kab/kota: Pesisir Selatan

  • Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

    Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

     

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir rob mengancam wilayah pesisir selatan Jawa Tengah pada 30-31 Desember 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tersebut.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (30/12/2024).

    Teguh juga mengatakan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12/2024) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.

    Teguh mengatakan, potensi banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    Pada sisi lain, kata dia, gelombang tinggi pun berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo pada tanggal 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

    Dalam hal ini, lanjut dia, tinggi gelombang di wilayah tersebut berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori gelombang tinggi.

    Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin sebagai dampak dari kemunculan bibit siklon 98S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

    Ia mengatakan,  pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat- barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-27 knot.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, Selat Makassar, Laut Banda, dan Samudera Pasifik utara Papua,” katanya.

    Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi terkini mengenai cuaca maritim dari BMKG.

    “Demikian pula bagi masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun di pantai selatan Jateng agar selalu waspada terhadap pasang air laut meskipun pasang maksimum diprakirakan berlangsung pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB dan selanjutnya berangsur turun,” kata Teguh.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.

    Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.

     

  • Sensor Tsunami Gauge Dipasang di Pantai Baron, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

    Sensor Tsunami Gauge Dipasang di Pantai Baron, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

    Pantai selatan Gunungkidul, termasuk Pantai Baron, merupakan kawasan rawan tsunami karena berhadapan langsung dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Potensi gempa bumi berkekuatan besar di zona ini dapat memicu gelombang tsunami yang berbahaya. 

    Oleh karena itu, keberadaan tsunami gauge di Pantai Baron sangat penting untuk meningkatkan Kecepatan Deteksi Tsunami. Dengan sistem real-time, tsunami gauge mampu mendeteksi anomali ketinggian air laut secara cepat dan akurat, memberikan waktu lebih bagi masyarakat untuk bersiap atau melakukan evakuasi.

    Selain itu, pemasangan ini juga untuk meminimalkan risiko korban jiwa, mendukung Mitigasi Bencana yang Lebih Efektif memberikan data yang sangat penting bagi BMKG dan pihak terkait untuk memprediksi dampak tsunami serta merancang strategi mitigasi yang lebih baik. “Ini untuk meningkatkan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Masyarakat. Keberadaan alat ini juga diharapkan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap ancaman bencana dan memahami pentingnya kesiapsiagaan,” Tuturnya.

    Saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memasang beberapa unit tsunami gauge di pantai selatan Jawa, seperti di Pangandaran, Cilacap, Pacitan, Tulungagung, dan Muncar. Pemasangan tsunami gauge di Pantai Baron akan menambah jumlah alat pemantau ini, memperkuat jaringan pemantauan dan peringatan dini tsunami di sepanjang pesisir selatan Jawa.

    Surisdiyanto menegaskan bahwa keberadaan tsunami gauge di Pantai Baron akan memberikan kontribusi besar dalam upaya mitigasi bencana tsunami di kawasan pantai selatan. “Kami berharap alat ini menjadi salah satu solusi untuk melindungi masyarakat pesisir dari ancaman tsunami. Namun, kesiapsiagaan masyarakat juga tetap menjadi kunci utama,” tambahnya.

    Dengan sinergi antara teknologi modern, seperti tsunami gauge, dan kesiapsiagaan masyarakat yang sudah berjalan melalui program Tsunami Ready di Kalurahan Kemadang, diharapkan risiko korban jiwa dan kerugian materi dapat ditekan secara signifikan. Pantai selatan Gunungkidul kini menjadi lebih aman bagi penduduk lokal maupun wisatawan.

  • Harimau Sumatra Terekam Kamera Memangsa Sapi di Pesisir Barat

    Harimau Sumatra Terekam Kamera Memangsa Sapi di Pesisir Barat

    Liputan6.com, Lampung – Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terekam kamera jebak saat memangsa sapi milik warga di Pekon Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Video yang beredar memperlihatkan harimau tersebut tengah menarik mangsanya pada malam hari.

    Dalam rekaman telah beredar di media sosial, terdengar suara seseorang yang menyebut lokasi kejadian berada di sekitar kandang sapi warga.

    “Ini kayaknya di tempat kemarin di kandang sapi itu, iya dimakan kambing sama sapi,” ujar suara dalam video.

    Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengonfirmasi kemunculan harimau tersebut.

    Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Harimau terlihat menyerang seekor sapi milik Wiliyanto, warga Pekon Pelita Jaya.

    “Iya, akibat serangan ini satu sapi milik Pak Wiliyanto mati dengan luka gigitan di leher, sementara sapi lainnya selamat,” kata Alsyahendra, Selasa (24/12/2024).

    Menurut Alsyahendra, peristiwa ini terungkap ketika pemilik ternak mencari sapinya yang hilang.

    Pada malam kejadian, pemilik menduga sapinya dimangsa harimau dan berupaya mengusir hewan buas itu dengan menyalakan petasan serta menyinari area sekitar kandang.

    “Dia melihat sosok harimau itu setelah menyorot ke arah sekitar. Jadi langsung dilaporkan,” ungkapnya.

    Alsyahendra juga mengungkapkan, tim penanganan konflik satwa liar menemukan indikasi adanya tiga harimau yang masih berkeliaran di sekitar area RSUD KH Muhammad Thohir Krui, Pesisir Barat.

    “Tim kami sudah memasang beberapa perangkap kandang jerat di lokasi strategis untuk menangkap harimau tersebut. Saat ini, upaya pencarian masih terus dilakukan,” jelasnya.

    Untuk mencegah konflik lebih lanjut, pihak kepolisian bersama tim penanganan satwa liar telah meningkatkan patroli dan penjagaan di sekitar pemukiman warga.

    “Warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau,” pintanya.

     

  • Harimau Sumatera Kembali Teror Pesisir Barat Lampung, Sapi Milik Warga Jadi Korban Lagi

    Harimau Sumatera Kembali Teror Pesisir Barat Lampung, Sapi Milik Warga Jadi Korban Lagi

    Pesisir Barat, Beritasatu.com – Seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) kembali memangsa hewan ternak warga di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Kali ini, seekor sapi menjadi korban keganasan satwa liar yang dilindungi tersebut pada Selasa (17/12/2024) malam.

    Sapi yang dimangsa ditemukan tergeletak di saluran irigasi dengan luka terbuka di bagian leher, sementara bagian tubuh lainnya masih utuh. Peristiwa ini menambah panjang daftar serangan Harimau Sumatera di wilayah tersebut.

    Dalam sebulan terakhir, harimau dilaporkan telah memangsa dua ekor sapi, satu kambing, dan belasan anjing milik warga.

    Kehadiran Harimau Sumatera di sekitar Desa Pelita Jaya telah membuat warga resah. Jejak kaki harimau sebelumnya ditemukan di sekitar jalan menuju Rumah Sakit Muhammad Tohir, Kecamatan Krui Selatan, pada Selasa (10/12/2024).

    Habib (47), seorang warga Desa Pelita Jaya mengungkapkan kekhawatirannya atas serangan tersebut. Ia berharap pihak terkait segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Kalau terus dibiarkan, warga akan takut beraktivitas di sawah. Padahal mayoritas penghasilan kami berasal dari bertani,” ujar Habib, Rabu (18/12/2024).

    Untuk mengatasi ancaman Harimau Sumatera di Lampung, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, polisi hutan, dan dinas terkait telah melakukan berbagai langkah, termasuk membangun tiga pos pantau di Desa Rawas, Desa Padang Raya, dan Desa Pelita Jaya, memasang kamera trap dan kandang jebakan di area yang menjadi lokasi serangan, serta edukasi warga untuk mengurangi aktivitas di lokasi rawan setelah pukul 16.00 WIB dan menghindari area pemasangan jebakan.

  • Gempa Pariaman Berkekuatan M 5 Terasa di Beberapa Kabupaten dan Kota di Sumbar

    Gempa Pariaman Berkekuatan M 5 Terasa di Beberapa Kabupaten dan Kota di Sumbar

    Padang, Beritasatu.com – Gempa bumi mengguncang wilayah Kota Pariaman Sumatera Barat pada Senin (16/12/2024) siang, pukul 10.50 WIB.

    Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5 dengan episenter gempa bumi berlokasi di laut pada kedalaman 20 kilometer.

    Gempa Pariaman ini juga dirasakan di Kota Padang serta Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.

    Salah satu warga Passel Adib melalui Whatsapp mengatakan merasakan getaran gempa yang sangat kuat.

    “Di tempat kami getarannya sangat kuat,” ungkapnya melalui Whatsapp tentang gempa Pariaman ini.

    BMKG mengimbau masyarakat tidak panik, tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

  • Waspada, Akhir Tahun Penuh Ancaman Bencana, Ini Peringatan dari Peneliti

    Waspada, Akhir Tahun Penuh Ancaman Bencana, Ini Peringatan dari Peneliti

    JABAR EKSPRES – Sejak memasuki bulan Desember 2024, ancaman bencana terjadi karena cuaca menjadi semakin tidak menentu, laporan tentang bencana dibeberapa daerah juga mulai masuk, namun ada prediksi yang lebih mengerikan dari para peneliti bahwa puncak dari cuaca ekstrem akan terjadi pada akhir tahun ini.

    Selain hujan deras persisten, angin kencang juga sudah mulai terjadi dalam berapa waktu terakhir.

    Peneliti di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa fenomena angin kencang sudah mulai terjadi pada awal pekan ini di sejumlah wilayah Jabodetabek.

    Angin kencang tersebut terekam dalam data wind gustdari alat automatic weather station yang berfluktuasi sekitar 20-45 km/jam.

    Wilayah yang terdampak dominan terjadi di pesisir yang menjorok ke laut, seperti di Serang, Banten.

    Baca juga : Tanggap Darurat Bencana Pemkab Bandung Dinilai Tak Maksimal, Warga Tetap Kesulitan

    “Angin kencang juga ditengarai terjadi di Pelabuhan Merak. Ia mengakibatkan penyebrangan kapal dari Merak ke Bakauheni berpotensi dihantam angin kencang dan gelombang tinggi terutama pada malam hari,” ungkapnya kepada wartawan, dikutip dari tirto.id

    Fenomena angin kencang yang terjadi di pesisir Banten dan Jawa Barat yang berhadapan Selat Sunda serta Samudra Hindia berasosiasi dengan pergerakan bibit siklon tropis 93S.

    Bibit siklon tropis tersebutterpantau bergeser dari selatan Jawa Timur menuju selatan Jawa Barat. Namun, kata Erma, ia mulai mengalami proses peluruhan.

    Meski meluruh, proses terurainya awan konvektif berklaster dari dua bibit siklon di Samudra Hindia itu dapat mentransfer awan dan hujan.

    Awan hujan tersebut terbentuk di atas laut menuju darat melalui dua jenis badai konvektif, yakni pembentukan klaster awan konvektif skala meso atau disebut mesoscale convective complex(MCC) dan hujan badai berpola memanjang yang dinamakan squall linedi atas daratan dan Laut Jawa. Di sisi lain, sistem tekanan rendah sedang terbentuk juga di laut Jawa saat ini.

    “Ini dapat memicu pembentukan mesovorteks atau pusaran badai searah jarum jam dengan lokasi pembelokan angin terbentuk di pesisir selatan DIY dan perbatasan pesisir utara Jatim-Lombok,” kata Erma.

  • Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan

    Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan

    Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengingatkan masyarakat untuk tidak berlibur ke wilayah pegunungan atau lereng gunung selama periode puncak
    musim hujan
    .
    Imbauan ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG, Idhan Abu Bakar, setelah memberikan penjelasan mengenai potensi hujan deras yang diperkirakan terjadi sepanjang libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    Idhan meminta masyarakat untuk mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi, terutama jika terjadi hujan lebat dengan durasi panjang beberapa hari sebelum keberangkatan ke daerah tujuan.
    “Jika memang dilihat bahwa di beberapa hari sebelumnya sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu, maka perlu waspada untuk potensi longsor ataupun banjir bandang, luapan sungai seperti itu,” ungkap Idhan dalam program
    Obrolan News Room Kompas.com
    , Rabu (11/12/2024).
    “Aktivitas di luar rumah, di daerah yang seperti pegunungan atau mungkin di lereng, daerah seperti itu juga sebaiknya dihindari pada saat sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi, apalagi dalam durasi yang cukup lama,” sambungnya.
    Selain itu, Idhan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di wilayah pesisir Pulau Jawa, karena angin kencang masih berpotensi terjadi dan dapat menyebabkan gelombang air laut meningkat.
    Dia menjelaskan bahwa angin kencang ini disebabkan oleh keberadaan bibit siklon tropis di kawasan Samudera Hindia serta fenomena gelombang atmosfer yang meningkatkan massa uap air di atmosfer, mengakibatkan hujan.
    “Karena memang di wilayah selatan ini, pesisir selatan Jawa itu masih cukup kencang anginnya. Jadi mungkin lebih waspada bagi wisatawan yang sedang beraktivitas di wilayah pantai,” kata Idhan.
    Idhan juga mengingatkan masyarakat yang berencana berwisata untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG.
    Dia mendorong masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi yang aman atau tempat evakuasi jika terjadi bencana di tempat wisata.
    “Jadi sudah harus mengenali pada saat terjadi bencana hidrometeorologi, masyarakat sudah harus tahu ke mana untuk evakuasi,” tambahnya.
    Sebelumnya, BMKG memperkirakan bahwa hujan akan rutin terjadi sepanjang periode libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung dari Desember 2024 hingga Februari 2025.
    “Untuk di periode Nataru ini sendiri, menurut laporan dari klimatologi BMKG, potensi hujan memang cukup tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Idhan.
    “Jadi memang untuk di periode-periode tersebut, di sebagian besar wilayah Indonesia, untuk potensi hujannya itu akan cukup tinggi dan durasi hujannya juga cukup lama seperti itu,” sambungnya.
    BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem yang berlaku hingga 15 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Harimau Berkeliaran di Perkebunan Lampung, Polisi: Diperkirakan Lebih dari 1 Ekor
                        Regional

    5 Harimau Berkeliaran di Perkebunan Lampung, Polisi: Diperkirakan Lebih dari 1 Ekor Regional

    Harimau Berkeliaran di Perkebunan Lampung, Polisi: Diperkirakan Lebih dari 1 Ekor
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Keberadaan
    Harimau Sumatera
    (Panthera tigris sumatrae) di perkebunan warga Kabupaten
    Pesisir Barat
    terdeteksi setelah ditemukan sejumlah tapak jejak di area tersebut.
    Dugaan bahwa lebih dari satu ekor harimau berkeliaran muncul setelah warga menemukan jejak tersebut pada Selasa (10/12/2024).
    Kasat Binmas Polres Pesisir Barat, Inspektur Satu (Iptu) Totok Tri menjelaskan, tapak jejak harimau ditemukan di perkebunan yang terletak di Pekon Rawas dan Pekon Way Napal, Kecamatan Pesisir Selatan.
    “Dari pemeriksaan di lapangan, ditemukan sejumlah tapak khas harimau di beberapa titik. Tapak-tapak itu terdiri dari dua ukuran, besar, dan kecil,” ungkapnya saat dihubungi pada Rabu (11/12/2024).
    Totok menambahkan, dengan adanya dugaan harimau yang berkeliaran, masyarakat diimbau untuk tidak pergi ke kebun seorang diri.
    “Jangan pergi sendirian, harus bersama orang lain, begitu juga jika mengendarai sepeda motor,” tegasnya.
    Masyarakat juga diingatkan untuk tidak mendekati atau melintasi area di mana jejak harimau ditemukan, karena diperkirakan harimau-harimau tersebut berkeliling di sekitar perkebunan.
    “Khusus malam hari, diimbau tidak melakukan aktivitas di luar maupun bepergian jika melintasi area tersebut,” tambah Totok.
    Dalam video amatir yang diterima, terlihat beberapa tapak jejak harimau tercetak di tanah, berada di beberapa titik yang berdekatan.
    Dalam video berdurasi lima menit tersebut, terlihat beberapa warga mencuri jejak itu.
    Setidaknya terdapat lima bekas tapak jejak harimau dengan ukuran sebesar kepalan pria dewasa, serta tapak lainnya berukuran kecil.
    Pihak berwenang terus memantau situasi dan meminta masyarakat untuk tetap
    waspada
    terhadap keberadaan satwa liar tersebut demi keselamatan bersama.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Indonesia 3 Hari ke Depan, Waspadai Wilayah Ini

    BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Indonesia 3 Hari ke Depan, Waspadai Wilayah Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem Indonesia dalam satu hingga tiga hari ke depan di beberapa wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan bibit siklon tropis 91S yang terdeteksi di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten.

    Prakirawan cuaca BMKG Iqbal Fathoni menjelaskan bahwa bibit siklon tersebut memengaruhi pola angin, menyebabkan belokan dan perlambatan angin yang berpotensi meningkatkan intensitas hujan lebat dan angin kencang.

    “Adanya bibit siklon tropis 91S mendukung belokan dan perlambatan angin, yang berpotensi menyebabkan cuaca buruk di wilayah pesisir selatan Lampung, selatan Banten, Jawa Barat, hingga Jabodetabek dalam 2–3 hari ke depan,” ujar Iqbal mengenai cuaca ekstrem Indonesia, pada Sabtu (7/12/2024).

    Cuaca ekstrem Indonesia ini semakin diperparah oleh puncak musim hujan yang tengah berlangsung. Curah hujan tinggi diprediksi terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa termasuk Jabodetabek, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi bagian selatan.

    Menurut BMKG, hujan intensitas tinggi akan lebih banyak terjadi di Indonesia bagian barat pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Sedangkan wilayah Indonesia bagian timur diperkirakan mencapai puncak curah hujan pada Januari hingga Februari 2025.

    “Dampak cuaca ekstrem Indonesia bisa bervariasi, tergantung pada kerentanan wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini,” kata Iqbal.

    Fenomena cuaca ekstrem Indonesia ini berpotensi mengganggu berbagai aktivitas harian, termasuk transportasi dan logistik. BMKG menyarankan masyarakat untuk menghindari area rawan banjir dan longsor, memastikan kelancaran drainase di sekitar lingkungan, dan memantau informasi terkini melalui aplikasi atau media sosial resmi BMKG.

    Untuk mendapatkan pembaruan terkini mengenai cuaca ekstrem Indonesia, masyarakat dapat mengakses aplikasi BMKG, situs web resmi, atau mengikuti akun media sosial resmi BMKG. Waspada dan langkah antisipatif menjadi kunci dalam menghadapi potensi cuaca buruk ini.

  • Proyek perluasan dermaga di pembangkit listrik Cilacap telah rampung

    Proyek perluasan dermaga di pembangkit listrik Cilacap telah rampung

    Tianjin (ANTARA) – Proyek perluasan dermaga dasar tahap IV di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang ada di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini telah rampung.

    Dibangun oleh Tianjin Dredging Co., Ltd., sebuah badan usaha milik negara (BUMN) China yang terafiliasi dengan China Communications Construction Company Limited (CCCC), proyek tersebut akan memberikan peningkatan besar pada kapasitas transportasi batu bara di pelabuhan pembangkit listrik tersebut sehingga dapat mendorong pembangunan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah.

    “Fungsi utama dari proyek ini pascaperampungan adalah untuk memenuhi kebutuhan batu bara PLTU di Cilacap tersebut, yang akan meningkatkan kapasitas pasokan listrik pembangkit itu sehingga bisa mendorong pembangunan ekonomi seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah,” kata Manajer Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd., Gao Jinghao.

    Proyek pembangkit listrik di Cilacap ini mencakup pembangunan satu dermaga tongkang berkapasitas 14.000 ton, dua dermaga kargo curah berkapasitas 55.000 ton, dan dua pemecah gelombang, dengan total panjang 1.763 meter dan volume pengerukan 3,6 juta meter kubik. Proyek tersebut merupakan salah satu proyek Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra batch pertama yang diimplementasikan di Indonesia.

    Gao mengatakan proyek itu menghadapi banyak tantangan selama proses konstruksinya. Pesisir selatan Pulau Jawa dipengaruhi oleh ombak yang kuat dari Samudra Hindia dan arus air di dekat pantai sangat bervariasi sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan kapal konstruksi berukuran besar.

    Setelah berulang kali melakukan survei di lokasi, Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd. memutuskan untuk menggunakan desain inovatif guna mengatasi kesulitan konstruksi pemecah gelombang. Mereka juga mengadopsi desain manajemen yang disempurnakan, yang secara efektif menghemat ruang dan investasi di lokasi.

    Proyek tersebut juga menyediakan lebih dari 200 lapangan kerja bagi penduduk setempat serta berfokus pada peningkatan kemampuan manajemen dan keterampilan profesional karyawan Indonesia.

    Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd. juga mengadakan serangkaian program pelatihan keterampilan kejuruan dan kursus berkualitas tinggi untuk membantu para karyawan Indonesia memperoleh keterampilan kejuruan praktis seperti kelistrikan, pengelasan, dan pengoperasian mesin

    Teguh, seorang karyawan lokal yang sudah lama bekerja di proyek tersebut, mengawali dengan bekerja sebagai sopir hingga kemudian menjadi karyawan manajemen administrasi. Ia bertanggung jawab atas pembelian perlengkapan proyek.

    Belum lama ini, setelah seluruh tugas pengerukan selesai, proyek tersebut mampu memastikan pengoperasian normal pada sistem pendinginan dan pasokan air laut pembangkit listrik sehingga meningkatkan kapasitas produksi listrik.

    “Proyek ini dapat makin meningkatkan kerja sama antara China dan Indonesia di bidang energi dan perlindungan lingkungan rendah karbon,” ujar Gao.

    Proyek pembangkit listrik di Cilacap itu juga diapresiasi dari pejabat pemerintah setempat. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif jufa telah beberapa kali mengunjungi proyek tersebut. Ia memuji peran signifikan proyek itu dalam meningkatkan pasokan energi, mendorong perlindungan lingkungan, dan memajukan transisi energi.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2024