kab/kota: Penjaringan

  • Kompor Ditinggal Pas Masak Makanan Buka Puasa, Akhirnya Meledak dan Hanguskan Bengkel di Penjaringan

    Kompor Ditinggal Pas Masak Makanan Buka Puasa, Akhirnya Meledak dan Hanguskan Bengkel di Penjaringan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Kebakaran melanda sebuah bengkel motor sekaligus rumah tinggal dua lantai di Jalan Fajar Aladin, RT 02 RW 06, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (22/3/2025).

    Kebakaran terjadi menjelang waktu berbuka puasa, dipicu ledakan kompor gas dari warung makan dekat bengkel itu.

    Dalam video amatir yang beredar, terlihat api dengan cepat membakar dan menghanguskan bangunan tersebut

    Warga sekitar pun panik dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

    Namun, karena banyaknya bahan mudah terbakar, api pun sulit dipadamkan.

    Menurut keterangan warga setempat, Yudi, api pertama kali terlihat dari lantai dua bengkel yang dijadikan tempat tinggal oleh pemiliknya .

    “Asal mulanya nggak tahu dari apa, ini bengkel motor. Kan udah sore, buka mah buka tapi udah nggak ada orangnya. Asal api dari atas, atas ruangan kamar-kamar,” kata Yudi.

    Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Jasmat menyebutkan, bangunan yang terbakar merupakan bengkel yang juga difungsikan sebagai tempat tinggal dengan jumlah penghuni tiga KK.

    Bangunan yang terbakar termasuk semi permanen, dengan material kayu yang menyulitkan upaya pemadaman.

    “Bangunan dua lantai semi permanen, daknya dari kayu. Itu yang bikin proses pemadaman agak rumit karena kayu mudah terbakar dan membuat penjalaran api lebih cepat,” ujar Jasmat.

    Jasmat mengatakan, api diduga berasal dari warung yang berada di sebelah bangunan bengkel.

    Saat itu, pemilik warung sedang memasak untuk persiapan buka puasa, namun meninggalkan kompor yang menyala hingga memicu ledakan dan api membesar.

    “Informasinya memang sedang memasak untuk, kompor ditinggal oleh pemilik warung dan menyebabkan kebakaran,” katanya.

    Adapun sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dengan 35 personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.

    Api yang berkobar sejak pukul 17.58 WIB akhirnya dapat dipadamkan total pada pukul 19.18 WIB.

    Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material mencapai sekitar Rp 200 juta.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Kriminal kemarin, tangkap jambret hingga ungkap penggelapan di sekolah

    Kriminal kemarin, tangkap jambret hingga ungkap penggelapan di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Berita kriminal di kanal Metro ANTARA pada Kamis (20/3/2025), yang masih menarik dibaca Jumat hari ini antara lain polisi tangkap empat jambret di Muara Karang hingga polisi mengungkap penggelapan dana sekolah hingga ratusan juta rupiah di Bekasi, Jabar.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tangkap empat jambret di Muara Karang

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap empat penjambret dan penadah barang hasil curian milik korban berinisial DCP di Jalan Muara Karang Raya, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (16/3) pagi.

    “Kami menangkap dua penjambret berinisial GP dan A serta dua penadah berinisial PM dan FE,” kata Kapolsek Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi ungkap penggelapan dana sekolah hingga ratusan juta di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Bekasi mengungkap kasus dugaan tindak pidana penggelapan dana sekolah yang merugikan Yayasan Daarun Nadwah Cikarang hingga mencapai Rp651.732.500.

    “Kasus ini melibatkan dua tersangka, yakni Alwi Alatas (Kepala Sekolah SDIT Atssurayya) dan Holisoh Nurul Hilda (Bendahara Sekolah),” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Mustofa dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Polisi tindak ormas minta THR ke pengusaha di Pelabuhan Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok bakal menindak tegas para oknum dari organisasi kemasyarakatan (ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR) ke pengusaha di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Aksi pemaksaan tersebut merupakan tindak pidana dan bisa diproses secara hukum,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Polisi ungkap kasus minyak goreng yang kemasannya diubah ke MinyaKita

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kasus minyak goreng merek Guldap yang kemasannya diubah menjadi merek MinyaKita di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

    “Jadi, isi yang ada dalam minyak Guldap ini diganti atau transisi kemasan botolnya ke minyak goreng MinyaKita,” kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Delapan orang terkait penjambretan warga Prancis ditangkap polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap delapan orang terkait penjambretan terhadap warga Prancis Parent Marion Marie bersama anaknya saat memotret di Tanggul Pos 6 Pelabuhan Kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Rabu (5/3).

    “Total ada delapan pelaku yang kami tangkap, terakhir yang menjadi DPO (daftar pencarian orang) sudah ditangkap di Bekasi,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Tobing di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tangkap empat jambret di Muara Karang

    Polisi tangkap empat jambret di Muara Karang

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap empat penjambret dan penadah barang hasil curian milik korban berinisial DCP di Jalan Muara Karang Raya, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (16/3) pagi.

    “Kami menangkap dua penjambret berinisial GP dan A serta dua penadah berinisial PM dan FE,” kata Kapolsek Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Kamis.

    Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Polres Metro Jakarta Utara menangkap para pelaku pada Senin (17/3) di sejumlah lokasi di Jakarta Utara.

    Pelaku GP berperan sebagai joki yang membawa sepeda motor dan pelaku A yang berperan merampas barang korban. Sedangkan pelaku PM berperan sebagai perantara penjualan handphone hasil curian dan FE merupakan penadah.

    Menurut dia, kejadian ini bermula saat korban tengah berhenti untuk membeli makanan bersama keluarganya di Jalan Muara Karang.

    Ketika sedang menyeberang, tiba-tiba dua orang laki-laki dengan jaket hitam menggunakan sepeda motor tanpa pelat nomor langsung merampas tas yang dibawa korban.

    “Tas tersebut berisi dua unit telepon seluler dan dompet milik korban,” kata dia.

    Lalu korban sempat berteriak dan mengejar tapi pelaku berhasil melarikan diri dan korban mengalami kerugian sekitar Rp35 juta.

    Korban melapor ke Polsek Metro Penjaringan dan tim langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan empat orang yang terlibat dalam aksi tersebut di wilayah Muara Baru, Penjaringan.

    Dari tangan pelaku, petugas menyita dua telepon seluler milik korban, dua unit sepeda motor serta lima telepon genggam, pisau kecil, uang tunai Rp1,3 juta dan dompet.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui para pelaku juga pernah melakukan aksi serupa di wilayah Penjaringan seperti mencuri telepon seluler di Jalan Muara Karang Raya dan dijual ke penadah berinisial U seharga Rp2 juta pada Maret 2025.

    Kemudian pada bulan Februari 2025, para pelaku juga mencuri telepon seluler (ponsel) dijual kepada U seharga Rp2 juta.

    Saat ini seluruh pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Metro Penjaringan guna proses penyidikan lebih lanjut.

    Kapolsek Metro Penjaringan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan segera melaporkan kejadian serupa ke kantor polisi terdekat.

    “Kepedulian masyarakat sangat membantu dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pordasi Jakarta Rampung Gelar Rakerprov, Charles Honoris Maju Sebagai Calon Ketua Umum – Halaman all

    Pordasi Jakarta Rampung Gelar Rakerprov, Charles Honoris Maju Sebagai Calon Ketua Umum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) Daerah Khusus Jakarta menggelar rapat provinsi Daerah Khusus Jakarta di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    Dalam rapat tersebut diikuti oleh 18 anggota dari 25 jumlah anggota lama Pordasi Jakarta.

    Beberapa poin penting dihasilkan dalam rapat kerja tersebut antara lain terkait penerimaan anggota baru, membentuk tim penjaringan untuk pencalonan ketua baru, dan menentukan musyawarah provinsi. Hal itu diungkapkan oleh ketua panitia Raker, Bambang Hariyanto.

    “Di dalam sidang, diputuskan penetapan anggota baru. Kemudian membentuk tim penjaringan, lalu ditentukan Musprov digelar pada 16 April 2025,” ujar Bagus.

    Charles Honoris Maju Sebagai Calon Ketua Umum

    Bagus menuturkan, saat ini sudah ada seorang calon ketua umum yang mengantarkan pra persyaratan yakni Charles Honoris.

    Di tempat yang sama, Charles Honoris mengungkapkan alasan maju sebagai ketua Pordasi Jakarta. 

    Dikatakannya, jika nanti diberi kesempatan untuk memimpin Pordasi Jakarta, ia ingin membuat olahraga berkuda lebih bergairah lagi dan dinikmati secara luar oleh masyarakat Jakarta.

    “Jadi hari ini saya datang menyerahkan berkas yang dibutuhkan untuk prasyarat menjadi ketua Pordasi Jakarta, dan senang sekali disambut Pemprov dan yang hadir di rapat kerja ini, Ke depan kami ingin bergotong royong membangun Pordasi Jakarta, yang yang bisa bermanfaat untuk seluruh ekosistem olahraga berkuda di Jakarta,” tutur Charles.

    “Jika saya diizinkan saya menjadi ketua Pordasi Jakarta, ada program baru yang bisa membawa lebih banyak prestasi, manfaat untuk atlet, pelatih dan pemilik kuda,” tambah Charles.

    Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu melihat ada banyak potensi yang bisa dikembangkan pada olahraga berkuda di Jakarta.

    “Memang potensinya besar tapi belum semuanya digali, dan saya punya keyakinan kalau kita kelola dengan baik dan benar, masyarakat Jakarta akan lebih banyak minat partisipasi untuk nonton olahraga ini,” ucapnya.

    Karena, tidak dipungkiri oleh Charles, olahraga berkuda sangat menarik untuk dinikmati. Dan dirinya berharap akan kemajuan olahraga berkuda seperti halnya di Eropa sana.

    “Kalau kita mengacu pada negara olahraga berkuda yang sudah maju di Eropa, yang menonton kan banyak sekali, sangat bisa dinikmati oleh publik, dan kalau kita bisa kelola dengan baik, saya yakin masyarakat Jakarta akan bisa menikmati. dan saya berharap untuk memberikan hiburan pada masyarakat Jakarta,” tuturnya.

  • Sulitnya Berantas Prostitusi di Gang Royal, Lurah Pekojan sampai Angkat Tangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Sulitnya Berantas Prostitusi di Gang Royal, Lurah Pekojan sampai Angkat Tangan Megapolitan 18 Maret 2025

    Sulitnya Berantas Prostitusi di Gang Royal, Lurah Pekojan sampai Angkat Tangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Praktik prostitusi di
    Gang Royal
    , Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, terus menemukan cara untuk “hidup” kembali meskipun telah beberapa kali ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
    Seolah memiliki daya resistansi yang kuat, praktik prostitusi di Gang Royal kembali hidup setelah diluluhlantakkan pada 2023 oleh Pemkot Jakarta Barat. Bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang rel kereta api itu dihancurkan, tetapi tidak dengan upaya mereka untuk kembali.
    Dua bulan berselang setelah bangunannya dihancurkan, praktik prostitusi itu kembali digelar di tempat yang sama. Warga pun gelisah karena Gang Royal selalu berhasil mengakali upaya Pemerintah Kota (Pemkot) dalam menertibkan mereka.
    Lurah Pekojan Syaiful Fuad mengaku tidak bisa berbuat banyak soal praktik prostitusi yang terus berjalan di Gang Royal.
    Ia menyatakan, Kelurahan hanya dapat mengimbau para pekerja prostitusi untuk tidak melakukan aktivitas tersebut di kawasan permukiman.
    “Karena kami juga enggak bisa berbuat terlalu banyak ya, akhirnya kami hanya bisa mengimbau
    aja gitu
    . Nah, imbauan itu sudah sering kami sampaikan, akhirnya dia tumbuh lagi,” kata Syaiful, Senin (17/3/2025).
    Syaiful menjelaskan, pada 2023 penertiban di Gang Royal sempat dilakukan, tetapi tidak bertahan lama.
    Pihak kelurahan pernah memberikan rekomendasi pembangunan taman kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memiliki tanah di lokasi tersebut.
    Namun, rencana itu ditolak karena alasan keselamatan penumpang kereta api. Dua bulan setelah penolakan itu, praktik prostitusi kembali marak.
    “Karena itu kan aset PT Kereta Api, karena dulu pernah diajuin juga untuk ditanami pohon, enggak boleh karena khawatir tidak sembarangan pohon yang bisa ditanam di situ,” ujar Syaiful.
    Merasa muak dengan praktik prostitusi yang marak, warga Pekojan sepakat untuk menutup Gang Royal dan membongkar bangunan-bangunan yang dijadikan tempat prostitusi.
    Kemuakan warga memanfaatkan momen penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP beberapa hari yang lalu.
    Syaiful menyebutkan, kesepakatan itu didapatkan setelah pihak kelurahan menggelar rapat internal bersama delapan unsur masyarakat di Pekojan.
    “Kalau dari warga secara umum minta dibongkar. Dan dari delapan yang kita undang (rapat), enam menyatakan oke setuju dibongkar,” kata Syaiful.
    Terdapat dua unsur masyarakat yang meminta untuk rencana pembongkaran itu ditunda.
    Akan tetapi, Syaiful mengatakan bahwa kesepakatan telah diambil melalui persetujuan keenam unsur masyarakat itu.
    “Ya yang dua (meminta) ditunda. Kita enggak berani bicara penundaan karena kita bicara objektifitas dalam rapat,” tambah dia.
    Syaiful akhirnya mengirimkan surat hasil rapat itu ke Satpol PP Kecamaran Tambora untuk ditindaklanjuti.
    “Kemarin udah saya kirim suratnya kasih ke Satpol PP Kecamatan,” tambah dia.
    Syaiful mengaku dilema terhadap praktik prostitusi yang masih terjadi di Gang Royal. Sebab, warga sejatinya menolak praktik itu ada di lingkungan pemukiman mereka.
    Akan tetapi, Syaiful mengaku tidak bisa berbuat banyak karena lahan yang ditempati Gang Royal bukan berada di wilayah Pekojan.
    “Ya memang kesulitan kami, satu itu bukan aset kami ya. Jadi enggak bisa seperti Penjaringan ya. Begitu dibongkar,
    clear
    karena aset pemerintah yang dipakai,” kata dia.
    Tanah yang digunakan praktik prostitusi Gang Royal, kata Syaiful, disebut masuk dalam kepemilikan PT KAI. Hal itu yang membuat Kelurahan Pekojan kesulitan untuk melakukan penggusuran di wilayah mereka sendiri.
    Adapun Kelurahan Pekojan sempat berencana menanami kawasan Gang Royal dengan pepohonan, dengan harapan tidak lagi ada praktik serupa terjadi pada 2023. Akan tetapi, rencana itu urung dijalankan karena dapat mengganggu lalu lintas kereta.
    “Kalau itu kan aset PT Kereta Api, jadi kita mau apakan gitu? Kita mau
    tanemin
    enggak boleh karena takut mengganggu struktur penguatan rel. Makanya dilema ya,” tambah dia.
    Syaiful mengaku bahwa warga juga merasa kebingungan harus melaporkan praktik prostitusi tersebut kepada siapa.
    Pasalnya, warga juga merasa terganggu dengan adanya praktik prostitusi di pemukiman mereka.
    “Warga itu mau menyampaikan dia bingung karena kami pun juga tidak bisa melaksanakan (menggusur) serta merta karena di sana kan aset PT KAI ya,” tutup dia.
    Seorang warga Tambora, Jakarta Barat, yang enggan disebutkan namanya, pasrah terhadap rencana penggusuran tempat prostitusi Gang Royal.
    Warga itu mengaku, tempat prostitusi itu sempat digusur pada 2023 lalu, tetapi langsung dibangun kembali dua bulan setelahnya. Hal itu yang membuat kini dirinya pasrah terhadap rencana penggusuran.
    “Ya kan kalau dibongkar juga enggak ada efeknya. Makanya kita ngikutin aja terserah. Terserah mereka aja, kalau dibongkar boleh, kalau enggak dibongkar terserah,” kata dia saat ditemui, Kamis (13/3/2025).
    Dia mengaku, tidak bisa berbuat banyak hal lantaran hanya sebagai warga biasa. Selain itu, dia juga takut jika bersuara terlalu keras terhadap praktik prostitusi di dekat tempat tinggalnya karena dihadapkan oleh preman yang menjaga kawasan itu.
    “Tergantung pemerintahnya serius atau engga. Kalau warga mah enggak bisa apa-apa. Kalau pemerintah minta dibongkar ya dibongkar. Kalau warga urusannya preman, susah,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sulitnya Berantas Prostitusi di Gang Royal, Lurah Pekojan sampai Angkat Tangan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar Megapolitan 17 Maret 2025

    Prostitusi Gang Royal Hidup Lagi, Warga Terganggu tapi Tak Bisa asal Bongkar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Syaiful Fuad, Lurah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat mengaku dilema menghadapi praktik prostitusi yang terus berulang di
    Gang Royal
    , Pekojan. 
    Menurut dia, warga sedianya menolak praktik yang terjadi di lingkungan permukiman mereka itu. Namun, kata Syaiful, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena lahan yang dipakai sebagai tempat prostitusi bukan milik pemerintah. 
    “Ya memang kesulitan kami, satu itu bukan aset kami ya. Jadi enggak bisa seperti Penjaringan ya. Begitu dibongkar,
    clear
    karena aset pemerintah yang dipakai,” kata Syaiful saat dihubungi, Senin (17/3/2025).
    Lahan di tepi rel yang digunakan sebagai praktik
    prostitusi Gang Royal
    merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal itu menyebabkan perangkat Kelurahan Pekojan kesulitan menggusur praktik prostitusi di wilayah itu. 
    Adapun pada 2023 lalu, Kelurahan Pekojan sempat berencana menanami wilayah Gang Royal dengan pepohonan dengan harapan tidak ada lagi praktik prostitusi.
    Akan tetapi, rencana itu urung dilakukan karena pepohonan dapat mengganggu lalu lintas kereta.
    “Kalau itu kan aset PT Kereta Api, jadi kita mau apakan gitu? Kita mau tanami dia enggak boleh karena takut mengganggu struktur penguatan rel. Makanya dilema ya,” tambah dia.
    Syaiful menambahkan, warga kerap kali kebingungan harus melaporkan praktik prostitusi tersebut kepada siapa. Padahal, warga sejak lama merasa terganggu dengan praktik prostitusi ini.
    “Warga itu mau menyampaikan dia bingung karena kami pun juga tidak bisa melaksanakan (menggusur) serta merta karena di sana kan aset PT KAI ya,” tutup dia.
    Adapun praktik prostitusi di kawasan Gang Royal, Jakarta Barat, kembali marak meskipun telah beberapa kali ditertibkan oleh aparat.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama kembalinya praktik ini.
    “Kebanyakan karena faktor ekonomi,” ungkap Satriadi saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3/2025).
    Pada Selasa (11/3/2025) malam, Satpol PP Jakarta menggelar razia di Gang Royal dan menangkap 14 wanita yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).
    Ke-14 wanita tersebut diamankan di dua lokasi berbeda, yaitu 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal, dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing.
    “Ada 11 wanita di Jalan Gedong Panjang, Kawasan Royal dan tiga wanita di Jalan TB Angke Pesing, total ada 14 wanita,” jelas Satriadi.
    Namun, Satriadi belum dapat memberikan informasi terkait asal daerah para wanita yang terjaring dalam razia dan sudah berapa lama praktik prostitusi yang kembali beroperasi di kawasan tersebut.
    “Belum ada info,” tambahnya.
    Gang Royal telah lama dikenal sebagai lokasi prostitusi yang berulang kali ditertibkan.
    Pada September 2023, Satpol PP Jakarta menertibkan sekitar 150 bangunan liar yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
    Saat itu, Kepala Satpol PP Jakarta yang dijabat oleh Arifin menyatakan bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
    “Hari ini kami lakukan penertiban bangunan liar di kawasan Royal yang masuk area milik PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Arifin dalam keterangannya pada Rabu (20/9/2023).
    Arifin menambahkan, para pemilik bangunan tersebut tidak akan mendapatkan tempat relokasi karena bangunan itu digunakan sebagai tempat usaha ilegal berupa kafe yang menyediakan perempuan malam.
    “Tidak ada relokasi karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan perempuan malam dan masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,” lanjut Arifin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Maling Bengkel Kapal di Penjaringan Ditangkap, Barang Berharga Rp80 Juta Dijual Kiloan Rp800 Ribu

    3 Maling Bengkel Kapal di Penjaringan Ditangkap, Barang Berharga Rp80 Juta Dijual Kiloan Rp800 Ribu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Tiga pelaku pencurian peralatan bengkel kapal di Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara ditangkap polisi.

    Ketiga pelaku sebelumnya terekam CCTV menggasak peralatan kapal senilai Rp 80 juta pada Selasa (25/2/2025).

    Sesaat setelah beraksi, ketiga pelaku yang berinisial J (34), A (17), dan A (17) menjual barang curiannya ke pengepul besi bekas.

    Harga beberapa barang yang mencapai puluhan juta itu akhirnya hanya dihargai sesuai berat kilogramnya, di mana para pelaku menerima total sekitar Rp 800.000 dari pengepul.

    Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, ketiga pelaku ditangkap pada Selasa (11/3/2025), dua pekan setelah melakukan aksinya.

    Ketiga pelaku ditangkap dari kediamannya di permukiman padat penduduk wilayah Muara Baru.

    “Jadi pencurian peralatan kapal ini terjadi pada tanggal 25 Februari. Yang dicuri itu tabung gas, kompresor, sama mesin bor, kerugiannya mencapai Rp 80 juta,” kata Arief, Minggu (16/3/2025).

    Penangkapan terhadap ketiga pelaku dilakukan tim Resmob Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan di bawah pimpinan AKP Muhaiyin Ikhsan.

    Kepada polisi, para pelaku mengungkapkan mereka telah menjual barang-barang curiannya itu ke pengepul besi bekas.

    “Kalau hasilnya, dijualnya mereka di wilayah penjaringan, di wilayah tukang gini ya, apa namanya, kiloan besi. Jadi memang harganya jauh nih. Dari yang valuasinya Rp 80 juta, mereka hanya bisa menjual sekitar Rp 800 ribuan,” kata Arief.

    Ketiga pelaku kini sudah ditahan di Mapolsek Metro Penjaringan dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    Mereka terancam 7 tahun penjara.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tiga pencuri di bengkel kapal di Penjaringan telah diringkus

    Tiga pencuri di bengkel kapal di Penjaringan telah diringkus

    Total kerugian dari barang yang dicuri ditaksir Rp80 juta

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap tiga pelaku pencurian di bengkel kapal Buhori di Rusun Muara Baru Blok XI Penjaringan, Jakarta Utara.

    Bengkel itu sedang ditinggal pemiliknya mudik ke kampung halaman pada Selasa (25/3) sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Kami menangkap ketiga pelaku berinisial JF, AR dan AL di Penjaringan pada Selasa (11/3) sekitar pukul 22.30 WIB,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, bengkel kapal ini milik korban ER. Akibat pencurian itu, korban kehilangan beberapa logam besi, tiga tabung gas las , kompresor, mesin bor dan alat lainnya

    “Total kerugian dari barang yang dicuri ditaksir Rp80 juta,” kata dia.

    Ia mengatakan setelah terjadi aksi pencurian, korban dan suami melapor ke Polsek Metro Penjaringan. Kemudian tim Reserse Mobile (Resmob) Polsek Metro Penjaringan melakukan penyelidikan atas kasus ini.

    Setelah melakukan pengembangan dan penyelidikan, petugas langsung menemukan keberadaan pelaku pada Selasa (11/3) dan menangkap ketiga pelaku di dua lokasi, yakni Kampung Pojok Muara Baru dan Rusun Muara Baru.

    Setelah dilakukan interogasi, para pelaku mengakui perbuatannya dan mereka menjual hasil kejahatannya di lapak besi Muara Baru.

    Ketiga pelaku dijerat pasal 363 Kitab Hukum Undang Undang Pidana (KUHP) tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan maksimal hukuman sembilan tahun penjara.

    “Selanjutnya pelaku kami amankan ke Mapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara guna pengusutan lebih lanjut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kriminal kemarin, Codeblu periksa hingga modus peredaran narkoba

    Kriminal kemarin, Codeblu periksa hingga modus peredaran narkoba

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada hari Rabu (12/3), mulai dari food vlogger Codeblu diperiksa polisi terkait dugaan pemerasan hingga polisi tangkap dua pengedar narkotika bermodus konsultan spiritual.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Food vlogger Codeblu diperiksa polisi terkait dugaan pemerasan

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian memeriksa pembuat konten video makanan (food vlogger) Codeblu atau William Andersom terkait dengan laporan toko roti atas dugaan pemerasan bermodus ulasan makanan.

    “Benar, yang bersangkutan kami periksa,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    Polisi tangkap dua pengedar narkotika bermodus konsultan spiritual

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap dua pengedar narkotika bermodus sebagai konsultan spiritual dan masih mengejar seorang tersangka lain.

    Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki R. Respati di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa dua orang itu berinisial RR (24) dan TH (21).

    Berita selengkapnya di sini

    Polisi tangkap penjambret kalung emas di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Aparat kepolisian menangkap penjambret kalung emas senilai Rp12 juta di Jalan Pluit Karang Timur, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/1).

    “Pelaku ditangkap pada hari Senin (10/3) sekitar pukul 02.00 WIB di sebuah hotel, Mangga Besar, Jakarta Pusat,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Ady Agus Wijaya di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    Kejari Jaksel buru tersangka korupsi pembangunan PJUTS PT SEI

    Jakarta (ANTARA) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan tengah memburu tersangka berinisial SR dalam kasus dugaan korupsi Pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) PT Surya Energi Indotama (SEI).

    “Bahwa telah dilakukan pekerjaan fiktif yang dilakukan oleh BI selaku Dirut PT SEI bersama-sama dengan DS dan SR untuk pengiriman material (PJUTS) untuk 5.542 titik tersebar,” kata Kasipidsus Kejari Jakarta Selatan Suyanto R Sumartdi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    Polda Metro Jaya berhentikan empat anggota dengan tidak hormat

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melaksanakan upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap empat anggotanya karena terbukti melakukan pelanggaran serius.

    “Dengan rasa berat hati bahwa keputusan PTDH ini harus diambil untuk menegakkan disiplin di lingkungan Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto saat memimpin upacara di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perahu Mafia Benih Lobster Terombang-ambing Tanpa Awak di Pulau Seribu , Pelaku Diburu Petugas

    Perahu Mafia Benih Lobster Terombang-ambing Tanpa Awak di Pulau Seribu , Pelaku Diburu Petugas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Perahu tanpa awak ditemukan terombang-ambing di perairan Kepulauan Seribu dalam penangkapan yang dilakukan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada Selasa (11/3/2025) dini hari.

    Perahu itu diduga milik jaringan mafia benih lobster yang kerap menyelundupkan hasil tangkapan ilegal ke luar negeri.

    Saat diamankan, perahu itu ditinggal begitu saja di lautan, namun di dalamnya terdapat koper berisi benih lobster selundupan.

    Kasubdit Penyelenggara Operasi Direktorat Operasi Laut Bakamla, Kolonel David Hastiadi, mengatakan, pihak berwenang terus memburu pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan mafia benih lobster.

    Penyelundupan benih lobster marak terjadi karena tingginya permintaan dari pasar internasional, terutama di negara-negara Asia.

    Perahu tersebut kemudian diduga kuat akan dijemput oleh komplotan yang masih diselidiki itu sebelum akhirnya dikirim ke luar negeri melalui jalur udara.

    “Jadi pada saat nanti kapal itu datang, kemungkinan karena lalu lintas di sini kapal sangat tinggi, ada kemungkinan dia ketika melihat kami bergerak, dia langsung pergi,” kata David, Rabu (12/3/2025).

    Di dalam koper yang ditemukan dari perahu itu berisi 22 kantong plastik yang penuh dengan benih lobster.

    Nominalnya jika dirupiahkan, ungkap David, mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

    “Pada saat kita datangi, perahu itu sedang dalam keadaan bocor. Jadi pada saat kita tarik, dia tenggelam. Ditinggalkan oleh pemiliknya,” jelas David.

    Saat ini, petugas terkait masih memburu jaringan penyelundup yang terlibat dalam kasus ini.

    Para pelaku diperkirakan merupakan bagian dari sindikat perdagangan ilegal yang telah lama beroperasi. 

    “Karena sudah lama kita melaksanakan pemantauan, kita pasti akan menelusuri pemilik kapal ini, kemudian siapa yang membawa benih lobster ini,” pungkas David.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya