kab/kota: Ponorogo

  • Polisi Pastikan Pelaku Pembunuhan Orang Tua di Ponorogo Idab Skizofrenia Paranoid

    Polisi Pastikan Pelaku Pembunuhan Orang Tua di Ponorogo Idab Skizofrenia Paranoid

    Ponorogo (beritajatim.com) – Polisi memastikan Sukar (30), terduga pelaku pembunuhan kedua orang tuanya di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, mengalami gangguan jiwa berat. Hasil pemeriksaan medis dari RSUD dr. Harjono Ponorogo menunjukkan bahwa Sukar mengidap Skizofrenia Paranoid, salah satu bentuk gangguan jiwa berat yang membuatnya tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Hasil kejiwaan yang dilakukan oleh dokter dapat disimpulkan terduga pelaku mengalami gangguan jiwa berupa Skizofrenia Paranoid, termasuk gangguan jiwa berat,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, Senin (6/10/2025).

    Imam menjelaskan, dengan hasil pemeriksaan tersebut, penanganan kasus Sukar tidak lagi berada di bawah kewenangan kepolisian, melainkan dialihkan ke tim medis RSUD dr. Harjono. Dari informasi penyidik, Sukar bahkan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

    “Saat ini penanganan diambil alih oleh RSUD dr. Harjono, dan kami dapat informasi bahwa yang bersangkutan dibawa ke RSJ Solo,” jelasnya.

    Dengan hasil pemeriksaan kejiwaan itu, perkara pidana Sukar secara administrasi dihentikan. Hal ini mengacu pada Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia, yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan tindak pidana dalam keadaan gangguan jiwa tidak dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

    “Seorang yang melakukan tindak pidana dalam keadaan gangguan jiwa, tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Imam.

    Sebelumnya, masyarakat Desa Pomahan digegerkan dengan temuan pasangan suami istri Kaseno (65) dan Sarilah (63) yang tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah mereka. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) mengungkap, jasad keduanya ditutup pasir dan diselimuti sarung. Polisi kemudian menetapkan anak kandung mereka, Sukar, sebagai terduga pelaku. [end/beq]

  • Tragis, Pemuda Meninggal Dunia di Jalan Pacitan – Ponorogo

    Tragis, Pemuda Meninggal Dunia di Jalan Pacitan – Ponorogo

    Pacitan (beritajatim.com) – Afriza Yusuf Danuarta (21), seorang pemuda asal Dusun Padangan, Desa Banjarsari, Pacitan, menjadi korban dalam kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Tentara Pelajar, tepatnya di Dusun Ngetol, Desa Widoro, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Sabtu (4/10/2025) malam sekitar pukul 21.50 WIB.

    Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Moch. Angga Bagus Sasongko, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Tiger AE 5350 YW dari arah selatan (Pacitan) menuju utara (Arjosari). Setibanya di lokasi kejadian, Afriza berusaha mendahului sebuah mobil yang berada di depannya.

    Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan muncul sebuah kendaraan Isuzu Elf AE 7781 UV yang dikemudikan oleh Abdul Rokhim, warga Dusun Bulu, Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku, Pacitan,” ujar AKP Angga dalam keterangannya ditulis Minggu (5/10/2025).

    Akibat benturan keras tersebut, Afriza mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuhnya. Ia dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka robek di pelipis kanan, patah rahang, patah leher, serta patah terbuka di lutut kanan.

    “Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr. Darsono Pacitan, dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,” imbuh AKP Angga.

    Sepeda motor Honda Tiger milik korban mengalami kerusakan berat di bagian depan, sementara Isuzu Microbus mengalami kerusakan pada lampu kanan depan dan kaca sisi kanan. Kerugian materiil akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp10 juta. [tri/suf]

  • Gernas Ayo Mondok Peringati Hari Santri di Ponorogo, Bupati Sugiri Dukung Penuh

    Gernas Ayo Mondok Peringati Hari Santri di Ponorogo, Bupati Sugiri Dukung Penuh

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok akan menggelar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober yang dipusatkan di Kabupaten Ponorogo. Sejumlah pengurus bahkan sudah bertamu ke Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita.

    Mereka di antaranya Ketua Umum KH Luqman Harist Dimyathi alias Gus Luqman (Ponpes Tremas Pacitan), Sekjen KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, dan Ketua Ning Eva Munifah Djazilah (Ponpes Al Falah Ploso Kediri).

    Gus Luqman menuturkan, soal pemilihan lokasi peringatan HSN 2025 di Ponorogo, karena kabupaten berjuluk Kota Reog tersebut punya peradaban tua terkait pesantren.

    “Kita tahu Ponpes Gebang Tinatar, Si Mbah Kiai Muhammad Besari, kemudian diteruskan termasuk yang masyhur waktu itu Kiai Hasan Besari. Tentu ini, pesantren di Ponorogo, yang di buku Milal Bizawie disebutkan jejaring pesantren ketiga di Nusantara,” katanya, Jumat (3/10/2025).

    Karena itu, tandas Gus Luqman, Gernas Ayo Mondok memilih memperingati HSN 2025 di Ponorogo sembari mengadakan acara halaqoh di Ponpes Darul Huda Mayak.

    “Dan satu lagi, ada ikonik Reog Ponorogo yang sudah diakui UNESCO. Mimpi kami pesantren juga bisa diakui UNESCO,” ucapnya.

    Gus Hans menambahkan, untuk mewujudkan pesantren diakui UNESCO pihaknya akan perkuat dasarnya untuk meyakinkan pada publik, bahwa hubungan antara pesantren dan budaya sangat kuat di Ponorogo.

    “Culture-nya ada bahkan 300 tahun sebelum ini sudah kuat. Maka kita tunjukan pada publik bahwa pesantren bukanlah lembaga yang baru, tetapi sudah ada sebelum Indonesia merdeka,” terang Gus Hans.

    “Kita tunjukan pada publik semuanya, dreaming kita bagaimana meyakinkan pada publik, bahwa pesantren ini sudah teruji di dalam membangun karakter bangsa ini,” sambungnya.

    Mengenai rangkaian peringatan HSN 2025 di Ponorogo, Gus Hans menjelaskan di antaranya launching GAM Media Network, yakni jaringan media pesantren di Indonesia yang akan menjadi satu dalam membuat kekuatan mengenai pesantren.

    Lalu penayangan peserta lomba Pesantrenku Keren dalam membuat konten di Instagram, ditayangkan perdana di Ponorogo.

    “Mudah-mudahan bisa disambut baik masyarakat Ponorogo. Ini bisa menjadi jariyah bagi masyarakat Ponorogo untuk perkembangan dan sejarah pesantren di Indonesia,” ujarnya.

    Sementara itu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mendukung penuh rencana Gernas Ayo Mondok. Kang Giri — sapaan akrabnya — sepakat bahwa keberadaan pesantren memiliki keistimewaan. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, juga membentuk karakter melalui keteladanan para kiai.

    “Gerakan Ayo Mondok ini sangat bagus. Pesantren tidak hanya mengajarkan ngaji, tetapi juga mentransfer karakter melalui keteladanan para kiai. Hal ini jarang ditemukan di dunia mana pun,” pungkasnya. (tok/but)

  • Angin Kencang Terjang Kauman Ponorogo, 1 Rumah Warga Rusak

    Angin Kencang Terjang Kauman Ponorogo, 1 Rumah Warga Rusak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Angin kencang kembali melanda wilayah Ponorogo pada Rabu (1/10) sore. Bencana tersebut menimpa rumah milik Nunuk Utami (50), warga Desa Carat, Kecamatan Kauman. Bagian belakang rumahnya rusak parah setelah diterjang pusaran angin. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    “Kejadiannya sebelum hujan, saat itu anginnya besar dan lama, terus mutar-mutar. Tiba-tiba atap dapur saya terbang,” kata Nunuk, Kamis (2/10/2025).

    Nunuk mengisahkan, bahwa angin datang tiba-tiba sebelum hujan turun. Saat angin kencang menerjang itu, Nunuk sedang berada di dapur untuk memasak. Lokasi dapur yang berdekatan dengan bangunan roboh membuat dirinya panik dan segera menyelamatkan diri.

    “Saya lari menyelamatkan diri, waktu itu atap rumah sudah beterbangan hingga jatuh. Bahkan buah mangga di depan rumah juga berjatuhan,” katanya.

    Wakapolsek Sumoroto, AKP Lukman, membenarkan adanya kejadian angin kencang di wilayahnya. Dia menyebut rumah milik Nunuk bukan satu-satunya yang terdampak. Pohon di jalan raya Sampung juga ada yang tumbang.

    “Selain merusak bagian belakang rumah warga, angin juga membuat banyak ranting pohon tumbang di jalan raya Sampung,” jelas Lukman.

    Pihak kepolisian bersama aparat desa masih melakukan pendataan, untuk menghitung jumlah kerugian akibat bencana tersebut. Fenomena angin kencang di Ponorogo kerap terjadi menjelang musim hujan. Aparat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi pohon tumbang dan kerusakan bangunan yang rentan diterpa angin. [end/aje]

  • Si Cantik Mandalika di Mata Valentino Rossi

    Si Cantik Mandalika di Mata Valentino Rossi

    Jakarta

    Mantan pebalap MotoGP Valentino Rossi punya penilaian tersendiri soal Sirkuit Mandalika. Begini kata Rossi soal Sirkuit Mandalika.

    Valentino Rossi datang ke Jakarta. Rossi jelas bukan untuk membalap di kelas MotoGP. Kedatangan Rossi ke Jakarta itu berkaitan dengan peluncuran livery khusus Pertamina Enduro VR46 Racing Team yang bakal digunakan balapan di Sirkuit Mandalika.

    Ini merupakan kali pertama Rossi datang ke Indonesia setelah MotoGP digelar di Sirkuit Mandalika. Saat Indonesia pertama kali menggelar MotoGP pada tahun 2022, Rossi baru saja pensiun.

    Meski belum pernah balapan di sana, Rossi rupanya punya pandangan tersendiri soal Sirkuit Mandalika. Apa katanya?

    “Sirkuitnya yang bagus semua pebalap menyukai Sirkuit Mandalika. Layout sirkuitnya sangat baik dengan pemandangan cantik di dekat laut jadi saya pikir ini akan menjadi grand prix yang sangat baik di mana semua orang akan senang untuk menyaksikannya,” kata Rossi dalam video yang ditayangkan akun Instagram inJourney.

    Sebagai sirkuit yang difokuskan untuk balap motor seperti WSBK dan MotoGP, Sirkuit Mandalika tentunya memiliki desain sirkuit yang lebih kompleks, serta memakan waktu pembangunan yang lebih lama. Sirkuit Mandalika juga dilengkapi service road yang mengelilingi bagian dalam dan luar trek utama.

    Dikutip dari situs resmi MotoGP, Sirkuit Mandalika memiliki total panjang 4,3 km, dengan 17 tikungan (6 ke kiri-11 ke kanan). Lebar dari Sirkuit Mandalika yakni 15 meter dan lintasan lurus terpanjangnya adalah 723 meter. secara konsep, Sirkuit Mandalika memiliki konsep sirkuit jalan raya. Artinya, jika sedang tidak digunakan untuk balapan, service road bagian luar bisa diakses oleh masyarakat umum. Selain itu, di akhir pekan trek utama juga bisa digunakan untuk bersepeda atau jogging oleh masyarakat umum.

    Sebagai informasi tambahan track lane Sirkuit Mandalika diklaim memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya pebalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan. Hal ini akan mengurangi risiko pebalap terjatuh saat melintas di trek basah.

    Total ada tiga lapis aspal di track lane Sirkuit Mandalika. Lapisan aspal bawah menggunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur. Selain itu batu Tau agregat kasar juga didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah, untuk memperkuat struktur lintasan utama.

    Material Additives Cellulose Fiber dari Jerman juga didatangkan untuk bisa merekatkan batu dan aspal, serta Limestone Filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.

    (dry/din)

  • 72 Prajurit Kodim 0802/Ponorogo Naik Pangkat, Kasdim: Bukan Hak, tapi Penghargaan Negara

    72 Prajurit Kodim 0802/Ponorogo Naik Pangkat, Kasdim: Bukan Hak, tapi Penghargaan Negara

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 72 prajurit Kodim 0802/Ponorogo resmi menyandang pangkat baru pada periode 1 Oktober 2025. Prosesi Korps Raport kenaikan pangkat digelar di Gedung Paraduta, Markas Kodim 0802/Ponorogo.

    Dalam sambutannya, Kasdim 0802/Ponorogo, Mayor Inf Agus Budi C, mewakili Dandim Letkol Inf Dwi Soerjono, menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan selamat kepada anggota yang mendapat kepercayaan kenaikan pangkat.

    “Selamat kepada 72 anggota yang pada periode 1–10 tahun 2025 ini mendapat penghargaan naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula,” kata Mayor Inf Agus Budi C, Rabu (1/10/2025).

    Dia menegaskan, kenaikan pangkat bukan sekadar hak, melainkan bentuk penghargaan dari negara. Prosesnya didasarkan pada penilaian menyeluruh dari pimpinan, mencakup aspek disiplin, loyalitas, kesetiaan, serta kualitas dan potensi kerja.

    “Agar dipahami oleh seluruh anggota terutama yang naik pangkat bahwa kenaikan pangkat bukanlah hak, tetapi salah satu wujud penghargaan negara yang diberikan melalui berbagai persyaratan dan kriteria penilaian dari pimpinan dengan mengacu pada beberapa aspek baik kedisiplinan, loyalitas, kesetiaan serta kualitas dan potensi kerja,” tegasnya.

    Kasdim juga berpesan agar momentum ini menjadi pemacu semangat dalam pengabdian sehari-hari. Selain itu, dia mengingatkan pentingnya sikap syukur atas amanah dan anugerah yang telah diterima.

    “Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari semakin semangat, dan yang tidak kalah penting untuk senantiasa bersyukur atas segala anugerah yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.

    Adapun 72 orang anggota Kodim 0802/Ponorogo yang naik pangkat periode 01 Oktober 2025 kali ini terdiri dari : Kenaikan pangkat Pama sebanyak 6 orang yang mana mereka melaksanakan laporan Korps di Makodam V/Brawijaya; kenaikan pangkat Bintara Penghargaan ada 6 orang; Kenaikan Bintara Reguler ada 46 orang serta kenaikan Tamtama regular ada sebanyak 15 orang prajurit. (end/kun)

  • Pansel Umumkan Pimpinan Baru Perumda Sari Gunung: Judha dan Koko Terpilih

    Pansel Umumkan Pimpinan Baru Perumda Sari Gunung: Judha dan Koko Terpilih

    Ponorogo (beritajatim.com) – Panitia seleksi (pansel) resmi mengumumkan hasil rekrutmen untuk dewan pengawas (dewas) dan direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Sari Gunung.

    Dari proses seleksi yang berlangsung sejak awal September, terpilih 2 nama, yakni Judha Slamet Sarwo Edi, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Ponorogo, ditetapkan sebagai Dewan Pengawas (Dewas). Sementara Koko Priyo Utomo dipercaya menduduki kursi Direktur Sari Gunung.

    Ketua Pansel sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono, menegaskan bahwa penetapan keduanya telah melalui mekanisme seleksi terbuka dengan berbagai tahapan.

    “Alhamdulillah, setelah melalui tahapan UKK dan wawancara, dan berdasarkan urutan nilai, kita sepakati Mas Judha Sarwo Edi sebagai Dewan Pengawas dan Mas Koko Priyo Utomo sebagai Direktur Sari Gunung,” ungkap Agus Pramono, Rabu (1/10/2025).

    Judha dan Koko berhasil menyisihkan kandidat lain berkat pengalaman manajerial yang dinilai lebih unggul. Proses seleksi ini berlangsung objektif sesuai aturan yang berlaku. Setelah pengumuman, tahapan berikutnya adalah pelantikan resmi.

    Keduanya akan mengemban tanggung jawab besar untuk mengelola berbagai sektor usaha Sari Gunung, mulai dari pariwisata, pertanian, pertambangan, hingga perikanan.

    “Harapan kita ya Perumda Sari Gunung ke depan bisa lebih berkembang dengan baik,” katanya.

    Agus menambahkan, tantangan terbesar ke depan bukan hanya soal diversifikasi usaha, melainkan juga penguatan permodalan. Pemerintah daerah masih melakukan perhitungan terkait dukungan modal, apalagi saat ini ada kebijakan efisiensi anggaran.

    Terpilihnya Judha dan Koko membawa harapan baru terhadap kiprah Perumda Sari Gunung. Dengan latar belakang pengalaman birokrasi dan kemampuan manajerial, keduanya diharapkan mampu menghidupkan kembali potensi daerah yang selama ini belum tergarap maksimal. (end/ian)

  • Truk Molen Terperosok ke Sungai di Jalur Pacitan-Ponorogo, Sopir Luka Ringan

    Truk Molen Terperosok ke Sungai di Jalur Pacitan-Ponorogo, Sopir Luka Ringan

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah Truk Molen bernopol AE 8582 SH terguling dan terjebur ke sungai Grinduli pinggir alur Pacitan–Ponorogo, tepatnya di Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Selasa (30/9/2025) malam.

    Insiden terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Truk molen berwarna hijau putih yang dikemudikan oleh Edwin Dwi Prastio (24), warga Ponorogo, melaju dari arah selatan menuju utara.

    “Diduga, truk tersebut hilang kendali saat melintasi tikungan karena menghindari sepeda motor tak dikenal dari arah berlawanan,” kata AKP Moch. Angga Bagus Sasongko Kasat Lantas Polres Pacitan.

    Akibatnya, truk menabrak guardrail dan terperosok ke sungai di sisi timur jalan. Pengemudi mengalami luka ringan berupa lecet di kaki kanan, sementara penumpang bernama Nova Adi Susanto (19), warga Blitar, selamat tanpa cedera.

    Petugas kepolisian dari Satlantas dan Polsek Arjosari segera mendatangi lokasi, mengamankan TKP, mengatur lalu lintas, dan melakukan olah TKP.

    “Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sopir hanya mengalami luka ringan. Kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp20 juta,” jelasnya. (tri/ian)

  • Ada Sekolah Hentikan Program MBG, DPRD Ponorogo Lakukan Sidak

    Ada Sekolah Hentikan Program MBG, DPRD Ponorogo Lakukan Sidak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Komisi D DPRD Ponorogo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo. Sidak dilakukan pasca pihak sekolah memutuskan menghentikan sementara penerimaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penghentian program unggulam dari Ptabowo-Gibran itu, lantaran distribusi makanan kerap terlambat.

    Ketua Komisi D DPRD Ponorogo, Riyanto, menegaskan pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang di sekolah lain. Distribusi MBG harus tepat waktu, sehingga ke depan tidak mengganggu pelajaran.

    “Kami mewanti-wanti agar keterlambatan distribusi MBG tidak sampai merembet ke sekolah lain. Apalagi di Ponorogo ada lebih dari satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas melayani sekolah,” ungkap Riyanto, Selasa (30/9/2025).

    Dari hasil sidak, kalangan legislatif memastikan bahwa SDMT Ponorogo tidak menolak program nasional MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Hanya saja, pihak sekolah mengeluhkan keterlambatan pengantaran makanan yang beberapa kali molor hingga 1–2 jam dari kesepakatan, yakni pukul 11.00 WIB. Kondisi tersebut terbukti mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) dan agenda ekstrakurikuler siswa.

    “Pihak SDMT Ponorogo tetap siap menerima kembali program MBG. Tapi harus ada komitmen jelas, sesuai kesepakatan dengan SPPG agar pengiriman tidak terlambat lagi,” kata Politisi dari PDIP tersebut.

    Lebih lanjut, Riyanto juga meminta SPPG Tonatan segera mengambil alih pelayanan program MBG di SDMT Ponorogo. Pasalnya, dapur bergizi internal yang sebelumnya dikelola pihak sekolah sudah dibubarkan.

    “Kalau tidak segera terlayani, justru siswa yang akan dirugikan,” tegasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, SDMT Ponorogo menghentikan keikutsertaan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala SDMT Ponorogo, Jainal Abidin, menegaskan bahwa keputusan mundur diambil demi menjaga kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Keterlambatan distribusi dan menu yang dianggap kurang sesuai membuat pihak sekolah bersama wali murid melakukan evaluasi menyeluruh.

    “Beberapa kali pengiriman terlambat, sehingga KBM setelahnya ikut terganggu dan suasana kelas menjadi kurang kondusif,” jelas Jainal. (end/ian)

  • Evakuasi Sarang Tawon di Ponorogo, Dua Petugas Damkar dan Seorang Jurnalis Tersengat

    Evakuasi Sarang Tawon di Ponorogo, Dua Petugas Damkar dan Seorang Jurnalis Tersengat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya evakuasi sarang tawon gung atau lebah madu hutan di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo berakhir dengan insiden. Dua petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ponorogo dan seorang jurnalis mengalami sengatan lebah saat sarang berukuran besar itu dimusnahkan.

    Laporan berawal dari keresahan warga. Sarang tawon yang menempel di pohon mangga milik Bu Kasmi berada sangat dekat dengan rumah. Bahkan, sebelum dievakuasi, sudah ada seorang lansia tersengat hingga mengalami panas dingin selama tiga hari.

    “Ada sarang tawon itu sangat meresahkan, ada sekitar 4 rumah yang diganggu. Sudah ada sekitar 1 bulan, tapi tidak ketemu sarangnya. Setelah kelihatan, saya langsung laporkan ke Damkar. Respon mereka sangat cepat,” ungkap Mardiantoro, warga setempat, ditulis Senin (29/9/2025).

    Saat mendatangi lokasi, petugas menemukan sarang dengan ukuran cukup besar. Diperkirakan usianya mencapai lima hingga enam bulan. Kondisi itu membuat evakuasi tidak mudah.

    Awalnya, petugas Damkar mencoba metode manual dengan memanjat pohon. Namun ketinggian dan posisi sarang yang sulit, dijangkau membuat cara tersebut tak memungkinkan. Akhirnya, petugas menggunakan cara penyemprotan foam atau busa dari sabun cuci untuk melumpuhkan koloni tawon.

    “Di sini ada tawon hutan, orang Jawa bilang tawon gung. Mau kita evakuasi secara manual ternyata tidak bisa dijangkau. Akhirnya kita gunakan foam busa untuk memusnahkan sarang tersebut. Sempat ada 2 petugas tersengat di tangan. Tawon ini cukup berbahaya karena ukurannya sedang sampai besar,” jelas Anang Adi Kartika, salah satu petugas Damkar Ponorogo.

    Saat proses evakuasi berlangsung, ratusan tawon yang marah menyerang siapa pun di sekitarnya. Dua petugas Damkar dan seorang jurnalis yang tengah meliput kejadian ikut menjadi korban sengatan. Meski demikian, kondisi ketiganya tidak sampai membahayakan. Setelah berhasil dilumpuhkan, sarang yang berisi ratusan larva itu dibawa petugas ke tempat aman jauh dari permukiman warga. (end/kun)