kab/kota: Ponorogo

  • Puluhan Truk Over Tonase di Ponorogo Kena Razia, 2 Ditinggal Sopir di Pinggir Jalan

    Puluhan Truk Over Tonase di Ponorogo Kena Razia, 2 Ditinggal Sopir di Pinggir Jalan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Puluhan truk tambang pasir yang membawa muatan melebihi kapasitas ditindak dalam razia gabungan yang digelar di wilayah Kecamatan Sampung, Ponorogo, Rabu (16/4/2025). Razia ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Satlantas Polres, serta jajaran Polsek dan Koramil Sampung.

    Dalam operasi tersebut, petugas menyisir jalur-jalur rawan over tonase di Desa Sampung, Nglurup, Jenangan hingga Pohijo. Dengan sistem hunting, petugas berhasil menjaring sejumlah truk yang terindikasi melanggar aturan muatan.

    “Hasilnya, 15 truk kami beri teguran langsung di lokasi, dan 10 lainnya kami tilang,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional LLAJ Dishub Ponorogo, Mahendro Arso.

    Ironisnya, dua unit truk ditemukan dalam kondisi ditinggal sopir di pinggir jalan Desa Pohijo. Petugas menduga sopir sengaja kabur karena mengetahui sedang ada razia.

    “Kemungkinan takut ditilang, truk itu ditinggal begitu saja. Tapi sudah kami catat nomor polisinya dan akan ditindaklanjuti oleh Satlantas,” ungkap Mahendro.

    Petugas juga menemukan modifikasi pada truk, seperti tambahan dinding bak setinggi 40 hingga 50 sentimeter, yang memungkinkan kendaraan membawa pasir lebih banyak dari kapasitas standar. Beberapa truk bahkan diminta menurunkan muatan langsung di lokasi untuk mengurangi tonase.

    Razia ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat soal jalan rusak dan rawan kecelakaan akibat aktivitas truk tambang over tonase.

    “Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut keselamatan pengguna jalan lainnya. Kami harap para sopir bisa mematuhi aturan tonase,” tegas Mahendro.

    Dishub memastikan penindakan semacam ini akan terus dilakukan secara rutin, tidak hanya di Sampung, tetapi juga ke wilayah lain seperti Ngebel dan Jenangan yang juga menjadi jalur operasional truk tambang pasir. [end/beq]

  • Temuan Kamera Tersembunyi di Toilet SMAN di Magetan, Dinas Pastikan Tak Ada Unsur Pelecehan

    Temuan Kamera Tersembunyi di Toilet SMAN di Magetan, Dinas Pastikan Tak Ada Unsur Pelecehan

    Magetan (beritajatim.com) – Masyarakat dan para siswi di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Magetan dikejutkan dengan kabar beredarnya temuan kamera tersembunyi berbentuk bola lampu yang terpasang di salah satu kamar toilet sekolah. Kabar tersebut menimbulkan keresahan, terutama di kalangan siswi, serta menuai sorotan dari berbagai pihak.

    Kepala Seksi SMA Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo-Magetan, Eko Budi Santosa, membenarkan adanya laporan tersebut. “Setelah saya klarifikasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan, dikatakan pada kami bahwa kasus tersebut terjadi pada bulan Februari lalu. Diketahui ada Kamera tersembunyi lampu di toilet, itu diketahui dari laporan murid kepada sekolah,” katanya, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Eko, murid melaporkan adanya benda menyerupai kamera tersembunyi pada lampu penerangan di dalam toilet. Namun setelah diperiksa, alat tersebut ternyata tidak aktif.

    “Setelah dilepas ternyata kamera di lampu itu sudah tidak berfungsi dan mikrochipnya sudah tidak ada dan tidak ada bukti lain. Setelah dirapatkan dengan Kepala Sekolah dan guru, tidak ada dari pihak sekolah yang memasang Kamera tersembunyi lampu tersebut,” ungkapnya.

    Ia juga menegaskan bahwa kabar yang menyebut adanya tindakan pelecehan seksual adalah tidak benar. “Dan kalau ada yang memberitakan ada pelecehan seksual itu tidak benar,” terangnya.

    Menanggapi isu yang berkembang, Indriana Agustin selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas P2KBP3A Magetan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

    “Informasi yang kami dapat, terkait kabar ada pelecehan seksual siswa karena terpasang Kamera tersembunyi lampu di toilet itu tidak benar. Selain itu tidak ada korban pelecehan sampai detik ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Indriana menjelaskan bahwa pihak dinas telah melakukan penelusuran melalui siswa. Diketahui bahwa sekitar dua bulan lalu, beberapa siswi mencurigai adanya perangkat lampu menyerupai kamera tersembunyi. Setelah diperiksa oleh pihak sekolah, perangkat tersebut ditemukan dalam kondisi mati dengan kartu SIM kosong.

    “Hal tersebut sudah diinfokan siswa ke pihak sekolah dan guru, namun belum ada tanggapan dan sudah dilepas setelah itu,” paparnya.

    Sebagai langkah antisipatif, Dinas P2KBP3A menyiapkan pos curhat melalui forum anak untuk menerima keluhan, jika memang ada siswa yang merasa menjadi korban. “Untuk apakah ada korban terkait hal itu, saat ini kami menyiapkan pos curhat melalui forum anak dan juga ada perwakilan dari forum anak di sekolah itu yang siap menerima keluhan bila memang ada korban,” tambahnya.

    Hingga saat ini, belum ditemukan adanya korban pelecehan maupun pemerkosaan. “Namun bila ada korban, dinas siap mendampingi. Sementara untuk menjaring info dari anak-anak (siswa), kami akan melibatkan forum anak Magetan,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga di tiga wilayah Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, dapat bernapas lega menyambut pertengahan pekan ini. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca cerah dan cerah berawan diprediksi akan mendominasi ketiga daerah tersebut pada Rabu, 16 April 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut cenderung stabil dan mendukung untuk aktivitas luar ruangan.

    “Secara umum, cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan cukup bersahabat sepanjang hari. Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap memperhatikan potensi perubahan cuaca lokal,” ungkap Oky.

    Di wilayah Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah berawan antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang, langit sempat diperkirakan berawan pada pukul 12.00 WIB, namun cuaca kembali membaik dengan cerah terang pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

    Sementara malam hari, kondisi akan kembali cerah berawan. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, disertai kelembaban 68 hingga 93 persen dan angin dari arah Selatan dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca cerah terik pada siang hari.

    “Magetan akan terasa cukup panas mulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, kemudian kembali cerah berawan saat sore menjelang malam,” ujar Oky.

    Suhu di Magetan berada di kisaran 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 70 hingga 91 persen dan angin yang juga bertiup dari arah Selatan.

    Ponorogo juga akan mengalami pola cuaca yang mirip. Pagi hari dimulai dengan langit cerah berawan, kemudian sempat berawan pada pukul 09.00 WIB. Memasuki siang hingga sore, cuaca kembali cerah dan mencapai puncaknya pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB dengan kondisi cerah terang.

    “Ponorogo akan menjadi wilayah dengan suhu tertinggi, mencapai 33 derajat Celcius,” terang Oky. Suhu terendah berada di angka 22 derajat Celcius, dengan kelembaban 58 sampai 91 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 18,5 km/jam.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah suhu panas yang mungkin terasa menyengat, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan pelindung seperti topi atau payung serta konsumsi air putih yang cukup sangat disarankan.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung cerah, hari Rabu ini menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk menjalankan aktivitas tanpa hambatan cuaca ekstrem. Namun, BMKG tetap menyarankan untuk memantau pembaruan cuaca guna mengantisipasi perubahan mendadak. (mnd/ian)

  • Pemkab Trenggalek Pastikan Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Didampingi Psikolog
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 April 2025

    Pemkab Trenggalek Pastikan Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Didampingi Psikolog Surabaya 15 April 2025

    Pemkab Trenggalek Pastikan Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Didampingi Psikolog
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek memastikan
    anak korban pembunuhan
    di Hotel Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, AMN (10) mendapat pendampingan psikolog.
    Plt Kepala Dinsos P3A Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati menuturkan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo serta Dinsos Provinsi Jawa Timur untuk memberikan pendampingan tersebut.
    “Konteksnya ini adalah pidana murni, karena (pelaku dan korban) pacaran bukan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), tetapi ketika ada anak yang menjadi korban maka fokus dinsos adalah mendampingi korban,” kata Christina, Selasa (15/4/2025).
    Penanganan dari Dinsos Trenggalek, Ponorogo dan Dinsos Provinsi Jawa Timur diperlukan mengingat AMN merupakan warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
    Sedangkan AMN banyak beraktivitas di Trenggalek begitu juga sekolahnya juga di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
    “Karena lintas kabupaten, insya Allah kita akan koordinasi dengan Ponorogo dan UPTD provinsi untuk memberikan pendampingan psikologi klinis terhadap korban. Insya Allah besok Rabu (16/4/2025) kita ke rumah korban di Desa Pangkal, karena korban juga sudah pulang dari rumah sakit,” lanjutnya.
    Dari pertemuan tersebut akan ditentukan langkah-langkah pendampingan korban dalam pemulihan psikologi pasca insiden berdarah yang merenggut nyawa ibu AMN, yaitu YN (34).
    Dinsos P3A Kabupaten Trenggalek akan memastikan korban mendapatkan pendampingan saat menjadi saksi dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana tersebut.
    “Karena kasus hukumnya di sini kita memastikan korban terdampingi dengan baik,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, AMN menjadi saksi pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Slamet Effendy (41) kepada ibu AMN, YN di Hotel Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Rabu (9/4/2025).
    Tak hanya itu AMN juga turut menjadi korban Slamet Effendy yang menganiaya dirinya menggunakan palu.
    Dalam insiden tersebut, YN meninggal dunia di lokasi sedangkan AMN masih selamat dan mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Pulang dari RS, Dinsos Dampingi Pemulihan Psikologi
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki awal pekan, masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan waspada terhadap cuaca yang cenderung basah.

    Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan BMKG Juanda, ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami hujan ringan sejak pagi hari pada Senin, 14 April 2025.

    “Wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo memiliki pola cuaca yang hampir serupa, terutama pada pagi hari yang diprediksi akan diguyur hujan ringan,” ujar Oky Sukma saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan bahwa meskipun hujan tidak berlangsung lama, masyarakat tetap perlu berhati-hati terutama yang berkendara di pagi hari.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB dan akan berganti menjadi kondisi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini cukup hangat dengan rentang antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara tinggi, berkisar antara 71 hingga 98 persen, dengan angin berhembus dari arah Barat Laut pada kecepatan 6,1 km/jam.

    Sementara itu, Magetan juga mengalami kondisi cuaca yang sama. Hujan ringan menyambut pagi hari, disusul langit berawan hingga malam. Namun, suhu di Magetan relatif lebih dingin dibandingkan Ngawi, yakni sekitar 22 hingga 27 derajat Celcius.

    Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 6,6 km/jam dan kelembaban udara mencapai 78 hingga 91 persen.

    Ponorogo memiliki pola cuaca yang sedikit berbeda. Hujan ringan juga turun pada pagi hari pukul 06.00 WIB, diikuti kondisi berawan hingga pukul 12.00 WIB. Menariknya, wilayah ini diprediksi akan cerah terang pada pukul 15.00 WIB, namun langit kembali berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 72 hingga 96 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 6,1 km/jam.

    “Meski hujan bersifat ringan, perubahan cuaca yang cepat tetap perlu diantisipasi. Kami menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar,” pungkas Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi dari BMKG dan menyesuaikan rencana aktivitas agar tetap aman dan nyaman sepanjang hari.(mnd).

    Keywords Strategis: prakiraan cuaca Ngawi, cuaca Magetan hari ini, cuaca Ponorogo 14 April 2025, hujan ringan Jawa Timur, info cuaca BMKG, cuaca pagi hari

    Deskripsi Meta: BMKG memprediksi hujan ringan di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Senin pagi, 14 April 2025. Warga diimbau waspada dan siapkan perlengkapan hujan.

  • Longsor di Ponorogo Tutup Jalan Lingkar Telaga Ngebel, Begini Penanganannya

    Longsor di Ponorogo Tutup Jalan Lingkar Telaga Ngebel, Begini Penanganannya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jalan lingkar Telaga Ngebel lumpuh total akibat tanah longsor yang terjadi pada Minggu (13/4) malam. Material longsoran berupa tanah dan pohon tumbang menutup hampir seluruh badan jalan di kawasan Desa/Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah lereng sejak sore hari kemarin.

    Evakuasi pun langsung dilakukan pada Senin (14/4) pagi, yang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari TNI, Polri, dan sejumlah instansi di lingkup Pemkab Ponorogo. Warga sekitar pun turut serta membantu proses pembersihan secara gotong royong.

    Pelda Sutrisno, Bati Tuud Koramil Tipe B 0802/19 Ngebel, mengatakan bahwa begitu laporan masuk, tim langsung bergerak cepat.

    “Begitu ada kabar tentang longsor, tim piket langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal. Setelah kami pastikan kondisi lapangan, laporan segera kami kirimkan ke Komando Atas untuk langkah tindak lanjut, kata Pelda Sutrisno, Senin siang.

    Ia menjelaskan bahwa pembersihan jalan dilakukan dengan kombinasi alat berat dan peralatan manual, mengingat beberapa titik tidak dapat dijangkau oleh mesin. Dengan evakuasi yang dilakukan bersama-sama ini, harapannya, jalan bisa segera digunakan kembali.

    “Hari ini kami bersama seluruh unsur, mulai dari Polsek Ngebel, dinas-dinas terkait, hingga warga sekitar, bahu-membahu mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan material longsor,” katanya.

    Semangat kolektif dan kebersamaan para petugas dan warga menjadi kunci percepatan pemulihan jalur wisata utama tersebut. Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi unggulan di Ponorogo. Pemerintah setempat mengimbau warga dan wisatawan agar sementara waktu menghindari jalur lingkar Telaga Ngebel sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman. [end/aje]

  • Drama Dana BOS SMK PGRI 2 Ponorogo Masih On The Track: 5 Bulan Tanpa Tersangka

    Drama Dana BOS SMK PGRI 2 Ponorogo Masih On The Track: 5 Bulan Tanpa Tersangka

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tepat 5 bulan lebih 2 hari, Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menggeledah berbagai ruangan di SMK PGRI 2 Ponorogo. Waktu itu, penggeledahan dilakukan terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi, atas penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tersebut. Setelah hampir setengah tahun, Kejari Ponorogo pun belum kunjung menetapkan tersangka dalam dugaan kasus yang pada akhir tahun lalu menggemparkan dunia pendidikan di Bumi Reog.

    Padahal, barang bukti berupa beberapa bus dan 2 mobil sudah disita oleh korps Adhiyaksa tersebut. Pun mereka juga telah memeriksa puluhan saksi. Tidak hanya saksi dari internal SMK PGRI 2 Ponorogo, saksi yang diperiksa juga dari pejabat Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur (Jatim). Bahkan Kepala Dindik Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai memenuhi panggilan Kejari Ponorogo, setelah pada panggilan pertama absen. Lalu, setelah 5 bulan berlalu, apakah kasus ini juga berlalu atau jalan di tempat, seperti salah satu perintah dalam kegiatan baris berbaris?

    Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi menegaskan bahwa kasus dugaan tindak pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan BOS SMK PGRI 2 Ponorogo on the track. Seperti dikonfirmasi sebelumnya, Agung menyebut pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari perhitungan oleh ahli, terkait dengan kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus tersebut.

    “Pasti ada yang harus bertanggungjawab. Penetapan tersangka menunggu hasil penghitungan kerugian negara oleh ahli,” tegas Agung, Senin (14/4/2025).

    Agung mengungkapkan bahwa penghitungan oleh ahli ini, sudah berlangsung selama 2 bulan. Ia meminta publik untuk bersabar, pihaknya selama ini juga selalu berkoordinasi dengan ahli, supaya penghitungan cepat selesai. Kejari Ponorogo pun segera memenuhi dokumen-dokumen yang dibutuhkan ahli untuk menghitung kerugian negara tersebut.

    “Pengen kami juga secepatnya, tetapi tetap menunggu perkembangannya. Sebab, kami nunggu antrian, ahli tidak hanya menghitung kasus di Ponorogo saja,” katanya.

    Untuk diketahui, pada hari Selasa tanggal 12 November 2024 lalu, Kejari Ponorogo melakukan penggeledahan di SMK PGRI 2 Ponorogo. Tim penyidik memeriksa seluruh ruangan kantor di SMK PGRI 2 Ponorogo untuk mengamankan sejumlah dokumen, perangkat elektronik serta barang bukti lain yang diduga berkaitan dengan penggunaan Dana BOS periode tahun anggaran 2019 hingga 2024. Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti dalam upaya mengusut dugaan kasus korupsi di lembaga pendidikan tersebut. [end/aje]

  • Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki awal pekan, masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan waspada terhadap cuaca yang cenderung basah. Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan BMKG Juanda, ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami hujan ringan sejak pagi hari pada Senin, 14 April 2025.

    “Wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo memiliki pola cuaca yang hampir serupa, terutama pada pagi hari yang diprediksi akan diguyur hujan ringan,” ujar Oky Sukma saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan bahwa meskipun hujan tidak berlangsung lama, masyarakat tetap perlu berhati-hati terutama yang berkendara di pagi hari.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB dan akan berganti menjadi kondisi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini cukup hangat dengan rentang antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara tinggi, berkisar antara 71 hingga 98 persen, dengan angin berhembus dari arah Barat Laut pada kecepatan 6,1 km/jam.

    Sementara itu, Magetan juga mengalami kondisi cuaca yang sama. Hujan ringan menyambut pagi hari, disusul langit berawan hingga malam. Namun, suhu di Magetan relatif lebih dingin dibandingkan Ngawi, yakni sekitar 22 hingga 27 derajat Celcius.

    Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 6,6 km/jam dan kelembaban udara mencapai 78 hingga 91 persen.

    Ponorogo memiliki pola cuaca yang sedikit berbeda. Hujan ringan juga turun pada pagi hari pukul 06.00 WIB, diikuti kondisi berawan hingga pukul 12.00 WIB. Menariknya, wilayah ini diprediksi akan cerah terang pada pukul 15.00 WIB, namun langit kembali berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 72 hingga 96 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 6,1 km/jam.

    “Meski hujan bersifat ringan, perubahan cuaca yang cepat tetap perlu diantisipasi. Kami menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar,” pungkas Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi dari BMKG dan menyesuaikan rencana aktivitas agar tetap aman dan nyaman sepanjang hari.[mnd/aje]

  • Pesan Ketua Rabithah Alawiyah Jateng dan DIY Ajak Umat Islam Jaga Persatuan di Momen Lebaran 2025 – Page 3

    Pesan Ketua Rabithah Alawiyah Jateng dan DIY Ajak Umat Islam Jaga Persatuan di Momen Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Rabithah Alawiyah Jawa Tengan (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Habib Abu Bakar bin Ahmad Al Attas mengajak seluruh umat Islam untuk memperkuat persatuan dan menghindari perpecahan di momen Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025.

    Dalam pesannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah watoniyah (persaudaraan kebangsaan).

    “Kami mengajak saudara-saudara sekalian di momentum Lebaran ini untuk merenungkan pesan utama Nabi Muhammad SAW: ‘Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara. Persatuan umat Islam adalah harga mati’,” ujar Abu Bakar, melalui keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).

    Hal itu disampaikan menyoroti polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang mendapatkan perhatian publik baru-baru ini. Ia menekankan, perbedaan pandangan harus disikapi dengan bijak, bukan dengan saling mencaci atau memecah belah.

    “Mari kita pilih jalan tabayun (klarifikasi) dengan dialog, saling memaafkan, dan menghindari narasi-narasi provokatif di media sosial maupun di tengah masyarakat,” ucap Abu Bakar.

    Dia juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan, kemiskinan spiritual, dan hilangnya kasih sayang antar sesama.

    “Kita harus waspada terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya. Jangan sampai emosi mengalahkan akal sehat, dan jangan mudah menghakimi tanpa klarifikasi,” pesan Abu Bakar.

     

    Selain mengikuti salat Idulfitri, warga Indonesia di Washington dan sekitarnya mengelar silahturahmi. Di Silver Spring, Maryland, mereka bersilahturahmi di taman dengan menu sate ayam Ponorogo dan bakso. Di Vienna, Virginia, usai salat Ied di halaman…

  • Tragedi Laut Pacitan: Ombak Besar dan Rip Current Renggut 6 Korban dalam Sepekan

    Tragedi Laut Pacitan: Ombak Besar dan Rip Current Renggut 6 Korban dalam Sepekan

    Pacitan (beritajatim.com) – Dalam sepekan terakhir, perairan selatan Pacitan menelan enam korban jiwa dalam insiden kecelakaan laut yang terjadi di sejumlah lokasi. Deretan kejadian tragis ini menjadi pengingat keras akan bahaya rip current dan ombak besar di kawasan pesisir selatan Jawa.

    Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu, 5 April 2025. Tiga wisatawan asal Ponorogo tenggelam saat berenang di muara Sungai Kedung Gombang, Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo Pacitan. Ketiganya ,Agus Widodo (33), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Mutaqin (22).

    Wisatawan Ngrayun Kabupaten Ponorogo diketahui nekat berenang tanpa sepengetahuan rombongan sekitar pukul 13.30 WIB. Tim gabungan yang terdiri dari petugas keamanan, relawan, dan warga setempat berhasil menemukan mereka dalam kondisi tidak bernyawa.

    Sepekan kemudian, Sabtu, 12 April 2025, musibah kembali terjadi di Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo. Tiga remaja terseret ombak saat bermain air. Dua di antaranya Ahmad Yudhianto (18) dan Irvan Arrosyidin (16), warga Boyolali, Jawa Tengah meninggal dunia, sementara satu korban berhasil selamat.

    Masih di hari yang sama, pada malam harinya, seorang pemancing bernama Suraji, warga Dusun Watuadeg, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, dilaporkan hilang diduga tersapu ombak besar saat memancing di atas karang. Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengingatkan masyarakat akan karakteristik Pantai Selatan yang memiliki ombak tinggi dan fenomena arus balik atau rip current yang sangat berbahaya.

    “Rip current ini adalah arus balik dari pantai menuju laut dengan kecepatan tinggi. Berbeda dari ombak yang menggulung ke pantai, arus ini justru terlihat datar, berbuih, dan berwarna lebih gelap. Sangat berbahaya karena bisa menyeret korban dalam hitungan detik,” jelas Erwin.

    Ia juga menegaskan bahwa larangan berenang telah dipasang di sejumlah titik pantai rawan, dan peringatan terus disampaikan melalui berbagai saluran. “Kami imbau wisatawan tidak mengabaikan rambu dan larangan yang ada. Musibah bisa terjadi kapan saja jika tidak berhati-hati,” tandasnya.

    Dengan cuaca yang masih berpotensi ekstrem, BPBD Pacitan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, tidak hanya terhadap ombak besar, tetapi juga terhadap arus bawah laut yang tidak tampak namun sangat mematikan. [tri/suf]