kab/kota: Pluit

  • Delapan pompa stationer di Jakarta Utara rusak

    Delapan pompa stationer di Jakarta Utara rusak

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak delapan unit pompa stationer atau rumah pompa di Jakarta Utara rusak dan saat ini masih dalam masa perbaikan agar berfungsi optimal saat diperlukan saat musim hujan.

    “Jadi, total ada delapan pompa stationer yang masih dalam perbaikan. Ini agar berfungsi kembali untuk mencegah banjir saat hujan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan data hingga 12 November 2024, delapan pompa yang saat ini diperbaiki adalah Pompa Sunter Utara nomor satu, nomor tiga dan nomor empat.

    Kemudian, pompa Pluit Barat nomor tiga, pompa Cilincing nomor satu, pompa Muara Angke nomor tiga, pompa Kapuk Satu nomor dua dan pompa Kapuk Tiga nomor tiga.

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat pompa ini dapat berfungsi kembali dan dapat beroperasi saat terjadi hujan deras dan mencegah terjadinya banjir,” kata dia.

    Baca juga: BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana

    Ia mengatakan total pompa air di Jakarta Utara sebanyak 214 unit yang terdiri dari 166 pompa stationer dan 48 unit pompa portabel.  

    “Kami sudah lakukan antisipasi dengan melakukan pengecekan dan meminta Suku Dinas Sumber Daya Air untuk memastikan semua rumah pompa berfungsi,” katanya.

    Ia mengatakan menjelang masuknya musim hujan merupakan waktu sangat tepat untuk pemeriksaan pompa air dan jika ada yang rusak langsung diganti sehingga mesin ini dapat berfungsi dengan baik saat hujan deras.

    Dia juga meminta sejumlah pompa bergerak (mobile) juga dilakukan pemeriksaan agar dapat beroperasi secara optimal.

    “Setiap ada genangan air maka pompa portabel, saya minta segera diarahkan ke lokasi,” katanya.

    Baca juga: Empat RT di Jaksel tergenang pada Senin sore

    Ia mengatakan ada sejumlah titik rawan banjir di Jakarta Utara seperti kawasan Kelapa Gading, pesisir pantai seperti di Penjaringan, Muara Baru, Sunda Kelapa, Cilincing dan lainnya.

    Kondisi banjir di pesisir pantai biasanya diperparah dengan air rob sehingga menyebabkan banjir parah.

    “Ini yang coba kami antisipasi bersama dan menurunkan satgas di Suku Dinas SDA melakukan pengerukan kali yang ada,” kata dia.

    Titik banjir
    Ia juga meminta Sudin SDA untuk mengerahkan petugas untuk melakukan pengerukan saluran air sebelum musim hujan.

    Menurut dia, satuan tugas saat ini harus bekerja setiap harinya untuk mengeruk saluran air baik kali berukuran kecil maupun kali ukuran besar.

    Baca juga: Pemprov DKI Jakarta siaga banjir

    Ia mengatakan dulu saat bertugas di Dinas Sumber Daya Air, kerap membuat program grebek lumpur setiap harinya.

    “Petugas kami turun setiap hari mengeruk saluran air dan ini memang tugas rutin agar saluran air menjadi lebih baik dan mampu menampung air lebih besar,” kata dia.

    Ia menilai dengan rutin dilakukan pengerukan maka daya tampung air menjadi lebih besar, tapi jika intensitas hujan sangat tinggi tentu potensi banjir tetap ada.

    “Kami sudah lakukan pemetaan dan mengetahui titik yang rawan sehingga menyiapkan pompa portabel saat hujan terjadi,” kata dia.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI telah memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) berbasis digital  di 90 lokasi rawan banjir sepanjang 2024.

    Baca juga: Waspadai diare dan leptospirosis saat banjir
     
    Sembilan puluh titik itu tersebar di 69 kelurahan DKI Jakarta yakni tiga titik di tiga kelurahan (Jakarta Pusat), 13 titik di 12 kelurahan (Jakarta Utara), 15 titik di 11 kelurahan (Jakarta Barat), 29 titik di 19 kelurahan (Jakarta Selatan) dan 30 titik di 24 kelurahan (Jakarta Timur).
     

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • 4.324 rekening dikirim ke bandar judol Kamboja pakai ekspedisi resmi

    4.324 rekening dikirim ke bandar judol Kamboja pakai ekspedisi resmi

    ekspedisi tersebut sudah sering melakukan pengiriman handphone dari pelaku yang akan diserahkan kepada pengelola situs judi online di Kamboja

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkap 4.324 rekening yang dibeli dari masyarakat oleh sindikat jual beli rekening di Cengkareng, Jakarta Barat dikirim ke bandar judi online (judol) di Kamboja memakai jalur ekspedisi resmi.

    Syahduddi menuturkan jalur ekspedisi resmi yang dimaksud adalah jasa pengiriman DHL di wilayah Pluit, Jakarta Utara.

    “Jalur resmi ada ekspedisi yang sudah terkenal juga dan sudah didalami juga oleh penyidik bahwa memang ekspedisi tersebut sudah sering melakukan pengiriman handphone dari pelaku yang akan diserahkan kepada pengelola situs judi online di Kamboja,” ungkap Syahduddi.

    Lebih lanjut, Syanduddi menerangkan bahwa sindikat itu telah menampung sebanyak 4.324 rekening selama 30 bulan beroperasi sejak 2022.

    “Selama 2 tahun 6 bulan beroperasi, ditemukan resi pengiriman sebanyak 1.081 lembar resi, di mana dari pengakuan tersangka tadi bahwa setiap resi itu mengirim dua unit handphone, dan masing-masing handphone berisi dua aplikasi mobile banking,” kata Syahduddi dalam penggerebekan sindikat tersebut di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat.

    Terkait pengungkapan kasus tersebut Kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap delapan orang tersangka berinisial RS (31), DAP (27), Y (44), RF (28), ME (21), RH (29), AR (22) dan RD (28).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri Megapolitan 5 November 2024

    Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Fauzan Fahmi (43), pemutilasi eks istri sirinya berinisial SH (40), diduga mengonsumsi sabu sebelum menghabisi nyawa korban di depan rumahnya, di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).
    “Artinya bahwa pelaku ini sepertinya baru saja mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu, sehingga ketika kejadian, kemungkinan tersangka selesai mengonsumsi sabu,” ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (4/11/2024).
    Adapun motif Fauzan membunuh SH karena sakit hati dan tersulut emosi setelah korban menyebut istri sah dan ibundanya sebagai pelacur.
    Umpatan itu dilontarkan SH kepada Fauzan saat keduanya bertemu di depan rumah pelaku, di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat itu, Fauzan mengajak SH masuk ke lantai dua kontrakannya. Namun, korban menolak.
    “Korban mengatakan, ‘Saya tidak mau, takut ada si perek’. Yang dimaksud ‘si perek’ oleh korban adalah istri tersangka,” ujar Wira.
    Fauzan lantas memastikan bahwa istrinya sedang tidak ada di rumah karena sedang berjualan. Fauzan juga bilang, tak ada orang lain di rumah selain dirinya.
    Selanjutnya, menurut pengakuan Fauzan, SH malah melontarkan kalimat yang tak pantas mengenai ibunya.
    “Lalu tiba-tiba korban menjawab dengan kalimat, ‘Ah kamu juga anak perek’,” ungkap Wira.
    Mendengar perkataan SH, emosi Fauzan langsung tersulut. Seketika, tersangka mencekik leher korban dari belakang.
    Pelaku mencekik leher SH sebanyak dua kali hingga korban tidak lagi bergerak.
    “Kurang lebih (mencekik) selama 20 menit,” ucap Wira.
    Gelap mata, Fauzan naik ke lantai dua untuk mengambil sebilah pisau, kantong plastik hitam, dan karung kecil berwarna putih. Pisau tersebut digunakan Fauzan untuk memutilasi korban.
    Kasus ini terungkap setelah jasad SH ditemukan di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Jasad yang ditemukan tanpa memakai celana itu dibungkus dalam lima lapis, yakni berupa karung kecil, selimut, busa kasur, kardus kulkas, hingga karung besar.
    Bagian kepala mayat wanita itu ditemukan di balik tembok sisi Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit. Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 24.00 WIB.
    Tempat kejadian perkara (TKP) kepala penemuan potongan kepala ini hanya berjarak radius kurang lebih 600 meter dari lokasi penemuan jasadnya.
    Hanya berbeda beberapa jam setelah penemuan, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Fauzan di kediamannya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Ucapan Sinta yang Membuat Fauzan Tega Memutilasi Mantan Istri Sirinya, Benarkah Sedang Hamil?

    Ini Ucapan Sinta yang Membuat Fauzan Tega Memutilasi Mantan Istri Sirinya, Benarkah Sedang Hamil?

    GELORA.CO  – Polisi membeberkan kronologis lengkap pembunuhan terhadap  Sinta Handiyana (40).

    Ternyata pelaku tak lain adalah mantan suami sirinya bernama Fauzan Fahmi (43).

    Mayat Sinta ditemukan warga pada Selasa pagi (29/10/2024 di  Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara.

    Mayat sinta dalam kondisi tanpa kepala dan terbungkus rapi dalam karung.

    Pascapenemuan mayat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, 600 meter dari titik penemuan tubuh korban.

    Fauzan  ditangkap dari rumahnya 1 x 24 jam setelah penemuan mayat.

    Sinta seorang janda anak empat yang tinggal di Curug, Kabupaten Tangerang, dan bekerja di Jakarta.

    Sebelum melakukan tindakan anarkis, Sinta dan Fauzan, melakukan hubungan badan di hotel.

    Diduga Hamil?

    Namun beredar informasi wanita inisial Sinta  tewas dalam kondisi hamil.

    Pihak kepolisian pun kemudian membantah informasi yang beredar itu.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban dinyatakan tidak hamil.

    Wira menuturkan hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan.

    “Kemudian yang berikutnya pertanyaan apakah korban hamil? Hasil visum korban dinyatakan tidak hamil,” kata Wira, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

    Cekik Korban 20 Menit

    Aksi keji Fauzan Fahmi (43), yang membunuh dan memutilasi wanita inisial SH (40) terungkap.

    Wira menuturkan, pelaku mencekik korban selama 20 menit, kemudian memutilasi jasadnya.

    “Dari arah depan korban, tersangka cekik kembali dengan menggunakan kedua tangan kurang lebih selama sekitar 20 menit, sampai muka korban membiru dan tidak bergerak,” ucapnya.

    Pisau jagal miliknya pun diambil Fauzan untuk memenggal kepala korban.

    Proses dirinya memutilasi korban hanya dalam waktu dua menit lantaran sudah terbiasa memotong kambing dan sapi.

    “Lalu tersangka naik ke lantai 2 untuk mengambil pisau, kantong dan karung kecil. Kemudian, tersangka kembali turun dan langsung menggorok leher korban hingga putus dan itu tersangka lakukan kurang lebih sekitar 2 menit,” kata dia.

    Kepala korban setelah itu dimasukkan dalam karung kecil.

    Lalu dibuang di semak belukar belakang rumah warga di daerah Pluit, Jakarta Utara.

    Untuk jasad korban dibungkus dengan busa hingga karung.

    Keesokan harinya barulah dibuang di pinggiran laut Muara Baru.

    “Tubuh korban oleh tersangka diangkat dan dibawa ke lantai dua. Namun, pada saat diangkat darah yang mengalir dari tubuh korban mengalir dan jatuh ke lantai,” tuturnya.

    “Sehingga tersangka melepas celana korban dan digunakan untuk mengelap darah korban yang ada di lantai,” sambung Wira.

    Hilangkan Sidik Jari Korban

    Fauzan juga ternyata berupaya hilangkan sidik jari di jempol dan telunjuk korban dengan pisau.

    “Dengan tujuan untuk menghilangkan jejak korban, menghilangkan identitas korban,” ucap Wira.

    Fauzan melakukannya usai memenggal kepala korban, lalu dibungkus dalam karung.

    Kepala korban dibuang secara terpisah dengan badan jarak 600 meter.

    “Jasad mayat dibungkus kardus dan karung yang ditemukan di Jalan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada jam 10.00 WIB pada hari Selasa tanggal 29 Oktober 2024,” kata dia.

    “Sedangkan untuk kepala korban ditemukan di tempat yang terpisah di sela-sela belakang rumah warga di jalan Polairud pintu air Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara,” lanjutnya. 

    Setubuhi Korban di Hotel

    Fakta baru kembali terungkap dalam kasus pembunuhan janda empat anak Sinta Handiyana alias SH (40) yang mayatnya ditemukan tanpa kepala di Muara Baru.

    Sebelum membunuh, pelaku bernama Fauzan ternyata sempat bersetubuh terlebih dahulu dengan korban.

    Awalnya pada Minggu (27/10/2024) pukul 09.00 WIB, korban meminta pelaku untuk membawakan ikan tuna dan menemuinya di sebuah hotel kawasan Muara Karang, Jakarta Utara.

    Lalu sekira pukul 17.30, Fauzan datang menemui korban di hotel tersebut.

    Namun saat itu tidak membawa ikan tuna yang diminta korban.

    Sehingga tersangka menyuruh korban untuk mengambil di rumahnya.

    “Pada saat bertemu, tersangka dan korban melakukan hubungan badan sebanyak 1 kali,” ucap Wira.

    Setelah bertemu, tersangka kembali ke rumahnya.

    Pukul 21.00 WIB, korban datang ke rumah tersangka di daerah Muara Baru untuk mengambil ikan tuna.

    Tiba di rumah, tersangka mengajak korban untuk naik ke lantai dua tetapi korban menolak.

    “Korban lalu mengatakan saya tidak mau, takut ada si perek (pelacur). Yang dimaksud si perek oleh korban adalah istri tersangka,” ucap Wira.

    “Kemudian dijawab oleh tersangka istri saya tidak ada, sedang dagang, di rumah tidak ada orang. Lalu tiba-tiba korban menjawab ah, kamu juga anak perek,” sambungnya.

    Mendengar ucapan itu, tersangka tersulut emosi dan langsung mencekik korban dari arah belakang dengan lengan tangan kanan dan kirinya.

    Kemudian mendorong lengan tangan kanan agar lebih kencang sampai korban lemas dan tidak bergerak

  • Fauzan Bawa Jasad Mutilasi Keliling Soetta, Bilang ke Saksi ‘Bingkisan Tuna’

    Fauzan Bawa Jasad Mutilasi Keliling Soetta, Bilang ke Saksi ‘Bingkisan Tuna’

    Jakarta

    Polisi mengungkap Fauzan Fahmi (43) sempat membawa jasad wanita SH (40) yang sudah dimutilasi ke Bandara Soekarno-Hatta. Fauzan saat itu berdalih korban yang sudah dibungkus sedemikian rupa tersebut merupakan bungkusan ikan tuna.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan momen tersebut terjadi pada Senin (28/10) atau sehari setelah korban dibunuh. Fauzan sudah terlebih dahulu membuang kepala korban pada Minggu (27/10) malam.

    Wira menjelaskan jasad korban dibungkus tersangka dengan menggunakan busa, dilapisi kardus bekas kulkas hingga karung besar. Tersangka meminta bantuan temannya berinisial J untuk mengangkat korban ke dalam gerobak ikan. Tersangka berdalih bungkusan tersebut berisikan ikan tuna yang hendak dijualnya.

    “Setelah jasad korban terbungkus, selanjutnya tersangka menghubungi temannya atas nama inisial J dan mengatakan untuk membantu tersangka mengangkat bungkusan isi ikan tuna,” kata Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (4/11/2024).

    Setelahnya, tersangka mengajak rekannya J untuk sama-sama ke Bandara Soekarno-Hatta. Tersangka berpura-pura hendak mengirim pesanan ikan tuna tersebut melalui bandara.

    “Kemudian tersangka bersama J jalan menuju arah Bandara Soekarno Hatta karena tersangka seolah-olah akan mengirim bungkusan tersebut menggunakan ekspedisi bandara,” ujarnya.

    “Tersangka berpura-pura kepada J bahwa orang yang akan memesan barang tidak bisa dihubungi dan akhirnya tersangka mengatakan akan dibuang saja bungkusan tersebut. Setelah itu tersangka dan J pergi menuju Muara Baru,” kata dia.

    “Tersangka langsung mengarahkan mobilnya ke tempat yang sepi tepatnya di belakang POM bensin pelabuhan. Selanjutnya tersangka turun dibantu dengan J menurunkan bungkusan jasad korban dan membuangnya ke pinggir laut Pelabuhan Muara Baru,” imbuhnya.

    “Rekan tersangka berinisial J saat ini statusnya masih kita jadikan saksi. Nanti akan terus kita dalami keterlibatannya karena kira masih perlu keterangan saksi yang lain apakah dia ini tahu yang di dalam bingkisan itu apa, untuk memastikan itu,” ujarnya.

    Jasad korban pertama kali ditemukan di Danau Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (29/10), pukul 10.00 WIB. Pihak kepolisian menindaklanjuti penemuan jasad dan melakukan pengembangan hingga menemukan kepala korban di perumahan Pluit, Jakarta Utara. Tempat penemuan kepala dan jasad korban berjarak sekitar 600 meter.

    Sempat Bersetubuh dengan Korban

    Polisi menangkap Fauzan Fahmi alias Ome alias Omey Al Pacino (43), pelaku mutilasi wanita SH (40) yang jasadnya ditemukan di danau Muara Baru, Jakarta Utara (Jakut). Sebelum terjadi pembunuhan, Fauzan dan SH sempat bertemu di hotel.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pertemuan di hotel itu karena korban meminta dibawakan ikan tuna. Namun Fauzan datang dengan tangan kosong.

    “Tersangka datang menemui korban di hotel di kamar 502, namun pada saat itu tersangka tidak membawa ikan tuna yang sebelumnya dipesan korban,” kata Kombes Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (4/11).

    Fauzan lalu meminta korban SH datang ke rumahnya jika ingin ikan tuna. Sebelum mereka berpisah, pada sore itu, Fauzan menyetubuhi korban di hotel.

    “Pada saat bertemu tersangka, korban melakukan hubungan badan sebanyak 1 kali setelah itu tersangka kembali ke rumah,” ucapnya.

    (jbr/mei)

  • DKI imbau warga tak buang sampah sembarang agar pompa bekerja optimal

    DKI imbau warga tak buang sampah sembarang agar pompa bekerja optimal

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga tak membuang sampah sembarangan terutama ke badan-badan air agar pompa pengendali banjir dapat beroperasi optimal saat hujan.

    “Warga DKI Jakarta mohon bantuannya untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Senin.

    Dia menyatakan bahwa sampah itu akan membuat macet pompa-pompa sehingga tidak bisa dioperasikan dengan baik.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki sebanyak 577 unit pompa stasioner sebagai infrastruktur pengendali banjir di Jakarta yang tersebar di 202 lokasi. Salah satunya di Waduk Pluit, Jakarta Utara.

    Baca juga: Genangan terjadi di dua ruas jalan di Jaksel

    Selain itu, kata dia, DKI juga memiliki pompa-pompa bergerak (mobile) yang sudah siap melayani warga di musim penghujan. “Persiapan musim hujan kami sudah siapkan dengan baik untuk melayani warga DKI Jakarta,” ujar Ika.

    Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berkesempatan meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara. Ini dilakukan dalam rangka tindak lanjut terkait mitigasi menghadapi banjir di Jakarta.

    “Satu pengendali banjir yang sangat strategis di DKI Jakarta, Pompa Air Waduk Pluit. Peran pompa sangat penting sampai pada Istana,” katanya.

    Dia mengatakan, jangan sampai pompa yang sudah begitu bagus teknologinya tapi pendukungnya tidak siap.

    Baca juga: DKI sudah keruk hampir 900.000 kubik sedimen waduk dan sungai

    Pada kesempatan yang sama, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan, kesiapan seluruh pengendali banjir di Jakarta termasuk pompa-pompa menjadi poin yang dibahas dalam rapat pimpinan beberapa waktu lalu.

    Selain itu, upaya lainnya juga diperlukan termasuk pembersihan sampah-sampah di badan air.

    “Tidak hanya itu, termasuk juga kesiapan pos-pos kesehatan dan Dinas Sosial untuk pos penyiapan makanan dalam kondisi tertentu diperlukan,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Pemutilasi di Muara Baru Potong Leher Korban Hanya dalam Dua Menit Megapolitan 4 November 2024

    Pemutilasi di Muara Baru Potong Leher Korban Hanya dalam Dua Menit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Fauzan Fahmi (43), tersangka pembunuhan SH (40), hanya butuh waktu dua menit untuk memotong leher korban.
    Pelaku yang merupakan tukang jagal hewan memotong leher korban memakai pisau yang sehari-hari ia gunakan untuk bekerja.
    “Itu tersangka lakukan kurang lebih sekitar dua menit,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (4/11/2024).
    Wira menjelaskan, Fauzan membunuh SH karena emosi korban melontarkan umpatan. Momen itu terjadi di depan rumah Fauzan di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).
    “Tersangka mengajak korban untuk naik ke lantai dua. Namun, pada saat korban diajak oleh tersangka untuk naik ke lantai dua, korban tidak mau dan mengatakan, ‘Saya tidak mau, takut ada si perek (istri tersangka)’,” ucap Wira.
    Merespons SH, Fauzan mengatakan, istrinya tidak ada di rumah karena sedang berdagang. Namun, katanya, SH malah melontarkan kalimat yang tak pantas mengenai ibu Fauzan. 
    “Lalu tiba-tiba korban menjawab dengan kalimat, ‘Ah kamu juga anak perek’,” ujar Wira.
    Mendengar perkataan tersebut, Fauzan gelap mata dan langsung mencekik korban dari arah belakang menggunakan tangan kanannya. Seketika, SH lemas dan tidak sadarkan diri.
    “Selanjutnya korban dibaringkan di jalanan di depan rumah pelaku, kemudian dari arah depan korban tersangka cekik kembali dengan menggunakan kedua tangan kurang lebih sekitar 20 menit,” ungkap Wira.
    Usai dicekik yang kedua kali, wajah korban langsung membiru dan tubuhnya tak lagi bergerak. Kemudian, Fauzan langsung menggorok leher korban.
    Diberitakan sebelumnya, jasad
    wanita tanpa kepala
    ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Jasad yang ditemukan tanpa memakai celana itu dibungkus dalam lima lapis, yakni berupa karung kecil, selimut, busa kasur, kardus kulkas, hingga karung besar.
    Sementara, bagian kepala mayat wanita itu ditemukan di balik tembok sisi Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 24.00 WIB.
    Tempat kejadian perkara (TKP) kepala penemuan potongan kepala ini hanya berjarak kurang lebih 600 meter dari lokasi penemuan jasadnya.
    Mayat yang belakang diketahui berinisial SH (40) itu merupakan korban pembunuhan berencana oleh seorang pria bernama Fauzan Fahmi (43).
    Beberapa jam setelah penemuan jasad SH, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Fauzan di kediamannya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Polisi menjerat Fauzan dengan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI periksa kesiapan pompa dan rekayasa cuaca demi antisipasi banjir

    DKI periksa kesiapan pompa dan rekayasa cuaca demi antisipasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memeriksa kesiapan pompa pengendali banjir di Pompa Waduk Pluit hingga kemungkinan merekayasa cuaca untuk mengantisipasi banjir di daerah ini.

    “Ini terkait masalah kesiapan pompa-pompa, jumlahnya, kondisinya, SDM-nya dan sarana prasarana pendukungnya, penting sekali,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit di Jakarta, Senin.

    Teguh mengatakan peran pompa sangat penting guna mengantisipasi banjir di Jakarta.

    Oleh karena itu, dia berharap pompa-pompa pengendali banjir di Jakarta termasuk Rumah Pompa Waduk Pluit dapat siap digunakan, termasuk sarana pendukungnya.

    Merujuk data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, saat ini terdapat 577 unit pompa stasioner sebagai infrastruktur pengendali banjir yang tersebar di 202 lokasi.

    Teguh lalu mengatakan, upaya Pemprov DKI dalam mengantisipasi banjir tak sebatas pada pemanfaatan pompa, tetapi juga memetakan lokasi-lokasi rawan banjir serta pembersihan sampah-sampah di badan air.

    Pemerintah, kata dia, juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan prakiraan waktu puncak hujan di Jakarta, serta membuka kemungkinan dilakukannya rekayasa cuaca.

    Dia lalu mengatakan akan mengadakan apel kesiapsiagaan dan rapat pimpinan untuk menghadapi banjir di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Pemutilasi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ungkap Penyesalan Megapolitan 4 November 2024

    Pemutilasi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ungkap Penyesalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tersangka Fauzan Fahmi (43) menyatakan penyesalannya setelah membunuh SH (40), wanita yang ditemukan tewas tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta Utara.
    Pernyataan tersebut disampaikan Fauzan saat dia ditampilkan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebelum jumpa pers terkait kasus ini.
    “Menyesal, menyesal banget,” ujar Fauzan di Polda Metro Jaya, Senin (4/11/2024).
    Tersangka juga meminta maaf kepada keluarga korban yang sedang berduka.
    “Minta maaf semuanya (ke keluarga),” ucapnya.
    Fauzan mengungkapkan bahwa alasan pembunuhan tersebut adalah karena korban disebut telah melecehkan orang tuanya.
    Berdasar pantauan
    Kompas.com
    , Fauzan keluar dari selasar lobi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.04 WIB.
    Tersangka mengenakan baju tahanan oranye dengan kedua tangannya terikat kabel ties. Ia bertelanjang kaki dan didampingi dua penyidik yang merangkul pundaknya.
    Saat pertama kali diperlihatkan, Fauzan tampak menundukkan kepala sementara sejumlah kamera wartawan mengarah kepadanya.
    Sesekali, ia menoleh ke kanan dan kiri sambil mengamati sekelilingnya.
    Hingga pukul 14.09 WIB, jumpa pers terkait kasus ini belum dimulai, dan wartawan masih menunggu pernyataan resmi dari Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra.
    Sebelumnya, jasad
    wanita tanpa kepala
    ditemukan di dalam karung di dermaga kapal dekat pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Potongan kepala korban ditemukan di sisi Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, berjarak sekitar 600 meter dari lokasi penemuan tubuh.
    Korban diketahui berinisial SH (40) dan diduga dibunuh dengan rencana oleh Fauzan Fahmi. Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Fauzan di kediamannya di Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa jam setelah penemuan jasad korban.
    Polisi menjerat Fauzan dengan Pasal 338 KUHP subsider Pasal 340 KUHP yang mengancam hukuman pidana mati.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemutilasi di Muara Baru Diduga Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Bunuh Eks Istri Siri 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Momen Tukang Jagal Wanita Dihadirkan di Polda Metro Jaya: Menunduk Sambil Bilang "Menyesal" Megapolitan 4 November 2024

    Momen Tukang Jagal Wanita Dihadirkan di Polda Metro Jaya: Menunduk Sambil Bilang “Menyesal”
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menghadirkan Fauzan Fahmi (43), tersangka pembunuhan wanita berinisial SH (40) dengan cara memenggal kepala, sebelum jumpa pers tentang kasus tersebut, Senin (4/11/2024).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Fauzan keluar dari selasar lobi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekira pukul 14.04 WIB. 
    Dia mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan bertelanjang kaki. Kedua tangannya diikat menggunakan kabel ties di depan. Dua orang penyidik kepolisian mendampingi Fauzan.  
    Saat pertama kali diperlihatkan, Fauzan langsung menundukkan kepalanya. Kamera wartawan yang sedang menunggu jumpa pers dimulai langsung mengarah kepadanya. 
    Saat ditanya wartawan, Fauzan mengaku dalam keadaan sehat.
     
    Ia juga mengaku, sakit hati dengan korban sehingga tega membunuhnya dengan cara sadis. 
    “Sakit hati orangtua dilecehkan,” kata Fauzan sambil menundukkan kepada.
    Walau begitu, dia mengaku menyesal telah menghabisi nyawa korban.
    “Menyesal, menyesal banget. (Saya) minta maaf ke semuanya,” ucap dia.
    Sejauh ini, sejumlah wartawan masih menunggu pernyataan resmi dari Dirkrimum Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Wira Satya Triputra berkait kasus tersebut. 
    Diberitakan sebelumnya, seorang
    wanita tanpa kepala
    ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Jasad yang ditemukan tanpa memakai celana itu dibungkus dalam lima lapis, yakni berupa karung kecil, selimut, busa kasur, kardus kulkas, hingga karung besar.
    Bagian kepala mayat wanita itu ditemukan di balik tembok sisi Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit. Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 24.00 WIB. 
    Tempat kejadian perkara (TKP) kepala penemuan potongan kepala ini hanya berjarak radius kurang lebih 600 meter dari lokasi penemuan jasadnya.
    Mayat yang belakang diketahui berinisial SH (40) itu merupakan korban pembunuhan berencana oleh seorang pria bernama Fauzan Fahmi (43).
    Hanya berbeda beberapa jam setelah penemuan, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Fauzan di kediamannya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Polisi menjerat Fauzan dengan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) subsider Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman paling berat pidana mati.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.