kab/kota: Probolinggo

  • Kecelakaan Maut di Tol Probolinggo, Wakil Ketua PWNU Jatim dan Istri Meninggal – Page 3

    Kecelakaan Maut di Tol Probolinggo, Wakil Ketua PWNU Jatim dan Istri Meninggal – Page 3

    Setelah kecelakaan tol Probolinggo terjadi, pihak berwenang dengan sigap melakukan identifikasi terhadap para korban. KH Taufiq Hasyim, yang merupakan Wakil Ketua PWNU Jatim, menjadi salah satu korban meninggal dunia bersama istrinya, Amiratul Mawaddah. Kabar duka ini menyebar dengan cepat di kalangan Nahdliyin dan masyarakat Jawa Timur.

    Penumpang lain yang mengalami luka ringan adalah Moh Syakir (7), sementara Muhammad Ali (4) dan Siti Sulaiha dilaporkan dalam kondisi sehat.

    Pengemudi mobil Innova, Moh Sholehuddin (26), asal Palengaan, Pamekasan, mengalami luka berat dan telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ar-Rozzy, Kota Probolinggo, untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Sementara sopir truk bernama Siswoyo juga dilaporkan dalam kondisi sehat. Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tol Probolinggo ini.

    Kendaraan Toyota Innova Zenix yang dalam kondisi ringsek juga telah dievakuasi untuk proses penyelidikan lebih lanjut di Polres Probolinggo Kota.

  • Pelajaran dari Kecelakaan di Tol Paspro yang Tewaskan Pimpinan NU Jatim dan Istrinya

    Pelajaran dari Kecelakaan di Tol Paspro yang Tewaskan Pimpinan NU Jatim dan Istrinya

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) Km 835+600, tepatnya di Wonoasih, Kota Probolinggo. Wakil Ketua PWNU Provinsi Jawa Timur, Taufik Hasyim (43), bersama istrinya, Amiratul Mawaddah (29), menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.

    Dilansir detikJatim, kecelakaan terjadi pada Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Taufik dan istri berada dalam mobil Toyota Innova Zenix yang menabrak truk tronton dari belakang.

    Kecelakaan bermula ketika Toyota Innova Zenix bernomor polisi N-1086-EL melaju dari arah Pasuruan menuju Kabupaten Probolinggo di lajur lambat. Pengemudi Moh Sholehoddin (26) mengalami microsleep sehingga menabrak bagian belakang truk Mitsubishi bernomor polisi DK-8348-CT yang dikemudikan Siswoyo (25).

    Akibat kecelakaan itu, Taufik, yang juga Ketua PCNU Pamekasan, dan istri meninggal dunia di lokasi. Sedangkan Sholehoddin mengalami luka dan dirawat di RSUD Ar-Rozzy, Kota Probolinggo.

    Sementara itu, tiga penumpang lainnya, Moh Syakir (7) mengalami luka ringan dan Muhammad Ali (4) serta Siti Sulaiha (21) selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    “Dugaan sementara microsleep atau ngantuk. Dasar alat TKP untuk kendaraan truknya di jalur lambat, kemudian mobil Innova nabrak dari belakang. Korban dua orang meninggal dunia. Putra-putri masih dalam perawatan di RSUD Ar-Rozzy dan driver-nya,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota Ipda Farouk Hidayat.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih.

    “Microsleep adalah sebuah kondisi di mana otak pengemudi blank karena terlalu lelah akibat tidak beristirahat untuk refresh secara berkala,” jelas Sony.

    Bagaimana cara mengatasi atau menghindari microsleep? Sony menyarankan agar pengendara beristirahat cukup agar tak mengalami microsleep.

    “Biasakan tidur cukup sebelum mengemudi dan istirahat berkala. Ketika saat mengemudi dan badan sudah memberikan sign nguap, pegal-pegal, artinya harus stop dan istirahat, streching ringan,” saran Sony.

    (riar/lua)

  • Sosok KH Taufik Hasyim di Mata Bupati Pamekasan

    Sosok KH Taufik Hasyim di Mata Bupati Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman menyampaikan belasungkawa sekaligus menilai KH Taufik Hasyim sebagai sosok kharismatik yang selalu mengedepankan nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kami atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Pamekasan, turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya KH Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan,” kata KH Kholilurrahman, Sabtu (14/6/2025).

    Selain itu, pihaknya mengenal jika Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan, Madura, yang akrab disapa Kiai Taufik sebagai sosok familiar dan akrab dengan berbagai kalangan.

    “Beliau adalah sosok ulama kharismatik, guru umat, dan sahabat pemerintah yang selalu mengedepankan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Semoga husnul khatimah dan segala amal baik beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, KH Taufik Hasyim beserta istri Ny Hj Amiroh Mawaddah Sofi meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 2:00 WIB di Km 835.600/A Tol Pasuruan-Probolinggo, Sabtu (14/6/2025) dini hari.

    Rektor Institut Agama Islam Miftahul Ulum Penyepen Pamekasan tersebut, bersama rombongan mengendarai mobil Toyota Innova Zenix bernopol N 1086 EL yang dikemjdikan Moh Sholehoddin mengalami laka lalin setelah menabrak mobil barang bernopol DK 8348 CT.

    Akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 2:00 WIB tersebut, rombongan kendaraan Kiai Taufik mengalami ringsek pada bagian depan, sementara mobil barang yang ditabrak mengalami ringsek pada body bak belakang.

    Akibat peristiwa tersebut, KH Taufik Hasyim (43) beserta istri tercinta (29) meninggal dunia. Empat orang lainnya masing-masing Moh Sholehoddin (26) mengalami luka berat, Moh Syakir (7) mengalami luka ringan, Mohammad Ali (4) dan Siti Sulaiha (21) dalam kondisi sehat. [pin/kun]

  • Sopir Truk Ceritakan Detik-detik Mobil Ketua PCNU Pamekasan Hantam Bak Belakang di Tol

    Sopir Truk Ceritakan Detik-detik Mobil Ketua PCNU Pamekasan Hantam Bak Belakang di Tol

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis yang menewaskan Ketua PCNU Pamekasan sekaligus Wakil Ketua PWNU Jawa Timur dan istrinya di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo, menyisakan cerita dari pengemudi truk yang menjadi salah satu kendaraan dalam insiden itu.

    Siswoyo, sopir truk tronton bernomor polisi DK 8348 CT, awalnya tak mengira bahwa suara dentuman keras yang ia dengar berasal dari mobil yang menabrak bagian belakang kendaraannya. Ia tengah mengemudi dengan kecepatan sedang, melintasi jalur kiri karena membawa muatan barang pecah belah dari Surabaya menuju Bali. “Tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dari belakang. Saya pikir ban truk saya yang meledak,” ungkap Siswoyo saat ditemui.

    Ia langsung menepikan truk untuk mengecek kondisi. Namun, betapa terkejutnya saat mendapati sebuah mobil Innova Zenix telah menghantam bagian belakang truknya. Mobil tersebut dalam keadaan ringsek parah, dan bagian depannya bahkan sudah tersangkut di kolong bak. “Saya baru benar-benar sadar kalau itu tabrakan hebat setelah melihat mobilnya sudah masuk ke bawah bak truk,” tuturnya.

    Karena kondisi sekitar masih gelap saat kejadian, Siswoyo mengaku tidak mengetahui bahwa penumpang mobil telah meninggal dunia. Informasi tersebut baru ia ketahui ketika pagi menjelang. “Saya baru tahu kalau ada korban jiwa ketika hari sudah agak terang,” imbuhnya lirih.

    Meski sempat kaget, Siswoyo bersyukur dirinya selamat tanpa luka sedikit pun. Namun, perasaan duka tetap menyelimuti mengingat nyawa melayang dalam insiden tersebut. (ada/kun)

  • Ribuan Jamaah Padati Haul ke-70 Habib Syekh Assegaf di Gresik, Ulama Besar dan Pejabat Turut Hadir

    Ribuan Jamaah Padati Haul ke-70 Habib Syekh Assegaf di Gresik, Ulama Besar dan Pejabat Turut Hadir

    Gresik (beritajatim.com)- Peringatan Haul ke-70 Al-Habib Syekh Bin Abu Bakar Assegaf di Jalan KH. Zubair, Gresik, berlangsung penuh khidmat dan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah. Mereka datang tidak hanya dari wilayah sekitar Gresik, tetapi juga dari kota-kota seperti Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang demi mencari berkah dalam rangkaian haul Al-Habib Al-Qutb Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf.

    Sejak pagi hari hingga sore, kawasan tersebut dipadati lautan manusia yang larut dalam alunan sholawat dan pembacaan syair Maulid yang menggema syahdu. Suasana religius terasa mendalam, mencerminkan kecintaan para jamaah kepada Rasulullah SAW dan para dzurriyahnya.

    “Kami dinihari sudah berangkat dari Pasuruan hanya ingin mencari barokah dari dzurriyah Rasulullah SAW. Ini yang kedua kalinya kami hadir,” ujar Priyongko Irsyak (42), jamaah asal Kota Pasuruan, Sabtu (14/6/2025).

    Hal serupa disampaikan Syaifuddin (35) dari Probolinggo yang datang bersama empat temannya menggunakan mobil sewa demi mengikuti haul. “Meski menempuh perjalanan jauh. Rasa capek hilang saat bergabung bersama ribuan jamaah lainnya sewaktu melantunkan doa bersama,” ungkapnya.

    Rangkaian acara puncak haul ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama terkemuka seperti Habib Jindan bin Novel, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf (Habib Bidin), Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, dan Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf. Hadir pula pejabat tinggi seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nusron Wahid, Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

    Dalam acara tersebut, Habib Hadi bin Abdul Qadir Al Idrus memimpin pembacaan Yasin dan Tahlil. Sementara Manaqib Habib Abu Bakar dibacakan oleh Habib Abdul Qodir bin Ali bin Abu Bakar Assegaf dan diterjemahkan oleh Abu Bakar Fahmi bin Syech bin Abu Bakar Assegaf.

    Dalam pembacaan manaqib, dikisahkan perjalanan hidup Habib Abu Bakar Assegaf sejak masa muda, termasuk perjuangan beliau merantau demi menuntut ilmu agama serta bagaimana beliau menjunjung tinggi adab dan keilmuan.

    “Patut kita teladani bersama, beliau (Habib Abu Bakar Assegaf) memberikan nasehat tentang pentingnya hadir dalam majelis ilmu. Disana ada lisanul maqol, mendengar petuah dari para ulama, maupun dari kitab yang dibaca. Serta lisanul hal, gambaran dari majelis ilmu, tentang adab, dan memberikan pelajaran kepada yang hadir langsung. Seperti haul ini,” pungkas Abu Bakar Fahmi bin Syech bin Abu Bakar Assegaf.

    Peringatan haul ini bukan hanya menjadi momen spiritual tahunan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai warisan keilmuan dan kecintaan kepada ulama serta Rasulullah SAW di tengah masyarakat. [dny/ian]

  • Kapolres Probolinggo Kota Tinjau Langsung Korban Kecelakaan Tol Paspro

    Kapolres Probolinggo Kota Tinjau Langsung Korban Kecelakaan Tol Paspro

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana haru terasa di RSUD Ar Rozy Kota Probolinggo. Di sana, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri datang menjenguk para korban kecelakaan tragis yang terjadi dini hari di ruas Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) KM 835.600, tepatnya di wilayah Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih.

    Dalam kunjungan tersebut, Kapolres didampingi pejabat utama Polres, Direktur RSUD Ar Rozy, dan perwakilan dari PCNU Kota Probolinggo. Ia ingin memastikan langsung kondisi korban yang selamat, serta memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga.

    Kecelakaan itu melibatkan mobil Toyota Innova Zenix yang ditumpangi oleh Ketua PCNU Pamekasan, yang juga menjabat Wakil Ketua PWNU Jawa Timur bersama sang istri.

    Mereka mengalami tabrakan dengan truk Mitsubishi yang dikendarai oleh seorang pria berusia 25 tahun asal Jember.

    “Korban utama, yakni Ketua PCNU Pamekasan dan istrinya, dinyatakan meninggal dunia di lokasi. Sementara empat penumpang lain kini sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit,” ungkap AKBP Rico.

    Begitu menerima laporan, petugas Satlantas Polres Probolinggo Kota langsung turun ke lokasi bersama pengelola tol. Mereka melakukan evakuasi, mengamankan kendaraan, serta menggelar olah TKP untuk mengungkap kronologi kejadian.

    “Saat ini penyelidikan masih berjalan. Kami akan informasikan perkembangan lebih lanjut setelah hasil investigasi selesai,” tambahnya.

    Menutup keterangannya, Kapolres menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah tersebut.

    “Kami berdoa semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tuturnya. (ada/ian)

  • Korban Kecelakaan Bersama KH Taufik di Tol Probolinggo Sudah Kembali ke Rumah

    Korban Kecelakaan Bersama KH Taufik di Tol Probolinggo Sudah Kembali ke Rumah

    Probolinggo (beritajatim.com) – Setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Ar Rozy Kota Probolinggo, kondisi para korban luka dalam kecelakaan maut di ruas Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) kini berangsur membaik. Mereka telah dipulangkan ke rumah masing-masing di Kabupaten Jember.

    Direktur RSUD Ar Rozy, dr. Abraar HS Kudda, mengatakan bahwa dua korban dewasa yang sebelumnya mengalami luka cukup serius sudah menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik.

    “Alhamdulillah kondisi mereka stabil dan bisa pulang. Perawatan medis sudah selesai kami lakukan,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

    Sementara itu, dua anak yang ikut menjadi penumpang dalam kecelakaan tersebut tidak mengalami luka fisik. Meski begitu, mereka sempat mengalami syok akibat benturan keras saat kejadian.

    “Keduanya hanya mengalami trauma ringan secara psikologis, dan kini telah kembali ke rumah bersama keluarga,” tambah Abraar.

    Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan tragis terjadi pada Sabtu dini hari (14/6/2025) di KM 835.600/A Tol Paspro. Sebuah mobil Toyota Innova Zenix yang dikemudikan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Taufik Hasyim (43), menghantam truk di depannya. Taufik dan istrinya, Amiratul Mawaddah (29), meninggal dunia di tempat kejadian.

    Kini, kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah diamankan polisi di Rupbasan (Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara) Kota Probolinggo guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. (ada/ian)

  • Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Juni 2025

    Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku Surabaya 14 Juni 2025

    Ranjau Paku di Gunung Bromo Ancam Wisatawan, Polisi Buru dan Selidiki Motif Pelaku
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Probolinggo masih menyelidiki motif dan pelaku penyebaran
    ranjau paku
    di kawasan wisata
    Gunung Bromo
    .
    Hingga saat ini, pelaku maupun motif di balik penempatan ranjau paku tersebut belum berhasil diungkap.
    Kapolres Probolinggo
    AKBP Wisnu Wardana menyatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait penemuan ranjau paku di kawasan Bromo.
    Ia menambahkan, tim Polres telah melakukan pengecekan lapangan dan menemukan beberapa barang bukti ranjau paku terkait di lokasi.
    “Kami dari Polres menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan koordinasi bersama TNTBS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru),” ujar Wisnu, Sabtu (14/6/2025).
    Kapolres juga mengimbau para pelaku wisata jip dan masyarakat di sekitar kawasan Bromo untuk segera melaporkan jika menemukan hal serupa.
    Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli gabungan dan menyosialisasikan bahaya dari penyebaran ranjau paku yang dapat merugikan sektor
    pariwisata
    di daerah tersebut.
    “Kami melakukan sosialisasi kepada pelaku jasa wisata dan masyarakat bahwa ranjau paku sangat merugikan, terutama bagi wisatawan dan kegiatan pariwisata di Bromo,” katanya.
    Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung dan berjalan terus.
    Pelaku maupun motif di balik penyebaran ranjau paku hingga kini masih belum terungkap.
    Polisi berharap insiden serupa tidak terulang kembali dan mengimbau seluruh pihak untuk peduli terhadap keamanan dan kenyamanan wisata di kawasan Bromo.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ranjau paku ditemukan di kawasan Laut Pasir Bromo, tepatnya di Savana Kecil, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (9/6/2025).
    Ranjau paku
    tersebut diduga sengaja ditanam oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan hingga kini polisi belum memastikan latar belakang penanaman ranjau paku tersebut.
    Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang mengancam wisatawan dan pengunjung di kawasan konservasi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Telusuri Penyebar Ranjau Paku di Spot Parkir Kaldera Bromo

    Polisi Telusuri Penyebar Ranjau Paku di Spot Parkir Kaldera Bromo

    Liputan6.com, Malang – Pengunjung dan pelaku jasa wisata dikejutkan dengan temuan ranjau paku di kawasan kaldera Bromo. Sejauh ini temuan itu masih jadi teka-teki sebab belum diketahui siapa pemasangnnya dan apa motifnya. Kepolisian masih menyelidiki temuan ranjau paku di kawasan kaldera Bromo. Diketahui ada enam potongan papan kecil masing-masing berdiameter sekitar 3 sentimeter. Tiap papan terdapat sebiji paku besar berukuran sekitar 8 sentimeter.

    Kapolsek Sukapura, Probolinggo, AKP Ardhi Bita Kumala, mengatakan seluruhnya tertanam di dalam pasir di satu lokasi kaldera Bromo di area Lembah Watangan dan Bukit Teletubbies, yang difungsikan sebagai spot foto wisatawan dan titik parkir. “Ada enam ranjau paku berserakan di satu lokasi. Ada satu jip wisata dan satu motor yang jadi korban saat pertama kali ranjau paku ditemukan,” kata Ardhi saat dikonfrmasi, Rabu (11/6/2025).

    Dia menepis kemungkinan potongan papan itu merupakan sisa material proyek yang terjatuh tanpa disengaja. Sebab melihat bentuk potongan papan dan tertanam di dalam pasir, diperkirakan ranjau paku sengaja dipasang oleh orang  yang tidak bertanggung jawab. “Sengaja dipasang, tetapi siapa yang memasang dan apa motifnya masih kami telusuri,” ujarnya.

    Kepolisian memastikan ranjau pakau Bromo itu hanya berada di satu area saja. Kepastian itu setelah kepolisian bersama petugas taman nasional dan pelaku jasa wisata tidak menemukan ranjau serupa usai menyisir area lain di kawasan kaldera Bromo. “Kami imbau semua pihak agar turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan taman nasional,” ucap Ardhi.

    Tradisi Ojung atau aksi saling pukul rotan antar warga Suku Tengger di Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, pada 27 Agustus 2024. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun sekali tepat pada hari terakhir penutupan perayaan Hari Raya Karo

  • Makna Simbolik Celak Mata dalam Tari Glipang Probolinggo

    Makna Simbolik Celak Mata dalam Tari Glipang Probolinggo

    Liputan6.com, Probolinggo – Riasan celak mata hitam yang menjadi ciri khas tari glipang dari Probolinggo menyimpan makna mendalam. Elemen riasan ini tidak sekadar pelengkap estetika, melainkan mengandung nilai filosofis yang terkait dengan sejarah perlawanan masyarakat setempat.

    Mengutip dari berbagai sumber, tari glipang berasal dari Desa Pendil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kesenian ini berkembang pada masa kolonial Belanda sebagai bentuk ekspresi budaya masyarakat setempat.

    Penggunaan celak mata dalam tari ini memiliki akar sejarah yang erat dengan tradisi masyarakat Jawa Timur. Catatan sejarah menunjukkan bahwa riasan mata tebal telah menjadi bagian dari tradisi kesenian rakyat di wilayah tersebut sejak abad ke-19.

    Pada masa perkembangan awal tari glipang, riasan ini digunakan oleh para pemainnya yang kebanyakan berasal dari kalangan petani dan buruh. Celak mata dalam tari glipang diaplikasikan dengan garis hitam tebal mengelilingi area mata.

    Riasan ini membentuk pola tertentu yang membedakannya dengan riasan tari tradisional lainnya. Bahan yang digunakan awalnya berasal dari arang atau bahan alami lainnya yang mudah didapatkan di lingkungan setempat.

    Proses penerapan celak dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Ketebalan garis dan bentuk riasan telah distandardisasi dalam pakem tari ini, meskipun terdapat variasi kecil antar kelompok seni.

    Dalam konteks tari glipang, celak mata memiliki beberapa lapisan makna. Secara visual, riasan ini berfungsi untuk menegaskan ekspresi wajah penari sehingga lebih terlihat jelas dari kejauhan dan dari sisi filosofis, celak hitam melambangkan ketegasan dan keberanian.