kab/kota: Pontianak

  • Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara

    Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara

    Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Langit Indonesia akan kedatangan perisai baru yakni 
    Jet tempur
    generasi 4.5, 
    Rafale
    . Jet tempur buatan Dassault Aviation, Perancis itu dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2026. 
    Kehadiran Rafale akan memperkuat jajaran
    jet tempur

    TNI AU
    yang selama ini ditopang oleh F-16, Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan Hawk 209.
    Masuknya Rafale menjadi bagian dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (
    alutsista
    ) Indonesia di tengah meningkatnya dinamika geopolitik kawasan, terutama di Laut China Selatan.
    Dengan teknologi canggih, Rafale dinilai menjadi jawaban atas kebutuhan Indonesia untuk menjaga kedaulatan wilayah udara. 
    Tantangan dunia pertahanan Indonesia tidak hanya bersumber dari konflik terbuka. Namun juga potensi pelanggaran wilayah, penyusupan udara oleh pesawat asing, hingga ketegangan militer di kawasan Asia Pasifik. 
    Di sisi lain, pengadaan Rafale merupakan upaya Indonesia dalam memperkuat diplomasi pertahanan dengan negara-negara mitra. Termasuk juga mendukung transformasi TNI AU menuju kekuatan yang adaptif dan modern.
    Rafale diharapkan tak hanya memperkuat daya tangkal Indonesia, tetapi juga menjadi simbol komitmen dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
    Rafale dikenal sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia dalam kelas generasi 4.5. Selain itu, Rafale juga dirancang sebagai pesawat yang serba bisa.
    Jet tempur ini mampu menjalankan berbagai misi sekaligus. Mulai dari pertempuran udara ke udara, serangan darat, hingga pengintaian strategi tanpa perlu ganti konfigurasi.
    Melansir Air Force Technology, Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).
    Rafale menggunakan radar pemindai elektronik RBE2. Dibandingkan dengan radar dengan antena konvensional, RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
    Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis.
    Rafale juga memiliki sistem
    Front Sector Optronics 
    (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam pesawat. Sistem ini memungkinkan pesawar beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, dan pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.
    Rafale dilengkapi dengan sistem perang elektronik SPECTRA. Di sisi lain juga memiliki kemampuan membawa berbagai jenis rudal seperti Meteor (jarak jauh) dan SCALP (rudal jelajah).
    Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang 15,30 meter, serta tinggi 5,30 meter. Jet tempur ini bisa melaju dengan kecepatan maksimal 
    1,8 march atau 750 knot.
    Ketinggian maksimal Rafale mencapai 15, 24 kilometer. Radius tempurnya 1.850 km dengan daya jelajahnya 3.700 km.
    Rafale memiliki bobot lepas landas hingga 24,5 ton. Jet tempur ini mampu membawa 4,7 ton bahan bakar internal dan 6,7 ton bahan bakar eksternal.
    Rafale juga memiliki keunggulan manuver dan avionik yang canggih. Bahkan, kemampuan bertahan dalam medan tempur modern membuat  Rafale sangat ideal untuk menghadapi dinamika ancaman di kawasan Indo-Pasifik.
    Dibandingkan dengan jet-jet yang dimiliki Indonesia saat ini, Rafale menawarkan peningkatan signifikan dalam hal teknologi, daya tahan, dan efektivitas misi.
    Jet ini juga telah teruji dalam berbagai operasi militer oleh Angkatan Udara Perancis di Libya, Mali, dan Suriah, membuktikan ketangguhannya dalam medan tempur sesungguhnya.
    Kesepakatan pembelian Rafale diumumkan saat Presiden Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) berkunjung ke Paris, Perancis pada Februari 2022.
    Total 42 unit Rafale dipesan secara bertahap dengan kontrak awal mencakup 6 unit pertama.
    “Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat,” kata Prabowo, Kamis (10/2/2022).
    Nilai total kesepakatan disebut mencapai sekitar 8,1 miliar dollar Amerika Serika (AS) yang mencakup pesawat, persenjataan, pelatihan, serta dukungan logistik.
     
    Kontrak pengadaan 42 jet tempur Rafale ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pengadaan Rafale dilakukan pada September 2022 untuk enam unit pesawat.
    Kemudian, pada Agustus 2023, kontrak tahap kedua aktif dengan jumlah 18 unit Rafale. Lalu kontrak ketiga dilakukan pada 8 Januari 2024 untuk pengadaan 18 unit Rafale.
    Rencananya, enam unit Rafale akan tiba di Indonesia secara bertahap pada Februari atau Maret 2026 . 
    “Di tahun depan, sekitar bulan Februari atau Maret, kita sudah mulai datang pesawat Rafale, tiga pesawat, dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, usai memimpin Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025).
     
    TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan strategis untuk menyambut kedatangan jet tempur Rafale. Mulai dari menyiapkan infrastruktur hingga personel pendukung.
    Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan pangkalan udara atau
    home base
    . Dua lanud disebut-sebut akan menjadi markas Rafale adalah Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru dan Lanud Supadio di Pontianak.
    KSAU Marsekal Tonny Harjono menyebut enam pesawat Rafale yang akan tiba di Indonesia pada tahun 2026 bakal ditempatkan di Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru.
    “Kami laksanakan di Pekanbaru, karena memang nanti homebase-nya akan ada di sana. Di Pekanbaru kita sudah membangun simulator, kemudian hanggar-hanggar yang kita bilang smart building,” jelasnya.
    Dia mengatakan fasilitas penerbangan dan sistem pendukung lainnya di Lanud Rusmin Muryadin diperbaiki. 
    “Fasilitas-fasilitas penerbangan di sana pun kita perbaiki, sistem logistik juga sedang berproses kita bangun, kemudian software, peranti lunaknya juga sudah kami siapkan
    Terbaru, Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), Marsdya TNI Tedi Rizalihadi meninjau langsung progres pembangunan infrastruktur pendukung kedatangan Rafale di Lanud Roesmin Nurjadin, pada Selasa (15/4/2025),
    Tedi sempat meninjau pembangunan Gedung Simulator Rafale. Sebagai orang yang pernah menjajal langsung Rafale, dia mengingatkan agar pembangunan markas jet tempur itu harus mengedepankan keselamatan kerja dan mutu bangunan.
    Sebab, fasilitas tersebut nantinya menjadi fondasi operasional generasi muda AU yang menjaga kedaulatan udara Indonesia.
    Modernisasi alutsista tak akan berarti tanpa kesiapan sumber daya manusianya. Inilah yang kini menjadi fokus KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono.
    Selain kesiapan infrastruktur, KSAU menyadari pentingnya kesiapan dari para personel calon penerbang Rafale.
    Dia mengatakan, personel penerbang juga sudah siap dipilih untuk melaksanakan pendidikan calon penerbang pesawat Rafale.
    “Tentunya dilihat dari berbagai background penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kita punya,” ucap KSAU.
    Penerbang pesawat tempur F-16 hingga Sukhoi 30 itu juga memastikan sejauh ini tak ada kendala terkait progres kedatangan Rafale yang dijadwalkan tiba pada Februari 2026.
    “Semua (unit Rafale) sudah dalam konteks kontrak ya. Kita mengikuti apa yang sudah direncanakan. Sejauh ini progresnya baik,” ucap Tonny. 
    Selain itu, sejumlah teknisi dan pilot TNI AU juga telah dikirim ke Perancis untuk menjalani pelatihan intensif agar mampu mengoperasikan dan merawat jet ini secara mandiri.
    Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga bekerja sama dengan Dassault Aviation untuk menyediakan sistem dukungan logistik jangka panjang, termasuk ketersediaan suku cadang dan sistem perawatan berbasis prediktif.
    Hal ini untuk memastikan agar armada Rafale dapat beroperasi dengan kesiapan tinggi dan waktu rehat (
    downtime
    ) minimal.
    PT Dirgantara Indonesia (PT DI) turut berperan dalam menyambut kedatangan jet tempur Rafale. PT DI telah mengirimkan beberapa teknisi ke Perancis untuk mempelajari Rafale.
    Pengiriman teknisi itu dilakukan agar Indonesia nantinya memiliki SDM yang andal dalam merawat pesawat jet tempur Rafale.
    Namun, dia tak merinci jumlah teknisi yang dikirim dan lama pelatihan di Perancis. 
    “Sudah dikirim ke sana (Perancis),” kata Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025).
    Dia mengungkapkan, PT DI telah memperoleh program offset dari kerja sama dengan Rafale yakni pelatihan teknisi hingga pembuatan computer basic training (CBT).
    Dengan adanya kerja sama
    offset
    ini, diharapkan Indonesia memiliki personel yang dapat mengoperasikan hingga melakukan perawatan pesawat tempur Rafale sebaik-baiknya.
    Pengamat militer Khairul Fahmi mengingatkan bahwa membeli Rafale adalah keputusan strategis. Kedatangan Refale diharapkan semakin memperkuat pertahanan udara Nusantara. 
    “Diversifikasi alutsista ini juga menguatkan posisi Indonesia dalam diplomasi pertahanan,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Senin (5/5/2025).
    Di sisi lain, sebagai produk Perancis, Rafale tidak terikat pengawasan ketat layaknya produk negara adikuasa.
    Menurutnya, peluang kerja sama industri dan transfer teknologi pun terbuka dalam pembelian Rafale.
    Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan persiapan yang menyeluruh. Mulai dari pembangunan hanggar, fasilitas pemeliharaan, komunikasi dan sensor.
    “Rafale bukan sekadar pesawat tempur baru, tapi sistem senjata kompleks yang butuh ekosistem pendukung modern. Tanpa itu, Rafale hanya akan jadi pesawat parkir,” ujarnya.
    Fahmi juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sebab, Rafale membawa teknologi generasi 4.5 yang membutuhkan pelatihan intensif bagi pilot dan teknisi. Termasuk juga penyesuaian doktrin tempur TNI AU.
    Tak kalah penting adalah aspek pemeliharaan dan biaya operasional. Menurutnya, dengan biaya operasional yang tinggi, Indonesia perlu menyusun skema
    sustainment multiyear
    , termasuk pengadaan suku cadang dan sistem logistik jangka panjang.
    Fahmi menyebut skema performance-based logistics (PBL) bisa menjadi solusi agar biaya lebih terukur.
    Dia kembali mengingatkan agar pemerintah serius membangun ekosistem pendukung agar Rafale benar-benar menjadi kekuatan baru TNI AU.
    Kedatangan Rafale, kata dia, harus dibarengi kesiapan menyeluruh agar tak berubah menjadi “macan kertas yang mahal”.
    “Intinya, Rafale bisa menjadi lompatan besar bagi TNI AU, tapi lompatan itu tidak otomatis terjadi hanya karena pesawat datang. Tanpa ekosistem pendukung, SDM yang benar-benar terlatih, dan perencanaan sustainment yang matang, Rafale bisa berubah menjadi ‘macan kertas yang mahal’,” kata Fahmi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

    BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir pada Rabu. Prakirawan BMKG Aulia Siti Syahdian dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa dominasi cuaca hujan tercatat meluas di berbagai kota besar dari barat hingga timur Indonesia.

    “Hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung,” kata dia.

    Berikutnya, ujar Aulia, di wilayah Jawa, hujan ringan juga berpotensi mengguyur Serang dan Semarang. Kondisi serupa diperkirakan terjadi di Mataram dan Kupang di wilayah Nusa Tenggara, serta sejumlah kota di Kalimantan seperti Pontianak, Palangka Raya, dan Samarinda.

    Sementara itu, di Sulawesi, hujan ringan berpotensi turun di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar, dan Kendari. Di wilayah timur Indonesia, potensi hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Nabire. Selain hujan ringan, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Bandung dan Jayapura. Tanjung Selor di Kalimantan Utara, serta Merauke di Papua Selatan, juga diperkirakan mengalami hujan sedang.

    Aulia menyampaikan BMKG memperingatkan potensi hujan yang disertai petir di beberapa kota, seperti Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dan Jayawijaya di Papua Pegunungan.

    “Sementara itu, kondisi cuaca berawan tebal diprakirakan mendominasi Jakarta, Surabaya, Padang, Bengkulu, dan Denpasar,” kata dia.

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan disertai petir yang dapat berdampak pada aktivitas harian masyarakat. Ia menekankan pentingnya memantau pembaruan informasi cuaca yang tersedia setiap tiga jam melalui kanal resmi BMKG.

    “Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store dan Play Store, serta memantau laman resmi www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Perburuan Trenggiling di Kalbar Semakin Marak tetapi Minim Sorotan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Mei 2025

    Perburuan Trenggiling di Kalbar Semakin Marak tetapi Minim Sorotan Regional 6 Mei 2025

    Perburuan Trenggiling di Kalbar Semakin Marak tetapi Minim Sorotan
    Tim Redaksi
    PONTIANAK, KOMPAS.com –

    Trenggiling
    ,
    satwa liar
    yang dilindungi dan terancam punah, semakin rawan diburu dan diperdagangkan secara ilegal di Kalimantan Barat.
    Yayasan Kolase menilai, lonjakan perburuan
    trenggiling
    belum diiringi perhatian serius dari media setempat.
    Data terbaru tim kerja Yayasan Kolase menunjukkan, sepanjang 2024 telah terjadi sedikitnya tujuh kasus penyelundupan trenggiling yang diproses hingga ke pengadilan.
    Dari kasus-kasus itu, aparat menyita total 624,68 kilogram sisik trenggiling—jumlah yang mengindikasikan aktivitas perburuan dalam skala besar.
    Namun, perhatian media terhadap isu ini justru minim.
    Hanya 52 berita terkait trenggiling muncul sepanjang tahun, itupun tanpa pendalaman lebih lanjut.
    “Isu trenggiling seolah tak penting, padahal angkanya menunjukkan eskalasi serius,” ujar Andi Fachrizal, Co-Founder Yayasan Kolase, Selasa (6/5/2025).
    Sebagai respons atas kondisi tersebut, Yayasan Kolase menggelar pelatihan investigasi jurnalistik bertema trenggiling pada 29–30 April 2024 di
    Pontianak
    .
    Sebanyak 30 jurnalis dari berbagai platform—cetak, digital, radio, dan televisi—mengikuti kegiatan ini.
    Menurut Rizal Daeng, sapaan akrab Fachrizal, pelatihan ini bertujuan mengasah keterampilan jurnalis dalam mengungkap kasus perdagangan ilegal trenggiling.
    “Ini juga soal membangun aliansi strategis antara jurnalis, aktivis lingkungan, dan aparat penegak hukum,” ujarnya.
    Lebih jauh, Rizal menekankan pentingnya konsolidasi pemikiran agar kerja-kerja jurnalistik bisa berdampak nyata.
    “Kami ingin media tidak lagi meminggirkan isu trenggiling. Ini tentang mengangkat suara satwa yang tak bisa bicara, tapi terus diburu,” katanya.
    Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, antara lain Joni Aswira Putra (Ketua Umum SIEJ) dan Arief Nugroho (jurnalis senior Pontianak Post).
    Materi yang disampaikan mencakup aspek ekologi trenggiling, tren perdagangan satwa liar, metode investigasi, teknik penyamaran dan observasi, hingga etika peliputan.
    “Materi-materi ini terangkum dalam silabus untuk mengukur capaian peserta. Harapannya, jurnalis bisa menyentuh sisi paling rawan dari isu trenggiling, yakni diamnya ruang publik,” tambah Rizal.
    Maria dari Suara.com, salah satu peserta, mengaku baru menyadari pentingnya isu ini.
    “Selama ini saya cuma tahu nama trenggiling. Sekarang saya paham fungsinya di ekosistem dan betapa besarnya ancaman yang mereka hadapi,” ujarnya.
    Senada dengan Maria, Doris Pardede dari Kompas TV Pontianak menilai pelatihan ini membuka cakrawala baru dalam kerja jurnalistik.
    “Kami diajak keluar dari rutinitas liputan biasa dan masuk ke wilayah investigasi yang lebih mendalam dan bertanggung jawab,” katanya.
    Yayasan Kolase berharap pelatihan ini menjadi titik balik bagi media di Kalbar untuk lebih aktif mengawal isu perlindungan trenggiling—satwa yang kini kian rawan di tengah minimnya sorotan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Kalbar usulkan delapan proyek strategis untuk dukung RPJMN

    Gubernur Kalbar usulkan delapan proyek strategis untuk dukung RPJMN

    Pontianak (ANTARA) – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan delapan usulan proyek strategis pembangunan infrastruktur kepada pemerintah pusat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Barat, sebagai bagian dari upaya mendukung perwujudan visi jangka menengah nasional dan visi jangka menengah Kalbar 2025–2029.

    “Sinergi perencanaan pembangunan antara pusat dan daerah adalah suatu keharusan. Melalui Musrenbang kali ini, kami menyampaikan beberapa usulan yang kami pandang dapat mempercepat transformasi pembangunan di Kalimantan Barat,” kata Norsan dalam kegiatan Musrenbang Kalbar yang dilaksanakan di Pontianak, Senin.

    Ia menjelaskan bahwa usulan tersebut selaras dengan tema dan fokus pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029. Adapun delapan usulan yang diajukan mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari konektivitas jalan, penguatan infrastruktur pelabuhan dan bandara, hingga dukungan pembangunan kawasan perbatasan.

    Delapan usulan tersebut meliputi:

    1. Pembangunan Outer Ring Road dan Jembatan Kapuas III untuk mendukung kelancaran arus logistik dan mengurangi kemacetan di Pontianak.
    2. Pembangunan jalan bebas hambatan Pontianak–Pelabuhan Kijing–Singkawang guna mempercepat konektivitas kawasan industri dan pelabuhan.
    3. Reaktivasi Bandar Udara Internasional Supadio agar mampu kembali melayani penerbangan internasional dan mendukung sektor pariwisata serta investasi.
    4. Penetapan Terminal Kijing sebagai hub pelabuhan ekspor-impor nasional di jalur ALKI I, serta pelabuhan tujuan impor produk tertentu seperti makanan dan minuman, alas kaki, tekstil, dan elektronika. Usulan ini dinilai strategis untuk mempercepat industrialisasi di luar Pulau Jawa dan Sumatera.
    5. Operasionalisasi Terminal Barang Internasional (TBI) Entikong di Kabupaten Sanggau guna mendukung arus perdagangan lintas batas.
    6. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Sungai Kelik, Kabupaten Sintang dan Temajok, Kabupaten Sambas, untuk memperkuat kehadiran negara di kawasan perbatasan.
    7. Pembangunan lanjutan jalan paralel perbatasan sebagai akses utama masyarakat di wilayah terpencil.
    8. Pembangunan Jalan Nasional Poros Tengah Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Melawi (Kalbar) dan Kabupaten Katingan (Kalteng) sebagai bagian dari penguatan konektivitas antarprovinsi di Kalimantan.

    Gubernur Norsan menegaskan seluruh usulan tersebut merupakan bagian dari intervensi kebijakan pembangunan kawasan yang telah tertuang dalam lampiran RPJMN 2025–2029. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap pemerintah pusat dapat mengimplementasikan usulan-usulan itu secara menyeluruh.

    “Kami mendukung penuh seluruh program dan intervensi kebijakan yang direncanakan untuk dilaksanakan di Kalimantan Barat. Dukungan ini akan diwujudkan melalui program-program yang dijalankan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya.

    Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalbar juga berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam rangka mempercepat pencapaian target pembangunan nasional serta pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kalbar prioritaskan transformasi dan ketahanan pangan dalam RPJMD

    Kalbar prioritaskan transformasi dan ketahanan pangan dalam RPJMD

    Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan dua dokumen strategis pembangunan daerah, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalbar 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.

    “Forum Musrenbang yang berlangsung di Pontianak ini menjadi panggung penting untuk menajamkan arah pembangunan Kalbar dalam lima tahun ke depan, dengan menitikberatkan pada transformasi struktural dan penguatan ketahanan pangan,” kata Kepala Bappeda Provinsi Kalbar, Mahmuda, di Pontianak, Senin.

    Dia menjelaskan bahwa RPJMD dan RKPD memiliki peran vital dalam merumuskan prioritas dan arah pembangunan daerah. RPJMD, sebagai dokumen perencanaan jangka menengah, menjadi panduan utama dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun, sedangkan RKPD merupakan panduan tahunan yang akan menjadi dasar penyusunan APBD Tahun 2026.

    “Sebagai bentuk pendekatan partisipatif dan bottom-up, Musrenbang ini digelar untuk merumuskan prioritas pembangunan yang inklusif dan terarah,” kata Mahmuda.

    Mahmuda menjelaskan penyusunan RPJMD Kalbar 2025–2029 telah melalui sejumlah tahapan penting, mulai dari penyusunan dokumen teknokratik di tahun 2024, orientasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PANRB, hingga konsultasi publik dan pembahasan bersama DPRD. Musrenbang hari ini menjadi forum penajaman prioritas pembangunan lima tahunan.

    Sementara untuk penyusunan RKPD 2026, Bappeda telah menggelar forum konsultasi lintas kabupaten/kota, menyelaraskan target kinerja dengan kementerian/lembaga, serta menghimpun usulan prioritas pembangunan melalui rangkaian Musrenbang daerah.

    Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud, dalam sambutannya menyatakan apresiasi terhadap komitmen Kalbar dalam menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan kebijakan nasional.

    “Tema pembangunan nasional 2025–2029 adalah penguatan fondasi transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola. Ini sejalan dengan fokus RPJMD Kalbar,” kata Restuardi.

    Ia menegaskan penyusunan RPJMD harus merujuk pada arah RPJPN 2025–2045 sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 59 Tahun 2024. Target nasional mencakup penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan per kapita, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

    Kementerian Dalam Negeri turut mengapresiasi capaian Kalbar dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,86 persen dan menekan angka kemiskinan ke angka 6,25 persen per akhir 2024, yang lebih baik dari rata-rata nasional.

    “Dari sisi ekonomi, Kalbar dinilai memiliki potensi besar dalam diversifikasi dan hilirisasi ekonomi daerah. Rencana pengembangan Pelabuhan Internasional Kijing serta peningkatan konektivitas jalan provinsi menjadi pendorong utama penguatan ekonomi daerah,” tuturnya.

    Restuardy mengingatkan bahwa Kalbar tetap harus memperhitungkan tantangan global seperti pelemahan ekonomi dunia, perubahan iklim, dan ketidakpastian geopolitik. Karena itu, penguatan kapasitas fiskal dan efisiensi belanja daerah menjadi sangat krusial.

    “APBD harus diarahkan pada belanja yang berdampak tinggi seperti pelayanan publik, penciptaan lapangan kerja, dan investasi yang berorientasi pemerataan,” katanya.

    Kalbar dinilai sebagai provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi secara nasional per 8 April 2025, yang menunjukkan kapasitas fiskal yang kuat untuk menopang pembangunan jangka menengah.

    Dalam penyusunan RKPD 2026, Restuardi menekankan pentingnya penjabaran visi dan misi kepala daerah terpilih yang diselaraskan dengan agenda nasional, termasuk delapan Astacita Presiden dan 17 program prioritas Kabinet Merah Putih.

    “Prioritasnya mencakup peningkatan kualitas SDM, ketahanan pangan, dan hilirisasi sektor unggulan seperti kelapa sawit dan pertanian,” kata dia.

    Beberapa daerah seperti Sambas, Landak, Ketapang, Sintang, dan Kapuas Hulu diharapkan menjadi kawasan lumbung pangan Kalbar. Pemerintah pusat juga mendorong penguatan pendidikan vokasi serta pengembangan energi hijau berbasis CPO.

    Sementara itu, Gubernur Kalbar Ria Nosan menegaskan Musrenbang tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan ruang strategis untuk memastikan arah pembangunan Kalbar berada dalam jalur yang terintegrasi dengan visi nasional.

    “Pemprov Kalbar kini dihadapkan pada peluang dan tantangan besar untuk menjadikan transformasi dan ketahanan pangan sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan,” kata Ria Norsan.

    Untuk itu, katanya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan arah pembangunan jangka menengah 2025–2030 dengan fokus pada pemerataan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan transisi ekonomi berkelanjutan.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para petani di Kalimantan Barat mulai meninggalkan metode lama dan beralih ke teknik pertanian yang lebih ramah iklim. Perubahan ini terjadi berkat program restorasi gambut yang digagas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Indonesia dengan dukungan UNOPS.

    Dampaknya nyata. Kebakaran lahan dapat dicegah, sekolah-sekolah terselamatkan, pendapatan petani melonjak hingga 50 persen, dan kondisi gambut yang lebih sehat turut menekan emisi gas rumah kaca.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2019, program yang mencakup pelatihan untuk warga desa dan peningkatan infrastruktur kritis, secara dramatis mengurangi risiko kebakaran dan membekali penduduk pada 121 desa di Kalimantan Barat pesisir dengan keterampilan dan sumber daya baru untuk komunitas mereka.

    Bertani Tanpa Membakar

    “Kami belajar bagaimana mengolah tanah tanpa membakar semak dan sisa tanaman dan sekaligus menemukan cara menanam tanaman yang dapat kami jual dengan harga lebih tinggi,” kata Suprapto, seorang petani di desa Limbung yang terletak tepat di selatan Pontianak, ibu kota provinsi.

    “Pelatihan yang kami terima membuat segalanya begitu sederhana,” kata Sumi, yang memimpin kelompok petani perempuan di Jongkat. “Berkat riset pasar oleh BRGM dan mitranya, kami juga belajar tanaman apa yang seharusnya kami tanam untuk mendapatkan uang.”

    PROGRAM RESTORASI GAMBUT – Terong bukan hanya jadi hidangan lezat, tapi juga sumber penghasilan penting bagi petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat. Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong. (UNIC Jakarta)

    Limbung dan Jongkat terletak di lahan gambut, lahan basah yang tanahnya sebagian besar terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang mati dan membusuk. Dalam kondisi geologis tertentu, gambut akhirnya berubah menjadi batubara.

    Sama seperti lapisan batubara, lahan gambut menyimpan jumlah karbon dioksida yang sangat besar dan berpotensi terbakar. Kebakaran tidak hanya menghancurkan desa dan mata pencaharian petani, tetapi juga melepaskan jumlah karbon dioksida yang substansial.

    Pembakaran semak untuk membersihkan lahan dan sisa tanaman setelah panen menyebabkan 245 kebakaran di daerah sekitar Limbung pada tahun 2021. Angka yang besar mengingat pada tahun 2009 pemerintah melarang petani membakar lahan gambut. “Tetapi saat itu kami tidak mengetahui metode pertanian lain, kami tidak memiliki pilihan,” jelas Suprapto.

    Gambut yang Kembali

    Terong adalah makanan lezat dan tanaman komersial bagi para petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat.

    Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong.

    “Pertanian hortikultura benar-benar menguntungkan,” ujar Suprapto. “Pendapatan warga desa yang menjadi bagian dari program ini meningkat setengahnya.”

    Untuk pendapatan tambahan, kata Suprapto, dalam waktu setahun dapat membantu keluarga untuk merenovasi rumah mereka, membeli sepeda motor baru, dan membiayai pendidikan anak-anak mereka.

    Di Jongkat, para petani lokal mengidentifikasi tanaman apa yang paling cocok untuk lahan mereka dan untuk bertani tanpa membakar, dengan dukungan dari BRGM dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang dilibatkan oleh UNOPS sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Pemerintah Norwegia.

    Sekitar 20 keluarga mendapatkan pelatihan tentang bertani tanpa membakar dan penggunaan pupuk alami, dan sekarang mereka menunjukkan metode tersebut kepada teman dan keluarga di komunitas lain. “Ada gurauan bahwa baiknya menikahi seseorang dari Jongkat karena Anda akan belajar cara pertanian yang lebih menguntungkan,” kata Sumi dengan senyum.

    Memblokir Kanal, Menyimpan Air

    Melatih warga desa dalam metode bertani tanpa membakar sangat penting untuk menjadikan desa-desa pesisir Kalimantan Barat lebih berkelanjutan. Sama pentingnya adalah meningkatkan infrastruktur irigasi untuk mempertahankan air hujan di lahan gambut.

    Penghalang kanal membantu menyimpan air di daerah lahan gambut selama musim kemarau, menjaga tanah tetap lembab.

    UNOPS menyediakan desain dan pendanaan untuk pembangunan beberapa penghalang kanal percobaan – struktur beton yang menyimpan air di kanal yang melintasi daerah tersebut, membuatnya tersedia sepanjang tahun untuk pemadam kebakaran dan irigasi.

    Irigasi yang lebih baik mencegah tanah retak, mengering, dan membusuk, sehingga mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Restorasi gambut juga melibatkan penghijauan daerah tersebut, yang pada gilirannya menjaga tanah tetap lembab dan mengurangi kemungkinan kebakaran dan pelapukan.

    Dengan pendanaan Pemerintah dan desain berdasarkan model UNOPS, BRGM dan mitranya telah membangun 179 penghalang kanal di 27 desa di daerah tersebut.

    BRGM, dengan dukungan dari UNOPS, Kementerian Kehutanan, dan pihak-pihak lainnya, telah melaksanakan proyek-restorasi di 852 desa di Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Namun, ribuan lainnya masih memerlukan perhatian.

    “Hasilnya bagus, namun belum cukup,” kata Raharjo.

    Manajer Pelaksana di UNOPS Indonesia, Akira Moretto, mengungkap bahwa keterlibatan komunitas menjadi kunci kesuksesan di setiap tahap.

    “Memantau kebakaran sulit. Memberikan peluang kepada masyarakat dalam bertani tanpa membakar adalah cara yang jauh lebih efektif dalam melindungi lahan gambut serta melawan perubahan iklim sekaligus meningkatkan mata pencaharian. Ini memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak,” katanya.

    Artikel ini merupakan hasil kerja sama United Nations Indonesia dengan Tribunnews. Untuk informasi lengkap, kunjungi laman resmi UN Indonesia.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 4 Mei 2025, Sebagian Besar Wilayah Berpotensi Hujan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 4 Mei 2025, Sebagian Besar Wilayah Berpotensi Hujan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, Minggu (4/5/2025).

    “Diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Banda Aceh dan Padang,” kata Prakirawan BMKG, Satriana Roguna, dikutip dari Antara.

    Cuaca di Pekanbaru dan Tanjung Pinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Kemudian, potensi hujan lebat di wilayah Medan. Sedangkan cuaca di wilayah Jambi diprakirakan berasap atau berkabut hari ini.

    BMKG memprakirakan cuaca di Bandar Lampung berawan tebal. Untuk wilayah Bengkulu, Palembang dan Pangkalpinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.

    “Kita beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Semarang,” katanya.

    Cuaca di Yogyakarta diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk Serang dan Bandung diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Jakarta dan Surabaya.

    “Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan cuaca cerah berawan untuk wilayah Denpasar,” katanya.

    Cuaca di Kupang diprakirakan berawan tebal. Sedangkan di Mataram diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. “Beralih ke Pulau Kalimantan, cuaca berawan terjadi di Pontianak,” kata prakirawan.

    Untuk cuaca di Palangka Raya, Banjarmasin dan Samarinda diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Masyarakat diminta berhati-hati adanya potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Tanjung Selor.

    Sementara di Pulau Sulawesi, diprakirakan pada hari ini terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari. Sedangkan di Mamuju diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.

    “Untuk wilayah timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan di wilayah Ternate,” katanya.

     

  • BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Minggu

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Minggu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 04 Mei 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada Minggu.

    “Diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Banda Aceh dan Padang,” kata Prakirawan BMKG, Satriana Roguna dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Minggu.

    Cuaca di Pekanbaru dan Tanjung Pinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Kemudian, potensi hujan lebat di wilayah Medan. Sedangkan cuaca di wilayah Jambi diprakirakan berasap atau berkabut hari ini. BMKG memprakirakan cuaca di Bandar Lampung berawan tebal. Untuk wilayah Bengkulu, Palembang dan Pangkalpinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.

    “Kita beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Semarang,” katanya.

    Cuaca di Yogyakarta diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk Serang dan Bandung diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Jakarta dan Surabaya.

    “Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan cuaca cerah berawan untuk wilayah Denpasar,” katanya.

    Cuaca di Kupang diprakirakan berawan tebal. Sedangkan di Mataram diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.

    “Beralih ke Pulau Kalimantan, cuaca berawan terjadi di Pontianak,” kata prakirawan.

    Untuk cuaca di Palangka Raya, Banjarmasin dan Samarinda diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Masyarakat diminta berhati-hati adanya potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Tanjung Selor. Sementara di Pulau Sulawesi, diprakirakan pada hari ini terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari. Sedangkan di Mamuju diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.

    “Untuk wilayah timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan di wilayah Ternate,” katanya.

    Cuaca di Ambon diperkirakan berawan tebal. Sementara diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan di Sorong, Manokwari, dan Jayapura. Sedangkan cuaca di Merauke diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Masyarakat diimbau waspada adanya potensi hujan yang dapat disertai petir di Nabire dan Jayawijaya.

    Sumber : Antara

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Prakirawan Yohanes menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dari Laut Seram hingga Maluku bagian utara.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Tanjung Selor, Palu, Mamuju, Kendari, Nabire, Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang yaitu Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Makassar, Jayapura, Jayawijaya, Manokwari, Sorong, Ternate, Ambon.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Banda Aceh, Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Kupang, Banjarmasin, Gorontalo. Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Jakarta, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Maluku.

    Sumber : Antara

  • Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kota besar

    Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kota besar

    logo BMKG

    BMKG: Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kota besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pada Jumat terdapat potensi hujan ringan di berbagai kota besar, seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Jayapura.

    Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat, prakirawan cuaca BMKG Rira A Damanik menyebutkan, di Pulau Sumatera, potensi hujan ringan terdapat di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Bengkulu, dan Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang. Sementara itu, potensi berawan tebal terdapat di Bandar Lampung.

    “Waspadai potensi hujan disertai petir di Palembang,” kata Rira.

    Untuk Pulau Jawa, dia menyebutkan adanya potensi udara kabur di Serang, asap atau kabut di Bandung, awan tebal di Yogyakarta, dan potensi hujan ringan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

    “Selanjutnya untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Potensi udara kabur terdapat di Mataram, asap atau kabut di Denpasar, berawan tebal di Kupang,” dia melanjutkan.

    Adapun di Pulau Kalimantan, terdapat potensi awan tebal di Banjarmasin, hujan ringan di Pontianak dan Palangkaraya, hujan sedang di Samarinda. Dia juga mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Tanjung Selor. Adapun di Pulau Sulawesi, dia menyoroti potensi awan tebal di Gorontalo, dan hujan ringan diperkirakan di Manado, Palu, Mamuju, Kendari, dan Makassar.

    Teruntuk wilayah Indonesia Bagian Timur, katanya, terdapat potensi asap atau kabut di Ambon, potensi hujan ringan terdapat di Ternate, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

    “Potensi hujan sedang di Jayawijaya, dan waspadai potensi hujan disertai petir di Nabire dan Merauke,” dia menuturkan.

    Sumber : Antara