kab/kota: Pesisir Selatan

  • Sepekan Dicari Diduga Hanyut di Sungai, Pria di Pesisir Selatan Malah Ditemukan di Batam

    Sepekan Dicari Diduga Hanyut di Sungai, Pria di Pesisir Selatan Malah Ditemukan di Batam

    Sumber: instagram sumbarkita.id
    GELORA.CO – Seorang pria asal Pesisir Selatan bernama Novri Hendra ditemukan di Kota Batam usai dinyatakan hilang beberapa waktu lalu. Novri dinyatakan hilang menyusul penemuan sepeda motor miliknya di jurang dekat jembatan Sungai Kalumpang Kecamatan Batang Kapas pada Sabtu (16/11).

    BPBD Pesisir Selatan melaporkan, keberadaan Novri yang merupakan perangkat Kantor Nagari Kambang Barat itu akhirnya diketahui.

    “Pada Senin 2 Desember 2024 sekira pukul 18.30 WIB didapat Informasi dari Dedi, adik iparnya bahwa Novri berada di Pulau Batam di tempat adik kandungnya,” ungkap BPBD Pesisir Selatan, Selasa (3/12).

    Sebelumnya, BPBD Pesisir Selatan telah melakukan pencarian Novri dengan menyusuri sungai kawasan motor Novri ditemukan. Pencarian dilakukan selama sepekan. Keluarga dan petugas gabungan menduga Novri hilang usai terjatuh di sungai tersebut.

    Saat ini Novri telah berada di kampung halamannya di Kecamatan Lengayang. Namun sebelumnya Novri dibawa ke Polsek Batang Kapas untuk memberi keterangan.

    Saat dimintai keterangan Novri bercerita bahwa ia memang berniat menghilang dari istrinya akibat permasalahan keluarga.

    “Ia berniat menghilang karena istrinya selalu marah-marah melarangnya bermain game online High Domino,” sebut BPBD Pesisir Selatan.

    Maka pada Jumat (15/11) malam Novri sengaja menjatuhkan sepeda motor miliknya ke jurang pinggir sungai. Aksi ini untuk membuat kesan bahwa ia mengalami kecelakaan dan hilang. Novri kemudian pergi ke Batam melalui Dumai.

  • Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kondisi tersebut, kata dia, dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, tambah Dwikorira, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dikutip Selasa (26/11/2024).

    Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    “Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.

  • Gerombolan Awan Mendekat, BMKG Ungkap Dampaknya Buat RI

    Gerombolan Awan Mendekat, BMKG Ungkap Dampaknya Buat RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gerombolan awan terpantau mendekat ke wilayah Indonesia. Simak dampaknya buat sejumlah daerah di Tanah Air.

    “Gerombolan awan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan terutama di wilayah Jawa dan Sumatera yang saat ini tengah memasuki puncak musim hujan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya, Jumat (29/11).

    Menurut Dwikorita peningkatan ini diprediksi akan semakin intensif menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, yakni periode 20 hingga 26 Desember 2024.

    Ia menjelaskan faktor dinamika atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation turut memengaruhi potensi cuaca ekstrem tersebut.

    Merujuk data BMKG, sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah

    Menurut data prakiraan hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air diperkirakan berpotensi diguyur hujan lebat selama Desember dengan intensitas lebih dari 200mm.

    Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dwikorita mengatakan kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

    Fenomena ini disebut akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya.

    Imbauan untuk waspada juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    Lebih lanjut, Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena mengatakan secara umum puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan,” papar Ardhasena.

    Pada pekan lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    “Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” kata Guswanto.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Selamat Datang Desember, Musim Hujan Masuk Fase Puncak

    Selamat Datang Desember, Musim Hujan Masuk Fase Puncak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bulan Desember menjadi fase puncak musim hujan untuk sejumlah wilayah di Indonesia, terutama bagian barat Tanah Air.

    Pada September, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak musim hujan untuk Indonesia bagian barat akan terjadi pada November hingga Desember 2024.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

    Menurut data prakiraan hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air diperkirakan berpotensi diguyur hujan lebat selama Desember dengan intensitas lebih dari 200mm.

    Pada pekan lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    “Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” katanya dalam sebuah keterangan, Sabtu (23/11).

    Dalam keterangan yang sama, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Dwikorita mengatakan kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

    Fenomena ini disebut akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, ujar Dwikorita, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita.

    Imbauan untuk waspada juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    Lebih lanjut, Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena mengatakan secara umum puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan,” papar Ardhasena.

    “Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” imbuhnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cuaca Hari Ini Minggu 1 Desember 2024: Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan, Siang Hujan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Minggu 1 Desember 2024: Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan, Siang Hujan – Page 3

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    “Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” pungkasnya.

     

  • Cuaca Besok Minggu 1 Desember 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Besok Minggu 1 Desember 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kondisi tersebut, kata dia, dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, tambah Dwikorira, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dikutip Selasa (26/11/2024).

    Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    “Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.

  • Putu Kambang, Kuliner Tradisional Pesisir Selatan yang Tergerus Zaman

    Putu Kambang, Kuliner Tradisional Pesisir Selatan yang Tergerus Zaman

    Liputan6.com, Pesisir Selatan – Sumatera Barat tidak pernah ingkar janji soal kulinernya yang lezat. Salah satunya ialah putu kambang, penganan khas Kabupaten Pesisir Selatan yang menggugah selera.

    Putu kambang rata-rata hanya dijual di Nagari Kambang, Pesisir Selatan, sesuai dengan namanya. Oleh sebab itu kue ini sangat sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional lain

    Tekstur dan sajian Kue Putu Kambang berbeda dari putu-putu yang ada pada biasanya. Dibungkus daun pisang, ukurannya pun bervariasi.

    Adonannya bercampur beras pulut hitam, kukusan kelapa dibubuhi gula aren atau gula nira enau. Putu Kambang menawarkan perpaduan rasa manis dan gurih yang khas.

    Putu kambang akan terasa nikmat dimakan saat masih hangat. Perpaduan ketan hitam, gula dan daun pandanya terasa begitu pas dan menyatu.

    Apalgi makanan ini diselingi dengan minuman dingin bila siang hari atau minuman panas saat malam hari. Namun jika putu telah dingin juga tidak mengurangi rasa khasnya karena dibungkus daun pisang, namun akan lebih baik lagi putu di panaskan kembali, dengan demikian rasa putu akan sama seperti baru di beli.

    Kue putu kambang dijual mulai dari Rp2.000 hingga Rp4.000 per porsi. Kue ini kerap disajikan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan perayaan tradisional, melambangkan rasa syukur dan kebersamaan.

    Namun, putu kambang kini mulai sulit ditemukan, hanya tersedia saat hari-pasar saja di daerah Kambang Pesisir Selatan.

     

  • OTK Tembak Rumah Dinas Wabup Solok Selatan pada  Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024

    OTK Tembak Rumah Dinas Wabup Solok Selatan pada Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024

    Bisnis.com, PADANG –  Orang tak dikenal (OTK) menembak Rumah Dinas Wakil Bupati Solok Selatan, Sumatra Barat, Yulian Efi, pada Rabu (27/11) dini hari tadi.

    Penasehat hukum Wakil Bupati Solok Selatan, Suharizal , mengatakan kejadian penembakan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 00.15 WIB. Orang tak dikenal yang melakukan tembakan itu  diketahui menggunakan kendaraan roda empat merek Hilux.

    “Dari informasi yang saya dapatkan, orang tak dikenal itu melepaskan tembakan sebanyak 2 kali ke rumah dinas Wabup Solok Selatan,” katanya, Rabu (27/11/2024).

    Dia menyebutkan melihat dari dua tembakan itu, diduga pelaku penembakan terbilang profesional, bukan orang baru dalam menggunakan senjata.

    “Jarak penembakan itu sekitar 30 meter. Hal ini hanya bisa dilakukan orang yang profesional,” tegasnya.

    Di satu sisi, meski dari peristiwa penembakan itu tidak ada korban jiwa, kondisi tersebut turut membuat Wabup Pesisir Selatan tidak nyaman. Karena ada indikasi, penembakan itu seperti menakut-nakuti Wabup Solok Selatan.

    Suharizal mengungkapkan kasus penembakan itu telah dilaporkan ke kepolisian sempat. Kemudian pihaknya juga melakukan penelusuran terkait pelaku. Setelah ditelusuri 2 hingga 3 jam setelah kejadian, pihaknya pun telah mengidentifikasi pelaku.

    “Kami menelusurinya tentang keberadaan mobil yang digunakan oleh pelaku itu,” ujarnya.

    Dia berharap dengan telah dilaporkannya kasus itu, pihak kepolisian bisa mengusut tuntas peristiwa penembakan tersebut. Terkait apa latar terjadi penembakan tersebut itu, sampai sekarang belum diketahui apakah bermotif politik atau tidaknya.

    “Kita tunggu dulu pelaku itu setelah diamankan oleh polisi. Di sana akan diketahui secara pasti, apa yang terjadi sebenarnya,” tegas dia.

  • Cuaca Besok Kamis 28 November 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Besok Kamis 28 November 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kondisi tersebut, kata dia, dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, tambah Dwikorira, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dikutip Selasa (26/11/2024).

    Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    “Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.

  • Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia

    Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kiprah Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul patut dibanggakan. Belum lama ini, kalurahan tersebut melalui perwakilan Forum Pengurangan Risiko Bencana ikut tampil The 2nd X UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium, yang dihelat di Banda Aceh.

    Surisdiyanto, Perwakilan kalurahan menyebut bahwa Kalurahan Kemadang memiliki kawasan pantai terpanjang dibandingkan dengan kalurahan lain di Gunungkidul. Oleh karena itu, Kemadang menjadi salah satu kawasan dengan resiko bencana tertinggi yang berada di Pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul.

    “Kemadang itu memiliki 9 kawasan pantai. Bisa dibayangkan jika ada tsunami, tentu sebagian besar wilayahnya bakal tersapu,” tutur Suris nama sapaannya.

    Untuk menghadapi kondisi tersebut, diperlukan upaya mitigasi struktural dan nonstruktural yang melibatkan berbagai pihak. Salah satu upaya nonstruktural yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti program Tsunami Ready Community (Komunitas Siaga Tsunami).

    “Tsunami Ready Community adalah program pembentukan komunitas siaga tsunami yang bertujuan untuk membangun masyarakat tangguh dengan kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami sehingga dapat meminimalkan korban jiwa serta kerugian ekonomi,” tuturnya.

    Peran Komunitas Kalurahan Kemadang dalam acara ini adalah menyampaikan pesan bahwa pengakuan sebagai Tsunami Ready Community harus dipertahankan dengan upaya mitigasi kebencanaan yang berkelanjutan. Selain itu, Komunitas Kalurahan Kemadang juga berbagi pengalaman tentang dampak positif program ini terhadap kehidupan pariwisata di Kalurahan Kemadang.

    Keberhasilan Kalurahan Kemadang dalam meraih pengakuan sebagai Tsunami Ready Community menjadi bukti bahwa sinergi multihelix antara BMKG, pemerintah daerah, BPBD, masyarakat, dan pihak swasta mampu mendukung upaya mewujudkan cita-cita Zero Victim saat terjadi bencana.

    “Kita bangun budaya siaga bencana di sektor pariwisata, demi keberlanjutan dan keselamatan bersama. Selalu siap untuk tangguh, tanggap dan tangguh,” kata dia.

    Kalurahan kemadang memiliki 9 titik pantai, dari Pantai Baron sampai Watu Kodok, semuanya sudah memiliki jalur evakuasi, peta evakuasi, peta rawan tsunami dan titik kumpul. Kesiapan ini tidak hanya infrastruktur, tetapi masyarakat, termasuk pelaku wisata sudah diberi pelatihan mengenai mitigasi bencana.

    Suris menyebut, Kalurahan Kemadang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia merupakan area pengembangan Geopark Gunung Sewu dengan elevasi 0 hingga 300 meter di atas permukaan laut dan dicirikan oleh perbukitan karst. Hingga pada tahun 2021 Kalurahan Kemadang kolaborasi dengan BMKG merilis peta bahaya tsunami dan mengambil skenario terburuk kemungkinan gempa berkekuatan 8,8 SR yang terjadi di selatan DIY.

     “Dengan adanya kerjasama antara BMKG, BPBD Gunungkidul, Pemerintah Kalurahan dan masyarakat di Kalurahan Kemadang, akhirnya pada bulan Desember 2022 Kemadang berhasil mendapatkan pengakuan UNESCO IOC sebagai Masyarakat Siap Tsunami,” pungkasnya.

     

    Menilik Ritual Salat Idul Fitri Penganut Islam Aboge di Banyumas