kab/kota: Petamburan

  • Polisi selidiki remaja bentrok di Jalan Kyai Tapa

    Polisi selidiki remaja bentrok di Jalan Kyai Tapa

    Puluhan pelajar SMP terlibat aksi saling lempar batu dengan pelajar lainnya di Jalan R.E Martadinata, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2024). ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan/ss/ama/13.

    Polisi selidiki remaja bentrok di Jalan Kyai Tapa
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 24 Maret 2025 – 09:15 WIB

    Elshinta.com – Polisi menyelidiki bentrok antara sejumlah remaja di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat karena menyebabkan kegaduhan dan kemacetan di kawasan itu pada Minggu sore (23/3). 

    “Masih kami dalami dulu, kami tonton videonya, mudah-mudahan dari situ ada yang bisa kami deteksi pelat nomornya (motor para pelaku),” ungkap Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin pagi.

    Sebelumnya, pada video viral di Instagram @infojakbar24, tampak para remaja itu berkonvoi sambil membawa bendera kelompoknya, saling serang menggunakan kayu dan petasan.

    Namun, hingga kini, polisi belum menerima laporan adanya korban luka atau  lainnya dari masyarakat.

    “Tetap diselidiki dan hingga saat ini belum ada yang kami tangkap karena kejadiannya cepat. Mereka (bentrok) tak sampai dua menit,” ujar dia.

    Lebih lanjut, katanya, Jalan Kyai Tapa merupakan jalur lintas pengendara sepeda motor dari arah Tangerang, Banten dan Jakarta Pusat.

    Karena itu, tambahnya, polisi juga belum dapat mengonfirmasi bahwa para remaja itu berasal dari Jakarta Barat.

    “Kami masih dalami, mereka datang dari arah mana. Mereka datang berkonvoi,” imbuhnya.

    Sumber : Antara

  • Ada Praktik Prostitusi, RTH Tubagus Angke Bakal Dipasangi Lampu Tembak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Maret 2025

    Ada Praktik Prostitusi, RTH Tubagus Angke Bakal Dipasangi Lampu Tembak Megapolitan 20 Maret 2025

    Ada Praktik Prostitusi, RTH Tubagus Angke Bakal Dipasangi Lampu Tembak
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengaku, akan memasang lampu tembak untuk mencegah praktik prostitusi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tubagus Angke, Jakarta Barat.
    “Kemudian nanti bakal diusahakan lagi lampu tembak, biar tidak ada yang tersembunyi di RTH itu. Intinya sudah saya koordinasi dengan Sudin Tamhut dan Sudin Bina Marga,” ujar Uus dilansir dari
    Antara
    , Kamis (20/3/2025).
    Selain itu, Uus juga bakal membenahi
    RTH Tubagus Angke
    , menyusul adanya prostitusi ilegal yang akhir-akhir kembali merebak di lokasi tersebut.
    “Kita bakal benahi, nanti itu dengan sudin (suku dinas) terkait akan koordinasi,” ucap dia.
    Pembenahan di RTH Tubagus Angke bakal difokuskan pada pemangkasan pohon-pohon di agar semakin rapi dan tidak rimbun.
    Hal itu lantaran tenda-tenda yang dibangun oleh pelaku prostitusi kerap kali dibuat di balik pohon-pohon di RTH Tubagus Angke.
    “Dari Sudin Tamhut (Pertamanan dan Hutan Kota) bakal ada penopingan biar lebih rapi,” kata Uus.
    Sebelumnya, praktik
    prostitusi di RTH Tubagus Angke
    , Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kembali muncul.
    Lokasi itu sempat viral pada pertengahan 2024, lantaran ditemukannya kondom atau alat kontrasepsi yang berserakan di sepanjang RTH tersebut.
    Pada Selasa (11/3/2025) malam, Satpol PP Jakarta Barat melakukan sidak di lokasi tersebut dan menemukan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang tengah menunggu pelanggan.
    Sejumlah PSK itu dibawa dan dimasukkan ke dalam mobil Satpol PP untuk dibawa ke Dinas Sosial setempat.
    Beberapa dari PSK yang dijaring sempat menangis histeris dan berusaha kabur dari penertiban petugas.
    “Saya udah punya dua anak Pak, udah punya anak,” teriak seorang PSK yang kabur dan terjatuh di tengah lalu lintas Jalan Tubagus Angke.
    Selain itu, lebih dari tiga tenda non permanen yang terbuat dari terpal dan sanggaan tongkat kayu juga berjejer di sepanjang RTH Tubagus Angke.
    Tenda-tenda yang digunakan oleh para PSK untuk melayani para pelanggan itu hampir tidak terlihat pada malam hari, lantaran lampu jalan yang redup. Ditambah dengan rimbunnya pepohonan RTH Tubagus Angke yang menyamarkan keberadaan tenda-tenda liar tersebut.
    Usai membawa para PSK, petugas membongkar tenda-tenda prostitusi di RTH Tubagus Angke.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres tinjau CKG di dua puskesmas Jakarta Barat

    Wapres tinjau CKG di dua puskesmas Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan program cek kesehatan gratis (CKG) di dua puskesmas di Jakarta Barat pada Rabu yaitu Puskesmas Grogol Petamburan dan Puskesmas Kalideres.

    Dalam rangkaian kunjungannya itu, Wapres menekankan kepada jajaran pejabat terkait untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan, karena itu yang menjadi faktor utama keberhasilan program CKG.

    “Hal itu agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya, khususnya tanpa hambatan administratif,” kata Wapres sebagaimana dinarasikan oleh siaran resmi Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Rabu.

    Dalam kesempatan yang sama, Gibran kembali meminta perlu ada sosialisasi yang masif sehingga seluruh lapisan masyarakat mengetahui program CKG dan memanfaatkan layanan gratis itu saat mereka berulang tahun sampai dengan periode 30 hari ke depan setelah tanggal ulang tahun. Wapres memerintahkan sosialisasi layanan cek kesehatan gratis disiarkan melalui media-media berbasis digital dan secara langsung kepada masyarakat.

    Dari hasil pengecekan langsung ke dua puskesmas di Jakarta Barat hari ini, Wapres memuji kinerja para tenaga kesehatan yang dinilai memberikan pelayanan secara profesional.

    Gibran juga memuji sikap ramah yang ditunjukkan seluruh tenaga kesehatan kepada para pasien yang berkunjung.

    Wapres yakin keramahan dan profesionalisme yang ditunjukkan oleh para tenaga kesehatan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus mendorong lebih banyak warga memeriksakan kesehatannya secara rutin ke puskesmas.

    Dalam rangkaian kunjungan Wapres, Kepala Puskesmas Grogol Petamburan Yefy Eskar menyebut per harinya kurang lebih ada 30 pasien yang memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis sejak program itu diluncurkan pada 10 Februari 2025. Dia mengatakan Puskesmas Grogol Petamburan selalu berupaya memberi pelayanan terbaik, dan terus memberikan sosialisasi mengenai layanan CKG itu kepada masyarakat.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalideres Linda Lidia juga menyatakan tenaga kesehatan di unitnya juga terus memberi pelayanan yang optimal. “Rata-rata 20 orang datang setiap harinya untuk memeriksakan kesehatan melalui program CKG,” kata Linda.

    Cek kesehatan gratis di puskesmas-puskesmas merupakan salah satu program yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto sejak 10 Februari 2025.

    Layanan cek kesehatan gratis diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kelompok usia. Daftar pengecekan yang diberikan untuk kelompok bayi baru lahir mencakup deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.

    Kelompok balita dan anak prasekolah mendapatkan pemeriksaan berupa skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, anak-anak kelompok usia itu juga dapat menjalani pemeriksaan untuk deteksi thalasemia (kelainan darah), dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).

    Kategori lainnya, kelompok remaja dan dewasa mendapatkan pemeriksaan kesehatan, di antaranya meliputi cek tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait dengan jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.

    Terakhir, kelompok warga lanjut usia (lansia) dapat menerima layanan pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Damkar Jakbar evakuasi ular sanca yang masuk ke rumah warga

    Damkar Jakbar evakuasi ular sanca yang masuk ke rumah warga

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat mengevakuasi seekor ular sanca yang memasuki rumah warga Japan Salak Barat V RT 011/RW 05 Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Senin.

    Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakbar, Syarifudin di Jakarta, Senin, peristiwa itu bermula ketika pemilik rumah melihat ular sepanjang 2,5 meter itu di dalam kloset.

    “Pelapor hendak ke kamar mandi melihat ular di dalam kloset. Kemudian menelpon ke Satgas Kelurahan (Damkar Tanjung Duren Utara),” ujarnya.

    Menerima laporan tersebut, tiga orang personel damkar langsung menuju lokasi dan mengevakuasi ular tersebut kurang dari satu jam.

    “Mulai evakuasi pukul 04.54 WIB sampai selesai pukul 05.44 WIB. Ular sanca dengan panjang 2,5 meter berhasil dievakuasi,” kata Syarif.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Temukan Besi Baja JLNT Patah, Anggota DPRD Kenneth Minta Dinas Bina Marga Rutin Lakukan Pengecekan

    Temukan Besi Baja JLNT Patah, Anggota DPRD Kenneth Minta Dinas Bina Marga Rutin Lakukan Pengecekan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN – Besi baja penyambung Jalan Layang Non Tol (JLNT) Grogol, tepatnya di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, patah hingga menyebabkan arus lalu lintas macet panjang. 

    Hal itu diketahui saat Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth melintas di lokasi tersebut.

    Kenneth mengatakan awalnya dirinya sempat bingung dengan arus lalu lintas di JLNT Grogol. Pasalnya, tak biasanya kemacetan panjang terjadi di lokasi tersebut.

    “Pada saat saya ingin pulang ke rumah dan melewati jalan Layang Grogol, saya bingung kok macet parah dan biasanya gak separah ini,” kata Kenneth, Sabtu (15/3/2025).

    Awalnya, Kenneth mengira ada genangan di jalan layang tersebut sehingga terjadi kemacetan panjang.

    “Saya berpikir apakah ada genangan air lagi sehingga mengakibatkan macet parah, setelah saya lihat rupanya di jalan layang ada besi baja penyambung yang patah dan beton yang bolong,” kata Kenneth.

    Kenneth pun langsung menghubungi petugas piket Dinas Bina Marga untuk langsung dilakukan perbaikan, agar tidak mengganggu pengendara yang melintas.

    PANTAU PERBAIKAN JLNT GROGOL -. Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth memantau perbaikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (15/3/2025) malam.

    “Saya langsung menelepon petugas piket Dinas Bina Marga untuk langsung dilakukan perbaikan. Saya minta malam ini juga harus selesai pengerjaannya, supaya pagi harinya tidak mengganggu masyarakat yang melintas menggunakan jalur ini,” bebernya.

    Menurutnya, jalan berlubang tersebut sangat berbahaya terutama bagi pengendara. Sebab, kendaraan bisa kehilangan kendali saat melintasi di jalan tersebut, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. 

    “Kerusakan itu sangat berbahaya, karena memang sulit terlihat, dan meningkatkan risiko tergelincir atau tabrakan,” beber Anggota Komisi C DPRD Jakarta itu.

    Selain itu, ujar dia, lubang tersebut juga dapat merusak suspensi kendaraan, ban, dan komponen lainnya, yang dapat menambah biaya perawatan dan memperpendek umur kendaraan.

    Kenneth menuturkan, pemeliharaan jalan layang flyover memerlukan perhatian khusus karena strukturnya yang kompleks dan berada di ketinggian.

    Di antaranya memperhatikan kondisi struktur jalan layang, terutama bagian beton atau baja, yang diharuskan diperiksa secara rutin untuk mendeteksi adanya retakan, korosi, atau kerusakan lainnya. 

    “Dinas Bina Marga Jakarta harus sering melakukan pemeliharaan atau pengecekan terhadap struktur jalan layang, seperti pengecekan pilar dan kolom penyangga, untuk memastikan tidak ada keretakan atau pelapukan pada beton atau baja. Pilar yang rusak bisa membahayakan stabilitas jalan layang,” tutur Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini.

    Kemudian, Kenneth juga meminta kepada Dinas Bina Marga agar sering melakukan pengawasan dan penilaian berkala, untuk memantau kondisi keseluruhan jalan. Setiap kerusakan atau keausan harus segera diperbaiki agar jalan tetap aman digunakan.

    “Pemeliharaan jalan layang yang baik sangat penting untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, dan memastikan umur panjang dari jalan layang tersebut serta dapat mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan bagi pengguna jalan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Remaja 15 Tahun di Jakbar jadi PSK di Bedeng: Orangtua Sudah Nikah, Saya Harus Hidupi Dua Adik – Halaman all

    Remaja 15 Tahun di Jakbar jadi PSK di Bedeng: Orangtua Sudah Nikah, Saya Harus Hidupi Dua Adik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang remaja berinisial N (15) merupakan satu dari 14 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Jakarta Barat, di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2025) malam. 

    N mengaku putus sekolah saat menginjak bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). 

    Namun masalah keluarga menghantamnya hingga membuat N terjerat prostitusi.

    “Enggak ada yang (nyuruh ke Jakarta). Cuma kan orangtua udah pada nikah, udah punya keluarga sendiri,” kata N di Panti Sosial Jakarta Barat, Selasa (11/3/2025) malam.

    “Jadi saya ngerasa (sendiri), orangtua saya bilang, ‘Mau saya hidup, saya mati bodo amat’,” imbuhnya.

    N bercerita, kedua orangtuanya itu berpisah pada 2 tahun lalu.

    Namun, ayah N menghilang entah ke mana, sementara ibunya sudah memiliki keluarga baru di Bogor, Jawa Barat.

    “Saya harus hidupin dua adik saya. Adik saya yang satu SD, yang satu lagi SMP udah mau masuk SMK dia. Saya bingung di situ cari duit ke mana,” tutur N.

    “Kalau bapak saya enggak tau di mana. Makanya saya bingung. Saya harus cari duit ke mana buat adik saya,” imbuhnya.

    Jangankan untuk adik, N mengaku masih bingung memenuhi kebutuhannya sendiri.

    Kini, N bahkan sudah tidak memiliki niat bersekolah lagi.

    Di pikirannya, ia hanya ingin mencari uang dan mengirimkannya ke kampung halaman.

    “Saya begini udah dari 3 bulan lalu. Pelanggannya kebanyakan yang muda-muda. Tapi yang tua juga ada. Karena kan kami enggak boleh sampai pilih-pilih gitu, mau yang tua, mau yang muda kami layanin,” ungkap N.

    Setiap satu pelanggan, N diberi upah Rp200.000. Namun, apabila pelanggan tersebut memberi tips, ia akan mendapat keseluruhannya. 

    N sebenarnya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun ia masih memiliki utang kepada penyalurnya di sini.

    “Sebenernya pengen, cuman kan, karena saya kan udah kerja di sini lumayan 3 bulan, dan saya juga ada kasbonan, karena buat di kampung, adik-adik saya,” tutur N.

    “Jadi harus ngasih kasbonan dulu kalau mau pulang, kalau saya masih punya kasbonan gitu, saya enggak enak pulang,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penertiban di sekitar lokasi PSK tersebut berada.

    Sejumlah penerangan juga sudah dipasang. Namun, hal itu justru dirusak oleh sejumlah orang yang tidak menginginkan hal positif. 

    “Karena memang matinya itu bukan tidak ada (yang mengurus) lampunya, tapi sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu dengan hal yang negatif,” kata Agus kepada wartawan, Selasa malam.

    Ke depan, Agus menyampaikan jika pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait masalah penerangan tersebut.

    “Kemudian juga kmia akan kembali mengajak semua pihak untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi,” katanya.

    “Tentunya tidak bisa Satpol PP dalam hal ini. Jadi semua kami harapkan untuk dalam menjaga Kamtibmas, semua pihak harus terlibat,” katanya.

    Razia di dua lokasi

    Satpol PP Jakarta Barat mengangkut 14 pekerja komersial (PSK) pada Selasa (11/3/2025) di kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Tubagus Angke dan Gang Royal, Pekojan, Tambora.

    Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto meminta andil dari PT KAI dalam menertibkan prostitusi liar Gang Royal, Tambora mengingat lokasi tersebut berada di bantaran rel.

    “Kita mengharapkan dari pemilik aset untuk bisa melakukan pemagaran yang masif atau betonisasi yang lebih kelihatan, lebih tidak bisa digunakan untuk masyarakat untuk melintas atau menggunakan hal yang negatif,” kata Agus usai penertiban PSK pada Selasa (11/3/2025) malam.

    Agus meyakini penutupan lokasi tersebut secara permanen dapat menghentikan praktik prostitusi liar di tempat itu secara permanen pula.

    Pasalnya, menurut dia, berdirinya bangunan prostitusi liar berkedok warung kopi di Gang Royal usai pembongkaran total pada 2023 lalu, utamanya diakibatkan oleh akses yang mudah menuju lokasi tersebut.

    “Kita sudah koordinasi dengan PT KAI, tapi belum ada tindak lanjut. Harapan kami pemilik aset tentunya bisa melakukan bangunan fisik yang lebih pasif,” ujar Agus.

    Jawaban PT KAI

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan berbagai upaya mencegah hal tersebut.

    Antara lain memberikan imbauan serta teguran secara persuasif kepada masyarakat, serta melakukan pemagaran di area-area tertentu.

    Namun, ia menyebut ada oknum warga di wilayah itu yang memang merusak fasilitas KAI.

    “Namun, sayangnya, pagar yang telah dipasang kerap dirusak atau dibobol oleh oknum warga,” ujar Ixfan, Rabu (12/3/2025).

    Karenanya, kata dia, pihaknya juga mengimbau kepada warga sekitar agar turut memberikan pengertian dan teguran kepada siapapun yang melakukan kegiatan di jalur kereta api, terutama jika berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.

    Menurutnya, permasalahan ini perlu ditangani secara bersama-sama, mengingat aktivitas tersebut bertentangan dengan norma hukum maupun norma agama.

    “Kami siap berkolaborasi dengan instansi terkait, termasuk aparat pemerintah daerah dan kepolisian, dalam menindaklanjuti isu ini,” kata Ixfan.

    Ia menjelaskan bahwa keberadaan masyarakat di sekitar jalur kereta api tanpa izin merupakan pelanggaran hukum.

    “Selain berdampak hukum, aktivitas yang tidak semestinya di area jalur kereta api juga membahayakan keselamatan masyarakat serta mengganggu kelancaran perjalanan kereta api,” kata dia.

    Penulis: Elga Hikari Putra

    dan

    Curhat ABG Terjun ke Prostitusi Demi Hidupi Adik dan Nenek, Hilang Arah Gara-gara Ucapan Orangtua

  • Satpol PP minta kerja sama warga berantas prostitusi di Gang Royal

    Satpol PP minta kerja sama warga berantas prostitusi di Gang Royal

    mesti aktif melapor dan menciptakan larangan atau pertahanan sosial terhadap praktik prostitusi

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat meminta kerja sama warga terutama yang bertempat tinggal di sekitar Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora untuk memberantas praktik prostitusi liar di Gang Royal yang kembali merebak.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto di Jakarta, Rabu, menyebut penertiban yang dilakukan tidak cukup untuk memberantas praktik prostitusi liar di lokasi tersebut.

    Warga, kata dia, mesti aktif melapor dan menciptakan larangan atau pertahanan sosial terhadap praktik prostitusi di tempat itu.

    “Pada dasarnya kami siap untuk melakukan pengawasan dengan didukung oleh semua pihak, terutama juga wilayah RT/RW dan masyarakat setempat,” ujar Agus.

    Menurutnya, butuh kerja sama lintas instansi seperti TNI-Polri serta semua pihak yang terkait prostitusi liar di kawasan itu.

    “Kita harapkan ke depan ada evaluasi dan juga kolaborasi dan sinkronisasi semua pihak, agar hal ini tidak terulang,” ujar Agus.

    Diketahui, Sebanyak 14 pekerja seks komersial (PSK) terjaring di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan dan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat diangkut ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat pada Selasa (11/3) malam.

    PSK-PSK berusia 15 hingga 22 tahun tersebut beroperasi secara ilegal di dua lokasi yang telah berkali-kali ditertibkan oleh petugas.

    “Ada 14 PSK yang kita jangkau. Kami menemukan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dalam hal ini PSK di Tubagus Angke dan di Pekojan. Sudah langsung kita serahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pembinaan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto kepada wartawan di Jakarta Barat pada Selasa malam.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • RTH Tubagus Angke Jakarta Barat kembali dijadikan praktik prostitusi

    RTH Tubagus Angke Jakarta Barat kembali dijadikan praktik prostitusi

    Petugas Satpol PP Jakarta Barat mengamankan seorang pekerja seks komersial (PSK) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (11/3/2025) malam. ANTARA/Risky Syukur

    RTH Tubagus Angke Jakarta Barat kembali dijadikan praktik prostitusi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 12 Maret 2025 – 09:43 WIB

    Elshinta.com – Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kembali dijadikan lokasi praktik prostitusi liar. 

    Pada Selasa (11/3) malam, Satpol PP Jakarta Barat melakukan razia di lokasi tersebut dan menemukan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang tengah menunggu pelanggan.

    Lokasi itu sempat viral pada pertengahan 2024 lalu lantaran ditemukannya kondom atau alat kontrasepsi yang berserakan di sepanjang RTH tersebut.

    Sejumlah PSK diamankan dan dimasukkan ke dalam mobil Satpol PP untuk dibawa ke Dinas Sosial setempat. Bahkan, beberapa dari PSK yang terjaring sempat menangis histeris dan berusaha kabur dari penertiban petugas, namun tetap berhasil diamankan.

    “Saya udah punya dua anak Pak, udah punya anak,” teriak seorang PSK yang kabur dan terjatuh di tengah lalu lintas Jalan Tubagus Angke.

    Tiga tenda yang terbuat dari terpal dan sanggaan tongkat kayu itu digunakan oleh para PSK untuk melayani para pelanggan. Namun, tenda yang berjejer di sepanjang RTH Tubagus Angke hampir tidak terlihat pada malam hari karena lampu jalan yang redup serta rimbunnya pepohonan di sekitar RTH menyamarkan keberadaan tenda-tenda liar tersebut.

    Tenda-tenda itu nampaknya cukup kuat meskipun diterpa angin malam lantaran diikatkan pada pepohonan RTH.

    Usai mengamankan sejumlah PSK di kawasan itu, puluhan petugas Satpol PP membongkar tenda-tenda yang dijadikan prostitusi liar tersebut . Kemudian, petugas Satpol PP melanjutkan sidak ke lokasi prostitusi liar yang lain.

    Sumber : Antara

  • Jakbar evaluasi merebaknya prostitusi liar di RTH Tubagus Angke

    Jakbar evaluasi merebaknya prostitusi liar di RTH Tubagus Angke

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat akan mengevaluasi merebaknya prostitusi liar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    “Matinya lampu penerangan (di RTH Tubagus Angke) itu sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu dengan hal yang negatif (prostitusi liar),” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto saat dikonfirmasi di Jakarta pada Rabu.

    Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan kepada Suku Dinas Bina Marga agar penerangan di sepanjang RTH tersebut dibuat diperbaiki dan ditambahkan pelindung.

    “Nah itu tentunya kita evaluasi dengan bentuk lampu yang mungkin ada pengamannya. Kemudian, bisa juga dengan lampu tembak, sehingga cahayanya tidak terhalang pohon-pohon di dalam RTH,” kata dia,

    Dia pun meminta Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakbar untuk tidak membiarkan RTH Tubagus Angke tanpa penopingan (pemangkasan).

    Hal itu dilakukan agar lokasi tersebut tidak begitu gelap, sehingga mengurangi kemungkinan tenda-tenda “kaget” yang dibuat oleh pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di tempat itu dibangun pada malam hari.

    “Ya tentunya itu juga dari Sudin Tamhut bisa memilih pohon yang tidak menutup pencahayaan. Penanaman dilakukan dengan pohon yang tidak menutup agar tidak gelap. Perlu juga ada penopingan (pemangkasan),” kata Agus.

    Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kembali dijadikan lokasi praktik prostitusi liar.

    Pada Selasa (11/3) malam, Satpol PP Jakarta Barat melakukan razia di lokasi tersebut dan menemukan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang tengah menunggu pelanggan.

    Lokasi itu sempat viral pada pertengahan 2024 lalu lantaran ditemukannya kondom atau alat kontrasepsi yang berserakan di sepanjang RTH tersebut.

    Sejumlah PSK diamankan dan dimasukkan ke dalam mobil Satpol PP untuk dibawa ke Dinas Sosial setempat. Bahkan, beberapa dari PSK yang terjaring sempat menangis histeris dan berusaha kabur dari penertiban petugas, namun tetap berhasil diamankan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP jaring belasan PSK di Jakarta Barat

    Satpol PP jaring belasan PSK di Jakarta Barat

    Sebanyak 14 pekerja seks komersial (PSK) yang dijaring di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan dan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat diangkut ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat pada Selasa (11/3/2025) malam. ANTARA/Risky Syukur

    Satpol PP jaring belasan PSK di Jakarta Barat
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 12 Maret 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjaring 14 pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di sejumlah wilayah di Jakarta Barat, pada Selasa (11/3) malam.

    Belasan PSK yang terjaring di di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan dan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat diangkut ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat untuk dibina. Mereka rata-rata berusia 15 hingga 22 tahun.

    “Ada 14 PSK yang kita jangkau. Kami menemukan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dalam hal ini PSK di Tubagus Angke dan di Pekojan. Sudah langsung kita serahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pembinaan,” kata Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto kepada wartawan, Selasa malam.

    Menurut dia, penertiban belasan PSK itu dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban wilayah serta pengawasan fasilitas-fasilitas umum di Jakbar.

    “Menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta Barat. Dan juga untuk melakukan pengecekan-pengecekan fasilitas umum seperti JPO (jembatan penyeberangan orang) dan taman-taman,” ujarnya.

    Agus mengatakan bahwa penertiban PSK dilakukan berdasarkan keluhan masyarakat akan merebaknya praktik prostitusi liar di dua lokasi tersebut.

    “Ya, penjangkauannya ini memang kita sudah mendapatkan informasi dan laporan dari masyarakat. Sehingga kita melakukan koordinasi dengan TNI-Polri dan seluruh jajaran Dinas Sosial. Kita bergerak ke wilayah, melingkar dan langsung ke lokasi untuk melakukan penjangkauan PSK tersebut,” ucap Agus.

    Dilansir dari ANTARA, puluhan PSK berlari tak karuan untuk melarikan diri saat petugas Satpol PP Jakarta Barat melakukan penertiban.

    Sebagian dari mereka berlarian tak tentu arah melewati rel kereta api, sebagian lagi berdesakan memasuki salah satu ruangan bagian tengah bangunan panjang di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut.

    Ruangan itu nampaknya memiliki lantai bawah yang terhubung dengan pintu menuju Gang Royal, akses keluar para PSK untuk kabur dari petugas.

    Dari wajah para PSK yang berdesakan memasuki ruangan tersebut, nampak mereka berusia remaja hingga lansia. Mereka juga nampak kesal dengan sorotan kamera para awak media.

    “Aduh, kenapa divideoin, kenapa divideoin,” kata para PSK sambil menutup wajah mereka.

    Beberapa PSK yang berhasil mencapai jalanan pun beramai-ramai melompati pagar untuk segera menjauh dari kejaran petugas.

    Tak hanya itu, sejumlah pria berpakaian sipil pun nampak berusaha melindungi para PSK dan mengarahkan mereka menuju akses keluar dari lokasi prostitusi di pinggir rel kereta tersebut.

    Sumber : Antara