kab/kota: Penjaringan

  • PDIP Awali Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup di Jember

    PDIP Awali Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengawali pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati pada Senin (22/4/2024) pekan depan.

    “Kami menekankan bahwa proses penjaringan ini tanpa mahar, sehingga diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama kepada putra-putri terbaik untuk mengabdikan diri sebagai pemimpin Jember;” kata Ketua Tim Penjaringan Edi Cahyo Purnomo, Sabtu (20/4/2024).

    Pengambilan formulir dijadwalkan pada 22 April – 6 Mei 2024. Pengembalian formulir dan dokumen dijadwalkan pada 7 Mei – 16 Mei 2024. Sementara pengumuman dijadwalkan pada 27 Mei 2024.

    Semua proses administratif ini diselenggarakan di kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Supriyadi Nomor 54, Baratan, Kabupaten Jember, pada pukul 10.00 – 16.00 WIB.

    “Penjarigan ini bersifat terbuka yang artinya bisa dan boleh diikuti oleh siapapun, baik untuk anggota, kader, struktur internal PDI Perjuangan, maupun Warga Negara Indonesia di luar anggota PDI Perjuangan yang memiliki visi misi yang sama dan sejalan dengan kami,” kata Edi.

    Para bakal calon harus mengisi formulir, termasuk rekam jejak bakal calon dalam melakukan pembelaan kepada rakyat selama ini.

    “Begitu juga dengan visi misi bakal calon serta harus bersedia mengikuti seluruh tahapan penjaringan dan penyaringan,” kata Edi.

    Berkas bakal calon bupati dan wakil bupati yang sudah diserahkan selanjutnya akan diverifikasi dan divalidasi sebagaimana ketentuan Undang-Undang. Berkas itu diserahkan ke DPD dan DPP Partai untuk disaring, dan kemudian bakal calon akan mengikuti fit and proper test.

    “Proses verifikasi dan validasi ini sebagai upaya kami untuk mendapatkan bakal calon yang tidak ‘bermasalah’ secara Undang-Undang,” kata Edi. [wir/beq]

  • PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    Kediri (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) belum bisa memastikan duet Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa (Mbak Dewi) jilid II dalam Pilkada Kediri 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro.

    “Untuk PDI Perjuangan yang jelas cabupnya atau AG 1. Masalah untuk wakilnya, itu nanti kita serahkan kepada Mas Bup. Siapa yang kira-kira akan mendampingi,” ujar Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Sebelumnya, PDIP Kabupaten Kediri telah membuka penjaringan bakal calon Bupati Kediri periode 2024-2029. Tetapi, satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri ini memastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai bakal calon petahana.

    Menurut Murdi Hantoro, PDIP hanya akan memberikan dukungannya untuk AG 1. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Mas Dhito. Tetapi, anggota DPRD Kabupaten Kediri kawakan ini memberikan masukan kepada Mas Dhito dalam memilih sosok pendamping yang ideal.

    “Yang mendampingi harus yang bisa bekerjasama. Kewenangan ini saya berikan kepada Mas Bup, kira-kira siapa yang diajak kerjasama. Si A dan si B kita tidak tahu. Terserah beliaunya, cocoknya dengan siapa,” tegas Murdi Hantoro.

    Meskipun PDIP bisa mencalonkan sendiri, namun Murdi Hantoro mengaku, partainya tidak menutup diri. PDIP terbuka untuk seluruh partai politik yang akan bekerjasama kembali di Pilbup Kediri November 2024 nanti.

    “Yang pertama, kita bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tidak menutup diri. Tetap membuka diri. Kita tetap lobi dengan partai lain,” papar dia.

    Perlu untuk diketahui, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa memenangkan Pilkada Kediri 2020. Dari total suara sah 771.799, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi memperoleh 590.644 suara, sementara kolom kosong dapat 181.155 suara.

    Pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi diusung oleh semua partai politik di Kediri. Mulai dari PDIP, PKB, partai NasDem, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Pasangan tersebut melawan kotak kosong karena semua parpol pemilik 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri sudah mengusungnya, dan tidak ada calon dari jalur perseorangan. [nm/beq]

  • Tekad PDIP Merebut Kursi Bupati Blitar di Pilkada 2024

    Tekad PDIP Merebut Kursi Bupati Blitar di Pilkada 2024

    Blitar (beritajatim.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertekad merebut kembali kursi Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. PDIP bakal bekerja keras agar calon yang diusungnya bisa menang dan duduk di kursi Bupati Blitar periode 2024-2029.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto menyebut telah menerima instruksi dari pusat untuk merebut kembali kursi Bupati Blitar. PDIP Kabupaten Blitar pun bakal menjalankan instruksi tersebut demi bisa mengembalikan Kabupaten Blitar sebagai Bumi Nasionalis Bung Karno.

    “Kami sesuai arahan yang kami Terima, apalagi Blitar Bumi Nasionalis Bumi Bung Karno harus direbut kembali,” kata Rijanto, Mantan Bupati Blitar yang kini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Kamis (18/4/2024).

    Langkah merebut kursi Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang akan dimulai PDIP bulan Mei mendatang. DPC PDIP Kabupaten Blitar bakal melaksanakan penjaringan tokoh-tokoh atau kader yang dianggap pantas untuk diusung sebagai Calon Bupati Blitar.

    Bulan Mei menjadi awal bagi PDI untuk menentukan siapa tokoh yang bakal bertanding melawan incumbent, Rini Syarifah. Tentu bukan tokoh sembarang, dengan target tinggi merebut kursi Bupati Blitar, PDIP perlu menentukan secara matang calon yang bakal diusungnya.

    Saat ini sejumlah nama Calon Bupati Blitar dari PDIP memang sudah mencuat ke publik. Mulai dari Hengky Kurniawan hingga tokoh politik kawan sekelas Rijanto mulai ramai diperbincangkan.

    Namun Rijanto sendiri menyebut belum ada kepastian nama yang bakal diusung untuk Calon Bupati Blitar di Pilkada mendatang. Ketua DPC PDIP menyebut nama-nama lain masih memiliki peluang sama untuk diusung oleh PDIP.

    “Rencana awal Mei 2024 penjaringan bacabup. Sekarang masih Lebaran. Dari DPC belum ada nama, karena penjaring baru akan dibuka,” ceritanya.

    Selain melakukan penjaringan, PDIP juga terus menjalin komunikasi politik dengan partai lain. Penjajakan koalisi pun akan segera dilakukan agar persiapan Pilkada 2024 matang.

    “Kami terus komunikasi dengan partai lain. Kami tidak mungkin kerja sendiri di pilkada ini. Kami dekat dengan semua partai, tapi belum mengerucut ke Koalisi, tapi kami sudah komunikasi dengan semuanya,” pungkasnya.

    Kini patut dinanti apakah PDIP bakal bisa merebut kursi Bupati Blitar dari tangan incumbent. Meski kemungkinan itu masih terbuka namun hal itu tentu tidak mudah. [owi/beq]

  • Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Ini Respon PDIP

    Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Ini Respon PDIP

    Blitar (beritajatim.com) – Hengky Kurniawan disebut-sebut bakal maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. Bahkan isu tersebut kian santer dibicarakan di kalangan elite politik hingga masyarakat.

    Melihat isu yang berkembang itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto mengaku tidak masalah jika Hengky Kurniawan hendak balik ke Blitar dan maju sebagai Calon Bupati.

    “Ya semua itu kita terima, apalagi Hengky asli Blitar tapi ya harus ada mekanismenya,” kata Rijanto, Kamis (18/4/2024).

    Rijanto pun mempersilakan Hengky Kurniawan untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Blitar melalui PDIP. Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar tersebut juga akan mendukung langkah Hengky Kurniawan jika dirinya benar ingin maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    “Yang penting kalau punya niat ya nanti waktu penjaringan segera daftar, gitu saja,” saran Rijanto untuk Hengky Kurniawan.

    Menurut Rijanto, meski Hengky Kurniawan berstatus mantan Bupati Bandung Barat namun jika ingin maju sebagai Cabup Blitar tetap harus melewati mekanisme yang ditentukan. Salah satu mekanisme tersebut adalah melalui penjaringan yang akan dibuka Mei mendatang.

    Hengky Kurniawan pun dipersilakan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar ikut mendaftar pada saat penjaringan Mei 2024 mendatang. Nantinya jika Hengky terpilih dan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju sebagai calon Bupati Blitar, maka seluruh Kader Banteng akan siap memenangkan mantan Bupati Bandung Barat tersebut.

    “Semua kami persilakan untuk mendaftar termasuk Mas Hengky,” tegasnya.

    Belakangan ini nama Hengky Kurniawan memang santer diisukan bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. Isu tersebut semakin menebal di kalangan masyarakat Blitar usai Hengky Kurniawan pulang ke Blitar dan sowan ke sejumlah tokoh termasuk Gus Iqdam.

    Tentu jika Hengky Kurniawan benar maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang hal ini bakal menjadi menarik. Pasalnya Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini bakal memiliki pesaing yang cukup mentereng.

    Popularitas Hengky Kurniawan tentu menjadi modal yang cukup untuk menyaingi incumbent yakni Rini Syarifah. Meski belum tentu menang namun jika Hengky Kurniawan benar maju melawan Rini Syarifah maka bisa dipastikan Pilkada 2024 di kabupaten Blitar bakal berlangsung sengit.

    Kini patut ditunggu apakah Hengky Kurniawan benar-benar maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. [owi/beq]

  • PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Kediri bersiap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satu persiapan yang dilakukan dengan membuka penjaringan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kediri.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro mengatakan, pembukaan penjaringan Bacabup Kediri ini untuk menindaklanjuti instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tentang persiapan Pilkada serentak 2024.

    Lalu bagaimana nasib Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito sebagai kader internal?

    “Untuk Pilkada Kediri, ada instruksi dari DPP untuk melakukan penjaringan pendaftaran bakal calon. Tetapi DPC PDIP Kabupaten Kediri yang jelas akan mengusulkan Mas Dhito kembali,” tegas Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Murdi Hantoro menambahkan, DPC PDIP Kabupaten Kediri memiliki beberapa pertimbangan dalam mengusulkan kembali Mas Dhito sebagai Bacabup. Selain kader internal, hasil survei putra Menseskab Pramono Anung Wibowo itu juga tinggi.

    “Berdasarkan hasil survei dan realita di lapangan, Mas Dhito itu kan tingkat kepuasan publiknya 88 persen. Dengan pertimbangan itu, dengan tingkat kepuasan masyarakat 88 persen, berarti kinerjanya bagus dan kita tidak salah ketika kita punya kader baik, dan kinerjanya bagus,” imbuh Murdi Hantoro.

    Selain itu, imbuh anggota DPRD Kabupaten Kediri itu, berdasarkan penilaian masyarakat Mas Dhito merupakan sosok kepala daerah yang sering turun ke bawah. Mas Dhito kerap menyerap aspirasi rakyatnya secara langsung. Salah satunya melalui program ‘Jumat Ngopi’.

    Meskipun sudah menjagokan Mas Dhito, namun kata Murdi, DPC PDIP Kabupaten Kediri tetap membuka penjaringan bacabup dan memberi kesempatan kepada calon lain untuk mendaftar. Tetapi, khusus nama Mas Dhito sebagai petahana, pihaknya akan melakukan konsultasi langsung dengan DPP PDIP agar mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

    “Instruksi DPP tetap kita laksanakan. Tapi DPC juga punya kewenangan untuk mengusulkan. Untuk keputusan ada di DPP. Kita hanya sebatas mengusulkan. Untuk Mas Dhito akan kita konsultasikan langsung dengan DPP dengan berbagai pertimbangan tersebut,” terangnya.

    Untuk diketahui, KPU Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai persiapan dalam gelaran Pilkada 2024. Berdasarkan jadwal yang sudah disusun KPU, pendaftaran bacalon pada bulan Agustus 2024 nanti. [nm/beq]

  • Ditawari Maju Pilgub Jatim, PDIP: Eri Menolak, Tetap Ingin di Surabaya!

    Ditawari Maju Pilgub Jatim, PDIP: Eri Menolak, Tetap Ingin di Surabaya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi ‘Kanang’ Sulistyono menyampaikan, bahwa memang ada wacana bakal memasangkan kadernya sebagai cawagub budbububbbudi kanangbudi kanangbudi kanangbudi kanangberpasangan dengan petahana Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024. Dia adalah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

    “Ini untuk menjawab rumor yang beredar selama ini bahwa ada pasangan Khofifah-Eri. Tapi, saya sudah tanyakan langsung ke Mas Eri. Mas Eri bilang ingin tetap berada di Surabaya. Artinya, beliau akan maju kembali di Pilwali Surabaya. Tentunya PDIP yang akan memberangkatkan,” kata Kanang kepada beritajatim.com, Kamis (18/4/2024).

    Kanang juga belum berani memastikan, siapa sosok yang bakal diusung di Pilgub Jatim 2024. “Kami baru melakukan rapat terbatas pada hari ini membahas pilkada serentak dan nanti dilanjutkan rapat besar pada 30 April yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Pak Said Abdullah,” tutur politisi yang menjadi anggota DPR RI terpilih ini.

    Sementara itu, DPD PDI Perjuangan Jatim mulai memanaskan mesin politik jelang Pilkada Serentak 2024. Saat ini, DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Jatim diminta segera memulai tahapan penjaringan calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Ini selaras dengan arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Yakni, agar segera memproses penjaringan calon.

    “Seluruh kabupaten/kota diminta untuk melakukan pendaftaran,” kata Kanang.

    Masa proses pendaftaran formal dan terbuka sebagai bagian dari penjaringan itu, dibuka mulai pekan ini. Serta tahapan lanjutan secara berjenjang akan berlangsung hingga bulan depan.

    Pengurus DPC diberikan keleluasaan untuk menentukan masa pendaftaran dalam kurun waktu yang telah ditetapkan tersebut. Selain pendaftaran formal, pengurus DPC juga diminta untuk intens melakukan penjajakan dan komunikasi politik dengan berbagai stakeholder.

    “Termasuk juga memotret dan mengukur popularitas dan elektabilitas kandidat calon melalui hasil lembaga survei,” tuturnya.

    Menurut Kanang, pendaftaran terbuka diutamakan di daerah yang belum memiliki kader sebagai petahana bupati/wali kota. Sedangkan untuk daerah yang sudah memiliki petahana, akan mendapat prioritas untuk didorong maju kembali. [tok/aje]

  • PDI Perjuangan Bahagia Jika Bisa Berkoalisi dengan Nasdem dalam Pilkada Jember

    PDI Perjuangan Bahagia Jika Bisa Berkoalisi dengan Nasdem dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan senang jika nantinya bisa berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini. Mereka pernah berkoalisi dalam pilkada pada 2015.

    Hal ini dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Jember yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Arif Wibowo, usai menerima kunjungan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, di kantornya, Senin (15/4/2024) malam.

    “Kami bahagia dan senang (dengan kunjungan Nasdem). Ini silaturahmi yang baik antarpartai politik. Saya juga sampaikan, kalau ke depan bisa bekerja sama dengan PDI Perjuangan, tentu kami akan lebih berbahagia lagi,” kata Arif.

    Namun sebelum mengarah pada koalisi, Arif menegaskan, masih ada mekanisme internal PDI Perjuangan yang harus dilaksanakan untuk memilih calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, yakni penjaringan, penyaringan, dan seleksi.

    “Setelah itu ada keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan tentang pasangan calon yang akan diusung. Tentu kami tidak bisa sendiri, dan harus bersama partai lain, karena PDI Perjuangan tidak memiliki kecukupan syarat minimal 10 kursi untuk mengusung calon sendiri,” kata Arif.

    PDI Perjuangan Jember tengah membentuk tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati sesuai perintah DPP. “Kami akan segera umumkan, termasuk timnya siapa saja, dan syarat calon untuk mendaftar. Prinsipnya kami terbuka terhadap semua pihak yang berpotensi menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati Jember,” kata Arif.

    Sebelum Nasdem, Arif dan jajaran pengurus DPC PDIP Jember sempat menerima kehadiran Bupati Hendy Siswanto pada dua hari jelang lebaran, Senin (8/4/2024) dini hari. “Tanggapannya masih beragam. Banyak pertanyaan yang diajukan kepada Bupati Hendy dari teman-teman fraksi, dan teman-teman non fraksi juga menanyakan banyak hal,” kata Arif.

    Arif belum bisa mengambil kesimpulan pertemuan tersebut. “Tapi semua kami catat dengan baik. Apapun pendapat para kader partai terhadap para bakal calon menjadi catatan kami, karena kami diminta melakukan profiling mendalam,” katanya.

    Arif tidak mau menyebutkan catatan-catatan yang diberikan kepada Hendy. “Masih kami kumpulkan supaya obyektif,” katanya. [wir]

  • Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, diminta menilai kinerja Bupati Hendy Siswanto oleh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai bagian dari penjaringan kandidat yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    Ada enam dari tujuh anggota fraksi yang masing-masing dimintai penilaian langsung dalam rapat yang dipimpin Ketua DPC dan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan PDI Perjuangan Jember, Arif Wibowo, awal pekan ini.

    Mereka adalah Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi. Satu-satunya anggota fraksi yang absen adalah Indrijati. “Alhamdulillah, para anggota fraksi termasuk saya masih memberikan nilai yang bagus kepada Ji Hendy,” kata Agus Sofyan, Bendahara DPC PDI Perjuangan Jember dan Wakil Ketua DPRD Jember, Kamis (11/4/2024).

    “Mayoritas teman-teman mengakui keberhasilan-keberhasilan Haji Hendy, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Layanan-layanan itu masih dianggap (bagus),” kata Agus.

    “Kesimpulan awalnya: petahana, Pak Haji Hendy, masih sangat layak jika seandainya dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih yang tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

    Para anggota fraksi juga menilai, jika tetap berpasangan dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam pencalonan pilkada tahun ini, maka suara dukungan untuk Hendy akan lebih bagus dan utuh. “Daripada berpasangan dengan calon wakil bupati yang lain,” kata Agus.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo juga menilai, sejumlah program Hendy selama memimpin Jember sejak Februari 2021 cukup berpihak pada rakyat kecil. “Selama pemerintahan Bupati Hendy, ada beberapa kebijakan yang pro rakyat, seperti J-Berteman dan J-Pasti Keren,” katanya.

    J-Berteman adalah akronim dari Jember Bersih Terang dan Aman, yakni perekrutan 12 ribu orang petugas kebersihan dan pertamanan. Sementara J-Pasti Keren adalah akronim dari Pelayanan Kesehatan Gratis Khusus Penduduk Jember yang Efektif dan Efisien, yakni program layanan kesehatan gratis untuk masyarakat Jenber yang belum ikut serta dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Teman-teman mengapresiasi program J-Keren, karena sangat bagus untuk kepentingan masyarakat. Rakyat terbantu dengan program itu. Program itu tepat mengenai sasaran, sehingga memangkas proses administrasi layanan kesehatan,” kata Edi.

    Dalam pertemuan itu, menurut Edi, Arif mengapresiasi program yang prorakyat selama pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman. “Kalau program itu baik untuk rakyat, Mas Arif sangat responsif,” katanya.

    Sementara itu diwawancarai terpisah, Bupati Hendy mengakui masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya sejak 27 Februari 2021. Namun, ia mengingatkan, masa pemerintahannya sangat pendek. Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun.

    “Bukan saya merasa terlalu bagus. Tapi dengan waktu pemerintahan selama dua tahun satu bulan, kalau masih ada kekurangan ya pasti. Dua puluh tahun jadi bupati saja pasti ada kekurangan. Apalagi kalau dua tahun satu bulan,” kata Hendy.

    Selama ini Hendy membuka ruang kritik seluas-luasnya dari berbagai pihak, terutama PDI Perjuangan. “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” katanya. [wir]

  • Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tanpa diketahui media massa, sebuah perjumpaan terjadi antara Bupati Hendy Siswanto dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/4/2024) dini hari.

    Ditemani empat orang kerabatnya, termasuk sang menantu yang juga calon legislator Partai Nasional Demokrat Muhammad Nadhif Ramadhan, Hendy tiba di kantor DPC PDIP Jember di kawasan Baratan, Kelurahan Patrang, sekitar pukul 01.30 WIB.

    Hendy disambut hangat Arif Wibowo yang ditemani sejumlah pengurus DPC, termasuk enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    “Pertemuannya mendadak. Spontanitas,” kata Bendahara DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sofyan, Kamis (11/4/2024).

    Malam itu, DPC menggelar rapat dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan Perioode 2019-2024 dan para calon legislator terpilih dalam pemilu 2024. Mereka hendak membentuk panitia penjaringan calon kepala daerah yang disebut Tim Dua Belas.

    Dalam pertemuan itu, enam dari tujuh anggota fraksi yang hadir ditanya soal kepemimpinan Hendy selama ini di Jember. Pendapat dan penjelasan para anggota fraksi ini menjadi informasi awal bagi Arif sebelum bertemu Hendy.

    “Kesimpulan awalnya, Bupati Haji Hendy ini masih sangat layak jika nanti dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih terdepan dibandingkan kandidat lainnya.

    Dari sana, ada masukan kepada Arif agar bisa bertemu Hendy malam itu juga. Akhirnya, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai Haryanto diminta Arif untuk menghubungi Hendy. “Waktu itu jam 12 malam,” kata Agus.

    Haryanto sempat menelepon langsung Hendy, namun tidak diangkat. Akhirnya ia menelepon Resi, asisten dan juga kerabat Hendy. Hendy menyatakan siap datang. “Beliau sudah mau berangkat iktikaf. Akhirnya memutuskan untuk datang,” kata Agus.

    Agus tidak menyangka Arif mau berjumpa dengan Hendy. Selama ini bukan rahasia lagi jika Arif susah ditemui Hendy. “Tidak tahu kok tiba-tiba Mas Arif terbuka,” katanya.

    Saat tiba, Hendy diberitahu jika kedatangannya sempat jadi ajang tebak-tebakan pengurus PDI Perjuangan. “Ayo, kira-kira datang tidak ke sini. Ini termasuk uji nyali pertama. Saya bilang: ‘Mas Arif, teman-teman telepon, saya akan datang,” kata Hendy.

    Hendy dan Arif bercakap-cakap kurang lebih 1,5 jam. “Waktu berdiskusi tentang keberhasilan dan rencana kerja ke depan, Pak Bupati terlihat sangat enjoy,” kata Agus.

    Agus menyebut pertemuan kedua tokoh itu sebagai silaturahmi dan penjajakan menjelang proses penjaringan. “Selama ini DPC dan bupati tidak pernah berdiskusi dan bersilaturahmi. Jadi pada malam itu ada diskusi tentang program kebijakan bupati yang berhasil, yang belum berhasil, dan direncanakan,” katanya.

    Dari pertemuan tersebut, menurut Agus, terungkap bahwa Hendy sejak dulu sangat ingin memperoleh rekomendasi dari PDI Perjuangan. “Kalau sekarang dia akan berupaya untuk merapat ke PDI Perjuangan,” katanya.

    Hendy menyadari PDI Perjuangan adalah partai pemenang pemilu. Menurut Agus, Hendy merasa perlu berkolaborasi dengan PDI Perjuangan untuk menyukseskan sejumlah program besar pembangunan di Jember selama lima tahun ke depan.

    “Jadi pada periode ini, dia akan berfokus. PDI Perjuangan yang selama ini tak bisa disentuh, diupayakan untuk menerbitkan rekom,” kata Agus.

    Bupati Hendy merasa terhormat bertemu dengan Arif Wibowo dan para pengurus DPC. “Semua berkumpul. Saya salut dengan PDI Perjuangan. Keren,” katanya.

    Hendy sudah lama tidak berjumpa dengan Arif. “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” katanya. [wir]

  • Gagal di Pilpres, Koalisi Perubahan Ingin Menangi Pilkada Jember

    Gagal di Pilpres, Koalisi Perubahan Ingin Menangi Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Gagal memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden, Koalisi Perubahan ingin memenangi pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Mengawali ikhtiar pemenangan, sejumlah petinggi tiga partai Koalisi Perubahan, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, bertemu di Kafe Excelso, Jember, Minggu (7/4/2024) malam.

    “Intinya kami sepakat melakukan gerakan perubahan di Kabupaten Jember. Gerakan perubahan kemarin kan sangat terasa pada saat pilpres. Ini akan kami bawa kembali di Kabupaten Jember, perubahan yang semakin baik,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi.

    “Kebersamaan antara partai politik pengusung Amin (Anies-Muhaimin) ini insyallah akan terus kami pupuk untuk menghadapi kontestasi politik, khususnya di Kabupaten Jember pada 2024,” kata Ayub.

    “Alhamdulillah kami sepakat untuk terus kompak bersama-sama dalam menghadapi Pilkada 2024. Terkait siapa yang akan jadi calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Jember, kami akan serahkan mekanisme internalnya kepada partai masing-masing,” tambah Ayub.

    Koalisi Perubahan masih dibutuhkan dalam pilkada, karena tiga partai ini tak memenuhi syarat 10 kursi DPRD Jember untuk mengusung calon sendiri. PKB hanya punya delapan kursi hasil pemilihan umum tahun ini. Sementara PKS dan Nasdem sama-sama mempunyai enam kursi. Jika benar-benar berkoalisi, akumulasi kursi mereka mencapai 20 kursi.

    “Terkait pilkada, kami akan menata bersama dan merajut kebersamaan. Siapa yang akan kami calonkan, kami akan rembuk bersama. Saya yakin Nasdem akan melakukan mekanismenya. PKS juga begitu. Kami akan melaporkan hasil (pertemuan) ini kepada induk partai masing-masing, karena menurut aturan yang berlaku, yang menentukan hanya Dewan Pimpinan Pusat. Kami hanya melaksanakan,” kata Ayub.

    PKB, Nasdem, dan PKS memiliki keinginan bersama, yakni memunculkan kader partai untuk menjadi kandidat bupati dan wakil bupati. “Selama pemilukada diselenggarakan secara langsung, belum muncul kader-kader terbaik partai politik untuk jadi pimpinan,” kata Ayub.

    Sejak 2005, bupati di Jember memiliki latar belakang birokrasi (MZA Djalal pada 2005-2015), pengusaha (Faida pada 2015-2020), dan birokrasi-pengusaha (Hendy Siswanto pada 2021-2024). Posisi kader murni yang tumbuh dari rahim parpol hanya pada posisi wakil bupati, yakni Kusen Andalas dati PDI Perjuangan pada periode 2005-2015.

    “Partai politik ini pilar demokrasi. Saya bisik-bisik dengan teman-teman Nasdem dan PKS, bagaimana kalau yang dimunculkan adalah kader terbaik. Saya yakin kader terbaiknya banyak,” kata Ayub.

    Ayub menegaskan, tiga partai Koalisi Perubahan akan terus berkomunikasi. “Insyallah dalam waktu dekat kami jug akan membuka ruang komunikasi dengan partai-partai lain, termasuk Partai Persatuan Pembangunan yang kemarin bertemu dengan Nasdem dan PKS. Semua akan kami komunikasikan untuk membawa Jember semakin baik,” katanya.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur menegaskan, Koalisi Perubahan ini melengkapi Koalisi Kebersamaan yang dibangun Nasdem, PKS, dan PPP. “Terus terang, Nasdem, PKB, PKS tetap solid untuk Pilkada 2024 ini akan bersama-sama,” katanya.

    Koalisi Kebersamaan dan Koalisi Perubahan sama-sama sepakat memunculkan kader partai untuk menjadi kandidat pemimpin daerah di Jember. “Tapi tidak menutup non kader. Terbuka. Cuma saran dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah, kader yang diutamakan,” kata Marsuki.

    Sekretaris Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Muhammad Zaky Ardianto menyebut pertemuan malam itu sebagai nostalgia perjuangan. “Harapannya nanti tetap di jalur perubahan. Sama dengan yang kami usung saat pilpres, yakni perubahan. Meskipun kami tidak tahu nanti ending-nya seperti apa,” katanya.

    Harapan Zaky ini diamini Ayub. “PKB juga begitu. Tagline untuk pilkada ini adalah ‘perubahan’ seluruh Indonesia,” katanya.

    PKS saat ini sedang menjaring kandidat bupati, baik dari internal maupun eksternal partai. “Ada kualifikasi yang diatur dalam sistem penjaringan PKS. Harapannya koalisi ini bergabung dengan koalisi PPP, Nasdem, dan PKS, ditambah partai lain yang akan bergabung. Insyaallah ini akan memberikan warna tersendiri bagi proses pilkada di Kabupaten Jember,” kata Zaky.

    Zaky berharap ada lebih dari dua pasangan kandidat bupati dan wakil bupati yang muncul dalam pilkada di Jember. “Supaya tidak monoton,” katanya. [wir]