kab/kota: Ponorogo

  • Debat Pamungkas Pilkada Ponorogo 2024, Polres Terjunkan 500 Personel, 100 dari Brimob Polda Jatim

    Debat Pamungkas Pilkada Ponorogo 2024, Polres Terjunkan 500 Personel, 100 dari Brimob Polda Jatim

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Polres Ponorogo menerjunkan 500 petugas gabungan untuk mengamankan debat publik pamungkas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024, Rabu (19/11/2024) malam.

    Jumlah tersebut nyaris dua kali lipat dari pengamanan debat publik I dan debat publik II. “Debat-debat yang kemarin kan 300 personel. Ini 500 personel gabungan,” ungkap Kabag Ops Polres Ponorogo, Kompol Edy Suyono, Rabu (20/11/2024) 

    500 personel itu, 100 diantaranya adalah balabantuan dari personel Brimbob Polda Jawa Timur (Jatim).

    “Kami tambahkan 1 kompi Brimbob juga TNI kami tambah,” katanya.

    Dia menjelaskan bahwa didatangkan bantuan dari Brimbob dan ditambahnya personel bukan tanpa sebab. Lantaran melihat perkembangan untuk debat II ini diprediksi jumlah massa yang akan datang meningkat.

    “Perkiraannya seperti itu (jumlah massa) mengalami peningkatan terutama massa di luar atau tidak ada id card. Juga menjamin rasa keamanan dan menciptakan kondusif,” ujarnya.

    Secara umum, jelas dia, tetap sama dengan debat I dan debat II. Dimana debat terakhir pihak keamanan ditaruh pada ring 1, ring 2 dan ring 3.

    “Juga pengawalan dari masing-masing paslon (Pasangan Calon) masuknya sama. Paslon nomor urut 01 dari utara dan paslon nomor urut 02 dari selatan,” tambahnya.

    Untuk atensi khusus, Kompol Edy mengaku memang di ring 3. Dimana ring 3 di luar Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro Ponorogo.

    “Ring 1 di dalam gedung, ring 2 di halaman Sasana Praja dan terakhir Ring 3 di luar gedung sasana praja. Paling banyak personel di ring 3,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo bakal menggelar debat publik ketiga pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024.

    Debat publik ini merupakan debat publik terakhir atau disebut debat pamungkas pada gelaran Pilkada Ponorogo 2024. 

    KPU Ponorogo menggelar debat pamungkas Pilkada Ponorogo 2024 sama dengan debat II . Lokasi yang dipilih adalah Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Rabu (20/11/2024) malam.

  • Debat Pamungkas Pilkada Ponorogo 2024 Bakal Digelar Rabu Malam ini, Begini Temanya

    Debat Pamungkas Pilkada Ponorogo 2024 Bakal Digelar Rabu Malam ini, Begini Temanya

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo bakal menggelar debat publik ketiga pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024.

    Debat publik ini merupakan debat publik terakhir atau disebut debat pamungkas pada gelaran Pilkada Ponorogo 2024. 

    KPU Ponorogo menggelar debat pamungkas Pilkada Ponorogo 2024 sama dengan debat II .

    Lokasi yang dipilih adalah Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Rabu (20/11/2024) malam.

    “Nanti malam (Rabu, 20 November 2024) untuk debat pamungkas,” ungkap Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Ponorogo, Amrul Sabrina Sulistia Putra, Rabu (20/11/2024) 

    Amrul menjelaskan bahwa ada dua tema yang diusung pada debat publik pamungkas ini. Tema yang diusung, pertama, Menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional 

    “Sedangkan tema debat yang kedua adalah memperkokoh NKRI dan kebangsaan,” kata Amrul saat ditemui di Kantor KPU, Jalan Soekarno Hatta.

    Menurutnya, untuk durasi debat pamungkas ini sama dengan debat publik sebelumnya. 

    Dimana durasinya selama 120 menit terbagi ke dalam enam segmen. 

    Segmen I pembukaan, pembacaan tata tertib dan penyampaian visi misi dan program. Lalu segmen II pendalaman visi misi dan program oleh moderator dari pertanyaan panelis dengan tema menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional. 

    “Segmen III pendalaman visi misi dan program dengan tema memperkokoh NKRI dan kebangsaan,” paparnya.

    Lalu segmen  empat dan lima adalah Tanya jawab dan sanggahan antar paslon, serta segmen enam penutup.

    “Pelaksanaan segmen dalam debat juga sudah kita sepakati melalui mekanisme undian, siapa yang lebih dulu menyampaikan visi misi , naik panggung hingga penyampaian closing statement  dari pelaksanaan debat,” terangnya.

    Untuk debat publik pamungksa, sama dengan debat sebelumny. Dimana diikuti oleh kedua pasangan calon (paslon)

    Masing-masing paslon nomor urut 1 Ipong Muchlissoni-Segoro Luhur Kusumo Ndaru, serta paslon nomor urut 2, Sugiri Sancoko-Lisdyarita.

  • Sunardi Bangun Jembatan Rp 250 Juta karena Jalan ke Rumahnya Ditutup Tetangga, Tak Mau Ada Mediasi

    Sunardi Bangun Jembatan Rp 250 Juta karena Jalan ke Rumahnya Ditutup Tetangga, Tak Mau Ada Mediasi

    TRIBUNJATIM.COM – Viral kisah keluarga Sunardi bangun jembatan Rp 250 juta karena jalan ke rumahnya ditutup tetangga, pemilik tanah.

    Keluarga itu selama ini tinggal di bantaran sungai di Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

    Karena tak punya akses ke rumah, keluarga Sunardi terpaksa membangun jembatan sendiri.

    Kronologinya pun terungkap.

    Melansir dari Kompas.com, jembatan Rp 250 juta yang dibangun Sunardi berkonstruksi besi sepanjang 22 meter dan lebar 1,5 meter.

    Jembatan itu dibangun di belakang rumah mereka untuk melintasi sungai.

    Kabar mengenai pembangunan jembatan ini viral di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @jepara***.

    Saat dikonfirmasi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko, menjelaskan bahwa selama kurang lebih 27 tahun, keluarga Sunardi (70) diberi keleluasaan untuk menggunakan sisa tanah di samping rumah tetangganya yang berinisial SP sebagai akses jalan.

    Namun, sejak Agustus lalu, jalur selebar 1 meter itu ditutup oleh SP dengan alasan kurang nyaman, dan ia berencana menutup tanahnya dengan tembok.

    Keluarga Sunardi, yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sungai Kanal, tepat di belakang rumah SP.

    “Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu. Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan,” kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam.

    Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain untuk keluar masuk rumah selain menyeberangi sungai menggunakan rakit.

    Pihaknya mengaku sudah mengupayakan mediasi, namun kedua belah pihak sama-sama tidak berkenan.

    “Jalan pertolongan bersertifikat tanah milik SP itu mau ditutup dan keluarga Sunardi dikasih waktu 2 tahun. Saya mau mediasikan pertemukan tidak mau. Karena kedua belah pihak sama-sama punya prinsip,” sambung Suyoko.

    Tak mau berlarut-larut, keluarga Sunardi kemudian merealisasikan pembangunan jembatan di belakang rumahnya senilai Rp 250 juta dengan kocek pribadi.

    Jembatan berangka besi itu digarap pada 23 Agustus lalu melalui perusahaan jasa konstruksi setelah sebelumnya mengajukan perizinan ke BBWS Pemali-Juana.

    “Menyadari karena selama ini menggunakan akses jalan tanah milik orang lain, maka dibangunlah jembatan karena tak ada akses lain. Keluarga Sunardi juga tak keberatan jika jalan pertolongan itu ditutup,” kata dia.

    “Progres jembatan 90 persen tinggal buat lantai dan pagar samping,” lanjutnya.

    Menurut Suyoko, uang sebesar Rp 250 juta untuk membangun jembatan disokong keluarga besar Sunardi yang di antaranya berstatus mapan secara finansial.

    “Keluarga Sunardi saling membantu, ada yang pedagang bakso, pengusaha rosok, PLTU Jepara dan PNS. Anak-anaknya yang mapan tidak tinggal di situ,” kata dia.

    “Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orangtuanya masih nyaman tinggal di situ,” imbuhnya.

    Suyoko pun berharap masyarakat bisa menyikapi dengan bijak urusan internal antara dua keluarga ini lantaran mereka juga tak mempermasalahkannya.

    “Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos. Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu,” pungkas Suyoko.

    Kasus di Ponorogo

    Sebelumnya kasus serupa terjadi di Ponorogo.

    Pihak pemerintah desa (Pemdes) Jabung mengaku telah turun tangan, jauh sebelum penembokan akses jalan menuju rumah Sunarto di Jalan Nakulo, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.

    “Mediasi sudah bekali-kali. Kalau dihitung puluhan kali. Mulai dari tingkat RT, dusun sampai kami datangkan di kantor desa,” ujar Kepala Desa (Kades) Jabung, Budi Ratno, Kamis (14/9/2023).

    Dia menjelaskan, permasalahan antara Margono dan Sunarto sudah terjadi setahun lalu. Mulai dari hal kecil, hingga menimbulkan cekcok. 

    “Awalnya sepele, ketidakcocokan. Cekcok itu menumpuk mungkin. Dan Margono merasa bahwa lahannya dan telah disertifikatkan, akhirnya ditembok,” tegasnya.

    Menurutnya, secara aturan memang tidak salah.

    Karena jalan yang ditutup dengan tembok merupakan milik keluarga Margono. Dan itu sah di mata hukum karena telah memiliki sertifikat.

    “Tetapi ya gimana ya. Dari dulu, yang di depan belum lahir, saya juga belum lahir, yang ditutup itu akses jalan. Kami mediasi lagi supaya bisa dibongkar,” pungkasnya.

    Diketahui, akses jalan ke rumah warga di Jalan Nakulo RT 02/RW 01, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditutup tembok oleh tetangganya.

    Pantauan di lokasi, tembok sepanjang 2 meter dibangun di sekeliling rumah milik Margono.

    Pembangunan tembok tersebut berakibat rumah di belakangnya yang merupakan milik Sunarto tidak memiliki akses.

    Akses jalan ke rumah milik Sunarto tertutup tembok yang terbuat dari batu ringan ini.

    Sunarto yang ditemui di rumahnya hanya bisa meratapinya.

    Pikirannya masih kalut, karena jalan yang sehari-hari dia dan keluarga lintasi telah tertutup.

    “Tembok ini dibangun oleh pak Margono dua hari ini. Selasa kemarin itu. Semenjak itu akses utama tidak ada,” ujarnya ketika ditemui Tribunjatim.com di rumahnya, Kamis (14/9/2023).

    Sementara tetangga keduanya, Bejo mengaku menyesali apa yang terjadi. Dia berharap segera ada solusi.

    “Hidup bertetangga ya gimana ya, menyesali kalau saya. Kalau masalah sebenarnya saya ndak (tidak) tahu,” terang Bejo.

     

    Penembokan akses jalan di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, ini viral di media sosial Instagram.

    Satu di antaranya diunggah akun Instagram @ponorogo_trending.

    “Lagi dan lagi !!! Setelah kasus di JI Gajah Mada, Kini kejadian ya Sama juga dialami oleh bapak Narto di JI.Nakulo Jabung Mlarak. Akses jalan Satu-satunya menuju rumahnya dite setinggi 2 meter oleh tetangganya.padahal belia mengaku sudah sejak dulu itu menjadi akses jal Semoga segera ada solusi dari pemerintah desa maupun pihak terkait demi kebaikan bersama,” tulis akun @ponorogo_trending.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Risma-Gus Hans Dapat Dukungan Relawan Anies Baswedan Jawa Timur, Kesamaan Visi Misi Jadi Alasan

    Risma-Gus Hans Dapat Dukungan Relawan Anies Baswedan Jawa Timur, Kesamaan Visi Misi Jadi Alasan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM,  BLITAR – Relawan Anies Baswedan Jawa Timur menyatakan dukungan kepada pasangan Cagub-Cawagub Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    Relawan ini merupakan pendukung Anies Baswedan di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Dukungan dari para relawan Anies itu disampaikan langsung saat bertemu dengan Cawagub Jatim, Gus Hans, di Kampung Coklat, Kabupaten Blitar, Selasa (19/11/2024) malam.

    Tokoh Relawan Anies Baswedan Jawa Timur yang juga Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri, Ning Eva Munif Djazuli, mengatakan, dukungan kepada pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024 sudah sepengetahuan Anies Baswedan.

    Menurut Ning Eva, alasan para relawan Anies mendukung pasangan Risma-Gus Hans karena memiliki visi misi yang sama terhadap masyarakat.

    “Kami mendukung pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024 karena Bu Risma memiliki pemikiran hampir sama dengan Mas Anies. Terutama di bidang pendidikan dan masyarakat menengah ke bawah. Itu setelah saya ngobrol lama dengan Bu Risma,” kata Ning Eva.

    Dikatakannya, deklarasi dukungan Relawan Anies kepada pasangan Risma-Gus Hans di Jawa Timur baru dilakukan di Kabupaten Blitar.

    Ia berharap, deklarasi Relawan Anies kepada Risma-Gus Hans juga akan diikuti oleh para relawan di daerah lain di Jawa Timur.

    “Deklarasi ini datangnya dari Blitar. Mudah-mudahan, setelah ini juga ke daerah lain di Jawa Timur,” ujarnya.

    Cawagub Jatim, Gus Hans merespons baik dukungan dari relawan pendukung Anies Baswedan kepada pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    Gus Hans mengatakan, pasangan Risma-Gus Hans selalu terbuka kepada siapapun yang punya niat baik ikut resik-resik Jatim untuk bergabung.

    Terpenting lagi, bagi siapa saja yang mempunyai visi misi sama serta satu langkah untuk resik-resik Jatim, tidak mementingkan golongan sendiri, dan anti-korupsi sangat terbuka untuk bergabung dengan pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    “Kebetulan, saya hari ini sampai besok full di wilayah Mataraman. Sekarang agenda ketemu dengan para relawan yang kemarin support Mas Anies (di Pilpres 2024),” katanya.

    “Para pendukung Mas Anies ingin ketemu, ya sudah (bertemu). Saya juga ingin tahu apa yang diinginkan beliau-beliau (relawan), mudah-mudahan bisa jalan bareng-bareng,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan itu, Gus Hans juga menyampaikan, pasangan Risma-Gus Hans memiliki rencana program penguatan di wilayah Mataraman.

    Menurutnya, masih ada disparitas antar kabupaten di wilayah Mataraman.

    Dikatakannya, kondisi jalan yang meliuk-liuk di wilayah Mataraman, misalnya, dari Trenggalek ke Pacitan, dari Pacitan ke Ponorogo berpengaruh terhadap orang ingin berkunjung ke wilayah itu.

    “Kesenjangan paling tinggi bukan di Madura, tapi di sini (Mataraman). Maka perlu ada semacam penguatan infrastruktur yang bisa mengangkat ini semua sehingga akses ekonomi, akses komunikasi antar-wilayah tidak terpotong lagi,” ujarnya.

    Seperti diketahui, pasangan Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 3, Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan di Pilgub Jatim 2024.

    Pasangan Risma-Gus Hans akan bertarung dengan pasangan Khofifah-Emil dan pasangan Luluk-Lukman di Pilgub Jatim 2024.

  • Indonesia Ajukan 3 Warisan Budaya Tak Benda kepada UNESCO pada Desember

    Indonesia Ajukan 3 Warisan Budaya Tak Benda kepada UNESCO pada Desember

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon membeberkan Indonesia akan mengajukan tiga warisan budaya sebagai warisan budaya tak benda kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Desember 2024.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian budaya semakin kita tingkatkan. Melalui program-program konkret, seperti pengajuan warisan budaya kepada UNESCO, dan yang paling dekat itu pada Desember 2024,” kata Fadli Zon saat menghadiri acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024 di Jakarta, Sabtu (17/11/2024) malam dilansir Antara.

    Ketiga warisan budaya yang akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda dunia adalah reog Ponorogo, alat musik kolintang, serta pakaian kebaya.

    Pengajuan warisan budaya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Tujuan lainnya menceritakan jejak budaya serta memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam warisan budaya, misalnya nilai mengajarkan kebersamaan, gotong royong dan penghormatan terhadap keberagaman.

    “Boleh dibilang kita ini menjadi negara yang paling kaya budayanya di seluruh dunia. Saya mengatakan di berbagai kesempatan, setelah saya keliling ke banyak negara, tidak ada negara yang kekayaan budayanya lebih hebat dari Indonesia,” ujar Fadli Zon.

    Fadli turut menyebut upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah membuat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang dijadikan sebagai fondasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur budaya, keberagaman budaya, memperteguh jati diri bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.

    Terdapat pula Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Melalui aturan itu, pemerintah berkomitmen untuk memastikan pelestarian perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya secara berkelanjutan sebagai warisan bangsa yang memiliki nilai penting bagi identitas nasional, pendidikan dan kebudayaan.

    Fadli mengatakan, kebudayaan Indonesia akan lebih dikembangkan, dimanfaatkan, dan dibina dalam rangka mewujudkan masyarakat berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

    “Perjuangan soal warisan budaya ini tak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Keterlibatan masyarakat, akademisi, pelaku seni, generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita menjaga warisan budaya,” kata dia.

  • 18 Tahun Jualan Durian, Hanik Bisa Dapat Omzet Rp10 Juta Sehari, 300 Kg Ludes Jika Ada Acara Khusus

    18 Tahun Jualan Durian, Hanik Bisa Dapat Omzet Rp10 Juta Sehari, 300 Kg Ludes Jika Ada Acara Khusus

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah sukses Hanik, yang jualan durian sejak tahun 1996.

    Wanita berusia 46 tahun merupakan penjual durian dari Cepoko, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

    Ia berjualan sejak 28 tahun yang lalu.

    Omzet yang didapatkannya pun tak main-main.

    Melansir dari Kompas.com, setiap panen Hanik memilih durian dengan cermat, memastikan durian yang dijualnya memenuhi harapan pelanggan, baik dari ketebalan daging, manis, hingga sentuhan rasa pahit yang dicari pencinta durian sejati.

    Berbekal pengalamannya bertahun-tahun, Ia pun paham betul varian buah durian yang disukai oleh pembeli.

    “Durian paling laris ya yang enak, tebal, manis, dan pahit. Kalau di pasar, durian campuran dari Jombang yang paling dicari, apalagi di luar musim panen,” ujar Hanik saat ditemui di tempat jualannya, Jumat (15/11/2024).

    Saat ada acara atau event khusus, Hanik bisa membawa hingga 300 kilogram durian, kadang yang tersisa tinggal sekitar 100 kilogram di penghujung hari. 

    Di hari biasa, ia mampu menjual 200 durian setiap harinya, dengan omzet sekitar Rp 3 juta per hari.

    Namun, Hanik mencatatkan pendapatan tertinggi hingga Rp 10 juta sehari saat musim ramai.

    Dengan harga durian berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 200.000 per buah, Hanik tetap menjaga stabilitas harga sepanjang tahun. 

    Menariknya, meskipun ada peluang untuk memasarkan secara online, Hanik memilih tidak aktif di media sosial seperti Facebook karena ingin memberi ruang bagi reseller-nya.

    “Dulu saya jualan online, tapi sekarang reseller saya banyak, ya nggak main lagi di sana. Kasihan mereka juga,” ungkap dia.

    Hanik hanya membuka lapaknya mulai Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggu, dia memilih untuk beristirahat karena biasanya pembeli lebih sepi.

    “Kalau Sabtu dan Minggu digunakan untuk istirahat,” ucap Hanik.

    Mayoritas, durian yang ia jual merupakan durian lokal asli Kota Semarang. Sisanya Hanik mengambil dari Jombang, Jawa Timur.

    “Karena setiap daerah musimnya beda-beda,” lanjut dia. 

    Sementara itu beda dengan Hanik, pemuda bernama Rizal Akbar ini justru menggeluti bisnis budidaya ikan koi.

    Pemuda berusia 33 tahun ini sukses melakukan budidaya ikan koi dari Jepang.

    Rizal bersama pekerjanya terlihat sibuk di kolam miliknya yang berlokasi di Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.

    Beberapa pekerja menjaring ikan koi yang masih berusia 3 bulan. Tujuannya dipisahkan, mana yang bisa dijual dengan potensi harga tinggi maupun yang hanya dijual ‘gopyokan’.

    “Awalnya hobi, sekarang menghasilkan cuan. Setiap hari jutaan rupiah saya dapat. Rp 3-5 juta saya kantongi lah tiap hari,” ungkap Rizal sambil terkekeh, Minggu (3/11/2024).

    Rizal lalu berkisah hobi nya tentang koi itu berawal dari covid-19. Saat itu semua dilakukan pembatasan. Dia sendiri kebingungan melakukan apa di rumah.

    “Saya jenuh kala itu. Hingga membudidayakan koi. Belum berpikir mau bisnis awalnya. Ya cuma sekedar memelihara koi saja,” tambahnya.

    Hingga 2022, Rizal memutuskan untuk berbisnis koi. Dia kemudian belajar ke Jepang bagaimana budidaya ikan koi.

    Rizal mengimpor bibit koi langsung dari jepang dengan varietas unggulan seperti koi showa yang bercorak merah, hitam dan putih dan koi kohaku yang dominan merah dan putih serta shiro dengan corak hitam-putih.

    “Hingga membuat kolam disini (Desa Ngadisinan). Total 20 kolam. Ada kolam pemijahan hingga kolam pembesaran,” tanbah bapak 3 orang anak ini.

    Dia menjelaskan, bahwa banyak penghobi koi yang sekedar hobi. Hal itu dimanfaatkan olehnya. Jika koi mereka hamil, dan mereka tidak mau mengurusinya, dia membelinya.

    “Kami pijah disini kami tebar. Jadi paradigma tentang budidaya koi itu mahal dan susah perawatan saya balik. Sebenarnya pembubidaya koi tidak ribet,” klaimnya.

    Asal ada air, kebutuhan pakan juga lebih hemat dibanding ikan konsumsi.

    Rizal lalu menyebutkan setelah pemijahan nanti menunggu 2 sampai 3 bulan.

    Pada proses pemijahan mendapatkan 3000 ikan. Kemudian 2 sampai 3 bulan dipisahkan lagi, dari 3000 menjadi 1500 ikan koi.

    Ditunggu kembali 2 sampai 3 bulan, nanti 1500 menjadi 500. Ditunggu lagi dari 500 sampai 200.

    “Nah yang 200 ikan koi terakhir itu sudah besar. Jelek-jeleknya dapat Rp 500 ribu per ekor. Bisa dihitung sendiri. Belum yang siap kontes. Saya pernah jual Rp 150 juta per ekor,” tambahnya.

    Menurutnya, yang disortir tidak kemudian dijual. Sortiran pertama itu juga bisa dijual. Per ikan diberi harga Rp 100

    “Jadi ikan koi itu bisa murah banget, tetapi juga bisa mahal. Jadi kalau hasil akhir, sekali panen bisa mencapai ratusan juta, apalagi jika dari 200 ekor ikan berkualitas premium tersebut ada ikan berkualitas super maka harganya bisa mencapai ratusan juta,” tambahnya.

    Impian besar rizal adalah menjadikan Ponorogo sebagai pusat koi berkualitas, yang tak hanya dikenal di indonesia, namun juga di dunia internasional.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Suasana Simulasi Pencoblosan Pilkada Ponorogo, Pemilih Pemula Hingga Lansia Kebingungan

    Suasana Simulasi Pencoblosan Pilkada Ponorogo, Pemilih Pemula Hingga Lansia Kebingungan

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan simulasi pencoblosan kepala daerah (Pilkada) 2024, Sabtu (16/11/2024).

    Simulasi dilaksanakan di Joglo patik, Desa Patik, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu pagi.

    Pantauan di lokasi, walaupun simulasi namun suasananya persis seperti pencoblosan. Dimana ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

    Sebanyak 300 warga tps 007 Desa Patik, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo diundang simulasikan coblosan.

    Calon pemilih juga harus melakukan registrasi. Hingga dipanggil dan melakukan proses coblosan dan memasukan kotak suara.

    Perbedaanya, hanya pada surat suara. Dimana pada surat suara, bukan foto pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur maupun paslon bupati-wakil bupati.

    Beberapa, pemilih ada yang keningungan. Seperti yang dialami oleh Tania seorang pemilih pemula.

    “Bingung pas nyoblos karena belum pernah. Tapi ini buat pengalaman, kalau pencoblosan beneran jadi sudah berpengalaman,” tambah pemilih pemula berusia 17 tahun ini,

    Sementara, Mbah Kateni juga mengaku kesulitan. Sehingga saat di bilik suara dia memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencoblos.

    “Bingung kulo (saya) ngelempite (melipatnya) kegeden (terlalu besar),” urai Mbah Kateni ketika dikonfirmasi.

    Ketua KPU Ponorogo, R Gaguk Ika Prayitna menegaskan bahwa simulasi pencoblosan dilakukan untuk memberikan gambaran. untuk mengetahui detail proses pungut hitung pada hari H pemungutan suara. 

    “Simulasi itu juga sekaligus untuk mengetahui kendala dan evaluasi saat proses pungut hitung,” papar Gaguk—sapaan akrab—R Gaguk Ika Prayitna.

    Dia mengaku bahwa ada temuan lansia yang membuka surat suara agak kebingungan. Tentu, hal itu  menjadi catatan bagi KPU Ponorogo. 

    “Tentunya perlu solusi ya, apakah nantinya diberikan sosialisasi lebih jauh lagi,” tambah Gaguk ketika dikonfirmasi di lokasi simulasi pencoblosan.

    Menurutnya bahwa simulasi pencoblosan ini baru dilaksanakan sekali. Rencananya, KPU akan menjadwalkan  kegiatan serupa di wilayah Ponorogo bagian barat.

    “Target kita dua kali simulasi. Kalau yang ini tadi di wilayah timur, yang satu lagi nanti akan kita gelar di Ponorogo wilayah barat, mungkin di sekitar Kauman,” pungkasnya.

  • Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo juga Geledah Perusahaan ATK

    Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo juga Geledah Perusahaan ATK

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tidak hanya SMK PGRI 2 Ponorogo dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Ponorogo yang digeledah Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

    Namun, ada satu tempat lagi yang dituju Kejari Ponorogo untuk mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah yang berada di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan tersebut.

    Tempat yang digeledah ketiga itu, ialah kantor perusahaan penyedia Alat Tulis Kantor (ATK), yang lokasinya juga tidak jauh dari sekolah itu. “Satunya lagi yang digeledah okeh kami yakni di perusahaan penyedia ATK,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Jumat (15/11/2024).

    Namun, dari penggeledahan yang dilakukan di tempat ketiga ini, Tim Kejari Ponorogo pulang dengan tangan hampa. Tidak ada dokumen atau pun komputer yang disita untuk dijadikan barang bukti.

    Seperti halnya penggeledahan di SMK PGRI 2 Ponorogo maupun Kantor Cabdindik Wilayah Ponorogo.
    “Di tempat perusahaan penyedia ATK ini, tidak ada dokumen yang bisa dibawa,” kata Agung.

    Agung menceritakan bahwa di penggeledahan tempat ketiga ini, Ia menilai tidak layaknya sebuah kantor perusahaan penyedia ATK. Tim Kejari Ponorogo mendapati tempat itu sebagai rumah.

    Di mana saat dilakukan penggeledahan itu, rumah tersebut ditempati oleh salah satu guru yang juga mengajar di SMK PGRI 2 Ponorogo.

    “Jadi yang kami datangi ini, lebih seperti sebuah rumah, yang dihuni oleh salah satu guru yang juga mengajar di SMK PGRI 2 Ponorogo,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Kejari Ponorogo melakukan penggeledahan terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo.

    Penggeledahan oleh Kejari Ponorogo ini dilakukan pada hari Selasa (12/11) lalu. Tim penyidik memeriksa seluruh ruangan kantor di SMK PGRI 2 Ponorogo untuk mengamankan sejumlah dokumen, perangkat elektronik serta barang bukti lain yang diduga berkaitan dengan penggunaan Dana BOS periode tahun anggaran 2019 hingga 2024.

    Usai penggeledahan SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejari Ponorogo lanjut menggeledah Kantor Cabang Pendidikan wilayah Ponorogo. Dalam penggeledahan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Ponorogo, Tim Kejari Ponorogo juga mengamankan dokumen dan komputer.

    Kejari Ponorogo juga memeriksa 7 orang, yang hingga saat ini statusnya masih menjadi saksi. Kejari Ponorogo tidak merinci satu per satu, siapa saja 7 orang yang sudah diperiksa tersebut.

    Namun, mereka hanya menyebutkan salah satunya merupakan bendahara sekolah yang bertugas daru tahun 2019 hingga 2023 dan bendahara sekolah yang bertugas dari tahun 2023 hingga 2024. [end/suf]

  • Kantornya Ikut Digeledah, Ini Pernyataan Cabdindik Wilayah Ponorogo

    Kantornya Ikut Digeledah, Ini Pernyataan Cabdindik Wilayah Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Selain SMK PGRI 2 Ponorogo, pada Selasa (12/11) lalu Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo juga menggeledah Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Ponorogo di Jalan Gajah Mada. Penggeledahan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun anggaran 2019 hingga 2024 di SMK PGRI 2 Ponorogo. Supardi, Kepala Cabdindik Wilayah Ponorogo-Magetan pun angkat bicara atas penggeledahan tersebut.

    Supardi menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proses hukum yang sedang berlangsung oleh Kejari Ponorogo. Hal itu tentu untuk memastikan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana BOS di instansi pendidikan wilayahnya.

    “Kami mendukung penuh langkah hukum yang diambil Kejari Ponorogo, tentu ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan Dana BOS,” kata Supardi, ditulis Jumat (15/11/2024).

    Ia membenarkan bahwa pada Selasa malam lalu, tim penyidik dari Kejari Ponorogo menggeledah Kantor Cabdindik Wilayah Ponorogo di Jalan Gajah Mada. Dari penggeledahan tersebut, pihak kejaksaan menyita satu unit komputer (PC) serta dokumen-dokumen terkait penggunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo. “Yang dibawa ya komputer dan dokumen-dokumen terkait penggunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo,” katanya.

    Terkait alur keuangan Dana BOS, Supardi menjelaskan bahwa transfer dana dilakukan langsung dari Pemerintah Pusat ke rekening sekolah. Dirinya tidak mengetahui secara detail terkait dengan nominal dana BOS yang diterima siswa per tahunnya.

    “Dana BOS itu alurnya dari Pemerintah Pusat langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing. Kami belum mengetahui secara detail nominalnya, namun perkiraan untuk tingkat SMK adalah sekitar Rp 1,6 juta per siswa per tahun,” jelasnya.

    Supardi menambahkan bahwa pihaknya telah berulang kali mensosialisasikan kepada sekolah-sekolah agar menggunakan Dana BOS sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan. Ia juga menekankan bahwa tugas Cabdindik adalah menghimpun laporan penggunaan dana BOS dari sekolah-sekolah di wilayahnya. “Jika sekolah tidak mematuhi aturan tersebut, maka konsekuensinya harus ditanggung oleh pihak sekolah itu sendiri,” tutup Supardi. (end/kun)

  • Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo Periksa 7 Saksi

    Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo Periksa 7 Saksi

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pengusutan kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo terus berlanjut. Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo memeriksa 7 orang, yang hingga saat ini statusnya masih menjadi saksi. Kejari Ponorogo tidak merinci satu per satu, siapa saja 7 orang yang sudah diperiksa tersebut. Namun, mereka hanya menyebutkan salah satunya merupakan bendahara sekolah yang bertugas daru tahun 2019 hingga 2023 dan bendahara sekolah yang bertugas dari tahun 2023 hingga 2024.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada 7 orang yang statusnya kini menjadi saksi. Ya salah satunya merupakan bendahara tahun 2019-2023 dan bendahara tahun 2023-2024,” kata Kasubsie Penyidikan Kejari Ponorogo, Yan Ardianata, Kamis (14/11/2024).

    Dari 7 saksi yang sudah diperiksa itu, terdiri dari 5 orang dari pihak sekolah, sementara sisanya 2 orang dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Ponorogo. Awal mula kasus dugaan korupsi dana BOS ini mencuat, kata Yan Ardianata berdasarkan laporan dari masyarakat. Kejari Ponorogo pun menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan.

    “Awalnya ya ada laporan aduan dari masyarakat, terkait dengan dugaan penyalahgunaan dana BOS di sekolah tersebut,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Kejari Ponorogo melakukan penggeledahan terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo. Penggeledahan oleh Kejari Ponorogo ini, dilakukan pada hari Selasa (12/11) kemarin.

    Tim penyidik memeriksa seluruh ruangan kantor di SMK PGRI 2 Ponorogo untuk mengamankan sejumlah dokumen, perangkat elektronik serta barang bukti lain yang diduga berkaitan dengan penggunaan Dana BOS periode tahun anggaran 2019 hingga 2024.

    Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi mengungkapkan bahwa tindakan penggeledahan ini, adalah wujud komitmen Kejari Ponorogo dalam mengusut kasus dugaan penyalahgunaan wewenang Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo. Usai menggeledah di SMK PGRI Ponorogo, tim penyidik secara maraton kembali menggeledah di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim, wilayah Ponorogo di Jalan Gajahmada.

    “Setelah penggeledahan di SMK PGRI 2 selesai, tim penyidik langsung melanjutkan penggeledahan ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Ponorogo,” tutup Agung. (end/kun)