kab/kota: Probolinggo

  • Betty Meninggal, Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Bertambah

    Betty Meninggal, Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Bertambah

    Jember (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal dalam kecelakaan bus wisata di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah menjadi sembilan orang.

    “Betty meninggal dunia pada pukul 17.58 WIB, saat mau dibawa ke kamar operasi,” kata Faida, pemilik dan pemimpin Rumah Sakit Bina Sehat, Selasa (16/9/2025).

    Menurut Faida, tim operasi sudah siap. “Tapi kondisi Betty menurun. Jadi ditunda dibawa ke ruang operasi,” katanya.

    Betty baru dipindahkan dari RS Mohamad Saleh di Kota Probolinggo ke Bina Sehat dengan bantuan ambulance plus ventilator milik RS Al Huda Banyuwangi, Senin (15/9/2025) malam.

    Rumah Sakit Bina Sehat saat ini masih merawat 19 orang korban. Sementara itu enam orang korban diperbolehkan pulang. Mereka adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah (perawat), dan Mia Komariah (istri perawat).

    “Dua orang yang semula dirawat di ruang intensive care unit sudah pindah ke ruang rawat biasa,” kata Faida.

    Rombongan keluarga karyawan RS Bina Sehat yang terdiri atas 53 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo.

    Menddak bus yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-ana, saat itu.

    Klarifikasi:
    Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr. Tontowi Jauhari mengatakan, ada informasi bahwa Betty dalam keadaan hamil. “Info yang beredar memang beliau hamil. Akhirnya di Rumah Sakit (Mohamad Saleh) Probolinggo sampai di-USG ulang. Ternyata memang tidak ada. Informasi dari USG yang saya lihat, beliau tidak ada kehamilannya,” katanya. [wir]

  • Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba Surabaya 16 September 2025

    Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Polda Jatim mengonfirmasi bahwa pengemudi bus yang terlibat dalam kecelakaan rombongan tenaga kesehatan (nakes) dari RS Bina Sehat Jember di Jalur Bromo dinyatakan bebas narkoba.
    Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo.
    Bus yang membawa 52 penumpang mengalami kecelakaan yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
    Sopir bus, Al-Bahri (60), selamat namun mengalami cedera.
    “Mengalami luka retak pada tangan sebelah kiri,” ungkap Direktur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat memberikan keterangan di Mapolda Jatim pada Selasa (16/9/2025).
    Menurut Iwan, sopir bus memiliki surat izin mengemudi yang sesuai dengan jenis kendaraan dan hasil tes narkoba menunjukkan bahwa ia dalam kondisi sadar dan sehat.
    “Hasilnya tidak didapati bahwa pengemudi dalam pengaruh obat-obatan apapun. Artinya, pengemudi dalam kondisi sadar dan sehat,” terangnya.
    Kecelakaan terjadi ketika bus menabrak pembatas jalan di sisi kanan dan meluncur ke jalan menurun sejauh 60 meter.
    Berdasarkan perhitungan tim Traffic Accident Analysis (TAA), kecepatan bus sebelum menabrak diperkirakan antara 64-80 km per jam, dan posisi akhir kendaraan berada di gigi 3.
    Insiden ini diduga bermula dari gagal fungsi rem saat bus IND’S 88 Trans dengan nomor polisi P 7221 UG melaju di jalan menurun dan menikung kiri di Desa Boto, Lumbang, Probolinggo.
    Bus tersebut juga sempat menabrak sepeda motor milik Abdul Malik dengan nomor polisi N 2856 OE.
    Beruntung, Abdul Malik selamat dan tidak mengalami luka serius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Kritis Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Dirawat RS Bina Sehat

    Korban Kritis Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Dirawat RS Bina Sehat

    Jember (beritajatim.com) – Beredar informasi bahwa Betty, seorang korban kecelakaan bus wisata di Probolinggo, Jawa Timur, tengah hamil tiga bulan. Kini kondisinya dalam keadaan kritis dan dirawat di Rumah Sakit Bina Sehat di Kabupaten Jember.

    Betty adalah perawat Bina Sehat. “Semoga ibu dan bayinya selamat. Namun kami kini memfokuskan pada penyelamatan jiwa Betty,” kata Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat, Selasa (16/9/2025).

    Betty baru dipindahkan dari RS Mohamad Saleh di Kota Probolinggo ke Bina Sehat dengan bantuan ambulance plus ventilator milik RS Al Huda Banyuwangi, Senin (15/9/2025) malam. “Saat ini dia sedang distabilkan di ICU RS Bina Sehat, dan dia masih dibantu mesin ventilator,” kata Faida.

    Rumah Sakit Bina Sehat saat ini masih merawat 19 orang korban. Sementara itu enam orang korban diperbolehkan pulang. Mereka adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah (perawat), dan Mia Komariah (istri perawat).

    “Dua orang yang semula dirawat di ruang intensive care unit sudah pindah ke ruang rawat biasa,” kata Faida.

    Rombongan keluarga karyawan RS Bina Sehat yang terdiri atas 53 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo.

    Menddak bus yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

    Klarifikasi:
    Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr. Tontowi Jauhari mengatakan, ada informasi bahwa Betty dalam keadaan hamil. “Info yang beredar memang beliau hamil. Akhirnya di Rumah Sakit (Mohamad Saleh) Probolinggo sampai di-USG ulang. Ternyata memang tidak ada. Informasi dari USG yang saya lihat, beliau tidak ada kehamilannya,” katanya.

  • Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino Surabaya 16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim memanggil teknisi ahli dari produsen bus Hino untuk memperkuat penyelidikan terkait kecelakaan bus rombongan tenaga kesehatan dari RS Bina Sehat Jember.
    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalur Bromo, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
    Bus yang mengangkut 52 penumpang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang.
    Tim Traffic Accident Analysis (TAA) yang terdiri dari Ditlantas Polda Jatim, Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi sedang melakukan serangkaian penyelidikan.
    Namun, tim TAA tidak menemukan jejak pengereman di lokasi kejadian, meskipun dugaan awal mengenai gagal fungsi rem atau rem blong belum dapat dipastikan.
    Semua dokumen administrasi kendaraan dinyatakan lengkap dan bus tersebut laik jalan.
    Kombes Pol Iwan Saktiadi, Dirlantas Polda Jatim, menjelaskan, “Kemudian langkah kami berikutnya adalah kami akan menghadirkan ahli secara teknis kendaraan, yaitu dari pabrikan Hino.”
    Ia menambahkan bahwa pemanggilan teknisi ahli bertujuan memastikan seluruh sistem kendaraan, termasuk kelistrikan, sistem kemudi, dan pengereman, berfungsi dengan baik.
    “Kami akan memastikan bahwa seluruh sistem bus tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Sistem kelistrikan, sistem kemudi, sistem pengereman, di mana tiga sistem ini yang mendukung bagaimana operasi bus itu berjalan,” tuturnya.
    Ahli tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab kecelakaan dengan memahami seluk-beluk kendaraan yang terlibat.
    Kecelakaan ini bermula ketika bus IND’S 88 Trans dengan nomor polisi P 7221 UG diduga mengalami gagal fungsi rem di jalan menurun dan menikung kiri di Desa Boto, Lumbang.
    Bus menabrak pembatas jalan sebelah kanan dan meluncur sejauh 60 meter.
    Berdasarkan perhitungan TAA, kecepatan bus sebelum menabrak diperkirakan antara 64-80 km per jam.
    Posisi akhir kendaraan diketahui berada di gigi 3.
    Dalam insiden tersebut, delapan dari 52 penumpang dilaporkan meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
    Bus juga sempat menabrak sepeda motor yang dikendarai Abdul Malik, namun ia selamat tanpa luka serius.
    Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka terkait insiden tersebut.
    Kondisi pengemudi bus, Al Bahri, dilaporkan mengalami luka-luka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim tak menemukan upaya pengeraman dalam kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Probolinggo dan menewaskan delapan korban. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan awal Traffic Accident Analysis (TAA).

    Berdasarkan hasil olah TKP TAA, diketahui bus kehilangan kendali saat melaju di jalan menurun. Bus meluncur sejauh kurang lebih 60 meter hingga menghantam bagian bawah jalan. Polisi tidak menemukan adanya jejak pengereman di lokasi kejadian.

    “Korban meninggal sebagian besar duduk di sisi kanan bus mulai dari baris keempat hingga ke belakang. Hal ini sesuai dengan keterangan sejumlah saksi penumpang yang duduk di baris depan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi.

    Dirlantas menambahkan, selain mengakibatkan korban meninggal dunia. Dalam insiden ini juga menyebabkan korban luka sebanyak 35 orang.

    ” Sebagian korban sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di RS Bina Sehat, Jember,” ujar Dirlantas, Selasa (16/9/2025).

    Lebih lanjut Dirlantas mengatakan, pengemudi bus bernama Albahri kehilangan kendali saat meluncur di jalan yang menurun.

    Bagian kemudi bus hingga belakang mengalami kerusakan parah akibat benturan keras. Hasil analisis kecepatan bus sebelum kecelakaan diperkirakan antara 64 hingga 80 kilometer per jam.

    “Ini masih pemeriksaan sementara untuk kecepatan mencapai 60 hingga 80 kilometer per jam,” tegasnya.

    Dari sisi kelayakan kendaraan, kata Iwan, administrasi bus dinyatakan lengkap, mulai dari uji kir, kelengkapan surat kendaraan, hingga dokumen pengemudi. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan sopir dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” ujarnya.

    Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi 3 saat kendaraan berhenti pasca kecelakaan. “Ini ditemukan saat pemeriksaan kondisi bus jika dalam kecelakaan itu bus masih berada di transmisi gigi 3,” ungkapnya.

    Polda Jatim bersama tim TAA Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi lebih lanjut. Dugaan awal adanya rem blong belum bisa dipastikan sebelum ada hasil pemeriksaan teknisi pabrikan.

    “Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Kombes Pol Iwan.

    Ia menambahkan, kepolisian terus mengawal proses perawatan korban dan mendampingi keluarga besar penumpang bus yang masih dirawat. [uci/ted]

  • Parkir di Alun-Alun, Motor Pemuda Kota Probolinggo Raib Dicuri

    Parkir di Alun-Alun, Motor Pemuda Kota Probolinggo Raib Dicuri

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pencurian sepeda motor kembali terjadi di Kota Probolinggo. Kali ini, sebuah Honda Beat bernopol N 2183 QW milik Samsul Bahri (26), warga Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, raib digondol maling saat diparkir di kawasan Alun-Alun Kota Probolinggo, Senin (15/9/2025) malam.

    Peristiwa itu bermula ketika Samsul bersama kekasihnya keluar rumah untuk membeli jajanan kaki lima dan pakan kucing di sekitar Alun-Alun. Motor tersebut diparkir di depan pintu masuk sisi selatan. Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, saat hendak pulang, Samsul terkejut mendapati motornya sudah tidak ada di tempat.

    “Saat itu putra saya katanya keluar sama kekasihnya hendak membeli jajanan dan pakan kucing. Tapi ketika kembali, motornya sudah hilang,” ujar Suhariajik, ayah korban, Selasa (16/9/2025) pagi.

    Korban sempat berusaha mencari di sekitar lokasi, namun tak membuahkan hasil. Akhirnya, Samsul bersama keluarganya melaporkan kejadian itu ke Mapolres Probolinggo Kota.

    “Setelah tidak ketemu, kami langsung melaporkan kehilangan ini ke polisi,” imbuh Suhariajik.

    Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Beruntung, surat-surat penting tidak disimpan di dalam jok motor. “Yang hilang itu motor, helm, dan pakan kucingnya saja,” ungkapnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tersebut. [ada/aje]

  • Kondisi Sudah Membaik, 3 Korban Luka Kecelakaan Bus di Bromo Dipulangkan dari RSBS Jember

    Kondisi Sudah Membaik, 3 Korban Luka Kecelakaan Bus di Bromo Dipulangkan dari RSBS Jember

    Liputan6.com, Jakarta – Pihak Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember mengungkap kondisi terkini puluhan korban luka akibat kecelakaan maut bus di jalur Gunung Bromo pada Minggu 14 Agustus 2025. Dari 21 pasien yang dirawat di RSBS, tiga di antaranya telah diperbolehkan pulang dan melanjutkan perawatan secara rawat jalan.

    “Tiga korban yang diperbolehkan pulang yakni Dwi Puji Lestari, Titik Irma, dan Diana Azizah, kondisinya sudah membaik dan semuanya merupakan perawat RSBS,” kata Pemilik RSBS Jember dr Faida dalam keterangannya di Kabupaten Jember, dikutip dari Antara, Selasa (16/9/2025).

    Ia mengatakan sebanyak 21 korban yang merupakan karyawan RSBS dan keluarganya yang mengalami luka berat hingga sedang akibat kecelakaan di jalur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo menjalani rawat inap di RSBS untuk mendapatkan penanganan intensif.

    Menurut dia, satu korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh. Saleh Kota Probolinggo atas nama Betty juga sudah dibawa ke RSBS pada Senin (15/9) malam.

    Penjemputan korban tersebut menggunakan kendaraan dari RS Al Huda dengan pendamping satu dokter dan dua perawat disertai sejumlah peralatan medis dan obat-obatan seperti patient monitor, defibrilator, ventilator portabel, syringe pump, dan emergency box.

    “Kendaraan tersebut juga sudah memenuhi standar pelayanan emergency on transport (ACLS) dan berkoordinasi dengan dr. Sp Anestesi RSBS,” katanya.

  • Pasca-Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS, Khofifah Wacanakan Jalur Penyelamat di Rute Bromo

    Pasca-Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS, Khofifah Wacanakan Jalur Penyelamat di Rute Bromo

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh di jalur menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Hal ini sebagai respons atas insiden kecelakaan maut yang menimpa bus yang mengangkut rombongan nakes dan keluarga karyawan RS Bina Sehat usai berwisata ke salah satu gunung terpopuler di Jatim itu.

    Salah satu yang akan dilakukan adalah pembangunan jalur penyelamat di rute menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Wacana evaluasi di rute menuju Gunung Bromo itu diungkapkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah duka salah satu korban di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember, Senin (15/9/2025).

    Namun, wacana tersebut menurut Khofifah masih menunggu rampungnya hasil kerja dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas kecelakaan bus yang menewaskan delapan orang karyawan dan keluarga karyawan RS Bina Sehat Jember.

    “Kami menunggu evaluasi KNKT. Kalau memang jalur penyelamat dibutuhkan, tentu akan menjadi perhatian bersama. Saat ini investigasi masih berjalan oleh Polres Probolinggo dan KNKT,” tegas Khofifah

    Khofifah mengatakan, KNKT dijadwalkan segera turun ke lapangan untuk menelaah aspek teknis dari kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Kabupaten Probolinggo yang terjadi pada hari Minggu (14/9/2025) lalu.

     

  • VIDEO: Wisata Berujung Duka, 8 Karyawan RS Pulang Tinggal Nama

    VIDEO: Wisata Berujung Duka, 8 Karyawan RS Pulang Tinggal Nama

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 16 Sep 2025, 04:48 WIB

    Diterbitkan 15 Sep 2025, 13:57 WIB

    Delapan jenazah dan 42 korban luka kecelakaan bus wisata yang membawa rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember akhirnya dipulangkan ke kota asal mereka pada Minggu malam (14/9). Sebanyak 23 ambulans dikerahkan, dikawal langsung oleh Direktur RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, dari Probolinggo menuju Jember.

  • Kondisi Sudah Membaik, 3 Korban Luka Kecelakaan Bus di Bromo Dipulangkan dari RSBS Jember

    Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS di Bromo, 8 Orang Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari Jawa Timur. Bus berpenumpang 53 orang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/09/2025).

    Bus Hino IND’S 88 Nopol P 7221 UG itu membawa rombongan keluarga karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember untuk tamasya sekaligus syukuran kelulusan S1 salah satu karyawan ke kawasan Gunung Bromo. Bus dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi.

    Perjalanan menuju Bromo tidak ada kendala. Bus melaju mengantarkan penumpang menghabiskan akhir pekan, menikmati keindahan alam Bromo. Namun cerita duka terjadi ketika pulang.

    Ketika bus meluncur di Jalan Raya Bromo, tiba-tiba rem tidak berfungsi. Kondisi jalan di sana menurun dan menikung ke kiri.

    Rem yang bermasalah membuat laju kendaraan tetap ke kanan hingga menabrak pembatas jalan sebelah kanan, kemudian menabrak sepeda motor nomor polisi N 2856 OE, sekira pukul 11.45 WIB.

    Akibat dari kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka berat dan ringan yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

    Pemilik RSBS Jember dr Faida menjabarkan, jumlah karyawan dan keluarganya yang ikut dalam rombongan bus wisata ke Gunung Bromo sebanyak 53 orang, bukan 52 orang yang pernah disampaikan sebelumnya.

    “Sebanyak 24 orang mengalami cedera ringan yang terdiri dari 12 karyawan dan 12 orang keluarganya menjalani rawat jalan saja dan mendapatkan obat-obatan, sedangkan yang mengalami cedera sedang hingga berat sebanyak 21 orang,” katanya.

    Faida mengatakan dari 21 korban kecelakaan yang mengalami cedera sedang hingga berat, sebanyak sembilan orang di antaranya harus menjalani operasi patah tulang sebanyak delapan orang, dan operasi bedah syaraf sebanyak satu orang karena menderita cedera kepala berat.

    Sementara untuk delapan korban yang meninggal dunia sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Kabupaten Jember dan ada satu korban yang dimakamkan di Madiun sesuai dengan permintaan keluarga.