penyeberangan antarpulau atau provinsi yang sering digunakan oleh pemudik seperti di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Banyuwangi.

    “Termasuk tempat-tempat yang tentunya nanti menjadi tujuan dari para pemudik termasuk tempat ibadah, wisata dan sebagainya,” kata dia.

    Agus menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Perhubungan dan instansi lainnya tentunya akan membuat skenario yang terbaik setelah mengevaluasi kerawanan-kerawanan yang tahun lalu terjadi dan tahun ini harus dipersiapkan antisipasinya.

    “Contohnya berkaitan dengan jalan tol, akan terjadi penyempitan termasuk juga di ‘rest area’ harus kita kelola termasuk juga pada saat keluar dan masuk tol,” katanya.

    Pihaknya telah melakukan evaluasi bersama Kementerian Perhubungan untuk memperbaiki jalan-jalan yang berlubang di jalur-jalur yang dipergunakan untuk jalur mudik ataupun jalur balik.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengecekan kesehatan sopir terus dilakukan hingga Lebaran

    Pengecekan kesehatan sopir terus dilakukan hingga Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengemukakan bahwa pengecekan kesehatan para sopir bus angkutan umum tidak hanya dilakukan saat Operasi Keselamatan Jaya 2025 saja, namun hingga perayaan Lebaran atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai kita melaksanakan operasi pengamanan angkutan Lebaran. Sampai setelah selesainya pun kita lakukan, bukan hanya sebelum,” katanya saat ditemui di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin.

    Suntana juga menjelaskan pengecekan ditujukan di beberapa terminal untuk memastikan sejumlah kesiapan angkutan umum Lebaran.

    Pertama, kesiapsediaan angkutan bus dan angkutan yang lainnya dalam rangka operasi angkutan Lebaran,” katanya.

    Kedua, memastikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan pada saat Nataru lalu adalah kesiapan dari para pengemudi.

    “Karena kesehatan pengemudi itu sangat penting dalam transportasi kita, menjadi prioritas utama,” kata Suntana.

    Dia juga menjelaskan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan salah satunya adalah pemeriksaan urine untuk memastikan bahwa pengemudi tidak kena terpengaruh obat-obatan.

    “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan dampak yang maksimal, demi terwujudnya transportasi yang aman dan terkendali,” katanya.

    Suntana juga berharap dengan pemeriksaan kesehatan ini kecelakaan lalu lintas tidak ada lagi (zero accident).

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi memulai Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 yang akan berlangsung selama 14 hari yakni mulai Senin hingga 23 Februari 2025.

    Kepala Korlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Suryonugroho mengatakan bahwa operasi ini digelar untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat saat berkendara.

    “Salah satu sasarannya adalah meningkatkan kepatuhan dan ketaatan pengguna jalan agar betul-betul pengguna jalan itu tertib berlalu lintas,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/2).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Emas Antam Hari Ini, 17 Februari 2025: Merosot Jadi Rp1.671.000 Per Gram – Halaman all

    Harga Emas Antam Hari Ini, 17 Februari 2025: Merosot Jadi Rp1.671.000 Per Gram – Halaman all

    Harga emas hari ini, Senin (17/2/2025), merosot jadi Rp1.671.000 per gramnya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini.

    Tayang: Senin, 17 Februari 2025 14:28 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    EMAS ANTAM – Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Simak rincian harga emas terbaru pada hari ini, Senin (17/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas Antam hari ini, Senin (17/2/2025), adalah Rp1.671.000 per gram.

    Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam saat ini mengalami perubahan dari harga sebelumnya, merosot sebanyak Rp7.000 per gram.

    Harga buyback emas hari ini juga mengalami perubahan, turun di level Rp1.521.000 per gram.

    Harga buyback emas Antam adalah harga yang didapatkan ketika pemegang emas Antam ingin menjualnya.

    Perlu diketahui, perhitungan harga emas tersebut hanya berlaku di kantor pelayanan Antam Pulo Gadung, Jakarta.

    Gerai penjualan emas Antam lainnya bisa jadi mematok harga berbeda.

    Harga emas pada hari ini, Senin (17/2/2025), dalam berbagai pecahan:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp885.500
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.671.000
    Harga emas batangan 2 gram: Rp3.282.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp4.898.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp8.130.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp16.205.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp40.387.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp80.695.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp161.312.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp403.015.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp805.820.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.611.600.000

    *Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Februari 2025: Turun Drastis Jadi Rp1.678.000 Per Gram – Halaman all

    Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Februari 2025: Turun Drastis Jadi Rp1.678.000 Per Gram – Halaman all

    Harga emas hari ini, Sabtu (15/2/2025), menurun drastis jadi Rp1.678.000 per gramnya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 15:26 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    EMAS ANTAM – Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Simak rincian harga emas Antam terbaru pada hari ini, Sabtu (15/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas Antam hari ini, Sabtu (15/2/2025), adalah Rp1.678.000 per gram.

    Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam saat ini mengalami perubahan dari harga sebelumnya, turun drastis sebanyak Rp23.000 per gram.

    Harga buyback emas hari ini juga mengalami perubahan, turun drastis di level Rp1.529.000 per gram.

    Harga buyback emas Antam adalah harga yang didapatkan ketika pemegang emas Antam ingin menjualnya.

    Perlu diketahui, perhitungan harga emas tersebut hanya berlaku di kantor pelayanan Antam Pulo Gadung, Jakarta.

    Gerai penjualan emas Antam lainnya bisa jadi mematok harga berbeda.

    Harga emas pada hari ini, Sabtu (15/2/2025), dalam berbagai pecahan:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp889.000
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.678.000
    Harga emas batangan 2 gram: Rp3.296.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp4.919.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp8.165.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp16.275.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp40.562.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp81.045.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp162.012.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp404.765.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp809.320.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.618.600.000

    *Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polisi Periksa Keluarga Nenek Bimih dan Warga Sekitar Lokasi Penemuan di Bekasi – Halaman all

    Polisi Periksa Keluarga Nenek Bimih dan Warga Sekitar Lokasi Penemuan di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Bimih (72), warga Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditemukan tewas dalam kondisi terikat kain.

    Nenek Bimih diduga menjadi korban perampokan di kediamannya yang juga berfungsi sebagai toko kelontong.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya telah memeriksa lima saksi.

    “Saksi berasal dari warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) hingga keluarga korban,” ujar Kompol Onkoseno, Rabu (12/2/2025).

    Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, mengungkapkan bahwa beberapa barang milik korban hilang pasca kejadian.

    Namun, ia belum dapat memastikan secara rinci barang apa saja yang hilang.

    “Harta yang hilang hanya rokok dan sejumlah uang di laci, selebihnya masih dalam penyelidikan,” kata Basuni saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Senin (10/2/2025).

    Kronologi Kejadian

    Basuni menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan warga sekitar, kejadian bermula pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

    Seorang laki-laki terlihat keluar dari toko korban, yang sebelumnya sudah ditutup sekitar pukul 21.00 WIB.

    Tak lama setelahnya, dua orang lainnya datang dengan sepeda motor dan menghampiri pria tersebut.

    Gerak-gerik mereka yang mencurigakan menarik perhatian seorang saksi yang sedang makan di warung pecel lele di depan rumah korban. Saksi tersebut lalu berteriak “Maling!” untuk meminta pertolongan warga.

    “Dua orang yang mengendarai sepeda motor langsung menjemput pria tersebut, lalu mereka kabur setelah saksi berteriak maling,” jelas Basuni.

    Untuk memastikan kondisi di dalam rumah, sejumlah tetangga, seorang ponakan korban, serta saksi yang berteriak maling segera masuk ke dalam kediaman Bimih.

    “Setelah masuk ke dalam toko, mereka menemukan korban dalam kondisi kaki, tangan, dan leher terikat kain,” tutur Basuni.

    Penyelidikan Masih Berlangsung

    Basuni menyampaikan bahwa hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian Bimih.

    “Kami belum bisa memastikan secara rinci karena masih dalam penyelidikan. Yang jelas, saat ditemukan, korban dalam kondisi terikat,” ujarnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk mengungkap fakta lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan senjata tajam (sajam) di lokasi.

    “Di lokasi kejadian, kami tidak menemukan barang bukti yang berkaitan dengan senjata tajam. Barang bukti hanya berupa kain yang mengikat leher, kaki, dan tangan korban,” ungkap Basuni.

    Dua saksi terkait kejadian ini juga telah diperiksa lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko, mengatakan bahwa pemeriksaan jenazah dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Sekitar pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga dan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas, Sindang Jaya.

    “Jenazah sudah diperiksa dan diserahkan ke keluarga. Saat ini, kasus tengah ditangani oleh penyidik,” kata Hery singkat kepada TribunBekasi.(m37)

     

  • Polisi Periksa 5 Orang Saksi soal Kasus Nenek yang Tewas Terikat di Bekasi – Halaman all

    Polisi Periksa 5 Orang Saksi soal Kasus Nenek yang Tewas Terikat di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus menyelidiki kasus tewasnya seorang nenek berinisial B (72) di kediamannya yang juga merupakan toko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/2/2025) dini hari.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar berujar, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya korban yang ditemukan dalam keadaan terikat kain.

    “Terkini ada lima saksi yang sudah diperiksa,” kata Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi awak media, Rabu (12/2/2025), dilansir Tribun Bekasi.

    Ia menyebut, lima orang saksi yang dimintai keterangan adalah warga sekitar dan keluarga korban.

    Diberitakan sebelumnya, menurut warga sekitar bernama Sunari (40), nenek tersebut sempat menjadi korban pencurian di rumahnya pada tahun 2024 lalu.

    “Yang saya tahu udah dua kali ini, saya tahu dua kali, pertama bulan puasa dulu 2024 duit hilang, infonya Rp30 juta,” ucap Sunari saat diwawancarai awak media, Selasa (11/2/2025).

    Ia menyebut, kejadian pencurian yang terjadi pada tahun lalu berbeda dengan yang terjadi pada Senin lalu.

    Pasalnya, saat peristiwa itu terjadi pada tahun lalu, korban tengah tertidur dan ketika bangun saat pagi hari baru mengetahui uang miliknya raib.

    “Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan udah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan,” ungkapnya.

    Diketahui, korban tewas di rumah sekaligus tokonya setelah menjadi korban perampokan.

    Dugaan itu muncul setelah Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni, mengatakan soal adanya sejumlah barang milik korban yang hilang setelah kejadian berlangsung.

    Namun, Basuni belum bisa memastikan secara detail apa saja barang korban yang hilang.

    “Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” tutur Basuni.

    Kronologi Kejadian

    Basuni mengungkapkan, berdasarkan keterangan warga, kejadian berawal pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

    Saat itu terdapat seorang laki-laki keluar dari toko korban yang awalnya sudah ditutup kira-kira pukul 21.00 WIB.

    Lalu ada dua orang lain yang berboncengan menggunakan sepeda motor menghampiri satu orang yang sudah keluar dari toko tersebut.

    Curiga dengan hal itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele dengan posisi persis di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

    “Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” jelasnya.

    Guna memastikan apa yang terjadi, jelas Basuni, sejumlah tetangga, seorang keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling itu langsung memasuki kediaman B.

    “Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (rumah korban) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” tuturnya.

    Namun, Basuni mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang tinggal seorang diri itu.

    “Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” ucapnya.

    AKP Basuni menyatakan, pihaknya sudah membawa sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk mengungkap fakta kasus ini.

    Berdasarkan barang bukti yang diamankan, pihaknya memastikan tidak ada senjata tajam (sajam) yang ditemukan.

    Bukan hanya itu, dua saksi terkait kasus ini sudah diperiksa jajarannya.

    “Ketika di lokasi kejadian, polisi memastikan tidak ditemukan barang bukti ada kaitannya dengan senjata tajam, tidak ada barang sajam yang melekat di korban itu, barang bukti hanya kain saja yang di leher, kaki, dan tangan,” terangnya.

    Setelah kejadian, AKP Basuni menyebut, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Sementara itu,  Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko mengatakan, pihaknya sudah memeriksa jenazah korban pada pukul 09.00 WIB.

    Pada pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

    “Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” ucap Hery.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul: Polisi Periksa Lima Orang Saksi Telusuri Identitas Kawanan Perampok yang Bunuh Nenek Bimih di Bekasi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

  • Polisi Periksa 5 Orang Saksi soal Kasus Nenek yang Tewas Terikat di Bekasi – Halaman all

    Fakta Baru Kasus Nenek Pemilik Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Sudah 2 Kali Kemalingan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat fakta baru di balik kasus kematian Bimih (72), nenek pemilik toko kelontong di Jalan Pulo Rengas, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Sebagaimana diketahui, Bimih ditemukan tewas dalam kondisi tubuhnya terikat kain di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong pada Senin (10/2/2025) dini hari. Bimih diduga menjadi korban perampokan.

    Setelah didalami lebih lanjut, nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu rupanya pernah kemalingan juga pada tahun lalu.

    Sunari (40), warga sekitar, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, rumah nenek Bimih pernah kemalingan.

    “Yang saya tahu sudah dua kali ini, pertama bulan puasa 2024 lalu, duit nenek Bimih hilang, infonya sih Rp 30 juta,” kata Sunari, Selasa (11/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Namun, kata Sunari, kejadian pencurian tahun 2024 di rumah nenek Bimih berbeda dari kejadian yang kemarin terjadi.

    Sebab, saat kejadian tahun 2024, nenek Bimih saat itu tengah tertidur dan saat bangun pagi hari baru mengetahui uangnya raib.

    “Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya berapa, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan sudah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan juga,” jelas Sunari.

    Sementara itu, Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni mengatakan bahwa dalam penyelidikan kasus tewasnya nenek Bimih ini, polisi mendapati kamera CCTV dirusak oleh para terduga pelaku.

    “Saya sampaikan ada kamera CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian, CCTV tersebut dirusak oleh pelaku,” ujar Basuni saat dikonfirmasi, Selasa.

    Polisi menduga nenek tersebut menjadi korban perampokan karena sejumlah barang milik Bimih hilang setelah kejadian.

    “Harta yang hilang itu rokok dan uang di laci tapi tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” ungkap Basuni.

    Kronologi

    Berdasarkan keterangan warga setempat, peristiwa ini bermula pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

    Saat itu, warga mengatakan ada seorang laki-laki keluar dari toko korban yang sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB.

    Kemudian, ada dua orang lainnya berboncengan menggunakan sepeda motor dan menghampiri satu orang tersebut.

    Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

    “Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” papar Basuni.

    Guna memastikan peristiwa yang terjadi, sejumlah tetangga serta keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling tersebut, langsung memasuki rumah Bimih.

    “Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” terangnya.

    “Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Penyelidikan Tewasnya Nenek Bimih Terikat Kain di Bekasi: Pernah Kemalingan Rp 30Juta di Tahun 2024

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

  • Polisi Periksa Keluarga Nenek Bimih dan Warga Sekitar Lokasi Penemuan di Bekasi – Halaman all

    Nenek Bimih Tewas Diduga Dibunuh Perampok di Bekasi, Pelaku Rusak CCTV Untuk Hilangkan Jejak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI — Polisi masih memburu pelaku pembunuhan terhadap seorang nenek bernama Bimih (72) di Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Diketahui Bimih ditemukan tak bernyawa dalam kondisi kaki, tangan, dan leher terikat kain di dalam rumahnya yang dijadikan tokko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2/2025) dini hari.

    Belakangan diketahui bila pelaku pun sempat merusak CCTV di lokasi kejadian sebelum melancarkan aksinya pada Minggu (9/2/2025) malam.

    “Ada CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian itu CCTV dirusak oleh pelaku,” kata Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni saat dikonfirmasi, Selasa (11/2/2025).

    AKP Basuni menerangkan hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari sejumlah bukti pendukung.

    Nenek Bimih diduga menjadi korban perampokan.

    Dugaan itu timbul setelah Basuni memaparkan adanya sejumlah barang milik korban yang hilang.

    Namun Basuni belum dapat memastikan secara rinci barang korban yang kehilangan tersebut.

    “Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” ucapnya.

    Kronologis Kejadian

    Peristiwa bermula pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 23.59 WIB, warga melihat seorang laki-laki keluar dari toko korban yang awalnya sudah tutup sekira pukul 21.00 WIB.

    Kemudian terdapat dua orang lainnya berboncengan menggunakan satu sepeda motor menghampiri satu orang yang sudah keluar dari toko korban.

    Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang warga yang tengah makan di warung pecel lele yang posisinya persis di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

    “Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” jelasnya.

    Guna memastikan peristiwa yang terjadi, Basuni menuturkan sejumlah tetangga serta satu keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling itu langsung memasuki kediaman Bimih.

    “Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” tuturnya.

    Namun Basuni menyampaikan belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu.

    Sebab pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” ucapnya.

    Terpisah, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko telah memeriksa jenazah korban dimulai sekira pukul 09.00 WIB.

    Sekira pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

    “Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” kata Hery kepada TribunBekasi.

    Tangis Iringi Pemakaman Nenek Bimih

    Puluhan warga mengiringi pemakaman nenek Bimih.

    Pantauan TribunBekasi di lokasi, sebelum prosesi pemakaman dilakukan, sebagian dari puluhan warga itu terlebih dahulu melangsungkan salat jenazah untuk nenek Bimih di masjid yang berada lebih kurang 60 meter dari lokasi kejadian.

    Jenazah nenek Bimih yang dimasukan di keranda itu kemudian digotong sejumlah orang sembari berjalan kaki ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

    Selama perjalanan kurang lebih 10 menit mengantar jenazah nenek Bimih menuju peristirahatan terakhir, sejumlah orang yang mengiringi menangis.

    Tangisan tersebut kemudian berhenti ketika keranda berisi jenazah nenek Bimih sudah diletakan petugas makam di liang lahat.

    Selesai prosesi pemakaman rampung, puluhan orang yang terdiri dari keluarga dan tetangganya itu kemudian mendoakan almarhumah.

    Penulis: Rendy Rutama