kab/kota: Poso

  • Video Gempa M 6,0 Guncang Poso, Berpusat di Darat

    Video Gempa M 6,0 Guncang Poso, Berpusat di Darat

    BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa berpusat di darat di kedalaman 10 kilometer.

    Gempa Poso terjadi pada pukul 20.06 WIB. Titik koordinat gempa berada di 2.03 derajat lintang selatan dan 120.70 derajat bujur timur.

    Belum ada informasi dampak gempa yang terjadi. Termasuk ada atau tidaknya kerusakan dan korban jiwa.

  • Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Poso Malam Ini

    Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Poso Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso malam ini, Kamis 24 Juli 2025.

    Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pada 24 Juli 2025 pukul 20:08:16WIB.

    Adapun pusat lokasi gempa di titik 2.07LS, 120.64BT (76 km BaratDaya POSO-SULTENG).

    Sementara itu pusat gempa berkedalaman 10 km.

    Berikut deretan gempa hari ini

    Gempa Mag:5.7, 24-Jul-2025 20:06:59WIB, Lok:2.03LS, 120.72BT (70 km BaratDaya POSO-SULTENG), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.3, 24-Jul-2025 20:02:41WIB, Lok:7.94LS, 110.48BT (14 km Tenggara BANTUL-DIY), Kedlmn:11 Km

    Gempa Mag:3.1, 24-Jul-2025 19:53:17WIB, Lok:1.60LS, 116.26BT (37 km TimurLaut PASER-KALTIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:3.7, 24-Jul-2025 19:31:32WIB, Lok:8.03LS, 106.59BT (115 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:10 Km

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso Sulteng Malam Ini

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso Sulteng Malam Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (24/7/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa Pos terjadi pada pukul 20.06 WIB. 

    Episenter gempa ini berada pada koordinat 2,03 derajat lintang selatan dan 120,70 derajat bujur timur.

    Pusat gempa berada di darat sekitar 70 kilometer barat daya Poso pada kedalaman 10 kilometer.

    Sejauh ini belum ada laporan mengenai wilayah terdampak dan kerusakan yang diakibatkan gempa Poso.

    Sebelumnya, gempa dengan magnitudo besar juga mengguncang  Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 03.50 WIB.

  • Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Poso, Terasa hingga Palopo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juli 2025

    Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Poso, Terasa hingga Palopo Regional 14 Juli 2025

    Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Poso, Terasa hingga Palopo
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com –
    Gempa bumi
    dengan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Kabupaten
    Poso
    , Sulawesi Tengah, pada Senin (14/7/2025) pukul 19.52 WIB.
    Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ), gempa berpusat di darat, tepatnya 67 kilometer barat daya Poso, dengan koordinat 2,00 Lintang Selatan dan 120,71 Bujur Timur. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
    Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah.
    Berdasarkan laporan BMKG, intensitas gempa berada pada skala MMI (Modified Mercalli Intensity) III hingga IV di Poso, Morowali Utara, dan Luwu Timur, yang artinya getaran dirasakan jelas oleh orang banyak di dalam rumah dan menyebabkan benda-benda ringan bergoyang.
    Sementara di Palopo, gempa dirasakan pada skala MMI III, yang berarti getaran dirasakan di dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk yang melintas.
    Menurut salah seorang warga, Wahyu, getaran gempa terasa beberapa detik selama dua kali hingga membuatnya berlari ke luar rumah.
    “Kursi terasa digoyang dua kali, ada bunyi getaran sehingga kami langsung lari keluar rumah, untuk menghindari bahaya,” katanya.
    Lanjut Wahyu, dirinya hanya mengira jika getaran tersebut akibat faktor cuaca hujan, namun setelah diamati dan dirasakan ternyata adalah gempa.
    “Kami hanya mengira ada guntur atau faktor lain karena memang kondisi bertepatan dengan hujan deras,” ucapnya.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
    BMKG juga memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenperin perkuat kemandirian bahan baku susu dan kakao bagi industri

    Kemenperin perkuat kemandirian bahan baku susu dan kakao bagi industri

    Jadi kita standarnya itu sudah sangat tinggi untuk yang sudah didigitalisasi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian terus memperkuat kemandirian bahan baku susu dan kakao bagi industri melalui perbaikan sistem inbound material, termasuk digitalisasi dan kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

    Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan upaya digitalisasi telah diterapkan pada sektor susu, khususnya di tempat penerimaan, yang berhasil menurunkan kontaminasi secara signifikan dan menghasilkan standar kualitas tinggi bagi bahan baku susu nasional.

    “Nah untuk susu ini kita sudah masuk ke digitalisasi tempat penerimaan susu. Dan itu hasilnya cukup bagus karena kontaminannya dapat diturunkan luar biasa. Jadi kita standarnya itu sudah sangat tinggi untuk yang sudah didigitalisasi,” kata Putu ditemui di sela Pre-Event Specialty Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis.

    Sementara itu di sektor kakao, Kemenperin menginisiasi program pembinaan bagi petani menjadi dokter kakao.

    Dia menuturkan, hasil program Dokter Kakao menunjukkan peningkatan produksi dalam negeri dan pendapatan petani, serta memperluas jangkauan ke daerah seperti Poso, Aceh, dan rencana di Cianjur bersama Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO).

    “Jadi komitmen yang sudah kita dapatkan karena hasil Doktor Kakao ini sangat bagus, jadi sekarang sudah bisa senyum karena kakaonya sudah makin meningkat. Sekian persen dia meningkat dari dalam negeri,” ucapnya.

    Kemenperin mencatat, kebutuhan bahan baku industri nasional mencapai 300 ribu ton kakao dan 4 juta ton lebih untuk susu dalam per tahun, dengan pemenuhan domestik baru mencapai 50 persen kakao, dan 20 persen untuk susu.

    Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyoroti bahwa permasalahan utama sektor industri makanan dan minuman berada di sektor hulu, khususnya keterbatasan bahan baku, yang menyebabkan sebagian harus diimpor untuk memenuhi tingginya permintaan ekspor.

    Ia menekankan pentingnya mendorong pelaku usaha agar mampu mengembangkan ketersediaan bahan baku dalam negeri, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga, serta perguruan tinggi.

    Menurutnya, kampus memiliki peran strategis karena memiliki studi dan riset sehingga dapat mempercepat pencarian solusi atas keterbatasan bahan baku nasional.

    Faisol menyebutkan dua bahan baku utama yang masih banyak diimpor, yaitu kakao dan susu, yang menghadapi tantangan tersendiri akibat menurunnya produksi kakao dan sulitnya pengembangan sapi perah karena faktor iklim dan bibit.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satgas Madago Raya intensifkan pencegahan radikalisme di Poso-Sulteng

    Satgas Madago Raya intensifkan pencegahan radikalisme di Poso-Sulteng

    Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memastikan bahwa wilayah Poso tetap aman dan kondusif dari segala potensi gangguan keamanan

    Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus mengintensifkan upaya pencegahan dari penyebaran paham radikalisme dan intoleran di wilayah operasi, khususnya di Kabupaten Poso-Sulteng.

    “Wilayah Poso memiliki medan yang cukup menantang, karena itu patroli ke wilayah pegunungan dan hutan sangat penting guna memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan keresahan,” kata Kasatgas III Preventif Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre di Poso, Kamis.

    Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polri dalam menjamin keamanan di wilayah operasi, khususnya yang pernah menjadi lokasi aktivitas kelompok terorisme.

    Tim Alfa 2 Satgas III Preventif Operasi Madago Raya intensif melaksanakan patroli jalur klasik selama 7 hingga 10 hari di wilayah hutan, kebun, dan pegunungan Gantinadi–Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

    Ia mengatakan patroli ini untuk mengantisipasi kemunculan kembali kelompok-kelompok baru yang berpotensi mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Selain itu, kata dia, patroli juga dilakukan untuk mempersempit ruang gerak penyebaran paham-paham radikal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan hukum yang berlaku di Indonesia.

    “Tim Alfa 2 juga melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat sekitar, khususnya para petani dan pekebun yang sedang beraktivitas di kawasan pegunungan,” ujarnya.

    Ia mengatakan masyarakat diberikan pesan-pesan kamtibmas agar turut serta menjaga keamanan lingkungan sekitar dan tidak mudah terpengaruh oleh provokasi atau ajakan yang menyimpang.

    Satgas Madago Raya terus berkomitmen untuk memastikan wilayah operasi tetap aman.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam memberikan informasi dan menjaga lingkungan mereka dari paham radikal.

    “Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memastikan bahwa wilayah Poso tetap aman dan kondusif dari segala potensi gangguan keamanan,” ujarnya.

    Untuk itu, ia mengharapkan dengan langkah preventif ini, situasi kamtibmas di Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah operasi Kabupaten Poso, tetap aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang dan nyaman.

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian Transmigrasi dorong konsep pengembangan koridor ekonomi

    Kementerian Transmigrasi dorong konsep pengembangan koridor ekonomi

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Awaluddin Marifatullah

    Transmigrasi Palu–Sigi–Poso–Parigi Moutong

    Kementerian Transmigrasi dorong konsep pengembangan koridor ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 09:52 WIB

    Elshinta.com – Kunjungan kerja Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman ke kawasan transmigrasi Palolo di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, awal Juni 2025 lalu mendorong lahirnya konsep Koridor Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi di wilayah tersebut.

     

    Kementerian Transmigrasi berencana mengembangkan kawasan-kawasan transmigrasi

    di Sulawesi Tengah dengan pola koridor ekonomi terintegrasi, menghubungkan beberapa kawasan prioritas untuk menciptakan sentra pertumbuhan baru yang saling terhubung.

     

    Inisiatif ini sejalan dengan agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil

    Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan pembangunan dari pinggiran,

    pemerataan ekonomi, serta transformasi program transmigrasi sebagai pengungkit pembangunan kawasan terpadu sesuai arah RPJMN 2025–2029. 

     

    Hal tersebut diperkuat dalam pertemuan dengan Komisi V DPR RI di Palu beberapa waktu lalu.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Wanggai, menjelaskan bahwa ada tiga kawasan transmigrasi di Sulawesi Tengah yang masuk prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029, yaitu Palolo (Kabupaten Sigi), Tampolore (Kabupaten Poso), dan Bahari Tomini Raya (Kabupaten

    Parigi Moutong).

     

    “Ketiga kawasan transmigrasi prioritas ini akan kita kembangkan dengan konsep koridor ekonomi transmigrasi yang terintegrasi. Kota Palu akan berperan sebagai hub pemasaran regional dan pusat logistik, yang terhubung dengan kawasan

    transmigrasi Palolo di Sigi, Tampolore di Poso, hingga Tomini Raya Bahari di Parigi Moutong melalui jaringan konektivitas jalan darat,” katanya, Selasa (24/6).

     

    Melalui model Koridor Ekonomi Transmigrasi Palu–Sigi–Poso–Parigi Moutong tersebut, setiap kawasan transmigrasi dapat bersinergi dan saling mendukung. Integrasi ini diharapkan memperkuat skala ekonomi kawasan dengan aliran komoditas, informasi, dan tenaga kerja yang lebih efektif. Setiap kawasan memiliki komoditas unggulan

    berorientasi ekspor, antara lain durian, kakao (cokelat), kopi, serta ubi kayu varietas lokal.

     

    “Komoditas unggulan seperti durian dan coklat dari Palolo, maupun kopi dan ubi kayu

    ‘Palolo’ yang terkenal, punya potensi ekspor tinggi. Jika terhubung dalam koridor ekonomi, nilai tambahnya akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat ikut terangkat,”

    ungkap Dirjen Velix.

     

    Pendekatan koridor ekonomi transmigrasi ini merupakan strategi baru Kementerian Transmigrasi untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi secara terpadu

    dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas sektor 

     

    – melibatkan kementerian/lembaga

    terkait, pemerintah daerah, dunia usaha, serta komunitas lokal 

     

    – pemerintah akan memastikan tersedianya infrastruktur jalan yang memadai, kemudahan akses transportasi, dan sistem logistik yang efisien. Harapannya, konsep koridor ini dapat

    menciptakan pusat

     

    -pusat ekonomi baru di wilayah transmigrasi, mendorong investasi, lapangan kerja, dan akhirnya mewujudkan pemerataan pembangunan.

     

    Menteri Iftitah menegaskan melalui langkah nyata dan perumusan kebijakan koridor ekonomi di Palolo, Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk membangun kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

     

    Harapannya kawasan tersebut menjadi percontohan nasional dalam transformasi transmigrasi modern: kawasan transmigrasi yang maju, mandiri, produktif, dan terhubung dengan pusat pertumbuhan sekitarnya. 

     

    Upaya ini sekaligus menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia Sentris, pembangunan yang merata dan berkeadilan di seluruh penjuru negeri.

    Sumber : Radio Elshinta

  • GFAC, ujung tombak Kopasgat sebagai penunjuk koordinat sasaran tempur

    GFAC, ujung tombak Kopasgat sebagai penunjuk koordinat sasaran tempur

    Bisa dibilang, kendaraan ini berperan krusial dalam menentukan lokasi koordinat musuh yang akan dihancurkan.

    Belitung Timur (ANTARA) – Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) milik Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU merupakan salah satu kendaraan tempur yang mempunyai peran penting dalam menyukseskan misi pertahanan.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange di lokasi latihan, Belitung Timur, menjelaskan bahwa kendaraan ini pada dasarnya merupakan Isuzu D-Max yang dimodifikasi dengan beberapa alat canggih seperti radio pemancar serta radar.

    Dalam persiapan latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung yang digelar Wing Komando I Kopasgat di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, ANTARA pada hari Minggu berkesempatan untuk melihat lebih dekat kendaraan tempur ini.

    “Bisa dibilang, kendaraan ini berperan krusial dalam menentukan lokasi koordinat musuh yang akan dihancurkan,” ujarnya.

    Kendaraan ini dilengkapi dengan dua radio, yakni Radio RF 4050 dan Radio 2350. Masing-masing radio dilengkapi dengan alat jaming untuk menghindari peretasan.

    Dua radio ini memiliki daya jangkau cukup jauh yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan pesawat.

    Sejauh ini, radio tersebut sudah dicoba dengan jarak terjauh hingga mencapai 50 kilometer ke udara.

    Kendaraan ini, kata Kolonel Pas Helmi A. Nange, juga dilengkapi dengan long range camera monitoring system dengan spesifikasi metode progresif scan, zoom 36 kali, sensor uncooled, sensor 1/4 exfiew thermal imager uncooled infrared focal plane detector yang berfungsi sebagai BDA (Bomb Damage Assessment) atau hasil penembakan pesawat tempur.

    Kolonel Pas Nange menjelaskan bahwa BDA dapat untuk mendeteksi sasaran manusia pada malam hari.

    Mobil radio ini juga pernah tersambung dengan beberapa pesawat udara TNI AU, yakni CN-295, F-16, Super Tucano, T-50 hingga Hawk 100/200.

    Tidak hanya mobil ini, lanjut dia, Tim Dalpur Detasemen Matra 1 juga memiliki radio yang lebih kecil, yakni RF 23 yang memiliki daya jangkau 18 kilometer.

    Tugas Krusial

    Kolonel Pas Nange mengatakan bahwa Satuan Matra Dalpur berfungsi sebagai pembuka jalur sebelum batalion komando melakukan penyerangan.

    Personel Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU melalukan pemantauan wilayah di atas Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Walda Marison

    Dengan mobil GFAC ataupun RF 23, Satuan Matra Dalpur berfungsi untuk menyusup untuk melihat kondisi dan denah wilayah rawan.

    Dengan pengamatan yang cermat dari Satuan Matra Dalpur, mereka lalu menyusun koordinat dan mengirimkan informasi itu lewat GFAC ataupun RF 23.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat menekankan bahwa pengamatan dan informasi yang dikirimkan haruslah tepat agar sasaran tempur tidak meleset.

    Setelah informasi disampaikan lewat radio, pihak pusat pun langsung bisa melakukan penyerangan berupa menerjunkan pasukan batalion ataupun serangan udara.

    Penugasan

    “Satuan Matra Dalpur dengan GFACnya pernah terlibat dalam beberapa tugas besar pertahanan negara. Beberapa di antaranya Operasi Madago Raya atau Tinombala di Poso 2017,” kata Kolonel Pas Nange.

    Personel Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU melalukan pemantauan wilayah di atas Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Walda Marison

    Operasi gabungan Polri dan TNI itu bertujuan menangkap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok teroris Indonesia yang mendukung ISIS pimpinan Santoso.

    Selain itu, GFAC juga pernah diturunkan Wing Komando I Kopasgat untuk mengamankan jalannya G20 di Bali pada tahun 2024.

    Kini, kendaraan tersebut akan kembali unjuk gigi dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung yang digelar Wing Komando I Kopasgat, Rabu (25/6) mendatang.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementrans terbitkan 1.120 SHM untuk 690 KK transmigran lokal

    Kementrans terbitkan 1.120 SHM untuk 690 KK transmigran lokal

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Transmigrasi menerbitkan 1.120 sertifikat hak milik (SHM) atas tanah untuk 690 kepala keluarga (KK) transmigran lokal.

    Penyerahan SHM tersebut bagian dari wujud nyata kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan agraria yang selama ini membelit warga transmigrasi.

    “Betapa pentingnya sertifikat itu bagi masyarakat (untuk), satu, memperoleh kepastian hukum atas hak tanah. Yang kedua juga mendapatkan akses untuk mendapatkan modal,” kata Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam agenda peluncuran program Trans Tuntas (T2) di Gedung Kementerian Transmigrasi, Jakarta, Rabu.

    Secara simbolis, penyerahan sertifikat diberikan kepada 100 warga Sukabumi, Jawa Barat. Mereka dari Kampung Cimanggu Desa Langkapjaya di Kecamatan Lengkong, dan sisanya berasal dari Kecamatan Sagaranten, yaitu Kampung Cikopeng Desa Curugluhur, Gunung Gedogan Desa Mekarsari, dan Puncak Gembor Desa Mekarsari.

    Keempat lokasi tersebut dihuni oleh warga transmigran yang sebagian berasal dari daerah terdampak konflik sosial seperti Aceh dan Poso di Sulawesi Tengah.

    Ke depan, target program T2 yang bertujuan memberikan kepastian hukum atas hak tanah di kawasan transmigrasi meliputi penerbitan lebih dari 13 ribu SHM, dukungan pengukuran kadastral seluas 10 ribu hektare (ha), dan inventarisasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 334 ribu ha.

    Pihaknya sendiri disebut sedang berusaha menjadi kementerian yang produktif dengan mengandalkan dua kekuatan, yakni lahan dan tenaga kerja dari para transmigran. Di sisi lain, tantangan yang perlu diselesaikan berkaitan dengan modal, teknologi, dan off-taker.

    “Oleh karena itu, sekarang ini dalam rangka transformasi transmigrasi, transmigrasi tidak lagi hanya memindahkan penduduk, tetapi bagaimana membangun kawasan ekonomi,” ujar Iftitah.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementrans luncurkan program T2 untuk beri kepastian hukum hak tanah

    Kementrans luncurkan program T2 untuk beri kepastian hukum hak tanah

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Transmigrasi meluncurkan program Trans Tuntas (T2) yang bertujuan memberikan kepastian hukum atas hak tanah di kawasan transmigrasi.

    “Kita meluncurkan sebuah program unggulan yang diinisiasi Kementerian Transmigrasi, yaitu program Transmigrasi Tuntas. Transmigrasi Tuntas ini adalah sebuah program yang ditujukan untuk memberikan kepastian hukum, hak atas tanah bagi para transmigran,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam agenda peluncuran di Gedung Kementerian Transmigrasi, Jakarta, Rabu.

    Selama ini, ada sebagian warga Indonesia yang mengikuti program transmigrasi di masa lalu, tetapi belum memiliki kepastian hak miliki tanah dalam bentuk sertifikat. Mayoritas dari mereka mengikuti program transmigrasi di Aceh, Poso (Sulawesi Tengah), dan Sampang (Jawa Timur), yang kemudian harus kembali ke Pulau Jawa agar bisa kembali hidup dengan aman dan nyaman.

    Setelah sekian lama, lanjut dia, akhirnya bisa diserahkan sertifikat hak milik (SHM) yang diharapkan memberikan kepastian hukum atas tanah dan nilai tambah ekonomi, mengingat SHM dapat digunakan untuk memperoleh akses perbankan dalam rangka memulai usaha dan lainnya.

    “Saya menyambut sangat baik program transmigrasi ini. Masih banyak pekerjaan kita ke depan, tetapi dimulai hari ini dan seterusnya, Kementerian Transmigrasi, Kementerian BPN (Badan Pertanahan Nasional), bisa terus berikhtiar menghadirkan keadilan untuk masyarakat, sehingga semua bisa hidup dengan baik dan memiliki kesejahteraan yang lebih baik,” kata AHY.

    Melalui program T2, akan diselesaikan berbagai persoalan lahan transmigrasi secara tuntas, cepat, dan responsif terhadap laporan masyarakat dengan fokus utama memastikan transmigran mendapatkan hak atas lahan secara legal dan bebas konflik, sehingga kesejahteraan transmigrasi dapat terwujud.

    “Tadi diserahkan atas kerjasama yang sangat baik antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian BPN, kita serahkan 1.120 sertifikat hak milik kepada masyarakat Sukabumi (Jawa Barat), dan tentunya dipergunakan sebaik mungkin, baik untuk hunian pekarangan maupun untuk usaha,” ucapnya.

    “Kami dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan siap untuk terus mendorong langkah-langkah sinergi dan kolaborasi, termasuk dukungan kebijakan yang diharapkan bisa mempercepat upaya Kementerian Transmigrasi untuk meyakinkan seluruh wilayah tanah air bisa berkembang dengan baik dan tidak ada masyarakat yang tertinggal di belakang,” ungkap dia.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.