Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Bupati Perintahkan Imunisasi Massal Anak Usia 2 Tahun
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Persentase anak yang telah dilakukan imunisasi campak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih 73,6 persen, Bupati Indah Amperawati memerintahkan untuk imunisasi massal anak-anak di bawah 2 tahun.
“Ini balita 2 tahun ke bawah saya suruh imunisasi (campak) serentak. Nanti akan dijadwalkan oleh Dinkes,” kata Indah, Jumat (19/9/2025).
Data ini disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, menanggapi rilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebut 46 kabupaten dan kota di Indonesia yang mengalami KLB Campak.
Dalam daftarnya, disebutkan salah satu kabupaten yang mengalami KLB Campak hingga minggu ke-33 atau 24 Agustus 2025 adalah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Selain Lumajang, kabupaten di Jawa Timur yang masuk dalam daftar KLB Campak adalah Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Jember, Surabaya, Sidoarjo, dan Probolinggo.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono menjelaskan, pada 2024, Dinkes membagi data imunisasi campak menjadi dua kategori.
Kategori pertama yakni khusus persentase imunisasi measles rubela (MR1) yakni 73,6 persen.
Jumlah tersebut turun dibandingkan tahun 2023, dimana saat itu tingkat imunisasi campak mencapai 87,83 persen.
Adapun, Imunisasi MR1 adalah imunisasi untuk mencegah penyakit Campak (Measles) dan Rubella yang disebabkan oleh virus.
“Capaian imunisasi tahun 2024, MR1 (Measles Rubela) sebesar 73,6 persen. Sedangkan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) tahun 2024 sebesar 83,6 persen,” kata Marshall melalui pesan WhatsApp, Jumat (19/9/2025).
Marshall menjelaskan, masih banyaknya anak yang belum diimunisasi campak lantaran banyak orang tua yang belum teredukasi dengan baik.
Salah satunya, orang tua memiliki pandangan apabila bayinya diimunisasi akan rewel dan sulit ditenangkan.
Padahal, imunisasi sangat penting untuk memberikan stimulus agar sistem kekebakan tubuh pada anak bisa bereaksi apabila virus serupa nantinya menyerang.
“Kebanyakan kurang edukasinya, padahal imunisasi ini penting, tapi ada saja yang takut anaknya rewel dan sebagainya,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Probolinggo
-
/data/photo/2025/09/19/68cd41ddd3967.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Bupati Perintahkan Imunisasi Massal Anak Usia 2 Tahun Surabaya 19 September 2025
-

Dua Emak-Emak Diduga Curi Emas Rp25 Juta di Pasar Maron Probolinggo
Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pencurian emas kembali menghebohkan Kabupaten Probolinggo. Dua perempuan diduga membawa kabur sebuah gelang emas di Toko Kalimas, Pasar Maron, pada Selasa (16/9/2025).
Berdasarkan rekaman CCTV, kedua pelaku awalnya berpura-pura menjadi pembeli. Mereka meminta karyawan toko untuk menunjukkan sejumlah perhiasan.
Saat karyawan lengah, salah satu pelaku terlihat mengenakan gelang emas seberat 15 gram ke tangan kirinya. Ia kemudian meninggalkan toko tanpa melakukan pembayaran.
“Dua orang pelaku ibu-ibu berjilbab, satunya berkacamata, satunya lagi agak berisi. Dari tiga gelang emas yang dikeluarkan, satu hilang dibawa kabur,” ungkap Hj. Ainin, pemilik Toko Kalimas, Jumat (19/9/2025).
Perhiasan yang hilang diketahui memiliki kadar 70 dengan berat 15 gram. Atas kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta.
Ainin menambahkan, pihaknya masih menunggu itikad baik dari pelaku sebelum mengambil langkah hukum. Menurutnya, penyelesaian secara kekeluargaan lebih diutamakan.
“Kami berharap ada penyelesaian baik-baik sebelum masalah ini masuk ke jalur hukum,” ujarnya.
Meski demikian, rekaman CCTV sudah diamankan pihak toko sebagai bukti. Jika tidak ada respons dari pelaku, Ainin memastikan akan melaporkan kasus ini ke polisi.
Saat ini, pihak toko juga telah berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mengantisipasi kejadian serupa. Para pedagang perhiasan lain diminta lebih waspada terhadap modus pelaku.
Kasus dugaan pencurian ini pun menjadi perhatian warga sekitar. Pasalnya, kejadian tersebut menambah daftar kasus kehilangan emas di wilayah Kabupaten Probolinggo. [ada/aje]
-

Tol Probowangi Seksi 2 Rampung, Kraksaan-Paiton Cuma 10 Menit
Jakarta –
Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Seksi 2 selesai dibangun. Tol sepanjang 11,2 kilometer (km) ini akan menghubungkan Kraksaan-Paiton dengan waktu tempuh hanya 10-15 menit, yang sebelumnya bisa memakan waktu sekitar 30 menit melalui jalan nasional.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama operasi (KSO) PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) – PT Acset Indonusa Tbk (Acset) – PT Nindya Karya (NK) (KSO HKI-Acset-NK). Kehadiran Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II ini akan membantu memperlancar konektivitas di Jawa Timur.
“Pada tol ini, KSO HKI-Acset-NK juga telah menyelesaikan satu gerbang tol di Paiton sebagai akses keluar dan masuk dari tol Paiton, serta gedung operasional tol,” kata Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).
Selama pembangunan tol ini, KSO HKI-Acset-NK tetap menjalankan komitmen terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG). Salah satunya dengan penerapan desain ramah lingkungan pada gedung operasional.
“Pada proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II ini, Kami menggunakan kaca bukaan lebar (media opening) pada gedung operasional untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sehingga dapat mengurangi konsumsi listrik secara signifikan,” ujar Aditya.
Selain menghadirkan infrastruktur berkualitas, pembangunan tol ini juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 75% karyawan dari proyek ini merupakan tenaga kerja lokal.
Jika beroperasi penuh, tol ini akan menghadirkan konektivitas baru di Jawa Timur, yang akan mendorong potensi pariwisata dan pengembangan UMKM sekitar. Pembangunan tol ini selaras dengan Asta Cita Presiden nomor 3 yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Sebagai informasi, secara keseluruhan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi memiliki panjang 175,46 km dan terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Tahap 1 menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 km, dan Tahap 2 menghubungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 126,10 km.
Pembangunan tol ini mulai dari Gending hingga Besuki terbagi dalam 3 seksi, yakni Seksi 1 Gending-Kraksaan sepanjang 12,88 km, Seksi 2 Kraksaan-Paiton sepanjang 11,20 km, dan Seksi 3 Paiton-Besuki sepanjang 25,60 km.
Tonton juga video “Menteri PU Cek Tol Probowangi Jelang Arus Balik” di sini:
(shc/ara)
-

Warga Joget di Air Mancur Bundaran Glaser Probolinggo, Ikon Kota Malah Alami Kerusakan
Probolinggo (beritajatim.com) – Jagat maya dihebohkan dengan ulah seorang warga Kota Probolinggo yang nekat berjoget di atas kolam air mancur Bundaran Glaser. Aksi tak biasa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial dan menuai banyak sorotan.
Sayangnya, kelakuan konyol tersebut tidak hanya jadi tontonan publik, tetapi juga berimbas pada kerusakan fasilitas. Air mancur yang selama ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Probolinggo harus kembali diperbaiki akibat ulah jahil tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo pun buka suara. Kabid Konservasi dan Pertamanan, Suci Ningsih, menegaskan pihaknya sangat menyayangkan aksi warga yang jelas-jelas merugikan fasilitas umum.
“Belakangan ini, taman air mancur Bundaran Glaser memang sering bermasalah akibat ulah tangan jahil. Kasus joget di kolam itu semakin memperparah kerusakan yang ada,” ujar Suci, Kamis (18/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa pipa saluran air mancur bahkan ada yang terlepas. Kondisi itu membuat air kolam tidak bisa penuh sebagaimana mestinya.
“Pipa saluran airnya ada yang melepas, dan kami tidak tahu siapa yang melakukannya. Padahal kalau masyarakat peduli, bisa langsung melapor ke call center 112,” tegasnya.
Suci juga menyinggung biaya perawatan Bundaran Glaser yang tidak sedikit. Menurutnya, sudah seharusnya fasilitas umum dijaga bersama, bukan justru dirusak.
“Dirawat dengan biaya mahal, tapi malah dihancurkan. Terlepas dia orang gila atau bukan, semestinya Satpol PP bisa menertibkan agar hal seperti ini tidak terulang,” tambahnya dengan nada kecewa.
Kini, Bundaran Glaser yang biasanya menjadi pusat hiburan warga justru berubah jadi bahan pembicaraan hangat. Video viral itu tak hanya memalukan, tetapi juga menambah beban perbaikan fasilitas kota.
Masyarakat diimbau lebih peduli terhadap aset bersama agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ikon kota seharusnya dirawat sebagai ruang publik yang bisa dinikmati semua orang, bukan dijadikan tempat aksi sembrono. (ada/ian)
-

Proyek Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Disorot DPRD, Kontraktor Diultimatum
Probolinggo (beritajatim.com) – Proyek pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo di Jalan Mastrip kembali menjadi sorotan. Meski bernilai miliaran rupiah, progres pekerjaan baru mencapai 16 persen, sementara target penyelesaian pada Desember semakin di ujung tanduk.
Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Mukhlas Kurniawan, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap lambannya pekerjaan. Ia meminta kontraktor maupun Dinas PUPR Kota Probolinggo segera memberikan penjelasan resmi.
“Kami ingin proyek ini berjalan benar dan sesuai aturan. Jangan ada perubahan sepihak, dan kalau ada harus dikaji bersama perencana,” tegas Mukhlas usai rapat kerja, Rabu (17/9/2025).
Nada lebih keras datang dari anggota Komisi III, Robet Riyanto. Ia meragukan proyek tersebut bisa selesai tepat waktu bila kontraktor tidak segera menambah tenaga kerja.
“Kalau kontraktor tidak menambah pekerja, jangan harap proyek ini selesai Desember. Sesuai kontrak, proyek ini harus tuntas, titik!” tandas Robet.
Di sisi lain, pelaksana proyek dari CV Tujuh April, Edi Geol, menyebut keterlambatan dipicu sejumlah kendala teknis. Mulai dari perubahan desain akibat kondisi lapangan, cuaca, hingga ketidaksesuaian bangunan lama dengan gambar perencanaan.
“Kami sudah menurunkan hampir 60 pekerja dan tetap menjaga aspek K3. Namun perubahan teknis memang membutuhkan waktu tambahan,” jelas Edi.
Dengan kondisi tersebut, DPRD menilai pembangunan Gedung Inspektorat berpotensi molor. Padahal, gedung ini diharapkan menjadi pusat pengawasan pemerintahan Kota Probolinggo.
Komisi III memastikan akan terus mengawal pelaksanaan proyek. DPRD juga mengingatkan agar kontraktor tidak mengulangi kesalahan yang membuat pembangunan sebelumnya sempat mangkrak. (ada/but)
-

14 Korban Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Pulang dari RS Bina Sehat Jember
Jember (beritajatim.com) – Sejumlah korban kecelakaan bus wisata di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai sembuh dan pulang dari Rumah Sakit Bina Sehat, Kabupaten Jember. Barang-barang mereka yang tertinggal di bus saat kecelakaan juga dikembalikan.
“Hari ini, dari 22 korban kecelakaan di Probolinggo yang dirawat inap di RS Bina Sehat, delapan orang sudah bisa pulang. Jadi ada 14 orang yang sudah pulang dari rumah sakit, dan rencananya enam orang lagi akan dipulangkan,” kata Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat, Rabu (17/9/2025).
Setelah enam orang dipulangkan, menurut Faida, tinggal dua orang korban lagi yang dirawat di intensive care unit (ICU). “Mohon doa restunya agar keduanya bisa membaik,” katanya.
Barang-barang bawaan yang diamankan kepolisian juga telah diserahkan kepada korban dan keluarga korban. “Petugas sekuriti RS Bina Sehat mengawal proses penyerahan tersebut,” kata Faida.
Rombongan keluarga karyawan RS Bina Sehat yang terdiri atas 53 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo untuk merayakan kelulusan sarjana 24 orang pegawai RS Bina Sehat.
Mendadak bus yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan sembilan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]
-

DPRD Probolinggo Soroti Kinerja Perumdam Bayuangga, Direksi Akan Dipanggil
Probolinggo (beritajatim.com) – Kinerja Perumdam Bayuangga Kota Probolinggo mendapat sorotan tajam dari legislatif setelah adanya temuan audit Inspektorat yang mengindikasikan potensi kerugian. Komisi II DPRD Kota Probolinggo memastikan akan memanggil direksi perusahaan daerah tersebut untuk dimintai klarifikasi.
Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Riyadlus Sholihin, menjelaskan persoalan bermula dari kebijakan pembayaran iuran dana pensiun yang dianggap dipaksakan. Menurutnya, keputusan itu diambil tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan yang belum sehat.
“Persoalan ini muncul karena ada pemaksaan membayar iuran dana pensiun, padahal kemampuan perusahaan tidak memungkinkan,” ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu (17/9/2025).
Selain itu, Riyadlus menyoroti lemahnya manajemen cadangan ekuitas. Aturan mengharuskan perusahaan menyisihkan minimal 20 persen ekuitas untuk dana cadangan, namun hasil audit menunjukkan Perumdam baru menyiapkan Rp3,5 miliar atau sekitar 11,5 persen. Ironisnya, dana itu sudah digunakan untuk membayar pensiun sebesar Rp800 juta pada 2023 dan Rp1,1 miliar pada 2024.
“Dana cadangan itu seharusnya tidak boleh disentuh sebelum mencapai 20 persen. Kenyataannya sudah digunakan, ini jelas pelanggaran,” tegas politisi Gerindra tersebut.
Ia juga menilai tata kelola internal Perumdam Bayuangga masih bermasalah. Beberapa jabatan strategis kerap berganti, sementara ada posisi vital yang terlalu lama dipegang satu orang sehingga menimbulkan ketimpangan pengelolaan. Fungsi dewan pengawas maupun satuan pengawas internal (SPI) juga disebut belum berjalan maksimal.
“Ada kelemahan pengawasan yang membuat masalah ini berlarut. Karena itu kami akan memanggil direksi Perumdam untuk dimintai klarifikasi,” tegas Riyadlus.
Kepala Inspektorat Kota Probolinggo, Puji Prastowo, menilai perbaikan tata kelola menjadi kunci agar kinerja perusahaan kembali stabil. Menurutnya, meski dana cadangan sudah terbentuk, manajemen harus memperkuat sistem pengelolaan keuangan.
“Direktur, dewan pengawas, hingga SPI harus bekerja keras meningkatkan tata kelola. Itu yang paling penting ke depan,” jelas Puji.
Ia menegaskan bahwa dana cadangan Rp3,5 miliar tersebut murni berasal dari keuangan internal Perumdam, bukan dari APBD. “Kami hanya melakukan audit, sementara soal pembentukan dana cadangan merupakan ranah bagian perekonomian,” tandasnya.
Komisi II DPRD memastikan akan terus mengawal temuan ini dan mendesak Pemkot Probolinggo melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Perumdam Bayuangga. [ada/beq]
-

Cerita Kurir Shopee Selamat dari Kecelakaan Bus Pariwisata di Jalur Bromo
Probolinggo (beritajatim.com) – Seorang kurir Shopee Ekspres bernama Abdul Malik (27), warga Dusun Kunci, Desa Negororejo, selamat dari kecelakaan bus pariwisata di jalur Bromo pada Minggu (14/9/2025). Malik mengalami luka di kaki setelah melompat dari motornya untuk menghindari hantaman bus.
Insiden bermula ketika Malik selesai mengantar paket dan hendak menyeberang ke rumah pelanggan. Tiba-tiba sebuah bus pariwisata melaju tak terkendali hingga menabrak trotoar dan menghantam motor yang dikendarainya.
“Saya langsung lompat dari motor. Kalau tidak, mungkin sudah habis ditabrak bus, tapi kaki saya cedera karena menghantam trotoar,” ujar Malik saat ditemui, Rabu (17/9/2025).
Akibat kejadian tersebut, motor Malik ringsek terlindas bus. Sementara dirinya mengalami cedera di bagian kaki dan kini masih menjalani pemulihan.
Motor yang sempat diamankan polisi sebagai barang bukti sudah dikembalikan kepada korban. “Kami sudah menyerahkan kembali motor milik korban, sementara kasusnya masih dalam penanganan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Rendra Prasetya.
Malik diketahui sudah bekerja sebagai kurir Shopee Ekspres selama delapan bulan. Akibat kecelakaan ini, ia sementara waktu tidak dapat bekerja.
Pihak bus disebut berjanji akan menemui korban untuk membicarakan ganti rugi. “Katanya mau datang ke rumah, tapi masih ada urusan di Jember,” tambah Malik.
Polisi mengimbau pengemudi angkutan wisata agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur rawan kecelakaan menuju kawasan Bromo. “Kami minta sopir bus selalu menjaga kecepatan sesuai kondisi jalan demi keselamatan,” ucap Ipda Rendra.
Kecelakaan bus pariwisata di jalur Bromo tersebut menimbulkan kepanikan warga sekitar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan di jalur wisata Bromo yang ramai kendaraan, khususnya pada akhir pekan. Pihak kepolisian menyatakan akan meningkatkan pengawasan demi keselamatan pengunjung dan pengguna jalan. (ada/kun)
-

Ngeri, Ini Hasil Investigasi Kecelakaan Bus Maut di Bromo
Jakarta –
Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara bus maut yang menewaskan 9 orang di Bromo, Jawa Timur.
Probolinggo yang mengakibatkan delapan penumpang tewas. Penyelidikan dilakukan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim, Korlantas Polri, hingga KNKT.
Bus pariwisata bernopol P 7221 UG itu membawa 55 penumpang rombongan RSBS Jember. Mereka baru saja pulang dari acara wisata ke Gunung Bromo. Fakta pertama tidak ditemukan adanya jejak rem.
“Di lokasi tidak ditemukan jejak pengereman. Bus menabrak dinding tebing sisi kanan jalan dengan benturan cukup keras. Korban meninggal umumnya duduk di sisi kanan bus,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi di Surabaya dikutip dari Antara.
Diberitakan detikJatim sebelumnya, dari hasil penyelidikan ada dugaan kecepatan mencapai 80 km/jam.
“Dua kali olah TKP dari internal Polda Jatim serta KNKT dan Korlantas Polri, kami juga akan mencari bukti dukung lainnya, kami akan gunakan untuk acuan tahapan penyelidikan selanjutnya. Arah datangnya kendaraan sebelum tabrakan diperkirakan 64-80km/jam namun demikian ini masih dugaan awal, kecepatan ini bukan angka mutlak, ini hanya memberikan visualisasi dan mempermudah penyidik melakukan penyidikan, posisi akhir dari transmisi ada pada gigi 3,” tuturnya.
Benturan panjang pada badan bus pada sisi kanan mengakibatkan kerusakan parah, kaca pecah, hingga bodi bus mengalami deformasi.
Hasil keterangan sejumlah saksi dari penumpang bus yang selamat menyebutkan korban meninggal kebanyakan duduk di kursi baris keempat hingga ke belakang sisi kanan.
Dari sisi administrasi, bus dinyatakan lengkap, mulai uji kir, surat tanda nomor kendaraan (STNK), izin trayek, hingga surat izin mengemudi (SIM) pengemudi. Hasil pemeriksaan juga memastikan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.
“Perawatan bus sesuairamp checkjuga dinyatakan layak jalan. Namun, untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” kata Iwan.
(riar/din)
-

Hasil Olah TKP Polda Jatim Tak Ditemukan Jejak Rem Bus Maut di Bromo
SURABAYA – Hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut tidak ditemukan jejak pengereman bus pariwisata P 7221 UGI yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).
“Di lokasi tidak ditemukan jejak pengereman. Bus menabrak dinding tebing sisi kanan jalan dengan benturan cukup keras. Korban meninggal umumnya duduk di sisi kanan bus,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi dilansir ANTARA, Selasa, 16 September.
Benturan panjang pada badan bus pada sisi kanan mengakibatkan kerusakan parah, kaca pecah, hingga bodi bus mengalami deformasi.
Hasil keterangan sejumlah saksi dari penumpang bus yang selamat menyebutkan korban meninggal kebanyakan duduk di kursi baris keempat hingga ke belakang sisi kanan.
Kecelakaan bus di jalur Bromo tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat, dan 35 orang lainnya luka ringan.
Sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bina Sehat, Jember.
“Pengemudi bus bernama Al Bahri saat ini juga masih dirawat karena mengalami retak pada tangan sebelah kiri, sedangkan kernet bus, Mergi, selamat dari insiden tersebut,” ujarnya.
Tim TAA Polda Jatim memperkirakan kecepatan bus sebelum kecelakaan berkisar 64 hingga 80 kilometer per jam dengan jarak sekitar 60 meter antara titik tabrak pertama dan posisi akhir bus.
Dari sisi administrasi, bus dinyatakan lengkap, mulai uji kir, surat tanda nomor kendaraan (STNK), izin trayek, hingga surat izin mengemudi (SIM) pengemudi. Hasil pemeriksaan juga memastikan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.
“Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun, untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” kata Iwan.
Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi tiga saat kendaraan berhenti setelah kecelakaan. Investigasi itu melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TAA Mabes Polri.
“Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Iwan.