kab/kota: Pesanggrahan

  • Pekerja Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan Tidur di Perahu Hanya Beralaskan Tikar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Pekerja Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan Tidur di Perahu Hanya Beralaskan Tikar Megapolitan 12 Februari 2025

    Pekerja Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan Tidur di Perahu Hanya Beralaskan Tikar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hermawan (29), pekerja
    perahu eretan di Kali Pesanggrahan
    , Jakarta Selatan, setiap malam tidur di perahu yang sehari-hari ia gunakan untuk menyeberangkan penumpang. 
    Hermawan dan satu rekan kerjanya tidur di perahu sembari menjaga perahu agar tak hanyut jika sewaktu-waktu kali banjir.
    “Dulu mah ngontrak. Cuma karena airnya sering banjir kan, kita enggak bisa ninggalin perahu ini. Dulu (perahu) pernah hanyut gara-gara ditinggal, makanya tidur di sini,” kata Hermawan di Pesanggrahan, Rabu (12/2/2025).
    Hermawan dan temannya hanya tidur beralaskan tikar di geladak perahu. Tikar biasa digelar  pukul 20.00 WIB, saat perahu tak lagi melayani penumpang.
    Sesekali, ada penumpang yang meminta diseberangkan pada malam hari. Hermawan dan temannya terpaksa menolak.
    “Kita tanya dulu sih sebenarnya dia mau pulang atau mau main. Kalau pulang mah saya anterin, kalau saya masih belum tidur. Kalau udah tidur enggak diseberangin,” tambah dia.
    Hermawan dan temannya itu tidur di perahu selama 20 hari. Selepas 20 hari, mereka bakal pulang ke rumah dan berganti
    shift
    jaga.
    Dari pekerjaannya itu, dalam sehari Hermawan dan temannya mendapat sekitar Rp 100.000 untuk dibagi berdua.
    Namun, jumlah tersebut masih harus dipotong untuk uang setoran ke pemilik perahu. Sisanya dipakai untuk makan dan biaya hidup sehari-hari.
    Hermawan mengatakan, pendapatannya tak menentu, bergantung dari banyak sedikitnya penumpang yang umumnya siswa sekolah wilayah tersebut.
    “Kalau hari Sabtu, Minggu, kan (siswa sekolah) pada libur tuh. Kita pernah dapat Rp 50.000, cuma dapat makan,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, jasa penyeberangan menggunakan perahu eretan masih populer di kalangan murid di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi Kamis (6/2/2025), perahu ini berada di Kali Pesanggrahan, di antara Jalan Inspeksi dan Jalan Peninggaran Barat III.
    Perahu yang memiliki lebar sekitar 2,5-3 meter ini mengapung di kali selebar hampir 20 meter itu.
    Tak lupa tali berbahan tambang membentang di atas air kali, sebagai kemudi menggerakkan perahu.
    Lokasi ini terlihat strategis sebab titik penyeberangan perahu dihapit oleh MTSN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta.
    Di setiap sisi kali, sudah terpasang tangga kayu yang sengaja disusun agar para pengguna tidak kesulitan saat menaiki atau keluar perahu eretan.
    Di dalam perahu, dua sosok yang bertanggungjawab dalam mengendarai perahu eretan juga terlihat sedang bergantian berjaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekerja Perahu Eretan di Pesanggrahan Dapat Rp 50.000 Sehari, Belum Dipotong Setoran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Pekerja Perahu Eretan di Pesanggrahan Dapat Rp 50.000 Sehari, Belum Dipotong Setoran Megapolitan 12 Februari 2025

    Pekerja Perahu Eretan di Pesanggrahan Dapat Rp 50.000 Sehari, Belum Dipotong Setoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hermawan (29), pekerja
    perahu eretan di Kali Pesanggrahan
    , Jakarta Selatan, menghasilkan Rp 50.000 setiap hari dari pekerjaannya menyeberangkan penumpang naik perahu seharian. 
    Sebenarnya, dalam sehari, perahu eretan mendapat sekitar Rp 100.000 dari penumpang.
    Namun, Hermawan harus membagi dua penghasilan bersama rekan kerjanya.
    “Iya (Rp 100.000) perkiraan untuk berdua,” kata Hermawan saat ditemui di Pesanggrahan, Rabu (12/2/2025).
    Hermawan mengatakan, pendapatannya tak menentu, bergantung dari banyak sedikitnya penumpang yang umumnya siswa sekolah wilayah tersebut.
    “Kalau hari Sabtu, Minggu, kan (siswa sekolah) pada libur tuh. Kita pernah dapat Rp 50.000, cuma dapat makan,” ujar dia.
    Uang Rp 50.000 itu juga tak langsung masuk ke kantong Hermawan. Sebab, dia harus menyetorkan sebagian uang ke pemilik perahu. 
    Sisa dari uang tersebut digunakan Hermawan untuk makan dan biaya hidup sehari-hari.
    Sementara untuk tempat tinggal, Hermawan dan kawannya tidur di perahu selama 20 hari. Selepas 20 hari, Hermawan bakal pulang ke rumah dan berganti 
    shift
     jaga.
    “Dulu mah ngontrak, cuma karena airnya sering banjir kan, kita enggak bisa ninggalin perahu ini. Dulu pernah hanyut gara-gara ditinggal, makanya sekarang tidur di sini,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, jasa penyeberangan menggunakan perahu eretan masih populer di kalangan murid di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi Kamis (6/2/2025), perahu ini berada di Kali Pesanggrahan, di antara Jalan Inspeksi dan Jalan Peninggaran Barat III.
    Perahu yang memiliki lebar sekitar 2,5-3 meter ini mengapung di kali selebar hampir 20 meter itu.
    Tak lupa tali berbahan tambang membentang di atas air kali, sebagai kemudi menggerakkan perahu.
    Lokasi ini terlihat strategis sebab titik penyeberangan perahu dihapit oleh MTSN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta.
    Di setiap sisi kali, sudah terpasang tangga kayu yang sengaja disusun agar para pengguna tidak kesulitan saat menaiki atau keluar perahu eretan.
    Di dalam perahu, dua sosok yang bertanggungjawab dalam mengendarai perahu eretan juga terlihat sedang bergantian berjaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan Megapolitan 12 Februari 2025

    Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Sekitar 900 meter dari lokasi para siswa biasa naik perahu eretan menyeberangi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ternyata terdapat sebuah jembatan.
    Meski demikian, untuk berangkat dan pulang sekolah, beberapa siswa memilih menyeberangi kali naik perahu eretan dari Jalan Inspeksi ke Jalan Peninggaran Barat III, atau sebaliknya. 
    Lurah Ulujami, Yudha Irawan mengatakan, pada tahun 2005, pemerintah sempat hendak membangun jembatan yang menghubungkan Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara di depan MTS Negeri 13 Jakarta.
    Namun, rencana tersebut urung karena keberadaan jembatan dikhawatirkan meningkatkan tawuran antarsiswa. 
    “Pertimbangan waktu itu, karena diapit banyak sekolah, yang pada saat itu tawuran lagi tinggi-tingginya di peserta didik,” kata Yudha saat ditemui di Ulujami, Rabu (12/2/2025).
    Pada tahun yang sama, dibangun jembatan sekitar 900 meter dari titik awal. Jembatan tersebut kini menghubungkan ke arah TPU Tanah Kusir.
    Meski ada jembatan, sejumlah warga masih memanfaatkan perahu eretan untuk menyeberangi kali hingga saat ini.
    Yudha mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah agar membangun jembatan di titik strategis agar warga bisa menyeberang tanpa menggunakan perahu eretan lagi.
    “Tadi juga sudah kita sarankan kepada ibu dewan, alangkah baiknya dibuatkan jembatan penyeberangan yang tipikal untuk pejalan kaki,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, jasa penyeberangan menggunakan perahu eretan masih populer di kalangan murid di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi Kamis (6/2/2025), perahu ini berada di Kali Pesanggrahan, di antara Jalan Inspeksi dan Jalan Peninggaran Barat III.
    Perahu yang memiliki lebar sekitar 2,5-3 meter ini mengapung di kali selebar hampir 20 meter itu.
    Tak lupa tali berbahan tambang membentang di atas air kali, sebagai kemudi menggerakkan perahu.
    Lokasi ini terlihat strategis sebab titik penyeberangan perahu dihapit oleh MTSN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta.
    Di setiap sisi kali, sudah terpasang tangga kayu yang sengaja disusun agar para pengguna tidak kesulitan saat menaiki atau keluar perahu eretan.
    Di dalam perahu, dua sosok yang bertanggungjawab dalam mengendarai perahu eretan juga terlihat sedang bergantian berjaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan. Namun, siswa tersebut mengaku tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut. Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu. Begitupun dengan Astrid yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu  siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan.

    Namun, siswa tersebut mengaki tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Bicara Adanya Raja Kecil yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran saat Kongres Muslimat NU. Dahnil Anzar Sebut Sudah SP-2.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut.

    Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu.

    Begitupun dengan Astrid Kuya yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    SISWA NAIK PERAHU – Para siswa menumpangi perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). Perahu eretan ini menjadi moda transportasi utama bagi siswa yang hendak berangkat dan pulang sekolah. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Distamhut Jaksel tanam pohon di TPU Tanah Kusir untuk penghijauan

    Distamhut Jaksel tanam pohon di TPU Tanah Kusir untuk penghijauan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan menanam sebanyak 20 pohon tabebuya di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Pesanggrahan, sebagai upaya untuk penghijauan.

    “Kita tanam 20 pohon tepat di sekitar area Blok Khusus Petak Perintis,” kata Suku Dinas Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifien di Jakarta, Selasa.

    Djauhar mengatakan kegiatan menanam ini merupakan bagian dari upaya mendukung terwujudnya Jakarta yang lebih sehat dan asri.

    Dengan melakukan penanaman rutin setiap Jumat ini, lanjut dia, pihaknya berkomitmen akan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keindahan Jakarta Selatan. Diharapkan, masyarakat lain bisa mengikuti kegiatan menanam pohon.

    Selain, menambah asri dan indah lingkungan, keberadaan pohon juga membuat polusi udara hasil gas buang kendaraan dapat berkurang dengan signifikan.

    “Penanaman pohon ini akan terus kita lanjutkan dengan menyasar lebih banyak lagi kawasan yang masih gersang atau belum hijau,” ujarnya.

    Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta telah memangkas sebanyak 76.865 pohon sepanjang 2024 untuk mengantisipasi tumbang akibat hujan deras dan angin kencang.

    Kegiatan ini dilakukan di lokasi prioritas yakni jalur hijau lima wilayah kota terutama di sisi tepian dan median jalan dan lebih intensif dilakukan pada Agustus hingga November, dengan jumlah pemangkasan mencapai 26.182 pohon.

    Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemangkasan pohon secara berkala dan pengecekan kesehatan pohon di ruang-ruang terbuka hijau.

    Selain pemangkasan, Pemprov DKI juga rutin memeriksa kesehatan pohon, meliputi kondisi akar, batang, kemiringan, hingga tajuk. Hingga November 2024, sebanyak 5.078 pohon telah diperiksa kondisinya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan sebanyak 266 Rukun Warga (RW) di wilayahnya sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan, ratusan RW yang sudah ODF tersebut diketahui setelah dilakukan pendataan dan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

    “Alhamdulillah untuk deklarasi STBM dengan menggalang komitmen stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) bersama seluruh elemen masyarakat sudah kita lakukan di 10 Kecamatan se-Jakarta Selatan,” kata Yudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Adapun 266 RW yang sudah ODF diantaranya berada di Kecamatan Cilandak sebanyak 23 RW, Jagakarsa 26 RW, Kebayoran Baru 40 RW, Kebayoran Lama 27 RW, Mampang Prapatan 12 RW, Pancoran 25 RW, Pasar Minggu 21 RW, Pesanggrahan 30 RW, Setiabudi 30 RW dan Kecamatan Tebet 32 RW.

    “Ada 10 kelurahan yang seluruh RW-nya sudah menggunakan tangki septik atau ODF Murni, yakni Kelurahan Lebak Bulus, Melawai, Pulo, Selong, Senayan, Cikoko, Petukangan Selatan, Guntur, Karet Semanggi dan Kelurahan Setiabudi,” ujarnya.

    Dalam proses Jakarta Selatan bebas BAB sembarangan itu, pihaknya bersinergi dengan pihak lainnya baik pemerintahan atau swasta untuk terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbah langsung ke kali atau sungai.

    “Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat. Balita bisa juga terbebas dari indikasi stunting (tengkes),” ujarnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan penyelesaian masalah buang air besar sembarangan (BABS) dalam kurun waktu satu hingga dua tahun untuk mewujudkan stop BAB sembarangan (open defecation free/ODF) di wilayah tersebut.

    Pembuatan tangki septik dalam program STBM ini menargetkan 6-10 kelurahan untuk tercapainya kawasan ODF. Satu tangki septik komunal bisa dipakai untuk 10-15 kepala keluarga (KK).

    Berdasarkan data STBM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, jumlah rumah tangga atau KK yang masih melakukan praktik BAB sembarangan pada 2023 sebanyak 5,47 persen KK dari seluruh KK di Provinsi DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus AKBP Bintoro: Lima Polisi Banding Usai Dipecat dan Demosi, Simak Profil Mereka – Halaman all

    Kasus AKBP Bintoro: Lima Polisi Banding Usai Dipecat dan Demosi, Simak Profil Mereka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan sebanyak lima polisi, termasuk Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, menolak putusan sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) atas kasus dugaan penyuapan, Jumat (7/2/2025). 

    Dalam sidang KKEP itu, kelima polisi mengajukan banding dengan harapan mendapat sanksi lebih ringan dibandingkan sebelumnya. 

    “Atas keputusan yang telah dibacakan ini, kelima terduga pelanggar menolak dan mengajukan banding atas putusan tersebut,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Senin (10/2/2025).

    Adapun tiga orang yang dipecat, yaitu:

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro

    Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Zakaria

    Mantan Kanit Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP M.

    Selain ketiga orang itu, dua polisi lainnya, yaitu mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung dan Kasubnit Resmob Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda ND juga diberikan sanksi demosi 8 tahun.

    Mereka dijatuhi hukuman, karena diduga menyalahgunakan wewenang saat bertugas.

    Berikut ini profil lengkap

    AKBP Bintoro

    AKBP Bintoro adalah seorang perwira menengah Polri.

    AKBP Bintoro adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004 atau yang disebut Tatag Trawang Tungga.

    AKBP Bintoro diketahui pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Depok pada 2018.

    Saat itu, pangkat alumni Akpol 2004 ini masih Komisaris Polisi atau Kompol.

    Di tahun yang sama, Bintoro juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Kala itu, ia menggantikan posisi Kompol Andi Sinjaya yang didapuk menjadi Pj. Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.

    Ia juga tercatat pernah menduduki posisi jabatan sebagai Penyidik Madya 1 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    Setelah itu, Bintoro diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menggantikan Kompol Irwandhy Idrus pada Agustus 2023.

    Barulah pada Agustus 2024 ia dimutasi menjadi Penyidik Madya 6 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    AKP Zakaria

    AKP Zakaria memiliki nama lengkap AKP Ahmad Zakaria, S.H., M.H., sempat aktif sebagai perwira pertama (Pama) di Polri.

    Sebelum dipecat, Zakaria sempat menduduki posisi jabatan yang strategis di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan.

    Di sana, ia sempat menjadi anak buah AKBP Bintoro dengan jabatan sebagai Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Dari penelusuran Tribunnews, Zakaria tercatat aktif menjabat sebagai Kanit Resmob Satreskrim Polres Jaksel sejak 2023 hingga 2025.

    Saat masih aktif menduduki jabatan tersebut, Zakaria telah berhasil mengungkap sejumlah kasus kriminal yang terjadi di Jaksel.

    Ia bersama jajarannya pernah mengusut kasus pengeroyokan seorang kru YouTuber Laurendra Hutagalung yang membuat ‘cegat motor lawan arah’ di salah satu restoran di Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jaksel, pada 2023.

    Di bawah kepemimpinan AKP Ahmad Zakaria, Polres Metro Jaksel berhasil mengamankan seorang pelaku berinisial YS (45).

    Namun, jabatan strategis itu tidak dimaksimalkan dengan baik oleh Zakaria.

    Ia justru terseret di lingkaran kasus dugaan pemerasan oleh mantan bosnya di Polres Jaksel, AKBP Bintoro.

    AKP Mariana

    Sebelum dipecat, AKP Mariana tercatat aktif sebagai polisi wanita (polwan) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Ia menyandang pangkat di golongan perwira pertama (Pama) dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi atau AKP.

    Di Polri, polwan berpangkat balok tiga di pundaknya ini sempat menduduki posisi jabatan yang strategis di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan.

    AKP Mariana sempat menjabat sebagai Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak atau Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Sebagai Kanit PPA Polres Jaksel, AKP Mariana memiliki tugas untuk melindungi perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan.

    Selain itu, ia juga bertanggung jawab untuk menegakkan hukum terhadap pelaku kejahatan.

    Pada 2022 silam, AKP Mariana pernah mengusut kasus dugaan pelecehan seksual di dalam angkot.

    Selain itu, ia juga pernah mengusut kasus dugaan pelecehan yang menimpa seorang jurnalis wanita berinisial QHS di dalam gerbong KRL pada 2024.

    Tak hanya itu, baru-baru ini AKP Mariana juga sempat mengusut kasus rudapaksa seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang dilakukan ayah tirinya di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Januari 2024.

    Namun, jabatan strategis sebagai Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jaksel itu tak dimaksimalkan secara baik oleh Mariana.

    AKP Mariana terseret di lingkaran kasus dugaan penyuapan mantan bosnya di Polres Jaksel, AKBP Bintoro.

    Selain AKP Mariana dan AKBP Bintoro, ada juga eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Gogo Galesung; eks Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel, AKP Ahmad Zakaria; dan Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel, berinisial ND.

    AKBP Gogo Galesung

    AKBP Gogo Galesung merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2006.

    Sebelum menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, dia sempat menjabat sebagai Kasubdit 2 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Dia juga sempat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi dan Kasat Narkoba Polres Lebak Banten.

    Gogo pun turut bertugas sebagai Kasat Reskrim Polres Tangerang Kota.

    Karir Gogo tercatat begitu baik ketika menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel.

    Beberapa kasus yang menjadi sorotan masyarakat pun pernah dibongkarnya seperti perkara anak bunuh ayah di Lebak Bulus pada November 2024 lalu.

    Selain itu, dia juga sempat menangani kasus koboi Pasar Minggu yang menodongkan pistol ke petugas PPSU pada Oktober 2024.

    Selain itu, dia juga sempat memimpin pengungkapan kasus pembunuhan perempuan yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Cikarang Barat, Bekasi saat masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi.

    Ipda ND

    Ipda ND terlibat juga dalam kasus ini.

    Ipda ND terakhir menjabat sebagai Kasubnit Resmob Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Perjalanan Kasus

    Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, bermula dari laporan perdata yang dilayangkan oleh korban pemerasan pada 6 Januari 2025. Dalam laporan tersebut, korban menuntut pengembalian uang sebesar Rp5 miliar dan aset yang disita secara tidak sah terkait dengan kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto.

    Pada April 2024, Polres Jakarta Selatan menangkap Arif dan Bayu atas dugaan keterlibatan dalam kasus kekerasan seksual dan pembunuhan terhadap seorang pekerja seks komersial anak. 

    Kedua tersangka diduga lalai dalam pengawasan dan juga mencemari korban dengan narkoba. 

    Mereka terancam hukuman 20 tahun penjara.

    Penyalahgunaan Wewenang oleh AKBP Bintoro

    Kasus ini kemudian diambil alih oleh AKBP Bintoro yang saat itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. 

    Dalam proses penyelidikan, Bintoro diduga meminta uang sebesar Rp20 miliar dari keluarga tersangka sebagai imbalan untuk menghentikan penyidikan. 

    Selain itu, Bintoro juga dikabarkan membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson yang menjadi bagian dari tuduhan penyalahgunaan wewenang.

     

     

  • Legislator: “Tap water” perlu di gedung pemerintah hingga sekolah

    Legislator: “Tap water” perlu di gedung pemerintah hingga sekolah

    Tidak perlu lagi pakai dispenser atau air kemasan, cukup menggunakan air dari keran

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Brando Susanto meminta PAM Jaya untuk memasang instalasi tap water (keran air siap minum) di gedung pemerintah, termasuk kantor kelurahan, kantor kecamatan, hingga sekolah-sekolah sebagai pengganti air kemasan yang memakai dispenser.

    “Tidak perlu lagi pakai dispenser atau air kemasan, cukup menggunakan air dari keran sudah bisa diminum,” kata Brando melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, pemasangan keran air siap minum ini bertujuan untuk mengkampanyekan bahwa kualitas air PAM Jaya tak hanya bersih tetapi sudah setara dengan air minum.

    Menurut Brando, pemasangan keran air siap minum di kantor pemerintah dapat membangun persepsi positif di masyarakat mengenai kualitas air PAM Jaya.

    “Dengan adanya instalasi tap water di kantor kelurahan, kecamatan, dan sekolah-sekolah, masyarakat akan mulai memahami bahwa air PAM Jaya sudah aman untuk dikonsumsi,” katanya.

    Brando juga berharap langkah ini dapat memperkuat citra PAM Jaya sebagai penyedia air minum berkualitas.

    “Kami ingin agar orang-orang melihat bahwa air PAM Jaya sudah siap minum dan tidak lagi diragukan kualitasnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyambut positif usulan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kualitas air yang disalurkan oleh PAM Jaya saat ini sudah memenuhi standar air mineral atau air dalam kemasan.

    “Sebenarnya air PAM Jaya sudah siap diminum. Jika di kantor pemerintahan atau sekolah-sekolah tidak memanfaatkan air ini untuk minum, biaya operasional jadi tidak efisien,” ujarnya.

    Arief menambahkan, instalasi pipa air siap minum sudah diterapkan pada beberapa wilayah baru seperti Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ciliwung dan Pesanggrahan yang akan beroperasi tidak lama lagi.

    “Kami ingin agar masyarakat mulai memahami bahwa PAM Jaya kini bukan sekadar penyedia air bersih, tetapi sudah bertransformasi menjadi penyedia air minum berkualitas,” kata Arief.

    PAM Jaya kini tengah giat mengkampanyekan perubahan ini, agar masyarakat lebih percaya dan menggunakan air dari PAM Jaya sebagai air minum sehari-hari.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ditangkap Polisi Hendak Tawuran, Pelajar Ini Menangis di Pelukan Ibunya – Page 3

    Ditangkap Polisi Hendak Tawuran, Pelajar Ini Menangis di Pelukan Ibunya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jajaran kepolisian Polsek Pesanggrahan telah mengamankan delapan pelajar yang hendak melakukan tawuran di kolong jalan Tol Ulujami, Pesanggrahan. Mereka ditangkap pada Kamis 6 Februari 2025.

    “Ada delapan pelajar SMA Hang Tuah Kebayoran Lama diamankan, karena akan melakukan tawuran di kolong Tol Ulujami,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).

    Seala menjelaskan, para pelajar kini diamankan di Polsek Pesanggrahan untuk dilakukan pembinaan setelah sebelumnya terindikasi terlibat tawuran pelajar pada Rabu 05 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Pihak sekolah dan orang tua sepakat untuk lebih aktif dalam mengawasi serta membina siswa. Dan apa yang terjadi menjadi contoh untuk siswa lainnya,” jelasnya.

    Seala menyebut, aksi tawuran ini sangat menjadi atensi Korps Bhayangkara. Hal ini karena dinilai bisa melukai hingga menghilangkan nyawa orang lain.

    “Pelajar yang terlibat diberikan penjelasan terkait konsekuensi hukum pidana yang akan dikenakan dan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya,” sebutnya.

    Dari foto dan video yang diterima, mereka yang tertangkap itu terlihat meminta maaf kepada orangtuanya masing-masing. Bahkan, para orangtuanya itu nampak menangis.