Puluhan Ribu Kucing Liar di Jakarta Akan Disteril, Ini Alasannya
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan sterilisasi terhadap 22 ribu
kucing liar
pada tahun 2025.
Langkah ini diambil untuk mengendalikan populasi kucing liar yang terus meningkat di wilayah ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan, bahwa langkah ini penting untuk mencegah lonjakan populasi kucing jalanan yang selama ini menjadi perhatian warga maupun pemerhati satwa.
“Kami menargetkan 22 ribu pada tahun ini. Mudah-mudahan dengan sterilisasi itu populasi kucing di Jakarta menurun,” ujar Pramono di Balai Kota, Selasa (3/6/2025), dikutip dari
Antara
.
Sterilisasi dinilai sebagai metode yang efektif dan berkelanjutan untuk menekan angka pertumbuhan kucing liar tanpa harus melakukan penelantaran atau pemusnahan.
Program ini akan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, bekerja sama dengan masyarakat dan komunitas pecinta hewan.
“Persoalan kucing ini yang kemudian beranak pinak terlalu cepat, maka sterilisasi itu akan tetap kami lanjutkan,” tegas Pramono.
Selain sterilisasi, sempat muncul wacana pembangunan pulau khusus kucing di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Tidung Kecil.
Namun, Pramono menegaskan, bahwa rencana tersebut masih dalam tahap kajian, dan belum ada keputusan final.
“Ketika sudah dikaji, untung ruginya lebih banyak mana, manfaatnya di mana, maka baru kemudian kami memutuskan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo menolak rencana pembangunan pulau tematik kucing karena dinilai dapat mengganggu ekosistem laut dan kawasan konservasi di wilayah Kepulauan Seribu.
Menurut Francine, rencana tersebut berisiko terhadap ekosistem lingkungan dan tidak perlu diteruskan.
Dinas KPKP DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama peduli dan bergotong-royong dalam melaksanakan kegiatan pengendalian populasi kucing liar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Pulau Tidung
-
/data/photo/2023/10/01/651934d32fa06.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puluhan Ribu Kucing Liar di Jakarta Akan Disteril, Ini Alasannya Megapolitan 3 Juni 2025
-

Pemkab olah lumpur dari limbah jadi media tanam ramah lingkungan
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengolah lumpur hasil olahan dari Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Pulau Tidung menjadi media tanam ramah lingkungan.
Petugas PJLP Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Kepulauan Seribu berkolaborasi untuk mengolah lumpur dari air limbah tersebut.
“Kegiatan ini telah berlangsung selama dua minggu di sekitar zona utara SPALD Pulau Tidung,” kata Kepala Seksi Air Bersih dan Air Limbah Suku Dinas SDA Kepulauan Seribu Rezky Arie Pranata di Jakarta, Senin.
Menurut dia, inovasi itu merupakan bagian dari aksi perubahan yang didorong oleh keterbatasan armada penyedot lumpur di wilayah kepulauan. Hal itu lantaran selama ini lumpur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di daratan dikelola oleh PD PAL Jaya dan dibuang ke Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).
Namun, karena di pulau belum tersedia armada penyedot, maka pihaknya mencari cara alternatif agar limbah ini tidak mencemari lingkungan.
Ia mengatakan lumpur dari hasil pengolahan IPAL, termasuk endapan dari manhole yang rutin dibersihkan akan dikumpulkan dalam karung dan ditempatkan di bak pengering (sludge drying bed).
Setelah dikeringkan, lumpur tersebut dicampur dengan kompos hasil pengolahan sampah organik, dan dimanfaatkan sebagai media tanam.
“Subur dan hasilnya bagus. Ini jauh lebih efisien. Kami bisa produksi media tanam sendiri dari lumpur SPALD,” kata Rezky.
Ia menjelaskan program ini juga melibatkan masyarakat secara langsung sebagai bentuk pemberdayaan. Banyak warga yang sebelumnya sudah antusias meminta lumpur ini sebagai pupuk, namun belum dapat digunakan karena masih mengandung bakteri.
“Melalui proses pengeringan dan pencampuran dengan kompos, lumpur kini aman dimanfaatkan sebagai media tanam,” kata dia.
Menurut dia, inovasi ini menjadi bagian dari program jangka pendek selama dua bulan ke depan dengan target identifikasi dan pengumpulan lumpur SPALD dan kompos organik yang layak, pencampuran lumpur IPAL dan kompos menjadi media tanam.
“Penyusunan panduan proses pengolahan dan pemanfaatan, pelibatan awal masyarakat dan pemangku kepentingan di Pulau Tidung,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu Selatan, Munawar mengapresiasi inisiatif seperti ini karena bisa jadi contoh pengelolaan limbah berbasis masyarakat.
Selain membantu penyediaan media tanam yang berkualitas, program ini juga diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan lumpur dan limbah organik.
“Serta meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Dulu Apa-apa Tunai, Kini Transaksi di Pulau Pramuka Bisa Serba QRIS
Jakarta –
Penerapan transaksi non tunai terus digeber, salah satunya di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Salah satu caranya mendorong transaksi non tunai yakni lewat program literasi dan inklusi keuangan. Kepala OJK Jabodebek Edwin Nurhadi menegaskan pentingnya sinergi literasi dan inklusi keuangan dalam upaya mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Dengan menekankan prinsip no one is left behind, melalui forum Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi DKI Jakarta, OJK Jabodebek bersama instansi vertikal dan lembaga jasa keuangan lainnya berkomitmen untuk menciptakan pemerataan akses keuangan serta peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat Provinsi DKI Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu,” ujar Edwin dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya keberlanjutan dalam menjadikan Pulau Pramuka sebagai “Digital Island” dan percontohan bagi kepulauan lainnya di Kabupaten Pulau Seribu. Menurutnya wilayah Kepulauan Seribu memiliki potensi yang besar untuk menjadi wisata Bahari kelas dunia dan karenanya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri perbankan.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo menyampaikan penerapan literasi dan inklusi keuangan melalui layanan perbankan digital merupakan kunci dalam menjawab berbagai kebutuhan transaksi perbankan, khususnya di wilayah kepulauan. Untuk itu, Bank DKI terus menghadirkan layanan yang menjangkau masyarakat di Kepulauan Seribu. Hal ini diwujudkan dengan keagenan JakOne Abank yang memanfaatkan mesin EDC sebagai perwujudan program Laku Pandai, hingga pembayaran berbasis QRIS yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana transaksi pembayaran di Pulau Pramuka.
Hingga saat ini Agus menyebutkan telah terdapat sebanyak 92 merchant yang dibekali oleh mesin EDC untuk kemudahan transaksi masyarakat, dengan nominal transaksi mencapai Rp6,55 miliar pada periode April 2025, atau meningkat 44,48% secara YoY.
Dari sisi infrastruktur fisik layanan keuangan, selain Kantor Cabang Pembantu Pulau Pramuka, Bank DKI juga menyediakan sebanyak 12 mesin ATM dan 1 mesin CRM di wilayah Kepulauan Seribu, yang tersebar di beberapa pulau, yaitu Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Panggang, dan 1 mesin CRM di Pulau Sabira.
Sedangkan Program Laku Pandai dengan keagenan JakOne Abank di wilayah Kepulauan Seribu telah memiliki 34 agen dengan nominal transaksi mencapai Rp4,92 miliar pada periode April 2025.
Adapun saat ini terdapat sebanyak 342 merchant QRIS yang tersebar di wilayah Kepulauan Seribu pada periode April 2025, atau meningkat 3.64% secara yoy, dengan nominal transaksi mencapai Rp 472,52 juta atau meningkat 155,21% secara yoy, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kepulauan, khususnya di Pulau Pramuka.
Realisasi transaksi digital di Kepulauan Seribu yang terus tumbuh positif merupakan dampak dari peningkatan literasi keuangan yang gencar dilakukan oleh pihak Regulator, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, dan didukung penuh oleh Bank DKI.
Selain itu Bank DKI juga telah memberikan dukungan kepada pelaku UMKM di Kepulauan Seribu juga diwujudkan dengan penyaluran Kredit dan Pembiayaan Segmen UKM bagi Pedagang UMKM di wilayah Kepulauan Seribu mencapai Rp5,39 miliar, kepada 51 Pedagang.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menyampaikan Bank DKI akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah DKI Jakarta dan berbagai wilayah operasional Bank DKI. “Bank DKI senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tengah masyarakat, khususnya di wilayah DKI Jakarta dan seluruh daerah operasional kami, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat peran sektor perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan” Tutup Arie.
(fdl/fdl)
-

Pulau Tidung: Sampah yang memenuhi perairannya berasal dari Jakarta
Sampah mulai terlihat di perairan sejak 19 Mei 2025 akibat terdorong angin dan menumpuk di sepanjang tepian pantai,
Jakarta (ANTARA) – Kelurahan Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu menyatakan sampah yang memenuhi perairan di wilayahnya merupakan kiriman atau migrasi dari daratan Jakarta yang kerap terjadi setiap kali musim angin tertentu.
“Fenomena sampah kiriman ini bukan yang pertama terjadi. Jadi ada musimnya,” kata Plt Sekretaris Kelurahan Pulau Tidung, Ari Prianto di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan Pulau Tidung kerap menjadi titik akumulasi sampah laut yang terbawa dari daratan Jakarta dan sekitarnya.
“Kami mengapresiasi atas gerak cepat petugas yang terus membersihkan sampah kiriman tersebut,” kata dia.
Sementara Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu, membersihkan sampah kiriman yang memenuhi perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan.
“Sampah mulai terlihat di perairan sejak 19 Mei 2025 akibat terdorong angin dan menumpuk di sepanjang tepian pantai,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) Sudin LH Pulau Tidung, Azwar Hamid.
Ia menyebutkan ada tiga titik kawasan yang terdampak sampah kiriman yakni pantai Gedung Pembenihan milik Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP), sekitar Kantor Kelurahan Pulau Tidung, dan kawasan wisata Jembatan Asmara yang berdekatan dengan RPTRA Tidung Ceria.
Menurut dia untuk mempercepat penanganan, pihaknya mengerahkan delapan personel pasukan oranye di tiga zona tersebut.
“Masih ada sampah yang di tengah laut dan belum bisa kami angkut. Kami tunggu sampai merapat ke pantai supaya bisa langsung kami bersihkan,” kata dia.
Ia menyebutkan total 250 ton sampah telah dibersihkan, dengan jenis beragam, mulai dari batang kayu, plastik, kaleng kemasan, hingga kasur bekas mengotori garis pantai.
Sampah dilakukan pemilihan dan dikeringkan sebelum dibawa ke daratan.
“Kami akan terus memantau dan membersihkan sampah kiriman tersebut. Mari jaga lingkungan kita, jangan membuang sampah ke kali atau sungai,” harapnya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

Perjuangan Agen BRILink Bantu Warga Kena Telepon Hipnotis
Jakarta –
Nova (29), warga Pulau Tidung memiliki peran unik sebagai agen BRILink. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan berhadapan langsung dengan korban penipuan.
Nova menjadi agen BRILink sejak tahun 2016 dengan nama ‘Agen BRILink Sugiono’. Ia termasuk sepuh dalam daftar ini karena saat itu jumlah agen hanya 3 orang saja. Layanan utama yang disediakan adalah tarik tunai, setor tunai, tranfer ke berbagai bank dan berbagai jenis pembayaran.
Penipuan lewat telepon semakin marak dengan kecanggihan teknologi. Dirinya bercerita bahwa ia sering berhadapan dengan korban penipuan dan berusaha untuk menyadarkan mereka.
“Kalau orang mau transfer beneran itu tenang, karena ada duitnya. Kalau penipuan nggak, dia buru-buru,” katanya.
Suatu kali, ada seorang nenek dengan usia sekitar 60an, salah satu warga yang ia kenal. Nenek itu datang bersama cucunya untuk layanan transfer.
“Dia ke sini pagi-pagi, saya curiga soalnya waktu dia nunjukin rekenin yang mau di transfer lewat di WhatsApp, teleponnya nyala terus,” lanjutnya.
Semakin dilihat, gerak-gerik nenek ini semakin aneh. Ia kemudian pergi dari warung Nova dan melanjutkan teleponnya. Beberapa kali Nova meyakinkan si nenek bahwa transaksinya mencurigakaan. Namun, si nenek bersikeras untuk melakukan transaksi.
Nova pun menyingkirkan pikiran negatif karena keluarga nenek itu memang jauh, di luar pulau. Ia mencoba berpikir positif bahwa uang itu dikirim untuk anaknya.
“Dia minta kirim berapa juta gitu. Nah, udah selesai pagi, dia datang lagi pas malem,” ungkap wanita keturunan Jawa Timur itu.
Kali ini agak lain, si nenek ingin transfer tapi berhutang terlebih dahulu. Nova dengan tegas menolak, apalagi jumlahnya Rp 3 juta.
“Si nenek keukeuh, saya nggak kasih. Terus dia pergi cari agen lain di area barat,” katanya.
Paginya, agen yang berada di barat datang ke tempat Nova. Ia bercerita bahwa si nenek datang ke tempatnya dan minta berhutang. Si agen menyanggupi dan melakukan transfer tanpa ragu. Tak sangka, begitu ditagih pagi itu, si nenek mengaku tidak punya uang.
Selidik punya selidik, si nenek jadi korban penipuan. Nova kaget, nenek itu berhasil dikuras sampai Rp 13 jutaan.
Belajar dari pengalaman, korban penipuan kedua datang pada Nova. Korbannya seorang perempuan muda yang ingin melakukan transfer antar bank. Saat itu Nova sedang sakit, suaminya menggantikannya melayani di warung.
“Dia mau transfer sekitar Rp 3-4 jutaan, suami nanya uangnya mana, tapi dia bilang mau dapet hadiah jadi harus transfer dulu,” katanya.
Ia tahu betul bahwa ini adalah penipuan. Nova yang sakit mencoba menggagalkannya. Suaminya diminta untuk tidak melakukan transaksi karena skenario penipuan seperti ini sering terjadi. Namun si korban bersikukuh, ia sampai memberikan KTP sebagai jaminan.
“KTP buat apa, saya nggak kasih. Terus dia bawa motor, saya bilang tahan motor, ya udah dikasih sama dia,” katanya.
Esok paginya, abang dari korban datang untuk membayar hutang. Mereka tidak menjelaskan tentang penipuan tersebut, namun itu bukan masalah buat Nova, yang penting hutangnya dibayar.
Selain layanan pembayaran, warga kerap datang untuk melakukan penarikan bantuan anak sekolah lewat KJP. Anak Sekolah Dasar (SD) mendapat bantuan Rp 225.000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rp 375.000, Sekolah Menengah Atas (SMA) Rp 500.000 per enam bulan. Sementara bantuan untuk lansia diberikan per tiga bulan dengan jumlah Rp 600.000.
“Kalau satu rumah punya anak dan orang tua usia lanjut, udah berapa itu nariknya. Pernah ada yang sekali narik Rp 2,5 juta,” ungkapnya.
Dalam sehari, Nova bisa menghabiskan saldo Rp 20 jutaan. Kalau ramai dengan musim bantuan, bisa tembus Rp 30 jutaan. Belum lagi musim pelelangan ikan, di mana nelayan sering tarik tunai sampai Rp 20 jutaan. Total modalnya sampai Rp 80 jutaan.
“Terima kasih kepada BRI, adanya agen ini jadi mempermudah transaksi warga kapan pun. Nggak perlu nunggu kapal di hari Kamis,” pungkasnya.
Perkembangan Nova dicatat dan diapresiasi oleh BRI. Ryan(35) sebagai mantri yang bertanggungjawab merasa bangga dan puas dengan pencapaian layanan yang dilakukan oleh Nova.
“Jadi mbak Nova ini anaknya Ibu Kukut yang jualan Soto Lamongan. Usaha keluarga ini mendapat bantuan dari BRI,” jelasnya.
Hal ini juga diperjelas oleh Panca Haryono(39) Supervisor BRI di Unit Kencana Pluit yang membawahi nasabah di Kepulauan Seribu. Dulu pengembangan agen BRILink memang masif, tapi sekarang sengaja dikurangi.
“Sekarang fokus ke yang aktif dan transaksi besar,” ungkapnya.
Selain itu agen BRILink juga menjadi salah satu program nyata BRI dalam mengembangkan cashless, yang mana dimaksimalkan semenjak Covid-19.
“Dan lagi digitalisasi ini menghindari peredaran uang palsu,” pungkasnya.
(bnl/hns)
-
/data/photo/2014/09/20/182545320140916-144545780x390.JPG?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pulau Kucing Segera Hadir: Pulau Tidung Kecil dan Sederet Pulau di Kepulauan Seribu Jadi Kandidatnya Megapolitan 21 April 2025
Pulau Kucing Segera Hadir: Pulau Tidung Kecil dan Sederet Pulau di Kepulauan Seribu Jadi Kandidatnya
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Seribu
tengah mematangkan rencana pengembangan wisata
Pulau Kucing
di wilayah Kepulauan Seribu.
Pulau Kucing ini akan menjadi sebuah destinasi unik yang akan menjadi rumah sekaligus tempat wisata untuk para pecinta kucing.
Beberapa pulau di wilayah Kepulauan Seribu sedang dikaji untuk dipilih sebagai lokasi tetap Pulau Kucing.
Dilansir dari
Antara
, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan menyebutkan, bahwa pihaknya telah mengunjungi sejumlah pulau untuk melihat langsung potensi masing-masing.
“Kami diberi keleluasaan untuk memilih pulau mana yang akan ditunjuk sebagai wisata Pulau Kucing dan sedang melakukan kajian untuk menetapkan pulau mana yang ditunjuk,” kata Fadjar.
Tiga pulau yang telah dikaji antara lain
Pulau Onrust
,
Pulau Cipir
, dan
Pulau Rambut
, serta yang terbaru
Pulau Tidung Kecil
yang berada langsung di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dari keempat pulau tersebut, Pulau Tidung Kecil menjadi kandidat paling menjanjikan untuk dijadikan lokasi wisata Pulau Kucing.
Menurut Fadjar, pulau ini memiliki luas wilayah yang memadai dan pengelolaan yang memungkinkan untuk dijadikan habitat kucing yang layak dan aman.
Hal senada diungkapkan oleh pendiri Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona, yang menilai Pulau Tidung Kecil sangat cocok untuk dikembangkan menjadi Pulau Kucing.
Selain memiliki pasir putih dan vegetasi alami yang sehat, pulau ini dinilai bisa menjadi solusi atas konflik sosial yang sering muncul terkait populasi kucing liar di perkotaan.
Pulau Kucing nantinya akan dikelola secara profesional dan berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek kesehatan, perawatan, dan kesejahteraan kucing.
Pemerintah daerah juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti dokter hewan, fasilitas klinik, serta area bermain dan edukasi bagi pengunjung.
Selain menjadi daya tarik wisata baru, Pulau Kucing juga diharapkan menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Warga Kepulauan Seribu bisa dilibatkan dalam perawatan, edukasi wisata, hingga pengelolaan logistik pulau.
Saat ini, Pemkab Kepulauan Seribu masih dalam proses kajian dan evaluasi mendalam untuk menetapkan pulau mana yang paling layak menjadi Pulau Kucing.
Penetapan akan mempertimbangkan aspek ekologis, potensi wisata, dan kelayakan jangka panjang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bakal ada wisata Pulau Kucing di Kepulauan Seribu
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mematangkan persiapan untuk mewujudkan wisata Pulau Kucing yang akan dibuat di salah satu pulau di wilayah tersebut.
“Kami diberi keleluasaan untuk memilih pulau mana yang akan ditunjuk sebagai wisata Pulau Kucing dan sedang melakukan kajian untuk menetapkan pulau mana yang ditunjuk,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, Kepulauan Seribu di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah mengunjungi Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Pulau Rambut. “Kini kami mengunjungi Pulau Tidung Kecil yang langsung di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta,” kata dia.
Fadjar menilai, Pulau Kucing akan dikelola secara profesional dengan mengutamakan kesehatan, perawatan dan kebutuhan lainnya sehingga bisa dinikmati wisatawan.
“Kita bisa melihat secara langsung dan memetakan lokasi mana untuk vegetasi kucing, yang bersamaan dengan kegiatan lain,” kata dia.
Ia menambahkan, kehadiran Pulau Kucing juga bisa menyerap tenaga kerja masyarakat Kepulauan Seribu.
Sementara itu, pendiri Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona menilai Pulau Tidung Kecil sangat luas dan cocok untuk dijadikan wisata Pulau Kucing.
Dia melihat potensi yang ada di Pulau Tidung Kecil dengan pasir putih dan vegetasi baik. Selain itu pulau ini sangat rekomendasi dan bisa menjadi banyak acuan pembenahan untuk pemecahan konflik sosial terhadap kucing.
Ia menambahkan, wisata Pulau Kucing akan melibatkan dokter dan menyediakan fasilitas lainnya untuk memenuhi kebutuhan kucing.
Selain itu, Pulau Kucing juga menjadi penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat Kepulauan Seribu.
“Namun terpenting tidak akan mengganggu keberadaan Pulau Tidung Kecil yang telah dikembangkan sebelumnya,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Kepulauan Seribu gelar Career Expo untuk fasilitasi pencari kerja
Kami menggandeng 14 perusahaan dari berbagai sektor yang akan berlangsung di SMKN 61 Pulau Tidung
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Kepulauan Seribu menggelar Career Expo pada 15-16 Mei 2025 untuk memfasilitasi para pencari kerja termasuk yang baru lulus sekolah (fresh graduate).
“Kami menggandeng 14 perusahaan dari berbagai sektor yang akan berlangsung di SMKN 61 Pulau Tidung,” kata Kepala Seksi Ketenagakerjaan Sudin Nakertransgi Kepulauan Seribu, Titis Sri Hartopo di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan Career Expo ini bukan sekedar bursa kerja tetapi juga dilengkapi dengan diskusi seputar dunia kerja yang bisa memberikan manfaat bagi para pencari kerja.
Ia menambahkan diskusi ini dirancang untuk memberikan pembekalan kepada siswa-siswi SMK dan para pencari kerja mengenai strategi memasuki dunia kerja.
Menurut dia tujuan diskusi ini adalah agar peserta dapat menghadapi tantangan karier di masa depan.
“Ini adalah langkah konkret dalam membantu masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih siap masuk ke dunia kerja,” kata dia.
Ia menjelaskan Career Expo ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta sebagai upaya dalam menekan angka penganggur terbuka di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu kegiatan ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2024 tentang Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri.
Ia mengatakan kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya dan lara pencari kerja yang ingin melamar dapat langsung datang ke lokasi dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasi Siap Kerja melalui Google Play Store.
Setelah membuat akun, peserta hanya perlu memindai QR code di lokasi acara menggunakan aplikasi tersebut untuk proses registrasi dan akses masuk ke area Career Expo.
“Kami berharap ini mampu menjadi solusi nyata dalam mempertemukan pencari kerja dengan peluang kerja yang tersedia secara lebih efektif dan terstruktur,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4745759/original/011861800_1708230176-Kawasan_Tanjung_Lesung_aerial.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
