kab/kota: Petamburan

  • Polisi selidiki kasus pencurian dua unit sepeda motor di Tomang Jakbar

    Polisi selidiki kasus pencurian dua unit sepeda motor di Tomang Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian dua unit sepeda motor yang terjadi di sebuah indekos di Jalan Tanjung Gedong Raya, RT 04 RW 16, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9).

    “Ya, kita baru dapat juga informasinya dari medsos (media sosial), karena korban juga belum bikin laporan. Jadi kita selidiki dulu,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Dalam rekaman CCTV, kata dia, pelaku beraksi cukup rapi dengan menutup wajahnya menggunakan masker dan topi sehingga kepolisian perlu mencari kamera pengawas (CCTV) lain di lokasi kejadian.

    “Memang dari CCTV itu kan pelaku cukup rapih juga, ya, dia pakai masker, pakai topi. Makanya, kita akan coba cari CCTV lain di lokasi,” ujar Alexander.

    Kendati belum ada laporan polisi serta kontak korban yang dapat dihubungi, pihaknya segera mengirimkan anggota ke lokasi kejadian tersebut

    “Iya, nanti anggota ke TKP. Tapi memang ini alamat yang ada di medsos kan Jalan Tanjung Gedong Raya, RT 04 RW 16, Tomang, Grogol Petamburan. Kita belum tau parkiran itu di mana persisnya. Korban atau kontak yang bisa dihubungi juga belum ada. Tapi anggota bakal ke TKP,” tandas Alexander.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku nampak masuk ke parkiran dan beraksi seorang diri. Ia mengenakan jaket berwarna hitam, serta masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

    Meskipun membutuhkan waktu lama untuk membobol sepeda motor milik target korban, pelaku dapat mengeluarkan satu unit sepeda motor trail dan satu unit sepeda motor Honda Vario.

    Sampai dengan saat ini, belum diketahui keterlibatan pelaku lainnya dalam tindak kriminal itu karena hanya satu orang yang terlihat dalam CCTV di parkiran tersebut.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Gudang Aksesori Mobil di Kapuk Padam, Petugas Fokus Pendinginan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Kebakaran Gudang Aksesori Mobil di Kapuk Padam, Petugas Fokus Pendinginan Megapolitan 2 Oktober 2025

    Kebakaran Gudang Aksesori Mobil di Kapuk Padam, Petugas Fokus Pendinginan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kebakaran gudang aksesori mobil di kawasan Jalan Kapuk Kamal Raya, Kapuk, Jakarta Barat sudah padam Kamis (2/10/2025) malam.
    Komandan Regu Pemadam Kebakaran Grogol Petamburan, Heri, mengungkap bahwa petugas sedang melakukan pendinginan karena asap masih mengepul di lokasi.
    “Sudah padam, tinggal pendinginan aja. Posisi sekarang asap masih kelihatan kan, berarti masih ada sisa-sisa api di dalam,” kata Heri kepada
    Kompas.com
    , Kamis.
    Heri menyebut proses pendinginan cukup sulit diselesaikan karena banyak bahan mudah terbakar dari aksesori mobil yang disimpan di gudang tersebut.
    “Agak susah karena banyak plastik kan bahannya, si aksesori yang disimpan itu. Bemper-bemper gitu, kan rata-rata dari plastik,” jelas Heri.
    Setelah pendinginan, Heri menyebut petugas juga masih akan melakukan proses penguraian untuk memadamkan titik api yang tertimbun agar tidak kembali menyala. 
    “Kemungkinan masih bisa sampai jam 9 malam lah ini (pendinginan dan penguraian). Tergantung juga sih, gimana di dalam, karena bahan yang mudah terbakar tadi, banyak,” lanjutnya.
    Saat ini, 17 unit pemadam dan 80 personel yang dikerahkan ke lokasi. Pasokan air untuk menyelesaikan pendinginan dari sumber air kali di seberang gudang.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran gudang aksesori mobil di Jalan Kapuk Kamal Raya, diduga akibat korsleting.
    Peristiwa bermula 20 orang di dalam gudang tengah mengerjakan pembuatan aksesori mobil yaitu jok mobil. Namun tiba-tiba listrik langsung padam. 
    “Awalnya itu kita lagi pada kerja. Terus tiba-tiba listriknya turun, padam. Nah habis itu langsung, tiba-tiba ada percikan api,” kata Daluri kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis.
    Daluri yang bekerja sebagai mandor di gudang tersebut menyampaikan, percikan api pertama kali muncul dari salah satu panel colokan listrik setelah listrik padam. 
    Percikan api kemudian dengan cepat membesar dan menyambar aksesori mobil yang juga rentan terbakar api.  
    “Pas lihat api, langsung coba memadamkan pakai APAR. Ada sekitar empat APAR yang dipakai,” ujar Daluri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajar pelaku pembacokan di Jakarta Barat diringkus polisi

    Pelajar pelaku pembacokan di Jakarta Barat diringkus polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian meringkus seorang pelajar yang menjadi pelaku pembacokan terhadap pelajar lain di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) berinisial AZF (16) itu ditangkap pada Kamis dini hari setelah dicari selama sekitar dua minggu sejak melancarkan aksinya terhadap korban berinisial RC (15) pada Rabu (17/9).

    “Jadi AZF ini kita amankan Kamis dini hari,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander saat dihubungi di Jakarta.

    Sebenarnya, pelaku ini informasinya dulu korban di pernah dipukuli. “Dan sekolahnya itu memang sering bermasalah dengan sekolah korban,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku anak itu ternyata salah sasaran, lantaran ia mengincar siswa yang pernah melakukan kekerasan terhadap dirinya.

    “Jadi selain AZF, kita amankan juga dua anak lain yang ada dalam video itu. Pengakuan mereka, AZF ini bertindak sendiri tanpa memberitahukan kepada mereka sebelumnya. Dua anak itu kita panggil sebagai saksi,” kata Alexander.

    Ia pun menegaskan bahwa kasus ini bukan tawuran antarpelajar, melainkan penganiayaan bermodus dendam pribadi antarapelajar yang kemudian membawa nama sekolah.

    Korban RC terluka cukup parah usai dipukul menggunakan benda tajam oleh AZF di Jalan Tawakal Raya, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (17/9).

    Korban RC yang merupakan siswa salah satu sekolah swasta di Grogol Petamburan mendapatkan enam jahitan di kepala akibat pembacokan itu.

    Alexander mengatakan, kejadian kekerasan itu bermula saat korban dan dua rekannya berangkat ke sekolah menggunakan motor dengan berbonceng tiga.

    Saat tiba di dekat sekolah, korban dan dua rekannya ini berpapasan dengan sejumlah siswa dari sekolah lain. Salah satu siswa dari sekolah lain itu tiba-tiba saja mengayunkan mistar besi ke arah kepala korban.

    “Korban dengan dua temannya diteriaki ‘hayo lo hayo lo’. Lalu dihalangi laju motornya, namun korban dan temannya sempat menghindar tetapi kepala bagian kanan terkena ayunan benda tajam,” kata Alexander.

    Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapat perawatan medis. Lalu kejadian itu dilaporkan ke sekolah korban.

    Dalam video viral, nampak korban bersama dua rekannya tengah mengendarai motor dengan berbonceng tiga.

    Tiba-tiba saja mereka berpapasan dengan pelajar lain yang juga berboncengan. Lantas, korban disabet dengan menggunakan mistar besi oleh pelaku.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Jakbar, Diduga Sudah Tenggelam 2 Hari

    Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Jakbar, Diduga Sudah Tenggelam 2 Hari

    Jakarta

    Mayat seorang pria tanpa identitas ditemukan mengambang di kali kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Diduga mayat tersebut sudah tenggelam dalam 2 hari.

    “Sudah kita evakuasi. Terus itu kan arahnya dari Jakarta Pusat, Tanah Abang ya. Nah, terus mayatnya setelah kita evakuasi, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander Tenggunan, Senin (29/9/2025).

    Mayat tersebut ditemukan pada hari Minggu (28/9) kemarin. Saat ditemukan, kondisinya dalam keadaan yang sulit untuk diidentifikasi.

    “Karena kulit lama terendam, mungkin dalam keadaan rusak, jadi kita masih susah untuk mendapatkan identifikasi sidik jari. Jadi, sampai sekarang belum diketahui identitas mayat,” ujar Alexander.

    Alexander mengatakan mayat diperkirakan sudah tenggelam selama dua hari. Hal itu berdasarkan keterangan dari tim identifikasi.

    Berdasarkan penglihatan awal, jasad tersebut diperkirakan berumur sekitar 30 tahun. Saat ditemukan, jasad sudah mulai membusuk.

    Jasad itu kemudian dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi masih dilakukan guna mengetahui identitasnya.

    (rdh/eva)

  • Bundaran HI Dipadati Warga Minggu Pagi, Pramono-Rano Hadir Ramaikan Jakarta Penuh Warna
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    Bundaran HI Dipadati Warga Minggu Pagi, Pramono-Rano Hadir Ramaikan Jakarta Penuh Warna Megapolitan 28 September 2025

    Bundaran HI Dipadati Warga Minggu Pagi, Pramono-Rano Hadir Ramaikan Jakarta Penuh Warna
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menghadiri acara Jakarta Penuh Warna yang dipusatkan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2025).
    Rano tiba sekitar pukul 07.00 WIB didampingi Sekretaris Daerah Marullah Matali serta sejumlah kepala dinas.
    Kehadiran Wakil Gubernur Jakarta itu langsung disambut meriah masyarakat yang menunggu di depan panggung utama.
    Sejumlah warga, mulai dari remaja hingga ibu-ibu, terlihat meminta berfoto bersama Rano.
    Setelah melayani permintaan foto, ia bersama rombongan menuju tribun VVIP untuk menyaksikan berbagai pertunjukan.
    Selain masyarakat yang memenuhi area panggung utama, suasana Bundaran HI juga dipadati warga yang ingin menyaksikan pawai budaya, pertunjukan seni, hingga aktivitas olahraga dalam rangkaian Jakarta Penuh Warna.
    Pada kesempatan itu, Rano sempat menyampaikan sambutan di atas panggung. Tidak lama kemudian, Gubernur Jakarta tiba di lokasi usai mengikuti agenda lari pagi.
    “Selamat datang Gubernur Jakarta,” ucap Rano Karno di hadapan warga yang memadati kawasan Bundaran HI.
    Kegiatan Jakarta Penuh Warna juga berdampak pada layanan transportasi. Sejumlah halte Transjakarta di koridor 1 (Blok M–Kota) ditutup sementara pada Minggu pagi.
    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, menjelaskan layanan bus tidak berhenti di Halte Kebon Sirih hingga Halte Polda Metro Jaya mulai pukul 05.00 hingga 10.00 WIB.
    Sebagai alternatif, penumpang dapat menggunakan halte di jalur pengalihan seperti Petojo, Tomang, Kota Bambu, Kemanggisan, Petamburan, dan Gerbang Pemuda.
    “Transjakarta mendukung penuh acara Jakarta Penuh Warna yang menggabungkan olahraga, budaya, serta ruang ekspresi bagi masyarakat. Kami imbau pelanggan menyesuaikan perjalanan agar mobilitas tetap lancar,” kata Ayu, Sabtu (27/9/2025).
    Transjakarta juga menyarankan pelanggan memanfaatkan aplikasi TJ:Transjakarta di perangkat iOS maupun Android untuk memantau jadwal perjalanan secara
    real time
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar Megapolitan 26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Arus lalu lintas Jalan Letjen S Parman, Slipi menuju Jalan Gatot Subroto, Semanggi terpantau ramai lancar pada Jumat (26/9/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tak terjadi kemacetan di persimpangan Slipi Petamburan malam ini.
    Volume kendaraan yang melintas dari arah Grogol terpantau padat, tetapi tidak terjadi penumpukan.
    Pengendara baik mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melintas dengan kecepatan stabil tanpa hambatan.
    Flyover Slipi yang menghubungkan dengan Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan juga terlihat ramai lancar.
    Kepadatan terjadi di jalur kiri dari arah Slipi menuju ke Jalan Pejompongan Raya akibat adanya proyek galian di sisi kiri jalan.
    Sementara, dari arah Petamburan maupun Palmerah yang keluar menuju ke jalur arteri mengalami kepadatan akibat banyaknya volume kendaraan yang berhenti di lampu merah persimpangan.
    Adapun, lalu lintas di jalan Tol Dalam Kota, baik dari arah Grogol menuju Cawang maupun sebaliknya terpantau padat dengan sedikit perlambatan imbas volume kendaraan yang meningkat saat jam pulang kantor.
    Kepadatan terjadi di sekitar off ramp dari tol yang menuju ke jalan arteri Semanggi.
    Kepadatan itu juga menimbulkan perlambatan di sekitar area GT Semanggi 1 hingga ke bundaran Simpang Susun Semanggi.
    Meski begitu, rekayasa arus lalu lintas berupa kanalisasi di sepanjang Jalan Gatot Subroto berhasil meminimalisir kepadatan jalur.
    Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyebut kemacetan diprediksi terjadi pada Jumat sore hingga malam hari.
    “Prediksi peningkatan atau bangkitan arus lalin diperkirakan sore jam pulang kantor sampai malam,” kata Komarudin kepada Kompas.com, Jumat.
    Kemacetan terjadi karena GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 masih dalam proses perbaikan.
    Perbaikan itu dilakukan usai sejumlah gerbang tol menjadi sasaran pembakaran orang tidak dikenal (OTK) dalam unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Sementara, GT Pejompongan masih ditutup dan belum beroperasi hingga saat ini.
    Kedua GT Semanggi ditargetkan akan rampung diperbaiki pada Sabtu (27/9/2025) besok, dan GT Pejompongan ditarget rampung pada 4 Oktober mendatang.
    Adapun, pengendara mobil yang melintas menuju kawasan Cawang dari arah Grogol diimbau untuk menggunakan GT Tanjung Duren dan GT Slipi 2.
    Hal itu ditujukan agar mengurangi volume kepadatan kendaraan yang melintas di jalan arteri Slipi-Semanggi.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
                        Megapolitan

    3 Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto Megapolitan

    Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah melanda sejumlah ruas utama Jakarta pada Rabu (24/9/2025), imbas penutupan gerbang tol yang rusak akibat aksi demonstrasi ricuh di akhir Agustus lalu.
    Penutupan ini membuat ribuan kendaraan terjebak hingga berjam-jam di wilayah Slipi, Jalan Gatot Subroto, hingga arah Pancoran.
    Tujuh gerbang tol di ruas Cawang–Tomang–Pluit sebelumnya menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal (OTK) saat demo yang berujung bericuh pada akhir Agustus 2025.
    Gerbang tol yang dibakar meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.
    Sejumlah gerbang tol kini masih dalam proses perbaikan, termasuk GT Semanggi 1 yang ditutup total serta sebagian gardu GT Semanggi 2.
    Dampaknya, antrean kendaraan mengular dari sore hingga tengah malam di Jalan Letjen S Parman menuju Jalan Gatot Subroto pada Rabu malam. Akses lalu lintas dari arah Grogol ke Pancoran pun lumpuh.
    Tak hanya mobil pribadi, bus Transjakarta juga terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, memaksa sebagian warga turun dan berjalan kaki.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sedikitnya 20 bus Transjakarta terjebak di sepanjang Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.
    Rudi (28), warga Bogor, menceritakan, dirinya membutuhkan waktu lebih dari empat jam hanya untuk perjalanan dari Halte Grogol Reformasi menuju Slipi dengan menggunakan Transjakarta.
    “Saya naik dari Halte Grogol Reformasi. Empat jam perjalanan, gila banget dah. Dari jam 5 sore saya naik bus, baru turun ini jam 9,” ucap Rudi.
    Setibanya di Petamburan, Rudi bahkan memilih beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Palmerah untuk pulang ke Bogor menggunakan kereta.
    Berbeda dengan Rudi, Salma (25), penumpang Transjakarta rute PIK–Blok M, memilih turun di tengah jalan.
    “Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan, terus jalan kaki sampai Petamburan,” ungkap Salma.
    Salma menempuh perjalanan sekitar satu kilometer dengan berjalan kaki melewati jalur tol hingga keluar ke jalan arteri. Ia bahkan melihat penumpang dengan koper yang juga memilih berjalan kaki di pinggir tol.
    Kemacetan juga menyulitkan pengendara roda dua. Zaki (33), pengguna motor, mengatakan, ia butuh 1,5 jam untuk menempuh jarak tiga kilometer, yang biasanya hanya ditempuh 10–15 menit.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki.
    Hal serupa dialami Pras, pengendara dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk, menuju Palmerah. Ia mengaku butuh lebih dari dua jam untuk perjalanan yang biasanya hanya 10–15 menit.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” tutur Pras.
    Kemacetan imbas perbaikan gerbang tol terbakar ini menimbulkan efek domino pada berbagai moda transportasi dan aktivitas warga.
    Banyak pekerja terlambat pulang, angkutan umum lumpuh, dan warga terpaksa mencari jalur alternatif meski sama-sama padat.
    Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga seluruh perbaikan gerbang tol selesai dilakukan.
    Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Robby Hefados menyampaikan, perbaikan Gerbang Tol (GT) oleh Jasa Marga di area Jalan Gatot Subroto atau Tol Dalam Kota memakan waktu hingga awal bulan depan.
    “Sebenarnya untuk kemacetan di Jalan Gatot Subroto ini merupakan imbas dari perbaikan GT yang dilakukan oleh pihak Jasa Marga dari 24 September sampai 10 Oktober,” kata Robby saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
    Oleh karena itu, Jasa Marga mempercepat perbaikan agar penutupan sementara GT tidak berlangsung lama.
    Berhubung dengan perbaikan ini, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar melalui jalur alternatif lain.
    “Seperti menggunakan ruas tol Wiyoto Wiyono, ataupun menggunakan ruas tol Depok Antasari dan Ruas Tol JORR,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi Megapolitan 25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perbaikan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 dan Semanggi 2 di ruas Tol Dalam Kota ditargetkan rampung pada Sabtu (27/9/2025) mendatang.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, mengungkap bahwa perbaikan dua GT tersebut tengah dikebut untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    “Barusan saya koordinasi dengan Jasa Marga, untuk GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 mudah-mudahan dua hari ke depan itu sudah beroperasi semua,” jelas Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis, (25/9/2025).
    Menurut Komarudin, penyelesaian perbaikan menjadi sangat krusial karena berperan penting memecah kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman.
    Sementara itu, Gerbang Tol Pejompongan yang masih ditutup hingga saat ini disebut akan memakan waktu perbaikan lebih lama.
    “Kalau untuk GT Pejompongan sendiri, direncanakan selesai sekitar tanggal 4 Oktober,” kata Komarudin.
    Saat ini, sejumlah gerbang tol masih dalam proses perbaikan oleh Jasa Marga usai menjadi sasaran pembakaran oleh orang tidak dikenal (OTK) pada kerusuhan unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Adapun, pada Kamis malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan
    card reader.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam, membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat kerusuhan di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh saat itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini Megapolitan 25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Arus lalu lintas di Jalan Letjen S. Parman dari arah Slipi ke Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi, Jakarta, terpantau ramai lancar pada Kamis malam (25/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB, laju kendaraan di jalur arteri maupun di jalur bus Transjakarta tampak lancar dan sudah bebas dari kemacetan.
    Pengendara yang melintas dari arah Grogol, Palmerah, maupun Petamburan dapat melintas tanpa hambatan.
    Mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melaju dengan kecepatan normal, tanpa adanya antrean kendaraan.
    Kondisi di jalan layang (
    flyover
    ) Slipi yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi juga terlihat lancar.
    Meskipun volume kendaraan cukup padat, tetapi tidak terjadi penumpukan yang signifikan.
    Jalur bus Transjakarta yang sebelumnya sempat dipenuhi antrean bus akibat terjebak di tengah macet pada sore hari pun kini terlihat lengang.
    Lalu lintas di Jalan Tol Grogol-Cawang juga terlihat lancar dengan sedikit kepadatan terjadi pada
    exit
    tol Semanggi karena penyempitan jalur.
    Pihak kepolisian sebelumnya telah melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, seperti sistem buka tutup di Gerbang Tol Semanggi 1 dan kanalisasi jalur.
    Gerbang Tol Slipi 2 juga telah kembali beroperasi sepenuhnya untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Letjen S. Parman.
    Gardu di GT Semanggi 2 juga ditambah dengan satu jalur sodetan yang beroperasi secara manual dengan bantuan petugas menggunakan
    card reader
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan Megapolitan 25 September 2025

    “Harga Mahal” Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pembakaran sejumlah gerbang Tol Dalam Kota pada 29 Agustus 2025 berbuntut panjang.
    Kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam imbas adanya penutupan gerbang Tol Dalam Kota akibat perbaikan.
    Kemacetan ini lantas membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melaporkan kepadatan lalu lintas imbas penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang.
    “Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati,” tulis Polda Metro lewat akun resmi X @
    TMCPoldaMetro
    .
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Ia menjelaskan, kemacetan sudah terlihat sejak depan kompleks DPR RI yang dipadati massa aksi Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang sedang bubar. Arus kendaraan kian padat karena berbarengan dengan jam pulang kerja.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    “Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi full merah (di Google Maps),” kata Salma.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat ekskalasi unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh.
    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyesalkan dampak kemacetan yang terjadi akibat perbaikan GT Semanggi 1 dan Semanggi 2.
    Ia menegaskan Pemprov Jakarta akan meminta Jasa Marga bertanggung jawab.
    “Untuk ini secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” ujarnya.
    Pramono juga menekankan Pemprov DKI akan memantau langsung titik-titik rawan macet akibat penutupan gerbang tol.
    “Bagi Jakarta sekarang ini, kemacetan itu betul-betul saya akan pantau secara langsung,” tambahnya.
    Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW), Deddy Herlambang, menilai perbaikan gerbang tol seharusnya didahului dengan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang matang.
    “Seharusnya ada kajian Andalalin yang benar-benar matang sebelum proyek dilakukan. Nanti, dalam Andalalin itu ada skenario A, B, C, dan seterusnya,” ujarnya.
    Jika Andalalin sudah ada tapi kemacetan tetap parah, kata Deddy, berarti kajian tersebut bermasalah.
    Ia juga menyarankan waktu perbaikan dilakukan saat volume kendaraan rendah, seperti akhir pekan atau malam hari.
    “Kalau
    weekend
    tidak bisa, ya malam hari di atas jam 9 atau 10 sampai jam 3 pagi,” jelasnya.
    Penutupan gerbang tol akibat perbaikan pasca pembakaran gerbang Tol Dalam Kota nyatanya membawa dampak luas bagi mobilitas warga.
    Ribuan pengguna jalan terjebak berjam-jam, bahkan sebagian terpaksa berjalan kaki di jalur tol.
    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kerusakan infrastruktur publik tidak hanya soal fasilitas yang hancur, tetapi juga “harga mahal” berupa kerugian waktu, tenaga, hingga biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.