kab/kota: Pesisir Selatan

  • Wilayah Lumajang Masuk Kawasan Siaga 1 Ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

    Wilayah Lumajang Masuk Kawasan Siaga 1 Ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

    Lumajang (beritajatim.com) – Wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ditetapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai salah satu kawasan di Indonesia yang masuk siaga 1 ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Isnugroho.

    Menurutnya, berdasarkan keterangan yang diterima dari BMKG, mulai 1 November 2025 sampai Maret 2026 Indonesia di tetapkan masuk dalam kondisi siaga satu.

    “Siaga satu itu akibat suhu di permukaan laut Jawa meningkat. Sehingga dimungkinkan terjadinya kondisi el-nina dan siklon yang menyerupai siklon seroja (badai seroja),” terangnya, Kamis (6/11/2025).

    Isnugroho menyampaikan, siklon tropis seroja diketahui sebagai sebuah siklon yang dapat memberi dampak besar pada cuaca ekstrem.

    Sebab, siklon tropis seroja ini membawa bencana bawaan berupa angin kencang, banjir hingga tanah longsor bagi wilayah terdampak.

    “Siklon seroja itu saya membaca referensi dari BMKG itu bahaya lah karena yang menyerupai itu (seroja, Red kan sudah menyerang Karibia ya, seperti itu kondisi puting beliungnya. Lah ini sudah ditetapkan BMKG bahwa Indonesia sekarang sudah siaga satu,” tambah Isnugroho.

    Diketahui, ancaman La-Nina dan siklon seroja ini berpotensi melanda wilayah Provinsi Lampung hingga Jawa Timur. Termasuk kawasan pesisir selatan Kabupaten Lumajang.

    “Mulai dari Provinsi Lampung-Jawa Timur, termasuk juga Kabupaten Lumajang karena kita ada di wilayah selatan,” ucapnya.

    Menyikapi masalah ini, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dengan semua potensi bencana yang ada.

    Di sisi lain, Isnugroho mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar ada alat deteksi dini terhadap potensi siklon seroja.

    “Imbauan kita harus tetap waspada, karena kita alat deteksi untuk kejadian itu kan masih belum memadai ya. Saya pernah sampaikan kepada BNPB untuk memberikan alat EWS sebagai pemberitahuan awal,” ungkapnya. (has/ian)

  • Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Ibu dan Anak Hanyut di Sungai Glidik

    Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Ibu dan Anak Hanyut di Sungai Glidik

    Malang (beritajatim.com) – Pencarian terhadap dua warga yang hanyut di Sungai Glidik, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, kembali dilanjutkan Rabu (5/11/2025).

    Polres Malang bersama tim SAR gabungan memperluas area penyisiran untuk menemukan korban yang terbawa arus deras sejak Sabtu lalu.

    Operasi pencarian melibatkan Basarnas, SAR Kanjuruhan, Polsek Ampelgading, Babinsa, kelompok nelayan, serta warga sekitar. Tim gabungan menyisir sepanjang aliran Sungai Glidik hingga ke kawasan muara dan pesisir selatan.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, pencarian hari ini difokuskan pada wilayah hilir sungai dengan memperluas jangkauan hingga ke area yang diduga menjadi titik hanyut korban.

    “Tim gabungan terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Glidik hingga ke muara. Polres Malang bersama unsur SAR bekerja maksimal untuk menemukan korban,” ujar Bambang, Rabu (5/11/2025).

    Bambang menegaskan, koordinasi terus dilakukan antara Polres Malang, BPBD, dan tim SAR gabungan untuk memastikan pencarian berjalan efektif di lapangan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas area pencarian. Harapan kami, korban bisa segera ditemukan,” tambahnya.

    Hingga siang ini, kedua korban masih belum ditemukan. Tim gabungan berencana melanjutkan penyisiran hingga ke area pesisir laut selatan.

    Seperti diketahui, korban yang dicari merupakan seorang ibu bernama Rika Julia Safitri (27) dan anak perempuannya Aldafiatul Rifka Salimah (6). Keduanya dilaporkan hanyut saat menyeberangi jembatan Sungai Glidik bersama suaminya pada Sabtu (1/11/2025) sore. Sang suami berhasil menyelamatkan diri, sementara ibu dan anak tersebut terseret derasnya arus. (yog/ian)

  • Siklon Tropis Tiba di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampaknya

    Siklon Tropis Tiba di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya siklon tropis di Indonesia. Aktivitas ini terjadi di wilayah pesisir selatan, yakni Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Maluku bagian selatan.

    Siklon tropis akan terjadi pada bulan November hingga Februari. Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan periode itu bisa terjadi lebih panjang hingga Maret atau April 2026 mendatang.

    “Mulai bulan November, wilayah selatan Indonesia telah memasuki periode aktifnya siklon tropis yang berpotensi mempengaruhi pola cuaca nasional dan meningkatkan risiko cuaca ekstrim di berbagai daerah,” jelasnya dikutip Senin (3/11/2025).

    “Aktifitas siklon tropis dari arah selatan dapat membawa angin kencang, hujan deras, dan badai besar, terutama di wilayah pesisir selatan Indonesia seperti di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Maluku bagian selatan,” dia menambahkan.

    Dwikorita menjelaskan siklin tropis berpotensi meningkatkan curah hujan secara signifikan. Termasuk dapat memicu banjir besar, banjir bandang, longsor, bencana hidrometeorologi, kerusakaan, hingga angin kencang.

    “Jadi ini mohon untuk disiagakan bagaimana kita semua siaga untuk menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan di bulan November hingga Februari nanti,” kata Dwikorita.

    Dia menambahkan jika fenomena badai seroja juga akan meningkat frekuensinya pada periode yang sama nanti. Badai tersebut sebelumnya juga pernah terjadi pada sekitar tahun 2021 lalu.

    Pada kesempatan yang sama, Dwikorita mengatakan BMKG telah mendeteksi adanya La Nina lemah. Fenomena tersebut terjadi sejak November ini hingga Februari mendatang.

    La Nina lemah, dia menjelaskan dipengaruhi adanya perbedaan suhu pada Samudera Pasifik dengan kepulaua Indonesia. Indeksnya mencapai -0,61 atau lebih tinggi dari batasannya -0,5.

    “Nah, pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di Samudera Pasifik menunjukkan bahwa dalam 2 bulan terakhir, yaitu tadi September, Oktober mulai terdeteksi adanya La Nina lemah tersebut,” ungkapnya.

    Namun La Nina lemah ini tidak membuat curah hujan meningkat. Peningkatan itu terjadi karena semakin hangatnya suhu muka air laut.

    “Memang di sebagian wilayah Indonesia telah diprediksi curah hujannya akan berada di atas rata-rata normal, namun menurut para ahli klimatologi di BMKG, peningkatan itu bukan karena La Nina lemah ini, namun lebih disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi,” dia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Siaga 1! BMKG Ingatkan Ancaman Badai Mirip Seroja, La Nina OTW

    RI Siaga 1! BMKG Ingatkan Ancaman Badai Mirip Seroja, La Nina OTW

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia bersiap menghadapi aktivitas La Nina dan aktivitas badai Seroja dalam beberapa tahun ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi aktivitas tersebut bakal terjadi selama periode November 2025 hingga Maret 2026 mendatang.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan pihaknya mendeteksi adanya potensi La Nina lemah. Aktivitas ini dipengaruhi karena adanya perbedaan suhu di Samudera Pasifik dan wilayah kepulauan Indonesia.

    Suhu La Nina juga telah melewati ambang batas, dan juga adanya kondisi atmosfer penguatan angin timuran.

    Meski begitu, La Nina lemah ini tak berdampak signifikan pada curah hujan di tanah air. Kondisi musim hujan nantinya masih dalam kategori normal.

    “Bukan berarti curah hujan akan meningkat signifikan. Memang di sebagian Indonesia curah hujannya di atas rata-rata normal. Namun menurut ahli klimatologi BMKG, peningkatan bukan karena La Nina lemah. Namun disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi,” jelasnya, dalam konferensi pers, Sabtu (1/11/2025).

    Potensi Badai Meningkat dan Semakin Sering

    Aktivitas lain yang perlu diwaspadai adalah adanya siklon tropis di wilayah selatan tanah air mulai bulan November ini. Siklon tropis akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di berbagai daerah Indonesia, dari angin kencang, hujan deras, hingga banjir bandang.

    Ini akan terjadi di sejumlah wilayah pesisir selatan Indonesia, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga sebagian Maluku bagian selatan.

    “Jadi ini mohon disiagakan bagaimana kita semua siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan bulan November-Februari,” dia menambahkan.

    Fase siklon tropis ini akan terjadi November 2025 hingga Februari 2026, namun tak menutup kemungkinan akan berlanjut hingga Maret atau April 2026 mendatang.

    Dwikorita juga menyebutkan bakal ada fenomena seperti Badai Seroja. Frekuensinya akan makin meningkat dalam periode yang sama.

    “Fenomena semacam Badai Seroja itu pun akan makin meningkat frekuensi kejadiannya di fase bulan November hingga Februari atau bahkan Maret dan April,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, Badai Seroja menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia pada April 2021 lampau. Bencana ini menyebabkan setidaknya 181 orang meninggal dunia.

    Kepala BMKG Minta Siaga

    Dwikorita mengatakan, dengan potensi peningkatan curah hujan yang akan melanda wilayah Indonesia di bulan-bulan musim hujan 2025/2026 ini, semua pihak, masyarakat dan pemerintah diminta siap siaga.

    “Mohon untuk disiagakan bagaimana kita semua siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan, bulan November (2025) hingga Februari nanti (2026,” katanya.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap kena dampak Siklon Tropis. Kewaspadaan dan kesiap-siagaan perlu terus ditingkatkan. Jadi ingat, fasenya itu mulai bulan November sampai Februari nanti, juga bisa berlanjut Maret hingga April (2026). Seperti tahun 2021 lalu, kejadiannya terakhir itu bulan April, Badai Seroja,” tegas Dwikorita.

    Dia pun meminta masyarakat aktif memantau peringatan dini dari BMKG.

    Foto: Materi paparan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan 2025/2026 pada Sabtu (1/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
    Materi paparan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan 2025/2026 pada Sabtu (1/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Sabtu Ini: Pagi Hujan Ringan, Sore Cerah Berawan

    Cuaca Madiun dan Pacitan Sabtu Ini: Pagi Hujan Ringan, Sore Cerah Berawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Madiun dan sekitarnya disarankan untuk menyiapkan payung kecil pagi ini. Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., sejumlah wilayah di Jawa Timur bagian barat seperti Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diprediksi akan mengalami hujan ringan pada Sabtu, 1 November 2025, sebelum cuaca berangsur cerah di siang hari.

    “Wilayah Madiun dan sekitarnya diperkirakan akan diguyur hujan ringan pada pagi hari. Namun secara umum, kondisi cuaca akan membaik menjelang siang hingga sore,” ujar Oky Sukma Hakim saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).

    Di Kota Madiun, hujan ringan diperkirakan turun sekitar pukul 06.00 WIB. Langit kemudian akan mulai berawan sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, sebelum berubah cerah total pada pukul 15.00 WIB.

    Menjelang malam, sekitar pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, langit kembali diprediksi berawan. Suhu udara di kota ini berkisar antara 23–31 derajat Celcius, dengan kelembapan 65–98 persen dan kecepatan angin dari timur laut sekitar 8,5 km/jam.

    Untuk Kabupaten Madiun, pola cuaca diperkirakan tak jauh berbeda. “Kondisi di wilayah kabupaten relatif sama dengan di kota. Hujan ringan di pagi hari, kemudian berawan pada siang hingga malam,” kata Oky menambahkan.

    Suhu udara berada di kisaran 23–30 derajat Celcius, dengan kelembapan 67–96 persen. Arah angin bertiup dari barat dengan kecepatan sekitar 10,8 km/jam.

    Sementara itu, Pacitan diprediksi memiliki cuaca yang lebih stabil. Hujan ringan berpotensi turun sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum berangsur menjadi berawan hingga malam pukul 21.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan berada di kisaran 21–28 derajat Celcius dengan kelembapan tinggi 70–99 persen. “Secara umum, wilayah pesisir selatan seperti Pacitan cenderung lebih stabil dan tidak berpotensi hujan lebat dalam waktu dekat,” jelas Oky.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung bervariasi ini, BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi yang beraktivitas di luar rumah pada pagi hari. [mnd/suf]

  • Siswi SMA di Pesisir Selatan Melahirkan di Ruang Kelas, Ternyata Dihamili Sang Paman

    Siswi SMA di Pesisir Selatan Melahirkan di Ruang Kelas, Ternyata Dihamili Sang Paman

    GELORA.CO – Seorang siswi SMA di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, melahirkan bayi perempuan di ruang kelas kosong saat jam pelajaran berlangsung, Selasa (28/10) pukul 09.00 WIB. Siswi tersebut diketahui merupakan korban pemerkosaan.

    Awalnya, siswi itu meminta izin kepada gurunya untuk keluar kelas karena merasa sakit perut. Guru tidak curiga, dan korban ditemani oleh dua orang temannya.

    “Anak ini usap-usap perut, keluar cairan seperti ketuban. Pergi ke ruang kelas lain, kebetulan ruang itu memang kosong,” ujar Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP M. Yogie Biantoro, saat dihubungi kumparan, Jumat (31/10).

    Yogie mengatakan, teman-temannya tidak mengetahui bahwa korban sedang hamil. Hal yang sama juga tidak disadari guru maupun keluarga korban.

    “Postur tubuh korban memang agak gemuk, jadi tidak kelihatan sedang hamil. Keluarganya juga tidak tahu,” kata dia.

    Proses persalinan pun dibantu oleh dua teman korban. Suasana sekolah langsung heboh, dan korban segera dilarikan ke puskesmas terdekat.

    Setelah pihak keluarga datang dan mengetahui peristiwa itu, mereka tidak terima anaknya menjadi korban pemerkosaan. Kasus tersebut kemudian langsung ditangani kepolisian.

    “Pelaku hari itu juga diamankan di polsek. Keluarga telah membuat laporan resmi, dan pelaku kini kami amankan di polres,” imbuhnya.

    Pelaku Paman Korban

    Pelaku pemerkosaan terhadap siswi kelas X itu merupakan pamannya sendiri, berinisial PRK (32). Korban tidak berani bercerita karena diancam akan dibunuh oleh pelaku.

    Menurut Yogie, kekerasan seksual tersebut sudah terjadi berulang kali sejak Januari 2025.

    “Korban diancam akan dibunuh kalau tidak mau melakukannya. Pelaku melakukan pemerkosaan di rumah orang tua korban,” tandasnya.

  • Trump Bertemu Xi Jinping, AS Umumkan Mulai Kembali Uji Coba Nuklir

    Trump Bertemu Xi Jinping, AS Umumkan Mulai Kembali Uji Coba Nuklir

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dari beberapa negara selama 24 jam terakhir.

    Laporan utama dalam edisi Kamis, 30 Oktober 2025 ini kami awali dengan pertemuan Trump dan Xi.

    Pertemuan Trump dan Xi

    Presiden AS Donald Trump telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, tak lama setelah mengatakan akan memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir AS.

    “Pertemuan kami akan sangat sukses, saya yakin. Namun, beliau adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump sambil berjabat tangan dengan Xi, yang hanya menunjukkan sedikit ekspresi.

    Ia mengatakan kesepakatan dagang dengan China dapat ditandatangani pada hari Kamis waktu setempat.

    Saat mereka duduk bersama delegasi masing-masing untuk mulai berbicara, Xi menyampaikan kepada Trump melalui seorang penerjemah bahwa wajar jika kedua negara dengan ekonomi terkemuka dunia ini sesekali mengalami gesekan.

    “Beberapa hari yang lalu … kedua tim ekonomi dan perdagangan kami mencapai konsensus dasar dalam menangani masing-masing masalah utama dan membuat kemajuan yang menggembirakan,” ungkap Xi.

    Badai Melissa menelan korban jiwa

    Badai Melissa, salah satu badai Atlantik terkuat yang pernah tercatat, telah menewaskan puluhan orang di Kuba, Haiti, dan Jamaika.

    Sistem cuaca tersebut mendarat di Jamaika pada hari Selasa sebagai badai kategori lima yang dahsyat dengan kecepatan angin tertinggi 295 kilometer per jam.

    Badai tersebut kemudian bergerak ke Kuba dan Haiti, tetapi bahkan negara-negara di luar jalur langsungnya pun merasakan dampak yang dahsyat.

    Setidaknya 40 orang tewas di Haiti, ujar Steven Aristil dari Badan Perlindungan Sipil Haiti kepada The Associated Press.

    Ia mengatakan 20 dari kematian tersebut dilaporkan di kota pesisir selatan Petit-Goâve, di mana 10 lainnya masih hilang.

    Serangan Israel tewaskan ratusan orang

    Militer Israel mengatakan mereka akan mematuhi perjanjian gencatan senjata di Gaza, sementara pejabat kesehatan di sana mengatakan serangan udara IDF telah menewaskan 104 orang.

    Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran perjanjian tersebut.

    Israel melancarkan serangan udara di Gaza pada Selasa malam.

    Mereka mengaku bertindak setelah serangan militan Palestina menewaskan seorang tentara, dalam tantangan terbaru terhadap gencatan senjata yang sudah rapuh.

    Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus menegakkan perjanjian gencatan senjata dan akan menanggapi dengan tegas “setiap pelanggaran.”

    Banjir di Vietnam

    Hujan deras telah menyebabkan banjir besar di Vietnam tengah, sementara badai kategori lima mengamuk di belahan dunia lain di Karibia.

    Sungai-sungai meluap dan menenggelamkan rumah-rumah, lahan pertanian, dan destinasi wisata di kota-kota bersejarah Hue dan Hoi An.

    Curah hujan di pusat kota Hue mencapai 1.085 milimeter (42 inci) dalam 24 jam hingga Senin malam, volume tertinggi yang pernah tercatat di Vietnam, menurut badan meteorologi negara itu.

    Pada Selasa pagi, ketinggian air di Sungai Perfume yang ikonis di Hue telah naik hingga hampir 5 meter dan mencapai ketinggian pinggang di bekas ibu kota kekaisaran yang terdaftar di UNESCO dan kota kuno Hoi An.

    Lihat Video ‘Trump dan Xi Jinping Bertemu, Sepakat Jalin Komunikasi’:

  • TNI dan Tentara Australia Uji Teknologi Reverse Osmosis, Hasilkan Air Layak Minum di Bayah Banten

    TNI dan Tentara Australia Uji Teknologi Reverse Osmosis, Hasilkan Air Layak Minum di Bayah Banten

    Liputan6.com, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkolaborasi dengan Australian Defence Force (ADF) dalam simulasi penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana alam di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Field Training Exercise (FTX) Bhakti Kanyini Ausindo 2025, yang berfokus pada misi kemanusiaan dan tanggap darurat.

    Di bawah terik matahari pesisir selatan Banten, sejumlah prajurit TNI dan personel ADF bahu-membahu menyiapkan peralatan penjernihan air. Dengan kendaraan berteknologi reverse osmosis (RO), air sungai keruh diolah menjadi air layak minum.

    “Hari ini kami melaksanakan kegiatan penjernihan air menggunakan kendaraan RO untuk mengolah air sungai di daerah Panggarangan agar dapat dikonsumsi masyarakat,” ujar Letnan Dua Czi Daniel Andika Putra Sidauruk, S.Tr.Han, perwira pendamping TNI dalam latihan tersebut, Rabu (29/10/2025).

    Daniel menjelaskan, simulasi ini dirancang seolah wilayah Bayah tengah dilanda bencana alam yang mengganggu pasokan air bersih. Proses penjernihan dimulai dengan pengambilan air dari sungai, kemudian diendapkan dan disaring melalui lapisan pasir, arang, dan kapas. Jika air terlalu keruh, kaporit ditambahkan dalam kadar aman.

    “Hasilnya, air yang dihasilkan memiliki standar sama dengan air mineral kemasan. Setelah diuji dengan alat milik ADF, kandungan air dinyatakan aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

    Teknologi RO ini, kata Daniel, menggunakan bahan bakar solar dan mampu memproduksi antara 200 hingga 250 liter air bersih per jam, tergantung kapasitas bahan bakar. Menariknya, alat tersebut juga dapat menyesuaikan jenis air yang akan diolah, baik air tawar maupun air laut dengan sistem pengaturan otomatis.

    “Kalau mau ubah dari air tawar ke air laut tinggal menekan tombol pengaturannya saja,” ujarnya.

     

     

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) meninjau RSUD Malingping di Bayah, Banten. Tinjauan dilakukan sebagai rangkaian giat
    latihan gabungan penanggulangan bencana alam Bhakti Kanyini Ausindo 2025.

  • Normalisasi Sungai Antrokan Lebihi Target, TMMD 126 Bawa Harapan Baru untuk Warga Lebakharjo

    Normalisasi Sungai Antrokan Lebihi Target, TMMD 126 Bawa Harapan Baru untuk Warga Lebakharjo

    Malang (beritajatim.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, mencatat capaian membanggakan. Salah satu pekerjaan utama, yakni normalisasi Sungai Antrokan, berhasil melampaui target. Dari rencana awal sepanjang 450 meter, pengerjaan justru mencapai 1.300 meter atau 1,3 kilometer dengan lebar tiga meter.

    Capaian tersebut menunjukkan kerja luar biasa dari Satgas TMMD 126 bersama masyarakat setempat. Sungai Antrokan yang sebelumnya dangkal dan kerap meluap saat hujan deras kini tampak berbeda. Aliran airnya lebih lancar dan risiko banjir di kawasan permukiman berkurang signifikan. Dua rukun tetangga (RT 47 dan 48) di RW 21 yang sebelumnya langganan banjir kini mulai bernapas lega.

    Kepala Dusun Lebaksari, Adi Prayitno, menyampaikan rasa syukur atas hasil nyata dari program tersebut. “Semoga dengan normalisasi Sungai Antrokan ini dapat mengurangi dampak banjir,” ujarnya.

    Keberhasilan ini, lanjutnya, bukan sekadar soal panjang sungai yang berhasil dinormalisasi, melainkan juga simbol sinergi antara TNI dan warga dalam membangun daerah terpencil di Malang Selatan. Sungai yang dulu menjadi ancaman saat musim hujan, kini justru membawa harapan bagi sekitar 350 kepala keluarga atau 800 jiwa yang bermukim di Dusun Lebaksari.

    Danramil Ampelgading, Kapten Arh. A. Zaenuri, menyebut capaian tersebut menjadi bukti nyata semangat gotong royong di lapangan. “Ini semua demi kesejahteraan masyarakat. Kami bersyukur pekerjaan ini bisa melebihi target yang direncanakan,” ujarnya.

    Zaenuri menegaskan, pekerjaan normalisasi ditargetkan rampung seluruhnya tiga hari sebelum penutupan TMMD 126. “Target kami tanggal 3 November 2025 sudah selesai,” tegasnya.

    Wajah baru Sungai Antrokan kini tidak hanya mengalirkan air, tetapi juga optimisme baru bagi warga Lebakharjo. Normalisasi sungai ini diharapkan mampu mencegah banjir tahunan, sekaligus menjaga produktivitas lahan pertanian warga di wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang. [yog/beq]

  • Fraksi Gerindra Dorong Penguatan Mitigasi dan Kelembagaan Penanggulangan Bencana di Jawa Timur

    Fraksi Gerindra Dorong Penguatan Mitigasi dan Kelembagaan Penanggulangan Bencana di Jawa Timur

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur menegaskan pentingnya sinkronisasi dan penguatan kelembagaan dalam revisi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana.

    Hal itu disampaikan juru bicara Fraksi Gerindra, Cahyo Harjo Prakoso, dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap Raperda perubahan tersebut di Ruang Paripurna DPRD Jatim, Senin (13/10/2025).

    “Fraksi Gerindra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas inisiatif mengajukan perubahan Perda ini. Langkah ini merupakan upaya strategis dan visioner untuk memperkuat mitigasi serta kesiapsiagaan bencana di daerah,” kata Cahyo.

    Dia menyebut, perubahan Raperda ini bukan hanya penyesuaian administratif, tetapi bagian dari tanggung jawab negara dalam menjamin keselamatan warga. Fraksi Gerindra menilai bahwa rakyat harus menjadi subjek utama dalam setiap kebijakan penanggulangan bencana.

    “Setiap kebijakan harus berangkat dari pandangan bahwa keselamatan manusia adalah hak asasi tertinggi yang wajib dijamin oleh negara. Raperda ini harus memastikan perlindungan rakyat sebagai mandat konstitusi,” ujar Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Cahyo menjelaskan, secara yuridis Raperda ini telah menyesuaikan perkembangan regulasi nasional, antara lain Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Namun, lanjut dia, sinkronisasi antaraturan tetap perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan.

    “Kami mengingatkan agar sinkronisasi vertikal dan horizontal dilakukan secara cermat, supaya tidak ada duplikasi norma dan kewenangan antara provinsi, kabupaten/kota, maupun desa,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Secara sosiologis, dia menyebut revisi peraturan ini sangat relevan mengingat Jawa Timur merupakan daerah dengan tingkat kerentanan bencana yang tinggi. Dari tujuh gunung api aktif, potensi tsunami di pesisir selatan, hingga ancaman kekeringan dan tanah longsor, seluruhnya menuntut kesiapan sistem tanggap bencana yang kuat.

    “Namun di balik risiko tersebut, kita juga memiliki kekuatan sosial dan kearifan lokal yang selama ini terbukti efektif dalam mitigasi bencana. Maka kebijakan baru harus memastikan partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi pentahelix benar-benar hidup di lapangan,” tegas politisi muda ini.

    Dalam kesempatan itu, Fraksi Gerindra juga menyebutkan beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian. Seperti perlindungan terhadap kelompok rentan, pembentukan forum relawan kebencanaan, serta penguatan tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    “Kami mengapresiasi adanya ketentuan baru yang memberi perhatian pada penyandang disabilitas dan kelompok rentan. Tapi kami ingin memastikan bahwa perlindungan itu benar-benar operasional, bukan hanya formalitas di atas kertas,” jelas Cahyo.

    Selain itu, dia menyebut pentingnya keberlanjutan anggaran kebencanaan agar tidak sepenuhnya bergantung pada transfer pusat. Fraksi Gerindra juga mengusulkan adanya mekanisme evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas pelaksanaan Raperda.

    “Kebijakan penanggulangan bencana tidak boleh berhenti di dokumen administratif. Harus ada pengawasan dan evaluasi kinerja secara periodik agar implementasinya benar-benar melindungi masyarakat,” pungkas Cahyo Harjo Prakoso.[asg/kun]