kab/kota: Probolinggo

  • BPBD Probolinggo Kesulitan Evakuasi Warga Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Tiris

    BPBD Probolinggo Kesulitan Evakuasi Warga Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Tiris

    Probolinggo (beritajatim.com) – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/12/2025), membuat akses sejumlah permukiman terputus dan menyulitkan proses evakuasi warga. Situasi ini diperparah oleh kerusakan infrastruktur di beberapa titik terdampak.

    BPBD Probolinggo menyebut banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga merusak enam jembatan di tiga desa. Kondisi tersebut membuat sejumlah wilayah sulit dijangkau tim penyelamat.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif, mengatakan petugas mengalami kendala besar saat mencoba menjangkau warga yang terisolasi. “Kami terkendala akses karena jembatan putus, sehingga proses evakuasi tidak bisa dilakukan cepat,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

    Hingga Jumat (12/12/2025) sore, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Sumberkapung masih belum bisa dijangkau melalui jalur utama. Putusnya jembatan membuat seluruh aktivitas warga berhenti total.

    Oemar menambahkan terdapat jalur alternatif, tetapi kondisinya sangat sulit dilalui kendaraan maupun petugas. Tim BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari cara mempercepat pembukaan akses.

    Dari enam jembatan yang rusak, tiga di antaranya putus total—dua jembatan beton dan satu jembatan konvensional. Kerusakan terparah tercatat di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru, yang menyebabkan lebih dari seribu warga sempat terisolasi.

    Banjir terjadi setelah hujan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama dua jam. Debit air dari hulu seperti Gunung Gambir, Candi Kedaton, dan Taman Hidup meningkat drastis sebelum akhirnya menerjang tiga desa: Andungbiru, Tlogoargo, dan Tiris.

    Secara geografis, Kecamatan Tiris memiliki kontur perbukitan yang membuatnya rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Situasi ini semakin menguatkan perlunya langkah mitigasi lebih cepat untuk mencegah terulangnya isolasi massal warga saat musim hujan tiba. [ada/suf]

  • BPBD Probolinggo Kesulitan Evakuasi Warga Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Tiris

    Dua Jembatan di Tiris Probolinggo Hancur Disapu Banjir, Ribuan Warga Terisolasi

    Probolinggo (beritajatim.com) – Banjir besar akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/12), menghancurkan dua jembatan vital di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru. Akibatnya, ribuan warga dari tiga dusun kini benar-benar terisolir dan tak memiliki akses keluar-masuk desa.

    Jembatan pertama, yang menjadi jalur utama penghubung Dusun Kedaton dengan Dusun Sumberkapung (Desa Andungbiru dan Desa Duren, Kecamatan Krucil), putus total setelah tersapu arus deras. Jembatan berukuran 12 x 3 meter itu sebelumnya menjadi akses satu-satunya kendaraan roda empat warga RT 8, 9 dan 10 Sumberkapung.

    “Lebih dari seribu jiwa sekarang terjebak tanpa akses. Ini bukan lagi sekadar kerusakan, tapi lumpuh totalnya mobilitas masyarakat,” tegas Sekdes Andungbiru, Asrawi.

    Ratusan pelajar pun terdampak. Jembatan ini merupakan jalur menuju SD, MI, SMP, MTs, hingga MA. “Pendidikan otomatis berhenti. Anak-anak tidak punya jalan lain,” tambahnya.

    Belum selesai dengan satu jembatan yang putus, jembatan kedua yang menghubungkan Kedaton dengan wilayah Desa Tiris dan Sumberduren, Kecamatan Krucil, juga hancur. Jembatan sepanjang 20 meter itu ambrol tak mampu menahan naiknya debit air yang meningkat drastis.

    “Dua-duanya terputus total. Akses ke Tiris maupun Krucil mati sama sekali,” ujar Asrawi.

    Selain memutus akses besar-besaran, banjir juga memorak-porandakan permukiman. Satu rumah milik Mummah Ali (42), warga Dusun Kedaton, hanyut diterjang arus. Rumah tersebut rata dengan tanah tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.

    “Pak Muhammad Ali sudah kami evakuasi. Tapi hampir semua barang hilang terseret air,” ungkap Agus Santoso, Bendahara Desa Andungbiru sekaligus relawan Tagana yang berada di lokasi sejak siang.

    Tiga rumah lain dilaporkan rusak berat dan hampir hancur.

    Hingga Kamis malam pukul 21.41 WIB, hujan gerimis masih turun dan debit sungai belum juga surut. Bahkan sebagian aliran sungai tersumbat oleh sampah dan batang kayu. “Kalau ada kiriman air dari hulu, ini bisa lebih parah. Sungai hulu Pekalen rawan meluap ke rumah warga,” kata Agus.

    Saat ini perangkat desa, relawan, dan warga berjaga sepanjang malam sembari menunggu bantuan alat berat dan langkah darurat dari pemerintah. Pemerintah desa memperingatkan warga untuk tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan. (Ada)

  • Diguyur Hujan Deras, Jalur Wisata Bromo via Probolinggo Longsor

    Diguyur Hujan Deras, Jalur Wisata Bromo via Probolinggo Longsor

    Probolinggo (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Tengger selama beberapa jam kembali memicu bencana longsor di jalur wisata internasional Gunung Bromo via Kabupaten Probolinggo.

    Material longsor menutup sebagian badan jalan di kawasan Jurang Jontro, Kecamatan Sukapura, pada kamis (11/12/2025). Akibatnya, arus lalu lintas dari dan menuju kawasan wisata Bromo sempat tersendat.

    Peristiwa longsor ini terjadi setelah hujan berlangsung intens sejak pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Tebing dengan kemiringan curam yang berada tepat di sisi jalan tidak mampu menahan tekanan air sehingga sebagian tanah tergerus dan ambrol ke badan jalan.

    Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, mengatakan bahwa longsor terjadi cukup cepat dan membuat sejumlah kendaraan berhenti mendadak lantaran ruang jalan tertutup oleh pohon tumbang.

    “Longsornya sekitar jam tiga sampai lima sore. Material tanah langsung menutup sebagian jalan. Lalu lintas sempat tersendat, tapi syukurlah tidak ada korban jiwa,” ujar Sunaryono.

    Ia menambahkan, warga sekitar bersama beberapa petugas langsung berinisiatif membersihkan material tanah agar jalan dapat kembali dilalui. Meski demikian, proses pembersihan awal dilakukan terbatas karena minimnya alat.

    “Beberapa orang langsung bantu bersihkan, tapi karena materialnya cukup tebal, pembersihan penuh harus menunggu alat berat,” tambahnya.

    Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif, saat dihubungi mengonfirmasi bahwa tim BPBD masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Proses penanganan masih perjalanan, mas. Tim sedang menuju Jurang Jontro,” singkatnya.

    Hingga berita ini ditulis, kondisi jalan masih dalam proses penanganan. Petugas BPBD, relawan, dan warga bersiap melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat agar akses menuju kawasan Bromo dapat segera dinormalkan kembali.

    Sementara itu, wisatawan yang hendak menuju Bromo diimbau berhati-hati dan waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan masih cukup tinggi, meningkatkan potensi longsor susulan. (ada/ian)

  • Kapal Cepat Trans Laut Beroperasi, Dukung Konektivitas Ekonomi Kawasan Tapal Kuda-Madura

    Kapal Cepat Trans Laut Beroperasi, Dukung Konektivitas Ekonomi Kawasan Tapal Kuda-Madura

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak meresmikan operasional layanan Trans Laut di Pelabuhan Probolinggo, Rabu (10/12/2025).

    Layanan Trans Laut melengkapi layanan Bus Trans Jatim yang saat ini sudah beroperasi pada 8 koridor.

    Peresmian layanan Trans Laut ditandai pelepasan Kapal Cepat Trans Laut dari Pelabuhan Probolinggo – Gili Ketapang – Gili Mandangin – Pelabuhan Branta Pemekasan.

    Trans Laut menurutnya adalah bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan aksesbilitas transportasi laut untuk pemerataan ekonomi warga di wilayah kepulauan khususnya wilayah Madura dan Tapal Kuda.

    “Layanan Jatim Akses tidak hanya dirasakan warga yang tinggal di perkotaan, tapi juga di kepulauan,” kata Wagub Emil.

    Karena Indonesia sebagai negara maritim, Pemprov Jatim tidak hanya berhenti berpikir kontinental atau layanan transportasi berbasis darat saja, melainkan juga berpikir maritim memenuhi kebutuhan akses transportasi laut.

    “Wes Wayahe, warga kepulauan di Jatim merasakan Trans Laut. Layanan ini bukan hanya membangkitkan roda ekonomi, tapi secara tidak langsung wisata bahari juga akan terangkat,” jelasnya.

    Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, Kapal cepat Trans Laut Jatim sudah melakukan pelayaran perdana pada 24 November 2025 lalu.

    Hingga hari ini, total penumpang yang dilayani oleh Kapal Cepat Trans Laut Jatim mencapai 1.418 penumpang.

    Sama dengan Bus Trans Jatim, kapal cepat Trans Laut menggunakan skema Buy The Service KMP Express Bahari dari PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur.

    Kapal Cepat Trans Laut Jatim memberikan layanan transportasi laut yang cepat, aman, dan efisien.

    Rute yang disiapkan menghubungkan dua wilayah antara hinterland Probolinggo dengan Pulau Madura sisi Selatan dan Timur yang secara kultural memiliki hubungan kekerabatan yang erat.

    “Kapal Cepat Trans Laut Jatim memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif, pendidikan keagamaan, sektor pariwisata, serta perdagangan antar daerah,” kata Nyono.

    Kapal Cepat Trans Laut Jatim beroperasi selama 6 hari dalam sepekan. Untuk Senin – Kamis atau Weekday menempuh rute Pelabuhan Probolinggo –Gili Ketapang – Gili Mandangin – Pelabuhan Branta.

    Pada Weekend atau Sabtu – Minggu, menempuh rute Pelabuhan Probolinggo –Gili Ketapang – Gili Mandangin – Branta –Giliiyang – Kalianget.

    “Untuk hari Jumat tidak ada pelayanan karena kapal menjalani perawatan teknis,” jelasnya.

    Untuk tarif Kapal Cepat Trans Laut Jatim dipatok mulai Rp 30.000 – Rp 235.000 untuk sekali jalan sesuai dengan panjang rute yang dilalui.

    Menyambut peluncuran dan sebagai upaya sosialisasi, ada promo spesial naik Kapal Cepat Trans Laut Jatim sampai dengan akhir tahun.

    “Sampai akhir tahun 2025, naik Kapal Cepat Trans Laut Jatim cukup bayar Rp 5.000 sampai dengan Rp 18.000 rupiah. Tarif ini untuk sudah termasuk asuransi penumpang dan pas masuk penumpang,” pungkas Nyono. (tok/ian)

  • Korupsi di DABN Probolinggo, Kejati Jatim Sita Uang Rp47,28 Miliar dan USD421.046

    Korupsi di DABN Probolinggo, Kejati Jatim Sita Uang Rp47,28 Miliar dan USD421.046

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menyita uang senilai Rp47,28 miliar dan USD 421.046 dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan kegiatan jasa pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, yang dilakukan PT Delta Artha Bahari Nusantara (PT DABN) sejak tahun 2017 hingga 2025.

    Penyitaan tersebut diumumkan bertepatan dengan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, yang dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Agus Sahat.

    “Total penyitaan mencapai Rp47.286.120.399 dan USD421.046. Seluruh aset tersebut kami amankan dalam rangka penyidikan dan menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPKP,” ujar Kajati Jatim di Kantor Kejati Jatim, Selasa (9/12/2025).

    Kejati Jatim melakukan pemblokiran dan penyitaan terhadap 13 rekening perbankan milik PT DABN yang tersebar di lima bank nasional antara lain uang tunai di rekening PT DABN sebesar Rp33.968.120.399,31 dan USD 8.046,95, Enam deposito di BRI dan Bank Jatim senilai Rp13,3 miliar serta USD 413.000 dengan Total penyitaan Rp47.268.120.399 dan USD421.046.

    Selain itu, Kejati Jatim juga mengamankan aset pengelolaan PT DABN melalui rapat koordinasi dengan Biro Perekonomian Pemprov Jatim, KSOP Probolinggo, PT PJU, dan PT DABN, yang dituangkan dalam Perjanjian Pengelolaan Keuangan Tanjung Tembaga pada 22 September 2025.

    Dalam proses penyidikan, penyidik telah memeriksa 25 saksi, termasuk pejabat dari Pemprov Jatim, pengawasan BUMD, serta pihak swasta. Selain itu, dua ahli hukum pidana dan keuangan negara turut dimintai keterangan.

    “Termasuk pihak pejabat Pemprov Jatim yang membidangi BUMD di bidang Perekonomian Pemprov Jatim,” tutur Agus.

    Kajati menjelaskan bahwa sepanjang 2025, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menangani 154 perkara penyidikan dengan total nilai penyelamatan kerugian negara mencapai Rp288 miliar dan USD 421.046.

    Kasus ini berawal dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengelola Pelabuhan Probolinggo. Karena belum memiliki Badan Usaha Pelabuhan (BUP), Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan menunjuk PT DABN untuk mengelola layanan pelabuhan, meski status perusahaan tersebut bukan BUMD, melainkan anak perusahaan PT Jatim Energy Services (PT JES) yang kemudian diakuisisi PT Petrogas Jatim Utama (PT PJU) pada 2016.

    Melalui surat Gubernur pada 2015, PT DABN diusulkan ke Kementerian Perhubungan sebagai BUMD pemegang izin BUP, padahal secara hukum belum memenuhi syarat untuk menerima hak konsesi.

    Permasalahan kemudian muncul setelah penyertaan modal daerah sebesar Rp253,64 miliar dilakukan melalui PT PJU dan diteruskan ke PT DABN. Padahal, sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 333 ayat 2, pemerintah daerah dilarang melakukan penyertaan modal kepada selain BUMD.

    “Penunjukan PT DABN sebagai pengelola pelabuhan tidak sah secara hukum dan merupakan tindakan menyimpang,” tegas Kajati.

    Kejati Jatim masih menunggu hasil resmi penghitungan kerugian keuangan negara dari BPKP sebagai dasar penetapan tersangka.

    “Kami pastikan penanganan perkara dilakukan profesional, transparan, dan berkomitmen penuh untuk penyelamatan keuangan negara,” kata Agus Sahat. [uci/ted]

  • 47 Miliar dan USD 421 Ribu Disita dari Kasus Korupsi Pelabuhan Probolinggo

    47 Miliar dan USD 421 Ribu Disita dari Kasus Korupsi Pelabuhan Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kejaksaan Tinggi Jawa Timur kembali menggebrak. Dalam pengusutan kasus dugaan korupsi jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Probolinggo, Kejati Jatim menyita uang fantastis: Rp47,2 miliar dan USD 421 ribu dari PT Delta Artha Bahari Nusantara (PT DABN). Penyitaan dilakukan pada Selasa (9/12/2025) dan langsung dipublikasikan dalam momentum Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025.

    Dalam konferensi pers di Aula Sasana Adhyaksa, Kajati Jatim Agus Sahat ST, S.H., M.H. mengungkapkan tumpukan uang sitaan yang dipamerkan di hadapan awak media sebagai barang bukti. Temuan itu, tegasnya, merupakan hasil pendalaman kasus korupsi yang diduga dilakukan dalam rentang waktu delapan tahun, sejak 2017 hingga 2025.

    Dibawah payung Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-1294/M.5/Fd.1/06/2025, penyidik Pidsus telah bekerja agresif: 25 saksi diperiksa, dua ahli dimintai keterangan, dan sejumlah lokasi penting digeledah, termasuk Kantor KSOP Probolinggo, kantor PT DABN di Probolinggo dan Gresik, serta PT PJU.

    Hasilnya cukup mencengangkan. Penyidik memblokir dan menyita 13 rekening yang diduga terkait PT DABN. “Dari lima bank, kami menyita Rp33,96 miliar dan USD 8.046. Selain itu ada enam deposito di dua bank lain bernilai Rp13,3 miliar dan USD 413.000. Totalnya mencapai Rp47.268.120.399 dan USD 421.046,” ungkap Kajati Jatim.

    Ia menegaskan, sementara BPKP masih menghitung kerugian negara, langkah penyitaan ini dilakukan untuk mengamankan potensi kerugian negara dan memastikan aliran dana mencurigakan tidak kembali digelapkan.

    “Ini bukan sekadar penyitaan. Ini adalah langkah tegas untuk menutup ruang korupsi dalam pengelolaan aset publik. Penyidikan akan kami tuntaskan secara profesional, berbasis bukti, dan tanpa kompromi,” tegasnya.

    Kejati Jatim menegaskan, penanganan perkara ini menunjukkan komitmen penuh institusi dalam membersihkan praktik korupsi di sektor kepelabuhanan, yang selama ini rawan penyimpangan. Langkah ini juga menjadi sinyal kuat bahwa penegakan hukum tidak hanya sebatas penetapan tersangka, tetapi juga pemulihan kerugian negara dalam jumlah besar.

    Kasus ini diprediksi akan menjadi salah satu pengungkapan korupsi terbesar di sektor maritim Jawa Timur sepanjang 2025. (ada/ian)

  • 2,8 Juta Batang Rokok Ilegal Temuan Sepanjang Tahun 2025 Dimusnahkan

    2,8 Juta Batang Rokok Ilegal Temuan Sepanjang Tahun 2025 Dimusnahkan

    Lumajang (beritajatim.com) – Kantor Bea dan Cukai Probolinggo bersama Forkopimda Kabupaten Lumajang Jawa Timur memusnahkan barang milik negara hasil penindakan kepabeanan dan cukai di Stadion Semeru, Selasa (9/12/2025).

    Barang ilegal yang merugikan negara itu didapatkan dari operasi tim gabungan di tiga kabupaten/kota Jawa Timur selama tahun 2025. Meliputi Kabupaten Lumajang serta Kabupaten dan Kota Probolinggo.

    Total, sebanyak 2,8 juta batang rokok ilegal dimusnahkan dengan cara dibakar dan 4,8 ribu liter minuman keras tanpa cukai dihancurkan menggunakan alat berat.

    Diperkirakan total nilai barang ilegal yang dimusnahkan mencapai Rp4,4 miliar dengan potensi kerugian negara sebesar Rp2,6 miliar.

    Kasi Pelayanan Informasi Humas Bea dan Cukai Probolinggo Abdoel Rachman mengatakan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan penekanan peredaran barang tanpa cukai seperti rokok maupun miras di tiga wilayahnya.

    Diketahui, mayoritas barang ilegal yang telah dimusnahkan merupakan barang temuan dari selundupan wilayah lain seperti Surabaya dan Bali.

    “Tentu akan kita maksimalkan penggunaan dan DBHCHT untuk upaya penekanan terhadap rokok ilegal ini. Barang ini semacam barang lewat, intinya barang tersebut biasanya untuk konsumsi di sini, tapi barang dari Surabaya,” terang Rachman, Selasa (9/12/2025).

    Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menjelaskan, kolaborasi lintas sektor akan terus dilakukan untuk membantu menekan penyebaran rokok dan miras ilegal di wilayahnya.

    Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah melakukan lima kali upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk menjelaskan bahaya dan kerugian negara atas pemakaian barang tanpa cukai.

    “Sosialisasi sudah lima kali untuk tahun ini kita lakukan, tentu akan kita kolaborasi dengan semua pihak untuk membantu menekan rokok (ilegal) yang masih banyak beredar di masyarakat,” ungkap Yudha. [has/suf]

  • Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo Gelar Pendampingan Kekayaan Intelektual

    Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo Gelar Pendampingan Kekayaan Intelektual

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo mengadakan kegiatan pendampingan pengajuan Kekayaan Intelektual (KI) bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.

    Program ini digelar pada Senin (9/12/2025) sebagai langkah memperkuat perlindungan hukum terhadap karya santri dan lembaga pesantren.

    Pendampingan KI ini mengusung tema “Santri Berinovasi, Kekayaan Intelektual Melindungi” dan melibatkan ratusan peserta dari lingkungan pesantren. Melalui kegiatan tersebut, karya tulis hingga inovasi santri diarahkan untuk memperoleh perlindungan hukum yang sah.

    Sekretaris Pesantren Nurul Jadid, H. Thahirudin, menegaskan pentingnya menjadikan KI sebagai benteng pelindung karya santri. “Hak cipta menjadi solusi agar karya pesantren tidak diakui atau diklaim oleh orang lain,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa dua karya pendiri pesantren, KH. Zaini Mun’im, yaitu Nadham Safinah dan Kitab Syu’abul Iman, telah dipilih untuk diajukan permohonan hak cipta. Langkah ini menjadi simbol komitmen pesantren dalam menjaga warisan literasi pendiri.

    Ketua Panitia Pelaksana, Pahlevi Witantra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mengamankan potensi karya dan inovasi di lingkungan pesantren. Ia menyatakan pendampingan tersebut juga meningkatkan kesadaran santri terkait risiko plagiasi dan pembajakan karya.

    Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kemenkumham Jawa Timur, R. Fadjar Widjanarko, memberikan apresiasi penuh atas pelaksanaan program kolaboratif ini. “Kreativitas pesantren harus dilindungi karena memiliki potensi besar di bidang literasi, dakwah, dan ekonomi kreatif,” katanya.

    Fadjar menambahkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid telah memiliki tiga merek resmi terdaftar dan tengah mengajukan satu merek baru dari Universitas Nurul Jadid. Ia mengajak santri untuk aktif mendaftarkan hak cipta dan merek agar karya dapat berkembang tanpa kekhawatiran.

    Kegiatan pendampingan resmi dibuka melalui pembacaan Bismillahirrahmanirrahim di hadapan pimpinan pesantren, tenaga pendidik, dan ratusan santri. Acara ditutup dengan sesi teknis pengajuan KI untuk dua karya pesantren sebagai tahapan awal perlindungan resmi. (ada/ted)

  • Daftar Tol Baru yang Siap Dioperasikan Saat Nataru

    Daftar Tol Baru yang Siap Dioperasikan Saat Nataru

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur jalan menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Ada 47.603 kilometer (km) jalan nasional dan 3.115,98 km tol yang siap dipergunakan para pemudik.

    Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya memastikan jaringan jalan nasional dan jalan tol tetap siap untuk mendukung mobilitas masyarakat selama periode Nataru, paralel dengan upaya penanganan wilayah terdampak bencana.

    “Ruas yang terdampak bencana terus dipulihkan, sementara jaringan jalan di wilayah lain tetap dalam kondisi mantap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kesiapan layanan konektivitas nasional untuk Nataru tidak terganggu, dan langkah-langkah peningkatan pelayanan dapat dilaksanakan sesuai rencana,” kata Diana, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Diana mengatakan, saat ini jaringan jalan nasional non-tol di Indonesia memiliki total panjang 47.603,39 km dengan tingkat kemantapan 93,65%. Sedangkan untuk jalan tol yang telah beroperasi sepanjang 3.115,98 km.

    Panjang jalan tol beroperasi di Indonesia akan bertambah panjang dengan ruas tol yang akan mulai operasional pada triwulan IV yaitu Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Seksi 1 (Junction Sedyatmo-Interchange Kosambi) sepanjang 4,7 km.

    Selain itu, pada triwulan IV 2025 juga akan mulai dioperasikan penambahan junction Tol Palembang-Betung (Ramp 1,5,6,7B, dan 8) sepanjang 7,57 km, dan penambahan lajur ruas Tangerang-Merak (Jalur A dan B KM 77+800-KM 86+538) sepanjang 8,738 km.

    Diana menambahkan, juga terdapat 5 ruas jalan tol yang akan difungsionalkan untuk antisipasi lonjakan layanan selama Nataru 2025/2026. Kelima jalan itu antara lain Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) sepanjang 24,67 km, Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4 (Sinaksak-Simpang Panei ) sepanjang 12,86 km, dan Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 2 (Rengas-Pulau Rimau) sepanjang 30,75 km.

    Selanjutnya, ada Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 dan Seksi 2 (Gending-Paiton) sepanjang 24,08 km, serta Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3A2, 3B, 3B2, 5A, 5B, 6A dan Jembatan Pulau Balang sepanjang 50,227 km. Penambahan 1 lajur pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Cikampek-Palimanan, dan Jalan Tol Tangerang-Merak juga dilakukan untuk peningkatan kapasitas jalan.

    Jaringan jalan tol di Indonesia juga telah dilengkapi dengan total 136 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) serta 189 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk kenyamanan pengendara. Sejumlah TIP yang masih dalam tahap konstruksi juga akan difungsionalkan selama Nataru yaitu 8 TIP pada 4 ruas jalan tol di wilayah Sumatera dan 9 TIP pada ruas jalan tol di wilayah Jawa.

    Pemberian diskon jalan tol selama periode Nataru 2025/2026 juga telah direncanakan dengan besaran diskon berkisar 10-20% sesuai usulan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Jadwal diskon tarif yang diberlakukan selama 3 hari yaitu tanggal 22, 23 dan 31 Desember 2025 pada 26 ruas jalan tol.

    Kementerian PU bersama BUJT juga menyiapkan sejumlah peningkatan layanan operasional jalan tol mencakup penambahan fasilitas BBM modular, penyediaan mobile toilet, patroli 24 jam, serta peningkatan fasilitas TIP. Optimalisasi gerbang tol dilakukan melalui penyiapan mobile reader, kartu perdana uang elektronik, serta kesiagaan genset selama 24 jam.

    Sedangkan untuk mempercepat respons apabila terjadi bencana atau gangguan pada jaringan jalan, Kementerian PU akan menyiagakan 1.150 unit Disaster Relief Unit (DRU) di seluruh Indonesia yang terdiri dari excavator, backhoe loader, dump truck, chainsaw, dan berbagai peralatan pendukung lainnya.

    Material darurat juga disiapkan mencakup 108 set jembatan bailey, 11.600 sandbag, 19.453 bronjong, serta berbagai material teknis lain seperti CPHMA, Asphalt Cold Mix, sheetpile, box culvert, aramco, geotextile, dan Tambalan Cepat Mantap (TCM).

    Kementerian PU juga akan menyiapkan 492 posko yang akan disiagakan pada periode 16 Desember 2025 – 4 Januari 2026 sebagai pusat koordinasi siaga bencana, pengawasan kondisi jalan, dan penyediaan layanan cepat tanggap bagi masyarakat.

    Lihat juga Video: Gerbang Tol Semanggi 1 & 2 Dibuka Pagi Ini, Pejompongan Masih Tutup

    (acd/acd)

  • Mudik Nataru, Komisi V DPR Minta Potensi Cuaca Ekstrem Diwaspadai

    Mudik Nataru, Komisi V DPR Minta Potensi Cuaca Ekstrem Diwaspadai

    Jakarta

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi puncak perjalanan libur Natal dan tahun baru (Nataru) akan terjadi pada 24 Desember 2025 dan arus balik terjadi pada 2 Januari 2026. Wakil Ketua (Waka) Komisi V DPR RI Syaiful Huda mengingatkan pemerintah antisipasi cuaca ekstrem.

    “Kami mendesak kepada pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan untuk lebih detail dalam menyiapkan strategi mudik pada masa Natal dan tahun baru ini. Cuaca ekstrem menjadi tantagan tersendiri karena sewaktu-waktu bisa memicu bencana hidrometerologis mulai dari banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung,” ujar Huda kepada wartawan, Selasa (9/12/2025).

    “Situasi ini harus diantisipasi agar tidak menjadi kendala dalam proses mudik Nataru baik yang menggunakan moda transportasi darat, laut, maupun udara,” katanya.

    Selain itu, perlu juga diantisipasi kemacetan di jalur prioritas seperti rute tol Cipali, Semarang-Solo, hingga Ngawi-Surabaya. Huda menambahkan harus ada rekayasa lalu lintas mulai dari one way, contra flow, hingga ganjil-genap.

    “Saat ini jaringan jalan tol telah sampai hingga Banyuwangi. Poros Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi (Probowangi) sebagai puzzle terakhir tol trans Jawa telah tersambung dan bisa digunakan secara fungsional. Jaringan tol di wilayah Sumatera yang telah berfungsi juga semakin panjang. Ini harus menjadi pertimbangan dalam penetapan strategi mudik Nataru tahun ini,” ucap Huda.

    Kesiapan Transportasi Umum Disorot

    Diketahui, Menhub Dudy mengatakan transportasi terbanyak yang dipilih masyarakat untuk melakukan perjalanan libur Natal dan tahun baru ialah mobil pribadi, dengan total 51,12 juta orang. Bagi Huda, hal ini menunjukkan ketidakmampuan Pemerintah dalam menyiapkan transportasi umum.

    “Kami menilai penggunaan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi utama bagi pemudik Natal dan Tahun Baru bisa jadi cerminan ketidakmampuan pemerintah dalam menyiapkan moda transportasi umum yang nyaman, aman, dan terjangkau bagi masyarakat. Sudah menjadi rahasia umum jika setiap terjadi mobilitas besar di masyarakat pemerintah selalu keteteran dalam menyiapkan moda transportasi umum yang nyaman, aman, dan terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.

    Menurutnya, persoalan klasik yang sering terjadi di kala mudik Nataru atau mudik Lebaran di antaranya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan moda transportasi umum di rute-rute kunci. Masalah selanjutnya yakni belum terintegrasinya jaringan antar moda yang menjangkau rute akhir pemudik. Akibatnya kesulitan untuk bisa sampai tujuan tepat waktu.

    “(Masalah) Ketiga ketidakpastian jadwal, informasi, dan kanal penjualan tiket moda transportasi umum. Keempat masih banyaknya pelanggaran kru moda transportasi umum yang mengabaikan aturan keselamatan karena dikejar setoran. Situasi ini membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi alih-alih memilih transportasi umum,” sambung Huda.

    Prediksi Puncak Libur Nataru

    Sebelumnya diberitakan, puncak jam keberangkatan pada 24 Desember 2025, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub, bersama Komdigi, dan BPS, rata-rata masyarakat akan berangkat pada rentang waktu 07.00 sampai 09.59. Hal yang sama terjadi pada jam keberangkatan pada arus balik.

    “Sehingga kecenderungan pemilihan jam keberangkatan dan kepulangan akan menjadi dasar pengaturan operasional terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, dan jam-jam puncak,” ujar Dudy.

    Lebih lanjut, menurut dia, transportasi terbanyak yang dipilih masyarakat untuk melakukan perjalanan ialah mobil pribadi. Total, 51,12 juta orang diperkirakan akan menggunakan mobil pribadinya dalam perjalanan Natal dan tahun baru.

    “Moda transportasi yang banyak dipilih masyarakat, dengan 51,12 juta orang atau 42,78% dari total responden memilih menggunakan mobil pribadi, diikuti sepeda motor, bus, mobil sewa, travel, serta moda udara dan kereta api,” ujarnya.

    “Preferensi masyarakat terhadap kendaraan pribadi, menunjukkan perlunya manajemen lalin yang intensif, khususnya pada ruas tol dan akses pada simpul transportasi,” lanjut dia.

    Halaman 2 dari 3

    (isa/jbr)