kab/kota: Pulau Tidung

  • DKI pantau kesehatan ikan dan rumput laut di Pulau Seribu

    DKI pantau kesehatan ikan dan rumput laut di Pulau Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Produksi Infeksi dan Sertifikasi Hasil Perikanan (PPISHP) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memantau kesehatan ikan dan budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu.

    “Kami lakukan pemantauan kesehatan ikan serta rumput laut yang dibudidayakan serta pengambilan sampel di sejumlah lokasi,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan kegiatan itu dilakukan di Pulau Pari, Pulau Tidung dan Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.

    Ia menjelaskan tujuannya untuk memastikan kualitas lingkungan perairan tetap terjaga sehingga kesehatan lingkungan budidaya laut agar tetap terjaga dan nyaman bagi ikan.

    “Upaya ini juga mendukung keberhasilan produksi budidaya perikanan di Kepulauan Seribu,” katanya.

    Dirinya berharap pemantauan rutin ini seluruh potensi penyakit pada ikan maupun rumput laut dapat dicegah sejak dini sehingga hasil produksi budidaya tetap stabil dan mampu mendukung perekonomian masyarakat pesisir.

    “Kami ingin masyarakat pulau merasakan langsung manfaatnya. Jika ikan dan rumput laut sehat, hasil panen akan lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya lokal,” katanya.

    Sebelumnya, Sudin KPKP mencatat ada 24 kelompok budidaya ikan di Pulau Seribu yang tersebar di lima pulau pada 2018. Dari 24 kelompok tersebut mampu memproduksi ikan mencapai 46.272,5 kilogram dengan hasil budidaya ikan kerapu lodi, kerapu macan, kerapu cantik dan kerapu.

    Selanjutnya di Pulau Tidung pada 2022 tercatat ada 60 petani rumput laut di daerah setempat. Untuk Pulau Pari pada 2023 tercatat penanaman bibit rumput laut di tiga titik dengan hasil panen mencapai 150 kilogram.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PNJ kenalkan modul pembangkit tenaga listrik kepada siswa SD

    PNJ kenalkan modul pembangkit tenaga listrik kepada siswa SD

    Jakarta (ANTARA) – Tim dosen dari Program Studi D3 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memperkenalkan modul edukasi pembangkit tenaga listrik tenaga angin sebagai media pembelajaran energi terbarukan kepada siswa SDN 01 Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu.

    “Kami melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mengenalkan energi terbarukan kepada siswa sejak dini, kali ini melalui modul pembangkit listrik tenaga bayu atau angin,” kata Ketua Tim PKM Muchlishah di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, minimnya sarana belajar interaktif membuat siswa sulit memahami konsep energi bersih secara aplikatif. Maka dari itu, pihaknya merancang program tersebut untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar mengenai energi terbarukan, khususnya energi angin.

    Dia memaparkan tim PKM PNJ mengembangkan modul edukasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang dirancang dengan pendekatan eksperimen sederhana.

    Modul itu memuat penjelasan teori tentang energi angin, cara kerja turbin angin, hingga praktik perakitan miniatur PLTB.

    Dalam kegiatan tersebut, tim PKM PNJ melakukan demonstrasi langsung sehingga siswa dapat melihat proses konversi energi angin menjadi energi listrik.

    Tidak hanya siswa, sambung dia, guru di SDN 01 Pulau Tidung juga ikut dilibatkan dalam kegiatan pelatihan itu sehingga modul yang diberikan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran.

    Dia mengungkapkan keterlibatan guru memungkinkan literasi energi terbarukan dapat ditanamkan sejak dini kepada siswa sekaligus mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif.

    Pihaknya pun berharap SDN 01 Pulau Tidung menjadi salah satu sekolah percontohan dalam penerapan pembelajaran energi terbarukan berbasis modul interaktif.

    “Sekaligus membuka jalan bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap masa depan energi Indonesia,” ujar Muchlishah.

    Lebih lanjut, dia juga berharap agar program itu tidak hanya menambah wawasan siswa tentang energi bersih, tetapi juga menumbuhkan kesadaran mereka untuk mulai mengetahui potensi energi bersih yang ada di Pulau Tidung.

    “Tujuannya agar potensi energi terbarukan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Muchlishah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tim Pengabdian PNJ perkenalkan sains sejak dini kepada siswa SD

    Tim Pengabdian PNJ perkenalkan sains sejak dini kepada siswa SD

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memperkenalkan sains dan teknologi sejak dini kepada siswa SDN Pulau Tidung 01 Kabupaten Kepulauan Seribu melalui pelatihan yang menghadirkan alat peraga inovatif “SolarPuz-Kit”.

    “Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para siswa bisa mengenal langsung sumber energi baru terbarukan (EBT), khususnya tenaga matahari yang tidak akan habis dipakai,” kata Ketua Tim Pengabdian PNJ Nuha Nadhiroh di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 48 siswa Kelas 5 dan 6 SDN Pulau Tidung 01 Kepulauan Seribu dan didampingi delapan guru.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PNJ dalam mengembangkan pendidikan berbasis energi terbarukan sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperkenalkan energi bersih sejak dini.

    “Dengan adanya ‘SolarPuz-Kit’, siswa SD Pulau Tidung kini memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan sains dan teknologi, sekaligus termotivasi untuk menjadi generasi yang peduli pada lingkungan,” kata dia.

    Pelatihan dilakukan melalui pendekatan praktik dan siswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga memahami cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik.

    Selain itu, alat peraga “SolarPuz-Kit” dirancang dengan konsep “puzzle” bongkar-pasang. Para siswa diajak untuk menyusun kepingan “puzzle” yang berisi komponen listrik sederhana, seperti lampu, kabel dan saklar hingga menjadi sebuah rangkaian listrik utuh.

    “Uniknya, sumber listrik yang menyalakan rangkaian ‘puzzle’ ini berasal langsung dari panel surya mini yang menangkap cahaya matahari,” kata dia.

    Dengan cara ini, pembelajaran sains terasa menyenangkan, interaktif, sekaligus relevan dengan kehidupan sehari-hari.

    “SolarPuz-Kit” bukan hanya alat peraga, tetapi juga media bermain sambil belajar agar anak-anak bisa memahami pentingnya energi bersih bagi masa depan.

    “Kami ingin menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat siswa sejak dini terhadap energi terbarukan,” kata dia.

    Kepala SDN Pulau Tidung 01 Pagi, Kaswiyah mengatakan, dengan adanya “SolarPuz-Kit” anak-anak kini bisa belajar sains dengan cara yang lebih nyata dan menyenangkan.

    Diharapkan kerja sama ini berkelanjutan sehingga siswa Sekolah Dasar (SD) tersebut semakin siap menghadapi tantangan masa depan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ASN Kepulauan Seribu didorong aktif kumpulkan ZIS

    ASN Kepulauan Seribu didorong aktif kumpulkan ZIS

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Bupati Kepulauan Seribu Aceng Zaini mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah setempat agar aktif dalam menunaikan dan mengumpulkan Zakat Infak Sedekah (ZIS) dari pendapatan yang mereka terima sebagai abdi pemerintah.

    “Para ASN juga harus terlibat aktif dalam pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang telah ditargetkan Pemprov DKI Jakarta,” kata Aceng di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, keterlibatan ASN diharapkan mampu mencapai target pengumpulan ZIS yang telah ditetapkan.

    “Kami berharap semua terlibat dalam pengumpulan ZIS,” ujar Aceng.

    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memperkuat Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) agar mampu mengumpulkan lebih banyak zakat, infak dan sedekah untuk pemberdayaan masyarakat dan membantu warga yang membutuhkan.

    “Kita harus semangat meningkatkan UPZ yang ada di Kepulauan Seribu,” kata Aceng saat membuka “Festival Muharam Kepulauan Seribu” di Jakarta, Selasa (9/9).

    Sebagai salah satu upaya meningkatkan pengumpulan ZIS, pihaknya juga mencanangkan Pulau Tidung sebagai Kampung Zakat untuk mendongkrak perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan berbasis inkubasi wakaf produktif.

    “Program Kampung Zakat ini diinisiasi Kemenag dengan Baznas, yang sejalan dengan arah pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu dalam memberdayakan, menguatkan dan membangun kemandirian ekonomi masyarakat lokal,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pembangunan dan Kesra Kepulauan Seribu Purnomo di Jakarta, Kamis (11/9).

    Dia menuturkan program itu tidak hanya memberikan bantuan secara langsung, tetapi juga mendorong pembangunan infrastruktur di Kepulauan Seribu, termasuk pelatihan dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

    Sebelumnya, Badan Amil Zakat Nasional-Badan Amil Zakat Infak Sedekah (Baznas-Bazis) Kabupaten Kepulauan Seribu menargetkan pengumpulan ZIS pada 2024 sebesar Rp5,5 miliar.

    Pada 2023, pengumpulan ZIS mencapai Rp2,74 miliar, sementara proyeksi pada 2025 sebanyak Rp5,5 miliar.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BBPOM Jakarta edukasi warga Pulau Tidung terkait gizi dan pangan aman

    BBPOM Jakarta edukasi warga Pulau Tidung terkait gizi dan pangan aman

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta memberikan edukasi kepada warga Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, mengenai gizi dan pangan yang aman dikonsumsi guna mencegah stunting.

    “Kami mengajak peserta secara langsung mempraktikkan cara membaca label pangan, mengecek izin edar lewat aplikasi BPOM Mobile, hingga menyusun menu “Isi Piringku” untuk kebutuhan gizi harian,” kata Kepala BBPOM di Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar setelah kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pencegahan stunting di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, pencegahan stunting harus dimulai dari tingkat keluarga, dengan memperhatikan gizi dalam pangan yang dikonsumsi sehari-hari.

    Dia pun mengingatkan masyarakat agar selalu memilih makanan yang tepat, aman dan menyehatkan.

    “Mari bersama memastikan pangan yang kita konsumsi aman, bergizi, dan tepat sasaran,” ujar Sofiyani.

    Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu Mery Aderita Romaulina menuturkan penguatan literasi gizi memerlukan kolaborasi lintas sektor.

    Dia menilai sinergi pengawasan obat dan makanan dengan edukasi gizi sangat penting agar masyarakat lebih cermat dalam memilih pangan.

    Dalam kegiatan KIE tersebut, peserta sepakat ilmu yang mereka dapatkan bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masa depan generasi sehat di Kepulauan Seribu.

    “Dengan pendekatan yang lebih praktis dan interaktif, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran masyarakat Pulau Tidung untuk mencegah stunting,” ucap Mery.

    Salah satu warga Pulau Tidung Siti Aminah mengaku mendapatkan wawasan baru dalam kegiatan tersebut, dan akan lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi.

    “Biasanya saya belanja jajanan anak tanpa lihat label. Setelah ikut kegiatan ini, saya jadi tahu cara cek izin edar di aplikasi BPOM. Jadi lebih tenang memilih makanan untuk anak,” papar Siti.

    Peserta lainnya, Rina (18) juga mengaku senang mengikuti kegiatan itu karena bisa langsung bertanya dan berkonsultasi seputar gizi.

    “Senang bisa langsung konsultasi, jadi tidak bingung lagi pilih makanan sehat,” ungkap Rina.

    Kegiatan edukasi itu digelar di Balai Pertemuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, dengan melibatkan puluhan remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Kepulauan Seribu ikuti sertifikasi selam jaga ekosistem laut

    Warga Kepulauan Seribu ikuti sertifikasi selam jaga ekosistem laut

    Jakarta (ANTARA) – Belasan warga Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan atau sertifikasi selam level A2 (Advance) yang digelar oleh Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Panggang Wisata Bahari sebagai upaya menjaga ekosistem laut di kawasan tersebut.

    “Di wilayah kita banyak spot (titik) wisata air, mulai dari snorkeling hingga menyelam atau diving, karena itu sertifikasi sangat penting,” kata Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara Yulihardi di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, meskipun masyarakat berhadapan dengan laut setiap hari, tetap diperlukan teknik, aturan keselamatan, dan bahasa isyarat di bawah air yang harus mereka pahami.

    Ia mengatakan sertifikasi selam berjenjang, mulai dari open water, advanced, hingga level rescue dapat membuat masyarakat lebih kompeten dan berdaya saing.

    “Diharapkan pelatihan ini akan terus berlanjut dan ada pelatihan-pelatihan lainnya untuk menunjang pariwisata di Kepulauan Seribu,” ujar Yulihardi.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Ahmad Haerudin menuturkan pelatihan itu diikuti 15 perwakilan masyarakat dari hampir seluruh kelurahan di Kepulauan Seribu, mulai dari Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, hingga Pulau Kelapa.

    Terhitung sejak 2017 hingga 2024, sebanyak 123 sertifikasi selam telah diberikan kepada masyarakat.

    “Alhamdulillah, manfaatnya terasa karena hampir 80 persen peserta kini bekerja, baik sebagai tenaga kerja pariwisata maupun penyelam profesional,” tutur Ahmad.

    Dia menambahkan pelatihan sertifikasi selam itu tidak hanya memperkuat ekosistem pariwisata bahari, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga Kepulauan Seribu.

    “Selain menjadi instruktur atau pemandu wisata selam, sejumlah alumni bahkan kini berkarier di bidang pemadam kebakaran dan tim penyelamatan air,” ungkap Ahmad.

    Salah satu warga Pulau Panggang Dedi Junaedi (40) mengaku kini bisa mendapatkan penghasilan Rp500.000 hingga Rp800.000 per hari dengan menjadi pemandu selam.

    Dia menilai sertifikasi tersebut membuka pintu rezeki sekaligus menjaga laut.

    “Karena kalau sudah bisa menyelam, rasa memiliki terhadap laut semakin kuat,” tegas Dedi.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bagi masyarakat Kepulauan Seribu, pelatihan selam merupakan investasi jangka panjang. Selain menambah keterampilan, juga memperkuat identitas mereka sebagai tuan rumah wisata bahari.

    “Dengan lisensi yang sah, kemampuan mereka diakui di manapun, bahkan bisa membuka peluang kerja lebih luas. Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, pernah dipercaya masuk tim rescue air karena punya lisensi selam,” terang Dedi.

    Penyelenggaraan pelatihan selam bersertifikasi itu difasilitasi oleh Pertamina Nusantara Regas sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial lingkungan (CSR).

    Tenaga Ahli CSR Pertamina Nusantara Regas Affan Hidayat menegaskan program sertifikasi selam tersebut selaras dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat.

    “Pulau Seribu adalah etalase wisata DKI Jakarta. Jangan sampai warga asli hanya jadi penonton, tapi harus ikut berperan dan merasakan manfaatnya. Karena itu, keterampilan selam menjadi penting, selain bidang lain, seperti kuliner dan jasa wisata,” jelas Affan.

    Melalui pelatihan itu, warga tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga jejaring kerja (networking) yang dapat membuka peluang baru.

    “Kami berharap lulusan pelatihan ini dapat menularkan ilmunya kepada generasi berikutnya,” sebut Affan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pulau Seribu resmikan dapur MBG Kelurahan Pulau Untung Jawa 

    Pulau Seribu resmikan dapur MBG Kelurahan Pulau Untung Jawa 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu (Pulau Seribu) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Yayasan Mustika Cakrawala Nusantara meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

    “Dapur ini sebagai wujud nyata dalam mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat untuk memastikan pemenuhan gizi para pelajar,” kata Sekretaris Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Windu Cahyaningsih di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan pada Selasa ini dapur MBG di Pulau Untung Jawa sudah beroperasi dengan memenuhi standar kualitas dan makanan higienis dan bergizi, tentunya memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Dirinya menyebutkan penerima MBG di Kepulauan Seribu Selatan sebanyak 5.200 jiwa. Di Kelurahan Pulau Untung Jawa sebanyak 877 jiwa, Pulau Pari ada 1.123 jiwa dan Kelurahan Pulau Tidung mencapai 3.200 jiwa.

    “Kami berharap dengan program ini, generasi penerus bangsa dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berdaya saing,” katanya.

    Sementara Pengurus Mitra Dapur SPPG di Pulau Untung Jawa, Mutadi mengatakan bahwa jumlah pekerja di Dapur MBG berjumlah 26 orang, baik dari unsur BGN dan masyarakat Pulau Untung Jawa.

    Setiap harinya mereka akan memproduksi makanan bergizi dan pada Selasa ini pihaknya mendistribusikan sebanyak 816 paket MBG kepada anak-anak, semua berjalan lancar dan aman.

    Sementara itu, Lurah Pulau Untung Jawa, Sidartawan mengatakan Dapur MBG akan menyuplai kebutuhan bagi peserta didik di SDN 01 Pagi, SMPN 285 Jakarta, ⁠PAUD Nusa Indah, PAUD Bunga Mawar, ⁠PKBM 37, ⁠TKN Pulau Untung Jawa, serta ibu menyusui dan balita.

    Dirinya berharap melalui program MBG ini semua balita, anak-anak sekolah dan ibu hamil di Pulau Untung Jawa dapat terpenuhi kebutuhan gizinya agar tidak ada lagi balita stunting dan kurang gizi.

    “Melalui kegiatan ini diharapkan menjadikan masyarakat Pulau Untung Jawa semakin cerdas dan sehat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini cara Pulau Seribu cegah rabies

    Ini cara Pulau Seribu cegah rabies

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mencegah penyebaran rabies di daerah itu melalui vaksinasi dan sterilisasi terhadap hewan penular secara berkelanjutan.

    “Hari ini, kami sterilisasi dan vaksinasi 113 hewan penular rabies (HPR) di Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Selasa.

    Pihaknya melakukan layanan jemput bola langsung ke permukiman penduduk di empat RW Kelurahan Pulau Tidung agar kucing warga dapat divaksin dan sterilisasi.

    “Dalam layanan gratis vaksin rabies dan sterilisasi ini, kami lakukan terhadap 55 ekor kucing jantan dan 75 betina,” kata dia.

    Menurut dia, kegiatan ini rutin dilakukan untuk mempertahankan Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah bebas rabies sejak 2004.

    Kemudian, mengendalikan populasi kucing serta menambah jaminan kesehatan hewan dan keamanan bagi pemilik hewan penular rabies seperti kucing.

    “Kami mengerahkan delapan dokter hewan dan paramedik dari Sudin KPKP Kepulauan Seribu serta Perhimpunan Dokter hewan Indonesia (PDHI) DKI Jakarta dan Pet Love Center,” kata dia.

    Warga RW 02, Kelurahan Pulau Tidung, Ambar (24) mengatakan sterilisasi dan vaksinasi rabies gratis di wilayahnya sangat membantu pecinta kucing dan warga yang ingin hewan peliharaannya tetap sehat.

    Ia mengatakan selalu vaksinasi rabies kucing-kucing miliknya dan yang sudah cukup umur disterilkan semua.

    “Hal ini penting untuk menjaga kesehatan kita agar tidak terkena penyakit rabies saat bermain dengan hewan peliharaan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab tingkatkan kapasitas pelaku industri wisata Kepulauan Seribu

    Pemkab tingkatkan kapasitas pelaku industri wisata Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas (Sudin) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu meningkatkan kapasitas pelaku industri pariwisata setempat melalui bimbingan teknis (bimtek) sehingga daerah tersebut menjadi destinasi yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan.

    “Kegiatan ini (bimtek) diadakan sebagai bentuk peningkatan kapasitas 150 pelaku industri pariwisata di Pulau Tidung dalam hal pelayanan prima berbasis hospitality,” kata Kepala Sudin Parekraf Kepulauan Seribu Sonti Pangaribuan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, kegiatan yang digelar pada 12-13 Agustus 2025 itu merupakan tindak lanjut usulan warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun ini.

    Sebanyak sembilan narasumber profesional dihadirkan dalam bimtek tersebut guna memberikan pemahaman dasar tentang hospitality, di antaranya Ketua Tim Pokja Pariwisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata Undhan Sevisari, Wakil Ketua Bidang Hotel Bintang (PHRI) Mei Suryatiningsih, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan (PUTRI) Dotty Lilipaly, dan Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu Munawar Salagau.

    Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan citra Pulau Tidung sebagai destinasi wisata yang nyaman dan menyenangkan.

    “Ini tentu diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Sonti.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Tidung Saifullah mengaku senang dengan pelatihan yang kaya akan wawasan dan tidak berbayar itu.

    Ia memaparkan pelaku usaha di Pulau Tidung masih kurang wawasan terkait komunikasi yang baik dan benar dengan wisatawan.

    “Senang sekali bisa ikut dalam pelatihan ini. Bimtek ini sangat penting, khususnya bagi kami selaku pelaku wisata,” tutur Saifullah.

    Dia menambahkan materi yang diberikan dalam bimtek tersebut juga bagus dan tersampaikan dengan baik kepada peserta.​​​​​​, di antaranya mulai dari cara penyambutan wisatawan saat penjemputan di pelabuhan hingga cara menyikapi komplain dari wisatawan.

    “Kami berharap pelatihan seperti bisa diadakan rutin, misalnya dua bulan sekali, agar para pelaku usaha wisata bertambah wawasan di bidang kepariwisataan,” harap Saifullah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepulauan Seribu latih pelaku usaha tingkatkan inovasi produk kuliner

    Kepulauan Seribu latih pelaku usaha tingkatkan inovasi produk kuliner

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kepulauan Seribu melatih sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut dalam membuat inovasi produk kuliner yang bertujuan untuk meningkatkan penghasilan mereka.

    “Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di wilayah kepulauan,” kata Kepala Seksi Industri Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kepulauan Seribu, Deny Listiantoro.

    ​​​​​​​Dia saat membuka pelatihan kuliner di Tidung Village, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta, Kamis, mengatakan, pihaknya menghadirkan25 peserta dalam pelatihan ini.

    Mereka merupakan pelaku usaha lokal dengan materi pelatihan mencakup pembuatan dimsum ikan, nugget ikan, risol mayo, puding hingga bubur. Kemudian menu-menu berbasis olahan yang mudah dijangkau dan bernilai jual tinggi.

    Dia berharap pelatihan ini mampu mendorong inovasi produk kuliner yang bisa meningkatkan daya saing pelaku UMKM. Olahan makanan berbasis ikan dipilih karena selain melimpah, juga memiliki nilai gizi dan potensi ekonomi tinggi.

    Pihaknya ingin warga tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga mampu menjadi produsen unggul.

    Salah satu peserta pelatihan ini, Dwi Safira Sinaga (28) menilai pelatihan ini membuka ide baru dalam pengembangan menu dagangannya.

    “Ini sangat membantu karena jadi punya banyak referensi untuk inovasi produk, terutama yang cocok dijual di lingkungan sekitar,” katanya.

    Sedangkan pengusaha katering di wilayah tersebut, Nurbaini Ulfah (39) menilai pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan pelaku usaha kecil untuk meningkatkan keterampilan sekaligus jaringan pasar.

    “Kami berharap pelatihan seperti ini bisa lebih sering dilakukan, supaya kami pelaku UMKM tidak ketinggalan ilmu dan tren,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.