kab/kota: Penjaringan

  • Viral Ibu-ibu Dijambret di Jakut hingga Terseret Motor Pelaku

    Viral Ibu-ibu Dijambret di Jakut hingga Terseret Motor Pelaku

    Jakarta

    Video kasus penjambretan di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), viral di media sosial (medsos). Penjambret yang merupakan dua pria berboncengan sepeda motor sempat sampai menyeret korban di jalan.

    Dalam video yang beredar, kasus penjambretan itu terjadi di jalan perumahan. Kondisi di lokasi terlihat sedang sepi.

    Tampak dalam video, pelaku yang berboncengan motor berupaya menarik kalung dari leher korban. Kedua pelaku datang dari arah belakang korban yang berjalan kaki.

    Pelaku mendekati lalu menarik kalung di leher korban. Korban berupaya mempertahankan diri hingga sempat terseret kedua pelaku yang berboncengan motor.

    “Korban berusaha mempertahankan barangnya hingga terseret, lalu berteriak meminta bantuan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Adi Wijaya, Senin (24/11/2025).

    “Para pelaku melarikan diri meninggalkan lokasi,” katanya.

    Unit Resmob Polsek Metro Penjaringan kemudian mengecek tempat kejadian perkara (TKP), menemui korban, dan memastikan kondisi serta keterangan kejadian. Korban mengalami luka.

    “Kami empati atas peristiwa ini, dan komitmen untuk mengungkapnya. Korban sudah diarahkan ke Polsek Metro Penjaringan untuk membuat laporan resmi sebagai tindak lanjut, dan melakukan langkah penyelidikan yang optimal untuk ungkap kasus ini,” katanya.

    Polisi mengimbau warga tetap waspada, menghindari membawa perhiasan mencolok saat beraktivitas di luar ruangan. Warga juga dapat segera melapor ke layanan Polisi 110 jika melihat aksi kriminal serupa karena keamanan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama.

    (jbr/mei)

  • Pertahankan Kalung Emas yang Dipakai, Seorang Wanita Terseret 50 Meter di Kapuk Muara

    Pertahankan Kalung Emas yang Dipakai, Seorang Wanita Terseret 50 Meter di Kapuk Muara

    JAKARTA – Seorang wanita berinisial S, menjadi korban penjambretan hingga dirinya terseret 50 meter saat mempertahankan kalung emas miliknya. Kejadian terjadi di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Pelaku diketahui berjumlah 2 orang. Kejadian berawal terjadi ketika korban berjalan pulang setelah berbelanja di warung dekat rumahnya.

    Di tengah perjalanan, dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda PCX warna putih mendekati korban dan menarik kalung miliknya.

    Korban berusaha mempertahankan barang tersebut hingga terseret ke jalan. Korban berteriak meminta pertolongan, kedua pelaku langsung melarikan diri.

    Upaya penjambretan itu tidak berhasil karena kalung tetap berada di tangan korban. Warga sekitar kemudian menolong korban yang mengalami luka akibat terseret. Korban dibawa ke klinik terdekat.

    Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    “Kasus ini masih kami dalami. Rekaman CCTV dan keterangan saksi menjadi bahan awal untuk mengidentifikasi pelaku,” kata AKBP Agus saat dikonfirmasi, Minggu, 23 November 2025.

    Polisi juga telah meminta korban membuat laporan resmi untuk memperkuat proses penyelidikan. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Dari hasil pemeriksaan cctv, pelaku diduga berjumlah dua orang dengan ciri-ciri pakaian gelap, topi dan masker. Nomor polisi kendaraan pelaku tidak terbaca jelas,” ujarnya.

    Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan menyita rekaman cctv di sekitar lokasi. Pelaku masih diburu oleh anggota Subnit V Resmob.

  • Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, mempertemukan dua anak kecil yang tersesat sejak Sabtu (22/11) sore dengan orang tuanya pada Minggu pagi.

    Keduanya ditemukan di depan Tempat Penitipan Sementara (TPS) yang ada di samping kantor Polsek Metro Penjaringan.

    “Peristiwa bermula sekitar pukul 08.00 WIB, ketika seorang ibu pemulung melihat dua anak kecil yang hendak menyeberang jalan tanpa pendamping di depan TPS sebelah Polsek Metro Penjaringan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya.

    Dia mengatakan, saksi melihat kondisi kedua anak hilang tersebut dan menanyakan identitas serta tujuan mereka.

    Karena keduanya tidak mampu menjelaskan dengan jelas, saksi memutuskan membawa mereka ke SPKT Polsek Metro Penjaringan.

    Setibanya di Polsek, personel piket yang dipimpin AKP Rubby (KSPKT C), Ipda Shele Danang Wijaya (Pawas) dan Brigadir Ardia segera memberikan pendampingan kepada kedua anak tersebut.

    Petugas terlebih dahulu menenangkan dan menghibur mereka, memberikan makanan dan minuman, sebelum akhirnya anak-anak itu mengingat nama mereka.

    “Seorang anak bernama Hanafi, anak Udin dan satu lagi Ramadhan, anak dari Ita,” kata dia.

    Berdasarkan identitas awal tersebut, Kapolsek Metro Penjaringan langsung memerintahkan anggotanya untuk menyebarkan informasi dan foto kedua anak ke grup Bhabinkamtibmas, RW/RT, Pokdarkamtibmas serta seluruh jaringan komunikasi yang dimiliki personel Polsek.

    Upaya cepat tersebut membuahkan hasil. Sekitar pukul 10.00 WIB, kedua orang tua anak datang ke Polsek Metro Penjaringan setelah menerima informasi terkait keberadaan putra mereka.

    Mereka mengakui bahwa anak-anak yang masih berusia sekitar tiga tahun itu telah dicari sejak sore hari sebelumnya dan tidak ditemukan di sekitar rumah atau lokasi bermain biasa mereka dekat Pasar Cipluk, Penjaringan.

    Orang tua langsung mengenali anak masing-masing dan kedua anak pun menunjukkan reaksi serupa.

    Proses serah terima anak kepada orang tua kemudian dilakukan oleh petugas. Keluarga pun dapat kembali ke rumah dengan aman.

    “Kami apresiasi masyarakat yang peduli serta seluruh personel yang bergerak cepat sehingga kedua anak dapat segera dipertemukan dengan keluarga mereka.,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi kejar jambret yang seret korbannya di Penjaringan

    Polisi kejar jambret yang seret korbannya di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengejar jambret yang menyeret korbannya seorang wanita sepanjang 50 meter di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (20/11).

    Saat itu korban yang bernama Sahara mempertahankan kalung miliknya yang ingin dirampas oleh pelaku kejahatan tersebut.

    “Aksi ini terjadi pada Kamis (20/11) sekitar pukul 14.00 WIB usai korban ini pulang berbelanja di dekat rumahnya di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (21/11). “Kami juga telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” kata dia.

    Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pelaku diduga berjumlah dua orang dengan ciri-ciri yang terekam kamera pengawas (CCTV).

    Kedua pelaku menggunakan pakaian gelap serta topi dan masker. Namun nomor polisi kendaraan pelaku tidak terbaca jelas.

    Petugas juga telah meminta korban membuat laporan resmi untuk memperkuat proses penyelidikan.

    “Kasus ini masih kami dalami. Rekaman CCTV dan keterangan saksi menjadi bahan awal untuk mengidentifikasi pelaku,” ujarnya.

    Seorang perempuan bernama Sahara menjadi korban penjambretan dan terseret di jalan sepanjang 50 meter karena mempertahankan kalung miliknya yang akan dijambret pelaku di Kapuk Muara, Penjaringan.

    Saat itu, korban sedang berjalan pulang setelah berbelanja di warung dekat rumahnya. Di tengah perjalanan, dua orang yang berboncengan sepeda motor warna putih mendekati korban dan menarik kalung miliknya.

    Korban berusaha mempertahankan perhiasan miliknya tersebut hingga terseret ke puluhan meter di jalanan.

    Korban berteriak meminta pertolongan dan kedua pelaku langsung melarikan diri. Upaya penjambretan itu tidak berhasil karena kalung tetap berada di tangan korban.

    “Warga sekitar kemudian menolong korban yang mengalami luka akibat terseret,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wanita di Penjaringan Dianiaya Mantan Suami hingga Giginya Copot
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Wanita di Penjaringan Dianiaya Mantan Suami hingga Giginya Copot Megapolitan 22 November 2025

    Wanita di Penjaringan Dianiaya Mantan Suami hingga Giginya Copot
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang wanita berinisial RP (35), dianiaya hingga mengalami luka lebam dan giginya rontok akibat dianiaya mantan suaminya yang berinisial S di RS Duta Indah, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.
    “Kami sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian pada Kamis (20/11). Dari hasil pemeriksaan awal, korban sedang menunggu kerabatnya yang dirawat ketika kemudian datang mantan suaminya,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, dikutip Sabtu (22/11/2025).
    Peristiwa itu terjadi di lantai 5 ruang 512 RS Duta Indah.
    Sebelum dianiaya, sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku hingga berujung pada
    penganiayaan
    .
    “Terjadi cekcok dan berujung pada tindakan kekerasan yang menyebabkan bibir korban lebam dan satu gigi bagian atas patah,” ujar Agus.
    Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut, termasuk mengecek rekaman kamera pengawas (CCTV).
    “Kami lakukan interogasi terduga pelaku untuk memastikan seluruh kronologi peristiwa,” ucap Agus.
    Namun, korban dan pelaku sepakat berdamai.  Korban memaafkan dan tidak ingin membuat laporan polisi.
    Namun, dia tetap mengimbau agar masyarakat bijak dalam menyebarkan video di media sosial.
    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Sampson Sosa Hutapea membenarkan adanya
    restorative justice
    pada perkara penganiayaan di rumah sakit tersebut.
    “Korban dan pelaku sudah berdamai secara kekeluargaan,” ungkap Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria aniaya mantan istri hingga luka lebam di Penjaringan Jakut

    Pria aniaya mantan istri hingga luka lebam di Penjaringan Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial RP (35) menjadi korban penganiayaan hingga mengalami luka lebam dan giginya rontok akibat dianiaya mantan suaminya yang berinisial S di RS Duta Indah, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

    “Kami sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian pada Kamis (20/11). Dari hasil pemeriksaan awal, korban sedang menunggu kerabatnya yang dirawat ketika kemudian datang mantan suaminya,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Jumat.

    Peristiwa itu terjadi di lantai 5 ruang 512 rumah sakit tersebut. Sebelumnya, sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku, namun kemudian berujung pada penganiayaan.

    “Terjadi cekcok dan berujung pada tindakan kekerasan yang menyebabkan bibir korban lebam dan satu gigi bagian atas patah,” ujar Agus.

    Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut, termasuk mengecek rekaman kamera pengawas (CCTV).

    “Kami lakukan interogasi terduga pelaku untuk memastikan seluruh kronologi peristiwa,” tutur Agus.

    Kendati demikian, kata dia, pelaku berinisial S dan korban inisial RP itu sepakat untuk berdamai. Korban memaafkan dan tidak ingin membuat laporan polisi.

    Namun, dia tetap mengimbau agar masyarakat bijak dalam menyebarkan video di media sosial.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Sampson Sosa Hutapea membenarkan adanya restorative justice pada perkara penganiayaan di rumah sakit tersebut.

    “Korban dan pelaku sudah berdamai secara kekeluargaan,” ungkap Agus.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gulkarmat kerahkan 45 personel padamkan kebakaran kapal di Muara Angke

    Gulkarmat kerahkan 45 personel padamkan kebakaran kapal di Muara Angke

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan sedikitnya 45 personel untuk memadamkan kebakaran kapal yang tengah sandar di Jalan Dermaga Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, pada Kamis siang.

    “Ada 45 personel dengan sembilan unit mobil pemadam berjibaku memadamkan kapal tersebut,” kata Kasiops Gulkarmat Gatot Sulaeman di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan kapal dengan nama lambung KM Bintang Sejahtera 1 itu terbakar saat ada perbaikan pengelasan mesin pendingin di kapal.

    Kapal ini memiliki panjang 26,19 meter dan panjang keseluruhan (length over all/LOA) yang diukur dari bagian paling depan haluan hingga bagian paling belakang buritan sepanjang 31,13 meter.

    Selain itu, lanjutnya kapal ini memiliki berat kotor 99 gross tonnage (GT) dan deadweight tonnage (DWT)

    “Kapal yang terbakar ini jenis kapal ikan dan diduga api muncul akibat proses pengelasan di dalam kapal,” kata dia.

    Petugas Gulkarmat usai melakukan pemadaman kapal terbakar di Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara pada Kamis (20/11/2025).

    ANTARA/HO-Gulkarmat.

    Petugas memulai pemadaman pukul 13.57 WIB dan petugas berhasil memadamkan kapal sekitar pukul 15.35 WIB.

    Butuh waktu hampir dua jam untuk memadamkan kapal yang terbakar. Alhamdulillah saat ini situasi kebakaran kapal sudah padam,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sebulan Usai Inspektorat Telusuri Dugaan Pelanggaran, Muryanto Amin Terpilih Jadi Rektor USU Lagi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        18 November 2025

    Sebulan Usai Inspektorat Telusuri Dugaan Pelanggaran, Muryanto Amin Terpilih Jadi Rektor USU Lagi Medan 18 November 2025

    Sebulan Usai Inspektorat Telusuri Dugaan Pelanggaran, Muryanto Amin Terpilih Jadi Rektor USU Lagi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Muryanto Amin kembali terpilih menjadi Rektor Universitas Sumatera Utara periode 2026-2031.
    Ia meraih suara tertinggi dari dua calon rektor lainnya.
    Kepala Humas, Protokoler, dan Promosi USU, Amalia Meutia, mengatakan bahwa rapat pleno
    pemilihan rektor
    dilakukan di Gedung Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan pada Selasa (18/11/2025).
    Ada tiga nama calon rektor yang diajukan Senat Akademik ke Majelis Wali Amanat untuk mengikuti tahapan pemilihan rektor, yakni Muryanto, Poppy Anjelisa Hasibuan, dan Isfenti Sadalia.
    Dalam proses pemilihan itu, Mendiktisaintek memiliki suara 35 persen, sedangkan anggota MWA, yang berjumlah 20 orang, memiliki suara 65 persen.
    “Hasilnya, Muryanto mendapat 22 suara, sedangkan Poppy Anjelisa Hasibuan dan Isfenti Sadalia meraih masing-masing 4 suara,” ujar Amalia kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (18/11/2025).
    Sebelumnya diberitakan, Inspektorat Kemendiktisaintek melakukan pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran dalam proses tahapan Pemilihan Rektor
    Universitas Sumatera Utara
    periode 2026-2031.
    “USU menyambut baik langkah pemeriksaan dari Kemendiktisaintek,” kata Rektor Universitas Sumatera Utara,
    Muryanto Amin
    , dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (14/10/2025).
    “Kami siap bekerja sama penuh dengan Inspektorat demi memastikan proses pemilihan rektor berjalan transparan, tertib, dan
    legitimate
    ,” sambungnya.
    Adapun inspektorat melakukan pemeriksaan di USU mulai 13 sampai 18 Oktober 2025.
    Ia meyakini bahwa lementerian akan memberikan hasil terbaik bagi universitas.
    Dengan adanya pemeriksaan, seluruh tahapan yang sudah dan akan dilalui akan semakin jelas, akuntabel, serta bebas dari keraguan.
    “Di tengah dinamika yang berkembang, MWA mengimbau civitas akademika untuk tetap tenang, menjaga suasana kondusif, dan tidak mudah terpengaruh isu-isu yang beredar di luar kampus. Fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa pemilihan rektor dapat berlangsung dengan baik,” sebut Muryanto.
    Di lain pihak, Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU, Amalia Meutia, menuturkan bahwa sudah ada beberapa orang yang diperiksa inspektorat.
    “Semalam itu, sudah diperiksa Ketua Penjaring dan Pemilihan Calon Rektor serta sekretarisnya. Hari ini, yang dijadwalkan untuk diperiksa adalah Ketua dan Sekretaris Senat Akademik dan lain-lain,” ungkap Amalia kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
    Perlu diketahui, dalam proses penjaringan calon rektor, mulanya ada delapan orang yang lulus dalam seleksi administrasi pada 11 September 2025, yakni Muryanto Amin, Firman Syarif, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, Johny Marpaung, Syahril Efendi, Isfenti Sadalia, Himsar Ambarita, dan Hasim Purba.
    Delapan calon tersebut pun menjalani tahap audisi untuk penyampaian program kerja serta visi misi pada 24 September 2025.
    Lalu, pada 25 September 2025, Senat Akademik yang beranggotakan 112 orang melakukan proses pemilihan calon rektor dengan metode voting.
    Dari proses itu, ditetapkan tiga calon yang maju ke proses pemilihan oleh 21 anggota Majelis Wali Amanat di Jakarta, yakni Muryanto, Poppy Anjelisa Hasibuan, dan Isfenti Sadalia.
    Pada 2 Oktober 2025, MWA menggelar rapat pleno di Jakarta dan memutuskan agar proses pemilihan ditunda sesuai dengan arahan Kemendiktisaintek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Ahok: Jika Tanggul Pantai Mutiara Jebol, Banjirnya Bisa Sampai Monas
                        Megapolitan

    3 Ahok: Jika Tanggul Pantai Mutiara Jebol, Banjirnya Bisa Sampai Monas Megapolitan

    Ahok: Jika Tanggul Pantai Mutiara Jebol, Banjirnya Bisa Sampai Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mewanti-wanti potensi banjir hingga pusat kota, jika tanggul laut di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, jebol.
    “Jika (
    tanggul Pantai Mutiara
    ) jebol air laut pasang dan hujan turun, bisa banjir sampai Monas,” ujar
    Ahok
    kepada Kompas.com, Kamis (13/11/2025).
    Maka dari itu, Ahok memutuskan menormalisasi Waduk Pluit saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
    “Itu yang saya kerjakan di Waduk Pluit agar warga di bantaran Waduk Pluit tidak mati jika jebol (tanggul laut di Pantai Mutiara),” kata Ahok.
    Pasalnya, Waduk Pluit merupakan pusat pengendalian banjir dari Sungai Ciliwung. Normalisasi Waduk Pluit sendiri dilakukaan kurang lebih dua tahun lamanya.
    Pertama Ahok melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu karena kawasan Waduk Pluit dipenuhi dengan ratusan bangunan semipermanen.
    Keberadaan ratusan bangunan semipermanen tersebut membuat waduk tak dapat menampung air hujan secara optimal, sehingga banjir terus menghantui Jakarta.
    Kemudian, setelah pembebasan lahan dilakukan, pengerukan lumpur di dasar waduk pun dilaksanakan secara rutin dari kedalamannya yang hanya dua meter menjadi lima meter, sehingga bisa menampung lebih banyak air.
    Dengan normalisasi itu, Ahok berharap agar kawasan Pluit bisa terhindar dari banjir. Kemudian, juga sebagai antisipasi ketika tanggul laut di Pantai Mutiara jebol.
    Kini, Waduk Pluit sudah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang asri dan terus berfungsi untuk mengendalikan banjir.
    Kondisi tanggul Pantai Mutiara menjadi sorotan publik usai videonya diunggah oleh akun Instagram @hypeinjkt.
    Dalam video yang beredar, salah satu warga menunjukan, kondisi air laut lebih tinggi dari tanggul Pantai Mutiara.
    “Air laut ama jalan udah tinggi air laut, ini air laut udah di atas jalan, sampai takut kita guys,” ucap warga dalam video tersebut.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, tanggul laut Pantai Mutiara membentang kurang lebih 1,2 kilometer (Km).
    Ketinggian tanggul hanya sekitar satu meter dengan lebar sekitar 10 hingga 15 sentimeter (Cm).
    Tanggul laut Pantai Mutiara terlihat hampir sejajar dengan air laut. Bahkan, ketika sedang gelombang tinggi, air laut juga kerap meluber ke jalan.
    Namun, sebenarnya tanggul itu masih terlihat sangat kokoh. Belum ada bagian yang retak atau rapuh.
    Bahkan, salah satu titik, ada tanggul sepanjang 500 meter yang sudah ditinggikan menjadi 1,5 meter.
    Di area yang sudah ditinggikan tersebut, air laut terlihat lebih rendah dari tanggul dan tidak pernah meluber ke jalan.
    Ketika air laut tumpah ke darat, maka jalan di depan perumahan Pantai Mutiara akan licin.
    “Dia cuma air dari ombak aja sih, cuma becek aja jalanan sini semuanya, cuma kan tanggul di sana tetap bahaya lama-lama,” ujar Komanda Regu (Danru) PJLP Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Seribu, Agus Suyanto (39), saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis.
    Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, jebolnya tanggul Pantai Mutiara berpotensi menyebabkan banjir hingga ke pusat kota.
    “Bisa juga bukan hanya utara yang merasakan dampaknya kalau tanggul jebol, tapi radiusnya mungkin bisa berpuluh-puluh kilo meter nantinya kan bisa disertai hujan deras,” kata Trubus.
    Bahkan, banjir akibat tanggul laut jebol berpotensi membuat Jakarta tenggelam, jika disertai hujan besar dan adanya air kiriman dari Bogor atau wilayah lainnya.
    Jika banjir besar terjadi, maka akses jalan di Jakarta akan lumpuh total dan membuat roda perekonomian berhenti, terutama di Jakarta Utara.
    Mengingat hampir setiap detiknya perputaran ekonomi terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok yang ada di Jakarta Utara.
    Jika roda perputaran ekonomi berhenti, maka negara dan masyarakat berpotensi mengalami kerugian yang luar biasa, meski hanya satu hari.
    Trubus menilai, sampai detik ini kebijakan pemerintah untuk penanganan rob sering kali tidak serius.
    “Penanganan rob, penanganan banjir sering dijadikan sebagai pendekatan politik di kita, jadi kalau ganti gubernur ya terabaikan,” ujar Trubus.
    Padahal dahulu Ahok sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir di Jakarta.
    Namun, sayangnya program-program yang digagas Ahok untuk antisipasi banjir tidak dilanjutkan lagi.
    “Jadi, ambisi pribadi itu yang seringkali merusak. Hampir semua gubernur bukan orang Jakarta dan enggak mengetahui Jakarta harusnya yang benar-benar tahu tentang Jakarta,” sambung dia.
    Trubus juga menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta tidak hanya fokus melakukan pembangunan di pusat kota.
    Melainkan juga harus melakukan pembangunan yang masif di Jakarta Utara, terutama tanggul-tanggul untuk mencegah rob.
    Trubus mengatakan, solusi paling ampuh untuk mengatasi rob adalah dengan membangun Giant Sea Wall atau tanggul raksasa.
    Dengan tanggul besar tersebut, air laut tak akan lagi tumpah ke daratan karena sudah tertahan.
    Namun, pembangunan tanggul tersebut baru hanya sekedar wacana dan belum dikerjakan hingga saat ini.
    “Kalau efektif ya Giant Sea Wall. Sampai sekarang cuma wacana, enggak ada yang mau nanggung toh dari mana duitnya,” ujar dia.
    Oleh karena itu, Trubus belum melihat keseriusan pemerintah untuk membangun tanggul tersebut.
    Pemprov Jakarta berencana untuk membangun
    National Capital Integrated Coastal Development
    (NCICD) untuk mencegah
    banjir rob
    .
    NCICD adalah tanggul laut raksasa untuk mencegah banjir rob dengan menggunakan struktur spoon pile atau silinder beton yang ditanam dalam dan dihubungkan dengan capping beam.
    Rencana pembangunan tanggul NCICD itu akan dilakukan Pemprov Jakarta bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
    Sejauh ini, rencana pembangunan tanggul tersebut masih dalam tahap perencanaan dan pengkajian.
    “Terkait panjang dan tinggi tanggul NCICD yang dimaksud pada lokasi Pantai Mutiara, saat ini sudah dilakukan survey lapangan dan masih tahap perencanaan. Untuk detail dimensi tanggul sedang dikaji oleh Konsultan Perencana,” ujar Sekertaris Dinas (Sekdis) SDA DKI Jakarta Nugraharyadi kepada Kompas.com, Kamis.
    Sebab, tanggul eksisting yang ada di Pantai Mutiara saat ini sudah mengalami
    overtopping, 
    terutama pada saat gelombang tinggi seperti yang terjadi di awal bulan November ini.
    Kondisi
    overtopping
    ini menyebabkan lompatan air laut lebih tinggi dan ketika membentur tanggul air akan tumpah ke daratan.
    Oleh karena itu, Pemprov Jakarta dalam membangun NCICD akan memperhitungkan tingkat keamanan tanggul, serta tingkat efektivitasnya dalam mengurangi dampak banjir rob.
    Pemprov Jakarta menargetkan pembangunan NCICD itu dilaksanakan dalam waktu cepat.
    Namun, pengerjaannya harus berdasarkan persetujuan dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keterbukaan informasi publik dinilai harus jadi budaya kerja

    Keterbukaan informasi publik dinilai harus jadi budaya kerja

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan keterbukaan informasi publik harus menjadi budaya kerja yang menyatu dalam pelayanan publik.

    “Keterbukaan informasi publik bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi cerminan dari kepercayaan publik terhadap pemerintah,” kata Ketua KI DKI Harry Ara Hutabarat saat melanjutkan tahapan presentasi Electronic Monitoring and Evaluation (E-Monev) Badan Publik Tahun 2025 hari keempat, di Jakarta Creative Hub (JCH), Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis.

    Harry menjelaskan keterbukaan informasi publik sangat penting terlebih di tingkat kecamatan dan kelurahan.

    “Kecamatan dan kelurahan adalah garda terdepan pelayanan masyarakat, sehingga transparansi di level ini menjadi sangat penting,” katanya.

    Dalam sesi evaluasi, Wakil Ketua KI DKI Jakarta Luqman Hakim Arifin menyoroti pentingnya pengelolaan media sosial yang otoritatif dan kredibel, khususnya pada platform seperti Instagram dan YouTube.

    “Akun media sosial badan publik sebaiknya diverifikasi agar lebih dipercaya publik. Misalnya, Kecamatan Kramat Jati sudah memiliki centang biru sebagai contoh baik yang bisa diikuti badan publik lainnya,” ujar Luqman.

    Ia juga menyoroti beberapa temuan, antara lain Kecamatan Menteng yang belum memiliki akun terverifikasi dan Kecamatan Pademangan yang memiliki dua akun aktif, sehingga perlu disatukan agar tidak membingungkan publik.

    Selain itu, Luqman mendorong badan publik untuk lebih aktif mempublikasikan informasi berkala serta membangun komitmen jangka panjang dalam tata kelola keterbukaan informasi publik (KIP).

    “Keterbukaan informasi publik tidak hanya bersifat prosedural, tetapi juga memerlukan komitmen anggaran, program dan sosialisasi hingga ke tingkat RT dan RW,” katanya.

    Sementara itu, perwakilan PPID Utama Provinsi DKI Jakarta, Herry Hidayat, menjelaskan bahwa pelaksanaan KIP di tingkat wilayah harus merujuk pada Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta yang menegaskan Dinas Kominfotik sebagai PPID Provinsi.

    Kegiatan tersebut diikuti oleh 31 badan publik, terdiri atas 12 kecamatan dan 19 kelurahan di wilayah DKI Jakarta, yaitu:

    Kecamatan: 1. Kemayoran 2. Koja 3. Kramat Jati 4. Mampang Prapatan 5. Penjaringan 6. Pulo Gadung 7. Sawah Besar 8. Senen 9. Matraman 10. Menteng 11. Pademangan 12. Pasar Rebo

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.