kab/kota: Penjaringan

  • Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore

    Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore

    Arsip foto – Kendaran melintasi banjir rob di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar (ANTARA)

    Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 11 Januari 2025 – 21:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat satu lokasi Rukun Tetangga (RT) di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Sabtu sore.

    “Data hingga pukul 16.00 WIB satu RT terdampak banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, RT tersebut terendam banjir rob dari ketinggian 30 centimeter (cm) yang disebabkan banjir rob. “Tidak ada pengungsi dari kejadian ini,” kata dia.

    Menurut dia, banjir rob terjadi sejak pagi dan pada Sabtu sore ada tiga RT yang airnya telah surut, yakni dua RT di Kelurahan Pluit dan satu RT di Kelurahan Marunda.

    Selain itu Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebelumnya terendam banjir rob tapi sudah surut pada sore ini.

    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tangga 9 Januari 2025 hingga 17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu, pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berstatus Bahaya atau Siaga 1 pada Sabtu pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Petugas juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dan dilakukan koordinasi dengan para lurah dan camat setempat. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Legislator minta Pram-Doel cari solusi soal banjir di Jakut

    Legislator minta Pram-Doel cari solusi soal banjir di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo meminta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno mencari solusi masalah banjir dan kesehatan di kawasan pesisir utara Jakarta.

    “Banyak PR yang menunggu pasangan pemimpin Jakarta yang baru tersebut diantaranya terkait persoalan banjir dan persoalan fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah,” katanya di Jakarta, Jumat.

    Tri Waluyo merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta Utara II meliputi Penjaringan, Tanjung Priok dan Penjaringan.

    Ia mengatakan, banjir masih menjadi momok menakutkan bagi warga Jakarta terutama yang tinggal di sekitar pesisir Teluk Jakarta.

    “Kami meminta kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih yang baru saja ditetapkan oleh KPU untuk serius melakukan penanganan banjir dengan percepatan pembangunan NCICD atau tanggul laut,” kata dia.

    Arsip foto – Sejumlah anak bermain di tengah banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Jumat (13/12/2024). BPBD DKI Jakarta menyebutkan akan terjadi banjir rob di wilayah utara Jakarta pada 11 hingga 20 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi). ANTARA FOTO/Fauzan/foc/pri.

    Selain itu, Jakarta juga masih minim fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah diantaranya belum adanya rumah sakit umum daerah Penjaringan, Jakarta Utara.

    Menurut dia, jika ada warga setempat yang membutuhkan penanganan harus dirujuk ke RSUD Jakarta Utara maupun RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Kami harap ini menjadi perhatian serius karena jumlah warga yang padat dan membutuhkan keberadaan RSUD di wilayah Penjaringan,” kata dia.

    Tri Waluyo juga mengucapkan selamat kepada Pramono Anung dan Rano Karbo yang telah ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hasil dari Pilkada DKI Jakarta.

    “Saya sebagai anggota Fraksi PKB di DPRD DKI Jakarta mengucapkan selamat,” kata dia.

    Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB Tri Waluyo (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno atau Si Doel sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta.

    “Sesuai undang-undang menyatakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50 persen ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih,” kata Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata di Jakarta, Kamis (9/1).

    Menurut dia, dari hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno atau Si Doel memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07 persen dari total suara sah.

    Untuk itu, sesuai peraturan yang ada maka pasangan Pram-Doel mulai Kamis, 9 Januari 2025, telah sah ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. “Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” kata Wahyu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Oknum Kadis di Halmahera Barat Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Korban Warga yang Demo – Halaman all

    Oknum Kadis di Halmahera Barat Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Korban Warga yang Demo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, HALMAHERA – Sebuah video menayangkan kepala dinas di Halmahera Barat, Maluku Utara, menganiaya warga beredar viral di media sosial.

    Warga yang dianiaya adalah peserta demo terkait kelangkaan minyak tanah.

    Pelaku penganiayaan itu adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Halmahera Barat, Demisius O Boky.

    ASN lainnya yang juga menjadi pelaku adalah stafnya bernama Riksonu Boky dan warga yang menjadi korban bernama Hardi.

    Dalam video tersebut, terlihat ada dua pejabat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memakai baju putih.

    Salah satu ASN yang memakai celana berwarna krem memukuli warga yang memakai baju hitam berkali-kali sementara ASN lainnya memegangi warga tersebut saat dipukuli.

    Hingga artikel ini ditulis, Kamis (9/1/2025), video tersebut telah dilihat sebanyak 1,3 juta kali.

    Dilansir dari Tribun Ternate, peristiwa kepala dinas menganiaya warga itu terjadi di halaman Kantor Perindagkop dan UKM pada Rabu (8/1/2025).

    Hardi mengatakan bahwa dia mendatangi Kantor Perindagkop dan UKM Halmahera Barat untuk menyampaikan aspirasi tentang kelangkaan minyak tanah.

    “Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 perliter,” kata Hardi saat diwawancarai, Rabu (8/1/2024).

    Hardi menjalankan aksi dengan menggunakan megaphone serta menempelkan spanduk bertuliskan aspirasinya namun spanduk aspirasi Hardi kemudian dilepas oleh salah seorang staf.

    Hardi yang datang seorang diri tersebut mengaku hanya ingin menyampaikan aspirasi lewat spanduk tersebut.

    “Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri jadi jangan buka spanduk, karena saya disini hanya menyampaikan aspirasi,” jelasnya.

    “Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya,” ungkap Hardi.

    Seusai kejadian penganiayaan, Hardi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Halmahera Barat.

    Pelaku Ditetapkan Tersangka

    Demisius O Boky dan Riksonu O Boky telah ditatapkan sebagai tersangka yang dijerat i Pasal 170 ayat 1 subsider Pasal 351 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan.

    “Tadi malam sudah dilakukan gelar perkara. Sehingga dinaikkan statusnya ke penyidikan. Ditetapkanlah, yaitu oknum Kadis, saudara Demisius O. Bokydan juga stafnya Riksony Boky alias Sony sebagai tersangka,” kata Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson Pasaribu saat memberikan keterangan pers di Mapolres, Kamis (9/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    “Hari ini statusnya sudah sebagai tahanan Polres Halmahera Barat, dengan masa penahanan dari tanggal 9 sampai 28 Januari 2025. Kasus ini kami proses sampai dengan selesainya berkas kami limpahkan ke Kejaksaan,” jelasnya.

    Minta Maaf

    Setelah viral dan ditetapkan tersangka, Deminius O Boky pun mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban.

    “Pertama-tama saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas perbuatan yang saya lakukan. Saya sampaikan permohonan maaf,” kata Demisius di hadapan wartawan saat akan dibawa ke sel tahanan Polres Halmahera Barat, Kamis (9/1/2025).

    Ia juga meminta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) karena telah mencoreng nama baik instansi.

    “Perbuatan saya telah mencoreng instansi Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat. Saya mohon maaf dan kepada keluarga serta masyarakat Halmahera Barat, saya sampaikan permohonan maaf,” ujarnya.

    Penganiayaan terhadap ER terjadi di Jalan Pluit Selatan II, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (5/1/2025), sekitar pukul 01.00 WIB (INSTAGRAM/@jakut_update)

    Diberhentikan dari Kadis

    Demisius berharap kasus yang menimpanya segera cepat terselesaikan, sesuai prosedur hukum yang berlaku. 

    Buntut aksi penganiayaan itu, Demisius O Boky diberhentikan sementara dari jabatannya.

    Ini dikatakan Pj Sekda Pemkab Halmahera Barat, Maluku Utara Julius Marau saat diwawancarai, Kamis (9/1/2024).

    Dikatakan, pihaknya akan mengangkat pejabat pelaksana tugas (Plt) untuk Kadis Perindagkop Halmahera Barat.

     “Langkah ini tidak lain untuk meminimalisir adanya kelumpuhan, terhadap pelayanan publik, “katanya.

    Lanjut Julius Marau, pihaknya menghargai proses hukum yang sedang berjalan.

     

  • Pikap Warga Surabaya Hilang Ditipu Teman Sendiri, Modus Urusan Keluarga

    Pikap Warga Surabaya Hilang Ditipu Teman Sendiri, Modus Urusan Keluarga

    Surabaya (beritajatim.com) – Agus Wahyudi (48) warga Dinoyo, Surabaya ditipu teman sendiri berinisial DS (34), warga Penjaringan Sari. Agus ditipu dengan modus meminjam mobil Pikap Suzuki Carry L 8281 NB dengan alasan untuk keluarga pindahan rumah.

    Agus menceritakan, kejadian penipuan itu terjadi pada Sabtu (30/11/2024) kemarin. Saat itu, DS mendatangi rumah Agus di Jalan Dinoyo untuk meminjam mobil Pikap. Saat itu, alasan DS meminjam pikap adalah untuk membantu keluarganya pindahan rumah.

    “Awalnya nggak saya kasih, tapi memaksa. Ya sudah saya pinjamkan,” kata Agus, Kamis (09/01/2025).

    Saat itu, DS berjanji akan segera mengembalikan mobil milik Agus itu. Namun hingga waktu yang ditentukan, mobil senilai Rp77 juta itu tidak kunjung kembali. Agus sempat menghubungi nomor pribadi DS namun tidak merespon hingga akhirnya nomor Agus diblokir.

    “Ditunggu sampai sekarang tidak kembali. Terlapor kabur dan menghilang,” imbuhnya.

    Atas peristiwa ini, Agus lantas melapor ke Polsek Tegalsari dengan nomor LPM/296/XII/2024/SPKT tertanggal Jumat, 6 Desember 2024. Selain melaporkan DS ke pihak berwajib, Agus juga berusaha menelusuri keberadaan terlapor. Yakni, dengan mengunjungi rumah hingga ke tempat kerja. Akan tetapi hasilnya nihil.

    “Saya sudah datangi rumah terlapor sesuai KTP. Saya bertemu mertua, istri, dan anak terlapor. Tapi terlapor sendiri tidak ada. Pikap saya pun juga tidak ada di rumahnya,” jelas Agus.

    Pihaknya berharap, terlapor dapat segera diamankan. Terlebih, mobil pikap yang dilarikan tersebut digunakan oleh pelapor untuk bekerja.

    “Saya harap pelaku bisa segera ditangkap,” tandasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Kompol Rizki Santoso membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan perkara.

    “Benar, ada laporan terkait peristiwa tersebut. Untuk terlapor masih ditelusuri keberadaannya,” ujar Rizki. [ang/beq]

  • Kondisi Wanita yang Dianiaya dan Dilecehkan di Pluit Jakarta Utara, Korban Dituding Pelakor – Halaman all

    Kondisi Wanita yang Dianiaya dan Dilecehkan di Pluit Jakarta Utara, Korban Dituding Pelakor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita di Penjaringan, Jakarta Utara berinisial ER (40) menjadi korban penganiayaan dan pelecehan pada Minggu (5/1/2025) lalu. 

    Sebanyak lima orang yang masih sekeluarga ditetapkan sebagai tersangka dan satu di antaranya masih di bawah umur.

    Ibu berinisial K (42) mengajak empat anaknya menjemput paksa korban dan membawanya ke kawasan Pluit, Penjaringan.

    Di sana korban dipukul, ditendang hingga dilepas celananya.

    Aksi penganiayaan direkam warga dan menjadi viral di media sosial.

    Petugas Kamtibnas RW setempat, Fandi Nur Hidayat, mengatakan korban ditinggalkan dalam kondisi berlumuran darah dan wajah penuh lebam.

    “Sudah berlumur darah, bahkan di aspal itu darahnya masih berceceran,” ucapnya.

    Terlihat darah keluar dari pelipis, tangan serta kaki korban.

    Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman, menyatakan korban mengalami trauma usai dilecehkan di depan umum.

    “Jadi kalau dilihat di video, itu sempat diturunkan rok atau celana ya, tapi tidak telanjang. Dan wajahnya juga lumayan luka, memar,” terangnya.

    Saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Visum belum keluar semua dari RS Atmajaya,” bebernya.

    AKP Lukman, menambahkan satu tersangka yang masih di bawah umur ditangguhkan penahanannya.

    “Sudah semua (ditetapkan menjadi tersangka) lima orang. Cuma yang satu (tersangka) anak-anak ditangguhkan, dijamin bapaknya, masih anak-anak, masih SMP ikut-ikutan,” bebernya, Selasa (7/1/2024).

    ER dituding berselingkuh dengan suami K yang juga ayah para tersangka.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka,” jelasnya.

    Penyidik masih mendalami dugaan perselingkuhan yang dilakukan korban.

    “Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka,” sambungnya.

    Ketua RW setempat, Ari Muhayar, menyatakan pelaku penganiayaan merupakan satu keluarga yang terdiri dari ibu, anak laki-laki dan anak perempuan yang masih di bawah umur.

    “(Pelakunya) ada beberapa oranglah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut,” katanya.

    Ia sempat mendapat laporan dari bagian keamanan tentang penganiayaan yang dialami korban hingga babak belur.

    Korban adalah warga pendatang dan mengontrak sebuah rumah.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” bebernya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sekeluarga Ditangkap Karena Keroyok dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Ada yang Masih SMP

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald) (Kompas.com/Isa Bustomi)

  • Duduk Perkara Wanita di Jakut Ditelanjangi gegara Dugaan Perselingkuhan

    Duduk Perkara Wanita di Jakut Ditelanjangi gegara Dugaan Perselingkuhan

    Jakarta

    Polisi menangkap sekeluarga yang terdiri atas ibu dan anak-anaknya karena melakukan pengeroyokan dan menelanjangi wanita berinisial R (41) di jalanan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Pengeroyokan diduga dipicu karena persoalan cemburu soal dugaan perselingkuhan.

    Polisi menyebut pengeroyokan terjadi pada Minggu (5/1/2025) dini hari. Wanita R yang dikeroyok itu diduga selingkuhan suami pelaku.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya Tersangka. Kalau suaminya mungkin akan dipanggil mengenai dugaan (perselingkuhan), itu pasti. Suaminya dipanggil nanti,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman saat dihubungi, Selasa (7/1).

    Korban Diduga Selingkuhan Suami Pelaku

    Adapun satu keluarga pelaku pengeroyokan itu terdiri atas ibu dan anak-anaknya yakni perempuan K (42), laki-laki EWH (21), perempuan VS (22), laki-laki BDP (22) dan perempuan CDK (16). Lukman mengatakan pelaku mengaku cemburu karena diduga korban berselingkuh dengan suaminya.

    “Jadi korban itu diduga selingkuh sama suaminya Tersangka,” kata AKP Lukman.

    Polisi telah menetapkan para pelaku menjadi tersangka tentang pengeroyokan. Polisi masih mendalami dugaan perselingkuhan tersebut.

    “Sudah ditahan. (Sangkaan Pasal) 170 pengeroyokan terhadap orang,” ujarnya.

    “Korban dikeroyok, terus ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi, ditarik bawahnya (celana). Korban sudah di rumah, sudah pulang dari RS. Cukup bengap (mukanya) karena dipukuli,” ujarnya.

    (mib/mea)

  • Polisi selidiki tewasnya seorang pria di Penjaringan

    Polisi selidiki tewasnya seorang pria di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Kepolisian menyelidiki tewasnya seorang pria warga Muara Angke berinisial SA (42) di rumah kontrakan di Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (7/1) malam.

    “Korban ini ditemukan adik kandung korban berinisial M selepas pulang kerja,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Sunda Kelapa AKP Suprobo di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, peristiwa ini pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB dan ditemukan adik korban di pintu kamar mandi. “Bersama korban ditemukan tali senar pancing yang melilit lehernya,” kata dia.

    Kemudian saksi ini melaporkan ke Polsek Sunda Kelapa Polres Pelabuhan terkait anggota keluarganya itu yang telah meninggal dunia.

    “Kami lakukan pengecekan bersama dan hasil pemeriksaan fisik oleh unit Identifikasi Polres Pelabuhan kondisi jenazah korban dalam keadaan utuh,” kata dia.

    Petugas juga tidak menemukan tanda-tanda akibat kekerasan benda tajam atau tumpul.

    Selain itu dari hasil interogasi saksi, korban ini sudah lama mengeluh sakit yang tidak kunjung sembuh.

    Ketua RW 01 Pluit Penjaringan Abdul Karim mengatakan bahwa korban mengontrak di RT 006/01. Sedangkan keluarga besar korban di RW 20 Rumah Susun (Rusun) Budha Tzu Chi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu Keluarga Terancam Penjara 7 Tahun setelah Aniaya dan Lecehkan Wanita di Pluit Jakut – Halaman all

    Satu Keluarga Terancam Penjara 7 Tahun setelah Aniaya dan Lecehkan Wanita di Pluit Jakut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Satu keluarga terancam penjara tujuh tahun setelah jadi tersangka kasus penganiayaan dan pelecehan di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1/2025) lalu.

    Kasus pengeroyokan ini melibatkan seorang ibu berinisial K (42) dan empat anaknya.

    Mereka menganiaya wanita berinisial ER (41).

    Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman menuturkan, empat anak tersangka berinisial EWH (21) dan BPD (22) yang merupakan anak laki-laki.

    Sementara dua lainnya merupakan anak perempuan yang berinisial CDK (16) dan VS (22).

    Lukman menuturkan, dari lima orang yang telah jadi tersangka, hanya empat orang yang ditahan.

    “Sudah semua (ditetapkan menjadi tersangka) lima orang. Cuma yang satu (tersangka) anak-anak ditangguhkan, dijamin bapaknya,” ujar Lukman, Selasa (7/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Lukman menuturkan, kini mereka terancam pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.

    Sebelumnya, Lukman menuturkan bahwa korban dikeroyok karena masalah perselingkuhan.

    Korban diduga jadi selingkuhan suami tersangka.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka,” ucap Lukman, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti yang mendukung perselingkuhan antara korban dan suami tersangka.

    “Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka,” jelasnya. 

    Tak hanya dianiaya, korban juga dilecehkan.

    Pakaian ER dibuka paksa oleh para pelaku di depan umum.

    “Korban dikeroyok, terus ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi ditarik bawahnya (celana),” terang Lukman.

    Keterangan Saksi

    Pengeroyokan ini bermula ketika K dan empat anaknya menjemput paksa ER dari kontrakannya.

    Tetangga korban, pasangan suami istri A dan N yang melihat peristiwa ini merasa ada yang mencurigakan.

    Pasutri tersebut pun mengikuti korban dan pelaku.

    “Jadi, pada saat penjemputan ke rumah korban, si pihak pelaku, si saksi ini melihat kok naik motornya ngebut di dalam gang,” kata Fandi Nur Hidayat, petugas Kamtibmas RW 08.

    Saat tiba di lokasi yang juga warung milik pelaku, saksi A mencoba melerai yang terjadi antara para pelaku dan ER.

    “Ada kali 30 menit enggak ada warga yang berani misahin. Saat dipisahin dibilang ‘udah enggak usah ikut campur lo’,” ungkap A.

    Saksi A juga menuturkan bahwa pengeroyokan tak hanya menggunakan tangan kosong, tapi juga besi.

    “Itu mah pakai besi, enggak tangan kosong,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Motif Satu Keluarga Aniaya dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Diduga Korban Pelakor

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com, Shinta Dwi Ayu)

  • Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 Pagi Ini, Tinggi Muka Air Capai 229 Cm – Page 3

    Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 Pagi Ini, Tinggi Muka Air Capai 229 Cm – Page 3

    Cuaca di pintu air Katulampa, Krukut Hulu, Pesanggrahan, dan Sunter Hulu tengah mendung. Sedangkan, cuaca di pintu air Manggarai, Karet, Angke Hulu, Waduk Pluit, Pasar Ikan, dan Cipinang Hulu masih gerimis.

    “Hanya cuaca di pintu air Depok dan Pulogadung yang terang,” demikian informasi dari laman resmi BPBD Jakarta.

    Sejumlah wilayah di Jakarta diminta untuk mengantisipasi dampak banjir. Meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kali Baru.

    Warga juga diminta waspada dan dalam keadaan darurat warga Jakarta dapat menghubungi call center Jakarta Siaga di 112.

  • Kondisi Wanita yang Dianiaya dan Dilecehkan di Pluit Jakarta Utara, Korban Dituding Pelakor – Halaman all

    Motif Penganiayaan Wanita di Pluit, Korban Dituduh Pelakor hingga Satu Keluarga Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah kabar terbaru soal penganiayaan seorang wanita di Pluit, Jakarta Utara.

    Diketahui, seorang wanita berinisial ER (41) dianiaya di Jl Pluit Selatan II, Penjaringan, Minggu (5/1/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Korban dianiaya hingga dilecehkan oleh para pelaku.

    Diduga, ER jadi korban penganiayaan terkait masalah perselingkuhan.

    Demikian yang disampaikan Wakasat Reskrim Polsek Jakut, AKP Lukman.

    Korban, ujarnya, diduga jadi selingkuhan suami tersangka.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka,” ucap Lukman, dikutip dari TribunJakarta.com,  Selasa (7/1/2024).

    Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti yang mendukung perselingkuhan antara korban dan suami tersangka.

    “Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka,” jelasnya. 

    Tak hanya dianiaya, korban juga dilecehkan.

    Pakaian ER dibuka paksa oleh para pelaku di depan umum.

    “Korban dikeroyok, terus ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi ditarik bawahnya (celana),” terang Lukman.

    Dari aksi penganiayaan tersebut, ER pun mengalami luka di sekujur tubuhnya.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” katanya.

    Sekeluarga Ditangkap

    Pihak kepolisian pun akhirnya menangkap para pelaku.

    Ada lima orang pelaku yang semua merupakan satu keluarga.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Wan Deni Ramona menuturkan, lima orang tersebut ditangkap kurang dari 1×24 jam setelah kejadian.

    Mengutip TribunJakarta.com, tiga dari lima orang tersebut berinisial K (41) yang merupakan seorang ibu dan dua anaknya, CK (15) anak perempuan dan E (20) anak laki-laki.

    “Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan terdapat pelecehan juga di situ ya,” kata Wan Deni, Selasa (7/1/2025).

    Wan Deni menuturkan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

    “Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya,” jelasnya.

    Sementara itu, AKP Lukman menambahkan, lima pelaku merupakan satu ibu dan empat anaknya.

    Empat anak dari K (42) tersebut berinisial EWH (21) dan BPD (22), keduanya merupakan anak laki-laki K.

    Sementara dua lainnya merupakan anak perempuan yang berinsial CDK dan VS (22).

    Mengutip Kompas.com, pengeroyokan ini bermula ketika K dan empat anaknya menjemput paksa ER dari kontrakannya.

    Tetangga korban, pasangan suami istri A dan N yang melihat peristiwa ini merasa ada yang mencurigakan.

    Pasutri tersebut pun mengikuti korban dan pelaku.

    “Jadi, pada saat penjemputan ke rumah korban, si pihak pelaku, si saksi ini melihat kok naik motornya ngebut di dalam gang,” kata Fandi Nur Hidayat, petugas Kamtibmas RW 08.

    Saat tiba di lokasi yang juga warung milik pelaku, saksi A mencoba melerai yang terjadi antara para pelaku dan ER.

    “Ada kali 30 menit enggak ada warga yang berani misahin. Saat dipisahin dibilang ‘udah enggak usah ikut campur lo’,” ungkap A.

    Saksi A juga menuturkan bahwa pengeroyokan tak hanya menggunakan tangan kosong, tapi juga besi.

    “Itu mah pakai besi, enggak tangan kosong,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Motif Satu Keluarga Aniaya dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Diduga Korban Pelakor

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com, Shinta Dwi Ayu)