kab/kota: Probolinggo

  • Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 November 2024

    Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih Surabaya 14 November 2024

    Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com

    Nasi punel
    merupakan salah satu menu makanan khas Kecamatan
    Bangil
    , Kabupaten
    Pasuruan
    , Jawa Timur.
    Nasi punel ini sudah menjadi rujukan makanan bagi wisatan yang melintas di Jalan Pantura Bangil, Pasuruan. Makanan ini dikenal karena tekstur nasinya yang lembut dan lauknya yang gurih, manis dan pedas.
    Penjual
    nasi punel
    di Jalan Raya Pantura Bangil, Hajah Linyang menceritakan nasi punel yang dikenal karena tekstur nasi dan kuah kokot serta lauknya.
    Hajah Lin berjualan nasi punel sudah lebih dari 30 tahun.
    Menurut Hajah Lin, punel juga dikenal dengan istilah pulen. Namun, untuk nasi punel asal Bangil ini berbeda, karena proses masaknya dua kali. Sehingga, saat dimakan atau disajikan, teksturnya lunak dan lembut, tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembek.
    “Saat proses masak, nasi yang mau matang harus dikipas dan sedikit diulet-ulet. Kemudian dipanaskan lagi,” terang Hajah Lin, Kamis (14/11/2024).
    Sedangkan untuk kuahnya, nasi punel biasa disajikan dengan kuah asam-asam ‘kotot’ atau bagian daging sapi yang kenyal. Selain kuah kotot, nasi punel juga bisa menggunakan kuah lodeh rebung, lodeh nangka muda atau kuah tahu bali.
    “Kalau di tempat saya pakai kuah kotot jadi lebih sedap,” terannya.
    Selanjutnya, untuk sajian nasi punel dapat dinikmati dengan aneka lauk utama yang menjadi santapan yang gurih. Mulai dari gorengan daging empal, paru, dendeng, limpa atau hati.
    “Sebagai pelengkap dari nasi punel juga ada sambel terancam yang berbahan lombok dan irisan kecil sayur kacang panjang. Dan sebagai ciri khasnya juga ada parutan kelapa muda yang terbungkus daun kelapa dan taburan serundeng,” tambahnya.
    Ana Mariana, penikmat nasi punel asal Semarang sangat menikmati makanan khas Bangil itu. Dirinya mengaku selalu mampir ketika pulang kampung atau berlibur ke Probolinggo.
    “Seperti hari ini, saya dan suami sedang ke Probolinggo. Keluar Tol Bangil sebentar makan nasi punel dulu. Kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke timur (Probolinggo-red),” ujar Ana.
    Sedangkan untuk harga nasi punel per porsi bervariasi, tergantung lauk yang dipilih oleh pembeli. Rata-rata penjual menjualnya dari harga Rp 30.000 per porsi.
    Selain di warung Hajah Lin, penikmat makanan nasi punel juga dapat membeli di beberapa tempat. Seperti di Warung Pojok
    Nasi Punel
    , Jl Diponegoro No 12 Kidul Dalem, Kecamatan Bangil. Warung Setia Budi Jl Gajahmada No 7, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil dan Warung Bu Nik, Jalan Dokter Soetomo No 24, Sukalipuro, Dermo, Kecamatan Bangil.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Sebut Bayi yang Dibuang di Probolinggo Tewas Dimakan Biawak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 November 2024

    Polisi Sebut Bayi yang Dibuang di Probolinggo Tewas Dimakan Biawak Surabaya 14 November 2024

    Polisi Sebut Bayi yang Dibuang di Probolinggo Tewas Dimakan Biawak
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Bayi yang dibuang orangtuanya di pinggir sungai di Krucil, Kabupaten Probolinggo, diduga kuat tewas karena
    dimakan biawak
    .
    “Diduga kuat dimakan biawak. Darah segar dan bau amis dari bayi mengundang hewan memakannya hingga tercabik-cabik.”
    Demikian penjelasan Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Putra Adi Fajar Winarsa saat memberikan keterangan di Mapolres Probolinggo, Kamis (14/11/2024).
    Menurut Fajar, kesimpulan ini muncul didasarkan pada hasil kajian laboratorium forensik dan analisis pihak medis.
    Bayi yang ditemukan oleh warga di pinggir sungai Kecamatan Krucil mengalami kehilangan bagian tubuh, termasuk tangan dan perut.
    Terdapat juga luka kecil serta bekas gigitan yang menunjukkan bahwa bayi tersebut tercabik-cabik.
    “Sehingga diduga kuat bayi meninggal dengan sebagian anggota tubuh hilang dimakan biawak,” tambah Fajar.
    Fajar juga memperlihatkan ayah bayi tersebut, yang dikenal dengan inisial YAN, dan kini ditahan di Mapolres Probolinggo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Sementara itu, ibu bayi berinisial MR dikenakan wajib lapor dan saat ini sedang dalam proses pemulihan fisik dan psikologis, mengingat ia masih di bawah umur.
    “Untuk YAN dan MR sama-sama ditetapkan sebagai tersangka. Meski MR dalam proses pemulihan, bukan berarti menggugurkan kasus pidana.”
    “Nanti tetap dilanjutkan proses hukumnya, dan berkasnya kami serahkan ke kejaksaan,” ungkap Fajar.
    YAN, yang terlihat berkepala plontos dan mengenakan baju tahanan kepolisian, enggan menjawab pertanyaan wartawan. 
    Atas perbuatannya, YAN dan MR dijerat Pasal 305 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
    Fajar menambahkan, Kanit Reskrim dan Kanit Intel Polsek Krucil telah berhasil mengungkap kasus pembuangan mayat bayi yang merupakan hasil hubungan gelap antara YAN dan MR.
    Berikut adalah kronologi kejadiannya, MR hamil tanpa sepengetahuan keluarganya, mengenakan baju besar untuk menyembunyikan kehamilan.
    Ketika akan melahirkan, MR menghubungi YAN untuk bersiap saat bayinya lahir. MR melahirkan seorang diri di kamar mandi, dan YAN datang untuk membuang bayi tersebut.
    Bayi ditemukan warga di pinggir sungai dalam keadaan tak bernyawa dan anggota tubuhnya hilang.
    Halaman ini berisi konten sensitif untuk batasan usia tertentu.

    Usia kamu belum sesuai untuk melihat halaman ini

    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasangan Kekasih di Probolinggo Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

    Pasangan Kekasih di Probolinggo Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

    Probolinggo (beritajatim.com) – Sepasang kekasih di Kabupaten Probolinggo yang masih berusia di bawah umur harus berurusan dengan polisi. Sebab, mereka diduga tega membuang bayi hasil hubungan gelapnya.

    Kasus pembuangan bayi ini sempat menggemparkan warga Kabupaten Probolinggo. Pelakunya adalah sepasang kekasih belum menikah berinisial YAN (18) dan MR (17).

    Bayi malang tersebut ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan di pinggiran sungai Dusun Duren, Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, pada Kamis (7/11/2024). Setelah dilakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya menangkap kedua pelaku.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menjelaskan pasangan kekasih ini telah menjalin hubungan asmara sejak Januari 2024. Hubungan yang tidak direstui keluarga membuat mereka nekat melakukan hubungan intim secara sembunyi-sembunyi.

    “Keduanya mempunyai hubungan sebagai sejoli sejak bulan Januari 2024 lalu. Hubungan itu tidak direstui oleh orang tua pelaku sehingga keduanya berbuat nekatmelakukan hubungan intim,” jelas Wisnu.

    Akibat hubungan tersebut, MR hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan pada Selasa (5/11/2024). Karena takut diketahui oleh keluarga dan lingkungan sekitar, mereka berdua sepakat untuk membuang bayi tersebut.

    YAN kemudian membawa bayi yang baru lahir itu ke pinggiran sungai dan meninggalkannya di sana. Sayangnya, bayi tersebut tidak ditemukan dalam kondisi selamat. Diduga, bayi malang itu menjadi santapan hewan buas.

    “Setelahnmengetahui pasangannya hamil dan melahirkan pelaku YAN ini kemudian membawa bayinya ke pinggiran sungai dan meninggalkannya. Saat ditinggalkan, bayi tersebut dimakan oleh hewan buas sehingga tidak terselamatkan,” tambahnya.

    Atas perbuatannya, YAN dan MR terancam hukuman penjara. Polisi akan menjerat keduanya dengan pasal berlapis terkait perlindungan anak dan pembunuhan. [ada/beq]

  • Kepala Penjaga Pasar Hewan Kota Probolinggo Ditangkap

    Kepala Penjaga Pasar Hewan Kota Probolinggo Ditangkap

    Probolinggo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Probolinggo Kota berhasil mengamankan MC, Kepala Penjaga Pasar Hewan di Kecamatan Wonoasih, atas dugaan kasus korupsi penggelapan retribusi parkir.

    Penangkapan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat terkait dugaan penyelewengan dana tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Didik Riyanto, membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam dan menemukan bukti-bukti kuat terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh MC.

    “MC diduga melakukan penggelapan bersama rekannya, ALM, yang bertugas merekap pendapatan retribusi parkir. Keduanya diduga tidak menyetorkan seluruh hasil retribusi ke kas daerah,” ungkap Didik.

    Modus operandi yang dilakukan oleh kedua pelaku cukup sederhana namun efektif. Mereka diduga secara sistematis menggelapkan sebagian dari uang retribusi parkir yang seharusnya masuk ke kas daerah.

    “Penggelapan ini telah berlangsung selama satu tahun. Uang hasil penggelapan tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka,” tambahnya

    Saat dilakukan penangkapan, petugas berhasil mengamankan uang tunai sekitar Rp 4 juta dari tangan kedua tersangka. Uang tersebut diduga merupakan sebagian dari hasil penggelapan yang belum sempat digunakan.

    Saat ini, baik MC maupun ALM masih berstatus sebagai saksi. Namun, polisi terus melakukan pemeriksaan intensif untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan.

    “Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Didik. (ada/ted)

  • Polres Probolinggo Bekuk Tiga Pria Saat Pesta Sabu, Transaksi Narkoba Terbongkar

    Polres Probolinggo Bekuk Tiga Pria Saat Pesta Sabu, Transaksi Narkoba Terbongkar

    Probolinggo (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Probolinggo berhasil mengungkap jaringan narkoba di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar.

    Tiga orang pria diamankan saat tengah asyik pesta sabu di sebuah rumah pada Jumat (8/11/2024).

    Ketiga tersangka yang berhasil diamankan adalah MS (34), FI (26), keduanya warga Liprak Kidul, dan MA (38) warga Desa Rejing, Kecamatan Tiris. Dari tangan mereka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa sabu seberat 1,32 gram, pipet kaca, timbangan digital, dan sejumlah alat hisap lainnya.

    Kasat Narkoba Polres Probolinggo, AKP Nanang Sugiyono, mengungkapkan bahwa penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan maraknya aktivitas mencurigakan terkait narkoba di wilayah tersebut.

    “Atas dasar laporan masyarakat, kami langsung melakukan penyelidikan. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami langsung melakukan penggerebekan,” ujar Nanang.

    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa ketiga tersangka tidak hanya sebagai pengguna, namun juga terlibat dalam peredaran narkoba. Mereka terancam dijerat Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara.

    Kasus ini membuktikan pentingnya peran masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba. Kapolres Probolinggo mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan terkait penyalahgunaan narkoba.

    “Kami akan terus berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Probolinggo. Kerja sama dengan masyarakat sangat penting dalam upaya ini,” tegas Nanang. (ada/ted)

  • KPU Probolinggo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024

    KPU Probolinggo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024

    Liputan6.com, Probolinggo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk persiapan sortir dan pelipatan surat suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kegiatan yang digelar di Gudang Logistik KPU Kabupaten Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan ini diikuti oleh 120 petugas yang akan melaksanakan pelipatan surat suara Pilkada 2024. Meliputi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur serta pemilihan bupati dan wakil bupati Probolinggo.

    Rakor persiapan sortir dan pelipatan surat suara Pilkada 2024 ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo  Ugas Irwanto,  bersama perwakilan Forkopimda dan Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Ugas bersama Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo menyematkan rompi secara simbolis kepada perwakilan petugas pelipatan surat suara Pilkada 2024.

    Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan langsung terhadap surat suara Pilkada 2024 yang akan dilipat. Surat suara untuk penyandang disabilitas tunanetra juga turut diperiksa untuk memastikan bahwa logistik Pilkada dapat diakses dengan mudah oleh semua pemilih, termasuk mereka penyandang disabilitas tunanetra.

    Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Probolinggo Rifqohul Ibad menyampaikan bahwa persiapan logistik pelipatan surat suara telah dimulai dengan menyusun surat suara sesuai dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo. “Saya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Probolinggo dan Forkopimda yang terus memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024,” ujarnya, Rabu (6/11/2024).

    Rifqohul Ibad menerangkan pelipatan surat suara ini akan berlangsung selama 4 (empat) hari ke depan mulai tanggal 5 hingga 8 Nopember 2024. Oleh karena itu, petugas pelipat surat suara ini selama menjalankan tugasnya diminta bekerja secara baik. Skrining harus dilakukan sebelum petugas masuk pada gedung ini. Begitupun juga ketika pulang.

    “Harus ada ketelitian dalam pelaksanaan tugas pelipatan surat suara oleh petugas, mengingat surat suara yang rusak atau tidak rapi dapat merugikan proses demokrasi. Nantinya monitoring dan pengawasan terhadap proses pelipatan ini akan dilakukan secara ketat oleh para pengawas dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk memastikan semua surat suara dilipat dengan benar dan sesuai ketentuan,” tegasnya.

  • Polisi Amankan Pengasuh Ponpes di Bangkalan Terkait Dugaan Kasus Pencabulan Santri

    Polisi Amankan Pengasuh Ponpes di Bangkalan Terkait Dugaan Kasus Pencabulan Santri

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Bangkalan akhirnya mengamankan S, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum Dusun Kaseman, Desa Parseh Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, yang diduga terlibat kasus dugaan pencabulan. Terduga diamankan di rumah kerabatnya yang berada di Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.

    KBO Satreskrim Polres Bangkalan, Iptu Mas Herly membenarkan adanya penangkapan S di Probolinggo. Saat ini, S sudah ditahan polisi dan dibawa ke Mapolres Bangkalan. “Iya betul, yang bersangkutan saat ini sudah ditahan di Polres,” terangnya, Kamis (7/11/2024).

    Sementara itu, kuasa hukum S Bahtiar Pradinata mengaku saat ini pihaknya mendampingi kliennya di Mapolres Bangkalan. Meski begitu, ia enggan menjelaskan detail materi penyidikan terhadap kliennya. “Klien kami saat ini masih diperiksa,” jelasnya.

    Ia mengaku, kliennya tak mengetahui adanya pemanggilan pemeriksaan polisi. Sebab, saat surat pemanggilan dikirim, kliennya berada di Probolinggo. “Iya klien kami tidak tau karena sedang di luar kota. Setelah tau itu, kami berniat mengantar klien kami ke polisi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, korban berusia 13 tahun melaporkan S pada polisi. Korban yang diduga merupakan santri itu mengaku telah dicabuli oleh pelaku. Bahkan akibat aksi bejat itu, sejumlah warga melakukan aksi demo di Ponpes untuk menuntut agar pondok ditutup dan pelaku segera ditangkap.[sar/kun]

  • Ida Oetari Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Satu-satunya Jenderal Wanita Anggota Kompolnas

    Ida Oetari Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Satu-satunya Jenderal Wanita Anggota Kompolnas

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto resmi melantik anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk periode 2024-2028, termasuk Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Purnamasasi, satu-satunya wanita dalam susunan baru ini. 

    Upacara pelantikan yang berlangsung di Istana Negara pada Selasa, 5 November 2024, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan oleh para anggota Kompolnas.

    “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” bunyi sumpah jabatan tersebut yang diucapkan serentak oleh para anggota.

    Baca juga: Prabowo Instruksikan Kaji Ulang Semua Regulasi untuk Indonesia Emas 2045

    Dalam pelantikan ini, Menkopolhukam Budi Gunawan dilantik sebagai Ketua Kompolnas merangkap anggota. Selain itu, anggota lain yang diambil sumpahnya adalah Menteri Dalam Negeri sebagai Wakil Ketua, Menteri Hukum, dan enam tokoh lainnya yang terdiri dari para pakar kepolisian dan tokoh masyarakat: Irjen (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, Irjen (Purn) Ida Oetari Purnamasasi, Dr. Supardi Hamid, Gufron, Mochammad Choirul Anam, dan Dr. Yusuf.

    Sosok Ida Oetari Purnamasasi menjadi sorotan khusus. Di antaranya karena satu-satunya wanita dan perjalanan kariernya yang panjang serta berprestasi di kepolisian. Lahir di Probolinggo pada 1964, Ida adalah lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 1987. 

    Ia merupakan salah satu jenderal perempuan Polri dengan karier yang panjang dan berpengalaman luas dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Purnawirawan Polri ini terakhir menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Tengah, sebuah jabatan yang diembannya hingga purna tugas.

    Pendidikan dan Karier di Kepolisian
    Sebagai lulusan Sekolah Perwira (Sepa) Polri tahun 1987, Ida terus mengembangkan kemampuannya melalui berbagai pendidikan lanjutan di Polri. Ia menempuh Selapa pada 1998, Sespim pada 2007, dan Lemhannas pada 2012, menunjukkan dedikasinya untuk memperkaya kompetensinya di bidang keamanan dan SDM.

    Ida Oetari memulai kariernya di Polri sebagai Panit Dis Dokkes Biddokkes Polda Jawa Timur pada tahun 1988. Kemudian, ia dipercaya menjabat sebagai Paur Set Spripim Polda Jawa Timur pada 1996 dan terus naik pangkat dengan berbagai posisi strategis. 

    Sepanjang kariernya, Ida telah dipercaya mengisi berbagai posisi di Divisi SDM Polri, termasuk sebagai Kepala Bagian Kermalugri di tahun 2010 dan Kasubbag Jianlat di tahun 2008.

    Pada tahun 2013, Ida ditugaskan di Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah, menunjukkan kapabilitasnya dalam peran-peran yang lebih luas. Ia juga berperan sebagai Analis Kebijakan Utama di Lemdiklat Polri pada 2017 sebelum akhirnya diangkat sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah pada 2021.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto resmi melantik anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk periode 2024-2028, termasuk Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Purnamasasi, satu-satunya wanita dalam susunan baru ini. 
     
    Upacara pelantikan yang berlangsung di Istana Negara pada Selasa, 5 November 2024, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan oleh para anggota Kompolnas.
     
    “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” bunyi sumpah jabatan tersebut yang diucapkan serentak oleh para anggota.
    Baca juga: Prabowo Instruksikan Kaji Ulang Semua Regulasi untuk Indonesia Emas 2045
     
    Dalam pelantikan ini, Menkopolhukam Budi Gunawan dilantik sebagai Ketua Kompolnas merangkap anggota. Selain itu, anggota lain yang diambil sumpahnya adalah Menteri Dalam Negeri sebagai Wakil Ketua, Menteri Hukum, dan enam tokoh lainnya yang terdiri dari para pakar kepolisian dan tokoh masyarakat: Irjen (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, Irjen (Purn) Ida Oetari Purnamasasi, Dr. Supardi Hamid, Gufron, Mochammad Choirul Anam, dan Dr. Yusuf.
     
    Sosok Ida Oetari Purnamasasi menjadi sorotan khusus. Di antaranya karena satu-satunya wanita dan perjalanan kariernya yang panjang serta berprestasi di kepolisian. Lahir di Probolinggo pada 1964, Ida adalah lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 1987. 
     
    Ia merupakan salah satu jenderal perempuan Polri dengan karier yang panjang dan berpengalaman luas dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Purnawirawan Polri ini terakhir menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Tengah, sebuah jabatan yang diembannya hingga purna tugas.

    Pendidikan dan Karier di Kepolisian

    Sebagai lulusan Sekolah Perwira (Sepa) Polri tahun 1987, Ida terus mengembangkan kemampuannya melalui berbagai pendidikan lanjutan di Polri. Ia menempuh Selapa pada 1998, Sespim pada 2007, dan Lemhannas pada 2012, menunjukkan dedikasinya untuk memperkaya kompetensinya di bidang keamanan dan SDM.
     
    Ida Oetari memulai kariernya di Polri sebagai Panit Dis Dokkes Biddokkes Polda Jawa Timur pada tahun 1988. Kemudian, ia dipercaya menjabat sebagai Paur Set Spripim Polda Jawa Timur pada 1996 dan terus naik pangkat dengan berbagai posisi strategis. 
     
    Sepanjang kariernya, Ida telah dipercaya mengisi berbagai posisi di Divisi SDM Polri, termasuk sebagai Kepala Bagian Kermalugri di tahun 2010 dan Kasubbag Jianlat di tahun 2008.
     
    Pada tahun 2013, Ida ditugaskan di Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah, menunjukkan kapabilitasnya dalam peran-peran yang lebih luas. Ia juga berperan sebagai Analis Kebijakan Utama di Lemdiklat Polri pada 2017 sebelum akhirnya diangkat sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah pada 2021.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia

    Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia

    Jakarta (ANTARA) – Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap pohon beringin yang tumbang di Jalan Probolinggo, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu sore.

    “Alhamdulillah kami sudah selesai melakukan penanganan pohon beringin yang tumbang pada Minggu sekitar pukul 15.59 WIB,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Minggu.

    Pohon tumbang itu sempat mengakibatkan jalur di jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Namun tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

    “Pohon ini tumbang diduga akibat angin kencang yang terjadi di Jakarta pada Minggu sore,” kata dia.

    Ia mengatakan, sejumlah personel mulai dari Unit Damkar, Unit TRC BPBD, Unit Distamhut, Unit Satpol PP, Unit PLN dan personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan evakuasi pohon berukuran cukup besar tersebut.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tolak Rokok Kemasan Polos, Petani Teriak Harga Tembakau Bisa Anjlok

    Tolak Rokok Kemasan Polos, Petani Teriak Harga Tembakau Bisa Anjlok

    Jakarta

    Petani tembakau tegas menolak Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) terkait penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek sebagai aturan pelaksana dari Peraturan Pemerintah (PP) No 28/2024. Para petani menyebut aturan itu berpotensi menurunkan serapan dan harga tembakau.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kusnasi Mudi menjelaskan aturan terkait penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek tersebut tidak memberikan dampak langsung kepada para petani. Hal tersebut dinilai akan membuat semakin maraknya peredaran rokok ilegal, di mana bagi petani baik rokok legal maupun rokok ilegal sumbernya sama-sama dari mereka.

    “Sebetulnya kalau sepanjang dari sektor hulu itu, produk dari hulu itu tembakau petani masih dibeli oleh pabrikan sebenarnya nggak ada masalah oleh siapapun, yang penting dipergunakan untuk produk rokok, nggak ada masalah,” kata Kusnasi kepada detikcom, dikutip lagi Minggu (3/11/2024).

    Namun untuk jangka panjang, aturan tersebut berpeluang mengganggu iklim IHT di sektor hilir yakni para produsen rokok. Di mana hal ini dapat berimbas terhadap hasil penyerapan tembakau para petani.

    “Tapi permasalahannya adalah nanti jika terkait kemasan polos ini sama artinya pemerintah akan melegalkan yang ilegal, takutnya dari situ. Walaupun sebenarnya rokok-rokok ilegal juga sumbernya sama, tembakaunya dari petani, sebenarnya nggak ada masalah. Tapi dalam jangka panjang kan nggak mungkin,” tambahnya.

    Belum lagi, selama ini lebih dari 90% hasil tembakau para petani diserap oleh industri rokok konvensional alias perusahaan-perusahaan legal. Sehingga kalau kinerja produsen rokok legal ini terganggu, tentu akan sangat berdampak pada jumlah penyerapan tembakau hasil panen para petani.

    “Memang produk yang kita hasilkan itu kan semuanya diserap oleh industri, 90% lebih, hampir 99% katakanlah diserap oleh industri kita. Nah jika industri ini kolaps, ya artinya siapa nanti yang beli tembakau?” ucapnya.

    Dia menyebut pemerintah juga belum memiliki inovasi terkait penggunaan tembakau untuk industri lain, yang membuat stabilitas para pembuat rokok berpengaruh sangat besar terhadap para petani.

    “Artinya kan memang aturan-aturan, regulasi, pengetatan-pengetatan yang dibuat oleh pemerintah ini sudah sangat berdampak (terhadap sektor hilir). Apalagi nanti kalau terkait kemasan kosong,” ucapnya lagi.

    Bahkan menurut Kusnasi berbagai tekanan yang diterima industri rokok saat ini saja sudah dirasakan para petani. Di mana ada beberapa pabrik tembakau yang pada 2024 ini tidak melakukan pembelian komoditas tembakau.

    “Misalnya di Temanggung. Di Temanggung itu ada salah satu perusahaan besar yang setiap tahun melakukan pembelian, tapi tahun ini tidak beli. Kemudian di Jawa Timur, di kawasan Probolinggo itu juga sama, mereka juga tidak melakukan pembelian. Bahkan ada dua atau tiga perusahaan yang tidak melakukan pembelian,” paparnya lagi.

    Dengan berdampak rendahnya penyerapan komoditas tembakau ini secara langsung juga menurunkan harga jual dari petani. Di mana sejauh ini rata-rata harga tembakau sudah turun sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

    “Tahun lalu yang 2023 itu harga tembakau memang sangat tinggi. Kalau sekarang ya kurang lebih sekitar 10% penurunan harga,” kata dia.

    Perlu diketahui PP 28/2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan (PP Kesehatan) terdapat pasal yang mengatur seluruh kemasan rokok di Indonesia harus memenuhi ketentuan standardisasi atas desain dan tulisan produk.

    “Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor produk tembakau dan rokok elektronik harus memenuhi standardisasi kemasan yang terdiri atas desain dan tulisan,” tulis Pasal 435 PP tersebut.

    (ada/das)