kab/kota: Ponorogo

  • Sidang Gugatan Dugaan Ijazah Palsu, Tim Tipu UGM Hadirkan 2 Saksi Korban Janji Jokowi

    Sidang Gugatan Dugaan Ijazah Palsu, Tim Tipu UGM Hadirkan 2 Saksi Korban Janji Jokowi

    GELORA.CO –  Dalam sidang gugatan lanjutan Ijazah Jokowi pada Senin (2/6/2025) Tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) menyebut akan ada sejumlah kejutan.

    dalam lanjutan sidang gugatan ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) yang akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Senin (2/6/2025).

    Perwakilan Tim TIPU UGM, M Taufiq menerangkan bahwa agenda sidang dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut tak lain adalah pembacaan gugatan dari pihaknya.

    Dalam kesempatan tersebut Taufiq juga mengatakan bahwa pihaknya ingin membacakan semua butir gugatan yang dilayangkan ke PN Solo. 

    Gugatan tersebut ditulis dalam 36 lembar kertas dan akan dibacakan secara bergantian oleh anggota Tim TIPU UGM.

    Taufiq melanjutkan, pembacaan gugatan tersebut secara detail dilakukan tak lain karena agar publik tahu apa sebenarnya isi dari tuntutan yang dilayangkan oleh pihaknya kepada sejumlah tergugat termasuk Jokowi yang kini hanya dianggap seputar dugaan ijazah palsu.

    “Kami ingin melakukan pendidikan politik melalui jalur hukum, makanya sesungguhnya sidangnya baru dimulai besok. Dan biasanya kalau gugatan itu pada umumnya (saat di persidangan) dianggap dibacakan, bisanya Majelis Hakim menawarkan (pada penggugat maupun tergugat) bertanya (gugatan dianggap dibacakan) boleh nggak biar tidak berlama-lama,” terang Taufiq saat dihubungi via telepon, Minggu (1/6/2025).

    “Tapi berhubung kasus ini menjadi sorotan, maka kami akan membacakan (gugatan) secara penuh di depan persidangan setebal 36 lembar secara bergantian,” tambah Taufiq.

    Dalam kesempatan yang sama, Taufiq membocorkan bahwa ada dua orang yang disebutnya sebagai korban janji traktor dari Madiun dan Ponorogo Jawa Timur (Jatim) yang juga akan mengikuti jalannya sidang.

    Dua sosok tersebut merupakan pengusaha yang diceritakan Taufiq pernah dijanjikan traktor pada masa kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI.

    “Dulu kan di Ponorogo dan Madiun pernah dijanjikan traktor. Tapi dua jam setelah upacara, ditarik kembali traktornya. Padahal pengusaha itu udah investasi banyak, ini ada catatanya,” kata Taufiq.

    “Besok mereka mau datang (ke PN Solo),” lanjutnya.

    Disinggung maksud kedatangan dua pengusaha asal Ponorogo dan Madiun tersebut.

    Taufiq menjelaskan bahwa keduanya hanya akan mengikuti dan mempelajari jalannya sidang sebelum melayangkan gugatan kepada Jokowi di Pengadilan Negeri setempat sesuai domisili mereka.

    “Besok hanya sidang, menyaksikan bagaimana kalau dia juga membuat gugatan serupa di Ponorogo dan Madiun,” urainya.

    Lebih lanjut, jika gugatan janji palsu traktor tersebut jadi dilayangkan oleh keduanya. Taufiq menduka jalannya sidang akan jadi sorotan publik Tanah Air.

    Roy Suryo: Pembanding tak sesuai

    Pakar telematika Roy Suryo mengatakan ijazah Joko Widodo tidak identik dengan tiga ijazah pembanding keluaran UGM yang berasal dari angkatan yang sama.

    Temuan baru Roy ini semakin memperkuat tudingannya bahwa ijazah Jokowi ini palsu.

    Roy sebut hal ini ketika melakukan dengan perbandingan sendiri antara ijazah Jokowi dan ijazah tiga pembanding tersebut.

    Yaitu dengan ijazah nomor 1115 atas nama Frono Jiwo, nomor 1116 atas nama Alm Hari Mulyono, dan nomor 1117 atas nama Sri Murtiningsih.

    Roy mengatakan bahwa identifikasi yang dia lakukan itu bersifat jujur dan terbuka.

    Namun dia tidak menjawab apakah tiga ijazah pembanding itu adalah ijazah yang sama digunakan oleh Bareskrim atau bukan.

    Baca juga: Alasan Rismon Tak Sepenuhnya Percaya Penjelasan UGM: Ratusan Kampus Ditutup karena Jual Ijazah Palsu

    Dirinya pun menantang Bareskrim untuk terbuka terkait ijazah tersebut.

    “Silakan ditanyakan ke Bareskrim, yang jelas kalau saya jujur saja, tidak ada yg ditutup-tutupi sedikit pun,” kata Roy Suryo, Sabtu (31/5/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

    “Sekarang tergantung keterbukaan Bareskrim menjawab pertanyaan siapa-siapa pemilik ijazah yang sudah saya sampaikan ini,” sambung Roy.

    Dia mengatakan bahwa kemarin Bareskrim tidak terbuka mengungkap tiga ijazah pembanding dalam penyelidikan ijazah Jokowi tersebut.

    Maka dari itu, Roy juga membandingkan ijazah Jokowi ini dengan tiga sampel ijazah pembanding.

    “Bila Bareskrim kemarin tidak secara terbuka berani mengungkapkan ketiga sampel ijazah lain yang digunakan sebagai sampel pembanding, maka di sini demi keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan, ditampilkan tiga sampel ijazah yang dengan mudah ditemukan di jagad maya,” kata Roy.

    “Karena secara gamblang sudah dipublikasikan oleh mereka sendiri maupun oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Sigit Sunarta saat diwawancara wartawan Kompas di tahun 2022 silam,” sambung Roy.

    Perbandingan yang dilakukan adalah melihat bagaimana posisi logo UGM dengan tulisan yang tercetak dalam masing-masing ijazah yang diperbandingkan.

    Terutama huruf Z pada tulisan ‘IJAZAH’ dan huruf A-terakhir pada tulisan ‘SARJANA’).

    Roy Suryo menyebut ada perbedaan dari fotokopi ijazah yang disebut milik Jokowi dengan tiga ijazah yang lain.

    Dijelaskan Roy Suryo, posisi huruf Z pada tulisan ‘IJAZAH’ dan huruf A-terakhir pada tulisan ‘SARJANA’ pada ketiga ijazah nomor 1115, 1116, dan 1117 adalah identik alias sama persis.

    “Baik posisi vertikal maupun horizontalnya, namun tidak identik bila diperbandingkan dengan ijazah nomor 1120.”

    Roy Suryo juga menjelaskan, posisi huruf Z dari kata ‘IJAZAH’ ketiga Ijazah pembanding ini lebih turun alias lebih masuk ke bawah pada Logo UGM bila dibandingkan dengan Ijazah milik Jokowi yang terlihat lebih ke atas alias hanya masuk sedikit pada Logo UGM.

    “Juga posisi huruf A-terakhir (pada kata SARJANA) pada ketiga Ijazah pembanding sama-sama lebih ‘ke kiri’ alias ‘masih masuk’ ke dalam logo UGM, dibandingkan dengan ijazah milik Jokowi yang lebih ‘ke kanan’ alias ‘lebih ke kanan / keluar’ dari logo UGM sehingga kedua ‘kaki’ huruf A-nya terlihat hampir terpisah dari Logo UGM,” urainya.

  • Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Surabaya (beritajatim.com) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Timur mencatatkan capaian tertinggi secara nasional dalam pengesahan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Hingga 1 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 3.011 koperasi telah disahkan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) milik Kementerian Hukum dan HAM.

    Jumlah tersebut setara dengan 35 persen dari total desa dan kelurahan di Jawa Timur, sekaligus menempatkan provinsi ini di posisi teratas secara nasional, mengungguli Jawa Tengah (1.674 koperasi), Aceh (837), dan Jawa Barat (749).

    Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto, mengapresiasi kerja kolaboratif berbagai pihak dalam mendorong percepatan proses pengesahan badan hukum koperasi. “Tiga daerah telah menuntaskan 100 persen proses Musdesus dan pengesahan badan hukum koperasi. Ini menjadi tonggak penting bagi kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.

    Tiga daerah yang berhasil meraih capaian 100 persen pengesahan koperasi adalah Kabupaten Nganjuk, Ponorogo, dan Sidoarjo. Masing-masing daerah menyelesaikan proses pengesahan pada 27 Mei, 30 Mei, dan 1 Juni 2025.

    Meskipun mencetak rekor tertinggi, Haris menyebut masih ada delapan daerah di Jawa Timur yang progres pengesahannya sangat rendah, bahkan nol persen meski seluruh desa telah menyelesaikan Musdesus. Daerah tersebut antara lain Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro, Magetan, Madiun, dan Pasuruan.

    Sebagai tindak lanjut, Kemenkum HAM Jatim telah menyiapkan langkah strategis untuk percepatan, seperti supervisi langsung dan asistensi teknis di delapan daerah tertinggal, finalisasi penginputan 1.981 koperasi yang telah selesai pemberkasan di notaris namun belum masuk sistem SABH, serta dokumentasi praktik baik dari daerah yang sukses untuk direplikasi.

    “Target kami jelas: seluruh desa dan kelurahan di Jawa Timur memiliki koperasi berbadan hukum yang siap menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” tegas Haris. [uci/beq]

  • Momen Haru! Pasangan ini Lakukan Ijab Qobul di Rumah Sakit Ponorogo

    Momen Haru! Pasangan ini Lakukan Ijab Qobul di Rumah Sakit Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) — Momen sakral ijab qobul biasanya berlangsung di rumah atau masjid. Namun berbeda dengan pasangan Desy Umi Lutviana dan Rizki Wijaya Putra. Keduanya melangsungkan akad nikah di Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo.

    Ijab qobul digelar sederhana di ruang VIP 1 Ruang Mashitah RSU Aisyiyah Ponorogo. Desy, sang mempelai perempuan, tengah dirawat di rumah sakit tersebut, karena menderita sesak napas. Yang bersangkutan baru masuk rumah sakit pada tanggal 30 Mei lalu.

    Saat datang, Desy langsung dirawat di ICU. Kondisinya menurun dan butuh penanganan intensif. Sore harinya, dirinya dipindah ke ruang Mina untuk perawatan lanjutan.

    “Tetap bahagia, walau melaksungkan akad nikah dalam keadaan sakit,” ungkap Desy Umi Lutviana (23), warga Dukuh Tengah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo saat ditemui usai akad nikah di rumah sakit, Senin (2/6/2025).

    Desy dan suaminya merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jepang. Saat pulang, kebetulan dirinya sakit. Sedangkan akad nikahnya sudah direncanakan jauh-jauh hari. Sehingga tetap dilaksanakan sesuai waktu yang telah disepakati.

    “Ijabnya memang sudah direncanakan hari ini, jadi ya dilakukan di rumah sakit,” katanya.

    Desy bercerita sudah bertemu Rizki sejak bulan September tahun lalu. Saat itu keduanya bertemu di bandara. Setelah itu, hanya sempat satu kali berjumpa lagi di rumah. Keluarga Rizki dari Kabupaten Gerobogan Jawa Tengah, berkunjung ke keluarga Desy di Ponorogo untuk menunjukkan keseriusan.

    “Belum memikirkan bulan madu di mana. Di rumah nanti ya juga syukuran saja,” katanya.

    Rizki Wijaya Putra, mempelai pria, juga seorang TKI di Jepang. Dia cuti 1,5 bulan demi menepati janji menikahi Desy. Keputusan ijab qobul di rumah sakit diambil karena kondisi Desy tidak memungkinkan untuk keluar. Dia menyatakan tidak menjalin pacaran dengan Desy. Namun hubungan mereka dibangun atas dasar komitmen kuat. Karena alasan itu, akad nikah tetap dilangsungkan sesuai waktu yang telah ditentukan.

    “Harus hari ini, harusnya kalau nggak sakit ya di KUA. Tapi akhirnya di sini, pihak rumah sakit juga memfasilitasi,” kata Rizki, yang merupakan warga Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

    Meski berlangsung di rumah sakit, prosesi berjalan khidmat dan penuh haru. Keluarga kedua mempelai hadir mendampingi. Petugas dari KUA turut hadir untuk memandu prosesi akad. Pihak rumah sakit memberi ruang dan waktu khusus. Prosesi dilakukan di sela perawatan pasien. Semua berjalan tertib dan tetap menjaga kondisi kesehatan Desy.

    “Mempelai perempuan mbak Desy sebelum akad nikah kami observasi dulu. Saat prosesi pun kita pantau terus kesehantannya,” kata Humas RSUA Ponorogo, Muh. Arbain. [end/aje]

  • Kirab Tumpeng Raksasa Warnai Hari Lahir Pancasila di Ponorogo

    Kirab Tumpeng Raksasa Warnai Hari Lahir Pancasila di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Suasana dan perayaan berbeda terasa di pusat kota Ponorogo, dalam perayaan Hari Lahir Pancasila.

    Kegiatan perayaan itu dimulai pada Sabtu (30/5/2025) kemarin di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Mangkujayan Ponorogo.

    Ribuan warga pun tumpah ruah di jalan tersebut. Mereka bukan sekadar menonton kirab peringatan hari lahir Pancasila, tapi juga ikut berebut hasil bumi dari tumpeng raksasa yang diarak keliling tersebut.

    Ya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengemas peringatan Hari Lahir Pancasila dengan cara unik. Tak lagi sekadar upacara seremonial. Kali ini, tumpeng besar berisi aneka hasil tani diarak dan diperebutkan warga dalam suasana penuh kegembiraan.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak sekadar meriahkan Hari Lahir Pancasila. Kirab tumpeng juga menjadi wadah menumbuhkan kebanggaan terhadap hasil tani lokal dan bentuk kearifan budaya masyarakat.

    “Ini bentuk gotong royong yang nyata. Kita rayakan Pancasila dengan cara rakyat, sederhana tapi bermakna. Dan ini akan jadi agenda tahunan,” kata Bupati Sugiri, ditulis Minggu (1/6/2025).

    Kirab tumpeng diikuti oleh perwakilan dari 21 kecamatan se-Kabupaten Ponorogo. Setiap rombongan membawa hasil bumi dari wilayah masing-masing. Tak sedikit peserta yang berdandan ala petani atau mengenakan busana adat, memperkuat nuansa kultural dalam peringatan tersebut.

    Tumpeng hasil bumi berukuran besar kemudian diletakkan di tengah jalan. Ribuan pasang mata sudah menunggu saat aba-aba dimulai. Dalam hitungan detik, sayuran seperti jagung, terong, cabai, dan singkong langsung ludes diserbu warga. Tak sedikit yang rela berdesakan demi seikat sawi atau labu.

    “Rebutan sayur ini tradisi yang dipercaya membawa berkah. Saya sampai ikut lari-larian dan rebutan beserta warga lainnya,” kata Sony Dwi, salah satu warga yang ikut rebutan tumpeng raksasa.

    Usai kirab tumpeng, semarak Hari Lahir Pancasila berlanjut pada malam harinya. Jalan Urip Sumoharjo kembali disulap menjadi arena budaya. Pemerintah memberlakukan car free night (CFN) untuk menyambut gelaran yang dinamai Pancasila Night.

    Acara malam itu diisi pertunjukan seni, pameran budaya, dan stan UMKM dari berbagai desa. Warga dan wisatawan lokal memadati lokasi, menikmati hiburan sambil mencicipi produk kuliner khas Ponorogo.

    Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ponorogo tahun ini bukan hanya simbolik, tetapi menjadi ruang pertemuan budaya, ekonomi, dan kebersamaan warga. Sebuah pesta rakyat yang tidak melupakan nilai-nilai dasar, yakni gotong royong, persatuan, dan cinta tanah air. (end/ted)

  • Imigrasi Ponorogo Tolak 230 Permohonan Paspor Sepanjang 2024, Ini Alasannya

    Imigrasi Ponorogo Tolak 230 Permohonan Paspor Sepanjang 2024, Ini Alasannya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya memperketat pengawasan terhadap lalu lintas keimigrasian terus dilakukan Kantor Imigrasi Ponorogo. Sepanjang 2024, sebanyak 230 permohonan paspor ditolak. Sebagian besar penolakan disebabkan oleh indikasi data tidak valid, ketidaksesuaian tujuan keberangkatan, hingga dugaan kuat keterlibatan dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan tindak pidana perdagangan manusia (TPPM).

    Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari langkah preventif. Dia menyebut bahwa pengawasan kini dilakukan lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

    “Kalau terindikasi menyimpang, kami langsung tangguhkan. Lebih baik mencegah daripada kecolongan,” kata Happy, ditulis Minggu (1/6/2025).

    Masyarakat memang tetap bisa mengajukan permohonan paspor di kantor imigrasi lain, tetapi sistem pengawasan kini sudah terintegrasi secara nasional. Menurut Happy, pengajuan ganda atau berpindah lokasi tidak serta-merta memperbesar peluang disetujui jika ditemukan indikasi penyimpangan.

    Dari ratusan permohonan yang ditolak, sebagian besar berkaitan dengan calon pekerja migran yang tidak memenuhi prosedur resmi. Sejumlah kasus menunjukkan pemohon tidak jujur dalam mengisi data, termasuk menyembunyikan tujuan sebenarnya keberangkatan ke luar negeri.

    “Kami tidak akan kompromi terhadap permohonan yang mengarah ke TPPO atau TPPM. Itu bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi sudah masuk ranah kriminal,” tegas Happy.

    Langkah pengawasan tak berhenti pada warga lokal. Masuknya warga negara asing ke Ponorogo juga menjadi perhatian serius. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, bahkan turun langsung ke Ponorogo beberapa waktu yang lalu, untuk memimpin rapat tim pengawas orang asing (Timpora).

    Menurut Novianto, Ponorogo bukan hanya menjadi jalur potensial keberangkatan pekerja migran, tapi juga wilayah strategis bagi orang asing yang melakukan aktivitas tertentu di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan terhadap WNA di daerah ini tidak bisa dianggap remeh.

    “Selain mereka yang bekerja ke luar negeri, kami juga melakukan pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di Indonesia, khususnya di Ponorogo,” ujarnya.

    Penolakan permohonan paspor secara selektif menjadi bagian dari upaya pemerintah melindungi masyarakat dari bahaya perdagangan orang. Menurut Imigrasi Ponorogo, langkah pencegahan jauh lebih efektif daripada menangani kasus setelah terjadi.

    Happy mengajak masyarakat untuk tidak tergiur bujuk rayu calo atau sponsor yang menawarkan jalan pintas ke luar negeri. Dia juga mengimbau agar setiap warga yang berniat bekerja di luar negeri mengikuti prosedur resmi melalui jalur yang telah disediakan pemerintah.

    “Kami terbuka untuk konsultasi. Asal jujur dan sesuai prosedur, semua akan diproses dengan cepat. Tapi kalau ada gelagat mencurigakan, pasti kami tindak,” pungkasnya. [end/aje]

  • Anggota DPR Minta Dewi Buron Kasus Sabu Rp 5 T Segera Ditangkap

    Anggota DPR Minta Dewi Buron Kasus Sabu Rp 5 T Segera Ditangkap

    Jakarta

    Interpol tengah memburu buronan Dewi Astutik alias PA (43), yang menjadi otak penyelundupan sabu seberat dua ton atau Rp 5 triliun. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, berharap Dewi segera bisa ditangkap.

    “Saya harap langkah cepat aparat untuk segera memburu dan membekuknya. Aparat jangan kalah cepat apalagi kecolongan,” kata Jazilul kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).

    “Ada yang bilang sindikat narkoba selangkah lebih cerdik dari antisipasi aparat kita. Sebab mereka punya jaringan dan dukungan dana yang kuat,” tambahnya.

    Jazilul menyinggung banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang dijadikan alat kejahatan, termasuk jaringan narkoba. Oleh sebab itu, dia meminta pengawasannya harus ditingkatkan.

    “Sudah lazim WNI dijadikan alat oleh sindikat narkoba, baik berkedok sebagai ART atau lainnya maka pengawasannya perlu ditingkatkan,” ucapnya.

    Seperti diketahui, warga Dusun Sumber Agung, Ponorogo, Jawa Timur, geger setelah nama orang yang pernah tinggal di kampung mereka disebut-sebut menjadi buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Interpol. Sosok itu bernama Dewi Astutik yang disebut terlibat dalam penyelundupan narkoba internasional sebanyak 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun.

    “Kalau yang namanya Dewi Astutik itu bukan warga sini, tapi kalau alamatnya Balong, memang benar,” tegas Gunawan dikutip detikJatim, Rabu (29/5).

    Gunawan juga mengungkapkan perempuan itu memang pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

    Kantor Imigrasi Ponorogo pun menggelar rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, menjelaskan bahwa rapat ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan orang asing di wilayah Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.

    Happy menambahkan, pihaknya bersama BNN telah bekerja sama mengusut kasus ini. Menurutnya, Dewi Astutik mengaku sebagai TKI untuk menyamarkan aktivitasnya.

    “Kalau yang bersangkutan (Dewi Astutik) sebetulnya mengaku-ngaku TKI, dia di sana tugasnya mencari kaki tangan untuk jadi kurir, sebenarnya bukan real TKI,” kata Happy, Kamis (29/5).

    (fas/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ponorogo Kirab 21 Tumpeng Hasil Bumi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Mei 2025

    Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ponorogo Kirab 21 Tumpeng Hasil Bumi Surabaya 31 Mei 2025

    Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ponorogo Kirab 21 Tumpeng Hasil Bumi
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur menggelar
    kirap 21 tumpeng raksasa
    hasil bumi dalam rangka memeringati hari lahirnya Pancasila, Sabtu sore (31/5/2025).
    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, gunungan hasil bumi merupakan gunungan raksasa yang terbuat dari palawija, aneka sayur mayur, serta hasil pertanian lainnya.
    “Kenapa hasil bumi? Karena kita ingin punya semangat bahwa Ponorogo biar subur dan makmur.”
    “Kenapa hasil bumi? Karena kita ingin membumikan Pancasila ke tanah kelahirannya.”
    “Diambil dari roh Indonesia, maka Pancasila nomor 1, itu harus kita jadikan alat untuk pemersatu Bangsa,” ujar dia di sela-sela kegiatan kirab.
    Sugiri Sancoko menambahkan, kegiatan kirap gunungan hasil bumi bertajuk
    Harmoni 21 Kecamatan
    dalam Semangat Pancasila ini baru pertama kali dilaksanakan.
    Dia berharap tidak menutup kemungkinan ke depan akan dijadikan c
    alendar of event
    (CoE) dalam rangka memeringati
    Hari Lahir Pancasila
    1 Juni.
    “Setiap 1 Juni kita adakan
    Pancasila Night
    atau
    Sukarno Car Free Night
    ,” imbuh dia.
    Kirab melalui jalan Pasar Lanang di Jalan Urip Sumoharjo hingga zona lima atau timur perempatan Tambakbayan, Ponorogo.
    Berbagai hasil bumi dari 21 kecamatan se-Ponorogo menjadi rebutan masyarakat yang memadati Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
    Wahyudi, salah satu warga yang berhasil berebut hasil pertanian dan perkebunan seperti cabai, kacang panjang, jagung, dan hasil pertanian lainnya, mengaku senang.
    “Ini namanya
    ngalap
    berkah. Senang dengan kegiatan seperti ini karena selain pertama kali dilakukan, kita senang ada kegiatan yang mengajak masyarakat memeringati lahirnya dasar Negara dan ideologi Bangsa Indonesia,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    Surabaya (beritajatim.com) -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir, tumbuh, dan berkembang pasca-reformasi 1998. Awal berdiri dan masuk ke gelanggang politik nasional, PKS bernama Partai Keadilan (PK) di Pemilu 1999. PK tak lolos parliementary threshold (PT). PK berubah menjadi PKS dan lolos ke parlemen berdasar hasil Pemilu 2004, pemilu kedua setelah Reformasi 1998.

    Hanya sekali PKS tak mendapatkan kursi di DPR RI, yakni hasil Pemilu 1999. Setelah itu, baik di Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2024, partai yang memiliki relasi historis, kultural, dan sosial dengan pemilih Islam Modernis ini mampu lolos PT. Bisa menempatkan politikusnya di kursi DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di Indonesia. Partai ini sempat selama 10 tahun berada di luar ring kekuasaan, tepatnya era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

    Bagaimana potret PKS di tlatah politik Jatim? Jatim selama ini dikenal sebagai kawasan politik yang secara historis, kultural, dan sosiologis dekat dengan kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme (PNI dan PDIP). Tak gampang bagi PKS bisa mengais ceruk suara di Jatim. Sejak Pemilu 1955 hingga 2024, wilayah politik ini dikenal sebagai basis tradisional partai yang dekat dengan NU dan partai yang punya jalinan historis kuat serta erat dengan PNI.

    “Kita mesti kerja keras dan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan di Jatim, termasuk dengan komunitas kiai dan pondok pesantren,” kata Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan saat bersilaturahmi ke kantor beritajatim.com, Jalan Kutisari IX No.2 Wonocolo, Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

    Di ranah politik Jatim, PKS tak berada di posisi bawah. Tepatnya ranking partai ini di Jatim adalah tengah bawah. Merujuk hasil Pileg 2024, PKS Jatim mampu menempatkan 5 kader terbaiknya duduk di kursi DPRD Jatim.

    PKS mampu merebut 5 kursi DPRD Jatim dari lima daerah pemilihan (Dapil) berbeda: masing-masing satu kursi dari Dapil Kota Surabaya, Dapil Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, Dapil Kabupaten Ngawi,Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek, Dapil Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, serta Dapil Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

    “Di Pileg 2024, untuk kursi DPR RI dapat lima kursi dibanding Pileg 2019 dengan dua kursi. Jadi, terjadi kenaikan 150 persen untuk kursi DPR RI,” tegas Irwan, politikus kelahiran Kabupaten Karawang, Jabar dan alumni Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

    Pada Pileg 2024, raihan suara PKS Jatim untuk kursi DPR RI mengalami kenaikan hampir 300 ribu suara. Pada Pileg 2019 untuk DPR RI, PKS merebut 858.316 suara, sedangkan di Pileg 2024 untuk DPR RI dengan 1.129.997 suara. “Lumayan kenaikan suaranya, sehingga logis kursi kita naik dari dua menjadi lima kursi,” ungkapnya.

    Tak hanya suara untuk DPR RI, pada Pileg 2024, PKS Jatim membubuhkan perkembangan capaian positif suara untuk DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi. Untuk suara DPRD kabupaten/kota se-Jatim naik menjadi 1.426.834 suara (Pileg 2024) dari sebelumnya 1.363.197 suara (Pileg 2019). Sedangkan untuk suara DPRD provinsi dari 995.390 suara (Pileg 2019) menjadi 1.307.657 suara (Pileg 2024).

    “Total kursi PKS di DPRD kabupaten/kota di seluruh Jatim sebanyak 104 kursi, sedangkan kursi PKS di DPRD Jatim sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding 2019 dengan 4 kursi. Kendati terjadi banyak kenaikan suara dibanding Pileg 2019, PKS hanya tambah satu kursi di DPRD Jatim. Hal itu terjadi karena perubahan dapil,” tegas Irwan Setiawan. [air/bersambung]

  • Ledakan Mercon di Ponorogo Lukai 5 Remaja, 2 Dilarikan ke Rumah Sakit

    Ledakan Mercon di Ponorogo Lukai 5 Remaja, 2 Dilarikan ke Rumah Sakit

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ledakan keras membelah keheningan dini hari di Jalan Irawan, Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Ponorogo, Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Suara dentuman disusul kepulan asap pekat dari halaman rumah warga membuat geger masyarakat sekitar.

    Insiden tersebut diduga berasal dari ledakan mercon rakitan. Akibatnya, lima remaja mengalami luka-luka, dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius di bagian organ vital.

    “Ya, kebangun karena suara ledakan itu. Saya sampai di lokasi sekitar 15 menit setelah kejadian, dua remaja yang terluka serius sudah dilarikan ke rumah sakit,” ujar Ketua RT setempat, Langgeng Widodo, Kamis siang.

    Petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Area ledakan pun disterilkan dan dipasangi garis polisi.

    “Kami sudah melakukan olah TKP, saat ini masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto.

    Lima remaja yang diduga terlibat diketahui berusia sekitar 14 tahun. Mereka disinyalir sedang merakit mercon yang rencananya akan diterbangkan bersama balon udara tanpa awak dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha.

    “Penyebab pasti ledakan masih kami dalami. Dari penggeledahan, kami juga menemukan delapan mercon aktif di lokasi,” lanjut AKP Rudy.

    Pihak kepolisian kini tengah melacak asal bahan peledak yang digunakan dan mengimbau masyarakat untuk tidak membuat petasan secara mandiri, apalagi tanpa pengawasan orang dewasa.

    “Sangat berbahaya. Apalagi kalau dibuat anak-anak,” pungkasnya. [end/beq]

  • Kondisi Cuaca Terbaru di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk Kamis, 29 Mei 2025

    Kondisi Cuaca Terbaru di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk Kamis, 29 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada Kamis, 29 Mei 2025, kondisi cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi cukup bervariasi namun umumnya stabil. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa Ngawi akan menikmati hari dengan langit yang cerah hampir sepanjang waktu.

    “Pagi hari Ngawi akan cerah mulai pukul 06.00 WIB, meski ada sedikit perubahan menjadi cerah berawan sekitar pukul 09.00 WIB, langit akan kembali cerah mulai siang hingga malam hari,” jelas Oky.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23 sampai 30 derajat Celcius dengan kelembaban cukup tinggi mencapai 91 persen. Angin bertiup pelan dari arah barat daya dengan kecepatan 5,5 km per jam.

    Sementara itu, Magetan menunjukkan pola cuaca yang lebih dinamis. Menurut Oky, Magetan akan memulai pagi dengan cerah terik, lalu berubah menjadi cerah berawan sekitar pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.

    Kondisi tersebut berulang pada sore hari, di mana cuaca cerah akan muncul sekitar pukul 15.00 WIB dan kembali berawan pada pukul 18.00 WIB. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, cuaca di Magetan akan kembali cerah total.

    Suhu udara di Magetan berada di antara 22 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban yang bervariasi dari 61 hingga 89 persen. Kecepatan angin lebih kencang dibanding Ngawi, bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 15,5 km/jam.

    Di Ponorogo, suasana pagi akan diawali dengan kondisi cerah berawan hingga siang hari. Oky menambahkan,

    “Ponorogo akan mengalami cuaca cerah penuh mulai pukul 15.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB.”

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 sampai 32 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi, yakni 56 sampai 94 persen. Angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan sedang sekitar 7,9 km/jam.

    Secara keseluruhan, ketiga wilayah ini dapat diperkirakan memiliki cuaca yang kondusif untuk aktivitas di luar ruangan, meskipun ada sedikit perubahan kondisi langit dari cerah menjadi cerah berawan di beberapa waktu.

    “Masyarakat disarankan untuk tetap memantau perkembangan cuaca, terutama bila berencana melakukan kegiatan di luar rumah,” tegas Oky. (mnd/ian)