kab/kota: Ponorogo

  • TKD Dipangkas Rp243 M, Ponorogo Fokus ke Program Pro Rakyat

    TKD Dipangkas Rp243 M, Ponorogo Fokus ke Program Pro Rakyat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menegaskan tetap memprioritaskan program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, meski menghadapi pemangkasan Transfer keuangan daerah (TKD) tahun 2026 sebesar Rp243 miliar. Bupati Sugiri Sancoko memastikan, fokus utama pemerintah daerah tidak berubah: anggaran tetap diarahkan untuk kepentingan rakyat.

    Pemangkasan dana dari pemerintah pusat tersebut berdampak signifikan, termasuk pada Dana Alokasi Umum (DAU) yang selama ini menjadi penopang utama pembiayaan daerah. Kondisi ini memaksa Pemkab Ponorogo melakukan penyesuaian ulang plafon anggaran agar program prioritas tetap berjalan.

    “Tentunya kami tetap jalani pemangkasan ini. Bersama DPRD kami hitung bersama lagi, mana yang prioritas didahulukan,” ujar Bupati Sugiri, Kamis (23/10/2025).

    Kang Giri—sapaan akrabnya—mengungkapkan, Pemkab akan menunda sejumlah program tersier yang tidak bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah daerah memilih mengamankan tiga sektor vital: infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, yang dinilai sebagai fondasi utama peningkatan kualitas hidup warga Ponorogo.

    “Program kami yakin masih bisa dijalankan, walaupun DAU juga terpangkas cukup besar,” katanya.

    Selain melakukan efisiensi pada belanja nonprioritas, Pemkab juga berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Upaya itu ditempuh melalui optimalisasi potensi pajak dan retribusi yang selama ini belum tergarap maksimal, serta memperketat pengawasan agar tidak terjadi kebocoran penerimaan daerah.

    Namun, Kang Giri memastikan langkah peningkatan PAD dilakukan dengan mempertimbangkan daya tahan masyarakat.

    “Tentu kami lakukan secara arif dan tidak mencekik rakyat,” tegasnya.

    Kang Giri menambahkan, pengalaman menghadapi refocusing anggaran saat pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi Pemkab Ponorogo. Pemerintah daerah telah terbiasa melakukan rasionalisasi fiskal tanpa mengorbankan pelayanan publik. Meski demikian, ia berharap pemerintah pusat dapat meninjau ulang kebijakan pemangkasan TKD tahun depan, mengingat masih banyak program pembangunan yang belum tuntas.

    “Kami tidak protes, tapi kami berdoa dari jauh semoga Allah dengar dan Pak Menteri juga dengar, tidak jadi dipotong,” ujarnya lirih.

    Dengan komitmen menjaga keberlanjutan program pro rakyat, Pemkab Ponorogo menunjukkan bahwa di tengah tekanan fiskal nasional, kebijakan daerah tetap berpihak pada kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. [end/beq]

  • Kejari Ponorogo Tuntut 14,5 Tahun Penjara untuk Terdakwa Korupsi Dana BOS SMK PGRI 2

    Kejari Ponorogo Tuntut 14,5 Tahun Penjara untuk Terdakwa Korupsi Dana BOS SMK PGRI 2

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo memasuki babak baru. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo resmi membacakan tuntutan terhadap Syamhudi Arifin, terdakwa kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan dana BOS di sekolah tersebut. Tuntutan itu, dibacakan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Selasa (21/10/2025) kemarin.

    Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menuntut hukuman berat terhadap Syamhudi Arifin. Jaksa menuntut terdakwa dengan pidana 14 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan.

    Selain hukuman pokok, jaksa juga menuntut terdakwa untuk membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp25,83 miliar. Jumlah itu dikurangi dengan nilai pengembalian sebagian kerugian negara sebesar Rp3,175 miliar, sehingga masih tersisa kewajiban pembayaran sebesar Rp22,65 miliar.

    “Jika terdakwa tidak membayar uang pengganti dalam waktu satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta bendanya akan disita dan dilelang untuk menutupi kerugian negara. Apabila tidak mencukupi, diganti pidana penjara selama 7 tahun 3 bulan,” terang Kasi Intel Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Rabu (22/10/2025).

    Agung menjelasakan barang bukti berupa uang tunai Rp3,175 miliar, 11 unit bus, tiga unit mobil Avanza, dan satu unit Pajero dirampas untuk negara serta diperhitungkan sebagai pembayaran uang pengganti.

    “Tuntutan ini menjadi bagian dari komitmen Kejaksaan dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi, khususnya yang merugikan dunia pendidikan dan keuangan negara,” tegasnya.

    Sidang pembacaan tuntutan berlangsung aman dan tertib di ruang Candra, Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Surabaya. Agenda persidangan berikutnya dijadwalkan pada 4 November 2025, dengan agenda pledoi atau nota pembelaan dari penasihat hukum terdakwa.

    Agung menyebut, kasus ini bermula dari penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana BOS pada tahun anggaran 2019 hingga 2024 di SMK PGRI 2 Ponorogo. Berdasarkan hasil penyidikan, perbuatan terdakwa terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.

    “Penegakan hukum ini diharapkan memberi efek jera dan menjadi pembelajaran bagi seluruh pengelola dana pendidikan agar lebih transparan dan akuntabel,” pungkas Agung. (end/but)

  • Kemenag Ponorogo Dukung Standarisasi Bangunan Pesantren, Cegah Tragedi Seperti di Sidoarjo

    Kemenag Ponorogo Dukung Standarisasi Bangunan Pesantren, Cegah Tragedi Seperti di Sidoarjo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo bergerak cepat menyikapi tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

    Langkah antisipatif dilakukan dengan mendukung penuh upaya inventarisasi dan standarisasi bangunan pesantren yang kini digerakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Tujuannya jelas, yakni memastikan keselamatan santri sekaligus mencegah peristiwa serupa terjadi di Bumi Reog.

    Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda, mengatakan tragedi di Sidoarjo itu menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pesantren. Dia menilai, penting adanya pengawalan kualitas bangunan, agar aktivitas belajar dan mengaji di pondok berjalan dengan aman.

    “Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny membawa duka mendalam bagi santri di kabupaten ini. Beberapa waktu lalu Pemkab dan Kemenag mengundang para pengasuh pondok. Hasilnya, disepakati pengawalan kualitas bangunan dan standarisasi untuk mencegah kejadian serupa terulang,” kata Huda, ditulis Rabu (22/10/2025).

    Menurut Huda, pelaksanaan kebijakan ini tidak hanya soal teknis pembangunan, melainkan juga menjaga marwah dan kemandirian pesantren. Pemerintah tetap menghormati para kiai dan santri yang telah berperan besar dalam membangun tradisi pendidikan Islam di Ponorogo.

    “Kami ikuti aturan yang ada, tapi tetap kami menghormati santri dan ulama di Ponorogo. Pondok ini kami rawat bersama, karena pesantren itu sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka,” tegasnya.

    Huda mengungkapkan, sebagian besar pesantren di Ponorogo dibangun secara mandiri. Gedung baru umumnya berdiri dari hasil infak dan gotong royong, tanpa perencanaan pembangunan yang lengkap. Kondisi itu membuat tidak semua pondok memiliki rancangan konstruksi yang memadai.

    “Jadi tidak bisa serta merta menyalahkan sana-sini,” lanjutnya.

    Kemenag Ponorogo, kata Huda, akan berkolaborasi dengan Pemkab untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap bangunan pondok, baik yang modern maupun yang sudah berusia puluhan tahun. Selain untuk menjamin keamanan, langkah tersebut juga diharapkan meningkatkan rasa tenang bagi wali santri yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di pesantren.

    “Karena ini di wilayah Kemenag, tentu kami mendukung dan mengikuti kebijakan yang ada, demi mencegah hal buruk terjadi di pondok-pondok Ponorogo,” pungkasnya.(end/ted)

  • Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 7 kabupaten/ kota di Jawa Timur mengalami perubahan upah minimum yang akan berlaku mulai berlaku November 2025. Kenaikan upah ini adalah untuk upah minimum kabupaten/ kota tahun 2025.

    Artinya, hanya untuk sisa 2 bulan tahun 2025 ini, November-Desember.

    Hal ini terjadi setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa menerbitkan Keputusan Gubernur baru soal besaran Upah Minimum di Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Timur. Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 tantang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2025 diterbitkan Senin (20/10/2025).

    Aturan ini menggantikan Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2025 yang resmi sudah tidak berlaku lagi. Adapun keputusan ini keluar dengan memperhatikan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya Nomor 11/G/2025/PTUN.SBY juncto Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 65/B/2025/PT.TUN/SBY.

    Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 muncul setelah penggugat, dalam hal ini Serikat Pekerja Kahutindo (SP Kahutindo) mengajukan gugatan ke PTUN Surabaya pada 31 Januari 2025.

    Dalam perkembangannya, PTUN Surabaya mengabulkan gugatan tersebut dan meminta Gubernur Jawa Timur mencabut Kepgub Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024, tertanggal 18 Desember 2024. Dalam gugatan tersebut, upah minimum 7 kabupaten dan kota direvisi dan mengalami kenaikan.

    Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jawa Timur, Hasan Mangalle mengungkapkan perubahan upah minimum kota/kabupaten Jawa Timur 2025 yang baru hanya diberlakukan untuk sisa bulan tahun 2025 atau tidak berlaku surut. Sesuai Kepgub baru, kebijakan ini mulai berlaku November 2025.

    “Lalu, Gubernur menanyakan ke Apindo apakah sepakat, dan Apindo menyatakan sepakat. Artinya tidak akan ada gugatan jika Gubernur menerbitkan SK baru tentang upah minimum kota/ kabupaten. Baik gugatan dari pengusaha maupun penggugat,” jelas Hasan kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/10/2025).

    “Makanya Ibu Gubernur kemudian menerbitkan SK-nya. Upah yang baru itu hanya berlaku untuk bulan November dan Desember 2025. Dan, karena masih baru, sosialisasi baru akan kami lakukan besok (hari ini), Rabu (22/10/2025), mulai pukul 2 siang, secara online,” tambahnya.

    Dari SK baru tersebut, kata Hasan, hanya 7 kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025. Sedangkan, daerah lainnya tetap.

    Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot sudah mengetahui hal tersebut.

    “Ini putusan PTUN Surabaya yang membatalkan Kep Gub Jatim,” ungkap Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot kepada CNBC Indonesia.

    Berikut  kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025 yang berlaku mulai November 2025:

    1. UMK Surabaya 2025 Rp 4.961.753 menjadi Rp 5.032.635
    2. UMK Gresik 2025 Rp 4.874.133 menjadi Rp 4.943.763
    3. UMK Sidoarjo 2025 Rp 4.870.511 menjadi Rp 4.940.090
    4. UMK Pasuruan 2025 Rp 4.866.890 menjadi Rp 4.936.417
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 4.856.026 menjadi Rp 4.925.398
    6. UMK Kabupaten Malang 2025 Rp 3.553.530 menjadi Rp 3.587.213
    7. UMK Kota Malang 2025 Rp 3.507.693 menjadi Rp 3.524.238

    Selain tujuh kabupaten/kota Jawa Timur di atas, UMK di wilayah lain untuk sisa tahun 2025 masih tetap dan tidak ada perubahan.

    Berikut ini daftarnya:

    1. UMK Batu 2025 Rp 3.360.466 tetap
    2. UMK Pasuruan 2025 Rp 3.358.557 tetap
    3. UMK Jombang 2025 Rp 3.137.004 tetap
    4. UMK Tuban 2025 Rp 3.050.400 tetap
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 3.031.000 tetap
    6. UMK Lamongan 2025 Rp 3.012.164 tetap
    7. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.989.407 tetap
    8. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.876.657 tetap
    9. UMK Jember 2025 Rp 2.838.642 tetap
    10. UMK Banyuwangi 2025 Rp 2.810.139 tetap
    11. UMK Kediri 2025 Rp 2.572.361 tetap
    12. UMK Bojonegoro 2025 Rp 2.525.132 tetap
    13. UMK Kediri 2025 Rp 2.492.811 tetap
    14. UMK Blitar 2025 Rp 2.481.450 tetap
    15. UMK Tulungagung 2025 Rp 2.470.800 tetap
    16. UMK Lumajang 2025 Rp 2.429.764 tetap
    17. UMK Madiun 2025 Rp 2.422.105 tetap
    18. UMK Blitar 2025 Rp 2.413.974 tetap
    19. UMK Magetan 2025 Rp 2.406.719 tetap
    20. UMK Sumenep 2025 Rp 2.406.551 tetap
    21. UMK Nganjuk 2025 Rp 2.405.255 tetap
    22. UMK Ponorogo 2025 Rp 2.402.959 tetap
    23. UMK Madiun 2025 Rp 2.400.321 tetap
    24. UMK Ngawi 2025 Rp 2.397.928 tetap
    25. UMK Bangkalan 2025 Rp 2.397.550 tetap
    26. UMK Trenggalek 2025 Rp 2.378.784 tetap
    27. UMK Pamekasan 2025 Rp 2.376.614 tetap
    28. UMK Pacitan 2025 Rp 2.364.287 tetap
    29. UMK Bondowoso 2025 Rp 2.347.359 tetap
    30. UMK Sampang 2025 Rp 2.335.661 tetap
    31. UMK Situbondo 2025 Rp 2.335.209 tetap.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Petir Sore Ini! Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 22 Oktober 2025

    Waspada Petir Sore Ini! Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 22 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda memprediksi tiga wilayah di Jawa Timur bagian barat — Ngawi, Magetan, dan Ponorogo — akan diguyur hujan di awal hari, Rabu, 22 Oktober 2025. Meski begitu, cuaca diperkirakan berangsur membaik menjelang malam. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa pola cuaca kali ini cukup dinamis.

    Di Ngawi, hujan dengan intensitas sedang akan menyambut pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sekitar tiga jam kemudian, udara diprediksi tampak kabur sebelum beralih menjadi berawan saat siang hari tiba.

    Sore hingga malam, langit mulai cerah berawan, menciptakan suasana yang lebih bersahabat untuk beraktivitas di luar rumah. Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi diperkirakan kembali berawan.

    Suhu udara di Ngawi berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 66–98 persen. Angin berembus dari arah utara dengan kecepatan sekitar 6,7 km/jam.

    “Meski sore cenderung cerah, masyarakat tetap diimbau membawa payung atau jas hujan saat pagi hari,” papar Oky.

    Sementara itu, Magetan juga akan mengalami hujan di pagi hari, meski dengan intensitas yang lebih ringan. Menjelang pukul 09.00 WIB, udara akan tampak kabur, kemudian berubah menjadi berawan sekitar pukul 12.00 WIB.

    Menariknya, menjelang sore pukul 15.00 WIB, langit Magetan berpotensi dihiasi kilatan petir. Namun, cuaca kembali cerah pada pukul 18.00 WIB sebelum berubah berawan lagi menjelang malam.

    Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–28 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari tenggara sekitar 7,6 km/jam.

    “Petir biasanya muncul karena pemanasan udara yang cukup kuat di siang hari, jadi masyarakat diharap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Oky memperingatkan.

    Adapun Ponorogo diperkirakan mengalami hujan ringan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelahnya, cuaca akan cenderung berawan hingga sore pukul 15.00 WIB. Memasuki malam, kondisi langit berubah lebih cerah antara pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

    Suhu di Ponorogo berada di kisaran 23–30 derajat Celcius, kelembapan 65–94 persen, dan angin berembus dari timur laut sekitar 8 km/jam.

    “Secara umum, wilayah Ponorogo relatif lebih stabil dibanding dua daerah lainnya, meski hujan ringan tetap bisa terjadi di pagi hari,” ungkapnya.

    Secara keseluruhan, BMKG mengimbau masyarakat di tiga wilayah tersebut untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan waspada terhadap potensi hujan petir di sore hari.

    Membawa payung atau jas hujan ringan bisa menjadi langkah antisipatif untuk menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu. [mnd/suf]

  • Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Bungkal Ponorogo

    Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Bungkal Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, menyebabkan sebuah pohon widoro berukuran besar tumbang. Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.45 WIB di selatan Puskesmas Bungkal, tepatnya di depan warung makan Pak Sardi, Dukuh Goran, Desa Bungkal.

    Kapolsek Bungkal, AKP M. Anwar Fatoni, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebut, pohon dengan tinggi sekitar tujuh meter itu tumbang akibat curah hujan yang lebat dan berlangsung cukup lama.

    “Sekitar pukul 11.30 WIB hujan turun deras di wilayah Bungkal. Karena intensitasnya tinggi dan disertai angin, pohon yang berada di selatan Puskesmas Bungkal tumbang,” terang AKP Anwar Fatoni, Selasa (21/10/2025).

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, tumbangnya pohon sempat menimpa kabel jaringan wifi di sekitar lokasi. Meskipun kabel tidak sampai putus, beberapa di antaranya terlihat menjuntai di tepi jalan dan sempat mengganggu pengguna jalan.

    Begitu menerima laporan dari petugas jaga Puskesmas Bungkal, anggota piket Polsek Bungkal segera menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan bersama Kepala Desa Bungkal dan tiga warga setempat. Mereka bahu-membahu menyingkirkan batang serta ranting pohon agar arus lalu lintas kembali lancar.

    “Kami langsung berkoordinasi dengan pihak desa dan warga sekitar untuk mengevakuasi pohon. Sekitar satu jam kemudian, jalur sudah kembali aman dan bisa dilalui kendaraan,” tambah Kapolsek.

    Polsek Bungkal mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana pohon tumbang, terutama pada musim hujan yang mulai meningkat intensitasnya. Warga yang memiliki pepohonan besar di dekat jalan diminta secara berkala memangkas ranting atau dahan yang rawan patah. [end/kun]

  • Mutasi ASN Ponorogo Segera Ditetapkan, Sekda: Tinggal Tunggu Waktu dari Bupati

    Mutasi ASN Ponorogo Segera Ditetapkan, Sekda: Tinggal Tunggu Waktu dari Bupati

    Ponorogo (beritajatim.com) – Roda birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali bergerak. Setelah sebelumnya hanya melakukan mutasi tunggal pada 14 Oktober lalu, kini jajaran pejabat di tingkat eselon II, III, dan IV disebut-sebut bakal kembali bergeser dalam waktu dekat. Kepastian itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono, saat dikonfirmasi terkait rencana penyegaran organisasi perangkat daerah (OPD).

    “Prinsipnya bahan untuk mutasi sudah siap, tinggal menunggu waktu yang pas dari bapak Bupati,” kata Agus Pramono, Selasa (21/10/2025).

    Menurut Agus, daftar nama pejabat yang akan dimutasi maupun digeser sudah diajukan. Bahkan, seluruh berkas administrasi dan sistem di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) telah mengantongi persetujuan untuk pelaksanaan mutasi.

    “Cari waktunya yang pas, apakah malam atau pagi. Atau tempatnya di mana, kita tinggal menunggu dan menjalankan saja,” tegasnya.

    Meski begitu, Agus belum memastikan kapan pelantikan itu akan digelar. Pemkab Ponorogo, kata dia, ingin memastikan seluruh proses berjalan sesuai prosedur serta mendapat restu langsung dari Bupati Sugiri Sancoko. Agus Pramono menegaskan, mutasi kali ini bukan sekadar penyegaran biasa. Setelah mutasi besar dilakukan, Pemkab Ponorogo akan menggelar lelang jabatan terbuka untuk mengisi sejumlah kursi kepala dinas yang masih kosong.

    “Mekanismenya dimutasi dulu, baru nanti mana yang kosong dilakukan mekanisme lelang jabatan untuk pengisiannya,” jelasnya.

    Langkah ini dinilai strategis untuk menata ulang birokrasi agar lebih solid dan efisien. Selain memperkuat struktur organisasi, Pemkab juga ingin memastikan setiap posisi ditempati oleh pejabat yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi.

    Berdasarkan data sementara, terdapat empat jabatan kepala dinas yang masih belum terisi secara definitif. Keempat posisi tersebut saat ini masih dijalankan oleh pelaksana tugas (Plt.), yakni: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Baperinda), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), serta Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

    Keempat posisi tersebut menjadi perhatian serius, karena memiliki peran vital dalam menjalankan arah kebijakan pemerintahan daerah. Terutama dalam perencanaan pembangunan, pelayanan publik, dan tata kelola SDM aparatur. Rencana mutasi dan lelang jabatan ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemkab Ponorogo dalam memperkuat fondasi birokrasi. Dengan adanya rotasi pejabat, diharapkan muncul semangat baru dan percepatan kerja di seluruh lini pemerintahan. Kebijakan tersebut juga sejalan dengan komitmen Bupati Sugiri Sancoko. Yakni yang sejak awal menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. (end/but)

  • Ponorogo Gelar 9 Rangkaian Acara Meriah Sambut Hari Santri Nasional 2025

    Ponorogo Gelar 9 Rangkaian Acara Meriah Sambut Hari Santri Nasional 2025

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kabupaten Ponorogo bersiap menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan sembilan rangkaian acara yang digelar selama Oktober hingga November. Kegiatan perdana dimulai pada Senin (20/10/2025) melalui Khotmil Quran yang berlangsung di Pendopo Agung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo serta serentak di 21 kecamatan se-Bumi Reog.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan ratusan hafidz dari berbagai pesantren. Ia berharap momentum ini mampu menanamkan nilai-nilai Al-Quran di tengah kehidupan masyarakat.

    “Kami libatkan ratusan hafidz dalam acara Khotmil Quran ini. Biar nilai-nilai Quran bisa masuk ke relung hati yang paling dalam,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri Sancoko.

    Pada hari berikutnya, Selasa (21/10/2025), akan digelar Sosialisasi Program Pesantren Sehat dan penyerahan bantuan alat kesehatan dari Dinas Kesehatan Ponorogo untuk sejumlah pesantren. Malam harinya, Pendopo Agung Pemkab Ponorogo menjadi tuan rumah Sarasehan Gerakan Nasional Pesantren Menuju ICH UNESCO, yang terlaksana atas kerja sama dengan Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok Pusat.

    “Jadi nanti ada sarasehan tingkat nasional, bekerjasama dengan Gernas Ayo Mondok Pusat di Pendopo,” kata Kang Giri.

    Masih di hari yang sama, Charly Vanhoutten, mantan vokalis ST12, bersama band-nya akan tampil sebagai guest star dalam acara Launching Gamedia Network Media Center Gerakan Nasional Ayo Mondok di Alun-alun Ponorogo.

    Puncak peringatan Hari Santri jatuh pada Rabu (22/10/2025), ditandai dengan apel santri serentak di Alun-alun Ponorogo.

    “Pagi nanti santri serentak apel hari santri di Alun-alun Ponorogo,” kata Kang Giri.

    Rangkaian Acara Peringatan Hari Santri 2025 di Ponorogo :

    1. Khotmu-l-Qur’an
    Hari/Tanggal : Senin, 20 Oktober 2025
    Waktu : Pukul. 05.30-17.30 WIB
    Tempat : Pendopo Kabupaten Ponorogo dan Seluruh Kecamatan se-Kabupaten Ponorogo

    2. Sosialisasi Program Pesantren Sehat dan Pemberian Bantuan Alat-alat Kesehatan untuk Pesantren dari Dinkes Kab. Ponorogo
    Hari/Tanggal : Selasa, 21 Oktober 2025
    Waktu : Pukul 07.30-11.30 WIB
    Tempat : Pendopo Kabupaten Ponorogo

    3. Sarasehan Gerakan Nasional Pesantren Menuju ICH UNESCO Kerjasama Dengan Gernas Ayo Mondok Pusat
    Hari/Tanggal : Selasa, 21 Oktober 2025
    Waktu : Pukul 18.30-20.30 WIB
    Tempat : Pendopo Kabupaten Ponorogo

    4. Launching GAMEDIA NETTWORK Media Center Gerakan Nasional Ayo Mondok
    Guest Star : Charly Vanhoutten & Band
    Hari/Tanggal : Selasa, 21 Oktober 2025
    Waktu : Pukul 20.30-23.00 WIB
    Tempat : Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo

    5. Apel Hari Santri Tahun 2025
    Hari/Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2025
    Waktu : Pukul. 06.30-09.30 WIB
    Tempat : Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo

    6. Muhalaqah (Muhasabah & Halaqah)
    Hari/Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2025
    Waktu : Pukul. 10.00-14.00 WIB
    Tempat : PP. Darul Huda Mayak

    7. SANTRIvaganza Night
    Guest Star : Sabrang MDP dan KiaiKanjeng
    Hari/Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2025
    Waktu : Pukul 19.30 WIB – selesai
    Tempat : Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo

    8. Santri Run 2025
    Hari/Tanggal : Ahad, 9 November 2025
    Waktu : Pukul. 06.00-09.00 WIB
    Tempat : Start : Masjid Agung Ponorogo, Finish: Aloon-Aloon Ponorogo

    9. Mafia Sholawat KH Muhammad Ali Shodiqin dan KH Anwar Zahid
    Hari/Tanggal : Rabu, 19 November 2025
    Waktu : Pukul 19.30-24.00 WIB
    Tempat : Aloon-Aloon Ponorogo

    [end/beq]

  • Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

    Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

    Ponorogo (beritajatim.com) – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Ponorogo tahun ini dikemas berbeda dan lebih meriah. Mengusung tajuk “Santri Vaganza”, kegiatan ini menjadi ajang besar yang menampilkan kreativitas dan semangat kaum santri di bumi reogg. Dengan tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” peringatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi refleksi peran santri dalam menjaga nilai-nilai kemerdekaan sekaligus menatap tantangan global.

    Tema besar Hari Santri 2025 menjadi penegasan bahwa peran santri tidak berhenti pada perjuangan fisik melawan penjajah. Mengawal Indonesia merdeka hari ini berarti menjaga persatuan, keadilan, dan kedaulatan dari ancaman kontemporer seperti radikalisme, disinformasi, hingga ketertinggalan ilmu pengetahuan.

    Sementara frasa “Menuju Peradaban Dunia” mencerminkan visi jauh ke depan kaum santri. Yakni tidak hanya menjadi penjaga tradisi dan moral bangsa, tetapi juga berperan aktif di kancah global melalui diplomasi budaya dan perdamaian. Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin menjadi modal utama Indonesia untuk turut menjaga harmoni antarumat di dunia internasional.

    Kabupaten Ponorogo yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah pesantren terbesar di Indonesia meneguhkan komitmennya dalam peringatan Hari Santri tahun ini. Melalui “Santri Vaganza”, pemerintah daerah bersama seluruh pesantren dan organisasi Islam menampilkan semangat kebersamaan dalam bingkai budaya dan kreativitas.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar rutinitas tahunan. Sejak awal menjabat, dirinya melibatkan seluruh organisasi Islam agar gema Hari Santri terasa hingga ke akar rumput.

    “Peringatan Hari Santri di Ponorogo melibatkan organisasi Islam yang ada sejak awal saya menjabat. Salah satunya ditandai dengan bersarung selama 9 hari jelang 22 Oktober. Kita ingin hegemoni HSN ini gemuruhnya sampai tingkat bawah. Dengan bersarung, kita ciptakan halo effect,” kata Bupati Sugiri Sancoko, Minggu (19/10/2025).

    Ketua Panitia Santri Vaganza, Baharudin Harahap, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HSN di Ponorogo akan menjadi wadah ekspresi santri. Mulai dari kegiatan orkestra, gambus, nasyid, hingga penampilan Kiai Kanjeng akan digelar di Alun-Alun Ponorogo.

    “Santri Vaganza ini agar syiar ‘Ayo Mondok’ semakin masif. Kita ingin menyampaikan pesan bahwa pesantren itu up to date, baik salaf maupun modern. Santri penuh kreativitas dan tidak kalah dengan dunia luar,” ungkap Baharudin.

    Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang untuk menampilkan potensi seni dan bakat santri yang selama ini belum banyak terekspos ke publik. Tak hanya berhenti pada pentas budaya, rangkaian Hari Santri juga diisi kegiatan sosial dan edukatif. Pada 21 Oktober, akan digelar program Sosialisasi Pesantren Sehat dan Edukasi Kesehatan Santri. Lewat program ini, diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya Santri Husada, yakni kader santri yang peduli terhadap kesehatan di lingkungan pesantren.

    “Dengan ini diharapkan nanti lahir Santri Husada, kader santri yang peduli terhadap kesehata di lingkungan pesantren,” katanya.

    Peringatan Hari Santri di Ponorogo bukan sekadar perayaan identitas keagamaan, tetapi momentum memperbaharui komitmen kebangsaan. Bupati Sugiri bersama jajaran pemerintah daerah mengajak seluruh santri, alumni, dan masyarakat untuk mengawal kemerdekaan melalui karya nyata, pemikiran mencerahkan, dan semangat juang yang tak pernah padam. [end/aje]

  • Lippo Mulai Proyek Renovasi 1.500 Rumah Desa

    Lippo Mulai Proyek Renovasi 1.500 Rumah Desa

    Bisnis.com, JAKARTA—Sebagai bagian dukungan program Presiden Prabowo Subianto dalam pembangunan 3 juta rumah per tahun, Lippo Group menggelar program renovasi 1.500 rumah desa yang dimulai dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur.

    Program renovasi rumah ini merupakan langkah awal Lippo Group dalam ikut serta menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di kawasan pedesaan dan daerah wisata budaya.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, didampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) Ketut Budi Wijaya, dan Presiden LippoLand Indra Yuwana, pada Jumat (17/10/2025) meninjau pelaksanaan program renovasi rumah desa yang dilakukan oleh Lippo Group di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang.

    Maruarar Sirait mengapresiasi program hasil kolaborasi pemerintah dan sektor swasta ini yang menargetkan renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jawa Timur, dengan 40 unit di antaranya di Kota Malang.

    Maruarar Sirait menilai Kampung Wisata Topeng memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal.

    “Manfaatkan potensi yang ada di sini, pelajari market-nya. Kalau memang sesuai namanya Kampung Topeng, bisa dikembangkan pengrajin topeng, ada pertunjukan, ada ciri khas yang kuat,” ucapnya dalam keterangan resmi.

    Dia berharap kolaborasi antara Lippo Group dan Pemkot Malang tidak hanya memperbaiki rumah warga, tetapi juga menciptakan lapangan usaha baru.

    Tahap pertama program renovasi 1.500 rumah desa yang dilakukan Lippo Group dimulai di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, dengan fokus pada perbaikan struktur bangunan, ventilasi, serta akses air bersih.

    Khusus di Provinsi Jawa Timur, program renovasi akan menyasar 500 rumah yang tersebar di Kota Malang (40 unit), Kabupaten Malang (50 unit), Kabupaten Sidoarjo (110 unit), Kabupaten Ponorogo (100 unit), Kabupaten Pasuruan (100 unit), Kabupaten Bojonegoro (50 unit), dan Kota Surabaya (50 unit).

    Program ini juga secara bertahap akan diperluas ke berbagai wilayah lain, seperti Bandung, Bekasi, Tangerang, hingga Sulawesi, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

    Komisaris LPKR Ketut Budi Wijaya menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini bertujuan untuk menghadirkan hunian layak, sehat, dan bermartabat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kebanggaan warga desa. Di samping itu, juga terinspirasi dari nilai-nilai yang diamanatkan oleh pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, bahwa “Rumah adalah tempat lahirnya harapan.”

    “Dalam operasional pelaksanaannya, Lippo Group berperan sebagai mitra strategis pemerintah, bersama masyarakat, untuk mempercepat pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

    Program renovasi 1.500 rumah desa ini mencerminkan pembangunan berkelanjutan, di mana pertumbuhan bisnis berjalan selaras dengan tanggung jawab sosial.