kab/kota: Ponorogo

  • Pantau Uji Coba CFD Ponorogo di Lokasi Baru, Kang Giri: Perlu Ada Pembenahan 

    Pantau Uji Coba CFD Ponorogo di Lokasi Baru, Kang Giri: Perlu Ada Pembenahan 

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Lokasi Car Free Day (CFD) Ponorogo Jatim berpindah, Minggu (9/2/2025). Sebelumnya CFD berlokasi di Jalan Suromenggolo atau biasa dikenal Jalan Baru, Ponorogo Jatim.

    Kemudian berpindah ke Jalan Hos Cokroaminoto dan Jalan Jendral Sudirman Ponorogo Jatim. Uji coba CFD di Jalan Hos Cokroaminoto dan Jalan Jendral Sudirman per Minggu, 9 Februari 2025.

    Pantauan di lokasi, lokasi CFD dipenuhi warga yang ingin berolahraga. Mulai lari, jalan, senam, sepatu roda hingga bersepeda.

    Pun tidak ada pedagang yang berjualan jajan ataupun makanan. Mereka pedagang berjualan di jalan-jalan penghubung.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo dan Dandim 0802 Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono terlihat ikut berolahraga di lokasi CFD Ponorogo.

    “Uji coba CFD saya pandang saya nilai berhasil,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Minggu (9/2/2025) di lokasi CFD Ponorogo Jatim.

    Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko mengaku perlu pembenahan sedikit untuk CFD di Jalan Hos Cokroaminoto dan Jendral Sudirman.

    “Butuh pembenahan sedikit-sedikit, sambil menggendok kesabaran tetap menjaga kebersihan sampah dibuang tempatnya,” terangnya.

    Kang Giri mengaku bahwa perpindahan lokasi CFD bukan tanpa sebab. Dia mengklaim perpindahan CFD merupakan upaya bersama stakeholder terkait menjawab keinginan warga untuk ruang olahraga.

    “Ini upaya kami dengan Kapolres dandim ketua dewan semua menjawab keinginan masyarakat ruang publik olahraga pagi healing pagi refresh bersama keluarga. Mudah-mudahan menjadi bagus senang dan ekonomi tumbuh,” tegasnya.

    Salah satu warga, Putra Pratama mengaku senang perpindahan CFD. Lantaran CFD di lokasi sebelumnya tidak bebas untuk berolahraga.

    “Kalau yang sekarang kan benar-benar steril dari pedagang. Kita bisa jajan di jalan penghubung. Jadi gak takut kalau mau lari. Biasanya takut nyenggol wajan milik pedagang,” pungkasnya sambil berkelakar

  • 2 Pelajar Ponorogo Terpeleset ke Sungai saat Memancing, 1 Selamat dan 1 Meninggal Dunia

    2 Pelajar Ponorogo Terpeleset ke Sungai saat Memancing, 1 Selamat dan 1 Meninggal Dunia

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – 2 Pelajar asal Kabupaten Ponorogo Jatim dilaporkan tenggelam di aliran sungai Bendungan Tugu, masuk Desa  Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jatim, Minggu (9/2/2025).

    Dari 2 pelajar yang tenggelam itu, satu diantaranya selamat dan satu pelajar lainnya ditemukan meregut nyawa di aliran sungai setempat.

    “2 korban, satu bisa menyelamatkan diri. Sedangkan satu lainnya sudah meninggal dunia saat dievakuasi,” ungkap Kapolsek Sawoo, AKP Yudi Kristiawan, Minggu (9/2/2025).

    Dia menjelaskan korban meninggal dunia adalah Lucky Febrianus (17) warga Desa Poko Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Jatim.

    Kemudian korban selamat adalah Candra Vergia Yudha (19) warga Desa Ngumpul Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jatim.

    “Awalnya korban meninggal dunia mendatangi korban selamat. Mereka berencana memancing di Bendungan Tugu. Pelengkapan sudah disiapkan korban meninggal dunia,” katanya.

    Sesampai di lokasi, mereka memancing tepatnya di aliran Sungai Bendungan Tugu Turut Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim.

    “Korban meninggal dunia kehabisan umpan. Sehingga mendatangi korban selamat untuk meminta umpan memancing. Jarak keduanya 1 meter,” tegasnya.

    Menurutnya, kondisi tanah miring. Sehingga korban meninggal dunia kehilangan keseimbangan sehingga korban terpeleset dan menarik tangan korban selamat.

    “Kedua pelajar itu sama-sama terjebur ke sungai. Korban yang bernama Candra berhasil menyelamatkan diri ke daratan atas kejadian tersebut,” tegasnya.

    Korban selamat kemudian melaporkan ke Pos Security Bendungan Tugu Trenggalek. Selanjutnya Petugas Bendungan Tugu melaporkan ke Polsek Tugu Trenggalek dan Polsek Sawoo Ponorogo untuk mengevakuasi korban.

    “Selanjutnya dibawa ke Anjungan Bendungan Tugu menggunakan Speed Boat,” tambah mantan Kapolsek Babadan Ponorogo ini.

    Hasil visum luar, ada luka babras di bibir, telinga kanan dan kiri.

    “Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Keluarga sudah menerimanya,” pungkasnya

  • Car Free Day Ponorogo Pindah! Ini Alasannya dan Berikut Tanggapan Warga

    Car Free Day Ponorogo Pindah! Ini Alasannya dan Berikut Tanggapan Warga

    Ponorogo  (beritajatim.com) – Ribuan orang mendatangi lokasi car free day (CFD) yang baru di Kabupaten Ponorogo, yakni di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman. Warga menanggapi positif perpindahan lokasi CFD yang diujicobakan hari Minggu (9/2) pagi ini. Kebanyakan mereka merasa nyaman berolahraga di dua jalan tersebut.

    “Untuk lari ataupun jalan kaki, menurut saya lebih nyaman di lokasi baru ini,” ungkap salah satu warga Kelurahan Tonatan, Sujarno, Minggu (09/02/2025).

    Hal senada juga diungkapkan oleh warga Ponorogo lainnya, Putri Amelia. Ia menyebut bahwa lokasi CFD di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman lebih lebar dan rapi. Menurutnya, pedagang sudah benar di tempatkan di jalan-jalan sirip yang menghubungkan 2 jalan yang menjadi lokasi CFD yang baru itu. Ia ingin pihak berwenang, mengawasi betul-betul kebijakan tersebut ketika di lapangan.

    “Awal yang bagus untuk perpindahan lokasi CFD ini. Tetap mengakomodir pedagang di jalan-jalan sirip. Ya ke depan nanti jangan semrawut seperti lokasi sebelumnya,” katanya.

    Ujicoba CFD di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman ini, turut dimonitor langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko, Ketua DPRD Ponorogo, Kapolres dan Dandim 0802 Ponorogo. Mereka menyusuri lokasi CFD mulai selatan Alun-alun Ponorogo hingga Perempatan Pasar Lagi.

    “Ujicoba CFD di lokasi baru ini, saya pandang berhasil. Untuk dibenahi sedikit demi sedikit supaya lebih baik,” kata Bupati Sugiri Sancoko.

    Orang nomor satu di Ponorogo itu, juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan, sampah harus dibuang di tempatnya. Pergantian lokasi CFD ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman, merupakan untuk menjawab keinginan masyarakat. Yakni membutuhkan ruang publik untuk olahraga pagi yang nyaman dan lebih representatif.

    “Ini upaya kami untuk menjawab keinginan masyarakat, yang ingin ruang publik untuk olahraga pagi, healing nyaman bersama keluarga,” katanya.

    Sementara untuk lokasi CFD sebelumnya di Jalan Suromenggolo, kata Sugiri pedagang kali lima (PKL) masih diperbolehkan jualan di sana. Namun, Kang Giri menggarisbawahi para PKL ini harus lebih rapi. Menurutnya Ia tetap mengakomodasi PKL, sebab mereka salah satu penumbuh ekonomi di Ponorogo.

    “Saya mencintai PKL, silahkan jualan, tetapi harus dirapikan,” pungkasnya. [end/aje]

  • Makanan Mengandung Bakteri, Polisi Naikkan Kasus Keracunan Massal 2 Desa di Ponorogo ke Penyidikan – Halaman all

    Makanan Mengandung Bakteri, Polisi Naikkan Kasus Keracunan Massal 2 Desa di Ponorogo ke Penyidikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengungkap hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal warga di 2 desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

    Benar saja, hasil menunjukkan bahwa makanan yang disantap warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo dan Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo ternyata mengandung bakteri.

    “Dari hasil laboratorium , yang terbitkan labkesda ponorogo, membuahkan hasil. Mengandung bakteri,” kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (8/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

    “Tapi perlu saya sampaikan ke rekan-rekan media, bahwa bakteri apa dan prosesnya bagaimana, masih perlu penjelasan dari dinkes (dinas kesehatan) dan laboratorium,” imbuhnya.

    Rudy mengatakan bahwa yang diuji laboratorium bukan hanya bumbu gulai saja melainkan air kran di rumah pemilik catering, kecap, sate, tongseng dan centong.

    “Dilihat dari hasil laboratorium bakteri ada pada makanan, di air juga ada kandungan bakteri,” terangnya.

    Rudy mengaku bahwa pihak labkesda akan menjelaskan kandungan bakteri itu seperti apa.

    “Tetapi yang pasti perkara ini tingkatkan penyelidikan ke penyidikan, ditemukan  adanya peristiwa pidana,” sebut Rudy.

    Naik ke Penyidikan

    Menyusul keluarnya hasil laboratorium sampel makanan tersebut, polisi pun menaikkan status kasus keracunan massal di Ponorogo ini ke tahap penyidikan.

    “Sudah menjadi penyidikan,” ujar Rudy, Jumat (7/2/2025).

    Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di dua desa tersebut, polisi juga telah memeriksa 41 saksi termasuk sang pemilik katering yang diduga sebabkan keracunan massal.

    Sebelumnya, keracunan massal  dialami oleh 46 warga Desa Bondrang serta 22 santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang.

    Warga kedua desa tersebut mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai kambing pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Untuk Desa Bondrang, warga menyantap sate gulai kambing acara acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT. 01/RW. 01 Dukuh Tengah.

    Salah korban dari Desa Bondrang yang bernama Misnan pun sampai meninggal dunia diduga karena keracunan makanan tersebut.

    Sedangkan untuk santri dan pengasuh, mereka menyantap makanan buka puasa dengan menu yang sama dengan yakni sate dan gulai kambing.

    Keesokan harinya pada Jumat (31/1/2025) pagi, puluhan orang mengeluh mual, muntah, pusing dan diare hingga harus dilarikan ke rumah sakit. 

    Setelah diselidiki, dua kasus keracunan massal di Ponorogo tersebut rupanya disebabkan oleh makanan yang berasal dari katering yang sama.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil Laboratorium Sampel Makanan yang Sebabkan Keracunan Massal di Ponorogo, Mengandung Bakteri

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

  • Demo Dinas ESDM Jawa Timur, Mahasiswa Tuntut Bersihkan Tambang Ilegal atau Mundur

    Demo Dinas ESDM Jawa Timur, Mahasiswa Tuntut Bersihkan Tambang Ilegal atau Mundur

    Malang (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa dari Aliansi BEM Nusantara Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Jumat (7/2/2025). Mereka menuntut tindakan tegas terhadap maraknya tambang ilegal yang semakin merusak lingkungan di Jawa Timur.

    Aksi yang dimulai sekitar 15.00 WIB ini berlangsung panas. Massa kecewa karena Kepala Dinas ESDM Jawa Timur tidak menemui mereka, memicu kecurigaan bahwa ada ketidaksiapan pemerintah dalam menangani tambang ilegal.

    Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan empat tuntutan utama:

    Pertama, Evaluasi total terhadap kinerja Dinas ESDM Jawa Timur terkait penanganan tambang ilegal. Kedua, Tindak lanjut serius terhadap tambang ilegal yang masih beroperasi di berbagai daerah.

    Ketiga, Usut tuntas oknum pejabat yang diduga membekingi tambang ilegal di Ponorogo. Keempat, Jika tidak ada tindakan dalam 3×24 jam, mahasiswa menuntut Kepala Dinas ESDM Jawa Timur mundur.

    Situasi semakin memanas setelah Kepala Dinas ESDM Jawa Timur tidak menemui massa aksi. “Kami melihat tidak ada itikad baik dari Ketua Dinas ESDM Jawa Timur untuk memberantas tambang ilegal. Untuk menemui kami saja dia tidak berani. Padahal, kami memiliki data lengkap terkait tambang ilegal di Jawa Timur,” tegas Koordinator Daerah BEM Nusantara Jawa Timur, Helmy Fardiansyah Effendi.

    Ia juga mengultimatum bahwa jika dalam tiga hari ke depan tidak ada tindakan dari Dinas ESDM, mereka akan turun aksi kembali dengan massa lebih besar. Aksi ini dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa.

    Mahasiswa dari berbagai kampus, termasuk UNTAG, UWKS, UBHARA, UINSA, UNESA, dan UNUSA. Karena tuntutan mereka belum direspons, mahasiswa berkomitmen untuk kembali turun ke jalan minggu depan dengan jumlah massa yang lebih besar. (dan/ian)

  • Sugiri Sancoko: Amanah Rakyat Ini Harus Dijalankan dengan Baik

    Sugiri Sancoko: Amanah Rakyat Ini Harus Dijalankan dengan Baik

    Ponorogo (beritajatim.com) – Setelah resmi ditetapkan sebagai Bupati Ponorogo terpilih untuk periode kedua, Sugiri Sancoko menegaskan bahwa kemenangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, bukan sekadar capaian politik. Namun, lebih dari itu, yakni sebuah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

    “Ini bukan hanya kemenangan saya dan Mbak Lisdyarita, tapi kemenangan seluruh masyarakat Ponorogo. Pilkada telah usai, sekarang saatnya bersatu, untuk Ponorogo lebih baik,” kata Bupati Sugiri, usai menerima Surat Keputusan (SK) Penetapan dari KPU Ponorogo di Gedung Sasana Praja, Jumat (07/02/2025).

    Dalam kepemimpinan periode keduanya, Sugiri berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang belum terselesaikan. Selain itu, juga untuk mempercepat pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

    “Ada beberapa program yang sempat tertunda di periode pertama. Insyaallah, dengan dukungan semua pihak, kami akan menyelesaikan itu satu per satu,” tegasnya.

    Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu juga menekankan pentingnya kebersamaan pasca-Pilkada. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali merajut persatuan setelah dinamika kontestasi politik.

    “Kita boleh berbeda pilihan saat Pilkada, tapi setelahnya, kita semua adalah bagian dari Ponorogo. Mari bergandengan tangan untuk membangun daerah ini lebih baik lagi,” katanya.

    Sugiri juga mengingatkan bahwa dalam demokrasi, menang dan kalah adalah hal yang biasa. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana semua pihak tetap berkontribusi demi kemajuan Ponorogo.

    “Yang kalah tidak perlu berkecil hati, yang menang tidak boleh jumawa. Yang utama, rakyat menunggu karya nyata kita,” pungkasnya. (end/ian)

  • Kasus Keracunan Massal di Ponorogo Naik Penyidikan, Hasil Laboratorium Sudah Keluar – Halaman all

    Kasus Keracunan Massal di Ponorogo Naik Penyidikan, Hasil Laboratorium Sudah Keluar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus keracunan yang melibatkan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, dan santri serta pengasuh pondok pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur telah resmi ditingkatkan ke tahap penyidikan.

    Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Jumat (7/2/2025).

    AKP Rudy menjelaskan hasil laboratorium dari sampel makanan yang diambil sudah keluar, namun ia belum bersedia mengungkapkan detailnya.

    “Hasilnya sudah keluar, tetapi diterjemahkan. Bahasanya kan bahasa yang tidak bisa sembarang orang bisa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan bantuan dari Labkesda provinsi untuk memahami hasil tersebut.

    Tindakan kepolisian dalam kasus ini sudah ditingkatkan ke penyelidikan.

    Tim sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua lokasi yang terlibat dalam kasus keracunan.

    Sampel yang diambil tidak hanya dari gulai, tetapi juga mencakup air kran, kecap, air putih, serta bahan dasar pembuatan sate dan gulai.

    Kronologi Kejadian

    Keracunan massal ini terjadi setelah 46 warga Desa Bondrang dan puluhan santri serta pengasuh dari Ponpes di Desa Belang menyantap sate gulai kambing, Kamis (30/1/2025).

    Mereka mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing, dan diare setelah acara zikir di rumah salah satu warga di Desa Bondrang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pascaputusan Dismissal MK, 14 Kabupaten/Kota di Jatim Tetapkan Paslon Terpilih

    Pascaputusan Dismissal MK, 14 Kabupaten/Kota di Jatim Tetapkan Paslon Terpilih

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sebanyak 14 Kabupaten/kota di Jawa Timur telah menetapkan pasangan calon terpilih hasil Pilkada serentak 2024 setelah dinyatakan perkara tak berlanjut di MK.

    14 daerah itu menambah deretan kabupaten/kota yang telah rampung menetapkan paslon terpilih. 

    Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengungkapkan, penetapan 14 daerah itu dilakukan pada Kamis (6/2/2025) di wilayah masing-masing.

    Sebagai informasi, 14 daerah itu sebelumnya sempat berproses sengketa di MK. Namun tak berlanjut dan diputus di sidang dismissal belum lama ini. 

    “Dan untuk 14 kabupaten/kota yang diputus dismissal dalam proses di Mahkamah Konstitusi kemarin, tanggal 6 kemarin itu sudah melakukan pleno penetapan. Hari ini melakukan seremonial penyerahan,” kata Aang saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025). 

    Sedianya, ada 17 Pilkada di Jawa Timur yang sempat masuk gugatan di MK. Jumlah tersebut terdiri dari 16 Pilkada Kabupaten/kota dan 1 pengajuan sengketa dari Pilgub Jatim 2024. Dari jumlah itu, hanya dua daerah yang lanjut pada persidangan pembuktian. 

    Yakni, Kabupaten Magetan dan Pamekasan. Sementara sisanya kandas. Diantaranya Ponorogo, Kabupaten Malang, Banyuwangi, Bangkalan dan lain-lain. Sehingga, KPU sudah bisa menetapkan Paslon terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi suara. 

    “Ada kabupaten/kota lain yang masih berproses di MK. Dijadwalkan hari ini juga melakukan proses persidangan pembuktian di mahkamah,” terang Aang yang mantan Komisioner Bawaslu Jatim itu. 

  • Kasus Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo Naik ke Tahap Penyidikan

    Kasus Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo Naik ke Tahap Penyidikan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, serta salah satu pondok pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ponorogo resmi meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa peningkatan status ini dilakukan setelah ditemukan indikasi adanya unsur pidana dalam peristiwa tersebut. “Perkara ini kami naikkan ke tahap penyidikan, karena ada indikasi terjadi tindak pidana,” kata AKP Rudi, Jumat (7/2/2025).

    Langkah ini tak lepas dari laporan awal yang diterbitkan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Ponorogo. Dalam hasil uji laboratorium, ditemukan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh warga Desa Bondrang serta santri di ponpes di Desa Belang mengandung bakteri. “Dari hasil laboratorium, makanan yang dikonsumsi di 2 lokasi itu, terbukti mengandung bakteri,” katanya.

    Meski begitu, Rudi menegaskan bahwa untuk mengetahui jenis bakteri serta mekanisme penyebab keracunan, pihaknya masih membutuhkan keterangan lebih lanjut dari ahli dan tim laboratorium. “Kami masih menunggu penjelasan lebih rinci dari Dinas Kesehatan (Dinkes) serta tim labolatorium terkait, jenis bakteri dan bagaimana proses terjadinya keracunan ini,” katanya.

    Hingga saat ini, polisi telah memeriksa sekitar 41 saksi dari berbagai latar belakang. Mereka terdiri dari para korban yang sudah pulih hingga pihak penyedia katering yang memasok sate gulai kambing untuk acara kenduri dzikir fida di Desa Bondrang, serta menu buka puasa di pondok pesantren Desa Belang. Penyidikan terus berjalan, dan polisi akan mendalami setiap kemungkinan guna memastikan penyebab utama peristiwa ini serta pihak yang bertanggung jawab. (end/kun)

  • CFD Resmi Pindah, Dishub Ponorogo Siapkan Kantong Parkir untuk Kelancaran

    CFD Resmi Pindah, Dishub Ponorogo Siapkan Kantong Parkir untuk Kelancaran

     

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Pergantian lokasi Car Free Day (CFD) di Kabupaten Ponorogo, akan dimulai pada hari Minggu (9/2) nanti. Sebelumnya, CFD di Bumi Reog di Jalan kembar Suromenggolo, nanti akan berpindah ke Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Besar Sudirman. Salah satu aspek krusial dalam pelaksanaan CFD ialah kantong-kantong parkir. Hal itu penting supaya CFD bisa berjalan lancar, nyaman dan ramah untuk semua pengguna jalan.

    Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo pun telah menyiapkan beberapa tempat kantong parkir. Tentu, hal tersebut untuk mengakomodasi kendaraan pengunjung. Dengan begitu, diharapakan lalu lintas tetap tertib, dan mencegah kepadatan di area CFD.

    Untuk menghindari penumpukan kendaraan di titik utama CFD, kantong parkir disebar di beberapa ruas jalan sirip kiri dan kanan Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Jenderal Sudirman. Jalan-jalan sirip dipilih, agar kendaraan bisa diparkir tanpa mengganggu arus lalu lintas utama.

    “Kami sudah melakukam pemetaan agar parkir lebih tertata, dan tidak menggangu aktivitas warga,” kata Kepala Dishub Ponorogo, Wahyudi, Jumat (07/02/2025).

    Untuk memastikan kelancaran, Dishub Ponorogo menugaskan juru parkir (jukir) mulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB. Mereka diberi tanggung jawab mengarahkan kendaraan ke lokasi parkir yang telah ditentukan serta memastikan parkir rapi. Selain itu, Dishub Ponorogo juga akan mengawasi tarif parkir agar tidak ada pungutan liar yang merugikan masyarakat. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas akan diambil.

    “Kami pastikan tarif parkir sesuai aturan,” katanya.

    Mengingat CFD berlangsung di kawasan pusat kota, Dishub Ponorogo juga memprioritaskan untuk akses kendaraan darurat, seperti ambulans yang menuju rumah sakit di sekitar Jalan dr. Soetomo. Jika diperlukan, petugas akan membuka akses sementara dan memberikan pengawalan. (End