kab/kota: Ponorogo

  • Ribuan Petani di Jateng dan Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan Dukungan GSN – Halaman all

    Ribuan Petani di Jateng dan Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan Dukungan GSN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin memperkuat ketahanan pangan nasional melalui dukungan dari Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).

    Sebanyak 200 unit paddy reaper (mesin pemanen padi) diserahkan kepada 8.000 petani di Wonogiri, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur, guna mendukung efisiensi pertanian.

    Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar, menegaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan kualitas hasil pertanian. 

    Hal itu disampaikan Bobby saat Panen Raya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).

    “Modernisasi pertanian sangat bermanfaat selain akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses panen juga mampu mengurangi kehilangan hasil panen, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas, serta menghasilkan panen yang lebih berkualitas,” ujar Bobby dalam keterangan pers dikutip Sabtu (1/3/2025).

    Menurut Bobby, dukungan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang akan diperluas ke daerah lain, sebagai bagian dari program Asta-Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. 

    “Antusiasme masyarakat Indonesia untuk saling membantu sangat luar biasa. Ini menjadi modal sosial yang sangat penting untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan,” lanjutnya.

    Dari 200 unit mesin yang disalurkan, 120 unit diberikan kepada petani di Wonogiri, dan 80 unit untuk petani di Ponorogo. Mesin pemanen padi ini, yang bekerja sama dengan perusahaan swasta, mampu menggarap hingga 1.000 hektar lahan, menghemat waktu dan tenaga, serta menekan biaya produksi. 

    “Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh petani penerima langsung, tetapi juga oleh sekitar 8.000 anggota keluarga mereka,” jelas Bobby.

    Selain itu, para petani akan mendapatkan pelatihan untuk merawat dan mengelola mesin tersebut dengan baik, guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas penggunaan alat tersebut di masa depan.

    Gerakan Solidaritas Nasional Tumbuh Pesat

    Ketua Umum GSN, Rosan Roeslani, dalam deklarasi gerakan ini, menjelaskan bahwa GSN memiliki tiga keunggulan utama. 

    Pertama, GSN memiliki kemampuan untuk berkembang pesat dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan negara. 

    “GSN dibina langsung oleh Presiden ke-8 RI dan berisi seluruh elemen kekuatan bangsa,” tambahnya.

    Kedua, kekuatan utama GSN ada pada gagasan dan jaringan yang dimilikinya. 

    “Kami berharap GSN bisa menjadi organisasi yang otonom dalam memperjuangkan kebutuhan dan harapan masyarakat,” kata Rosan. 

    Ketiga, GSN berkomitmen untuk tumbuh dan mengakar di seluruh wilayah Indonesia.

    Melalui inisiatif ini, GSN berharap bisa terus mendukung ketahanan pangan Indonesia, serta memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional.

     

  • GSN serahkan 200 “paddy reaper” kepada petani Wonogiri dan Ponorogo

    GSN serahkan 200 “paddy reaper” kepada petani Wonogiri dan Ponorogo

    Ini adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam rangka modernisasi pertanian

    Jakarta (ANTARA) – Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) menyerahkan 200 unit “paddy reaper” (mesin pemanen padi) kepada petani di Wonogiri, Jawa Tengah, dan di Ponorogo, Jawa Timur.

    Kegiatan yang merupakan bagian dari program modernisasi alat pertanian ini adalah salah satu langkah nyata GSN yang akan diamplifikasikan di daerah-daerah lain, dalam rangka mensukseskan program-program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, mengatakan, bantuan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha tani sekaligus memperkuat program ketahanan pangan.

    “Ini adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam rangka modernisasi pertanian,” kata Bobby Gafur Umar yang mewakili Ketua Umum GSN Rosan Roeslani, dalam acara Panen Raya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (28/2).

    Bobby menjelaskan, pemberian bantuan ini merupakan bentuk dari kebersamaan, kesetiakawanan serta solidaritas masyarakat Indonesia.

    “Antusiasme masyarakat Indonesia dalam membantu sesama menjadi modal sosial yang sangat luar biasa untuk terus meningkatkan solidaritas kemanusiaan. Tidak hanya dari segi jumlah donasi dan banyaknya relawan yang terlibat, tapi juga tentang dampak jangka panjang yang dihasilkan. Tidak hanya bantuan yang sifatnya hit and run (sekali datang dan langsung pergi), tapi juga bantuan yang memberikan dampak panjang berkelanjutan,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa kebersamaan dan solidaritas masyarakat tersebut menjadi komponen sangat penting untuk membantu pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo.

    Bobby mengatakan, dari 200 unit mesin yang disalurkan, 120 unit diperuntukkan bagi petani di Wonogiri dan 80 unit untuk petani di Ponorogo. Penyerahan mesin pemanen padi ini merupakan kerja sama GSN, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) dan Yayasan STAPA Center.

    Menurut Bobby, mesin ini mampu menggarap lahan hingga 1.000 hektare, menghemat waktu, tenaga, serta menekan biaya produksi.

    “Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ribuan petani penerima langsung, tetapi juga oleh sekitar 8.000 anggota keluarga mereka,” katanya.

    Bobby menambahkan, petani nantinya akan diberi pelatihan agar mampu merawat dan mengelola mesin dengan baik. “Kami ingin memastikan mesin ini dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dalam jangka panjang,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Sampoerna Elvira Lianita menekankan pentingnya peran petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia berharap mesin pemanen padi dan pelatihan yang diberikan dapat mendukung pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian.

    “Melalui teknologi tepat guna, program ini diharapkan dapat membantu petani mencapai efisiensi dan keuntungan optimal dari aktivitas panen. Selain itu, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan dengan memberdayakan petani sebagai pilar utama ekosistem pertanian Indonesia,” kata Elvira.

    Ia berharap inisiatif ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi petani, sehingga dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat kemandirian pangan Indonesia.

    Sedangkan Direktur Yayasan STAPA Center Agus Rahmatullah mengatakan, program ini dapat memberikan dampak positif bagi petani.

    “Kami berterima kasih atas dukungan dan komitmen yang diberikan oleh GSN dan Sampoerna terhadap ketahanan pangan di Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Ahmad Buchori
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rekonstruksi di Tulungagung, Tersangka Mutilasi Wanita Dalam Koper Peragakan 30 Adegan

    Rekonstruksi di Tulungagung, Tersangka Mutilasi Wanita Dalam Koper Peragakan 30 Adegan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Tersangka kasus mutilasi, Rohmad Tri Hartanto (32), menjalani rekonstruksi di Kabupaten Tulungagung. Rekonstruksi ini dilakukan di dua lokasi, yakni rumah kosong milik nenek tersangka di Desa Gombang, Kecamatan Pakel, dan sebuah minimarket di wilayah Kecamatan Bandung. Tim Jatanras Polda Jatim mengawal ketat jalannya rekonstruksi ini.

    Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa rumah kosong tersebut digunakan tersangka untuk menyimpan jenazah korban sebelum dibuang ke Ngawi. Sementara itu, minimarket menjadi lokasi tersangka membeli plastik untuk membungkus jasad korban.

    “Rumah nenek tersangka diketahui menjadi tempat menyimpan dan mengambil koper merah yang digunakan untuk menyimpan jasad korban termutilasi, sedangkan rekonstruksi di minimarket di mana tempat tersangka membeli plastik untuk membungkus jasad korban,” ujarnya, Kamis (27/2/2025) malam.

    Total adegan yang diperagakan tersangka dalam rekonstruksi ini sebanyak 161 adegan. Dari jumlah tersebut, 30 adegan diperagakan di Tulungagung. Karena keterbatasan waktu, polisi juga melakukan rekonstruksi pembuangan potongan tubuh korban di Tulungagung, meskipun rencananya akan dilakukan di Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.

    “Dijadikan satu lokasi rekonstruksi di Tulungagung, karena keterbatasan waktu dan tidak apa-apa, tim jaksa hanya ingin melihat waktu dan cara tersangka membuang tubuh korban yang sudah dimutilasi,” tuturnya.

    Proses rekonstruksi berjalan lancar tanpa bantahan maupun fakta baru di lapangan. Rekonstruksi dilakukan sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) dan berlangsung selama satu jam.

    “Rekonstruksi dilakukan selama satu jam mulai magrib hingga isya’,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Nyaru Dukun, Begini Kronologi Sepasang Kekasih Gasak Motor di Ponorogo

    Nyaru Dukun, Begini Kronologi Sepasang Kekasih Gasak Motor di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sepasang kekasih, Agus Prianto (44) dan Sherly Oktavia (21) nekat mencuri sepeda motor warga Ponorogo, dengan modus nyari atau berpura-pura sebagai dukun. Satreskrim Polres Ponorogo pun berhasil mengamankan sepasang kekasih yang berbeda usia 23 tahun tersebut.

    Kedua pelaku berhasil ditangkap di Kabupaten Nganjuk. Dalam penangkapan itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sepeda motor N-Max, milik korban atas nama Rila Sofiyana Hikmah, warga Desa Watubonang Kecamatan Badegan.

    Kronologi tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) itu, bermula pada awal bulan Januari 2025 saat kedua pelaku bertemu dengan kakak korban di sebuah warung di tepi Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek. Dalam perbincangan, kakak korban mengungkapkan bahwa mertuanya sedang sakit. Mendengar hal tersebut, Agus mengaku memiliki kemampuan spiritual untuk menyembuhkan penyakit dan menawarkan bantuan. Kakak korban yang percaya kemudian mengajak para pelaku ke rumah mertuanya di Ponorogo serta bertukar nomor telepon.

    “Kedua pelaku mendatangi rumah korban untuk berpura-pura melakukan ritual penyembuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Kamis (27/02/2025).

    Saat berada di rumah korban itulah, keduanya mulai menjalankan aksi pencurian. Pelaku Agus menyuruh pelaku Sherly meminjam sepeda motor Yamaha N-Max milik korban dengan dalih membeli rokok. Saat itulah Sherly mengetahui bahwa STNK motor tersebut tersimpan di dalam jok. “Setelah kembali ke rumah korban, pelaku perempuan pun melaporkan informasi itu kepada Agus,” katanya.

    Mengetahui situasi tersebut, Agus segera menyusun rencana pelarian. Ia meminta Sherly bersiap-siap meninggalkan rumah korban. Sementara itu, dirinya berpura-pura melanjutkan ritual dengan menyebarkan garam di sekitar rumah korban. Ketika situasi rumah mulai sepi, Sherly langsung membawa kabur sepeda motor yang terparkir di depan rumah, dengan kunci kontak masih menempel.

    “Setelah menjauh sekitar 50 meter, Sherly berhenti dan menunggu Agus. Tak lama berselang, Agus pun datang dan keduanya langsung kabur dengan motor curian tersebut,” ungkap Rudy.

    Korban yang menyadari sepeda motornya hilang segera melapor ke polisi. Petugas yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku. (end/kun)

  • Cuaca Jatim Jumat 28 Februari 2025: Hujan Ringan Melanda 27 Wilayah, Kab Kediri Diguyur Hujan Sedang

    Cuaca Jatim Jumat 28 Februari 2025: Hujan Ringan Melanda 27 Wilayah, Kab Kediri Diguyur Hujan Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Jumat, 28 Februari 2025.

    Pada pagi hari hujan ringan diprediksi akan turun di 27 wilayah di Jawa Timur.

    Di antaranya adalah Surabaya, Bangkalan, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota Blitar, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Malang serta Kota dan Kabupaten Mojokerto.

    Lanjut ke wilayah Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Sampang dan Tuban.

    Pada siang hingga malam hari hampir seluruh wilayah di Jawa Timur diperkirakan tidak akan turun hujan dan cenderung cerah serta berawan.

    Namun pada dini hari hujan ringan kembali mengguyur wilayah Surabaya, Bangkalan,  Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kota Batu, Kota Blitar, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo.

    Lanjut ke Lumajang, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pasuruan, Ponorogo, Sampang dan Tulungagung.

    Sedangkan hujan sedang diprediksi akan melanda Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Malang, Lamongan, Pamekasan, Probolinggo, Situbondo dan Tuban.

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Rekonstruksi Pembunuhan Uswatun Khasanah, Sales Kosmetik Blitar Dimutilasi

    Rekonstruksi Pembunuhan Uswatun Khasanah, Sales Kosmetik Blitar Dimutilasi

    Kediri (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Uswatun Khasanah, seorang sales kosmetik asal Blitar yang mayatnya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper. Rekonstruksi ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri, pada Kamis (27/2/2025).

    Tersangka dalam kasus ini, Rohmad Tri Hartanto alias Antok, dibawa ke beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memperagakan rangkaian aksi keji yang dilakukannya. Beberapa lokasi yang menjadi bagian dari rekonstruksi antara lain Restoran Kebon Rojo yang berada dekat dengan Hotel Adi Surya, serta sebuah minimarket di Jalan Raung, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    Kasubdit Jatanras 3 Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk memperjelas kronologi kejadian serta melengkapi berkas penyidikan.

    “Tujuan rekonstruksi ini, adalah untuk memperjelas kronologi kejadian sekaligus melengkapi berkas penyidikan dan memastikan proses hukum berjalan dengan transparan,” ujar AKBP Arbaridi Jumhur.

    Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Antok memperagakan sebanyak 80 adegan di Hotel Adi Surya, dari total 120 adegan yang dilakukan di berbagai TKP.

    “Ini masih kita crosscheck lagi dengan keterangan saksi-saksi, tidak di sini saja kita juga ada nanti di wilayah Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, Sidoarjo dan Tulungagung di tempat rumah neneknya itu,” tambahnya.

    AKBP Arbaridi Jumhur juga menegaskan bahwa dalam proses ini turut melibatkan pihak Kejaksaan untuk memastikan kelancaran proses hukum ke depannya. Hingga saat ini, hasil rekonstruksi sesuai dengan keterangan tersangka tanpa ada temuan baru.

    “Selama ini lancar ya, tidak ada bantahan, tidak ada kelihatannya keraguan kita untuk memproses keterangan tersangka,” jelasnya.

    Dalam proses rekonstruksi, rekan korban yang diduga turut serta dalam beberapa tahap kejadian masih berstatus saksi. Menurut AKBP Arbaridi Jumhur, rekan Antok hanya datang dan mengantar tersangka, tetapi tidak mengetahui tindakan yang dilakukan di dalam kamar hotel.

    “Tidak ada kegiatan di dalam atau dia mengetahui sedang apa gitu. Hanya duduk di depan, yang membawa tadi kita lihat bersama kami membawa barang-barangnya pun tersangka sendiri,” ungkapnya.

    Diketahui, jenazah Uswatun Khasanah dimutilasi oleh Antok dan dibuang secara terpisah. Bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Ngawi, sedangkan bagian kaki dibuang di Ponorogo, dan kepala dibuang di Trenggalek. [nm/beq]

  • Bulog Ponorogo jamin stok beras aman selama bulan puasa hingga Lebaran

    Bulog Ponorogo jamin stok beras aman selama bulan puasa hingga Lebaran

    ANTARA – Bulog Cabang Ponorogo menjamin stok beras di gudang saat ini aman selama bulan puasa hingga lebaran. Sejumlah 17.700 ton, jumlah ini dihitung untuk memenuhi kebutuhan lima hingga enam bulan ke depan.
    (Rindhu Dwi Kartiko/Soni Namura/I Gusti Agung Ayu N)

  • Hanya Modal KTP dan KK, Simak Syarat dan Jadwal Mudik Gratis Dishub Kota Batu ke Banyuwangi-Tuban

    Hanya Modal KTP dan KK, Simak Syarat dan Jadwal Mudik Gratis Dishub Kota Batu ke Banyuwangi-Tuban

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang perayaan Idul Fitri, beberapa instansi pemerintahan memang telah mengadakan program mudik gratis untuk masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman, salah satunya yang diadakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu.

    Program mudik gratis ini memang baru pertama kali dilakukan oleh Dishub Kota Batu, dengan harapan dapat membantu masyarakatnya.

    Dilansir dari unggahan di akun Instagram Dishub Kota Batu, terdapat lima rute tujuan yang bakal dihadirkan untuk mudik gratis ini, yakni sebagai berikut:

    Madura (Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep) Banyuwangi (Lumajang – Jember – Banyuwangi) Tuban (Lamongan – Tuban) Ngawi (Nganjuk – Caruban – Ngawi) Pacitan (Trenggalek – Ponorogo – Ngawi)

    Itulah titik lokasi yang akan dilewati oleh bus untuk mudik gratis yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Baru ini.

    Nantinya para peserta yang mendapatkan kesempatan ini akan berangkat pada 22 Maret dengan jumlah kuota sebanyak 200 orang.

    Tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mudik gratis, para peserta nantinya juga akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti tikar, tempat duduk yang nyaman, snack + makan, serta merchandise.

    Jika berminat, persyaratan yang harus dipenuhi juga tidak ribet dan banyak, karena peserta hanya perlu memanfaatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) beserta Kartu Keluarga (KK) yang dimiliki.

    Selanjutnya pada tanggal 10 hingga 13 Maret 2025 mendatang, akan dilakukan validasi peserta yang dilaksanakan di kantor Dishub Kota Batu.

    Sedangkan untuk pendaftarannya hanya perlu dilakukan secara online, melalui link berikut ini:

    KLIK DI SINI

    Jangan lupa untuk mengisi data diri yang sesuai dan juga benar, agar nantinya tidak mengalami berbagai macam kendala saat proses pendaftaran.

    Selain itu, diingatkan kepada masyarakat yang ingin melakukan pendaftaran agar tidak menerima iming-iming apa pun dari orang yang tidak dikenal, guna menghindari penipuan dan kerugian lainnya.

    Apalagi setiap proses yang dilakukan untuk mudik yang dilaksanakan oleh Dishub Kota Batu ini, dibuka secara gratis tanpa pungutan biaya apa pun.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nyaru Dukun, Begini Kronologi Sepasang Kekasih Gasak Motor di Ponorogo

    Pura-Pura Jadi Dukun, Sepasang Kekasih Gasak Motor di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sepasang kekasih, Agus Prianto (44) dan Sherly Oktavia (21), ditangkap Satreskrim Polres Ponorogo setelah mencuri sepeda motor dengan modus berpura-pura sebagai dukun. Keduanya kini telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    “Jadi, pelaku laki-laki modusnya pura-pura jadi dukun,” ujar Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Kamis (27/02/2025).

    Aksi ini terjadi pada awal Januari 2025. Saat itu, korban—warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan—berhenti di sebuah rumah makan di Kabupaten Trenggalek. Di tempat itu, korban bertemu dengan kedua pelaku dan bercerita bahwa orang tuanya sedang sakit. Agus Prianto pun langsung mengaku sebagai dukun yang bisa menyembuhkan penyakit.

    Korban yang percaya kemudian memberikan alamat rumahnya agar Agus bisa melakukan pengobatan.

    Sesampainya di rumah korban, Agus memulai ritual perdukunan dengan menyebarkan garam di sekitar rumah orang tua korban. Sementara itu, Sherly Oktavia berpura-pura ingin membeli rokok dan meminjam motor korban, Yamaha N-Max bernomor polisi AE-2256-WY.

    “Setelah keadaan sepi, pelaku Sherly langsung membawa motor menjauh sekitar 50 meter dari rumah korban,” jelas AKP Rudy.

    Ketika situasi dirasa aman, Agus pun menghentikan ritualnya dan melarikan diri. Ia kemudian berboncengan dengan Sherly menggunakan motor korban dan kabur.

    Korban yang menyadari telah ditipu segera melapor ke Polres Ponorogo. Tim Satreskrim Polres Ponorogo langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap pasangan ini di Kabupaten Nganjuk.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat (4) KUHP subsider Pasal 362 KUHP dan/atau Pasal 378 KUHP serta Pasal 372 KUHP tentang pencurian dan penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

    “Kedua pelaku kita jerat dengan pasal 363 KUHP, pasal 378 KUHP, dan pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” pungkas AKP Rudy.

  • 10
                    
                        Kepercayaan Publik di Ujung Tanduk: Danantara, Korupsi, dan Ironi Reformasi
                        Nasional

    10 Kepercayaan Publik di Ujung Tanduk: Danantara, Korupsi, dan Ironi Reformasi Nasional

    Kepercayaan Publik di Ujung Tanduk: Danantara, Korupsi, dan Ironi Reformasi
    Dosen Fakultas Syariah IAIN Ponorogo
    PELUNCURAN
    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (
    Danantara
    ) pada Februari 2025, seharusnya menjadi tonggak baru dalam transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
    Dengan ambisi mengelola aset lebih dari 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun, Danantara digadang-gadang sebagai pilar utama dalam penguatan ekonomi nasional.
    Pemerintah menjanjikan bahwa badan ini akan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan aset negara, sekaligus menekan potensi kebocoran keuangan yang selama ini menjadi penyakit kronis dalam pengelolaan BUMN.
    Namun, hanya dalam hitungan hari setelah peresmian tersebut, publik dikejutkan dengan terbongkarnya kasus korupsi besar di tubuh PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun.
    Ironi ini menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai efektivitas reformasi struktural dan integritas tata kelola BUMN di Indonesia.
    Kasus korupsi sebesar ini terungkap di tengah upaya modernisasi dan efisiensi yang digaungkan oleh pemerintah.
    Terungkapnya kasus korupsi ini menimbulkan disonansi kognitif dalam masyarakat. Harapan publik yang tinggi terhadap peningkatan tata kelola BUMN pasca-peluncuran Danantara bertabrakan dengan realitas yang menunjukkan masih maraknya praktik korupsi di institusi negara.
    Fenomena ini menegaskan bahwa perubahan struktural semata tidak cukup untuk memberantas korupsi jika tidak diiringi dengan perubahan budaya dan komitmen kolektif dalam menjalankan prinsip tata kelola yang bersih.
    Kekecewaan ini berpotensi memperkuat sinisme sosial, di mana masyarakat semakin skeptis terhadap komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi.
    Ketika kasus besar seperti ini kembali mencuat, publik semakin percaya bahwa reformasi yang digaungkan pemerintah hanya bersifat kosmetik dan tidak menyentuh akar permasalahan yang sebenarnya.
    Dalam konteks ini, kepercayaan terhadap BUMN dan pemerintah menjadi semakin rapuh, yang pada akhirnya dapat menggerus legitimasi negara di mata rakyat.
    Kasus ini menunjukkan bahwa perubahan struktural seperti pembentukan Danantara tidak otomatis menghilangkan masalah mendasar yang telah mengakar lama, yaitu korupsi sistemik dalam BUMN.
    Reformasi yang dilakukan sering kali hanya sebatas perubahan pada bentuk organisasi, tetapi tidak menyentuh aspek fundamental seperti penguatan integritas individu yang terlibat di dalamnya.
    Tanpa reformasi budaya kerja yang serius, mekanisme baru justru dapat menjadi instrumen baru bagi praktik korupsi yang lebih canggih.
    Jika perubahan hanya bersifat kosmetik tanpa membangun budaya transparansi dan akuntabilitas yang kuat, maka reformasi hanya menjadi ilusi belaka.
    Pemerintah perlu memahami bahwa kebijakan seperti pembentukan superholding bukan solusi instan jika tidak disertai dengan penguatan mekanisme pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.
    Pengalaman menunjukkan bahwa korupsi bukan hanya masalah kelemahan sistem, tetapi juga masalah moralitas dan budaya yang telah berkembang selama bertahun-tahun.
    Penetapan tujuh tersangka dalam kasus ini, termasuk petinggi Pertamina, menegaskan bahwa korupsi di BUMN masih terjadi di level tinggi.
    Ini menimbulkan pertanyaan kritis: di mana sistem pengawasan internal dan eksternal yang seharusnya mendeteksi praktik korupsi sebelum mencapai skala yang begitu besar?
    Lemahnya sistem pengawasan menunjukkan bahwa selama ini pengelolaan BUMN masih jauh dari prinsip
    good corporate governance
    yang ideal.
    Ketidakberdayaan sistem pengawasan ini mencerminkan lemahnya mekanisme
    check and balance
    dalam tata kelola BUMN.
    Jika sistem pengawasan tidak diperbaiki, maka praktik serupa akan terus berulang, dan upaya pemberantasan korupsi hanya akan menjadi reaksi terhadap skandal yang sudah terjadi, bukan pencegahan yang efektif.
    Pemerintah perlu mempertimbangkan sistem pengawasan berbasis teknologi yang lebih transparan dan melibatkan lebih banyak aktor independen untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan.
    Fenomena ini menunjukkan bahwa isu korupsi tetap menjadi perhatian utama masyarakat. Publik bereaksi keras terhadap kasus ini karena skala kerugian yang luar biasa besar dan fakta bahwa itu terungkap hanya beberapa saat setelah pengumuman reformasi besar-besaran.
    Keterkejutan publik bukan hanya pada nilai korupsinya, tetapi juga pada bagaimana praktik tersebut masih bisa berlangsung dalam sistem yang seharusnya sudah diperbaiki.
    Kepercayaan publik merupakan aset yang sangat berharga bagi pemerintahan. Ketika kepercayaan ini dirusak oleh skandal seperti ini, maka pemerintah akan menghadapi tantangan besar dalam membangun legitimasi dan dukungan untuk kebijakan ekonomi dan reformasi lebih lanjut.
    Kesenjangan antara retorika anti-korupsi dan realitas yang terjadi di lapangan membuat masyarakat semakin apatis terhadap upaya pemerintah dalam menata ulang sistem ekonomi dan administrasi negara.
    Kasus ini menegaskan bahwa reformasi dalam pengelolaan BUMN harus bersifat holistik. Pemerintah harus memperbaiki sistem pengawasan internal dengan menerapkan teknologi audit yang lebih canggih dan melibatkan lembaga independen dalam pemantauan BUMN.
    Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah meningkatkan transparansi melalui platform digital yang memungkinkan publik mengawasi pengelolaan dana dan aset negara secara
    real-time.
    Tidak cukup hanya menangkap para pelaku; hukuman yang diberikan harus memiliki efek jera yang kuat.
    Korupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar seharusnya mendapatkan hukuman yang sebanding agar dapat memberikan efek deterens bagi pejabat lain yang berpotensi melakukan hal serupa.
    Selain itu, proses hukum terhadap pelaku korupsi harus berlangsung transparan agar masyarakat dapat melihat bahwa keadilan benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu.
    Publik harus memiliki akses terhadap informasi mengenai kinerja dan keuangan BUMN, sehingga kontrol sosial dapat berfungsi lebih efektif.
    Jika pengelolaan BUMN terus berlangsung secara tertutup, maka peluang terjadinya korupsi akan selalu ada.
    Oleh karena itu, keterbukaan informasi harus menjadi prioritas dalam reformasi tata kelola BUMN untuk memastikan bahwa praktik korupsi tidak lagi menjadi bagian dari sistem.
    Dalam jangka panjang, pendidikan dan pembinaan karakter menjadi kunci dalam menciptakan pemimpin dan pegawai BUMN yang berintegritas.
    Integritas harus menjadi nilai utama dalam proses rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan BUMN.
    Dengan demikian, reformasi tidak hanya berlangsung di level kebijakan, tetapi juga tertanam dalam nilai-nilai yang dianut oleh individu yang menjalankan organisasi tersebut.
    Ironi antara peluncuran Danantara dan terbongkarnya kasus korupsi Pertamina harus menjadi pelajaran bagi pemerintah bahwa reformasi bukan sekadar perubahan nama dan struktur, tetapi membutuhkan perubahan budaya dan komitmen nyata dalam memberantas korupsi.
    Reformasi sejati membutuhkan keberanian politik untuk menindak pelaku korupsi di segala level, tanpa pandang bulu dan tanpa kompromi.
    Tanpa langkah konkret yang mengarah pada perbaikan sistem secara menyeluruh, reformasi hanya akan menjadi sekadar wacana yang terus diulang tanpa hasil nyata bagi masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.