kab/kota: Ponorogo

  • Kasus Bocah SMP Ditembak Tetangga di Ponorogo Tak Berlanjut ke Pengadilan

    Kasus Bocah SMP Ditembak Tetangga di Ponorogo Tak Berlanjut ke Pengadilan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus penembakan bocah SMP oleh tetangganya di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo, akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Kejadian yang bermula dari aksi memancing tanpa izin ini telah melalui proses hukum, namun pihak keluarga korban memilih jalan damai melalui mekanisme restorative justice (RJ).

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kasus tersebut dengan memeriksa korban, saksi-saksi, serta terlapor. Dalam pemeriksaan itu, mereka memang mengakui adanya peristiwa penembakan pelaku kepada bocah yang memancing kolam lele tanpa izin.

    “Dari keterangan para saksi dan pelaku, kejadian ini memang diakui. Namun, pihak keluarga korban juga merasa keberatan jika kasus ini harus berlanjut hingga ke pengadilan,” ujar AKP Rudi, Jumat (14/3/2025).

    Setelah melalui mediasi, keluarga korban dan pelaku berinisial SMT sepakat untuk menyelesaikan perkara ini secara damai. Kesepakatan tersebut juga telah dibuat secara tertulis, di mana pelaku bersedia menanggung seluruh biaya operasi dan perawatan korban.

    Untuk diketahui sebelumnya, merasa kesal kolam lelenya sering dipancingi oleh anak-anak tetangga, warga Desa Madusari Kecamatan Siman berinisial SMT menembak dengan senapan angin bocah SMP asal Desa Beton. Alhasil, korban yang terkena peluru senapan angin di lengan kirinya, merasa kesakitan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara pelaku penembakan pun langsung diamankan oleh jajaran Polsek Siman.

    “Kami sudah amankan pelaku penembakan seorang anak yang masih berusia 12 tahun,” kata Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto.

    Nanang menceritakan kronologi peristiwa penembakan itu, berawal saat korban dan teman-temannya memancing ikan lele di kolam ternak milik pelaku SMT. Pelaku pun mengetahui bahwa kolamnya sedang dipancingi oleh anak-anak. Sehingga mengeluarkan senapan anginnya, untuk menembak anak-anak nakal tersebut. Pun korban dan teman-temannya lari karena perbuatannya diketahui pemilik kolam. Naas, saat lari itu, ada 1 anak-anak yang kesakitan karena terkena tembakan dari pelaku.

    Dengan adanya kesepakatan damai ini, kasus tersebut resmi diselesaikan tanpa proses hukum lebih lanjut. Namun, pihak kepolisian tetap mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat lebih berhati-hati dalam penggunaan senapan angin. (end/ian)

  • Pengangguran Asal Madiun Diringkus Polisi di Ponorogo saat COD Jual Serbuk Petasan

    Pengangguran Asal Madiun Diringkus Polisi di Ponorogo saat COD Jual Serbuk Petasan

  • Jelang Lebaran, Polres Ponorogo Tangkap Pengedar Bahan Peledak untuk Petasan

    Jelang Lebaran, Polres Ponorogo Tangkap Pengedar Bahan Peledak untuk Petasan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya Polres Ponorogo untuk menciptakan suasana Lebaran yang aman dan bebas petasan terus digencarkan. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ponorogo berhasil menangkap seorang pria berinisial MY (28), yang diduga akan mengedarkan bahan baku pembuatan mercon secara ilegal.

    MY diamankan saat hendak bertransaksi dengan pembeli yang dikenalnya melalui media sosial Facebook. Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah serbuk bahan peledak, yang merupakan bahan baku untuk membuat petasan.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, menyatakan bahwa pelaku ditangkap karena menyimpan dan menguasai bahan peledak tanpa izin. Berdasarkan hasil pemeriksaan, MY mendapatkan serbuk peledak tersebut dari salah satu marketplace online, lalu menjualnya kembali melalui Facebook.

    “Saat pelaku akan melakukan transaksi dengan calon pembeli, kami langsung melakukan penangkapan,” ungkap AKP Rudi, Kamis (13/3/2025).

    Di hadapan petugas, MY mengaku baru pertama kali terlibat dalam praktik ini. Ia beralasan terpaksa melakukannya karena desakan ekonomi, terutama setelah kehilangan pekerjaan sejak kontraknya habis pada Desember lalu.

    “Terpaksa, untuk kebutuhan anak,” ujar MY kepada wartawan.

    Pelaku membeli serbuk peledak seharga Rp200 ribu per kilogram, lalu menjualnya kembali dengan harga Rp250 ribu. Ketika ada pembeli yang tertarik dan mengajak bertemu di Kecamatan Sampung, polisi yang sudah mengendus aktivitas ilegal ini langsung melakukan penangkapan sebelum transaksi terjadi.

    Atas perbuatannya, MY dijerat dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat RI tentang kepemilikan dan penyalahgunaan bahan peledak tanpa izin. Ancaman hukuman yang dihadapi tidak main-main, yakni maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara.

    “Kami menerapkan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat RI, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara,” tegas AKP Rudi.

    Polres Ponorogo mengimbau masyarakat untuk tidak bermain petasan atau terlibat dalam peredarannya, terutama menjelang Lebaran, demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama. [end/aje]

  • Mancing Ikan Lele di Kolam Tetangga, Bocah di Ponorogo Ditembak Senapan Angin Pemilik

    Mancing Ikan Lele di Kolam Tetangga, Bocah di Ponorogo Ditembak Senapan Angin Pemilik

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Seorang bocah, Alif (12) warga Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jatim ditembak senapan angin oleh tetangganya sendiri, Sumanto.

    Ini lantaran, Alif dan kawan-kawan memancing ikan lele di kolam milik pelaku Sumanto. Dihadapan petugas, Sumanto mengaku kesal dengan kelakuan Alif dkk.

    Hal itu membuat pelaku Sumanto menembakkan senapan angin secara acak, Selasa (11/3/2025) siang. Hingga menyebabkan proyektil peluru menembus lengan kiri Alif.

    “Korban dibawa ke rumah sakit dan telah dilakukan operasi,” ungkap Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, Rabu (12/3/2025).

    Nanang menjelaskan bahwa pada Selasa (11/3/2025) siang, korban  Alif bersama 4 anaknya mancing secara bergantian di kolam lele milik Sumanto Desa Madusari, Kecamatan Siman, Jatim.

    “Saat itu korban Alif bersama temannya, memancing ikan lele di kolam milik pelaku,” kata mantan Kapolsek Jambon ini kepada Tribunjatim.com.

    Di tengah-tengah memancing, tiba-tiba ada suara dari senapan angin yang ditembakkan pelaku ke arah bocil-bocil itu. Mereka seketika lari.

    “Pada saat di tengah jalan korban Alif merasa kesakitan akibat tembakan senapan angin,” paparnya.

    AKP Nanang mengaku bahwa telah dilakukan operasi untuk mengambil proyektil peluru yg ada di lengannya.

    “Proses hukum karena anak-anak kami limpahkan ke unit PPA untuk perlindungan anak. Kami kenakan pasal perlindungan anak. Pelaku kami amankan,“ pungkasnya

  • TelkomGroup sediakan 35 bus dan 3 rute kapal pada Mudik Gratis BUMN

    TelkomGroup sediakan 35 bus dan 3 rute kapal pada Mudik Gratis BUMN

    Jakarta (ANTARA) – TelkomGroup menyediakan sebanyak 35 bus dan tiga rute kapal laut guna memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan bebas biaya pada program Mudik Gratis BUMN 2025.

    “TelkomGroup terus berkomitmen menghadirkan program yang memberikan manfaat nyata bagi pelanggan. Melalui mudik gratis ini, kami ingin memastikan pelanggan dapat merayakan Lebaran dengan lebih nyaman dan tenang bersama keluarga tercinta,” kata Direktur Enterprise and Business Service Telkom FM Venusiana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Layanan mudik gratis ini diperuntukkan bagi pelanggan setia TelkomGroup dengan alokasi lima bus untuk pelanggan Indibiz, 10 bus dan tiga rute kapal laut untuk pelanggan Telkomsel Poin, serta 20 bus untuk pelanggan Telkomsel Prabayar dan IndiHome.

    Para pemudik akan diberangkatkan dari Museum Satria Mandala, Jakarta, pada 27 Maret 2025, menuju berbagai kota tujuan di Pulau Jawa dengan rute Surakarta, Yogyakarta, Sleman, Magelang, dan Klaten; Semarang, Madiun, Ponorogo, dan Ngawi; serta Surabaya, Madiun, Malang, dan Ngawi.

    Venusiana mengatakan program ini merupakan wujud dukungan TelkomGroup terhadap inisiatif pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.

    “Perjalanan akan dilakukan dengan lengkap, menjamin keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh peserta,” ujar Venusiana.

    Adapun pendaftaran Mudik Gratis TelkomGroup 2025 telah dibuka melalui laman resmi https://mudik2025.telkomgroup.id/ dengan kuota terbatas.

    Informasi lebih lanjut kunjungi https://mudik2025.telkomgroup.id/ atau hubungi layanan pelanggan TelkomGroup.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Bocah SMP Ditembak Tetangga di Ponorogo Tak Berlanjut ke Pengadilan

    Kesal Ikannya Dipancing, Pria Ponorogo Tembak Bocah SMP pakai Senapan Angin

    Ponorogo (beritajatim.com) – Merasa kesal kolam ikan lelenya sering dipancingi, warga Desa Madusari Kecamatan Siman berinisial SMT menembak bocah SMP asal Desa Beton dengan senapan angin. Alhasil, korban yang terkena peluru senapan angin di lengan kirinya.

    Korban yang kesakitan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara pelaku penembakan pun langsung diamankan oleh jajaran Polsek Siman.

    “Kami sudah amankan pelaku penembakan seorang anak yang masih berusia 12 tahun,” kata Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, Rabu (12/3/2025).

    Nanang menceritakan kronologi peristiwa penembakan itu. Awalnya, korban dan teman-temannya memancing ikan lele di kolam ternak milik pelaku SMT.

    Pelaku pun mengetahui bahwa kolamnya sedang dipancingi oleh anak-anak. Sehingga mengeluarkan senapan anginnya, untuk menembak anak-anak nakal tersebut.

    Pun korban dan teman-temannya lari karena perbuatannya diketahui pemilik kolam. Naas, saat lari itu, ada 1 anak-anak yang kesakitan karena terkena tembakan dari pelaku.

    “Korban dan teman-temannya ini tiba-tiba mendengar suara dari senapan angin. Mereka pun lari, dan saat di tengah jalan korban merasakan kesakitan akibat tembakan senapan angin tersebut,” katanya.

    AKP Nanang menyebut saat kejadian, pelaku dimungkinkan sangat emosi, hingga senapan anginnya dikokang sebanyak 3 kali, lalu ditembakkan ke satu anak tersebut. Tembakan dengan jarak kurang lebih 15 meter itu, akhirnya mengenai lengan kiri korban.

    “Kejadian itu kemarin siang sekitar pukul 13.00 WIB,” katanya.

    Informasi yang diketahui Nanang, bahwa pada Selasa (11/3) malam korban dilakukan tindakan operasi, untuk mengambil proyektil peluru di lengan kirinya. Ia menyebut bahwa operasinya lancar, dan peluru bisa diambil dari lengan kiri korban.

    “Korban dalam keadaan sadar, dan masih jalani rawat inap di RSU Muslimat,” katanya.

    Karena korbannya merupakan anak-anak, Polsek Siman melimpahkan proses hukum dari kejadian itu, kepada unit PPA Satreskrim Polres Ponorogo. Tentu pelaku nanti akan dijerat dengan pasal terkait perlindungan anak.

    “Kami limpahkan kasus ini ke unit PPA, pelaku saat ini juga diserahkan ke Polres Ponorogo,” tutup Nanang. [end/beq]

  • TelkomGroup Sediakan Bus & Kapal Laut buat Mudik Gratis, Ini Cara Daftarnya

    TelkomGroup Sediakan Bus & Kapal Laut buat Mudik Gratis, Ini Cara Daftarnya

    Jakarta

    TelkomGroup kembali berpartisipasi dalam Program Mudik Gratis BUMN 2025. Partisipasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk manjakan pelanggan setia dalam merayakan Idul Fitri.

    Direktur Enterprise and Business Service Telkom FM Venusiana mengatakan khusus di tahun ini, pihaknya menyediakan 35 bus serta 3 rute kapal laut guna memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan bebas biaya.

    “TelkomGroup terus berkomitmen menghadirkan program yang memberikan manfaat nyata bagi pelanggan. Melalui mudik gratis ini, kami ingin memastikan pelanggan dapat merayakan Lebaran dengan lebih nyaman dan tenang bersama keluarga tercinta,” kata Venusiana dalam keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).

    Mudik gratis TelkomGroup Foto: dok. TelkomGroup

    Layanan mudik gratis ini diperuntukkan bagi pelanggan setia TelkomGroup dengan alokasi sebagai berikut:
    – 5 bus untuk pelanggan Indibiz
    – 10 bus dan 3 rute kapal laut untuk pelanggan Telkomsel Poin
    – 20 bus untuk pelanggan Telkomsel Prabayar dan IndiHome

    Para pemudik akan diberangkatkan dari Museum Satria Mandala, Jakarta, pada 27 Maret 2025, menuju berbagai kota tujuan di Pulau Jawa. Berikut rute perjalanannya:

    – Surakarta, Yogyakarta, Sleman, Magelang, Klaten.
    – Semarang, Madiun, Ponorogo, Ngawi.
    – Surabaya, Madiun, Malang, Ngawi.

    “Perjalanan akan dilakukan dengan perjalanan lengkap, menjamin keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh peserta,” tuturnya.

    Venusiana mengimbau agar para pelanggan yang ingin ikut program tersebut segera melakukan pendaftaran. Sebab program tersebut memiliki kuota untuk perjalanan mudik ke setiap daerah.

    “Mengingat kuota terbatas, pelanggan disarankan untuk segera mendaftar guna memastikan ketersediaan tempat. Program ini merupakan wujud dukungan TelkomGroup terhadap inisiatif pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman,” ungkapnya.

    Sebagai informasi tambahan, untuk pendaftaran Mudik Gratis TelkomGroup 2025 bisa melalui website https://mudik2025.telkomgroup.id/. Informasi lebih lanjut bisa kunjungi https://mudik2025.telkomgroup.id/ atau hubungi layanan pelanggan TelkomGroup.

    (prf/ega)

  • 4 Pengemis Berpenghasilan Fantastis di Ponorogo: Kantongi Rp12 Juta Sebulan hingga Punya 4 HP – Halaman all

    4 Pengemis Berpenghasilan Fantastis di Ponorogo: Kantongi Rp12 Juta Sebulan hingga Punya 4 HP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya sudah ada 4 pengemis berpenghasilan fantastis yang diamankan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Jawa Timur.

    Keempatnya berpenghasilan antara Rp 6 juta hingga Rp 12 juta sebulan.

    Bahkan, satu pengemis disabilitas memiliki 4 handphone android keluaran terbaru.

    Berikut 4 pengemis berpenghasilan fantastis yang diamankan di Ponorogo, Jawa Timur, dirangkum TribunJatim.com, Selasa (11/3/2025):

    Pengemis perempuan berinisial WN diamankan Dinsos Ponorogo pada Sabtu (8/3/2025).

    Saat meminta-minta WN tidak sendirian, ia ditemani oleh sang anak yang masih berusia 2,5 tahun.

    WN bukanlah warga asli Ponorogo, ia rela datang dari Madiun untuk mengemis.

    Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi menjelaskan, WN berasal dari keluarga pengemis.

    Suaminya juga mencari rupiah dengan cara meminta-minta.

    Selain itu, WN memiliki 5 orang anak yang semuanya pernah diajak mengemis.

    “Anaknya itu lima ya. Jadi semua anaknya itu waktu kecil selalu dibawa untuk mengemis,” kata Supriyadi.

    WN diketahui dalam sehari mampu mendapatkan uang dari belas kasih orang sampai Rp 200 ribu.

    “Satu hari ya kalau sekarang penghasilannya ada Rp 200 ribu.”

    “Dikalikan berarti 6 juta. Kan berarti gaji PNS saja kalah,” ucap Supriyadi.

    PENGEMIS ELIT – Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap WN yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. WN berpenghasilan Rp6 juta per bulan, ia juga terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah. (Dinsos P3A Ponorogo)

    Dinsos Ponorogo kembali mengamankan 3 pengemis dengan berpenghasilan fantastis pada Selasa (11/3/2025).

    Adapun identitas ketiganya adalah S, DU, dan M, yang berasal dari berbagai daerah.

    “Hari ini,  kita lakukan penanganan kembali ada 3 pengemis. Kesemuanya dari luar kita, ada dari Blitar, Madiun, dan Sragen,” kata Supriyadi.

    Supriyadi kemudian menguraikan sosok masing-masing pengemis tersebut.

    Pertama ada DU yang jauh-jauh datang dari Sragen, Jawa Tengah ke Ponorogo, Jawa Timur, untuk mengemis.

    Ia mulai meminta-minta sejak pukul 09.00 WIB.

    DU diketahui dalam sehari bisa mengantongi uang Rp 400 ribu.

    Saat ditangkap, ia sudah mengantongi Rp 174 ribu.

    Jika dijumlahkan dalam sebulan, DU bisa memiliki penghasilan mencapai Rp 12 juta.

    “Kalau ini bahkan sebulan mencapai Rp 12 juta,” tegasnya.

    Pengemis kedua, ada berinisial S.

    Ia berasal dari Blitar, Jawa Timur.

    S mengaku kepada petugas bisa mendapatkan Rp 340 ribu dalam sehari.

    Petugas Dinsos sempat dikejutkan saat membongkar tas milik S.

    Ditemukan 4 buah HP Android keluaran terbaru.

    Pengemis terakhir, berinisial M dari Kabupaten Madiun.

    Ia merupakan pengemis dengan keterbatasan fisik alias disabilitas.

    Supriyadi menegaskankan, 3 tiganya merupakan pemain lama.

    “Mereka itu pemain lama. Tiga-tiganya beberapa kali kita tertibkan, sudah dapatkan layanan rehabilitasi, ternyata kembali ke jalan lagi,” bebernya.

    Supriyadi dalam kesempatannya mengakui Ponorogo menjadi lahan basah bagi para pengemis pendatang.

    Para pengemis tidak mau bekerja karena sudah merasa nyaman meminta-minta.

    “Bahasa orang Ponorogo awean, luman, lebih enek ngemis. Tertibkan semua dari luar Ponorogo,” tegasnya.

    Terakhir, Supriyadi berharap warga lebih baik menyalurkan bantuannya ke lembaga resmi.

    “Kalau boleh mengimbau jangan dikasih. Bagi pengguna jalan memang Rp1.000 sampai Rp2.000 receh tidak berarti. Tetapi jika dikumpulkan menjadi banyak,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ponorogo Jadi Sasaran Empuk Pengemis Kaya, Ada yang Punya Rumah Mewah hingga Menginap di Hotel 

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

  • Balon Udara dengan Petasan Jatuh di Wonogiri, 8 Remaja Ponorogo Jadi Tersangka

    Balon Udara dengan Petasan Jatuh di Wonogiri, 8 Remaja Ponorogo Jadi Tersangka

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah balon udara berukuran besar yang disertai petasan gagal meledak jatuh di wilayah Wonogiri, Jawa Tengah. Insiden ini berujung pada penangkapan 8 remaja asal Ponorogo. Yang mana merekalah yang membuat balon dan petasan tersebut. Alhasil, 8 remaja yang 5 diantaranya masih dibawah umur itu, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

    Balon udara tanpa awak itu ditemukan jatuh di Desa Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, pada 29 Januari 2025. Meski tidak menyebabkan korban jiwa, temuan sejumlah petasan berukuran besar yang belum sempat meledak menimbulkan kekhawatiran warga. Polisi segera melakukan penyelidikan dan berhasil melacak bahwa balon tersebut diterbangkan dari Ponorogo, Jawa Timur.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa balon tersebut dibuat dan diterbangkan oleh 8 remaja Ponorogo. Aksi mereka berawal dari inisiatif salah satu pelaku, IAZ, yang ingin menerbangkan balon udara saat Ramadan. Ia lalu mengajak VLN, VCK, RFE, RFA, dan ABR untuk ikut serta dengan cara patungan, hingga terkumpul dana sekitar Rp2 juta.

    Pada 26 Januari 2025, para pelaku bersama dua remaja lain, IDF dan ATS, menerbangkan balon udara dari sebuah area persawahan di Desa Bogem, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Balon itu dilengkapi dengan rangkaian petasan berukuran 15 hingga 30 cm yang dipasang di bagian bawahnya.

    “Balon sempat terbang ke arah barat, membawa serta petasan,” kata AKP Rudi, Selasa (11/3/2025).

    Para pelaku dijerat dengan Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Mereka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atau bahkan seumur hidup.

    “Dari 8 tersangka, 5 di antaranya masih di bawah umur, yakni VLN, VCK, RFE, RFA, dan ABR. Meski begitu, semuanya tetap akan kami proses hukum,” tegas AKP Rudi.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk tidak melakukan aksi serupa. Selain membahayakan diri sendiri, penerbangan balon udara tanpa izin yang dilengkapi petasan juga berisiko mengancam keselamatan banyak orang. [end/but]

  • Dari Sakit Gigi, Mengapa Mbok Yem Penjaga Gunung Lawu Bisa Sesak Napas? Ini Penjelasan Secara Medis – Halaman all

    Dari Sakit Gigi, Mengapa Mbok Yem Penjaga Gunung Lawu Bisa Sesak Napas? Ini Penjelasan Secara Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO – Wakiyem alias Mbok Yem, penjaga Gunung Lawu dirawat di Rumah Sakit karena sakit. Separah apa kondisinya sampai harus melakukan rawat inap. 

    Dilansir Tribunnews.com sebelumnya, publik dikejutkan dengan kabar turunnya  dari warung tertinggi miliknya di luar tradisi. 

    Kondisi kesehatannya membuat Mbok Yem turun gunung ditandu turun dari puncak Gunung Lawu. 

    Keluarga membawanya ke Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) di Ponorogo, Jawa Timur. 

    Saat ditemui Tribun Jatim (Tribunnews.com Network) di RS yang terletak di Jalan dr Sutomo Ponorogo pekan lalu, di tubuh Mbok Yem masih terlihat selang infus serta oksigen masih terpasang.

    Berikut perjalanan sakit dan penjelasan medis terkait kondisi Mbok Yem penjaga Gunung Lawu. 

     

    Berawal dari sakit gigi 

    SOSOK MBOK YEM – Pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem, saat ditandu turun gunung pada 2022 (kiri) dan Mbok Yem ketika dirawat di RSU Aisyiyah, Jumat (7/3/2025) (kanan). (Instagram @magetanbanget via Kompas.com/TribunJatim.com Pramita Kusumaningrum)

    Mbok Yem mengatakan kondisinya drop berawal dari sakit gigi. 

    “Dari sakit gigi,” ungkap Mbok Yem, ditemui Sabtu (8/3/2025) silam. 

    Mbok Yem menjelaskan gigi miliknya ada yang goyang.

    Karena kondisi giginya ini, ia sampai merasakan pusing jika ada makanan yang nyangkut di gigi,

    “Kalau nyangkut makanan itu, kene munyer-munyer (berputar-putar),” kata Mbok Yem sambil memegang kepalanya.

    Kondisi itu, kata dia, membuat dirinya enggan makan. Sehingga membuat Mbok Yem lemas. Pun beberapa waktu terakhir Mbok Yem mengaku telah jatuh tiga kali.

    “Ya tibo ng jogan kui lo, ping telu (jatuh di lantai itu lo, sampai tiga kali,”  sambung Mbok Yem.

    Menurut Mbok Yem, ini pengalaman pertamanya masuk Rumah Sakit. 

    Biasanya jika sakit, termasuk sakit gigi ia hanya berobat ke petugas medis di sekitar Gunung Lawu. 

    “Pertama kali ini masuk rumah sakit, biasanya sakit ya suntik sudah sembuh,” tuturnya. 

    Sesak napas, Mbok Yem didiagnosa pneumonia 

    Dari hasil pemeriksaan medis tim dokter RSU Aisyiyah, bahwa pemilik warung dengan lokasi tertinggi di Indonesia ini mengalami pneumonia.

    “Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rongsennya ya pneumonia,” kata Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh. Arbain.

    Menurut Arbain, nenek berusia 82 tahun ini kondisinya saat masuk ke Rumah Sakit mengalami sesak napas. 

    “Awalnya, saat hari pertama dirawat kondisinya lemah dan tidak mau makan karena sesak napas,” tegas Bain.

    Beberapa hari dirawat, kata dia, saat ini kondisi Mbok Yem sudah membaik.

    Meski, kondisi Mbok Yem masih dipasang oksigen.

    “Membaik di sini dibandingkan sebelumnya kondisinya lebih baik. Sudah bisa diajak komunikasi, tetapi tidak bisa cepat-cepat ngomongnya, kan kalau ngomong cepat sesak,” pungkasnya.

    Penjelasan medis dari sakit gigi merambat hingga pneuomonia

    Lantas, mengapa bisa sakit gigi seperti yang dialami Mbok Yem merambat dan menyebabkan sesak napas? 

    Mengutip laman Kemenkes, dijelaskan jika sakit gigi adalah kondisi ketika gigi mengalami rasa sakit atau nyeri, dengan tingkatan keparahan yang bervariasi. 

    Ilustrasi. (istimewa)

    Pada kebanyakan kasus, ini adalah akibat dari berbagai masalah pada gusi ataupun gigi. 

    Penyebab sakit gigi yang utama adalah kerusakan pada gigi. Bakteri yang hidup di mulut dapat bertumbuh dengan baik akibat gula atau sari dalam makanaan yang d konsumsi. 

    Bakteri kemudian membentuk plek lengket yang menempel pada permukaan gigi. Asam yang berbentuk dari bakteri dalam plak dapat mengikis lapisan putih keras dibagian luar gigi (enamel) dan menciptakan rongga. 

    Sakit Gigi tidak bisa diobati jika disebabkan oleh infeksi yang lebih serius. Seperti abses, menunda pengobatan bisa menyebabkan mengalami berbagai komplikasi serius, misalnya kehilangan gigi, infeksi darah bakteri atau mediastinitis, serta peradangan ruang antara paru paru. 

    Komplikasi yang terjadi apabila sakit gigi terutama infeksi pada gigi antara lain abses gigi berupa gumpalan nanah disekitar gigi atau gusi, peradangan seperti bakteri yang membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh lain, seperti otot jantung, ginjal, hidung, mata dan sendi, infeksi darah berupa infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak mulut dan wajah, dan menyebabkan pneumonia.

    Hal ini dikuatkan penjelasan dokter. 

    Dari arsip berita Tribunnews.com, dokter spesialis paru Dr dr Fathiyah Isbaniah, Sp P(K) FISR mengatakan penting untuk menjaga kebersihan mulut demi mencegah Pneumonia.

    Ilustrasi Gambar Pneumonia (Tangkapan layar healthline.com)

    “Kuman atau bakteri di mulut kita sering migrasi, dan bisa turun ke dalam paru-paru.
    Pada orang sehat dengan daya tahan tubuh baik, hal ini tidak menyebabkan penyakit,” ungkapnya.

    Namun tidak pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.

    Apa lagi dengan pasien yang sudah memiliki penyakit sebelumnya.

    “Apa bila kebersihan mulu tidak terjaga, dengan sangat mudah mengalami Pneumonia. Kuman akan masuk ke saluran pernapasan bawah,” katanya lagi.

     

    Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah Pneumonia.

    Tidak hanya menjaga kesehatan bibir dan mulut, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya Pneumonia.

    Perlu diketahui, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan pengisian cairan atau nanah di kantung udara paru-paru. Pneumonia juga dikenal sebagai paru-paru basah. 

     

    Sakit, Mbok Yem tetap layani pendaki Gunung Lawu hingga dinihari 

    Walaupun begitu, Mbok Yem tetap melayani pembeli. Dia menuturkan terkadang jam 2 dini hari masih melayani para pendaki yang kelaparan.

    “Jam 2 ngono lagi leren (jam 2 begitu terkadang baru bisa istirahat). Yo kadang gorengne ndok (terkadang membuat pesanan telur goreng),” tegasnya.

    Mbok Yem tidak mau turun. Hingga Selasa (4/3/2025) Mbok Yem berhasil dibujuk untuk turun Gunung Lawu dengan ditandu.

    Mbok Yem juga meminta doa untuk segera sehat. Kemudian dia bisa kembali berjualan di puncak Gunung Lawu.

    “Aku dungakno ndang mari ya (aku tolong doakan cepat sembuh). Ben iso dodolan neh (biar bisa jualan kembali),” pungkasnya.

    Mbok Yem turun Gunung Lawu lebih cepat

    Kolase foto Mbok Yem (80) mudik menempuh perjalanan dari ketinggian 3170 mdpl Gunung Lawu, Warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu tampak depan dan Viral Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Turun Gunung dengan Tandu (Surya.co.id/Feb/Kompas.com/Anggara/Tiktok @jun_alwii)

    Tradisi Mbok Yem turun dari Gunung Lawu biasanya mulai terlihat jelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, pada tahun 2025, tradisi tersebut terpaksa dilakukan lebih awal.

    Sebab, Mbok Yem alias Wakiyem ditandu beberapa orang untuk turun gunung, pada Selasa (4/3/2025), atau lebih tepatnya puasa hari keempat.

    Beberapa pria menandu Mbok Yem alias Wakiyem secara bergantian. Seperti lebaran tahun lalu, Mbok Yem mudik turun gunung dari warungnya, Hargo Dalem Gunung Lawu via Cemorosewu.

    Sekedar diketahui, Tradisi Mbok Yem turun dari Gunung Lawu biasanya mulai terlihat jelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, pada tahun 2025, tradisi tersebut terpaksa dilakukan lebih awal.

    Sebab, Mbok Yem alias Wakiyem ditandu beberapa orang untuk turun gunung, pada Selasa (4/3/2025), atau lebih tepatnya puasa hari keempat.

    Beberapa pria menandu Mbok Yem alias Wakiyem secara bergantian. Seperti lebaran tahun lalu, Mbok Yem mudik turun gunung dari warungnya, Hargo Dalem Gunung Lawu via Cemorosewu.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum)