kab/kota: Ponorogo

  • Ini Jadwal Keberangkatan Mudik Gratis Pemprov Jatim

    Ini Jadwal Keberangkatan Mudik Gratis Pemprov Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim secara rutin menggelar mudik gratis untuk moda transportasi darat hingga kapal. Ada ratusan bus yang telah disediakan oleh Pemprov Jatim.

    Kadishub Jatim Nyono mengatakan, total ada 93 bus mudik gratis yang akan berangkat dari Kantor Dishub Jatim pada 7 April 2024 mendatang.

    “Insya Allah mudik gratis antar kota dalam provinsi dari Kantor Dishub Jatim akan diberangkatkan langsung oleh Pak Pj Gubernur. Total ada 3.600 penumpang,” kata Nyono di Surabaya, Kamis (3/4/2024).

    Nyono mengatakan ada 17 tujuan mudik gratis bus AKDP yang digelar Dishub Jatim. Yakni Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk via arteri, Magetan, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Banyuwangi via Jember, Jember, Banyuwangi via Situbondo, Tuban, Sumenep, Bojonegoro, Blitar via Pare, Blitar via Malang, Pacitan, Bondowoso.

    “Alhamdulillah kuota 3.600 penumpang telah penuh. Kita pastikan nanti bus mudik gratis AKDP dalam kondisi baik, dan driver dalam kondisi sehat dan fit. Kami juga siapkan goodiebag untuk penumpang,” tambah Nyono.

    Kabid Angkutan Jalan Dishub Jatim, Ainur Rofiq menambahkan, selain bus AKDP, nantinya akan ada mudik gratis dari Dishub Jatim dengan keberangkatan Jakarta dan tujuan di sejumlah kabupaten/kota di Jatim.

    “Untuk keberangkatan dari Jakarta dengan tujuan kabupaten/kota di Jatim ada 23 bus. Insya Allah akan dilepas langsung Pj Gubernur Jatim pada 5 April 2024 dari Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta,” jelas Rofiq.

    Rofiq membeberkan sejumlah kabupaten/kota yang jadi tujuan mudik gratis dari Jakarta, yakni di Pamekasan-Sumenep, Ngawi-Maospati-Madiun-Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Gresik, Kediri-Tulungagung, Nganjuk-Jombang, Mojokerto-Surabaya-Malang, Lumajang-Jember-Banyuwangi.

    Rofiq juga membeberkan nantinya juga akan ada bus yang disediakan untuk warga Jatim yang ingin balik ke Jakarta.

    “Yang mudik balik ke Jakarta disediakan 14 bus dari titik keberangkatan Kantor UPT P3 LLAJ dan Terminal di Tulungagung, Lamongan, Jember, Madiun, dan Pamekasan. Rencananya tanggal 14 April 2024 untuk mudik balik,” jelas Rofiq.

    Sementara itu, Kabid Lalin Jalan Dishub Jatim Farid Susanto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan mudik angkut gratis untuk sepeda motor.

    Total ada kuota 400 motor untuk mudik gratis angkut motor yang digelar Dishub Jatim dengan tujuan Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jember, dan Banyuwangi.

    “Untuk keberangkatan Insya Allah pada 6 April 2024 dari Kantor Dishub Jatim. Untuk kuota keberangkatan mudik gratis angkut sepeda motor sudah terisi penuh,” jelasnya.

    Namun, untuk mudik balik, Farid menyebut masih ada kuota tersisa. Nantinya, mudik gratis sepeda motor akan digelar Dishub Jatim 2024 pada 15 April 2024 dengan titik pengambilan motor di Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek.

    “Masih ada kuota yang mudik balik, silakan mendaftar di Kantor UPT P3 LLAJ Madiun, UPPA Ponorogo UPT P3 LLAJ Madiun, dan di Terminal Surodakan Trenggalek,” jelasnya.

    Kepala Bidang Pehubungan Laut Dishub Jatim, Luhur Prihadi Eka menambahkan, ada mudik gratis angkutan laut yang digelar Dishub Jatim. Mudik gratis laut ini diberangkatkan dari Pelabuhan Jangkar Situbondo dengan tujuan Pulau Raas Sumenep. Mudik gratis ini sifatnya 7 kali perjalananan pulang pergi atau 14 rit.

    “Totalnya ada 3.500 penumpang, dan kuota sepeda motornya ada 2.100 unit. Untuk keberangkatan dimulai pada 2 April, 4 April, 6 April, dan 8 April masing-masing rit 250 orang dan 150 unit sepeda motor,” jelasnya.

    “Kemudian untuk mudik balik dimulai 16 April, 18 April, dan 20 April dengan kuota penumpang 250 dan 15p sepeda motor. Jadi saya contohkan hari ini 2 April berangkat dari Pelabuhan Jangkar membawa penumpang, perjalanan selama 4 jam menggunakan KMP Wicitra Dharma I. Setelah sampai di Pulau Raas, bawa penumpang mudik gratis dari Sumenep menuju ke Jangkar Situbondo,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Imbas One Way, Pelaku Usaha Curhat DPRD Ponorogo Omzet Turun

    Imbas One Way, Pelaku Usaha Curhat DPRD Ponorogo Omzet Turun

    Ponorogo (beritajatim.com) – Beberapa warga dan pelaku usaha di jalan yang diterapkan sistem one way atau searah di Ponorogo mengaku kena imbas dari kebijakan tersebut. Mereka mengaku, pasca penerapan kebijakan itu, omzet mereka menjadi turun. Hal itu dicurhatkan kepada wakil rakyat yang duduk di DPRD Ponorogo.

    Warga dan pelaku usaha yang curhat ke dewan itu, ialah mereka yang selama ini beraktivitas di Jalan Sultan Agung Ponorogo. Mereka diterima oleh para wakil rakyat, di ruang banggar komplek Gedung DPRD Ponorogo. Dengan curhatan terkait imbas dari penerapan one way itu, para wakil rakyat ini bisa menjadi penyambung lidah untuk disampaikan ke pihak eksekutif.

    “Banyak keluhan tadi imbas dari penerapan jalan searah di Jalan Sultan Agung. Omzet usaha mereka di sekitar jalan itu turun pasca penerapan one way,” kata Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, Kamis (04/04/2024).

    Dalam kesempatan itu, Sunarto menyampaikan bahwa permintaan warga itu merupakan sesuatu keinginan yang objektif dan realistis. Ungkapan masyarakat yang mengeluh turunnya omzet pasca kebijakan one way ini, merupakan realitas perekonomian yang dialami masyarakat saat ini.

    Sejak awal, Sunarto mengungkapkan bahwa permasalahan ini, tidak usah dihubung-hubungkan dengan politik. Sebagai politisi, pihaknya bisa saja abai terkait permasalahan ini. Dan membiarkan masyarakat jengkel dan kesal terhadap pihak eksekutif.

    “Kita justru tidak pingin masalah ink ditarik dalam wilayah politik. Sebab, ini memang masalah yang objektif untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

    DPRD Ponorogo, kata Sunarto akan terus mengawal dan meminta eksekutif untuk mengambil langkah kongkrit, supaya curhatan warga ini tersolusikan dengan baik. Saat ini, tidak ada pelaku usaha di Jalan Sultan Agung yang naik omzetnya.

    “Langkah kita akan mengawal dan akan mengambil langkah yang kongkrit. Kongkritnya seperti apa, tunggu saja langkah DPRD Ponorogo,” pungkasnya.

    Salah satu pelaku usaha yang curhat omzetnya menurun yakni Aryo Tejo, penjual sate gulai kambing di Jalan Sultan Agung. Dia menyebutkan efek kebijakan searah ini, yang paling parah dampaknya diperekonomian. Ia mengeklaim omzetnya turun hingga 70 persen lebih.

    “Omzet turun hingga 70 persen lebih, pasca kebijakan one way ini,” katanya.

    Menurutnya, usai kebijakan searah ini, tidak ada masyarakat yang tidak mengeluh terkait kebijakan itu. Permintaan mereka sebenarnya simpel, jalan kembali diberlakukan 2 arah seperti sebelumnya.

    “Simpel sih permintaan kita, jadikan jalan 2 arah lagi,” pungkasnya. [end/beq]

  • Pertimbangan Bupati Sugiri Pilih Hery Sutrisno Jadi Plt. Kepala BKPSDM Ponorogo

    Pertimbangan Bupati Sugiri Pilih Hery Sutrisno Jadi Plt. Kepala BKPSDM Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memilih Hary Sutrisno untuk menduduki Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ponorogo. Ya, Kepala BKPSDM sebelumnya, Andy Susetyo per tanggal 1 April 2024 lalu, sudah purna tugas memasuki usia pensiun. Pertimbangan orang nomor 1 di Ponorogo itu memilih Hery, karena yang bersangkutan salah satu pejabat senior di bumi reog. Sehingga dirinya memahami pemerintahan sudah sarat pengalaman.

    “Pak Hery senior. Memahami pemerintahan sudah agak holistik. Sehingga kita jadikan Plt. Kepala BKPSDM Ponorogo, setelah Pak Andy memasuki masa pensiun,” kata Bupati Sugiri Sancoko, ditulis Kamis (04/04/2024).

    Menurut informasi yang dihimpun oleh beritajatim.com,  posisi Plt. ini bukanlah kali pertama hang dijawab oleh Hery Sutrisno. Sebelumnya, dirinya telah 2 kali menjabat sebagai Plt. Yakni di Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) serta Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). “Di dunia birokrasi, Pak Hery tentu sangat berpengalaman yang luas,” katanya.

    Meskipun sebelumnya belum pernah menjabat di bagian BKPSDM, Bupati Sugiri yakin bahwa pengalaman Hery Sutrisno sebagai pejabat senior di Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) akan menjadi nilai tambah dalam menjalankan tugas barunya. “Saya yakin bahwa Hery Sutrisno tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan yang ada, meskipun ia memiliki dobel jabatan,” pungkas Sugiri. (end/kun)

  • Isak Tangis Warnai Pemulangan 2 Korban Tewas di Dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Isak Tangis Warnai Pemulangan 2 Korban Tewas di Dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kepergian untuk selama-lamanya Satwika Laksa (23) dan Ferdinand Raditya (25), dua korban tewas dalam kecelakaan tunggal mobil Brio terbakar di Ponorogo, membuat sedih keluarga, teman dekat dan rekan kerjanya.

    Dalam pengamatan wartawan beritajatim.com, teman kerja dari Laksa panggilan Satwika Laksa, satu per satu datang ke komplek ruang jenazah RSUD dr. Harjono Ponorogo. Isak tangis tak henti-hentinya datang dari teman sejawat perempuan. Mereka dengan sabar, menanti kedua korban dikeluarkan dari ruang jenazah untuk dibawa pulang ke rumahnya di Desa Simo Kecamatan Slahung Ponorogo.

    “Dua korban ini masih saudara,” kata Andri Cahyono, paman dari Laksa, saat ditemui awak media di depan ruang jenazah RSUD dr. Harjonk Ponorogo.

    Korban Ferdinand, kata Andri sebenarnya berdomisili di Kabupaten Pandeglang Banten. Ferdinand baru sekitar 10 harian pulang ke Ponorogo. Sebab, ada adiknya yang ada di Desa Simo sedang sakit. Sehingga korban jauh-jauh ke Ponorogo menggunakan mobil Brio untuk menjenguknya.

    “Kemarin kan adiknya sakit, jadi Dia (Ferdinand-red) dari Banten ke sini. Sudah sekitar 10 harian, belum balik ke sana,” katanya.

    Andri mengaku dirinya tahu kerabatnya ada yang menjadi korban dari kecelakaan tunggal diberitahu oleh temannya. Dia pun menelusurinya sampai ke Polres Ponorogo, hingga akhirnya diantar ke ruang jenazah RSUD dr. Harjono untuk mengenali ciri-ciri dari korban.

    “Tahunya ya ditelepon teman, bahwa ada mobil plat A yang terbakar dan korbannya meninggal. Akhirnya menelusuri ke Polres, terus ke sini (RSUD dr. Harjono),” pungkas Andri.

    Diberitakan sebelumnya, identitas 2 orang yang tewas terpanggang di dalam mobil Brio yang terbakar di Ponorogo terkuak. Ya, mobil Brio dengan nomor polisi A 1796 JJ terbakar, usai mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak pohon di jalanan masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo.

    Menurut informasi yang dihimpun oleh wartawan beritajatim.com, 2 orang yang tewas terbakar di dalam mobil itu, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Yakni bernama Satwika Laksa A H (23), merupakan warga Desa Simo Kecamatan Slahung Ponorogo. Sedangkan korban satunya bernama Ferdinand Raditya U P. Korban Ferdinand, alamat di KTP, merupakan warga Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Keduanya bukan saudara kandung, namun masih saudara dekat atau kerabat.

    “Korban bernama Ferdinand umur 25 tahun dan satunya bernama Laksa berumur 23 tahun. Kedua korban ini masih saudara,” kata Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Jumianto Nugroho.

    Kedua korban merupakan pengemudi dan penumpang mobil Brio warna putih yang pada saat sahur tadi mengalami kecelakaan tunggal di jalan alternatif Ponorogo-Trenggalek masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo. Keduanya tewas di lokasi kejadian, saat mobil itu terbakar usai menabrak pohon.

    “Untuk penyebab kecelakaan masih kita dalami. Yang jelas saat kejadian, situasi kurang lebih pukul 03.00 WIB atau waktu sahur, jalanan masih dalam keadaan sepi,” pungkasnya.(end/kun)

  • Identitas 2 Korban Tewas dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Identitas 2 Korban Tewas dalam Mobil Brio Terbakar di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Identitas 2 orang yang tewas terpanggang di dalam mobil Brio yang terbakar di Ponorogo terkuak. Ya, mobil Brio dengan nomor polisi A 1796 JJ terbakar, usai mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak pohon di jalanan masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo.

    Menurut informasi yang dihimpun beritajatim.com, 2 orang yang tewas terbakar di dalam mobil itu, keduanya berjenis kelamin laki-laki. Yakni bernama Satwika Laksa A H (23), merupakan warga Desa Simo Kecamatan Slahung Ponorogo.

    Sedangkan korban satunya bernama Ferdinand Raditya U P. Korban Ferdinand, alamat di KTP, merupakan warga Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Keduanya bukan saudara kandung, namun masih saudara dekat atau kerabat.

    “Korban bernama Ferdinand umur 25 tahun dan satunya bernama Laksa berumur 23 tahun. Kedua korban ini masih saudara,” kata Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Jumianto Nugroho, Rabu (3/4/2024).

    Kedua korban merupakan pengemudi dan penumpang mobil Brio warna putih yang pada saat sahur tadi mengalami kecelakaan tunggal di jalan alternatif Ponorogo-Trenggalek masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo. Keduanya tewas di lokasi kejadian, saat mobil itu terbakar usai menabrak pohon.

    “Untuk penyebab kecelakaan masih kita dalami. Yang jelas saat kejadian, situasi kurang lebih pukul 03.00 WIB atau waktu sahur, jalanan masih dalam keadaan sepi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, kejadian kecelakaan tunggal terjadi di jalan alternatif Ponorogo-Trenggalek masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo. Mobil Brio menabrak pohon yang berada di tepi jalan tersebut. Usai menabrak, mobil pun terbakar hingga membuat 2 orang yang berada di dalam mobil, juga ikut terbakar hingga tewas.

    “Kejadian lala tunggal ini sebelum subuh tadi. Ada 2 orang di dalam mobil, sudah dalam keadaan meninggal,” kata Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto. [end/beq]

  • Mobil Brio di Ponorogo Terbakar Usai Tabrak Pohon, 2 Orang Tewas

    Mobil Brio di Ponorogo Terbakar Usai Tabrak Pohon, 2 Orang Tewas

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah mobil Brio dengan nomor polisi A 1796 JJ menabrak pohon di tepi jalan, masuk Desa Kepuh Rubuh Kecamatan Siman Ponorogo. Usai menabrak pohon itu, mobil pun terbakar hingga membuat 2 orang yang berada di dalam mobil, juga ikut terbakar hingga tewas.

    “Kejadian laka tunggal ini sebelum subuh tadi. Ada 2 orang di dalam mobil, sudah dalam keadaan meninggal,” kata Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, Rabu (03/04/2024).

    Dua korban yang tewas itu, merupakan pengemudi dan seorang penumpang yang berada di kursi depan, di samping pengemudi. Belum diketahui identitas kedua penumpang yang tewas terpanggang tersebut. Pun seluruh bodi mobil pun hangus terbakar, hingga tersisa rangkanya saja.

    “Kejadian berawal saat mobil itu datang dari arah Jetis menuju Siman. Di lokasi kejadian, mobil mengalami oleng dan akhirnya menabrak pohon di seberang jalan,” katanya.

    Dari keterangan para saksi, Nanang menyebut bahwa mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara. Kontur jalan yang sedikit menanjak, karena terdapat jembatan. Sehingga dimungkinkan mobil oleng dan menabrak pohon.

    “Jadi mobil sempat oleh dan menabrak pohon, lalu mobilnya terbakar,” ungkapnya.

    Nanang menambahkan bahwa saat ini pihaknya belum bisa melakukan identifikasi identitas kedua penumpang yang tewas tersebut. Sebab, seluruh identitas atau yang ada di dalam mobil, habis terbakar. Dirinya masih akan melakukan pelacakan pada nomor polisi mobil.

    “Kita belum bisa mengidentifikasi. Tadi kita sudah evakuasi dan akan dilakukan otopsi di rumah sakit. Identitas kedua penumpang juga ikut terbakar,” pungkasnya. [end/aje]

  • Jelang Arus Mudik, Satlantas Tinjau Ruas Jalan Amblas di Jalur Ponorogo-Pacitan

    Jelang Arus Mudik, Satlantas Tinjau Ruas Jalan Amblas di Jalur Ponorogo-Pacitan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jelang arus mudik lebaran tahun 2024, Satlantas Polres Ponorogo melakukan pengecekan di ruas jalan yang setengahnya amblas di Desa Wates Kecamatan Slahung. Ruas jalan di kilometer 225-226 yang amblas merupakan bagian dari jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo dengan Kabupaten Pacitan. Amblasnya ruas jalan sejak tahun 2021 itu, hingga saat ini belum tersentuh oleh perbaikan yang permanen. Saat ini, ruas jalan yang amblas itu hanya diberi sanbag dan ditutupi oleh terpal.

    “Kita hari ini lakukan pengecekan bersama perwakilan dari Dinas PUPKP dan Dinas Perhubungan di ruas jalan Ponorogo-Pacitan yang separuh jalannya amblas di kilometer 225-226,” kata Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Jumianto Nugroho, Selasa (02/04/2024).

    Meskipun amblas separuh jalan dan hanya menyisakan sekitar 3 meter, namun dari hasil pengecekan, ruas jalan itu aman. Meski saat melintasinya, harus dilakukan secara buka tutup. Bahkan ruas jalan itu juga aman untuk dilintasi kendaraan roda 6 ataupun dilintasi oleh rombongan pemudik yang naik bus. “Untuk dilewati pemudik ataupun kendaraan roda 6, ruas jalan itu dipastikan aman,” katanya.

    Penutupan jalan amblas dengan sanbag dan ditutupi terpal itu, diharapkan bisa meminimalisir jalan tersebut amblas lagi jika terjadi hujan di sekitar lokasi. Selain itu, jalan menuju di sekitar lokasi juga dilakukan pengerasan dan plesengan. Nugroho juga meminta dinas terkait untuk menambah rambu-rambu menuju lokasi jalan yang amblas itu. “Meski dilewati aman, namun pemudik ya diharapkan untuk tetap waspada dan hati-hati saat melintasinya,” pungkas mantan Kasat Lantas Polres Pacitan itu. (end/kun)

  • 2 Anak TK Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai

    2 Anak TK Ponorogo Tewas Tenggelam di Sungai

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kejadian naas terjadi di Ponorogo, 2 anak perempuan yang masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK) tewas tenggelam di sungai. Peristiwa itu terjadi pada Senin (01/04) sore di sungai Setono yang berada di Dusun Mirah Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Kedua bocah malang itu, yakni berinisial SSD berumur 5 tahun dan inisial CAS berumur 6 tahun.

    “Saat dapat laporan dari warga, seketika petugas langsung meluncur ke TKP untuk melakukan evakuasi terhadap para korban,” kata Kapolsek Sukorejo Iptu Catur Juli Hernawan, Selasa (02/04/2024).

    Penemuan 2 jasad balita yang tenggelam di sungai Setono desa setempat itu, berawal dari seorang petani yang melintas di sekitar DAM sungai Setono. Petani itu curiga karena melihat ada 2 pasang sandal dan pakaian anak-anak di tepi sungai. Setelah ditelusuri, warga itu pun menemukan jasad anak perempuan yang sudah dalam keadaan tewas di sungai.

    Jasad pertama itu, berjarak 500 meter dari lokasi penemuan pakaian. Sementara untuk jasad satu korban lainnya ditemukan di sungai berjarak sekitar 1 kilometer dari titik awal. Disinyalir kedua anak TK itu berenang di sungai tersebut. Namun, karena tidak bisa berenang dan luput dari pengawasan orang dewasa, mereka akhirnya tenggelam.

    “Dam sungai Setono itu berkedalaman sekitar 1,5 meter dan saat kejadian arusnya cukup deras,” katanya.

    Usai dievakuasi petugas dari Polsek Sukorejo, jasad kedua korban pun diperiksa oleh tim medis. Dari pemeriksaan itu pun tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Keduanya pun langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemulasaraan. Untuk selanjutnya di makamkan tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

    “Supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, kami menghimbau kepada orangtua untuk selalu mengawasi anaknya ketika bermain di luar rumah,” pungkas Catur. [end/aje]

  • Ini Kesaksian Keluarga Pemilik Toko Sembako di Ponorogo yang Terbakar

    Ini Kesaksian Keluarga Pemilik Toko Sembako di Ponorogo yang Terbakar

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kesaksian keluarga pemilik toko sembako yang terbakar pada tengah malam tadi, bahwa toko baru saja tutup kira-kira setengah jam sebelum kebakaran. Keluarga pemilik toko itu pun baru saja masuk ke rumah yang berada di belakang toko yang terbakar tersebut.

    “Jadi toko ini baru saja tutup setengah jam sebelum kejadian kebakaran itu” ungkap Hardianto, salah satu anggota keluarga pemilik toko sembako, Selasa (02/04/2024).

    Usai menutup toko, keluarga itu pun langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Setengah jam kemudian, keluarga pemilik yang berada di dalam rumah, mengetahui teriak-teriak tetangga bahwa ada kebakaran. Tal ayal, saat keluar rumah, ternyata yang mengalami kebakaran toko sembako yang ada di depannya.

    “Tau-tau sudah timbul api. Kita yang ada di dalam rumah malah tidak tahu, kalau terjadi kebakaran,” katanya.

    Mengetahui toko terbako, pihak keluarga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar). Hardianto menyebutkan bahwa, meski kebakaran masih berlangsung setengah jam, namun api pun cepat membesar. Sehingga membakar bagian-bagian lain yang ada di sekitar toko.

    “Api langsung membesar, sehingga barang-barang di dalam toko, tidak ada yang terselamatkan,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, Jelang tengah malam terjadi kebakaran hebat di Kabupaten Ponorogo. Si jago merah membakar sebuah toko sembako yang berada di Jalan Ir. Juanda masuk Kelurahan Tonatan Ponorogo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebaran ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

    Sahid menjelaskan bahwa toko sembako yang terbakar itu, bergandengan langsung dengan rumah korban yang berada di belakang toko. Sehingga selain membakar semua bangunan toko dan isinya, api juga menyambar sebagian rumah yang dihuni oleh 2 kepala keluarga yang berisi 5 orang.

    “Rumah yang berada di belakang toko, juga ikut terbakar sebagian,” katanya.

    Untuk penyebab kebakaran, Sahid masih belum mengetahui pastinya. Sebab, pihaknya saat ini masih sedang melakukan penyelidikan. Namun, dari keterangan saksi, api pertama kali muncul dari sekring listrik. Pemilik toko sebenarnya berusaha akan memadamkan titik pertama api itu muncul, tetapi tidak bisa karena api sudah terlanjur membesar.

    “Untuk penyebab kebakaran belum pasti, kita masih melakukan penyelidikan,” katanya. (end/ian)

  • Kebakaran Hebat Landa Toko Sembako di Ponorogo, Kerugian Capai Rp 1 M

    Kebakaran Hebat Landa Toko Sembako di Ponorogo, Kerugian Capai Rp 1 M

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jelang tengah malam terjadi kebakaran hebat di Kabupaten Ponorogo. Si jago merah membakar sebuah toko sembako yang berada di Jalan Ir. Juanda masuk Kelurahan Tonatan Ponorogo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebaran ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

    “Kebakaran terjadi pada pukul 23.45 WIB. Api membakar toko sembako milik Bapak Iim Sudrajat di Jalan Ir. Juanda,” kata Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Muhammad Sahid Mustofa,  Selasa (02/03/2024) dini hari.

    Sahid menjelaskan bahwa toko sembako yang terbakar itu, bergandengan langsung dengan rumah korban yang berada di belakang toko. Sehingga selain membakar semua bangunan toko dan isisnya, api juga menyambar sebagian rumah yang dihuni oleh 2 kepala keluarga yang berisi 5 orang.

    “Rumah yang berada di belakang toko, juga ikut terbakar sebagian,” katanya.

    Tentang penyebab kebakaran, Sahid masih belum mengetahui pastinya. Sebab, pihaknya saat ini masih sedang melakukan penyelidikan. Namun, dari keterangan saksi, api pertama kali muncul dari sekring listrik. Pemilik toko sebenarnya berusaha akan memadamkan titik pertama api itu muncul, tetapi tidak bisa karena api sudah terlanjur membesar.

    “Untuk penyebab kebakaran belum pasti, kita masih melakukan penyelidikan,” katanya.

    Untuk memadamkan api, ada 3 unit mobil pemadam kebakaran dan 1 unit mobil tangki milik BPBD Ponorogo dikerahkan. Meski akhirnya api berhasil dipadamkan, namun seisi toko sembako tersebut sudah terlanjur terbakar habis. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar. Sebab, barang-barang di toko merupakan stok yang akan dijual untuk lebaran nanti.

    “Kerugian materiil diperkirakan hingga Rp1 miliar, sebab ya barang-barang untuk persediaan lebaran terbakar habis,” pungkasnya. [end/but]