kab/kota: Ponorogo

  • Libur Lebaran 2025, Kunjungan Wisata di TMII dan Candi Melonjak

    Libur Lebaran 2025, Kunjungan Wisata di TMII dan Candi Melonjak

    Jakarta, Beritasatu.com – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatat lonjakan kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi yang dikelolanya selama libur Lebaran 2025. Selain itu, penyelenggaraan arus mudik dan balik melalui bandara-bandara yang dikelola InJourney berlangsung lancar, dengan total pergerakan penumpang mencapai 9,16 juta orang pada periode 21 Maret hingga 8 April 2025.

    Melalui berbagai program khusus selama musim libur, seluruh anak usaha InJourney memberikan pelayanan optimal yang menghadirkan pengalaman menyenangkan bagi wisatawan, mulai dari destinasi pariwisata, layanan hospitality, hingga retail.

    “Lebaran adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia yang berdampak langsung pada sektor aviasi dan pariwisata. Kami di InJourney Group melakukan persiapan maksimal agar masyarakat dapat menikmati libur Lebaran dengan aman dan nyaman. Kami bersyukur seluruh layanan, mulai dari bandara, retail, pariwisata hingga perhotelan, berjalan dengan baik,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

    Dari sisi destinasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mencatat peningkatan signifikan jumlah pengunjung. Selama periode 31 Maret–8 April 2025, tercatat 146.298 orang memadati ikon wisata keluarga tersebut, dengan puncak kunjungan terjadi pada 2 April 2025 (H+2 Lebaran) sebanyak 25.000 pengunjung.

    Wahana favorit seperti kereta gantung, taman burung, dan anjungan daerah tetap menjadi primadona. Anjungan daerah menarik perhatian karena menyajikan kekayaan budaya dari berbagai penjuru Indonesia. TMII juga menghadirkan bazar UMKM yang menjajakan kuliner khas Nusantara.

    Melalui program Jelajah Seru Lebaran di TMII, pengunjung disuguhi berbagai acara menarik, antara lain:

    Pawai Obor dari Plaza Promenade menuju Plaza Kori Agung,Bazar Oase Nusantara,Atraksi budaya seperti Tari Kecak, Lompat Batu, Kuda Lumping, Sisingaan, dan Reog Ponorogo,Jelajah Malam Museum,Perdana Ria Jakarta di Plaza Lokomotif,Senandung Lebaran bersama band lokal.

    Sementara itu, program “Lebaran di Candi” yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management (IDM) juga sukses menarik wisatawan.

    Total kunjungan ke Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Teater Pentas mencapai 207.565 pengunjung, naik 23,22% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 168.452 pengunjung. Capaian ini juga melampaui target yang ditetapkan sebesar 175.297 pengunjung.

    Perincian kunjungan selama periode libur Lebaran 2025:

    Candi Borobudur: 76.293 pengunjung (naik 4,8%)Candi Prambanan: 121.210 pengunjung (naik 39,24%)Ratu Boko: 6.715 pengunjung (naik 2,44%)Teater Pentas: 4.347 pengunjung (naik 44,66%)

    Atraksi budaya seperti Ramayana Ballet Prambanan, Roro Jonggrang, dan Shinta Obong menjadi daya tarik utama, dengan total penonton mencapai 3.617 orang.

    Sebagai bagian dari kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, InJourney, dan Visinema, kegiatan “Lebaran di Candi” juga menghadirkan karakter animasi Jumbo dalam Pasar Medhang, yang turut meramaikan suasana.

    Program ini turut memberdayakan 2.500 UMKM lokal, 1.500 seniman, dan 900 tenaga kerja lokal di sekitar kawasan candi selama periode libur Lebaran 2025, menunjukkan sinergisitas antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

  • Waspada Hujan hingga Awan Tebal akan Terjadi di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Waspada Hujan hingga Awan Tebal akan Terjadi di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, Jawa Timur, diimbau untuk bersiap menghadapi cuaca yang cenderung tidak stabil pada Kamis, 10 April 2025. Menurut prakirawan cuaca BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., hujan ringan dan kondisi langit berawan akan mendominasi sebagian besar waktu di tiga daerah tersebut.

    Di Kabupaten Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan hujan ringan yang turun pada pukul 06.00 WIB. Setelahnya, cuaca berangsur membaik dengan kondisi berawan dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Sore hari, langit diperkirakan akan cerah berawan, namun menjelang malam, awan kembali menyelimuti wilayah ini.

    Suhu udara berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban udara mencapai 77 sampai 97 persen, Sementara itu, angin bertiup dari arah utara dengan kecepatan 5,5 km/jam.

    Magetan pun mengalami pola cuaca yang serupa. Pagi hari dimulai dengan hujan ringan, dan setelahnya langit diprediksi berawan hingga sore menjelang malam. Meski tidak hujan, wilayah ini tetap diselimuti awan dengan suhu udara relatif lebih sejuk dibandingkan Ngawi, yakni antara 22 hingga 27 derajat Celcius.

    “Angin di Magetan bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 9,9 km/jam, dan kelembaban udaranya cukup tinggi, yaitu 79 hingga 97 persen,” ujar Oky saat memberikan penjelasan terkait prakiraan cuaca wilayah ini.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Ponorogo sedikit berbeda. Meski pagi hingga siang hari diperkirakan hanya akan berawan, namun pada sore hari diprediksi akan terjadi hujan yang disertai petir. Cuaca kembali berawan pada malam harinya.

    “Kami menghimbau warga Ponorogo agar waspada terhadap potensi hujan petir di sore hari, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan,” tutur Oky.

    Suhu udara di Ponorogo berada pada kisaran 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban 69 hingga 97 persen, dan angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 6,2 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang cukup bervariasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung, serta terus mengikuti pembaruan informasi dari BMKG. (mnd/ian)

  • Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 April 2025

    Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek Surabaya 9 April 2025

    Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan menjadi korban pembunuhan di salah satu kamar hotel Di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Pelaku menyerahkan diri ke Polisi, setelah menghabisi nyawa korban secara keji, Rabu (09/04/2025).
    “Benar telah terjadi
    kasus pembunuhan
    di kamar 723 hotel Jaas Permai,” ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro di lokasi kejadian, Rabu (09/04/2025).
    Diketahui, korban berinisial YL (24) warga Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Sedangkan pelaku berinisial SE (40) warga Desa Kamulan Kecamatan Durenan Trenggalek.
    Pelaku menghabisi nyawa korban diperkirakan antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (09/04/2025).
    Awalnya, pelaku pesan kamar hotel yang berada di Jalan Mayjen Sungkono Trenggalek sekitar pukul 07.30 WIB, Rabu (09/04/2025). Kemudian sekitar 09.00 WIB korban menyusul pelaku ke kamar hotel.
    “Sebelum pembunuhan, terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban,” ujar Eko.
    Di dalam kamar hotel terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku, hingga akhirnya terjadi pembunuhan.
    Setelah membunuh korban, pelaku keluar kamar hotel sekitar pukul 12.00 WIB dan menyerahkan diri ke Kantor Polres Trenggalek.
    “Pelaku SE menyerahkan diri ke Kantor Polres Trenggalek,” ungkap Eko.
    Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku tega membunuh kekasihnya sendiri lantaran cemburu.
    Korban menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul berkali-kali menggunakan martil di bagian kepala.
    “Pelaku kecewa dengan korban, lantaran korban akhir-akhir ini sulit diajak bertemu, dan seringkali menjalin komunikasi dengan mantan suaminya,” ungkap Eko.
    Atas kejadian tersebut, tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa martil, alat untuk menghabisi nyawa korban, serta barang bukti lain yang ada kaitannya dengan kasus pembunuhan tersebut.
    “Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek, untuk menjalani autopsi,” ungkap Eko.
    Diketahui, korban tewas akibat pukulan benda keras. Korban mengalami luka parah di bagian kepala.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Balon Udara Hiasi Langit Pacitan, Beberapa Jatuh di Permukiman Warga

    Puluhan Balon Udara Hiasi Langit Pacitan, Beberapa Jatuh di Permukiman Warga

    Pacitan (beritajatim.com) – Langit Pacitan dalam beberapa hari terakhir dihiasi pemandangan tak biasa. Puluhan balon udara tanpa awak terlihat beterbangan di sejumlah wilayah, bahkan beberapa di antaranya dilaporkan jatuh di permukiman warga. Kejadian ini menimbulkan keresahan masyarakat, terutama terkait potensi bahaya yang ditimbulkan.

    Balon-balon berukuran bervariasi itu terlihat melintas di berbagai kawasan. Sejumlah warga melaporkan jatuhnya balon udara di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, serta Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung. Meski tradisi menerbangkan balon udara kerap dilakukan masyarakat dari daerah sekitar seperti Ponorogo dan Tulungagung, warga Pacitan mengaku khawatir dengan dampaknya.

    “Kami takut kalau balon itu jatuh dan menimbulkan kebakaran, apalagi kalau pakai petasan,” ungkap salah satu warga.

    Kekhawatiran warga bukan tanpa alasan. Balon udara yang menggunakan bahan peledak seperti petasan dinilai sangat berisiko, baik terhadap keselamatan jiwa maupun potensi gangguan penerbangan.

    Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, turut angkat bicara mengenai fenomena ini. Ia mengimbau warga untuk tidak menerbangkan balon udara, terutama yang menggunakan bahan berbahaya.

    “Kami minta masyarakat tidak menerbangkan balon udara karena sangat berbahaya. Selain bisa memicu kebakaran, juga dapat mengganggu jalur penerbangan dan melukai orang lain,” tegasnya, Rabu (9/4/2025).

    Kapolres menegaskan bahwa penggunaan bahan peledak tanpa izin dalam balon udara merupakan tindakan yang melanggar hukum. Pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku yang terbukti melanggar.

    “Bisa dijatuhi pasal dan sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tandasnya.

    Pihak kepolisian berharap kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban tetap terjaga, termasuk tidak ikut-ikutan dalam tradisi yang berpotensi membahayakan tersebut. (tri/but)

  • 5 Balon Udara Berisi Petasan Diamankan di Ponorogo, Diduga Diterbangkan dari Luar Kota

    5 Balon Udara Berisi Petasan Diamankan di Ponorogo, Diduga Diterbangkan dari Luar Kota

    Ponorogo (beritajatim.com) – Polsek Sampung Polres Ponorogo mengamanakan 5 balon udara dan 2 renteng yang berisi puluhan petasan yang belum meledak. Kuat dugaan balon-balon udara tanpa awak itu, diterbangkan dari luar kota dan turun di beberapa wilayah di Kecamatan Sampung.

    Bahkan, salah satu balon jatuh di pekarangan rumah kosong di Desa Karangwaluh. Siapa dibalik penerbangan balon udara tanpa awak itu, masih dalam proses lidik polisi.

    “Jadi selama Operasi Ketupat Semeru ini, Polsek Sampung berhasil menemukan balon-balon udara yang mendarat di wilayah Kecamatan Sampung,” kata Kapolsek Sampung AKP Agus Suprianto, Rabu (9/4/2025).

    Agus mengungkapkan bahwa 5 balon yang ditemukan ini, terdiri dari 2 balon berukuran besar. Di mana dalam salah satu balon udara itu, ada petasan yang menempel dan belum meledak. Sementara 3 balon sisanya di berukuran kecil. Jumlah balon itu ditemukan di pekarangan rumah kosong di Desa Karangwaluh, di area persawahan Desa Kunti dan Desa Carangrejo.

    “Balon-balon ini ditemukan di Desa Karamgwaluh, Desa Kunti dan Desa Carangrejo. Bahkan yang jatuh di pekarangan rumah kosong itu, bersama 2 renteng berisi puluhan petasan yang belum meledak,” katanya.

    Pihak kepolisian pun masih melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku dibalik terbangnya 5 balon udara tanpa awak yang membahayakan tersebut.

    “Untuk sementara masih dalam proses penyelidikan, terkait siapa yang menerbangkan dan dari mana balon itu dinaikkan,” pungkasnya.

    Penerbangan balon udara berisi petasan sudah lama dilarang karena membahayakan keselamatan warga dan rawan memicu kebakaran. Apalagi dalam kondisi mudik Lebaran seperti saat ini, aktivitas semacam ini sangat mengganggu keamanan masyarakat.

    Polisi mengimbau masyarakat yang menemukan benda mencurigakan di sekitar pekarangan atau sawah untuk segera melapor ke aparat setempat. [end/aje]

  • VIDEO: Hari Pertama Masuk, Puluhan ASN Telat dan Nekat Terobos Portal

    VIDEO: Hari Pertama Masuk, Puluhan ASN Telat dan Nekat Terobos Portal

    Puluhan ASN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terlambat mengikuti apel di hari pertama masuk usai libur lebaran. Mereka yang terlambat nekat menerobos portal yang sudah ditutup.

    Ringkasan

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini di Ngawi, Magetan, Ponorogo: Waspadai Perubahan Mendadak

    Prakiraan Cuaca Hari Ini di Ngawi, Magetan, Ponorogo: Waspadai Perubahan Mendadak

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Rabu, 9 April 2025 diprediksi akan mengalami variasi yang cukup mencolok. Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga wilayah ini akan mengalami perubahan cuaca sejak pagi hingga malam hari. Perbedaan pola cuaca tersebut membuat warga diharapkan lebih memperhatikan kondisi langit, terutama jika memiliki aktivitas di luar ruangan.

    Di Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah pada pukul 06.00 WIB. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama. Menjelang siang hingga sore hari, langit Ngawi diperkirakan akan tertutup awan.

    “Malam harinya pun meski sedikit lebih cerah, cuaca tetap berawan,” ujar Oky pada Selasa (8/4).

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban udara mencapai 68 hingga 97 persen. Sementara itu, arah angin bertiup dari Barat Laut dengan kecepatan sekitar 4 km/jam.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Magetan menunjukkan situasi yang cukup berbeda. Pada pukul 06.00 WIB, kota ini diprediksi mengalami hujan ringan. Akan tetapi setelah itu, langit akan berubah menjadi cerah terang mulai pukul 09.00 WIB.

    Cuaca kemudian menjadi berawan mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Menjelang malam, langit Magetan kembali cerah. Dengan suhu udara antara 22 hingga 28 derajat Celcius, kelembaban di wilayah ini cukup tinggi, yaitu antara 75 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 5,2 km/jam.

    Adapun di Ponorogo, pagi hari akan diawali dengan kondisi cerah berawan. Cuaca akan membaik dan berubah menjadi cerah dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Namun menjelang sore hingga malam, langit kembali diselimuti awan.

    “Kami perkirakan awan akan mendominasi langit Ponorogo mulai pukul 15.00 sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Oky.

    Suhu udara di Ponorogo berada di kisaran 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban udara antara 69 hingga 97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,1 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang cukup dinamis ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca mendadak.

    “Kami sarankan untuk terus memantau informasi cuaca terkini, khususnya bagi masyarakat yang hendak bepergian atau memiliki kegiatan di luar rumah,” tutup Oky. (mnd/ian)

  • Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 April 2025

    Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas Megapolitan 8 April 2025

    Pramono Lepas 1.700 Santri Pondok Pesantren Gontor di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    melepas ribuan santri yang bakal kembali ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, di Monas Sisi Tenggara, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
    “Pemprov DKI Jakarta mengantarkan santri Gontor yang jumlahnya kurang lebih 1.700 siswa. Saya secara khusus mendoakan santri ini mudah-mudahan berhasil dalam menuntut ilmu,” ucap Pramono, Selasa.
    Dalam acara tersebut, ribuan santri tampak mengenakan seragam khas berupa kemeja putih, celana bahan hitam, dan peci hitam. Mereka berbaris rapi di lapangan Monas sebelum diberangkatkan menggunakan sembilan unit bus.
    Tampak pula keluarga para santri yang turut mengantar dan melepas kepergian anak-anak mereka dengan haru dan doa.
    Menurut Pramono, Gontor jadi salah satu ponpes yang telah melahirkan banyak tokoh nasional.
    Ia mencontohkan sejumlah tokoh nasional yang merupakan alumni Gontor, di antaranya mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
    “Seperti kita ketahui bersama Gontor melahirkan santri-santri yang modern, yang NKRI banget, yang terbuka wawasannya dan sudah terbukti diantara santri itu menjadi pemimpin pada level nasional saat ini,” kata Pramono.
    Pramono berharap para santri kelak kembali ke Jakarta untuk mengembangkan ilmunya di berbagai bidang, baik keagamaan, pendidikan, maupun umum.
    “Terakhir, karena mereka berangkat dari Jakarta, begitu lulus mereka bisa kembali ke Jakarta untuk mengembangkan apakah ilmunya dibidang keagamaan, pendidikan, umum, karena saya tahu Gontor mempunyai keunggulan keahlian dalam hal itu,” ujarnya.
    Pramono tak pernah ragu
    Ponpes Gontor
    mampu mencetak generasi pemimpin bangsa.
    “Secara khusus saya mendoakan mudah-mudahan Gontor tetap pada posisi dan perannya melahirkan pemimpin bangsa bagi republik ini,” ungkap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat pada Selasa, 8 April 2025, menunjukkan pola yang bervariasi. Tiga wilayah yang menjadi sorotan adalah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Ketiganya diprediksi akan mengalami cuaca dominan berawan, dengan hujan ringan di beberapa titik. Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan dari BMKG Juanda.

    “Secara umum, wilayah Ngawi hingga Ponorogo akan didominasi cuaca berawan, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap hujan ringan, terutama di Ponorogo pada pagi hari,” ujar Oky pada Senin (7/4).

    Di Ngawi, cuaca cenderung stabil sepanjang hari. Langit akan tetap berawan dari pagi hingga malam, dengan suhu berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius. Kelembaban udara di wilayah ini cukup tinggi, mencapai 96 persen pada waktu tertentu, dengan angin yang bertiup dari arah Selatan berkecepatan sekitar 11,2 km/jam. Kondisi ini memberikan suasana yang cukup nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca berawan dari pagi hingga sore, namun akan berubah menjadi cerah berawan pada malam hari. Suhu udara di Magetan lebih sejuk, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup lebih kencang dari arah Selatan dengan kecepatan 13,1 km/jam.

    “Magetan menunjukkan kondisi yang relatif tenang, tapi tetap kami pantau karena bisa terjadi perubahan mendadak, terutama menjelang malam,” tambah Oky.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan menghadapi cuaca yang lebih bervariasi. Hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan hingga siang hari, sempat cerah berawan di sore hari, lalu kembali berawan pada malam menjelang. Meski demikian, malam harinya diprediksi cerah berawan.

    Suhu di Ponorogo mencapai maksimum 31 derajat Celcius dan minimum 23 derajat, dengan kelembaban yang fluktuatif, mulai dari 61 hingga 96 persen. Angin di wilayah ini bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 11,5 km/jam.

    “Kami imbau masyarakat di Ponorogo untuk membawa perlengkapan hujan di pagi hari, terutama bagi pelajar dan pekerja yang beraktivitas di luar rumah sejak dini hari,” kata Oky, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca yang berubah-ubah.

    BMKG Juanda mengingatkan agar masyarakat tetap memantau pembaruan prakiraan cuaca harian, baik melalui media sosial resmi maupun aplikasi cuaca terpercaya. Perubahan cuaca yang cepat dan tak terduga bisa berdampak pada kegiatan harian, terutama bagi sektor pertanian, transportasi, dan pariwisata. (mnd/ian)

  • Langit Ponorogo Dipenuhi Balon Udara Putih

    Langit Ponorogo Dipenuhi Balon Udara Putih

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pada hari Senin pagi (7/4), warga Ponorogo dikejutkan oleh kemunculan puluhan balon udara tanpa awak berwarna putih yang menghiasi langit di beberapa wilayah. Fenomena ini sontak viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi dari masyarakat.

    Balon-balon tersebut terlihat jelas melayang di atas wilayah Ngrandu, Kecamatan Kauman, serta di kawasan Sambit. Namun hingga kini, belum diketahui secara pasti dari mana asal balon-balon tersebut.

    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan sumber kemunculan balon udara tersebut. Meski demikian, jajaran kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap asal-usulnya.

    “Kami belum mengetahui pasti dari mana balon-balon itu diterbangkan. Tapi kami tetap akan melakukan pengecekan di lapangan,” ujar AKBP Andin, Senin siang.

    Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya telah melakukan patroli intensif sejak hari pertama Idulfitri, tepatnya mulai 31 Maret hingga 7 April 2025. Patroli tersebut menjangkau seluruh wilayah Ponorogo dalam upaya mencegah penerbangan balon udara liar, khususnya yang disertai bahan peledak.

    Bahkan, menurut AKBP Andin, sebelum lebaran pihaknya telah mengamankan seorang warga asal Sampung yang terbukti menerbangkan balon udara tanpa awak yang dilengkapi petasan.

    “Kami sudah mengantisipasi dengan patroli rutin. Dan sebelum lebaran, kami juga telah mengamankan para pelaku dari Sampung yang menerbangkan balon disertai mercon,” tegasnya.

    Penerbangan balon udara tanpa awak, apalagi yang disertai bahan peledak, memang dilarang karena membahayakan keselamatan penerbangan dan warga sekitar. Kepolisian berharap masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas serupa demi menjaga keamanan bersama. [end/but]