kab/kota: Ponorogo

  • Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Petugas melayani pembelian sembako yang dijual murah (subsidi) di Ponorogo, Selasa (17/12/2024) (ANTARA/HO – Prastyo)

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 06:28 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar kegiatan pasar murah guna mengantisipasi lonjakan harga-harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Kabupaten Ponorogo, Ringga Dwi Irawan di Ponorogo, Selasa, mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ribu paket sembako murah yang disediakan ludes terjual dalam waktu singkat.

    Dikatakan, pasar murah ini bertujuan mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Paket sembako yang dijual meliputi beras premium, gula pasir, bawang merah, telur dan minyak goreng, dengan harga di bawah pasaran.

    “Harga beras premium 5 kg hanya Rp50 ribu, minyak goreng 1 liter Rp12 ribu, gula pasir 1 kg Rp14 ribu, telur ayam 1 kg Rp24.000 dan bawang merah 1 kg Rp24 ribu, ” ucap Rangga.

    Dalam pasar murah tersebut, pihaknya menyediakan 2,5 ton beras, 4.370 liter minyak goreng, 4,3 ton gula pasir, 215 kg telur, dan 200 kg bawang merah.

    Masyarakat yang ingin membeli hanya perlu membawa fotokopi KTP dan merupakan warga Ponorogo, tanpa syarat tambahan seperti BPJS.

    “Ini untuk siapa saja, bebas asalkan warga Ponorogo. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat,” tambahnya.

    Salah satu warga, Manirah (48), dari Kelurahan Surodikraman, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini.

    “Alhamdulillah, tadi antre sejak jam 7 pagi dan akhirnya dapat sembako murah. Sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

    Dari pantauan di lapangan, warga mulai berdatangan sejak pukul 06.30 WIB, dan kegiatan berlangsung aman serta kondusif. Pasar murah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.

    Sumber : Antara

  • Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pj Gubernur Jatim Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB

    Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pj Gubernur Jatim Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Wilayah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (17/12/2024) malam.

    Rakor ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Perangkat Daerah, maupun Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota.

    Dalam rakor ini turut dilakukan penyerahan bantuan dana siap pakai BNPB kepada Pemprov Jatim, Pangdam V Brawijaya, Polda Jawa Timur oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana RI didampingi Pj. Gubernur Jatim dan Menko PMK.

    Dukungan operasional penanganan siaga darurat bencana hidrometeorologi juga diserahkan kepada Bupati/Walikota di Jawa Timur.

    Secara khusus, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan rakor ini merupakan bentuk upaya nyata bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Utamanya pada musim penghujan dan momen libur Natal serta Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Kami berupaya merumuskan langkah-langkah penanganan bencana yang terukur agar bisa membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan maksimal sekaligus dapat dilakukan pencegahan bencana,” ujarnya.

    “Pemprov Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi antara lain rakor bencana hidrometeorologi, surat himbauan Gubernur ke kabupaten/kota se Jatim menetapkan status siaga darurat bencana meteorologi dengan SK Gubernur,” sambung Adhy.

    Adhy menambahkan, Pemprov juga membuat keposkoan siaga bencana hidrometeorologi, apel siaga dan gelar peralatan serta pengecekan Early Warning System (EWS), serta dukungan logistik dan peralatan yang diserahkan kabupaten/ kota.

    “Alhamdulillah telah dilakukan apel siaga bencana hidrometeorologi dan gelar peralatan Kab/Kota se-Jawa Timur yang dilaksanakan masing-masing wilayah dipimpin kepala daerah,” katanya.

    Apel siaga ini, kata Adhy, sangat penting. Karena pada Triwulan Desember, Januari dan Februari wilayah Jatim berpotensi banjir, longsor, abrasi, rob dan gelombang tinggi. Ia pun ingin provinsi maupun kabupaten/kota siap dalam menghadapi risiko yang ada di wilayahnya.

    “Penanganan hidrometeorologi basah (banjir) di Jawa Timur, InsyaAllah siap dengan sistem kesiapsiagaan baik sarana prasarana, peralatan, personel, therapy, logistik bahkan bantuan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) kita juga sudah siap,” tegasnya.

    Sementara untuk penanganan bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini, Adhy menyampaikan bahwa sudah mengambil fokus utama untuk evakuasi warga terdampak, utamanya kelompok rentan. Kemudian melakukan manajemen pengungsian baik dari Dinas Sosial, BNPB, BPBD, dan instansi terkait guna penanganan mitigasi bencana khususnya banjir.

    Mitigasi bencana di Jatim, dikelompokkan menjadi delapan klaster. Yakni Metropolitan, Madura, Ijen, Probomajang, Malang Raya, Wilis Selatan, Wilis Utara dan Labanegoro. Serta ada pengelempokan Daerah Aliran Sungai (DAS) diantaranya Wilayah Sungai Bengawan Solo, WS Brantas, WS Madura-Bawean, WS Welirang Rejoso yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.

    “Wilayah sungai menjadi salah satu penyebab banjir selain karena faktor curah hujan tinggi. Nyatanya, kondisi sungai dan aliran anak sungai mengakibatkan banjir yang terjadi di Mojokerto, Jombang dan Ponorogo,” tandasnya.

    Lebih lanjut, Adhy menyampaikan, total bencana di Jawa Timur per 1 Januari hingga 16 Desember sebanyak 370 bencana. Dan secara khusus, dimulainya hidrometeorologi basah di Jawa Timur per 1 November – 17 Desember 2024 terdapat 62 kejadian dengan kategori sedang berat.

    “Ini berdampak pada 26 Kabupaten/ Kota, 88 Kecamatan dan 197 desa. Serta mengakibatkan 3 korban meninggal, 1 orang luka berat, 6 orang luka ringan dan beberapa infrastruktur rusak,” tuturnya.

    Di akhir, Adhy secara khusus meminta BMKG untuk memberikan informasi prakiraan cuaca di Jawa Timur guna mengantisipasi terjadinya banjir. Dengan data dan informasi dari BMKG ini menjadi sangat penting, lebih detil dan terarah.

    “Sektor mana yang kita lakukan kesiapan untuk penguatan dan kita akan bisa lebih efisien untuk mengatasi hal tersebut,” katanya

    Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) RI Pratikno mengatakan, pertemuan ini meyakinkan bahwa seluruh daerah di Jatim siap menghadapi resiko hidrometeorologi yang cukup tinggi periode Desember – Februari.

    Pemerintah pusat, sudah siap siaga menyiapkan langkah-langkah yang cukup detail bersama Pemda. Intinya, infrastruktur di daerah disiapkan dan petugas serta masyarakat disiapkan untuk menghadapi bencana.

    “Tadi sudah dijelaskan wilayah mana yang berpotensi curah hujan tinggi. Ada angin dan ombak yang harus kita mitigasi bersama,” katanya.

    Dalam kesempatan ini, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim hujan kali ini berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Menurutnya, kondisi kepulauan Indonesia, data satelit menunjukkan suhu muka air laut yang semakin menghangat dan memanas bahkan suhu naik hingga 2 derajat celcius.

    “Ini kenaikan yang sangat mengkhawatirkan. Dampaknya, maka terjadilah booster, kenaikan pembentukan awan-awan hujan yang intensif. Itulah yang disebut anomali iklim global atau La Nina, levelnya masih lemah,” katanya.

    Dwikorita menambahkan, hal ini memicu peningkatan curah hujan, serta terbentuknya sirkulasi siklonik, muncul bibit-bibit siklom, mengepung wilayah Indonesia dan mengakibatkan angin kencang serta hujan lebat.

    Ia juga memberikan prakiraan cuaca untuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana agar meminimalisir potensi cuaca ekstrem, mencegah korban jiwa dan mengurangi kerugian.

    “Bisa cek untuk kecamatan mana saja di tiap kabupaten yang kiranya akan terjadi cuaca ekstrem. Silakan buka aplikasi INAWIS BMKG, lihat bagaimana fitur cuaca dalam 7 hari kedepan,” tandasnya.

    Di sisi lain, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dari 38 kabupaten / kota di Jatim sudah terjadi bencana status tanggap darurat ada 11. Kemudian 27 kabupaten kota sudah menetapkan siaga darurat.

    Maka, lanjutnya, pemerintah pusat atas petunjuk Menko PMK menyalurkan bantuan dana operasional maupun perlengkapan dan peralatan sebanyak 16 item. Berupa perahu, sembako, makanan siap saji dan pompa.

    “Kita harapkan 27 daerah yang statusnya siaga darurat ketika terjadi bencana sudah siap membantu masyarakat. Sedangkan 11 kabupaten dan kota yang terkena bencana diberi bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, juga dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) wilayah di Pulau Jawa. Yang mana Provinsi Jateng dan Jabar sudah dilakukan. Rencananya, Jatim OMC akan dilaksanakan siang malam (24 jam) di dua titik, yakni daerah tapal kuda dan mataraman.

    Nanti, kata dia, akan dilihat OMC-nya. Sebab OMC bukan titik melainkan area pertemuan awan yang berdekatan dengan hujan untuk kemudian dilakukan intervensi. “Kita lihat prediksinya. Mudah-mudahan cuaca ekstrem bisa terkurangi,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Cuaca Jatim Rabu, 18 Desember 2024: Hujan Petir di 13 Wilayah, Suhu Mendingin Tidak Seperti Biasanya

    Cuaca Jatim Rabu, 18 Desember 2024: Hujan Petir di 13 Wilayah, Suhu Mendingin Tidak Seperti Biasanya

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Rabu 18 Desember 2024.

    Pada pagi hari, hujan dengan intensitas berbeda-beda akan melanda wilayah Jawa Timur.

    Hujan petir akan melanda tiga belas wilayah, di antaranya Bangkalan, Jombang, Kapubaten. dan Kota Kediri, Kota Batu.

    Lalu Kota Malang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Lumajang, Nganjuk, Pasuruan dan Sidoarjo.

    Sementara itu ,Sebanyak dua puluh wilayah akan diguyur hujan ringan  diantaranya, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Blitar, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan.

    Lalu Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Lamongan, Kabupaten Malang, Ngawi, Pemkasan, Sampang, Situbondo, dan Tuban.

    Pada siang Hari, terpantau hanya tiga wilayah yang akan di guyur hujan ringan, antara lain wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo lalu wilayah Sumenep.

    Suhu seluruh wilayah Jawa Timur mendingin tidak seperti biasanya.

    Tercatat suhu maksimal hanya 31 derajat Celcius dan hanya di alami 4 wilayah yaitu, Jombang, Kota Surabaya, Ponorogo dan Sidoarjo.

    Berikutnya, daerah terdingin di Jawa Timur dengan suhu terendah mencapai 16 derajat Celcius jatuh pada Kota Batu.

    Sementara itu, daerah Kabupaten Blitar, Kota Malang, Lumajang, Trenggalek dan Tuban menjadi wilayah terdingin kedua dengan suhu terendah 21 derajat Celcius.

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Banjir di Ponorogo Makan Korban, 2 Orang Meninggal Tersengat Listrik

    Banjir di Ponorogo Makan Korban, 2 Orang Meninggal Tersengat Listrik

    Liputan6.com, Ponorogo – Berdasarkan data dari BPBD Jatim, banjir yang terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memakan dua korban meninggal. Keduanya adalah Imam Suhadak (54) dan Bagus (12), yang tewas tersengat listrik saat banjir melanda kampungnya. Korban berasal dari Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, kabupaten setempat.

    Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita serta jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemprov Jatim meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.

    “Kita turun langsung mengecek bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan dasar makanan dan pengungsian, kita juga ingin mengecek para korban yang terdampak dan kita pastikan seluruh proses evakuasi cepat dilakukan,” ujar Adhy, Senin (16/12/2024).

    Proses evakuasi warga terdampak ini, kata Adhy, merupakan bentuk respons cepat dari Pemprov Jatim. Ia pun mengingatkan kepada seluruh jajaran PD Pemprov Jatim yang bertanggung jawab atas kebencanaan, bahwa tidak boleh ada satu orang pun yang tidak terpenuhi kebutuhan makanannya.

    “Kita siapkan dan pakai dapur umum, serta bantuan lain baik dari masyarakat, pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

    Selain itu, lanjut Adhy, proses pendistribusian bantuan juga disebutnya tidak kalah penting. Hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang tidak mau ke pengungsian walaupun sudah disiapkan di Pendopo Kabupaten Ponorogo.

    “Tenda dan tempat pengungsian permanen juga sudah kita siapkan. Namun karena rumahnya kosong, masyarakat masih ada yang ingin menjaga asetnya di rumah. Nah, di sinilah pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait bahaya kalau terjadi hujan lagi,” ungkap Adhy.

    Untuk itu, bersama Bupati Ponorogo, ia secara langsung mengajak masyarakat, utamanya yang rentan, untuk mau dievakuasi ke titik yang lebih aman. Bukan tanpa alasan, sebelumnya tercatat dua orang telah meninggal dunia akibat bencana banjir ini.

    “Dan tentu kita harus fokusnya menyelamatkan dulu atau evakuasi warga yang bisa diselamatkan supaya tidak ada korban kembali. Kemudian kita harus memperbaiki penyebabnya,” tegas Adhy.

    Terkait penanganan sumber masalah banjir, Adhy telah menginstruksikan Dinas PU Sumber Daya Air Jatim untuk bergerak cepat memperbaiki tanggul yang jebol. Namun sayangnya, masih terkendala debit air dan curah hujan yang masih tinggi.

    “Kami sudah siapkan dengan Dinas PU SDA untuk bisa menutup tanggul, tetapi hari ini belum bisa karena airnya masih tinggi. Mudah-mudahan sore ini surut batas tanggulnya terlihat, baru kita perbaiki,” terangnya.

     

  • Atasi Banjir Ponorogo, Kepala BNPB Sebut Akan Modifikasi Cuaca
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Desember 2024

    Atasi Banjir Ponorogo, Kepala BNPB Sebut Akan Modifikasi Cuaca Surabaya 16 Desember 2024

    Atasi Banjir Ponorogo, Kepala BNPB Sebut Akan Modifikasi Cuaca
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ), Letjen TNI Surhayanto mengatakan akan melakukan modifikasi cuaca di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. 
    Hal ini disampaikan Suharyanto saat meninjau pengungsi banjir di Pendopo Pemkab Ponorogo.
    “Supaya hujannya tidak deras, kita melakukan
    operasi modifikasi cuaca
    ,” ujarnya di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (16/12/2024).
    Menurutnya, operasi modifikasi cuaca tidak langsung menghentikan hujan. Namun, kata dia, akan mempengaruhi debit hujan yang turun.
    “Hujan itu diharapkan tidak ekstrem yang mengakibatkan banjir,” imbuhnya.
    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengimbau korban banjir untuk mengungsi di tempat yang lebih aman.
    “Tadi dengan Kang Giri dan wakil Lisdyarita merayu yang rentan dievakuasi. Itu lebih aman, mudah-mudahan masyarakat paham. Insya Allah barang aman tidak apa-apa. Kalau tidak mengungsi, mengancam jiwa,” katanya.
    Dia juga meminta agar warga yang bertahan di rumah untuk diungsikan agar tidak ada korban jiwa. Ia memastikan bahwa kebutuhan makan para pengungsi harus terpenuhi.
    “Bantuan dari masyarakat, dari pemerintah pusat dan provinsi juga cukup banyak, dapur umum juga dibangun,” ucapnya.
    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan banjir merendam tujuh kecamatan di Ponorogo. Di antaranya, Kecamatan Sawoo, Kecamatan Sambit, Kecamatan Jetis, Kecamatan Ponorogo Kota, Kecamatan Siman, Kecamatan Balong, dan Kecamatan Mlarak.
    “Bencana tidak diduga-duga, beberapa jam sebelum itu sudah merasa. Tanggul jebol di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, kemudian airnya lari ke Desa Maguwan, Kecamatan Sambit, lari ke kali (sungai) Keyang, Desa Josari, Jetis, Mojorejo, dan Turi,” ujarnya.
    Sugiri mengatakan saat ini prioritas utama adalah menyelamatkan warga yang tempat tinggalnya yang paling parah terdampak banjir. 
    “Yang tergenang dan tinggi banget, air setinggi 50 centimeter sampai 150 centimeter. Konsentrasi menyelamatkan warga dulu,” pungkasnya.
    Sebelumnya, hujan yang turun dari Hari Minggu (15/12) sore hingga pagi membuat tanggul di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, jebol sehingga tujuh kecamatan terendam banjir.
    Dua warga dilaporkan tewas terseret arus banjir. Banjir juga memutus jalur yang menghubungkan ke Kabupaten Pacitan dan ke Kabupaten Trenggalek karena jalur penghubung terendam banjir.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Magetan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Status Siaga Tunggu Teken Pj Bupati

    BPBD Magetan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Status Siaga Tunggu Teken Pj Bupati

    Magetan (beritajatim.com) – Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, terus memantau perkembangan potensi bencana di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Kartoharjo, Desa Jajar dan Desa Ngelang, Senin (16/12/2024). Pemantauan dilakukan di aliran Sungai Ulo yang menunjukkan kenaikan debit air akibat curah hujan tinggi pada Minggu (15/12/2024) sore hingga malam hari.

    “Kami selalu mengupdate perkembangan kebencanaan, terutama di wilayah Magetan. Saat ini wilayah Ponorogo dan Ngawi sudah terdampak banjir. Maka, kami mengantisipasi potensi serupa di Magetan, khususnya di Kartoharjo,” ujar Eka Wahyudi.

    Berdasarkan hasil pantauan sementara, debit air di Sungai Sidodadi yang berad a di Desa Ngelang, cenderung meningkat. Air mulai masuk ke area persawahan dan pekarangan di RT 4, namun belum memasuki pemukiman. Eka menjelaskan bahwa aliran air di sungai tersebut bersifat lokal, meskipun tetap perlu diwaspadai. Potensi limpasan dari Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun dan wilayah Ngawi juga menjadi perhatian, terutama jika debit air meningkat secara signifikan.

    Untuk mengantisipasi potensi bencana, BPBD Magetan telah mengaktifkan posko kesiagaan di tingkat kabupaten. Eka menambahkan bahwa opsi untuk mendirikan pos pantau di dua titik strategis sedang dipertimbangkan, salah satunya di wilayah atas yang rawan longsor.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi cuaca ekstrem. Eka menyarankan agar masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Selain itu, masyarakat diminta untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG sebagai panduan dalam beraktivitas.

    “Jika ditemukan penyumbatan aliran air atau potensi bahaya lain, masyarakat diharapkan dapat melakukan tindakan awal secara mandiri dan segera melaporkan kepada pihak terkait,” tambahnya.

    Saat ini, BPBD Magetan tengah mengusulkan penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi kepada Bupati Magetan. Masa siaga ini direncanakan berlangsung selama 135 hari, hingga Maret 2025, karena puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

    “Dengan status siaga darurat bencana, langkah-langkah peningkatan kewaspadaan bisa dilakukan. Jika bencana meluas, status ini dapat ditingkatkan menjadi darurat bencana,” kata Eka.

    BPBD Magetan terus mengoptimalkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, demi keselamatan masyarakat di wilayahnya. [fiq/kun]

  • Reog Ponorogo Tampil di Car Free Day Jakarta Pekan Depan, Disbudparpora : Dihimbau Seluruhnya Ikut

    Reog Ponorogo Tampil di Car Free Day Jakarta Pekan Depan, Disbudparpora : Dihimbau Seluruhnya Ikut

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Kebudayaan sekaligus kesenian Reog Ponorogo bakal makin mendunia.

    Setelah sebelumnya UNESCO menetapkan Reog Ponorogo sebagai daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) UNESCO, melalui mekanisme nominasi tunggal beberapa waktu lalu.

    Gelaran penampilan Reog Ponorogo juga bakal menggemparkan Car Free Day di Jakarta, Minggu 22 Desember 2024 mendatang.

    “Saya diundang oleh Direktorat Jendral Kebudayaan. Keberhasilan Reog Ponorogo masuk WBTb Dunia Unesco sedianya tanggal 22 Desember bakal ada gelaran Reog Ponorogo,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, Minggu (15/12/2024).

    Judha menjelaskan Reog Ponorogo tak sendiri. Juga ada Kebaya dan Kolintang. Lantaran pada 2024 ini ada 3 kebudayaan yang masuk pada WBTb Dunia Unesco.

    Acara ini sekaligus merayakan dienkripsinya tiga warisan budaya Indonesia ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Unesco, yakni Reog Ponorogo, melalui mekanisme nominasi tunggal. 

    Kebaya, melalui nominasi multinasional bersama lima negara Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand), dan Kolintang, melalui nominasi perluasan bersama Balafon dari Mali, Pantai Gading, dan Burkina Faso.

    “Juga dari hasil rapat koordinasi ini khusus untuk Reog Ponorogo dihimbau menggelar secara serentak acara selebrition yang diikuti oleh seluruh seniman Reog Ponorogo di seluruh Indonesia, bahkan dunia” terangnya.

    “Himbauannya ya di Jakarta iya, di Ponorogo iya juga di kabupaten / kota lain yang ada group Reog Ponorogo juga serentak Reogkan bersama pada 22 Desember 2024 mendatang, karena ini bentuk rasa syukur dari perjuangan dan kecintaan kita terhadap Reog Ponorogo yang telah ditetelapkan sebagai ICH Unesco” paparnya.

    Sementara, acara Semarak Budaya beberapa waktu lalu juga digelar oleh Kementerian Kebudayaan. Dimana Reog Ponorogo juga tampil. Pun Kolintang dan Kebaya.

    “Pada malam ini saya membuka acara Semarak Budaya Indonesia Kemenbud RI di Museum Nasional. Penyelenggaraan acara Semarak Budaya Indonesia ini dimaksudkan untuk mensyukuri diakuinya tiga kebudayaan Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Unesco, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang,” sambut Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

    Mendengarkan sambutan Menteri Kebudayaan tersebut, rasa haru tetiba menyelimuti hati Bupati Ponorogo dan rombongan yang mendampinginya. Mbah Pur dan pak Pri Honggolono nampak menahan rasa haru mereka. Rasa haru kedua tokoh Reog Ponorogo seakan mewakili perasaan para pejuang Reog di seluruh penjuru dunia.

    Perjuangan panjang Bupati Ponorogo dan segenap pejuang Reog Ponorogo sejak tahun 2022 untuk menjadikan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage Unesco akhirnya terwujud. “Ini rejeki anak sholeh,” canda Bupati Ponorogo, Kang Sugiri Sancoko.

  • Kementerian Kebudayaan Luncurkan Logo Instansi

    Kementerian Kebudayaan Luncurkan Logo Instansi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kebudayaan resmi meluncurkan logo instansinya dalam acara “Semarak Budaya Indonesia” di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).

    Logo Kementerian Kebudayaan didominasi warna emas serta garis cokelat di sisinya. Dalam logo ini, ada kolase rumah gadang atau rumah adat suku Minangkabau (Sumatera Barat).

    Unsur tenun juga dipakai dalam logo Kementerian Kebudayaan. Ada enam ikat tenun yang kemudian merajut seluruh unsur hingga menjadi kesatuan logo.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, logo Kementerian Kebudayaan melambangkan keterikatan dari beragam budaya Indonesia sekaligus simbol persatuan budaya Tanah Air.

    “Bagian logo itu yang paling penting adalah mempersatukan budaya Indonesia sebagai sebuah satu kesatuan budaya, untuk kemajuan kebudayaan,” ujar Fadli Zon.

    Fadli Zon berharap logo ini dapat menerjemahkan visi ke depan Kementerian Kebudayaan untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia.

    Logo Kementerian Kebudayaan diluncurkan setelah melalui proses kompetisi terbuka yang ditujukkan untuk masyarakat dari berbagai daerah. Kompetisi logo Kementerian Kebudayaan itu diikuti 3.200 peserta.

    Para peserta lalu diseleksi oleh dewan juri selama beberapa hari hingga akhirnya melahirkan logo Kementerian Kebudayaan. Pemuda asal Kotawaringin, Provinsi Kalimantan Tengah, berhasil memenangkan kompetisi tersebut.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menyambut gembira peluncuran logo Kementerian Kebudayaan. Menurut Giring, logo ini menjadi semangat baru bagi Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan program-programnya, khususnya untuk kemajuan budaya Tanah Air.

    Sementara acara “Semarak Budaya Indonesia” yang memperkenalkan logo Kementerian Kebudayaan sekaligus menjadi perayaan atas diinskripsinya tiga warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Ketiganya, adalah reog Ponorogo, kebaya, dan kolintang yang menjadi bagian warisan budaya tak benda dunia atau intangible cultural heritage of humanity of UNESCO.

  • Malam Minggu Jatim Besok Cenderung Berawan, Kecuali 12 Wilayah Bakal Hujan, Cuaca 14 Desember 2024

    Malam Minggu Jatim Besok Cenderung Berawan, Kecuali 12 Wilayah Bakal Hujan, Cuaca 14 Desember 2024

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok 14 Desember 2024 menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Cuaca di seluruh wilayah akan hujan, namun di waktu berbeda.

    Sebab itu, malam Minggu di 12 wilayah akan terganggu hujan berintensitas ringan dan lebat disertai petir.

    Wilayah-wilayah yang dimaksud tersebut antara lain:

    Bangkalan (hujan ringan)
    Banyuwangi (hujan ringan)
    Bojonegoro (hujan petir)
    Bondowoso (hujan petir)
    Kota Batu (hujan ringan)
    Pasuruan (hujan ringan)
    Probolinggo (hujan petir)
    Lumajang (hujan ringan)
    Pamekasan (hujan ringan)
    Sampang (hujan ringan)
    Sumenep (hujan petir)
    Tuban (hujan ringan)

    Sementara wilayah yang tak disebutkan cenderung berawan saat malam, sekira pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

    Di sisi lain, cuaca hujan juga akan turun saat pagi dan siang.

    Pada pukul 09.00 WIB, sebagian besar wilayah akan hujan ringan dan hujan sedang, kecuali Sumenep yang akan berawan.

    Menjelang pukul 12.00 WIB, hujan mulai mereda  dan berhenti di beberapa daerah, seperti Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Kediri, Madiun, Malang, Pasuruan, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, dan Sumenep .

    Kendati demikian, sejumlah wilayah seperti Tuban, Mojokerto, dan Batu akan hujan petir di waktu bersamaan.

    Hujan petir ini juga akan mengguyur beberapa wilayah pada pukul 15.00 WIB.

    Daerah tersebut antara lain Bojonegoro, Madiun, Surabaya, Ngawi, Probolinggo, Sidoarjo, Situbondo, dan Sumenep.

    Itulah informasi seputar ramalan cuaca Jatim besok Sabtu, 14 Desember 2024.

    Lebih lanjut, informasi itu bisa Tribunners melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    Jangan lupa membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas ke luar rumah!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, adik Gus Miftah yang baru-baru ini memberikan pengakuan mengejutkan.

    Bahkan pengakuan itu membantah klaim Gus Miftah yang sempat mengklaim memiliki nasab langsung dari Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Secara tegas Tajib membantah jika silsilah keluarganya berasal dari keturunan kiai, karena ayahnya adalah petani dan ibunya penjual sayuran.

    Namun selama ini diketahui Gus Miftah menggunakan gelar gus di belakang namanya yang biasanya disematkan untuk anak kiai.

    Fakta baru tersebut dibongkar langsung adik pria bernama Miftah Maulana itu.

    Tajib juga menjawab rumor Gus Miftah lupa orangtua hingga jarang pulang kampung.

    Sebelumnya, sosok pendakwah Gus Miftah kini menjadi sorotan.

    Itu setelah kasus Guf Miftah menghina penjual es teh hingga pendakwah itu mundur dari jabatan Utusan Presiden.

    Karena kasus ini, silsilah keluarga Gus Miftah ikut dikulik.

    Keluarga Gus Miftah tinggal di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    Adik Gus Miftah mengakui kakaknya jarang pulang kampung ke Lampung. 

    Ia pun memberikan alasan kakaknya jarang mendatangi rumah keluarganya di Lampung.

    “Itu sudah dari zaman dahulu sebelum Covid, ya kan memang pada masa itu lagi apa ya Lagi populer-populernya beliau jadi pada masa itu  jarang sekali pulang itu,” kata Tajib dikutip dari akun Youtube TV One News, Selasa (10/12/2024) via TribunJakarta.

    Tajib pun menegaskan rumor yang beredar bahwa Gus Miftah lupa orangtuanya tidak benar.

    Namun, Gus Miftah jarang pulang karena pada waktu itu sang pendakwah lagi tenar sehingga kerap berdakwah.

    Kemudian, Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

    “Saya sebagai keluarga untuk menepis akan hal itu,” katanya.

    Tajib mengatakan orangtuanya kadang dipanggil bila Gus Miftah mengikuti kegiatan pengajian di Lampung.

    Selain itu, Gus Miftah juga telah menawarkan kedua orangtuanya untuk tinggal di Yogyakarta. Bahkan, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu telah membelikan rumah di Jogja.

    “Tapi memang orang tua saya menolak karena bapak saya di sini dari masa bukan di desa,” katanya.

    Orangtua Gus Miftah tinggal sejak desa itu bernama Desa Adirejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Tengah.

    Kemudian menjadi Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    “Bapak saya itu dari nol buka wilayah dan di sini mendirikan waktu dulu musala atau langgar kan gitu langgar karena memang Bapak saya punya basic pesantren dari Jawa Timur,” katanya.

    Di sisi lain, Gus Miftah juga mengaku bernasab langsung ke Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Namun Tajib memastikan keluarganya bukan dari kalangan kiai. 

    Ayah Gus Miftah bernama Turut atau Murodi adalah petani, sedangkan ibunya pedagang sayur.

    Keduanya dari Jawa bertransmigrasi ke Lampung.

    Gus Miftah dalam beberapa ceramahnya mengklaim dirinya keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Pendakwah berambut gondrong ini mengklaim nasab ayahnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Tajib mengatakan Gus Miftah anak ketiga. 

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” kata Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Ia dan keluarganya tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Anak pertama Murodi lahir di Palembang, Sumatera Selatan, anak kedua sampai kelima termasuk Gus Miftah lahir di Jabung, Lampung.

    Sejak kecil Gus Miftah dititipkan untuk mondok di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya. Miftah dikenal sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras, tapi berjiwa sosial tinggi.

    Tajib mengaku jarang berkomunikasi dengan Gus Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Gus Miftah.

    Klaim Gus Miftah sebagai keturunan pendiri Pondok Tegalsari diragukan oleh warganet.

    Raden Kunto Pramono sebagai ahli waris dan keturunan kedelapan Kiai Ageng Muhammad Besari tidak menemukan nama Gus Miftah dalam silsilah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Ia malah mempertanyakan nasab yang lebih detail jika memang Gus Miftah mengaku keturunan kesembilan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    “Itu (Gus Miftah) tidak ada dalam silsilah. Maksud saya, saya mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Besari itu, dari istri keberapa, itu nanti akan ketemu. Setelah saya cek (Miftah) kok enggak ada, saya merasa ada keraguan di sana,” kata Raden Kunto Pramono.

    Gus Miftah menjadi viral setelah mengolok-olok Sunhaji pedagang es teh dalam ceramahnya pada 20 November 2024. 

    Saat itu Gus Mitah mengisi acara Magelang Bersholawat yang dihadiri calon Bupati dan calon Wakil Bupati Magelang, Sudaryanto dan Agung Trijaya di Lapangan Soepardi Kecamatan Mungkid Magelang.

    Sosok Adik Gus Miftah

    Videonya pun viral, terlebih ketika membahas asal usul keluarga dari Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.

    Menurut pengakuan Tajib seperti yang diunggah akun Youtube RTV, bahwa ayahnya bukan seorang Kiai.

    Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya hanyalah pedagang sayur.

    Mereka berasal dari keluarga sederhana dari Jawa yang bertransmigrasi ke Lampung.

    Tajib mengatakan, bahwa Gus Miftah adalah kakak kandungnya yang nomor tiga.

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” ungkap Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Tajib mengatakan, mereka tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Menurutnya, anak pertama lahir di Palembang, Sumatera Selatan.

    Lalu, anak kedua sampai kelima lahir di Jabung, Lampung, termasuk Miftah.

    Tajib mengaku orang tua mereka hidup sederhana.

    Ayah seorang petani dan ibu berdagang sayur di pasar.

    Diungkap Tajib, sejak kecil Miftah dititipkan orang tua belajar di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya.

    Diakuinya, Miftah adalah sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras.

    Miftah juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    Selain itu, dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Miftah. (*)