kab/kota: Petukangan Selatan

  • Baru Dilantik, Pj Gubernur Teguh Setyabudi Langsung Gercep Antisipasi Banjir Jakarta

    Baru Dilantik, Pj Gubernur Teguh Setyabudi Langsung Gercep Antisipasi Banjir Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM – Usai dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi langsung bergerak cepat mengatasi masalah banjir yang masih menjadi momok menakutkan bagi warga ibu kota saat musim hujan tiba.

    Ia terjun ke lapangan memantau proyek pelebaran saluran air di Jalan Adityawarman dan Tirtayasa pada Jumat (8/11/1024) lalu.

    “Banjir di perempatan Jalan Tirtayasa itu memang dipicu bottleneck di saluran air ini. Oleh karena itu, saluran air yang menjadi bottleneck, yang satu meter itu, sudah kami bongkar. Ada juga bagian yang kurang dalam, sehingga kami lakukan penggalian untuk memperdalam,” ujar Teguh di lokasi.

    Dua hari berselang, pada Minggu (10/11/2024), Teguh juga meninjau Jalur Lintas Bawah Senen dan Dukuh Atas.

    Peninjauan tersebut guna memastikan pompa air di kedua underpass itu sudah kembali berfungsi, setelah kabel pompanya dicuri.

    Ia berpesan kepada jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sabotase dalam upaya penanganan banjir.

    Sebab, hal ini bisa berakibat fatal dan merugikan masyarakat, khususnya para pengguna jalan.

    “Kami tidak ingin ada masalah lagi di underpass setelah ini. Nanti Pak Sekda Marullah akan rapat untuk melakukan mitigasi dan mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar kejadian ini tidak terulang,” kata Teguh.

    Dalam penanganan banjir, ia meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk mengecek infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk/embung, memperkuat tanggul kali, membangun sistem polder/pompa, serta meningkatkan kapasitas drainase kawasan.

    “Pada 2024 ini, terdapat lima polder/pompa yang sedang dibangun dan dua lokasi pompa stasioner yang direvitalisasi. Kemudian, terdapat delapan waduk/embung yang dibangun dengan rincian enam waduk/embung merupakan pembangunan lanjutan dan dua lainnya waduk/embung baru,” tutur Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Ika Agustina.

    Adapun lima polder/pompa tersebut ialah Polder/Pompa Sunter C, Gaya Motor, Kali Sepatan (Kawasan Berikat Nusantara/KBN), IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri), dan RW 13 Greenville.

    Sementara itu, revitalisasi pompa dilakukan di dua lokasi, yaitu Pompa Stasioner Jalan Tanjung Duren Raya-Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, dan Pompa Stasioner Taman BMW, Jakarta Utara.

    Sedangkan enam pembangunan waduk/embung lanjutan berlangsung di Waduk Marunda, Dukuh 2, Munjul, Cilangkap, revitalisasi Embung Kaja, serta penyelesaian Embung Pekayon.

    Sementara waduk/embung yang baru dibangun tahun ini berlokasi di Jakarta Selatan, yaitu dekat SDN 01 Petukangan Selatan dan Jalan Pemuda Srengseng Sawah.

    “Dinas SDA juga rutin melakukan pengerukan kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur, sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan genangan saat hujan,” papar Ika.

    Di samping itu, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta juta memasang sheet pile atau tanggul di sisi kali/sungai.

    Pemasangan tanggul bertujuan untuk menanggulangi tanah longsor di sekitar kali/sungai, seperti Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara.

    Untuk mengatasi banjir rob karena pasang laut di wilayah pesisir utara Jakarta, pembangunan tanggul pengaman Pantai, National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A, terus dipercepat.

    Pembangunannya berlangsung di kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, serta Kali Blencong (Cilincing-Marunda).

    “Selain itu, dibangun pula pompa dan pintu air di muara sungai, serta sistem monitoring di early warning system banjir rob,” ucap Ika.

    Ia menambahkan, optimalisasi operasional sarana dan prasarana pengendali banjir juga terus dilakukan, seperti penyiagaan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan/perawatan, agar dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra maupun saat penanganan banjir.

    Untuk mengantisipasi banjir, sebanyak 580 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi rawan banjir dan 557 unit pompa mobile disebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.

    Pompa mobile ini digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner.

    “Kemudian terdapat 845 unit pintu air di 589 lokasi, 254 unit alat berat, dan 460 unit dump truck,” beber Ika.

    Penyiagaan satuan tugas (satgas) di lapangan dilakukan pula sebagai langkah mitigasi banjir.

    Berdasarkan data per September 2024, tercatat 3.962 petugas pengendali banjir dan pengelolaan pantai, yang biasa disebut Pasukan Biru, bersiaga.

    Bagi masyarakat yang mengalami keadaan darurat, bisa melapor lewat aplikasi JAKI atau melalui media sosial resmi milik Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta.

    Masyarakat yang ingin melapor dapat mengirimkan data genangan, berupa foto situasi saat banjir dan alamat lengkap kejadian banjir tersebut.

    Berikut alur melaporkan banjir via aplikasi JAKI di telepon seluler:

    1.     Buka JAKI;

    2.     Pilih fitur Lapor atau ketuk ikon kamera;

    3.     Ambil foto banjir/genangan;

    4.     Isi detail lokasi memudahkan tindak lanjut;

    5.     Ceritakan detail laporan di kotak deskripsi;

    6.     Pilih kategori ‘Banjir’;

    7.     Centang kotak pernyataan dan klik Kirim.

    Selain JAKI, lanjut Ika, masyarakat juga bisa memantau perkembangan laporannya melalui fitur JakRespon.

    Bagi masyarakat yang ingin melapor ke sosial media, dapat mengirimkan data genangan melalui Direct Message (DM) ke akun Instagram @dinas_sda atau mention ke Twitter atau X @DinasSDAJakarta.

    Berikut alur laporan melalui Twitter/Instagram:

    –       Laporan masuk Direct Message diinfokan kepada Command Center (CC) Dinas SDA;

    –       Selanjutnya, CC Dinas meneruskan laporan tersebut kepada Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) di wilayah terkait dan CC Suku Dinas (Sudin) terkait;

    –       Kasatpel akan menginfokan kepada Satuan Tugas (Satgas) di wilayah terkait;

    –       Satgas menindaklanjut laporan tersebut di lapangan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Jaksel bangun rumah pompa di Tebet untuk selesaikan banjir

    Pemkot Jaksel bangun rumah pompa di Tebet untuk selesaikan banjir

    jika embung ini sudah selesai  bisa mengurangi genangan yang ada di sekitar kawasan Pesanggrahan yang kerap terjadi saat terjadi hujan derasJakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) membangun rumah pompa di Jalan Kampung Melayu Kecil 2 RT 02/10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan untuk menyelesaikan persoalan banjir di kawasan tersebut.

     

    “Hari ini kita mengecek pembangunan embung di SDN 01 Petukangan Selatan dan rumah pompa di Bukit Duri yang dikerjakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA),” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin saat  meninjau pekerjaan bangunan pengendali banjir di Jakarta, Kamis.

    Baca juga: Pemkot Jakpus kuras enam saluran untuk cegah banjir

     

    Munjirin memantau langsung progres pekerjaan embung di SDN 01 Petukangan Selatan, Komplek Shangrila Indah, Jalan Sakti Raya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan dan rumah pompa di Jalan Kampung Melayu Kecil 2 RT 02/10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

     

    Dia berharap jika embung ini sudah selesai  bisa mengurangi genangan yang ada di sekitar kawasan Pesanggrahan yang kerap terjadi saat terjadi hujan deras.

     

     

    Sementara, Kasudin Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan, Santo mengatakan, di Bukit Duri ini sedang dibangun rumah pompa dengan sistem Supervisi Pengendalian dan Data Akuisisi atau Supervisory Control and Data Acquisition (Scada) yang sanggup mensupervisi sembilan pompa yang ada di lokasi.

     

    “Jadi pengerjaan rumah pompa ini kita kerjakan siang dan malam, sejak Agustus 2024, mudah-mudahan nanti pada November 2024 rampung dan akan diresmikan pak Wali Kota,” ujar Santo.

     

     

    Sejumlah program lainnya yang dilaksanakan Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, yakni pembangunan rumah pompa beserta kelengkapan penanganan genangan di Cipulir (Seskoal), Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama.

     

    Selanjutnya pembangunan saluran untuk penanganan genangan Cipulir (Seskoal), Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama. Lalu pengadaan dan pembangunan pompa di IKPN Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Transaksi Narkoba 800 Juta di Alun-alun Blitar Gagal Total

    Transaksi Narkoba 800 Juta di Alun-alun Blitar Gagal Total

    Blitar (beritajatim.com) – Satreskoba Polres Blitar Kota menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu senilai Rp800 juta lebih. Dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba yang gagal total (gatot) ini, polisi menangkap satu orang pengedar atas nama Akbar alias Bapuk, warga Kelurahan Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Pelaku ditangkap polisi saat transaksi narkoba di alun-alun Kota Blitar. Saat digeledah ternyata ditemukan 534,3 gr narkoba jenis sabu di dalam tas ransel milik pelaku.

    “Pengungkapan kasus ini Berawal mendapatkan informasi adanya peredaran Narkoba di sekitar alun alun kota Blitar,” Kata Kapolres Blitar, AKBP Danang Setiyo Pambudi, Jumat (08/03/24).

    Pengungkapan kasus peredaran narkoba ini berawal dari informasi masyarakat bahwa marak terjadi transaksi narkoba di sekitar alun-alun Blitar. Kemudian aparat kepolisian dari Satreskoba Polres Blitar Kota langsung melakukan pengintaian di sekitar alun-alun.

    Ternyata sekitar pukul 22.05 wib anggota Satreskoba Polres Blitar Kota, mendapati tukang gojek yang mendorong motornya bersama satu orang penumpangnya. Kemudian keduanya berhenti di depan kantor Dinas Kesehatan kota Blitar, ternyata terlihat sedang mengambil sesuatu barang dan dimasukkan tas ransel.

    Polisi yang curiga langsung mendatangi keduanya, saat diperiksa ternyata benar di dalam tas ransel pria tersebut adalah narkoba jenis sabu serta bubuk yang diduga bahan extasi. Keduanya pun langsung digelandang ke Polres Blitar Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Setelah dilakukan penimbangan ternyata Narkoba jenis sabu tersebut seberat 534,3 gr, sedang serbuk merah muda diduga bahan pil extasi dg berat 20,01 gram,” tegasnya

    Kasus ini pun kini masih terus dikembangkan oleh Satreskoba Polres Blitar Kota. Sementara pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal pasal 114 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan atau ”setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya lebih dari 5 (lima) gram” sesuai dengan pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. [owi/aje]