kab/kota: Pesanggrahan

  • Hilang 48 Hari, Bocah Alvaro Diduga Diculik Pria yang Mengaku Ayahnya

    Hilang 48 Hari, Bocah Alvaro Diduga Diculik Pria yang Mengaku Ayahnya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Bocah laki-laki di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang selama 48 hari sejak 6 Maret 2025 dan belum ditemukan hingga saat ini.

    Sang kakek, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang,” kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    “Ditanya sama marbot, ‘pak, cari siapa?’, ‘cari anak saya’, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” sambungnya.

    Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Zaenal Mustofa sosok pengacara yang baru ditetapkan tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen perguruan tinggi. Ia merupakan pengacara yang tergabung dalam tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) melaporkan Jokowi atas dugaan ijazah palsu.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.

    Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Sebelumnya, Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    ALVARO HILANG – Tugimin (71), kakek dari Alvaro Kiano Nugroho (6), menunjukkan foto cucunya yang hilang selama 48 hari di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

    Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30.

    Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Bocah laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang dan belum ditemukan hingga hari ini, Jumat (18/4/2025). (Istimewa)

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang.

    Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin. 

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 48 Hari Berlalu, Bocah Berusia 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Masih Belum Ditemukan

    48 Hari Berlalu, Bocah Berusia 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Masih Belum Ditemukan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Bocah laki-laki berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang selama 48 hari dan belum ditemukan.

    Alvaro dinyatakan hilang sejak Kamis (6/3/2025).

    Ia terakhir kali terlihat di Masjid Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Kakek Alvaro, Tugimin (71), menceritakan kronologi hilangnya sang cucu.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    Zaenal Mustofa sosok pengacara yang baru ditetapkan tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen perguruan tinggi. Ia merupakan pengacara yang tergabung dalam tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) melaporkan Jokowi atas dugaan ijazah palsu.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

    Bocah laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang dan belum ditemukan hingga hari ini, Jumat (18/4/2025). (Istimewa)

    Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30.

    Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    ALVARO HILANG – Tugimin (71), kakek dari Alvaro Kiano Nugroho (6), menunjukkan foto cucunya yang hilang selama 48 hari di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang.

    Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin. 

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jadwal RUPS Hari Ini 23 April 2025, Ini Bocoran dan Daftar dan Perusahaannya

    Jadwal RUPS Hari Ini 23 April 2025, Ini Bocoran dan Daftar dan Perusahaannya

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah emiten besar di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu 23 April 2025, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan agenda strategis mulai dari evaluasi kinerja hingga perubahan struktur manajemen.

    Perusahaan-perusahaan dari sektor telekomunikasi, kesehatan, makanan, hingga pelayaran dijadwalkan hadir dalam forum ini. Berikut daftar lengkap RUPS berdasarkan urutan waktu pelaksanaan dan lokasi rapatnya:

    1. PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) Pukul: 09.00 WIB Lokasi: Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat 10310

    IBST merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang bergerak dalam penyewaan dan pemeliharaan menara serta jaringan telekomunikasi dalam gedung. Perusahaan ini memulai operasional komersial pada 2007 dan memiliki basis kuat di industri menara.

    2. PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) Pukul: 09.00 WIB Lokasi: Ballroom Arosa 1 dan 2, Arosa Hotel Jakarta, Jl. RC Veteran No. 3 RT.09/RW.09, Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12320

    Perusahaan produsen keju terkenal dengan merek Prochiz ini akan menggelar rapat untuk membahas kinerja serta strategi bisnis ke depan. Dikenal sebagai pemain besar dalam industri pengolahan produk susu, KEJU juga aktif di sektor perdagangan makanan domestik dan internasional.

    3. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Pukul: 10.00 WIB Lokasi: Hermina Tower, Jl. Selangit B-10 Kavling No. 4, Kemayoran, Jakarta Pusat

    Hermina merupakan jaringan rumah sakit swasta yang fokus pada layanan kesehatan ibu dan anak. Rapat ini akan menjadi kesempatan bagi manajemen untuk memaparkan ekspansi layanan dan penambahan fasilitas kesehatan.

    4. PT Sekar Laut Tbk (SKLT) Pukul: 10.00 WIB Lokasi: Grand Swiss-Bellhotel Darmo, Jl. Bintoro No. 21-25, Surabaya

    SKLT adalah produsen makanan ternama di Indonesia dengan merek dagang FINNA. Perusahaan ini akan mengevaluasi kinerja di sektor industri makanan, termasuk ekspansi distribusi dan pengembangan produk bumbu dan makanan ringan.

    5. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) Pukul: 11.00 WIB Lokasi: Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jl. M.H Thamrin No. 1, Jakarta Pusat 10310

    SUPR dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi dengan model bisnis jangka panjang. Selain menyewakan menara BTS, perusahaan juga menyediakan layanan pemeliharaan dan pengawasan teknis. Rapat akan difokuskan pada peningkatan kapasitas dan modernisasi infrastruktur.

    6. PT GTS Internasional Tbk (GTSI) Pukul: 14.00 WIB Lokasi: Mangkuluhur City Office Tower One Lt. 26, Jl. Gatot Subroto Kav. 1-3, Jakarta Selatan 12930

    GTSI adalah perusahaan pelayaran LNG yang berasal dari grup Humpuss. Rapat pemegang saham akan membahas arah bisnis baru dalam pengembangan infrastruktur LNG serta peluang pasar pelayaran domestik yang semakin terbuka berkat regulasi cabotage.

    7. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Pukul: 14.00 WIB Lokasi: Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat 10310

    TOWR, melalui anak perusahaannya Protelindo, merupakan pemilik dan operator ribuan menara telekomunikasi di Indonesia. Rapat ini menjadi momen penting untuk merinci strategi pertumbuhan menara dan penguatan kerja sama dengan operator seluler nasional.

    Dengan jadwal padat yang mencakup beragam sektor industri, agenda RUPS hari ini diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh langsung terhadap arah strategis masing-masing perusahaan. Para pemegang saham dan pelaku pasar disarankan mencermati hasilnya sebagai bagian dari pertimbangan investasi dan pengamatan tren korporasi nasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sudin LH Jaksel perbarui TPS di Pancoran agar maksimal kelola sampah

    Sudin LH Jaksel perbarui TPS di Pancoran agar maksimal kelola sampah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan (Sudin LH Jaksel) memperbaharui tempat penampungan sampah sementara (TPS) di Pancoran untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di daerah itu.

    “Ada pembaharuan TPS yang ada di Pancoran dekat tepi rel, kita sedang memperbaiki itu supaya lebih bagus,” kata Kepala Sudin LH Jakarta Selatan, Mohamad Amin saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Amin mengatakan nantinya pembaharuan tersebut dengan memasang pagar agar lebih tertata dan estetika.

    “Nanti di depan itu kita buat lebih tertutup,” ujarnya.

    Kemudian, dia juga menyatakan pada 2024, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan membangun empat fasilitas pengolahan sampah berkonsep kurangi, pakai kembali dan daur ulang (educe, reuse and recycle/3R).

    Di antaranya yakni Pejaten Barat (Pasar Minggu), Pesanggrahan, Jagakarsa dan Mampang Prapatan.

    Kehadiran TPS 3R di Pejaten Barat diharapkan dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang.

    Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI, di Jakarta Selatan tercatat memiliki 193 TPS.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meresmikan empat Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Semper, Rawa Terate, Bambu Larangan dan Sunter.

    Kemudian, pencanangan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah tidak aktif.

    Dengan penambahan empat TPS 3R itu, maka DKI memiliki total 17 fasilitas pengolahan sampah (TPS) berkonsep kurangi, pakai kembali dan daur ulang.

    Jakarta tercatat menghasilkan sampah sebanyak 8.000 ton per hari.

    Sebanyak 1.878 dari 2.748 Rukun Warga (RW) di Jakarta sudah memiliki bank sampah untuk mengelola sampah sehingga mengurangi volume yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sudin LH Jaksel masifkan budi daya manggot bersama Laskaru Jagakarsa

    Sudin LH Jaksel masifkan budi daya manggot bersama Laskaru Jagakarsa

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan (Sudin LH Jaksel) memasifkan budi daya manggot bersama Kelompok Tani Hutan Laskar Krukut Luhur (KTH Laskaru), Jagakarsa untuk mengolah sampah rumah tangga di daerah itu.

    “Sekarang kita sedang membangun manggot dengan skala yang lebih besar. Seperti misalnya di Laskaru Jagakarsa,” kata Kepala Sudin LH Jakarta Selatan, Mohamad Amin saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Amin mengatakan pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi budi daya manggot kepada masyarakat setiap kecamatan.

    Dalam sosialisasinya, dia mengatakan manggot lebih menyukai sisa olahan dapur (SOD) yang organik seperti sayur dan buah-buahan.

    “Di Laskaru ada delapan kecamatan yang kita arahkan untuk pengolahan sampah organik dari sisa-sisa manggot,” ujarnya.

    Delapan kecamatan itu yakni Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Cilandak, Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Setiabudi.

    Kemudian, pengolahan sampah organik lainnya juga berada di Jalan Manggis, Jagakarsa yang diarahkan untuk menerima dari Kecamatan Tebet dan Kebayoran Lama.

    Budidaya manggot ini diharapkan berdampak dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan.

    Diharapkan pula, bisa membantu pengelolaan sampah secara efektif dan mendukung keseimbangan ekosistem.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI telah membentuk 71 lokasi budidaya manggot yang tersebar ke sejumlah wilayah.

    Lokasi-lokasi itu nantinya berfungsi sebagai pusat pembibitan larva black soldier fly (BSF) dan memasok bibit manggot ke unit-unit plasma di tingkat Rukun Warga (RW).

    Dengan jumlah sampah organik di Jakarta yang mencapai lebih dari 1,5 juta ton per tahun diharapkan budidaya manggot terus berkembang dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga, yang mendorong penggunaan manggot dalam pengelolaan sampah organik.

    Selain itu, berbagai pelatihan dan webinar telah diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam budidaya manggot, termasuk kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.

    Secara keseluruhan, budidaya manggot di Jakarta menunjukkan potensi besar dalam mengatasi permasalahan sampah organik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan ekonomi sirkular.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu Megapolitan 22 April 2025

    Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus hilangnya bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama
    Alvaro Kiano Nugroho
    (6) dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menipu keluarga korban.
    Kakek Alvaro, Tugimin (71), beberapa kali menerima telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku mengetahui keberadaan Alvaro.
    “Begitu nomor telepon saya kasih Arum (ibunda Alvaro), dicek, ternyata bohong,” ucap Tugimin saat ditemui di kediamannya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
    Bahkan, Tugimin bercerita, salah satu penelepon yang mengaku mengetahui keberadaan Alvaro sempat meminta ditransfer uang sebesar Rp 800.000.
    Namun, penelepon itu akhirnya mengaku bahwa ia berniat menipu karena terdesak oleh keadaan.
    “Ditelepon sama Arum. Katanya dia butuh uang, orangtuanya masuk rumah sakit. Makanya terpaksa mau menipu,” kata Tugimin.
    Bukan hanya itu, Tugimin juga sempat diminta penelepon untuk membuat sayembara dengan hadiah Rp 125 juta.
    “(Saya bilang), ‘Wah saya pertimbangkan dulu’,” ujar Tugimin sambil tertawa.
    Saat ini, sudah 47 hari berlalu sejak Alvaro dilaporkan hilang. Bocah itu terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak. Bagi siapa saja yang melihat atau menemukan Alvaro, dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir Megapolitan 22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sudah 47 hari berlalu sejak
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah laki-laki berusia 6 tahun, menghilang tanpa jejak.
    Senyum polos dan celoteh sejatinya anak kecil kini hanya tinggal kenangan yang mengendap di benak sang kakek, Tugimin (71).
    Hari itu, Kamis (6/3/2025) siang menjelang sore, tak ada firasat buruk sedikit pun bagi Tugimin.
    Alvaro ikut neneknya pergi ke RSUD Pesanggrahan untuk memeriksakan kesehatan. Sepulangnya, ia merengek kepada sang kakek minta dibelikan susu.
    “Terus saya bilang, ‘Dek, kan puasa.’ ‘Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,’” kenang Tugimin saat ditemui di rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
    Ketika azan Ashar berkumandang, Alvaro melangkah kecil menuju Masjid Jami Al Muflihun.
    Alvaro tak berpamitan dan diam-diam. Sejak saat itu, ia tak pernah kembali ke rumah sampai sekarang.
    Menjelang waktu berbuka, seorang pria tak dikenal mengaku ayah dari Alvaro datang ke masjid. Marbut masjid tak menaruh curiga.
    “Itu ada anaknya di atas,” kata marbut.
    Tapi sejak pria itu datang, Alvaro tak pernah terlihat lagi.
    Saat langit mulai gelap dan suara bedug berbuka pun sirna, Alvaro tak juga pulang.
    Tugimin belum merasa khawatir. Sang cucu memang sering bermain bola malam-malam.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’ Saya bilang begitu,” ujar Tugimin.
    Malam itu, Tugimin berkeliling. Ia temui teman-teman Alvaro, menyusuri jalan tempat sang cucu biasa bermain.
    Tapi hasilnya nihil. Ia lalu melapor ke
    Polsek Pesanggrahan
    , namun diminta menunggu 1×24 jam.
    Keesokan harinya, laporan diteruskan ke Polres Jakarta Selatan, yang memang menangani kasus anak di bawah umur. Laporan polisi itu tercatat dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.
    Pihak kepolisian telah memeriksa saksi dan mencari petunjuk. Sayangnya, CCTV masjid rusak. Tak ada rekaman yang bisa memberi titik terang.
    “Untuk CCTV di sini enggak ada. Di masjid itu rusak. Di jalan juga enggak. Ada satu, tapi enggak terlihat ada yang bawa anak kecil,” kata Tugimin.
    Alvaro tinggal bersama kakek dan neneknya. Ayah kandungnya kini mendekam di Lapas Cipinang karena kasus narkoba.
    Sementara ibunya merantau bekerja di Malaysia dan telah menikah kembali.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” jelasnya.
    Tugimin dan keluarga sudah mencari ke berbagai tempat, bahkan ke alamat lama keluarga ayah Alvaro. Tapi semuanya buntu.
    Polisi sudah mengendus lokasi baru, tapi belum berhasil menemukan Alvaro.
    Bagi siapa pun yang melihat atau menemukan bocah berkulit sawo matang dan berambut cepak ini, keluarga berharap dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Upaya Keluarga Cari Keberadaan Alvaro, Susuri Kampung hingga Lintas Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Upaya Keluarga Cari Keberadaan Alvaro, Susuri Kampung hingga Lintas Kota Megapolitan 22 April 2025

    Upaya Keluarga Cari Keberadaan Alvaro, Susuri Kampung hingga Lintas Kota
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tugimin (71), kakek dari
    Alvaro Kiano Nugroho
    (6), mengungkapkan bahwa keluarga telah melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan cucunya.
    Salah satu upaya yang masih dilakukan hingga kini adalah menelusuri berbagai petunjuk yang diterima dari sejumlah pihak mengenai keberadaan Alvaro.
    “Upaya ini terus kami lakukan dengan menelusuri dari kampung ke kampung, dari RT ke RT, dari RW ke RW, itu sudah ditelusuri,” kata Tugimin saat ditemui di rumahnya, Bintaro,
    Pesanggrahan
    ,
    Jakarta Selatan
    , Selasa (22/4/2025).
    Selain itu, pihak keluarga juga mencari keberadaan Alvaro hingga melintasi kota seperti Tangerang Selatan dan Bekasi.
    Pasalnya, Arum, ibunda Alvaro yang saat ini bekerja di Malaysia, sangat berharap agar anaknya bisa kembali ke pelukan keluarga.
    “Ada petunjuk di Terminal Tanjung Priok, ada di Cengkareng. Ya kami cari ke Cengkareng. Tapi ternyata enggak ada,” kata dia.
    “Terakhir katanya di dekat Bandara Pondok Cabe. Kami cari, kami ubek dari 15.00 WIB hingga 18.00 WIB, juga enggak ada. Akhirnya saya pulang,” ucap Tugimin melanjutkan.
    Tugimin mengatakan, informasi ini Arum terima dari beberapa orang melalui media sosial. Namun, Tugimin menyarankan Arum agar tetap tenang dan tabah.
    “Maksud saya, jangan terlalu dimasukkan ke hati (kalau dapat informasi), kita saring dulu,” ujarnya.
    Saat ini sudah 47 hari berlalu sejak Alvaro dilaporkan hilang. Ia terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, Alvaro sempat ikut neneknya pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesanggrahan untuk kontrol kesehatan.
    Sepulang dari rumah sakit, Alvaro meminta Tugimin agar dibelikan susu.
    “Terus saya bilang, ‘Dek, kan puasa.’ ‘Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,’” kata Tugimin.
    Saat azan Asar berkumandang, Alvaro bergegas menuju Masjid Jami Al Muflihun tanpa sempat berpamitan.
    Namun, menjelang waktu berbuka puasa, seorang pria diketahui datang ke lokasi kejadian.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk menyiapkan untuk shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya saat malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas Damkar Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Vaksinasi Rabies untuk Hewan Gratis di Jakarta Selatan Selama April 2025

    Jadwal Vaksinasi Rabies untuk Hewan Gratis di Jakarta Selatan Selama April 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan kembali menghadirkan vaksinasi rabies untuk hewan gratis.

    Untuk bulan April, ada beberapa lokasi yang sudah terjadwal untuk menggelar vaksinasi rabies ini.

    Tebet

    21 April di Balai Warga, Jalan Buntu, RT 004 RW 012 Kelurahan Kebon Baru

    22 April di Kantor Kelurahan Kebon Baru, Jalan Asem Baris Raya 101

    23 April di SKKT Kelurahan Kebon Baru, Jalan Kampung Melayu Besar I Nomor 103, RT 005 RW 001

    Pesanggrahan

    21 April di Kantor Sekretariat RW 002, Gang Turi II RT 005 RW 002, Kelurahan Pesanggrahan

    22 April di Kantor Sekretariat RW 005, Jalan Thomson, Komplek Perumahan Kodam Bintaro, Kelurahan Pesanggrahan

    lihat foto
    21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Selain promo pada moda transportasi, berbagai tempat makan juga memberikan dikson khusus perempuan.

    23 April di RPTRA Puspita, Jalan H Gari, RT 001 RW 003

    Jagakarsa

    28 April di RPTRA Cinta Aselih, Jalan Aselih RT 002 RW 001, Kelurahan Cipedak

    29 April di Sanggar D’Batavia, Jalan Nurul Iman RT 004 RW 005, Kelurahan Cipedak

    30 April di Pos RW 006, Jalan Purwa Raya, RT 007 RW 006, Kelurahan Cipedak

    Pasar Minggu

    28 April di RPTRA Asoka, Jalan Jati Padang RT 003 RW 004, Kelurahan Jati Padang

    29 April di Kantor Kelurahan Jati Padang, Jalan Raya Ragunan RT 01 RW 02 Nomor 2, Kelurahan Jati Padang

    30 April di Kantor Sekretariat RW 002, Jalan Ketapang RT 007 RW 002, Kelurahan Jati Padang

    Setiabudi

    29 April di Kantor Kelurahan Guntur, Jalan Prahu Nomor 2 RT 2 RW 2, Kelurahan Guntur

    Persyaratan:

    – Khusus untuk kucing, anjing, kera, dan musang

    – Hewan dalam keadaan sehat, dan nafsu makan baik

    – Hewan tidak sedang keadaan hamil

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pamit Shalat Maghrib, Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan Sudah 40 Hari Hilang dan Belum Ditemukan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Pamit Shalat Maghrib, Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan Sudah 40 Hari Hilang dan Belum Ditemukan Megapolitan 18 April 2025

    Pamit Shalat Maghrib, Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan Sudah 40 Hari Hilang dan Belum Ditemukan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pencarian terhadap Alvaro Kiano Nugroho, bocah laki-laki berusia enam tahun yang dilaporkan hilang sejak Kamis, (6/3/2025) masih terus berlangsung.
    Hingga Jumat (18/4/2025) atau memasuki hari ke-40 pencairan, anak yang tinggal di kawasan
    Ulujami
    ,
    Pesanggrahan
    , Jakarta Selatan, itu belum juga ditemukan.
    Kisah hilangnya Alvaro bermula saat ia berpamitan untuk menunaikan shalat Maghrib di masjid terdekat, seperti kebiasaannya selama bulan Ramadan.
    “Iya, jadi kan itu waktu itu bulan puasa ya pada 6 Maret. Biasanya itu setiap menjelang maghrib dia tuh pasti pergi ke masjid dekat rumah,” kata ibunda Alvaro, Arumi dikutip dari
    Antara
    .
    Arumi menjelaskan, setelah waktu salat Maghrib berakhir, Alvaro tidak kunjung kembali ke rumah.
    Keluarga yang mulai panik kemudian mencari ke masjid dan bertanya kepada teman-teman sebayanya, tetapi tak seorang pun mengetahui keberadaannya.
    Merasa ada yang tidak beres, keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pesanggrahan keesokan harinya, atau pada Jumat, (7/3/2025).
    Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut, dan mulai melakukan cek kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.
    Namun, upaya awal penyelidikan mengalami kendala, karena banyak CCTV yang tidak berfungsi. Sedangkan, pada CCTV yang masih berfungsi tidak ditemukan jejak Alvaro.
    Dalam laporannya, keluarga menyebutkan ciri-ciri terakhir Alvaro mengenakan kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam.
    Secara fisik, ia bertubuh kurus, berkulit gelap, berambut cepak, dan memiliki lesung pipi yang khas.
    Pihak kepolisian menyatakan bahwa proses pencarian masih terus dilakukan dengan menyisir berbagai titik di sekitar lingkungan rumah korban.
    “Kami masih terus mendalami dan pengembangan dari setiap info yang masuk,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam.
    Menurut Seala, Polsek Pesanggrahan saat ini menangani dua laporan
    anak hilang
    , termasuk kasus Alvaro.
    Jajaran kepolisian telah melakukan penelusuran ke berbagai lokasi, menyebarkan informasi ke warga, dan memasang poster orang hilang baik secara fisik maupun melalui grup WhatsApp lingkungan setempat.
    Hingga kini, belum ada petunjuk konkret mengenai keberadaan Alvaro. Keluarga pun terus berharap ada titik terang dari pencarian yang mereka lakukan selama lebih dari sebulan ini, dibantu oleh relawan dan warga sekitar.
    Kasus ini menambah daftar panjang anak hilang yang belum ditemukan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, memunculkan keprihatinan mendalam dari masyarakat.
    Masyarakat diimbau untuk waspada dan turut aktif memberikan informasi jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.