kab/kota: Ponorogo

  • Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    Upah Minimum 2025 UMK Kabupaten Ponorogo Jika Naik 6,5 Persen Jadi Berapa? Cek di Sini

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut perhitungan Upah Minimum Kabupatan/Kota UMK Kabupaten Ponorogo 2025 jika mengalami kenaikan 6,5 persen sesuai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan rata-rata kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen.

    Pengumuman ini disampaikan pada Jumat (29/11/2024) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    “Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” kata Presiden Prabowo di Istana Negara.

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan kenaikan sebesar 6 persen.

    Namun, pemerintah akhirnya memutuskan angka yang lebih tinggi sebagai langkah strategis untuk mendukung daya beli pekerja.

    UMP 2025 dirancang sebagai bagian dari upaya perlindungan sosial, khususnya untuk pekerja yang belum berkeluarga atau memiliki masa kerja di bawah 12 bulan.

    Penetapan tersebut tetap mengacu pada kebutuhan hidup layak sebagai pedoman utama.

    Selain itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penetapan upah minimum sektoral akan menjadi tanggung jawab Dewan Pengupahan Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sesuai dengan dinamika ekonomi di wilayah masing-masing.

    “Dewan pengupahan akan menetapkan upah sektoral sesuai kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah masing-masing,” tambah Presiden Prabowo.

    Pemerintah menargetkan regulasi terkait UMP 2025 rampung pada akhir November atau awal Desember, guna memberikan kepastian bagi semua pihak.

    Ketentuan lebih rinci terkait UMP 2025 akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) yang akan segera diterbitkan.

    Lantas berapa besaran UMK Kabupaten Ponorogo jika naik 6,5 persen naik sesuai rata-rata upah minimum nasional?

    Berikut perhitungannya:

    6,5 persen x UMK Kabupaten Ponorogo 2024

    = 6,5/100 x 2.235.311

    Jumlah kenaikan UMK Kabupaten Ponorogo = 145.295,215

    UMK Kabupaten Ponorogo 2025: 2.235.311 + 145.295,215 = Rp 4.942.763,015

    Dengan demikian, UMK Kabupaten Ponorogo 2025 diprediksi sebesar Rp 2.380.606,215 naik Rp 145.295,215 dari tahun 2024.

    UMK Kabupaten Ponorogo 2020-2024

    Data Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kabupaten Ponorogo Jawa Timur mulai dari tahun 2020 hingga 2024:

    2020: Rp 1.913.321

    2021: Rp 1.938.321

    2022: Rp 1.954.281

    2023: Rp 2.149.709

    2024: Rp 2.235.311

    UMP Jatim 2020-2024

    Mengutip laman BPS, pada berikut daftar UMP di Jawa Timur 2020-2024:

    2020: Rp 1.768.000.

    2021: Rp 1.868.777.

    2022: Rp 1.891.567

    2023: Rp 2.040.244,30.

    2024: Rp 2.165.244,30. (*)

  • 2 Mantan Kepala Cabdindik Jatim Diperiksa Kejari Ponorogo

    2 Mantan Kepala Cabdindik Jatim Diperiksa Kejari Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus korupsi dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK PGRI 2 Ponorogo periode terus bergulir. Pada Rabu, 4 Desember 2024, dua mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur (Jatim) wilayah Ponorogo-Magetan diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo.

    Dua mantan pejabat tersebut adalah Nurhadi Hanuri, yang menjabat sebagai Kepala Cabdindik Jatim wilayah periode 2020-2022 dan kini menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, serta Lena, yang menjabat Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo periode 2022-2023. Keduanya tidak bebarengan saat masuk kantor Kejari Ponorogo. Nurhadi datang duluan, dan keluar sekitar pukul 12.07 WIB. Sementara Lena tiba di halangan kantor Kejari Ponorogo dengan menggunakan mobil Innova warna hitam sekitar pukul 10.05 WIB. Dirinya diperiksa, setelah Nurhadi keluar.

    Ketika dicegat awak media, Nurhadi enggan enggan memberikan komentar terkait pemeriksaannya. Ia pun buru-buru masuk ke dalam mobil berpelat merah dengan nomor polisi AE 1376 SP tersebut.

    Kasie Intel Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, membenarkan pemeriksaan terhadap dua mantan Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo tersebut. Pemeriksaan saksi dari kedua mantan Kepala Cabdindik Jatim wilayah Ponorogo ini, untuk memastikan apakah dana BOS dari pemerintah provinsi juga mengalir ke sekolah swasta.

    “Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah sekolah swasta juga mendapatkan dana BOS dari pemerintah provinsi,” jelas Agung.

    Agung menambahkan bahwa bahwa pihaknya juga memanggil satu saksi lagi dari unsur Cabdindik Jatim, namun hingga Rabu siang, saksi tersebut belum sampai kantor Kejari Ponorogo. Agung pun juga enggan mengungkap identitas saksi yang belum datang tersebut.

    “Hingga Rabu siang, kami masih menunggu kedatangan saksi lainnya,” tutup Agung.

    Dadi upaya pengungkapan dugaan kasus korupsi di SMK PGRI 2 Ponorogo ini, Kejari Ponorogo telah menyita 10 kendaraan. Barang bukti tersebut terdiri dari 7 unit bus dan 3 unit mobil, yang disita pada Selasa (3/12) lalu. Penyitaan dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 16 saksi yang diduga mengetahui aliran dana BOS SMK PGRI 2 Ponorogo. Kejari Ponorogo memastikan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas demi menegakkan keadilan.

    “Kami sudah menyita 10 kendaraan yang diduga ada hubungannya dengan kasus SMK PGRI 2 Ponorogo ini,” tutup Agung. [end/but]

  • Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur

    Malang (beritajatim.com) – Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi angkat bicara atas video viral Gus Miftah menghina pedagang es teh. Dia meminta hal ini menjadi pelajaran bersama agar lebih berhati-hati dalam bertutur.

    “Saya yakin Gus Miftah hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana, tapi beliau kepleset lidah. Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber sehingga di salah fahami masyarakat karena tidak utuh,” tegas Gus Fahrur, sapaan akrab KH Ahmad Fahrur Rozi, Rabu (4/12/2024) siang.

    Menurut Gus Fahrur yang juga Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu, apa yang terjadi dengan Gus Miftah hari ini, juga menjadi pelajaran bagi seluruh mubaligh lainnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap maupun bercanda.

    “Ini menjadi pelajaran penting para mubaligh ataupun penceramah ya, agar hati hati kalau bercanda. Boleh boleh saja bercanda, tapi jangan menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain,” tuturnya.

    Gus Fahrur menilai, jika dilihat dari garis keturunan, Gus Miftah adalah keturunan ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur. Gus Miftah masih memiliki hubungan darah dengan Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Yogyakarta.

    “Secara pribadi saya kenal dengan Gus Miftah. Beliau masih keturunan Syaikh Hasan Besari Ponorogo, saya pernah ke pesantrennya,” ucap Gus Fahrur.

    Gus Fahrur berharap, agar masyarakat tidak mudah ter provokasi dengan video video yang viral. “Kita ambil hikmahnya saja, bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki. Banyak mendapat simpati dan banyak memperoleh apresiasi masyarakat luas,” tuturnya.

    “Gus Miftah juga sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf. Sebaiknya disudahi polemik ini, harap di maklumi karena setiap orang bisa saja berbuat khilaf. Mari saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan dakwah umat Islam,” Gus Fahrur mengakhiri. [yog/beq]

  • Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Desember 2024

    Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia Nasional 4 Desember 2024

    Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak
    generasi muda
    untuk mencintai kesenian dan kebudayaan Indonesia asal Jawa Timur
    Reog Ponorogo
    setelah ditetapkan sebagai
    warisan budaya
    takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (
    UNESCO
    ).
    “Reog Ponorogo bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Kami mengajak generasi muda untuk terus mengenal, mencintai, dan melestarikan seni ini agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup,” kata Fadli dalam keterangan pers, Rabu (4/12/2024).
    Politikus Partai Gerindra ini menekankan bahwa pengakuan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding oleh UNESCO merupakan momen penting bagi Indonesia dalam pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.
    “Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan Reog Ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal,” tambahnya.
    “Kami juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya ini,” ujar Fadli Zon.
    Sementara itu, Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Mohamad Oemar. yang menjabat sebagai Ketua Delegasi RI pada Sidang Komite ICH UNESCO Sesi ke-19, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Komite
    Warisan Budaya
    Takbenda (WBTb) UNESCO serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pengakuan Reog Ponorogo sebagai WTb UNESCO.
    “Pengakuan ini tidak hanya menonjolkan pentingnya seni Reog tetapi juga menegaskan komitmen untuk melestarikan identitas budaya Indonesia bagi generasi mendatang,” ujar Dubes Oemar.
    Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar WBTb UNESCO dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding” pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 yang berlangsung di Asunción, Paraguay, pada Selasa (3/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UNESCO Resmi Akui Reog Ponorogo Warisan Budaya dari Indonesia

    UNESCO Resmi Akui Reog Ponorogo Warisan Budaya dari Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Reog Ponorogo resmi diakui menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) dari Indonesia yang diakui oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menaungi bidang kebudayaan UNESCO.

    Pengakuan Reog Ponorogo itu dilakukan saat sesi sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada Selasa (3/12/2024). Sesi itu menyetujui usulan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, memasukkan reog ponorogo sebagai intangible cultural heritage yang diakui oleh UNESCO. Ini berarti, Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda dari Indonesia ke-14 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

    “Masuknya Reog Ponorogo sebagai sebuah representasi kekayaan warisan budaya Indonesia, yang memadukan keberanian, solidaritas, dan keindahan tradisi lokal ke dalam daftar WBTb UNESCO merupakan kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab kolektif kita untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Dalam pesan virtual yang disampaikan di hadapan anggota komite dan delegasi Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke-19 di Paraguay, Fadli Zon menyatakan pengakuan reog Ponorogo ini menjadi momen penting bagi Indonesia dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.

    Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang telah menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. Reog juga merupakan simbol dari gotong royong, yang tercermin dalam proses kreatifnya, mulai dari pembuatan topeng hingga kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan komunitas lokal.

    “Reog Ponorogo bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga cerminan identitas, semangat, dan ketangguhan masyarakat Ponorogo. Dalam hal ini, Pemerintah berkomitmen memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 32 ayat 1,” kata wakil ketua DPR periode 2014-2019 ini.

    Saat ini Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya melestarikan reog ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal. Selain itu, pemerintah juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya. 

    “Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan seni budaya tradisional sebagai warisan budaya yang kita jaga bersama. Reog Ponorogo adalah kebanggaan kita, dan tugas kita adalah memastikan seni ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang,” tutup Fadli Zon.

  • Terungkap! Ini Motif Anak di Ponorogo Aniaya Bapak Hingga Tewas

    Terungkap! Ini Motif Anak di Ponorogo Aniaya Bapak Hingga Tewas

    Ponorogo (beritajatim.com) – Akhirnya terungkap, motif anak di Kabupaten Ponorogo, tega menganiaya bapak kandungnya sendiri hingga tewas. Adapun motif penganiayaan tersebut diduga karena korban tidak membelikan rokok yang diminta oleh pelaku.

    Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (30/11) malam lalu, di Dusun Prayungan Kelurahan Paju Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Ridho Prasetyo (27) menganiaya Bonamin (60), ayah kandungnya sendiri, hingga ditemukan meninggal terbujur kaku di dalam rumah oleh tetangganya.

    “Diduga karena korban tidak membelikan rokok yang diminta oleh pelaku, itu yang menyebabkan korban dianiaya hingga berujung kematian,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Rabu (04/12/2024).

    Rudy menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pelaku meminta makan kepada bapaknya. Sebenarnya, pelaku sudah diberi makan, namun pelaku meminta untuk dibelikan rokok. Sang bapak pun belum membelikannya, karena toko yang dituju masih tutup. Alasan itu tidak melegakan pelaku, akhirnya ayah dan anak kemudian cekcok.

    “Setelah diberi makan, pelaku meminta dibelikan rokok. Namun, saat itu toko yang dituju masih tutup. Sehingga terjadi cekcok antara pelaku dan korban,” katanya.

    Cekcok yang semakin memanas berujung pada tindakan kasar Ridho. Pelaku memukul bagian leher korban hingga tersungkur. Tak berhenti di situ, pelaku juga menginjak tubuh bapaknya, yang menyebabkan beberapa tulang korban patah. Parahnya, pelaku kemudian mengambil sepeda motor dan ditindihkan ke tubuh korban, hingga akhirnya menyebabkan Bonamin tewas di tempat.

    “Saat tersungkur, tubuh korban sempat diinjak dan ditindih sepeda motor oleh pelaku,” katanya.

    Saat ini, pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tengah menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit. Dalam menggali keterangan, penyidik harus extra sabar dan berhati-hati. Kadang kala pelaku bisa diajak komunikasi, kadang pelaku diam seribu bahasa.

    Ketika ditanya, pelaku cenderung diam. Tetapi ketika dibiarkan, ia justru bercerita tentang kejadian tersebut. Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk memastikan motif dari peristiwa tersebut.

    “Kami akan terus proses hukum kasus ini,” tutupnya. [end/aje]

  • UNESCO Setujui Reog Ponorogo Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Dunia

    UNESCO Setujui Reog Ponorogo Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Dunia

    Jakarta

    Sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay menyetujui usulan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan memasukkan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage yang diakui oleh UNESCO. Reog Ponorogo kini resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Indonesia ke-14 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

    Sidang tersebut digelar pada Selasa (3/12/2024). Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan keputusan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO menjadi momen penting bagi Indonesia.

    “Masuknya Reog Ponorogo sebagai sebuah representasi kekayaan warisan budaya Indonesia, yang memadukan keberanian, solidaritas, dan keindahan tradisi lokal ke dalam daftar WBTb UNESCO merupakan kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab kolektif kita untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang,” ujar Fadli saat menyampaikan sambutan virtual di hadapan anggota komite dan delegasi Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke-19 di Paraguay, sebagaimana keterangan pers yang diterima, Rabu (4/12/2024).

    Untuk diketahui, Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang telah menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. Reog juga merupakan simbol dari gotong royong, yang tercermin dalam proses kreatifnya, mulai dari pembuatan topeng hingga kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan komunitas lokal.

    Fadli Zon kemudian menyoroti tantangan pelestarian seni tradisional di era modern. Dia menegaskan pengakuan internasional atas kekayaan budaya Indonesia adalah seruan untuk melestarikannya di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi.

    “Reog Ponorogo jangan sampai punah, dan harus dihidupkan kembali ekosistemnya,” kata Fadli.

    Saat ini, Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya melestarikan Reog Ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal. Selain itu, pemerintah juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya.

    Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli Zon juga mengajak mengajak generasi muda untuk terus mengenal, mencintai, dan melestarikan Reog Ponorogo agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

    (zap/dhn)

  • Gaya Bahasa dalam Penyampaian Syiar

    Gaya Bahasa dalam Penyampaian Syiar

    GELORA.CO – Tentang kalimat goblok Gus Miftah kepada penjual es teh yang kini viral di medsos, Kuasa Hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono menyebut itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar.

    “Dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda, yang menurut Gus itu merupakan intermezzo dan menarik perhatian para khalayak ramai,” kata Herdiyan dalam sebuah video yang dibagikan, Selasa (3/12).

    “Sehingga perdebatan soal baik atau buruk, langkah yang diambil dalam cerita itu tidak bisa sepenggal-sepenggal, atau dipotongi ceritanya,” lanjutnya.

    Herdiyan menyinggung sifat warganet Indonesia yang kritis, bahkan langsung menghakimi baik buruknya suatu perbuatan. “Sehingga, kita harus secara dewasa mengambil satu kesimpulan yang arif bijaksana dalam mengomentari suatu peristiwa,” pungkasnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi turut menyoroti Gus Miftah. Usai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu menyebut penjual minuman goblok.

    “Semoga penjual minuman yang digoblok-goblokin penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh Allah,” kata Islah dikutip dari unggahannya di X, Selasa (3/12/2024).

    “Beban di atas kepalanya mungkin tak bernilai dibanding harga sendal si penceramah,” ucapnya.

    Tapi bagaimanapun, kata Islah, si penjual tersebut hanya menafkahi keluarganya. “Tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! Sungguh Allah adalah seadil-adilnya penilai,” imbuhnya.

    Miftah disoroti setelah video yang tersebar di media sosial viral. Video itu salah satunya diunggah kader Partai Kebangkitan Bangsa, Umar Hasibuan atau Gus Umar.

    Dalam video tersebut, Miftah nampak berbicara di hadapan banyak orang. Di kerumunan orang itu ada pria yang menjajakan air mineral dan es teh.

    Miftah mulanya melontarkan pertanyaan. Setelah pertanyaan itu dijawab, ia lalu menimpalinya dengan kalimat, yang juga menyebut kata goblok.

    Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. 

    Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf yang juga hadir dalam acara Magelang Bersholawat juga membela Gus Miftah.

    “Terkait video Gus Miftah dengan bakul es di Magelang, saya kebetulan ada di samping beliau saat itu. Itu spontan, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya, guyonan biasa,” kata Gus Yusuf dalam keterangan yang diterima, Selasa.

    Gus Yusuf bilang, Gus Miftah memang memiliki gaya komunikasi yang cenderung santai dan akrab dengan para jamaahnya.

  • Polres Ponorogo Amankan 3 Lansia Terkait Dugaan Judi Online

    Polres Ponorogo Amankan 3 Lansia Terkait Dugaan Judi Online

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo mengamankan 3 orang lanjut usia (lansia) di Bumi Reog, karena diduga terlibat dalam aktivitas judi online. Tiga tersangka lansia itu, masing-masing berinisial MS (65), DR (70) dan RM (63), merupakan warga Kecamatan Balong. Ketiganya merupakan pekerja serabutan itu, diamankan saat sedang mengakses aplikasi terkait perjudian tersebut.

    Salah satu tersangka MS mengaku baru sebulan terlibat dalam aktivitas judi online itu. Ia menyebut awal mula keterlibatannya hanya untuk hiburan. Namun, lambat laun menjadi ketagihan dan sering kalah daripada menang.

    “Awalnya hanya iseng untuk hiburan, tetapi akhirnya jadi keterusan,” ungkap MS saat memberikan keterangan kepada polisi saat press release di Mapolres Ponorogo, Selasa (03/12/2024).

    Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hadijanto, menjelaskan bahwa kasus ini merupakan bagian dari upaya nasional dalam memberantas praktik judi online. Pihaknya akan memerangi judi online yag kian hari menjangkiti semua lapisan masyarakat. “Penanganan kasus ini sejalan dengan prioritas nasional dalam memerangi judi online yang kian marak di masyarakat,” tegas AKP Rudy.

    Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita barang bukti berupa beberapa unit handphone dan uang tunai ratusan ribu rupiah yang diduga digunakan untuk aktivitas perjudian. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung guna mendalami keterlibatan para tersangka serta mengungkap detail lainnya.

    “Proses pendalaman terus dilakukan untuk memastikan sejauh mana keterlibatan ketiga tersangka dan apakah ada jaringan yang lebih luas dalam aktivitas ini,” tambah AKP Rudy.

    Meskipun lokasi tempat kejadian perkara belum dirinci lebih lanjut, Polres Ponorogo berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sebagai langkah nyata dalam menegakkan hukum. Kasus ini menjadi pengingat bahwa perjudian online dapat menjangkau berbagai kalangan tanpa pandang usia. “Kami berkomitmen untuk terus memberantas judi online di Ponorogo,” tutup Rudy. (end/kun)

  • Polres Ponorogo Temukan Motor yang Hilang di Pasar Lanang

    Polres Ponorogo Temukan Motor yang Hilang di Pasar Lanang

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo berhasil mengungkap kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di parkiran Pasar Lanang pada bulan Oktober lalu. Curanmor ini terungkap, setelah pelaku, seorang anak di bawah umur (ABH), berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Kejadian ini bermula saat korban berada di Pasar Lanang dalam acara Pasar Malam. Ketika mau pulang, korban tidak mendapati sepeda motornya di area parkir sekitar Jalan Urip Sumoharjo. Sepeda motor Vario korban yang berwarna merah dengan nomor polisi AE 3979 WQ itu, hilang dari lokasi parkir. Dari kehilangan sepeda motor itu, korban mengalami kerugian kurang lebih mencapai Rp13,5 juta.

    “Mendapati sepeda motor hilang, korban langsung melapor ke Polres Ponorogo,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP AKP Rudy Hidajanto, Selasa (03/12/2024).

    Usai mendapatkan laporan dari korban, petugas Satreskrim Polres Ponorogo pun menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi pun berhasil melacak pelaku hingga akhirnya yang bersangkutan ditangkap.

    “Dari hasil penyelidikan, pelaku ABH ini berhasil diamankan oleh petugas,” kata Rudy.

    Rudy pun menceritakan kronologis ABH yang berasal dari Bandung itu, berhasil mencuri sepeda motor di Ponorogo. Awalnya, pelaku mengaku berangkat dari Bandung menuju Jawa Timur dengan menumpang truk. Setibanya di Ponorogo, Ia turun di Alun-Alun sekitar pukul 18.00 WIB dan berjalan kaki menuju Pasar Malam di Jalan Urip Sumoharjo. Saat situasi sepi sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku melihat motor milik korban yang diparkir tanpa kunci stang.

    “Pelaku pun membawa motor tersebut dengan cara didorong,” katanya.

    Pelaku mendorong motor ke arah Madiun. Sesampainya di SPBU, pelaku mencari ahli kunci untuk membuat duplikat dengan alasan kunci motor hilang. Setelah berhasil membuat kunci seharga Rp80 ribu, pelaku mengendarai motor curian tersebut ke Bandung.

    Di Bandung, pelaku berpindah-pindah tempat untuk tidur, mulai dari masjid hingga SPBU. Hingga Jumat (14/11/2024), pelaku kembali menuju Jawa Timur, dengan tujuan awal ke Tulungagung. Namun, saat melintasi Madiun-Maospati, motor kehabisan bensin.

    “Ada warga yang membantu pelaku, merasa curiga dengan ceritanya dan mengantarkannya ke kantor polisi. Di sana, pelaku akhirnya mengaku bahwa motor tersebut adalah hasil curian dari Ponorogo,” katanya.

    Rudy menyatakan pelaku dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam memarkir kendaraan.

    “Meskipun pelaku masih di bawah umur, proses hukum tetap berjalan dengan memperhatikan perlindungan khusus sesuai undang-undang perlindungan anak,” tutup Rudy. [end/but]