kab/kota: Poso

  • Badan Bank Tanah-TNI manfaatkan lahan di Poso untuk padi dan jagung

    Badan Bank Tanah-TNI manfaatkan lahan di Poso untuk padi dan jagung

    Jakarta (ANTARA) – Badan Bank Tanah bersama TNI/Polri memanfaatkan lahan seluas 40 ribu m2 di Poso, Sulawesi Tengah, untuk ditanami padi, jagung, dan pembuatan demplot.

    “Program Ketapang (ketahanan pangan) ini hadir sebagai dukungan nyata terhadap Presiden dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan pembangunan dari pinggiran melalui pemanfaatan tanah negara secara produktif,” kata Team Leader Project Poso Mahendra Wahyu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Aspek ketahanan pangan, bakal menjadi penunjang perwujudan swasembada pangan.

    Guna mendukung hal tersebut, Badan Bank Tanah mewujudkannya melalui program Ketapang.

    Mahendra mengatakan ada enam tujuan dari program Ketapang. Pertama, mengoptimalkan tanah negara menjadi lahan produktif pangan.

    Kedua, meningkatkan keterlibatan Badan Bank Tanah dan petani dalam ketahanan pangan sebagai bentuk pengabdian.

    Lebih lanjut, program tersebut bertujuan untuk mendorong kemandirian pangan lokal melalui pemberdayaan masyarakat lokal.

    Keempat, menjadi kolaborasi nasional antara pemerintah dan masyarakat. Kelima, meningkatkan ketahanan pangan nasional yang terencana dan berkelanjutan.

    “Dan, yang terakhir untuk mendukung instansi pemerintah dalam mendukung program kemandirian pangan,” tuturnya.

    Yunus, salah satu calon subjek reforma agraria yang terlibat dalam inisiatif program Ketapang, mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan program ini.

    Menurut Warga Desa Kalemago tersebut, keterlibatan masyarakat yang menjadi subjek RA dalam program Ketapang akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat serta daerahnya.

    “Banyak masyarakat, khususnya petani, banyak terbantu. Masalah manfaat (lain) bagi masyarakat, kita (nanti) punya lahan sudah terdata dengan rapi,” kata Yunus.

    Badan Bank Tanah merupakan badan khusus (sui generis) yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang diberi kewenangan khusus untuk mengelola dan menjamin ketersediaan tanah dalam rangka menciptakan ekonomi berkeadilan untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan dan reforma agraria.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gandeng Warga Lokal, Badan Bank Tanah Sulap 4 Ha Tanah di Poso jadi Lahan Produktif – Page 3

    Gandeng Warga Lokal, Badan Bank Tanah Sulap 4 Ha Tanah di Poso jadi Lahan Produktif – Page 3

    Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Badan Bank Tanah.

    Penyerahan laporan berlangsung di kantor Badan Bank Tanah, Jakarta, yang dilakukan secara resmi oleh Dirjen Pemeriksa Keuangan Negara III, Dede Sukarjo kepada Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja dan disaksikan oleh Anggota III BPK Akhsanul Khaq.

    “Dalam kesempatan ini, saya mewakili seluruh jajaran Badan Bank Tanah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada BPK, khususnya kepada Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III, atas dedikasi, ketelitian, dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas pemeriksaan. Catatan dan rekomendasi yang disampaikan akan segera kami tindak lanjuti dengan penuh tanggung jawab,” kata Parman dikutip Sabtu (10/5/2025).

    Parman menyampaikan, pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK, khususnya oleh Tim Pemeriksaan Keuangan Negara III, merupakan bentuk kontrol yang sangat penting dan bermanfaat. Menurutnya, LHP merupakan instrumen pembelajaran yang konstruktif dan menjadi pendorong untuk terus melakukan perbaikan internal secara berkelanjutan.

    “Kami percaya, sinergi antara Badan Bank Tanah dan BPK akan terus menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun tata kelola pertanahan nasional yang lebih akuntabel, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucapnya.

    Sementara itu, Anggota III BPK Akhsanul Khaq mengatakan, menuturkan bahwa pemeriksaan ini merupakan yang pertama kali terkait dengan keseluruhan tugas dan fungsi Badan Bank Tanah.

     

  • Beli Skutik Yamaha, Kader Posyandu asal Poso Mendadak Jadi Miliarder!

    Beli Skutik Yamaha, Kader Posyandu asal Poso Mendadak Jadi Miliarder!

    Jakarta

    Bagus betul nasib Kader Posyandu asal Poso, Sulawesi Tengah, bernama Sartina (33). Sebab, tak lama setelah membeli skuter matik (skutik) Yamaha Mio M3, dia langsung menang program Miliarder Yamaha!

    Sartina mulanya membeli Mio M3 pada Mei 2025 untuk kebutuhan sehari-hari. Dia kemudian ikut program Miliarder Yamaha yang berlangsung mulai Oktober 2024 hingga Juli 2025.

    Nama Sartina lantas keluar sebagai pemenang setelah melalui rangkaian proses pengundian dan verifikasi data yang dilakukan tim Yamaha dan pihak-pihak terkait. Dengan telah diumumkannya nama pemenang secara resmi, maka Sartina pun berhak mendapatkan uang tunai senilai Rp 1 miliar!

    “Yamaha Motor Indonesia mengucapkan selamat kepada Ibu Sartina yang merupakan konsumen kami yang berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, karena telah terpilih sebagai pemenang program Miliarder Yamaha di tahun ini,” ujar Hendri Kartono selaku Asst. General Manager Sales PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

    “Harapan kami, hadiah tersebut tidak hanya bisa meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi Yamaha kepada para pelanggan setianya. Program ini juga menjadi bukti, bahwa konsumen Yamaha pasti menang banyak,” tambahnya.

    Pemenang Miliarder Yamaha. Foto: Doc. YIMM

    Sartina, ibu tiga anak yang juga membuka warung kelontong kecil di depan rumahnya, mengaku bersyukur dan masih belum percaya bisa memenangkan hadiah Rp 1 miliar. Karuan saja, dia sangat jarang mendengar ada program pembelian motor dengan nominal hadiah sebesar itu.

    “Awalnya saya dihubungi menang uang Rp 1 miliar saat sedang berada di Poso. Sempat tidak percaya juga, karena saya sendiri dan teman-teman lain belum pernah dengar ada orang beli motor bisa dapat uang segitu. Tapi setelah dihubungi beberapa kali dan didatangi rumah sama orang Yamaha, ya saya jadi yakin,” ungkapnya.

    Ketika ditanya perihal alasan membeli motor Yamaha yang kini membawa berkah bagi dirinya, Sartina mengaku kala itu memang sedang membutuhkan motor yang andal serta kuat untuk aktivitas sehari-hari, khususnya mengantar anak sekolah.

    “Saya beli motor Yamaha karena adik sudah lebih dulu punya, dan bilang ini motor bagus kualitasnya. Saya pun jadinya beli juga. Prosesnya (beli) juga gampang dan pelayanannya ramah. Pas datang ke dealer lihat brosur, besok langsung disurvei (pihak leasing) dan motor tidak lama datang,” kata Sartina.

    (sfn/rgr)

  • Bank Tanah dukung reforma agraria dan hilirisasi kakao di Sulteng

    Bank Tanah dukung reforma agraria dan hilirisasi kakao di Sulteng

    Palu (ANTARA) – Badan Bank Tanah mendukung program reforma agraria dan upaya pengembangan sektor unggulan daerah, termasuk hilirisasi kakao di Provinsi Sulawesi Tengah.

    Sekretaris Badan Bank Tanah Jarot Wahyu Wibowo di Sigi, Sulteng, Selasa, menjelaskan kehadiran Bank Tanah di provinsi ini turut mengambil peran dalam kontribusi pengembangan sektor unggulan daerah, salah satunya komoditas kakao yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng.

    “Kehadiran kami di Sulawesi Tengah untuk membangun komunikasi baru antara pemerintah provinsi yang diprakarsai oleh BI Sulteng, dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian UMKM,” katanya.

    Ia menjelaskan berdasarkan data BI, Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi penghasil kakao terbesar di Indonesia.

    Menurut data tersebut, kata dia, Indonesia memproduksi sekitar 641 ribu ton kakao per tahun, dengan 146 ribu ton berasal dari Sulawesi Tengah.

    “Salah satu identifikasi permasalahan dalam pengembangan kakao adalah kebutuhan lahan,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata dia, Bank Tanah turut berkolaborasi dan terlibat untuk memberikan dukungan atas inisiatif BI dan pemerintah daerah dalam upaya hilirisasi kakao dengan menyediakan lahan.

    Jarot juga menyebut pihaknya telah menetapkan sejumlah lahan potensial di Sulteng dan tengah memproses penetapan Hak Pengelolaan (HPL) oleh pemerintah.

    “Bank Tanah telah hadir di Sulteng sejak tahun 2023 dan telah menempatkan tim organik di Kabupaten Poso. Kami mengharapkan tidak hanya di Poso, dan juga mulai menjajaki pengembangan di Sigi, Luwuk dan Parigi Moutong,” ujarnya.

    Sementara itu, Team Leader Project Poso Badan Bank Tanah Mahendra Wahyu mengatakan bahwa pihaknya telah telah mengantongi izin HPL seluas 7.075 hektare di Sulawesi Tengah.

    Ia menyebut sebanyak seluas 6.600 hektare HPL di Kabupaten Poso, 160 hektare di Kabupaten Sigi, dan 315 hektare di Kabupaten Parigi Moutong.

    “Untuk di Kabupaten Poso, Bank Tanah akan melaksanakan program reforma agraria dengan sebanyak 1.550 hektare dari total luas lahan 6.600 hektare, akan diberikan kepada masyarakat yang berhak menerima sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria,” ujarnya.

    Ia mengatakan pemanfaatan HPL Badan Bank Tanah melalui program reforma agraria juga untuk mendukung pemerataan ekonomi di wilayah sekitarnya.

    Mahendra juga menegaskan bahwa Badan Bank Tanah tidak pernah mengambil lahan masyarakat maupun lahan adat.

    “Tanah yang kami kelola berasal dari bekas Hak Guna Usaha (HGU) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi tidak benar bahwa Bank Tanah merebut hak-hak masyarakat, tanah adat, maupun hutan lindung,” ujarnya.

    Ia menyebut saat ini pihaknya berfokus pada percepatan pelaksanaan program reforma agraria di Poso karena sudah bertahun-tahun lamanya masyarakat tidak pernah mendapatkan haknya atau legalisasi aset.

    “Dengan adanya Bank Tanah, masyarakat bisa mendapatkan kepastian hukum yang jelas,” ujarnya.

    Menurut dia, Badan Bank Tanah juga berkomitmen membangun kolaborasi bersama pemerintah daerah dan berbagai stakeholder terkait, salah satunya berkolaborasi dalam membangun Sekolah Rakyat di Kabupaten Sigi.

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Reforma Agraria: Bank Tanah Akan Salurkan 1.550 Ha Lahan Buat Warga Sulteng

    Reforma Agraria: Bank Tanah Akan Salurkan 1.550 Ha Lahan Buat Warga Sulteng

    Bisnis.com, BORA – Badan Bank Tanah (BBT) tengah menggodok realisasi pelaksanaan reforma agraria yakni penyaluran 1.550 hektare (ha) lahan untuk masyarakat di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

    Sekretaris Badan Bank Tanah Jarot Wahyu Wibowo menjelaskan bahwa hal itu dilakukan sejalan dengan Rencana Kerja Jangka Menengah dan Panjang yang telah ditetapkan oleh Komite Pengawas Badan Bank Tanah.

    Dalam penjelasannya, pelaksanaan reforma agraria itu bakal berbentuk pemberian hak pakai di atas hak pengelolaan (HPL) Bank Tanah selama 10 tahun bagi masyarakat.

    Apabila dalam kurun waktu 10 tahun itu penggunaannya dinilai sesuai dengan rencana kerja, maka lahan tersebut bakal ditingkatkan status hukumnya menjadi sertifikat hak milik (SHM).

    “Dalam program reformasi agraria walaupun dia masih hak pakai, tapi akan jadi hak milik setelah 10 tahun, sepanjang dimanfaatkan,” jelasnya saat ditemui di Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (4/8/2025).

    Dalam pelaksanaan pengawasan pemanfaatan hak pakai tersebut, Bank Tanah mengaku bakal menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga (k/l) lainnya, di antaranya Kementerian UMKM dalam rangka mendorong pembentukan usaha mikro masyarakat.

    Pada saat yang sama, Team Leader Project Poso Badan Bank Tanah Mahendra Wahyu menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengantongi izin pengelolaan lahan (HPL) seluas 7.075 ha di Sulawesi Tengah.

    Perinciannya, seluas 6.600 ha merupakan HPL di Kabupaten Poso, 160 ha pengelolaan lahan di Kabupaten Sigi, dan 315 ha di Kabupaten Parigi Moutong.

    Adapun, pelaksanaan reforma agraria berupa penyaluran 1.550 ha lahan itu dijalankan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria yang diteken pada masa kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Di Poso, kami akan menjalankan program Reforma Agraria seluas 1.550 hektare dari total 6.600 hektare, sesuai dengan Perpres No. 62 Tahun 2023,” tandasnya.

    Reforma agraria merupakan salah satu tugas dan fungsi Badan Bank Tanah yang juga diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2021.

    Dalam beleid itu, Badan Bank Tanah diwajibkan untuk menyediakan paling sedikit 30% dari HPL Badan Bank Tanah untuk reforma agraria.

    Adapun, subjek reforma agraria tersebut merupakan masyarakat yang bakal diberikan hak pakai di atas HPL Badan Bank Tanah selama 10 tahun dan akan diberikan SHM apabila telah dimanfaatkan dengan baik.

    Secara teknis, Bank Tanah bakal menyiapkan lahan reforma agraria, sementara verifikasi subjek dilakukan oleh Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang diketuai oleh bupati/wali kota.

  • Pemkab Banggai-PLN sosialisasikan pembangunan SUTT 150 kv Ampana-Bunta

    Pemkab Banggai-PLN sosialisasikan pembangunan SUTT 150 kv Ampana-Bunta

    Pembangunan SUTT 150 kv ini bukan hanya mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, tapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi

    Palu (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, bersama PT PLN (Persero) menyosialisasikan rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Ampana – Bunta, yang merupakan bagian dari distribusi daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso.

    Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dalam keterangannya di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, mengatakan pembangunan SUTT 150 kv ini akan mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, dan sekaligus berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

    “Pembangunan SUTT 150 kv ini bukan hanya mendukung distribusi listrik dari PLTA Poso, tapi juga akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, membuka peluang investasi, serta meningkatkan kualitas hidup warga,” katanya.

    Ia menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari infrastruktur ketenagalistrikan strategis yang akan menopang kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Banggai dan sekitarnya.

    Ia menjelaskan kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian awal dari rangkaian tahapan proyek strategis nasional di sektor energi, yang diharapkan dapat mulai dibangun dalam waktu dekat setelah seluruh proses perizinan dan persetujuan masyarakat diselesaikan.

    Pemkab Banggai, kata dia, menyambut baik sosialisasi ini sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik dan bagian dari upaya membangun kepercayaan antara masyarakat dan pelaksana proyek.

    Pembangunan SUTT sepanjang ratusan kilometer ini akan melintasi beberapa wilayah di Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Banggai.

    Untuk itu, Bupati meminta kepada kepada pihak PLN untuk memprioritaskan ganti rugi lahan masyarakat yang akan digunakan untuk pembangunan SUTT.

    Ia juga berpesan kepada pihak perusahaan agar dalam pengerjaan pembangunannya menggunakan tenaga kerja lokal.

    “Penting juga bagi tenaga kerja lokal untuk mengikuti aturan kerja dari pihak perusahaan. Karena setiap kontraktor punya aturan kerjanya masing masing,” ujarnya.

    Ia mengharapkan dengan terbangunnya jaringan SUTT ini, Kabupaten Banggai tidak hanya memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan keandalan listrik, tetapi juga menjadi bagian penting dari sistem ketenagalistrikan nasional yang lebih kuat dan terintegrasi.

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemensos Kirim Bantuan dan Dirikan Dapur Umum Korban Gempa Poso – Page 3

    Kemensos Kirim Bantuan dan Dirikan Dapur Umum Korban Gempa Poso – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) mengirim bantuan logistik, mendirikan tenda serba guna serta dapur umum untuk korban gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Bantuan dikirim langsung dari Gudang Sentra Nipotowe Palu.

    “Atas arahan Pak Mensos, kami langsung bergerak, menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti kasur, selimut, paket family kit, paket perlengkapan anak, tenda gulung, hingga tenda keluarga dan tenda serbaguna. Bantuan ini diutamakan untuk memastikan keselamatan, dan kenyamanan, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan,” kata Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur di Jakarta, Senin (28/7) malam.

    Gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah darat sekitar 70 kilometer barat daya Poso pada Kamis malam (24/7) pukul 20.06 WITA. Rentetan gempa susulan memaksa 943 kepala keluarga atau 3.772 jiwa harus mengungsi. Rinciannya, 1.963 jiwa berasal dari Kecamatan Pamona Selatan dan 1.809 jiwa dari Kecamatan Pamona Tenggara.

    Sejumlah titik pengungsian terpusat telah didirikan di desa-desa terdampak, antara lain:

    Halaman Gereja Damai Tindoli: 40 kepala keluarga (KK) / 167 jiwa

    Lapangan Bola Desa Tolambo: 72 KK / 251 jiwa

    Kantor Kepala Desa Tolambo: 31 KK / 90 jiwa.

    Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa, namun tercatat lima orang mengalami luka-luka dan lima rumah rusak.

    Bantuan yang dikirim Kemensos difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

    Adapun bantuan yang telah disalurkan mencakup: 100 kasur; 150 selimut; 100 paket Family Kid; 50 paket Kidsware; 15 paket peralatan Dapur Umum; 500 tenda gulung; 10 tenda keluarga portabel dan 1 unit tenda serbaguna keluarga. Nominal bantuan yang diberikan mencapai Rp249,1 juta.

    Satu unit Tenda Serbaguna Keluarga telah didirikan di Desa Tindoli, sebagai ruang belajar anak-anak pada siang hari dan tempat istirahat pengungsi pada malam hari.

    Sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan, Dapur Umum Mandiri telah dibentuk di tiga titik: dua di Desa Tolambo dan satu di Desa Tindoli. Operasionalnya melibatkan Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, serta masyarakat setempat secara gotong royong.

    Pemerintah daerah melalui Bupati Poso telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, mulai 25 Juli hingga 7 Agustus 2025. Selama periode ini, seluruh unsur terkait terus mengintensifkan asesmen, evakuasi, dan penyaluran bantuan logistik, termasuk TNI-Polri, Tagana, PKH, TKSK, serta aparat desa.

    Saat ini, sebagian besar warga masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Sementara sebagian lainnya memilih mendirikan tenda mandiri di halaman rumah masing-masing karena gempa susulan masih kerap terasa.

  • Ribuan Mengungsi, 4 Luka Ringan, dan 96 Gempa Susulan Terjadi di Poso

    Ribuan Mengungsi, 4 Luka Ringan, dan 96 Gempa Susulan Terjadi di Poso

    Poso, Beritasatu.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis (24/7/2025) malam pukul 21.06 Wita. Gempa ini berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer dan berdampak signifikan, khususnya di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan, hingga Jumat (25/7/2025), telah terjadi 96 gempa bumi susulan. Selain itu, empat warga mengalami luka ringan dan ribuan lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Gempa Poso menyebabkan kerusakan cukup parah di sejumlah desa. Di Desa Tokilo (Pamona Tenggara), sebanyak empat rumah rusak berat dan 21 rusak ringan.

    Di Desa Tindoli (Pamona Tenggara), sebanyak 10 rumah rusak berat, 70 rusak ringan, serta satu gereja dan satu sekolah TK rusak. Di Desa Tolambo, terusakan masih dalam proses pendataan. Adapun di Desa Pendolo (Pamona Selatan), satu rumah rusak ringan.

    Sebanyak empat orang terluka ringan, masing-masing dua dari Desa Tindoli dan dua dari Desa Tolambo. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Lebih dari 2.000 jiwa mengungsi, dengan perincian, Desa Tokilo 596 jiwa, Desa Tindoli mencapai 887 jiwa. Di Desa Tolambo, jumlah warga yang mengungsi mencapai 528 jiwa.

    Para pengungsi mencakup bayi, balita, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

    BPBD Kabupaten Poso telah melakukan pendataan, evakuasi, dan koordinasi dengan aparat setempat. Tenda-tenda pengungsian telah didirikan di berbagai titik.

    Kebutuhan mendesak saat ini meliputi, tenda dan terpal, light tower dan genset, alas tidur dan selimut, makanan siap saji, perlengkapan bayi serta obat-obatan.
     

  • Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi magnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam. Guncangan cukup kuat menyebabkan kepanikan di sejumlah titik, termasuk di RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena, di mana pasien dan keluarga sempat dievakuasi keluar bangunan.

    Laporan sementara yang dihimpun BNPB tercatat adanya satu rumah roboh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah mengalami rusak ringan, masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli (Kecamatan Pamona Tenggara), serta Desa Pendolo (Kecamatan Pamona Selatan).

    “Getaran terasa luas, memengaruhi setidaknya lima kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Masyarakat banyak yang memilih bertahan di luar rumah untuk menghindari risiko gempa susulan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.

    Berdasarkan parameter awal dari BMKG, gempa tercatat dengan magnitudo M6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran, magnitudo resmi diperbarui menjadi M5,7.

    Episenter gempa berada di darat, pada koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT, dengan kedalaman 10 km.

    Gempa ini tergolong dangkal, dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso, dan memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Hasil analisis BMKG menyatakan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

    Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan masih berlangsung karena pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa wilayah menyulitkan pelaporan cepat.

    Di sisi lain, BMKG telah mencatat adanya 11 kali gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB, dengan kekuatan terbesar M5,5 dan terkecil M2,4.

    “Sebagai langkah respons cepat, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak, terutama di sekitar Danau Poso yang berada dekat episentrum gempa. Tim melakukan assessment awal, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan,” lanjutnya.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak gempabumi agar tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial.

    Warga juga diimbau untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, sampai bangunan tersebut dinyatakan aman oleh petugas berwenang.

    Apabila terjadi gempa susulan, masyarakat diimbau segera menjauh dari struktur tinggi seperti tembok, tiang, dan bangunan tua yang rawan runtuh. Dalam kondisi listrik padam, warga diminta untuk menggunakan alat penerangan dan komunikasi secara bijak, dan memprioritaskan informasi penting dan darurat.

  • Warga Panik Keluar Rumah Saat Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso

    Warga Panik Keluar Rumah Saat Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso

    Palopo, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025) pukul 20.00 WIB membuat panik warga. Getaran gempa yang begitu kuat juga dirasakan hingga ke beberapa daerah, salah satunya di Kota Palopo.

    Getaran gempa tersebut sempat membuat sejumlah masyarakat panik hingga berhamburan keluar rumah.

    “Getaran gempanya sangat terasa, bahkan beberapa perabotan yang berada di dalam rumah ikut goyang bahkan tiang listrik pun juga bergoyang keras sekali,” kata Irfansyah, salah satu warga Kota Palopo.

    Dia mengaku sedang berada dalam rumah bersama keluarga ketika gempa tersebut terjadi. Namun, ketika sedang mencuci motor, tiba-tiba guncang gempa terasa hingga mengakibatkan beberapa masyarakat di sekitar tempat tinggalnya panik berhamburan ke luar rumah.

    “Tadi lagi di rumah lagi cuci motor, tiba-tiba ada getaran. Saya kira hanya halusinasi tetapi ternyata gempa. Gempanya tiga kali terasa goyang sehingga banyak warga lari keluar rumah karena panik,” jelasnya.