kab/kota: Ponorogo

  • Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, Alami Hujan Ringan hingga Cerah Hari Ini 19 Mei 2025

    Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, Alami Hujan Ringan hingga Cerah Hari Ini 19 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan akan mengalami perubahan cuaca yang cukup signifikan pada hari Senin, 19 Mei 2025. Berdasarkan informasi dari prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga wilayah di Jawa Timur ini akan mengalami hujan ringan di pagi hari yang kemudian diikuti oleh kondisi cuaca yang lebih beragam sepanjang hari.

    Ngawi: Pagi Hujan, Malam Cerah

    Warga Ngawi perlu mempersiapkan diri menghadapi hujan yang diperkirakan turun mulai pukul 06.00 WIB. Cuaca kemudian berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB dan akan didominasi oleh awan hingga sore hari, tepatnya pukul 18.00 WIB. Menariknya, cuaca cerah akan menyambut malam hari mulai pukul 21.00 WIB.

    “Hujan pagi disusul kabut menandakan adanya kelembaban udara yang tinggi di awal hari,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Suhu udara di Ngawi diperkirakan berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celcius dengan kelembaban 74–95 persen. Angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 8,1 km/jam.

    Magetan: Hujan Ringan dan Kabut Menyelimuti

    Situasi serupa juga terjadi di Magetan. Hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB, kemudian cuaca akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB. Siang hingga sore hari, langit akan cenderung berawan. Namun, kabut diperkirakan kembali muncul pada pukul 18.00 WIB dan bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    “Fenomena kabut dua kali dalam sehari seperti ini biasanya muncul saat kelembaban cukup tinggi dan sirkulasi udara lemah,” jelas Oky.

    Suhu udara di Magetan berada di rentang 23–27 derajat Celcius, dengan tingkat kelembaban udara antara 78–94 persen. Sementara itu, angin berhembus dari arah Barat Daya dengan kecepatan 20,1 km/jam.

    Ponorogo: Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan Cerah

    Di Ponorogo, hujan ringan diperkirakan akan mengguyur wilayah ini mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Setelah itu, cuaca akan berangsur membaik dan berubah menjadi berawan mulai siang hingga sore hari. Pada malam hari, tepatnya pukul 21.00 WIB, langit akan tampak lebih cerah meskipun masih sedikit berawan.

    Suhu udara di Ponorogo diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Kelembaban udara berada di kisaran 70–96 persen, dengan angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 13 km/jam.

    Dengan adanya potensi hujan di pagi hari dan perubahan cuaca lainnya, masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo disarankan untuk membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, perhatikan kondisi jalan yang mungkin licin akibat hujan, serta waspada terhadap kabut yang dapat mengganggu jarak pandang.

    Pantau terus perkembangan cuaca melalui sumber resmi seperti BMKG untuk mendapatkan informasi terkini dan lebih akurat. [mnd/aje]

  • Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Madiun (beritajatim.com) – Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Moerdjoko HW, menegaskan bahwa kegiatan dalam rangka menyambut bulan Suro (Syura) seharusnya tidak lagi menjadi ajang hura-hura atau konvoi yang tidak memiliki arah yang jelas. Sebaliknya, momentum ini diharapkan menjadi sarana pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata secara sosial dan ekonomi.

    “Kita berharap kegiatan Suro ini menjadi satu momentum yang tidak hanya bersifat seremonial organisasi, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang menarik dan bisa menghasilkan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Ini yang kita dorong,” ungkap Moerdjoko, Minggu (18/5/2025).

    Ia juga menekankan bahwa sejak tahun ini, PSHT tidak lagi mengizinkan kegiatan berkonvoi ataupun aktivitas massal tanpa arah yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

    “Mulai tahun ini, kami harapkan sudah tidak ada lagi kegiatan konvoi dan hura-hura yang tidak ada ujung pancingnya,” tegasnya.

    Moerdjoko turut menyampaikan bahwa hingga saat ini, jumlah anggota baru PSHT yang telah terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia maupun luar negeri telah mencapai lebih dari 97.000 orang.

    Mengenai tradisi ziarah kubur yang biasa dilakukan saat bulan Suro, Ketua Umum PSHT menegaskan bahwa kegiatan tersebut masih tetap ada, namun akan dibatasi dalam periode tertentu guna menghindari kerumunan.

    “Ziarah tetap ada, tapi mulai tanggal 1 Juni hingga akhir Juli tidak ada kegiatan ziarah karena kita fokus pada kegiatan di Padepokan seperti tes dan agenda penting lainnya,” jelasnya.

    Pengesahan anggota baru PSHT juga tidak lagi dipusatkan di satu lokasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Kini, proses pengesahan dilakukan di tingkat cabang masing-masing daerah.

    “Pengesahan dilakukan di cabang masing-masing. Di Padepokan hanya untuk kota dan kabupaten tertentu. Ponorogo ya di Ponorogo, Magetan di Magetan, begitu juga Ngawi di Ngawi,” terangnya.

    Terkait pengawasan terhadap pelanggaran aturan, PSHT telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum serta menerapkan sanksi organisasi yang tegas. “Jika ada pelanggaran, bisa dikenai sanksi, bahkan sampai pada pencabutan keanggotaan jika diperlukan,” pungkasnya.

    Apel Pamter PSHT di Padepokan Pusat, di Kota Madiun, Minggu (18/5/2025)

    PSHT juga telah menggelar apel Pamter untuk memastikan keamanan selama kegiatan bulan Suro. “Kami bakal siagakan Pamter baik di Padepokan Pusat di Jalan Merak ini, dan di Mojorayung. Total 500 personel,” terang Bambang Purnomo, Ketua Pamter DKP Madiun. [fiq/aje]

  • Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Ponorogo (bertajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (17/5/2025) sore memicu terjadinya bencana longsor di Dukuh Semenok, Desa Ngebek.

    Sebuah tebing setinggi 10 meter dan lebar 15 meter yang berada di belakang rumah Kepala Desa Ngebel, Suprianto (40), ambruk dan langsung menimpa dapur rumahnya.

    Insiden ini menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Saat kejadian, dapur rumah dalam kondisi ramai karena sedang digunakan untuk kegiatan gotong royong menyiapkan konsumsi rapat persiapan acara bersih desa yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Mei mendatang.

    “Saat itu kami sedang menyiapkan konsumsi rapat untuk acara bersih desa tanggal 23 Mei nanti,” ungkap Endah Maya Sari (39), istri Suprianto, saat ditemui pada Minggu (18/5/2025).

    Endah juga menjadi salah satu korban dalam insiden ini. Ia menceritakan detik-detik longsor terjadi. Menurutnya, suara gemuruh terdengar dari arah belakang dapur sebelum akhirnya tebing longsor dan menimpa bangunan dapur tempat mereka berkumpul.

    “Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang, lalu tebing runtuh, menimpa dapur tempat kami berada,” katanya.

    Dari delapan orang yang berada di lokasi saat kejadian, empat orang berhasil menyelamatkan diri. Sementara empat lainnya, termasuk Endah, mengalami luka akibat tertimpa material longsor.

    Dua korban lainnya adalah Sarilah (60) dan Untari (43), yang mengalami luka ringan. Sedangkan Meisya (9), putri Suprianto, mengalami luka sobek di kaki dan trauma. Meisya sempat mendapatkan perawatan medis di puskesmas dan kini diungsikan ke rumah neneknya demi pemulihan.

    Sekretaris Desa Ngebel, Sarwo, membenarkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak siang hingga sore hari. Ia menduga hujan deras menjadi penyebab utama terjadinya longsor karena kondisi tanah yang labil.

    “Tebing itu memang berada persis di belakang rumah Pak Kades, dan tanahnya labil. Kejadian peringatan bagi kita semua agar lebih waspada,” ujar Sarwo.

    Pasca kejadian, warga setempat langsung bergerak cepat melakukan evakuasi dan gotong royong membersihkan puing-puing bangunan. Banyaknya material longsor membuat proses pembersihan berlangsung hingga malam.

    Kegiatan gotong royong dilanjutkan keesokan harinya untuk memastikan lingkungan kembali aman dan bersih. “Hari ini dilanjutkan lagi, warga gotong royong membersihkan material longsorannya,” pungkas Sarwo.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. [end/suf]

  • 15 Peserta Seleksi PPPK Ponorogo Gugur karena Tak Hadir Tes CAT di Madiun

    15 Peserta Seleksi PPPK Ponorogo Gugur karena Tak Hadir Tes CAT di Madiun

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 15 peserta seleksi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dari Kabupaten Ponorogo dipastikan gugur setelah tidak hadir dalam tahapan tes berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang digelar di Wisma Haji Kota Madiun pada 14–15 Mei 2025.

    “Tercatat ada 15 peserta Calon PPPK Ponorogo yang tidak hadir untuk CAT di Wisma Haji Madiun,” ujar Kepala Bidang Perencanaan, Pengadaan, Pengolahan Data dan Sistem Informasi ASN BKPSDM Ponorogo, Ahmad Zamroni, Sabtu (17/5/2025).

    Zamroni mengatakan belum mengetahui secara pasti alasan ketidakhadiran para peserta tersebut. Padahal, menurutnya, pelaksanaan tes berlangsung dalam kondisi yang terjangkau dan kondusif. Bahkan, ada peserta yang datang dengan menggunakan kursi roda tetap mengikuti seluruh rangkaian tes.

    “Ini menunjukkan bahwa semangat dan komitmen itu faktor penting,” tegasnya.

    Ia menambahkan, ketidakhadiran peserta menyebar hampir di setiap sesi. Dalam dua hari pelaksanaan, tiap sesi terdapat satu hingga lima peserta yang absen. Meskipun tidak ada sanksi administratif bagi peserta yang tidak hadir, ketidakhadiran itu otomatis menggugurkan mereka dari proses seleksi.

    “Namun otomatis mereka tidak bisa lolos seleksi karena tidak mengikuti CAT,” jelas Zamroni.

    Seleksi CAT di Kota Madiun merupakan bagian dari pelaksanaan nasional yang tersebar di berbagai titik lokasi (tilok). BKPSDM Ponorogo kini masih menunggu hasil peserta asal Ponorogo yang mengikuti tes di lokasi lain seperti Tilok Semarang dan Samarinda.

    “Hasil akhirnya akan diumumkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai jadwal nasional. Kami menunggu proses rekapitulasi dari seluruh titik,” pungkasnya. [end/beq]

  • 414 Jemaah Haji Asal Ponorogo Diberangkatkan Menuju Tanah Suci

    414 Jemaah Haji Asal Ponorogo Diberangkatkan Menuju Tanah Suci

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 414 calon haji asal Ponorogo diberangkatkan menuju Tanah Suci pada hari ini Jumat (16/5/2025). Mereka tergabung dalam tiga kelompok terbang (kloter), masing-masing kloter 51 berjumlah 19 jemaah, kloter 52 sebanyak 22 jemaah, dan kloter 53 menjadi rombongan terbesar dengan 373 jemaah.

    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Nurul Huda, menjelaskan bahwa pemberangkatan dilakukan dalam dua sesi. Kloter 51 berangkat pagi hari dari Kantor Kemenag, sedangkan kloter 52 dan 53 dilepas secara resmi pada sore hari di Pendopo Agung Pemkab Ponorogo.

    “Total ada 10 armada bus yang disiapkan untuk mengantar jemaah ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Di sana mereka akan beristirahat sehari sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi melalui Bandara Juanda,” jelas Nurul Huda.

    Dia mengungkapkan bahwa para jemaah tahun ini terlihat lebih siap secara fisik maupun mental. Mengingat cuaca panas di Arab Saudi, pihaknya memberikan imbauan agar jemaah menggunakan masker dan membawa alat pendingin pribadi.

    “Kondisi di sana sedang musim panas. Jaga stamina, tetap patuhi protokol kesehatan, dan ikuti arahan dari petugas haji yang sudah disiapkan,” pesannya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, turut memberangkatkan para jemaah di Pendopo Agung. Dalam sambutannya, Dia menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kewaspadaan selama menjalankan ibadah haji.

    “Di sana nanti akan bertemu jutaan orang dari berbagai negara. Saling jaga, saling koordinasi, jangan lengah. Semoga semua proses ibadah berjalan lancar dan jemaah kembali dengan predikat haji mabrur,” kata Bunda Rita, sapaan akrab Lisdyarita.

    Dalam kesempatan itu, Bunda Rita juga menitipkan doa untuk seluruh warga Ponorogo. Doanya pun meminta masyrakat Bumi Reog, sehat, sejahtera dan lebih hebat.

    “Mohon doanya agar masyarakat Ponorogo selalu sehat, sejahtera, dan semakin hebat,” pungkasnya.

    Jumlah jamaah haji asal Ponorogo yang berangkat hari ini, belum semuanya. Nanti pada hari Minggu juga akan ada pemberangkatan lagi, hingga nanti jamaah yang berangkat sebanyak 465 jemaah. [end/ian]

  • Tanah Longsor di Sambit Ponorogo, 11 Rumah Rusak

    Tanah Longsor di Sambit Ponorogo, 11 Rumah Rusak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 11 rumah di Desa Jrakah Kecamatan Sambit Ponorogo terdampak tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi pada hari Kamis (15/5) petang kemarin. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.

    “Jadi laporan awal ada 10 titik longsor, tetapi setelah kita cek ada 11 titik rumah yang bagian rumahnya tertimpa tanah longsor,” kata Kapolsek Sambit, AKP Baderi, Jumat (16/5/2025).

    Belasan titik itu, mayoritas tebing yang ada di samping rumah mengalami longsor. Ada material longsor yang menerjang tembok sampi, dapur hingga rumah bagian depan. Baderi menyebut bahwa tidak ada yang sampai tertutup material penuh, hanya ada sebagian rumah yang terkena saja.

    “Tidak ada yang terkena total rumahnya terkena longsor hanya sebagian rumah saja yang kena longsor,” ungkap Baderi.

    Baderi mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah wilayah Desa Jrakah tersebut diguyur hujan lebat selama 2 jam pada Kamis sore. Di sana, keadaan tanahnya labil serta tidak ada saluran air atau selokan.

    “Air hujan dimungkinkan masuk ke rongga tanah dan akhirnya jadi longsor,” katanya.

    Baderi menambahkan bahwa pihaknya bersama TNI dan warga belum bisa melaksanakan kerja bakti untuk mengeluarkan material longsor dari rumah yang terdampak. Sebab, keadaan tanah saat ini masih labil. Dikhawatirkan jika material longsor itu dibersihkan, dan hujan lagi , bisa menyebabkan longsor susulan.

    “Kita sementara ini belum bisa kerja bakti, tanah yang labih dikhawatirkan ada longsor susulan. Warga yang terdampak juga dihimbau kalau terjadi hujan untuk meninggalkan rumahnya, mengungsi ke rumah saudara atau keluarga dekat yang lebih aman,” pungkasnya. (end/but)

  • Warkop Terselubung di Ponorogo Ditutup, DPRD Desak Satpol PP Berantas Prostitusi Online

    Warkop Terselubung di Ponorogo Ditutup, DPRD Desak Satpol PP Berantas Prostitusi Online

    Ponorogo (beritajatim.com) – Langkah tegas Satpol PP Ponorogo dalam menutup warung kopi (warkop) yang disalahgunakan untuk praktik prostitusi terselubung, mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno. Dia menyebut upaya tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memerangi penyakit masyarakat yang berpotensi menyebarkan HIV/AIDS di Bumi Reog.

    Dalam beberapa pekan terakhir, Satpol PP bersama tim gabungan telah menutup belasan warkop di Desa Demangan, Kecamatan Siman, serta puluhan lainnya di kawasan Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan.

    “Kami apresiasi kinerja ini. Tapi saya ingatkan, jangan berhenti di sini,” kata Dwi Agus, Jumat (16/5/2025).

    Menurutnya, penutupan tempat-tempat itu harus menjadi langkah awal dari agenda besar. Yakni menjadikan Ponorogo sebagai kabupaten yang sehat dan bebas dari praktik prostitusi yang terselubung. Politisi dari PKB itu menilai, masih banyak lokasi lain yang harus disisir karena wilayah Ponorogo mencakup 21 kecamatan yang berpotensi menjadi titik penyebaran penyakit sosial.

    “Yang dilakukan selama ini bagus, tapi harus rutin. Jangan hanya reaktif,” ungkapnya.

    Dia pun menyinggung kasus di Desa Demangan yang mencatat belasan penjaga warung terdeteksi HIV, sebagai fenomena gunung es, indikasi bahwa kasus sebenarnya jauh lebih banyak dari yang terungkap.

    Dwi Agus menekankan pentingnya tracing sebagai bagian dari langkah preventif. Ia mendorong pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk menggandeng berbagai elemen dalam mendeteksi dan menangani penyebaran HIV di lokasi-lokasi rawan.

    “Yang sudah ketahuan terinfeksi HIV, harus benar-benar diurus. Diberi pendampingan, pengobatan, dan pengawasan. Tempat-tempat yang ditutup itu juga harus terus dipantau agar tidak muncul kembali,” tegasnya

    DPRD Ponorogo juga menyebut tantangan baru yang muncul dalam wujud praktik prostitusi berbasis digital. Dwi Agus menyarankan Satpol PP agar tidak hanya fokus pada penertiban konvensional, tetapi juga aktif membangun koordinasi dengan kepolisian, khususnya divisi cyber.

    “Sekarang ini banyak praktik prostitusi yang beralih ke ranah daring. Satpol PP harus gandeng kepolisian, khususnya yang menangani kejahatan siber. Jangan sampai kecolongan,” pintanya.

    Dia juga meminta agar pengawasan terhadap tempat hiburan malam (THM) dan penginapan baru diperketat. Menurutnya, tempat-tempat tersebut berpotensi menjadi lokasi baru bagi praktik-praktik menyimpang, jika tidak segera dipantau.

    “Ponorogo harus bersih. Dan itu butuh kerja bersama: eksekutif, legislatif, dan aparat penegak hukum,” pungkasnya. [end/aje]

  • Damkar Ponorogo Musnahkan Sarang Tawon Vespa Pasca Seorang Bocah Jadi Korban Sengatan

    Damkar Ponorogo Musnahkan Sarang Tawon Vespa Pasca Seorang Bocah Jadi Korban Sengatan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ancaman sengatan tawon vespa kembali mengusik ketenangan warga Kabupaten Ponorogo. Kali ini, seekor tawon jenis vespa affinis menyengat seorang anak perempuan hingga mengalami luka serius.

    Menyikapi laporan tersebut, Damkar Ponorogo bergerak cepat memusnahkan sarang yang menggantung di pohon depan rumah warga tersebut.

    “Tawon jenis ini sangat berbahaya, apalagi jika sudah menyengat manusia. Kami tidak bisa menunda evakuasi karena sudah ada korban anak-anak,” kata Petugas Damkar Ponorogo, Edi Hermanto, , saat mengevakuasi sarang tawon tersebut, Kamis (15/5/2025).

    Evakuasi dilakukan dengan metode semprot busa dari campuran air dan deterjen. Menurut Edi, cara ini dinilai efektif dan minim risiko. Dia menjelaskan bahwa metode ini mampu melumpuhkan ratusan ekor tawon dalam waktu singkat tanpa membahayakan petugas maupun warga sekitar.

    “Kami minta pemilik rumah menyiapkan deterjen. Setelah itu, sarang kami semprot dari jarak aman. Tawon langsung lumpuh dan tak sempat menyebar,” jelasnya.

    Sarang tawon tersebut ditemukan menempel pada pohon pucuk merah di Perumahan Royal, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kelurahan Ponorogo. Ukurannya sebesar helm dewasa dan berada di dekat fasilitas umum serta tempat bermain anak.

    Korban, Elsa Ayu Anandita, 10 tahun, disengat tawon saat sedang bermain badminton di halaman rumah pada Rabu (14/5) sore. Akibat sengatan itu, tangan korban membengkak dan sempat menangis histeris.

    “Anak saya kemarin main di depan rumah. Tiba-tiba menangis, ternyata disengat tawon. Karena takut makin parah dan berbahaya untuk warga lain, hari ini saya langsung hubungi Damkar,” kata Endang Dwi Lestari, ibu korban.

    Saat ini, kondisi Elsa dilaporkan mulai membaik, meski masih dalam pemantauan karena efek sengatan tawon vespa bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak. Damkar pun mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan sarang tawon mencurigakan di sekitar lingkungan tempat tinggal. (end/kun)

  • Khofifah Serahkan Bansos dan BKK Desa Senilai Rp4,7 M di Ponorogo

    Khofifah Serahkan Bansos dan BKK Desa Senilai Rp4,7 M di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa senilai total Rp4.769.000.000 kepada masyarakat Ponorogo. Penyerahan dilakukan di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Kamis (15/5/2025), dengan berbagai jenis bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kemandirian desa.

    Bantuan yang disalurkan meliputi Bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Bansos Lansia melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, bantuan operasional pendamping PKH, tali asih bagi TKSK dan Tagana, serta bantuan pemberdayaan Bumdes, Program Desa Berdaya, dan Program Jatim Puspa. Anak-anak juga menerima bantuan sepatu sekolah menjelang tahun ajaran baru.

    Gubernur Khofifah menegaskan agar seluruh bantuan dimanfaatkan secara bijak untuk kebutuhan yang bermanfaat, terutama kebutuhan pokok dan pendidikan anak-anak.

    “Agar bantuan yang diterima ini dapat dimanfaatkan untuk anak-anak, jangan dibelikan untuk hal konsumtif terutama beli pulsa maupun paket internet. Kecuali bagi para penerima bantuan yang memang bekerja dan memanfaatkan usahanya mengandalkan internet,” ujarnya.

    Ia juga mengajak para orang tua penerima bantuan untuk terus mendoakan dan mengupayakan yang terbaik bagi masa depan anak-anak.

    “Mari kita ikhtiar mudah-mudahan doa kita diijabah Allah SWT memiliki putra-putri yang sholeh sholehah. Sukses dunia dan akheratnya,” tambahnya.

    Secara khusus, kepada anak-anak penerima sepatu sekolah, Khofifah memberikan motivasi agar mereka lebih semangat belajar.

    “Kejarlah ilmu setinggi-tingginya. Bung Karno berpesan, gantungkan cita-cita setinggi langit. Jika nanti terjatuh, akan berada di antara bintang-bintang,” tegasnya.

    Bansos yang disalurkan di Ponorogo tahun 2025 meliputi Rp3.494.800.000 kepada 1.276 Keluarga Penerima Manfaat PKH Plus dan Rp302.400.000 untuk 84 jiwa penyandang disabilitas melalui ASPD. Pada triwulan I, disalurkan Rp612.000.000 kepada 1.224 keluarga PKH Plus dan Rp74.700.000 kepada 83 penerima ASPD.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok masyarakat.

    “Semoga bantuan dari Ibu Gubernur ini bisa memberi keberkahan dan membantu dalam menopang kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jatim, Budi Sarwoto, menyebut kegiatan ini sebagai implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dan Nawa Bhakti Satya Jawa Timur.

    Pada kegiatan ini, diserahkan pula bantuan zakat produktif kepada 50 penerima, KPM Lansia PKH Plus kepada 30 penerima, ASPD kepada 5 penerima, serta bantuan bagi calon siswa sekolah rakyat jenjang desil 1 kepada 10 orang.

    Bantuan juga diberikan kepada 50 calon penerima Program Kewirausahaan Inklusif Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera, masing-masing senilai Rp3.000.000.

    Untuk BKK Desa, dialokasikan kepada 10 desa di Ponorogo, yaitu 5 desa penerima program pemberdayaan Bumdes (Rp100.000.000/desa), 3 desa penerima program Desa Berdaya (Rp100.000.000/desa), dan 2 desa penerima program Jatim Puspa (Rp249.200.000/desa). [tok/beq]

  • Pemkab Ponorogo Bentuk Satgas Tambang, Sikat Truk ODOL Penyebab Jalan Rusak

    Pemkab Ponorogo Bentuk Satgas Tambang, Sikat Truk ODOL Penyebab Jalan Rusak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Ponorogo membentuk satuan tugas (satgas) khusus tambang untuk menindak tegas truk over dimension over loading (ODOL) yang disinyalir menjadi biang kerusakan jalan di wilayah Bumi Reog. Satgas lintas instansi ini langsung dikomandoi oleh Sekretaris Daerah.

    “Kami bentuk satgas ini, untuk menyelesaikan masalah ODOL,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Kamis (15/5/2025).

    Bupati yang akrab disapa Kang Giri ini menjelaskan bahwa satgas terdiri dari personel gabungan Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP dan Damkar, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), serta Polres Ponorogo.

    “Pembentukan satgas bertujuan untuk merespons masifnya aktivitas truk tambang ilegal yang melebihi batas muatan dan dimensi,” ungkapnya.

    Menurut Kang Giri, selain memperparah kerusakan infrastruktur jalan, truk ODOL juga merugikan daerah dari sisi fiskal. Banyak tambang tak berizin yang tidak memberikan kontribusi pajak ke kas daerah.

    “Jalan rusak, tapi tak ada timbal balik untuk daerah. Ini ketimpangan yang harus dihentikan,” tegasnya.

    Ia meminta agar satgas langsung bergerak tanpa harus menunggu surat edaran formal. Langkah cepat dibutuhkan mengingat dampak serius dari truk ODOL, yang bisa menyebabkan keretakan hingga lubang besar di jalan hanya dalam hitungan bulan setelah perbaikan.

    Satgas akan bekerja melalui pendekatan kolaboratif, mulai dari patroli rutin, pemeriksaan kelayakan kendaraan, hingga penyitaan kendaraan jika diperlukan. Bupati juga mendorong agar sanksi yang diberikan bersifat tegas dan menimbulkan efek jera.

    “Kita perlu sanksi yang membuat jera,” pungkasnya. [end/beq]