kab/kota: Ponorogo

  • Merayakan Indonesia: Budaya dan Kopi Nusantara Dipamerkan di World Expo 2025 Osaka

    Merayakan Indonesia: Budaya dan Kopi Nusantara Dipamerkan di World Expo 2025 Osaka

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia menampilkan gelaran National Day di World Expo 2025 Osaka pada Selasa (27/5/2025), dengan pertunjukan budaya, kuliner khas Nusantara, serta diplomasi kopi yang menyatukan warisan, rasa dan masa depan. Acara ini dibuka dengan parade budaya dari Grand Ring di Yumeshima, menuju National Day Hall, dengan menampilkan Ondel-Ondel Betawi, Reog Ponorogo dan tarian daerah dari berbagai penjuru Indonesia.

    Parade National Day Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, didampingi oleh Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran Rakabuming dan Wakil Menteri Bappenas Febrian A. Ruddyard.

    Acara ini dihadiri Ketua Komisi IV DPR Republik Indonesia, Titiek Soeharto dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Dardak. Dalam pidatonya, Pratikno menyampaikan bahwa World Expo menjadi panggung penting untuk membangun persepsi dunia tentang Indonesia masa kini. 

    “Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang sebagai mitra di bidang pembangunan, pemulihan dan ketangguhan. Mulai dari perdagangan, infrastruktur, pendidikan, teknologi hingga lingkungan, kolaborasi kita telah teruji oleh waktu. Kini, saatnya kita menjawab tantangan masa depan melalui inovasi berkelanjutan,” ujar Pratikno.

    Harmoni suara dan gerak Panggung utama National Day Indonesia, menghadirkan penampilan terbaik dari talenta Indonesia yang dipandu oleh Tantowi Yahya, seniman, komunikator dan mantan Duta Besar RI untuk Selandia Baru.Rangkaian pertunjukan dimulai dengan Cecep Arif Rahman dan Padepokan Kasundan yang menampilkan seni pencak silat dalam format pertunjukan teatrikal.

    Dilanjutkan oleh Endah Laras yang membawakan lagu ikonik “Bengawan Solo” dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Jepang sebagai bentuk penghormatan terhadap hubungan budaya Indonesia-Jepang.Suasana kemudian berubah menjadi lebih modern melalui penampilan Tulus yang membawakan tiga lagu, termasuk “Tujuh Belas” yang dikolaborasikan dengan Papermoon Puppet Theatre.

    Teater boneka asal Yogyakarta ini dikenal secara global melalui karya-karya kontemporer tanpa dialog yang menyentuh dan penuh makna sosial. Sebagai penutup, Putri Ariani, penyanyi muda penyandang disabilitas yang dikenal dunia melalui bakat dan semangatnya, membawakan “Indonesia Pusaka” dengan penuh penghayatan, menutup perayaan dengan semangat kebangsaan yang menggugah.

    Dalam jamuan makan malam resmi, para tamu undangan menikmati nasi nusantara, hidangan khas yang menyatukan nasi daun jeruk, ayam bakar, telur balado, mie goreng Jawa, kerupuk, lalapan segar, dan sambal bajak yang merupakan representasi keragaman rasa dan budaya Indonesia. Melengkapi suguhan khas nusantara, Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia (Kappi) menyajikan suguhan kopi Mandheling kepada para undangan.

    “Kami optimistis partisipasi KAPPI dapat membantu mempromosikan Indonesia kepada masyarakat global, khususnya para pengunjung World Expo Osaka 2025, melalui suguhan secangkir kopi sebagai bagian dari budaya Indonesia. Kopi unggulan Indonesia seperti kopi Mandheling, Toraja dan Bali Kintamani, telah kami perkenalkan sejak awal expo ini dibuka, ” ujar Roby Wibisono, selaku perwakilan Kappi.

    Di Temanggung, Jawa Tengah, selain terkenal dengan tembakau dan kopi, ternyata juga menyimpan keindahan alam di kaki Gunung Sindoro, bernama Taman Wisata Alam Posong. Selain terkenal dengan udaranya yang dingin, Taman Wisata Alam Posong juga terkenal…

  • Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Mei 2025

    Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda Surabaya 28 Mei 2025

    Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Sosok
    Dewi Astutik
    menjadi perbincangan warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, setelah muncul di sejumlah pemberitaan sebagai buron Badan Narkoba Nasional (BNN) terkait kasus sabu-sabu seberat 2 ton senilai Rp 5 triliun.
    Identitas Dewi Astutik berupa fotokopi KTP maupun paspor yang muncul di sejumlah pemberitaan mencantumkan alamat pemilik identitas di Dukuh Sumber Agung,
    Desa Balong
    , Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
    Dari sejumlah pemberitaan, Dewi Astutik ditetapkan sebagai
    buron Interpol
    sejak 2024.
    Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, saat ditemui, mengatakan bahwa tidak ada nama Dewi Astutik di wilayahnya.
    Meski demikian, dia mengakui bahwa sosok yang ada di fotokopi KTP maupun paspor yang beredar adalah warga di wilayahnya.
    “Kalau warga di sini yang bernama Dewi Astutik tidak ada, tetapi alamat itu memang warga sini dan fotonya itu juga kenal,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).
    Gunawan menyampaikan, berdasarkan foto yang ada di fotokopi KTP maupun paspor, wanita itu merupakan warganya yang bernama PA.
    Saat ini, PA juga diketahui sedang bekerja di luar negeri. “PA ini pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan. Dan terakhir, sesuai informasi, katanya bekerja di Kamboja. Memang kerja di luar negeri, dan sudah lama berangkatnya,” ujarnya.
    Sri Wahyuni, warga Dusun Sumber Agung, juga mengakui jika mengenal foto di dalam fotokopi KTP maupun paspor yang beredar di sejumlah pemberitaan.
    Namun, dia mengaku tidak mengenal nama Dewi Astutik di lingkungannya. “Kalau foto dan alamat yang beredar itu kita kenalnya adalah PA, memang warga sini. Tapi kalau nama Dewi Astutik, kita tidak kenal,” katanya.
    Nama Dewi Astuti, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional.
    Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman
    2 ton sabu
    yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Pamerkan Sederet Budaya & Tarian di National Day World Expo 2025

    RI Pamerkan Sederet Budaya & Tarian di National Day World Expo 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia menggelar National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka yang mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, and Future” pada Selasa (27/5) di National Day Hall. Gelaran ini menandai puncak partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka.

    National Day menjadi momen pagelaran satu hari bagi setiap negara peserta World Expo 2025 Osaka untuk menampilkan potensi, inovasi, kemajuan, sekaligus sebagai ajang promosi produk negaranya. National Day menjadi platform krusial bagi Indonesia untuk mempresentasikan visi konkretnya mengenai masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan kolaboratif, sekaligus menegaskan komitmen kuat Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan kerja sama global.

    “Hari ini, kita tidak hanya merayakan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka, tetapi juga visi bersama tentang harmoni, harapan, dan masa depan,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/5/2025).

    “Partisipasi ini juga menandai kembalinya Indonesia ke Osaka, kota tempat kita pertama kali bergabung dengan World Expo pada 1970. Sejak itu kita konsisten mengambil bagian, memperkenalkan identitas dan prioritas nasional kita,” sambungnya.

    Rangkaian kegiatan National Day dimulai dengan parade budaya, yang mengekspresikan seni, busana, dan warisan etnik dari berbagai penjuru nusantara, diawali dari Grand Ring di Paviliun Indonesia menuju National Day Hall.

    Parade akan menampilkan ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, dan berbagai tarian daerah. Kemudian dilanjutkan dengan official ceremony dan cultural performance di National Day Hall, dan ditutup dengan kunjungan seluruh delegasi ke Paviliun Jepang dan Paviliun Indonesia, serta makan malam bersama Pemerintah Jepang.

    Partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka merupakan langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi, investasi, dan menghadapi tantangan pembangunan global.

    Menko Pratikno mengungkapkan sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang sebagai mitra di bidang pembangunan, pemulihan, dan ketangguhan. Mulai dari perdagangan, infrastruktur, pendidikan, teknologi, hingga lingkungan, kolaborasi kita telah teruji oleh waktu.

    “Kini, saatnya kita menjawab tantangan masa depan melalui inovasi berkelanjutan,” tegas Pratikno.

    Dia pun menyampaikan paviliun Indonesia menjadi bukti nyata komitmen bangsa terhadap inovasi berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Dibangun dengan material ramah lingkungan seperti kayu Plana-hasil daur ulang limbah sekam padi dan plastik-serta dilengkapi pencahayaan hemat energi dan sistem pendingin canggih, paviliun ini memperlihatkan keberlanjutan bukan sekadar konsep, melainkan bagian integral pendekatan Indonesia.

    “Arsitektur Paviliun Indonesia tidak hanya merefleksikan identitas bangsa sebagai bangsa maritim, tetapi juga tanggung jawab kita di kancah global. Ini lebih dari sekadar pernyataan arsitektur; ini adalah narasi hidup bangsa kita yang kaya akan budaya, keanekaragaman alam, dan aspirasi untuk masa depan,” tambah Menko Pratikno.

    Tercatat, pengunjung Paviliun Indonesia rata-rata 15.000 hingga 18.000 orang per hari atau 10 persen dari total pengunjung expo rata-rata mencapai 130.000 hingga 140.000 orang per hari.

    Foto: Indonesia rayakan National Day di World Expo 2025 Osaka. Tekankan Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Kolaboratif. (Dok. Bappenas)
    Indonesia rayakan National Day di World Expo 2025 Osaka. Tekankan Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Kolaboratif. (Dok. Bappenas)

    Per 26 Mei, total pengunjung Pavilion Indonesia telah mencapai hampir 600.000 orang. Pengunjung Paviliun Indonesia diajak menyelami kekayaan alam dan budaya bangsa. Melalui instalasi ikonik yang menampilkan spesies langka karya seniman Indonesia-seperti replika Orangutan Kalimantan, Harimau Sumatera, dan Jalak Bali-serta showcase warisan budaya UNESCO seperti batik dan wastra, Indonesia memperlihatkan keunikan dan kecerdasan lokalnya.

    Paviliun juga menampilkan inovasi UMKM berbasis keberlanjutan, seperti produk anyaman Lawe Indonesia dan material biomassa dari Mycotech Lab, yang membuktikan kearifan lokal dan teknologi modern dapat bersinergi menciptakan solusi masa depan yang inovatif.

    Indonesia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menonjolkan kepemimpinan globalnya dalam aksi iklim. Ekosistem strategis seperti kekayaan hutan hujan tropis Indonesia-sebagai salah satu paru-paru terbesar dunia dan hutan mangrove-yang mampu menyimpan karbon empat kali lebih efektif daripada hutan daratan-serta terumbu karang seluas 25.000 km² yang menjadi rumah bagi 70 persen spesies karang dunia, menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap pembangunan rendah karbon dan perlindungan keanekaragaman hayati.

    Selain itu, paviliun mempromosikan 12 Geopark Global dan 10 Warisan Dunia UNESCO, termasuk Candi Borobudur dan Taman Nasional Komodo, sebagai model pariwisata berkelanjutan.

    Pratikno pun berpesan agar semua pihak menjadikan World Expo 2025 Osaka sebagai momentum mempercepat kehidupan berkelanjutan, mendorong ekonomi kreatif, dan menarik investasi demi masa depan yang kita impikan.

    “Dalam semangat harmoni, Indonesia melihat expo ini sebagai kesempatan emas untuk memperdalam kerja sama internasional di bidang energi bersih, infrastruktur hijau, transformasi digital, dan pariwisata-sejalan dengan prinsip People, Planet, Prosperity, Peace, and Partnership. Pilar-pilar ini sangat penting dalam transformasi ekonomi hijau menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Pratikno.

    (haa/haa)

  • Gaji 308 CPNS Ponorogo 2024 Hanya 80 Persen di Tahun Pertama, Ini Alasannya

    Gaji 308 CPNS Ponorogo 2024 Hanya 80 Persen di Tahun Pertama, Ini Alasannya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 308 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2024 di Kabupaten Ponorogo resmi menerima surat keputusan (SK) pengangkatan dari Bupati Sugiri Sancoko. Meski telah resmi bertugas, status mereka selama satu tahun ke depan, masih menyandang kata “calon”, termasuk soal hak gaji yang belum sepenuhnya penuh.

    Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo, Herry Sutrisno, mengungkapkan bahwa CPNS belum berhak atas seluruh hak finansial sebagaimana pegawai negeri sipil (PNS) penuh. Sesuai regulasi nasional, selama masa percobaan satu tahun pertama, para CPNS hanya menerima 80 persen dari gaji pokok.

    “Misalnya CPNS dengan golongan 3A yang memiliki gaji pokok Rp2,7 juta, selama masa percobaan hanya menerima sekitar Rp2,2 juta per bulan,” kata Herry, Selasa (27/5/2025).

    Selain soal penghasilan yang belum utuh, CPNS juga diwajibkan menjalani pelatihan dasar (diklat). Hal itu penting dilakukan sebagai syarat untuk berubah status menjadi PNS penuh. Jika tidak mengikuti atau tidak lulus diklat tersebut, status CPNS bisa saja dicabut.

    “Setelah menerima SK, mereka langsung melaksanakan tugas di satuan kerja (satker) masing-masing. Namun status sebagai CPNS ini bisa berubah menjadi PNS penuh setelah mengikuti dan lulus diklat sesuai ketentuan,” ungkap Herry.

    Dari total 308 CPNS, sebanyak 304 orang menerima SK pengangkatan di berbagai formasi, terdiri dari 159 tenaga teknis dan 145 tenaga kesehatan. Sementara itu, ada 4 orang lainnya berasal dari lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Mereka ditugaskan sesuai kebutuhan bidang transportasi di lingkungan Pemkab Ponorogo.

    Meski masih dalam masa orientasi, Pemkab Ponorogo memastikan bahwa ratusan CPNS tersebut langsung tancap gas, menjalankan tugas dan fungsi mereka di masing-masing unit kerja.

    “Tidak ada masa tunggu. Setelah SK diterima, mereka langsung melapor dan bertugas. Ini penting agar adaptasi bisa segera dilakukan,” pungkas Herry. [end/aje]

  • Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Selasa, 27 Mei 2025 diprediksi akan cenderung tenang dan stabil. Meski ada potensi hujan ringan di salah satu wilayah, sebagian besar daerah tersebut akan berada dalam kondisi berawan sepanjang hari.

    Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan dari BMKG Stasiun Meteorologi Juanda, yang menyebutkan bahwa pola cuaca di ketiga daerah ini relatif tidak menunjukkan gejala ekstrem.

    Untuk wilayah Ngawi, kondisi atmosfer diperkirakan akan tetap berawan dari pagi hingga malam hari.

    “Ngawi berpotensi mengalami cuaca berawan secara konsisten mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB,” ujar Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Sementara kelembaban udara cukup tinggi, mencapai 75 hingga 97 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan 14,6 km per jam, menciptakan suasana sejuk namun lembap.

    Berbeda dengan Ngawi, Magetan diperkirakan akan mengalami hujan ringan di pagi hari. Hujan ini diperkirakan turun sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum langit kembali berawan menjelang siang hingga malam.

    “Setelah hujan ringan di pagi hari, cuaca Magetan akan kembali stabil dengan kondisi berawan sampai malam,” jelas Oky.

    Suhu udara berada di rentang 23 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembaban tinggi antara 82 hingga 97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,5 km per jam.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan diawali dengan cuaca cerah berawan pada pagi hari, khususnya antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Setelah itu, awan mulai menutupi langit secara menyeluruh hingga malam hari.

    Suhu minimum tercatat di angka 23 derajat Celcius, sedangkan suhu maksimum mencapai 30 derajat Celcius. Angin datang dari arah Tenggara dengan kecepatan 9,5 km per jam, dan kelembaban udara mencapai 76 hingga 96 persen.

    Meski kondisi cuaca cenderung stabil, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Oky menyarankan agar masyarakat rutin memperbarui informasi cuaca dari kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    “Cuaca bisa berubah dengan cepat. Tetap waspada dan pantau informasi terbaru dari BMKG,” pesannya.

    Dengan kondisi cuaca yang dominan berawan ini, aktivitas masyarakat di ketiga wilayah tersebut diperkirakan dapat berjalan normal tanpa gangguan signifikan. Namun demikian, kewaspadaan tetap menjadi kunci agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • Semarak HLUN 2025 di Pacitan Ratusan Lansia Nikmati Momen Bahagia di Punung

    Semarak HLUN 2025 di Pacitan Ratusan Lansia Nikmati Momen Bahagia di Punung

    Pacitan (beritajatim.com) — Pendopo Kecamatan Punung, Senin (26/5/2025), berubah menjadi lautan kebahagiaan saat ratusan lansia berkumpul merayakan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025. Mengangkat tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera,” peringatan ini tak hanya menjadi ajang seremoni, tapi juga momentum penuh makna dalam memuliakan para sesepuh bangsa.

    Sejak pagi, suasana sudah dipenuhi senyum para lansia yang antusias mengikuti senam bersama. Mereka datang dari berbagai kecamatan seperti Punung, Pacitan, Pringkuku, hingga Donorojo. Tak kurang dari 700 undangan hadir, termasuk 250 lansia yang tampak tampil rapi dan bahagia, sebagian diantaranya didampingi keluarga.

    Pagelaran Tari Gambyong membuka acara dengan nuansa budaya yang hangat. Dalam laporannya, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian lintas generasi terhadap kesejahteraan lansia. “Ini ruang pertemuan yang menyenangkan, penuh manfaat, dan sarat nilai sosial,” ujarnya.

    Rangkaian kegiatan pun berlangsung meriah. Siswa SMPN 1 Punung membacakan puisi dan surat cinta untuk lansia, disambung penampilan Reog Ponorogo, pertunjukan musik nostalgia, hingga permainan interaktif yang membuat suasana makin akrab.

    Di sisi lain, sejumlah layanan digelar untuk menambah manfaat acara. Pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, serta bazar UMKM ikut meramaikan lokasi. Titik puncaknya adalah penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung senilai lebih dari Rp 363 juta. Bantuan tersebut mencakup kursi roda, tongkat penuntun, paket sembako, nutrisi, hingga perlengkapan perawatan diri untuk ratusan lansia.

    Dewi Suhartini, Kepala Sentra Terpadu Kartini, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang mendukung kebahagiaan lansia. “Bukan sekadar bantuan, tapi bagaimana mereka merasa dihargai, diikutsertakan, dan diakses dalam layanan yang layak,” tuturnya.

    Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah, yang hadir mewakili Bupati, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak. Ia menegaskan bahwa keberpihakan kepada lansia adalah bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan. “Kami ingin memastikan para lansia hidup dengan tenang, sehat, dan tetap memiliki peran,” katanya.

    Gagarin juga menyoroti perlunya data lansia yang akurat untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. “Kami minta OPD bekerja lebih konkret dalam verifikasi dan pemutakhiran data di lapangan,” tegasnya.

    Melalui gelaran ini, Pacitan menunjukkan bahwa merawat lansia bukan hanya tentang memberi, tapi juga tentang hadir, menghargai, dan membersamai mereka dalam suka cita. HLUN 2025 pun menjadi bukti bahwa usia lanjut bukanlah penghalang untuk tetap bahagia dan berdaya. (tri/ian)

  • Bupati Ponorogo Serahkan SK kepada 308 CPNS, Ingatkan Jangan Tergesa Gadaikan ke Bank

    Bupati Ponorogo Serahkan SK kepada 308 CPNS, Ingatkan Jangan Tergesa Gadaikan ke Bank

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 308 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2024 di lingkungan Pemkab Ponorogo resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, di Gedung Sasana Praja, Senin (26/5/2025), dalam suasana haru dan penuh semangat.

    Namun di tengah euforia penerimaan SK perdana, Bupati Sugiri menyampaikan peringatan penting kepada para CPNS agar tidak tergesa-gesa menjadikan SK sebagai jaminan pinjaman ke bank.

    “Saya minta jangan tergesa-gesa menggadaikan SK ke bank,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko.

    Ia menekankan bahwa fenomena pegawai baru yang langsung mengambil pinjaman perlu dihindari, karena dapat berdampak pada kinerja dan konsentrasi kerja. Menurutnya, beban utang sejak awal karier bisa menjadi kendala serius dalam menjalankan tugas.

    “Kalau hutangnya terlalu banyak, biasanya kerja tidak fokus. Ini bahaya,” lanjutnya.

    Meski tidak melarang sepenuhnya, Kang Giri meminta para CPNS agar bijak dalam memanfaatkan SK sebagai jaminan pinjaman. Ia menyarankan agar langkah itu hanya diambil dalam keadaan mendesak dan tidak berlebihan.

    “Boleh saja kalau mendesak, tapi jangan sekarang. Jangan juga terlalu banyak pinjamannya,” pesannya.

    Lebih lanjut, Bupati Sugiri menegaskan bahwa 308 CPNS tersebut merupakan hasil seleksi murni, tanpa titipan dan tanpa rekayasa. Ia mengajak mereka untuk menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

    “Ini hasil tes yang sah, tanpa titipan. Maka bekerjalah yang baik. Layani masyarakat sesuai tugas dan fungsi,” katanya.

    Kang Giri juga mendorong para CPNS agar segera beradaptasi dengan lingkungan kerja dan ikut menggerakkan visi besar Pemkab Ponorogo dalam membangun daerah yang hebat dan bermartabat.

    “Segera emban tugas, segera menyesuaikan diri di lingkungan kerja. Mari bangun Ponorogo dengan semangat pengabdian,” pungkasnya. [end/beq]

  • Kirab Budaya Buddha Meets the Gods Meriahkan Dharmasanti Waisak 2025 di Mojokerto

    Kirab Budaya Buddha Meets the Gods Meriahkan Dharmasanti Waisak 2025 di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Perayaan Dharmasanti Waisak 2569 BE/2025 di Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (25/5/2025) berlangsung meriah. Kirab budaya lintas sektoral kali pertama tersebut mengambil tema ‘Buddha Meets the Gods’,

    Kirab dengan titik akhir Candi Brahu ini menghadirkan kolaborasi budaya dari berbagai unsur agama dan kepercayaan, seperti Buddha, Hindu, TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma), aliran kepercayaan, serta budaya Jawa. Kirab dimulai dengan doa bersama, dilanjutkan penyerahan Kim Sin (replika dewa-dewi) beserta perlengkapannya kepada peserta kirab.

    Rangkaian kirab menampilkan beragam kesenian tradisional, seperti bantengan, Reog Ponorogo, barongsai, serta kirab Pataka Majapahit. Arak-arakan tandu dewa dan dewi pun turut memeriahkan kirab, sebagai simbol doa memohon berkah dan keselamatan.

    Ketua panitia, Candra mengatakan, kirab budaya tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar dalam rangkaian perayaan Waisak di Mojokerto. “Ini perdana. Kami ingin memperkuat kebersamaan dan persatuan lintas budaya agar tetap guyub sebagai satu Nusantara,” ungkapnya.

    Candi Brahu dipilih sebagai titik akhir kirab karena letaknya yang dekat serta nilai historis dan spiritualnya sebagai situs peninggalan Hindu-Buddha. Perayaan ini diikuti oleh jemaat Buddha dari 13 TITD se-Jawa Timur, termasuk dari Pamekasan, Banyuwangi, Jember, Mojokerto, Jombang, Malang, Sidoarjo, Madiun, hingga Nganjuk.

    “Kirab ini juga telah mendapat izin dari pengelola Candi Brahu. Harapan kami, acara ini dapat mempererat hubungan antarumat beragama ke depan,” harapnya. [tin/aje]

  • Remaja di Ponorogo Tewas Terjun ke Saluran Air

    Remaja di Ponorogo Tewas Terjun ke Saluran Air

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa terjadi di jalanan Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun ditemukan meninggal dunia, setelah sepeda motor yang dikendarainya terperosok ke saluran air irigasi di sisi barat jalan.

    Korban diketahui bernama Muhammad Daniel, warga Dukuh Karanganyar, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AG 3313 REV. Korban melaju dari arah utara menuju selatan dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam.

    “Tadi pagi memang ada laporan kejadian laka lantas tunggal,” kata Kapolsek Jambon, AKP Purwadi, Jumat (23/5/2025).

    Purwadi mengungkapkan, usai mendapatkan laporan, petugas segera menuju lokasi kejadian untuk olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi. Diduga karena kurang konsentrasi, sepeda motor korban oleng ke kanan, lalu tergelincir sendiri hingga masuk ke saluran air.

    Kondisi korban cukup mengenaskan. Yakni mengalami pendarahan di mulut dan telinga, memar di dahi, serta patah tulang kaki kiri. Korban ditemukan dalam posisi tertindih sepeda motor dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.

    “Korban sudah meninggal di lokasi kejadian,” katanya.

    Keterangan warga sekitar, memperkuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi dini hari. Seorang saksi mengaku mendengar suara keras sekitar pukul 03.00 WIB, namun tidak melihat tanda-tanda kecelakaan saat memeriksa dari depan rumah. Saksi, kata Purwadi mengira suara tersebut berasal dari seseorang yang terpeleset dan segera melanjutkan perjalanan.

    Barulah sekitar pukul 05.00 WIB, saksi lainnya menemukan sepeda motor di dalam saluran air dan segera melapor ke Polsek Jambon. Saat motor berhasil diangkat bersama warga dan petugas, jasad korban ditemukan tertindih di bawahnya. Jenazah korban pun dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Setelah berhasil dievakuasi dari saluran air, jenazah korban langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD dr. Harjono Ponorogo,” pungkasnya. [end/aje]

  • Terseret Arus Sungai Keling, Buruh Tani Ponorogo Ditemukan Tewas

    Terseret Arus Sungai Keling, Buruh Tani Ponorogo Ditemukan Tewas

    Ponorogo (beritajatim.com) – Setelah dua hari pencarian intensif, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Bani (60), buruh tani asal Dusun Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Ponorogo, yang dilaporkan hilang akibat terseret arus deras Sungai Keling, Selasa (20/5/2025).

    Korban yang merupakan warga desa setempat itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tim SAR yang terdiri dari gabungan relawan itu, berhasil mengevakuasi korban naik dari sungai pada pukul 16.05 WIB.

    Koordinator Unit Siaga SAR Bojonegoro, Novik Heryadi mengungkapkan korban ditemukan di 800 meter dari titik korban menghilang (TKM). Korban diketemukan setelah Search and Rescue Unit (SRU) 1 membersihkan pohon Trembesi dan pohon Bambu yang roboh ke sungai.

    “Jarak penemuan korban ya sekitar 800 meter dari TKM,” ungkap Novik, usai evakuasi korban selesai, Rabu (21/5/2025) sore.

    Evakuasi berlangsung dramatis. SRU 1 harus lebih dulu menebas pohon Trembesi dan rumpun bambu yang tumbang ke aliran sungai. Hambatan itu diduga menjadi lokasi korban tersangkut, sekaligus menyulitkan pencarian selama lebih dari 24 jam. “Usai pohon berhasil dipotong, korban muncul ke permukaan. Tim SAR langsung mengevakuasi,” katanya.

    Saat ditemukan, kondisi tubuh korban masih utuh. Ada beberapa luka memar di tubuh korban yang dimungkinkan akibat benturan saat korban terseret dan tenggelam di sungai. “Kondisi jenazah masih utuh, ada memar ya mungkin ada benturan saat tenggelam di sungai,” katanya.

    Dari pantauan beritajatim.com, usai berhasil dievakuasi dari sungai, korban yang dibungkus kantong jenazah dimasukkan ke mobil ambulans untuk diangkut ke rumah duka. Bani diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

    Siang itu, sepulang dari sawah, Dia memilih jalur cepat yang biasa digunakan, yakni menyeberangi sungai. Namun apes, hujan deras yang mengguyur hulu sungai membuat arus meningkat tajam. Langkah nekat itu berujung maut.

    Menurut keterangan warga, jalur darat memutar sekitar satu kilometer, sedangkan sungai menjadi jalur alternatif yang biasa ditempuh warga sekitar saat debit air normal. [end/suf]