kab/kota: Penjaringan

  • Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara

    Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo memastikan pemasangan pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara tidak melalui konsultasi maupun koordinasi dengan pihak manapun.

    “Seharusnya tidak boleh ada kegiatan atau kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak tanpa melakukan rapat konsultasi serta koordinasi dengan DPRD,” kata Rio di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, adanya temuan pagar laut dari bambu itu harus segera ditindaklanjuti supaya permasalahan yang terjadi di lokasi itu tidak berlarut dan membuat heboh.

    Rio memastikan tidak ada orang maupun badan yang berkoordinasi dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, terkait pagar laut tersebut.

    Untuk itu, lanjut Rio, akan segera meninjau lokasi dan mendengar serta melihat langsung kondisi di lapangan termasuk berdialog dengan para nelayan dan juga warga di lingkungan sekitar yang terdampak.

    “Segera tindak lanjuti temuan warga ini dengan memeriksa pihak-pihak terkait khususnya para pengembang di proyek reklamasi C ini,” kata Rio.

    Sebelumnya, Sejumlah nelayan di Kamal Muara mengeluhkan adanya pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Pagar laut yang terbentang ini mengganggu aktivitas dan meresahkan,” kata seorang nelayan Kamal Muara Udin Rabu (15/1).

    Menurut dia dengan adanya pagar laut itu mengakibatkan biaya produksi meningkat karena harus memutar dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar minyak.

    Udin mengatakan sejak pagar berdiri hasil tangkapan ikan dan udang menjadi berkurang, belum lagi dirinya harus mengeluarkan kocek lebih karena konsumsi bahan bakar kapal yang bertambah.

    “Harapannya tidak ada pagar lagi di perairan ini agar kami bisa bebas untuk mencari ikan dan udang,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Busa di Kamal Muara akibat turbulensi pompa polder

    Busa di Kamal Muara akibat turbulensi pompa polder

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara mengungkapkan bahwa busa dalam jumlah besar yang ada di kali Kapuk Kamal, Penjaringan, Jakarta Utara, akibat turbulensi pompa polder Kamal yang beroperasi di kawasan tersebut.

    “Busa ini akibat pompa polder dari air Sungai Kamal menuju muara sungai dengan kapasitas 10 ribu liter per detik,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara Edy Mulyanto di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, busa itu akan menghilang setelah 15 menit mesin pompa mati. Hari ini pihaknya langsung melakukan kunjungan ke lokasi untuk memastikan kondisi air.

    “Kami melakukan pemeriksaan pencemaran air (air permukaan berbusa) dan pencemaran udara (kebauan),” kata dia.

    Pihaknya telah telah melakukan pemantauan kualitas air permukaan secara berkala dengan hasil pemantauan tahun 2023 menunjukkan tercemar berat. Sedangkan hasil pemantauan pada tahun 2024 menunjukkan hasil cemar sedang-cemar berat.

    Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel air permukaan yang kemudian akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium lingkungan hidup daerah Provinsi DKI Jakarta pada dua lokasi di Sungai Kamal.

    Ia mengatakan, pompa polder tersebut beroperasi secara bergantian berdasarkan level air permukaan dan akan berhenti operasi secara otomatis dengan durasi pengoperasian setiap jam.

    Ia menjelaskan, pompa banjir tersebut berfungsi untuk mengendalikan banjir di sekitar daerah aliran Sungai Kamal. Hulu Sungai Kamal berada di Kalideres (Jakarta Barat) dengan hilir sungai berada di muara Sungai Kamal (Jakarta Utara).

    “Sungai Kamal berfungsi menerima aliran dari saluran PHB di sekitar dengan peruntukan sebagian besar adalah pemukiman warga dan beberapa industri yang potensial menghasilkan air limbah domestik,” kata dia.

    Sebelumnya, warga Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan Kali Kamal yang diselimuti busa tebal dan mengeluarkan bau menyengat yang mengganggu saat melintas di kawasan tersebut.

    “Busa putih memang muncul setiap hari di Kali Kamal. Dalam satu hari, busa itu muncul sebanyak tiga kali,” kata warga Kali Kamal bernama Amel (24) di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, waktu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, siang pada jam 12.00 WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB. Kemunculan busa putih itu sejak tahun 2024 dan berasal dari rumah pompa Kali Kamal.

    Ia mengatakan setiap kali pompa membuang air ke Kali Kamal pasti disertai dengan busa.
    “Kalau pompa dibuka atau jalan baru mengeluarkan busa,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara

    Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 15:36 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyatakan tak mengetahui keberadaan pagar laut dari bambu sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Kami belum dapat info terkait keberadaan pagar ini, coba nanti saya cek dulu dari Suku Dinas KPKP dan Kelurahan Kamal Muara,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf di Jakarta, Jumat.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Unang Rustanto mengaku tak ingin berkomentar lebih jauh soal keberadaan pagar laut tersebut.

    Menurut dia perizinan pemanfaatan ruang laut berada di bawah kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    “Untuk perizinan ini tepatnya Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia.

    Sebelumnya sejumlah nelayan di Kamal Muara mengeluhkan adanya pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Pagar laut yang terbentang ini mengganggu aktivitas kami dan meresahkan,” kata seorang nelayan Kamal Muara Udin di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, dengan adanya pagar laut itu mengakibatkan biaya produksi meningkat karena harus memutar dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar minyak.

    Udin mengatakan sejak pagar berdiri hasil tangkapan ikan dan udang menjadi berkurang, belum lagi dirinya harus mengeluarkan kocek lebih karena konsumsi bahan bakar kapal yang bertambah.

    “Harapannya tidak ada pagar lagi di perairan ini agar kami  dapat bebas untuk mencari ikan dan udang,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Warga Jakut keluhkan air Kali Kamal berbusa dan bau

    Warga Jakut keluhkan air Kali Kamal berbusa dan bau

    Jakarta (ANTARA) – Warga Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan air Kali Kamal Muara berbusa tebal dan mengeluarkan bau menyengat, sehingga mengganggu saat melintas di kawasan tersebut.

    “Busa putih memang muncul setiap hari di Kali Kamal. Dalam satu hari, busa itu muncul sebanyak tiga kali. Pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, siang pada jam 12.00 WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB,” kata warga Kali Kamal Amel (24) di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, kemunculan busa putih sudah terjadi sejak 2024 dan diduga berasal dari rumah pompa Kali Kamal karena setiap rumah pompa membuang air ke Kali Kamal pasti disertai dengan busa.

    “Kalau pompa dibuka atau beroperasi, baru mengeluarkan busa,” ujarnya.

    Warga lainnya Nurul Huda mengatakan busa ini muncul di permukaan Kali Kamal sejak berdirinya rumah pompa folder Kamal.

    “Busa diduga muncul akibat Kali Kamal tercemar limbah rumah tangga, pergudangan dan pabrik yang berada di sekitar wilayah ini,” kata dia.

    Pantauan di lokasi busa tebal memenuhi Kali Kamal muncul dari pompa air yang berada di ujung Kali Kamal.

    Permukaan air kali menghitam dengan buih yang terbawa arus Kali Kamal dan busa ini juga mengeluarkan aroma menyengat seperti bahan kimia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Wilayah Pesisir Jakarta yang Terancam Banjir Rob pada Pertengahan Januari 2025

    Daftar Wilayah Pesisir Jakarta yang Terancam Banjir Rob pada Pertengahan Januari 2025

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan status waspada banjir rob di kawasan pesisir Jakarta hingga 17 Januari 2025 nanti.

    Banjir rob ini berpotensi terjadi karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Purnama.

    “Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan resminya. 

     

    Isnawa mengatakan, puncak pasang maksimum diprediksi terjadi pada pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Oleh karena itu, warga wilayah pesisir utara Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak banjir rob.

    “Masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” lanjut Isnawa.

    Daftar wilayah Jakarta yang terancam banjir rob

    Melansir dari akun instagram @bpbddkijakarta, berikut ini sebaran lokasi wilayah pesisir Jakarta yang berpotensi terjadi banjir rob:

    – Kamal Muara
    – Kapuk Muara
    – Penjaringan
    – Pluit
    – Ancol
    – Kamal
    – Marunda
    – Cilincing
    – Kalibaru
    – Muara Angke
    – Kepulauan Seribu.

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan status waspada banjir rob di kawasan pesisir Jakarta hingga 17 Januari 2025 nanti.
     
    Banjir rob ini berpotensi terjadi karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Purnama.

    “Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan resminya. 
     
     

    Isnawa mengatakan, puncak pasang maksimum diprediksi terjadi pada pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Oleh karena itu, warga wilayah pesisir utara Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak banjir rob.

    “Masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” lanjut Isnawa.

    Daftar wilayah Jakarta yang terancam banjir rob

    Melansir dari akun instagram @bpbddkijakarta, berikut ini sebaran lokasi wilayah pesisir Jakarta yang berpotensi terjadi banjir rob:

    – Kamal Muara
    – Kapuk Muara
    – Penjaringan
    – Pluit
    – Ancol
    – Kamal
    – Marunda
    – Cilincing
    – Kalibaru
    – Muara Angke
    – Kepulauan Seribu.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Mantan Ketua PN Surabaya Terima 43.000 Dolar Singapura untuk Vonis Bebas Ronald Tannur – Page 3

    Mantan Ketua PN Surabaya Terima 43.000 Dolar Singapura untuk Vonis Bebas Ronald Tannur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap penerimaan dana suap mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Rudi Suparmono (RS) untuk pengurusan vonis bebas perkara Gregorius Ronald Tannur, sebesar 43.000 dolar Singapura (SGD).

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Abdul Qohar menyampaikan, awalnya ada dana sebesar 20.000 SGD yang disiapkan tersangka Lisa Rachmat (LR) selaku kuasa hukum Ronald Tannur lewat tersangka hakim Erintuah Damanik (ED), yang diketahui belum diserahkan kepada Rudi Suparmono.

    Namun ternyata, tersangka Lisa Rachmat telah menyerahkan uang sebesar 43.000 SGD kepada Rudi Suparmono.

    “Dalam pembagian tersebut diduga RS yang saat itu telah pindah tugas menjadi Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mendapat bagian 20.000 (SGD) ya, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat diduga mendapatkan bagian 20.000 dolar Singapura melalui tersangka ED, dan yang langsung diberikan oleh Lisa sebesar 43.000 dolar Singapura,” tutur Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).

    Terungkap Lewat Amplop Putih

    Hal itu pun terkonfirmasi saat melakukan penggeledahan di kediaman tersangka Lisa Rachmat, tepatnya di Kelurahan Penjaringan Sari, Kecamatan Rumput, Kota Surabaya.

    “Ditemukan amplop putih yang salah satu tulisannya mengatakan, ‘Diambil 43.000 dolar Singapura kepada Pak RS PN Surabaya milih hakim’,” jelas dia.

    “Uang tersebut diduga keras diberikan oleh tersangka LR kepada RS untuk memilih majelis hakim yang menangani perkara Ronald Tannur,” sambungnya.

    Adapun selama perkara Gregorius Ronald Tannur berproses sampai dengan putusan di Pengadilan Negeri Surabaya, tersangka Meirizka Widjaja (MW) selaku ibu dari Ronald Tannur telah menyerahkan sejumlah uang kepada tersangka Lisa Rachmat dengan totalnya Rp1,5 miliar secara bertahap.

    “Selain itu, LR juga menangani terlebih dahulu sebagai biaya putusan perkara tersebut sampai dengan putusan Pengadilan Negeri Surabaya sekitar Rp2 miliar, sehingga seluruhnya berjumlah sekitar Rp3,5 miliar,” kata Qohar menandaskan.

     

  • Banjir rob tak lumpuhkan aktivitas warga Muara Angke

    Banjir rob tak lumpuhkan aktivitas warga Muara Angke

    Jakarta (ANTARA) –

    Banjir rob atau banjir pesisir di Muara Angke Pluit Penjaringan Jakarta Utara tak melumpuhkan aktivitas warga di kawasan itu.

    “Banjir di kawasan Muara Angke terjadi sejak Kamis (9/1) lalu di sejumlah RT di RW 22 Kelurahan Pluit, tapi genangan rob itu tidak sampai melumpuhkan aktivitas warga,” kata Kepala Satuan Tugas Jakarta Utara BPBD DKI Jakarta, Aries Trisna Putra di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, fenomena rob memasuki permukiman warga biasa terjadi mulai sekitar pukul 06.00 WIB dan ketinggian air terus bertambah hingga puncaknya berada di kisaran 60 sentimeter pada titik terdalam jelang siang hari.

    Kemudian, air berangsur surut pada siang dan biasanya benar-benar tuntas sore menjelang malam. Selama hampir sepekan ini, fenomena rob paling cepat surut sekitar pukul 16.00 WIB dan esoknya kembali berulang.

    Ia mengatakan selama kondisi genangan rob, pihaknya menyiagakan lima personel di lokasi dan melakukan pemantauan perkembangan genangan.

    “Kami juga telah menurunkan dua unit perahu karet untuk membantu warga yang ingin beraktivitas keluar masuk permukiman melintasi area genangan,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kenaikan tinggi muka air laut yang memicu kondisi genangan rob itu masih akan terjadi hingga 17 Januari mendatang.

    Ia mengatakan ketinggian genangan rob di permukiman warga diperkirakan tidak akan meningkat signifikan bila tidak dibarengi oleh kondisi hujan deras dalam waktu lama.

    Ia mengaku sejak Desember 2023 telah berkoordinasi dengan jajaran terkait seperti TNI, Kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan langkah tanggap bencana.

    Pihaknya pun telah menyiapkan skema evakuasi sebagai opsi terburuk.

    “Sejauh ini ketinggian genangan di kisaran 60 sentimeter dan warga masih tetap aktivitas seperti biasa,” tegasnya.

    Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Rizqon Hermawan mengaku siaga menyiapkan bantuan logistik dan natura bagi warga bila dibutuhkan.

    Namun, sejak kembali terjadi genangan rob mulai Kamis (9/1) lalu, pihaknya belum menerima permintaan bantuan bagi warga terdampak rob di kawasan Muara Angke.

    “Prinsipnya kami siap mendistribusikan bantuan bila dibutuhkan. Kalau ada permintaan segera akan kami tindaklanjuti,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiga RT di Pluit terendam banjir rob hingga 50 cm

    Tiga RT di Pluit terendam banjir rob hingga 50 cm

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan tiga RT di kawasan Pluit Penjaringan Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir dengan ketinggian air hingga 50 sentimeter (cm).

    “Info genangan air hingga pukul 14.00 WIB, air merendam tiga RT di Pluit dengan ketinggian 10 sentimeter hingga 50 sentimeter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu tiga RT di Kelurahan Marunda Cilincing Jakarta Utara yang tadinya juga terdampak banjir rob, hingga pukul 14.00 WIB air sudah surut.

    “Sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir rob ini,” kata dia.

    Ia mengatakan selain kawasan permukiman, ada dua jalan yang juga terdampak banjir rob yakni Jalan Kapuk Muara Penjaringan dengan ketinggian air 10 cm.

    Kemudian Jalan Pegangsaan Dua Depan Greenhill, Kelapa Gading Jakarta Utara dengan ketinggian air setinggi 15 cm.

    “Sementara banjir di Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) saat ini sudah surut,” kata dia .

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” katanya.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir dari tanggal 9 hingga 17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu, pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin (13/1) pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di DKI Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 17 Januari, Ini Lokasinya – Halaman all

    Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 17 Januari, Ini Lokasinya – Halaman all

    Laporan Reporter Wartakotalive, Fitriyandi Al Fajri

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta meminta warga yang bermukim di wilayah pesisir agar waspada terhadap banjir air pasang laut atau banjir rob.

    Ancaman ini diperkirakan akan berlangsung dari Kamis (9/1/2025) sampai Jumat (17/1/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, fenomena ini terjadi karena adanya fase bulan purnama, sehingga air pasang laut diprediksi akan terjadi secara maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Hal ini sebagaimana informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (rob).

    “Puncak pasang Maksimum pada pukul 08.00 sampai 12.00 WIB,” ujar Isnawa dalam keterangannya, Selasa(14/1/2025).

    Isnawa mengatakan, wilayah pesisir utara Jakarta yang dimaksud seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke dan Kepulauan Seribu.

    Mereka diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir (rob).

    Isnawa menambahkan, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” pungkasnya.

  • 26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Nama-namanya

    26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Nama-namanya

    loading…

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menunjuk 26 perwira menengah untuk bertugas di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menunjuk 26 perwira menengah (pamen) untuk bertugas di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Mereka merupakan bagian dari 992 perwira yang masuk dalam daftar mutasi pada awal Januari 2025.

    Mutasi para perwira tersebut tertuang dalam tiga Surat Telegram Nomor ST/9/I/KEP./2025, ST/10/I/KEP./2025, ST/11/I/KEP./2025 tertanggal 10 Januari 2025.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia mengatakan, rotasi bagian dari penyegaran organisasi. “Benar, rotasi dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” katanya dikutip Selasa (14/1/2025).

    Berikut ini nama-nama perwira yang bakal menduduki jabatan baru di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya:

    1. Kompol Anak Agung Putra Dwipayana, dari Kanit Reskrim Polsek Penjaringan dimutasi menjadi Kanit I Bagwassidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    2. Kompol Muhamad Iridenta Tania, dari Kanit 3 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    3. Kompol Andhika Aris Prasetya Kage, dari Kanit 1 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    4. Kompol Rudi Priyosantoso, dari Kanit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya

    5. Kompol Erwin Satrio Wilogo, dari Pama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dimutasi menjadi Analis Kebijakan Pertama Ditreskrimsus Polda Metro Jaya