Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menegaskan banjir rob di pesisir Jakarta bukan lagi peristiwa musiman, tetapi ancaman serius yang terus meningkat.
“Rob kini bukan hanya peristiwa musiman, tetapi sudah menjadi ancaman yang terus meningkat,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Menurut Kenneth, kawasan pesisir seperti Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong termasuk yang paling rawan terdampak rob.
Warga di wilayah ini setiap tahun menghadapi risiko serupa, mulai dari air laut yang naik secara mendadak, kerusakan rumah,
Dengan begitu, perlunya langkah antisipatif dari Pemprov Jakarta, mulai dari penguatan tanggul pantai hingga memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.
“Saya menekankan perlunya tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga tetap aman dan bisa digunakan,” kata Kenneth.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak saat banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
Ia meminta Pemprov memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat, tepat sasaran, dan bebas dari kepentingan politik.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Penjaringan
-
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata Megapolitan 5 Desember 2025
-
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul Megapolitan 5 Desember 2025
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengatakan Pemprov Jakarta harus segera memperkuat tanggul pantai dan mengoptimalkan langkah antisipatif untuk menghadapi banjir rob di pesisir.
“(Pemprov Jakarta) perlu tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Banjir rob yang terjadi berulang di Jakarta Utara dinilai bukan lagi peristiwa musiman, tetapi telah menjadi ancaman yang meningkat.
Beberapa wilayah, termasuk Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong, menjadi titik paling rawan terdampak.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
“Saya berharap masyarakat tidak lagi menanggung kerugian akibat respons yang lambat dan koordinasi antarinstansi yang lemah,” kata Kenneth.
Ia juga menegaskan, Pemprov harus memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat serta tepat sasaran.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kadis SDA tinjau tiga titik utama sumber rembesan limpasan banjir rob
Jakarta (ANTARA) –
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum meninjau tiga lokasi utama yang mengalami rembesan dan limpasan air laut yang menyebabkan terjadinya banjir rob yang terjadi di Jakarta Utara, Jumat.
“Titik pertama berada di tanggul Muara Baru, yang sejak beberapa hari terakhir mengalami rembesan akibat usia tanggul yang sudah cukup lama,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Kecamatan Penjaringan, Pendi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan di Muara Baru itu bukan genangan tapi rembesan dari balik tanggul. Ada bagian tanggul yang sudah melemah, sehingga air masuk melalui celah-celah kecil.
“Penanganan sementara kami lakukan dengan menyumpal titik yang bocor menggunakan karung pasir,” kata dia.
Hingga saat ini, kata Pendi, sekitar 500 karung pasir telah digunakan untuk menutup bagian yang mengalami kebocoran. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena tim di lapangan masih menemukan titik-titik rembesan lain yang perlu diperkuat.
Kemudian titik kedua yang dikunjungi Kepala Dinas SDA DKI adalah Pelabuhan Muara Baru, khususnya di area Jalan Tuna III yang sempat menjadi viral karena limpasan air dari area dermaga.
Ia menjelaskan bahwa limpasan terjadi karena air keluar dari celah pagar pembatas dermaga yang langsung berbatasan dengan permukaan air laut.
“Tadi kami mendapat instruksi dari bu Kadis untuk memasang tanggul pasir sepanjang pagar yang menjadi jalur keluar air. Panjang pastinya masih dihitung karena area itu cukup luas,” katanya.
Penanganan di lokasi ini menggunakan tanggul pasir sementara mengingat area tersebut berada di bawah kewenangan Pelindo. “Karena wilayahnya Pelindo, jadi untuk pembangunan tanggul permanen tidak bisa langsung kita lakukan. Tanggul pasir dipilih karena fleksibel dan bisa dipindah sesuai kebutuhan penanganan,” ujar Pendi.
Kemudian lokasi ketiga berada di kawasan Pengedokan Mandala Bahari yang juga mengalami limpasan dari area pergudangan yang berbatasan langsung dengan air laut.
Menurut dia, kondisi di Mandala Bahari cukup kompleks karena terdapat bangunan-bangunan warga yang berdiri sangat dekat dengan garis air.
Ia mengatakan di Mandala Bahari sebenarnya sisi tanggul yang permanen sudah aman tapi ada satu titik yang berada di kawasan pergudangan dan rumah-rumah warga.
“Limpasan terjadi dari area itu, dan karena status bangunannya belum jelas, koordinasi harus dilakukan lebih hati-hati,” ucapnya.
Pendi menuturkan bahwa rencana membuat tanggul di sisi depan area permukiman sempat tertunda karena mendapat penolakan warga.
“Dulu saat mau di tanggul di depannya, kami sempat didemo. Karena itu sekarang kami tidak memaksakan. Tapi akibatnya air kembali masuk ke jalan,” katanya.
Pendi menambahkan seluruh penanganan di tiga titik ini masih bersifat darurat sambil menunggu koordinasi lanjutan dengan Pelindo dan pihak terkait lainnya.
“Satgas SDA masih bekerja di lapangan, dan koordinasi terus dilakukan. Untuk lokasi kedua saja, jumlah karung pasir yang dibutuhkan kemungkinan sangat banyak, tapi kami masih menunggu kepastian panjang area yang harus di tanggul,” ujarnya.
Dia memastikan bahwa semua langkah darurat terus dilakukan untuk mengurangi dampak rob di wilayah pesisir Jakarta Utara.
“Kami upayakan penanganan cepat di seluruh titik yang mengalami rembesan dan limpasan. Koordinasi lintas pihak sangat penting agar penanganan berjalan efektif,” kata Pendi.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Satu RT masih terendam banjir rob di Penjaringan pada Jumat sore
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara mencatat satu RT di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan masih terendam banjir rob hingga Jumat sore.
“Hingga pukul 14.59 WIB, RT 002/RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan masih terendam banjir rob dengan ketinggian air 5-10 sentimeter (cm),” kata Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Utara Vitus Dwi Indarto di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pada Jumat pagi ada tiga RT yang masih terdampak banjir rob, yakni RT 002 dengan ketinggian air 30 cm, RT 005 dengan ketinggian air 3-10 cm dan RT 010 yang terendam banjir setinggi 30 cm.
Kemudian, pada siang hari banjir rob berangsur surut di tiga RT tersebut. Ketinggian air di RT 002 setinggi 10-15 cm, RT 005 setinggi 5 cm dan RT 010 tidak ada genangan air.
Namun, pada sore hari sekitar pukul 14.59 WIB RT 002 masih terendam banjir setinggi 5-10 cm.
Menurut Vitus, personel terus disiagakan BPBD meninjau lokasi terdampak rob dan memastikan situasi aman dan terkendali. “Akses jalan masih dapat dilalui kendaraan dan banjir ini menyebabkan aktifitas warga terkendala rob,” katanya.
Sementara itu di banjir rob yang sempat terjadi di Marunda Pulo RT 01, 02, 03 RW 07 Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing sudah mulai surut pada Jumat sore.
Menurut dia, banjir rob sempat naik di RT 01/RW 07 pukul 12.30 WIB dengan ketinggian air mencapai 10 cm, kemudian di RT 02/RW 07 ketinggian banjir mencapai 40 sentimeter pukul 10.30 WIB.
“Namun, hingga pukul 14.46 WIB seluruh RT di RW 07 sudah surut,” ujar Vitus.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (Rob) yang diprediksi terjadi pada 1 Desember hingga 10 Desember 2025.
Kondisi ini dipicu fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Hal tersebut menyebabkan kenaikan tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Jumat pagi pukul 08.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bareskrim bagi-bagi sembako untuk warga kolong Tol Penjaringan Jakut
Jakarta (ANTARA) – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga yang tinggal di kolong Tol Pulau Sambu, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penyaluran bantuan melalui kegiatan bakti sosial (baksos) itu untuk membantu masyarakat warga RT 01/RW 10 memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen kepolisian dalam mendekatkan diri kepada masyarakat,” kata perwakilan Kabareskrim Polri Kompol Seta Jaladrianta di Jakarta, Kamis.
Dia memohon doa dari masyarakat agar Polri dapat terus melayani dan mengayomi secara optimal. “Reserse Presisi siap melayani dengan baik,” kata dia.
Sedangkan Ipda Farida menyatakan, bakti sosial ini digelar memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Reserse ke-78 dengan tema “Reserse Presisi Siap Melayani”.
Ia menegaskan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian Polri sekaligus momentum untuk memperkuat hubungan antara aparat Kepolisian dan masyarakat.
“Kami berharap tali asih ini dapat bermanfaat bagi warga dan semoga jajaran reserse dapat terus memberikan pelayanan terbaik secara profesional dan maksimal, sesuai semangat Presisi,” kata dia.
Perwakilan warga RT 01, Ayu mengapresiasi Kepolisian atas kepedulian mereka terhadap warga. “Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat sekitar,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kepulauan Seribu antisipasi banjir rob di kawasan wisata
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, melakukan mitigasi di sepuluh pulau yang berpenduduk untuk mengantisipasi banjir rob, terutama di kawasan wisata.
“Memasuki libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Sudin SDA juga telah menyiapkan beberapa langkah mitigasi banjir rob,” kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Mustajab di Jakarta, Kamis.
Pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan rob, menyiapkan pompa alkon dan pompa apung di seluruh pulau berpenduduk. Selain itu serta menyiapkan petugas untuk mencegah terjadinya genangan, khususnya saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Suku Dinas (Sudin) SDA Kepulauan Seribu juga terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
“Kendaraan operasional seperti gerobak motor dan pompa sudah dalam kondisi siap seluruhnya,” kata dia.
Sudin SDA Kepulauan Seribu juga melakukan pemantauan secara rutin serta menyiapkan 166 Satgas SDA yang akan dikerahkan dan disebar di sepuluh pulau berpenduduk untuk memperkuat kesiapsiagaan.
“Kami memastikan seluruh pompa, alat berat dan kendaraan operasional dalam kondisi siap siaga untuk menghadapi kemungkinan banjir rob,” ujar Mustajab.
Pada awal 2025, banjir rob terjadi hampir di seluruh pulau berpenduduk dari Pulau Sabira hingga Pulau Untung Jawa.
Namun yang terbaru hanya enam pulau yang terdampak dan sudah siap diantisipasi, dengan penanganan dan penguatan infrastruktur penahan rob untuk meminimalkan dampak terhadap aktivitas warga.
“Hari ini kami melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik banjir rob yang terjadi di Pulau Panggang dan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dengan ketinggian rob mencapai sekitar 20 hingga 25 centimeter,” katanya.
Peninjauan ini menjadi langkah awal untuk memastikan kondisi di lapangan sekaligus menentukan penanganan cepat.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis malam.
“Data genangan terkini hingga pukul 19.00 WIB terdapat enam RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.
Ada tiga RT di Jakarta Utara yang masih terendam banjir rob hingga malam ini. Satu RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, masih terendam banjir rob setinggi 10 cm.
Kemudian dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing dengan ketinggian 10 centimeter (cm).
Selain itu, ada tiga RT di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, yang masih terendam banjir rob setinggi 10-20 cm.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 1-10 Desember 2025 yang menyebabkan fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon).
Hal itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Sejumlah lokasi di Jakut masih terendam banjir rob pada Kamis malam
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis malam.
“Data genangan terkini hingga pukul 19.00 WIB terdapat enam RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, ada tiga RT di Jakarta Utara yang masih terendam banjir rob hingga malam ini. Satu RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, masih terendam banjir rob setinggi 10 centimeter (cm).
Kemudian dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, dengan ketinggian 10 sentimeter.
Selain itu, ada tiga RT di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, yang masih terendam banjir rob setinggi 10 cm hingga 20 cm.
Sementara itu, sejumlah lokasinya terdampak banjir rob pada Kamis siang sudah surut pada malam ini mulai dari di Kelurahan Marunda, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, dan Kelurahan Pulau Harapan, yang tadinya terdampak 10 RT.
Petugas memantau banjir rob yang merendam ruas jalan pada Kamis (4/12/2025) (ANTARA/HO-BPBD)
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
Selain itu untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 1-10 Desember 2025 yang menyebabkan fenomena pasang maksimum air laut.
Hal itu bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Jakut tambal tanggul Pelindo Muara Baru yang bocor
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara menambal tanggul Pelindo Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, yang bocor akibat permukaan air laut naik sehingga menyebabkan tekanan pada struktur tanggul.
“Tindakan tindakan cepat ini diambil untuk mencegah dampak banjir rob yang lebih besar di wilayah pesisir,” kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Heria Suwandi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, aksi tanggap darurat ini merupakan respons cepat dari Suku Dinas (Sudin) SDA untuk mengamankan wilayah sekitar. Meskipun bersifat sementara, upaya ini krusial untuk mengendalikan tekanan air laut sambil menunggu perbaikan lebih lanjut.
“Kami terus memantau kondisi tanggul dan akan mengambil tindakan tambahan jika diperlukan,” kata dia.
Ia mengatakan, terjadi kebocoran karena permukaan air laut naik mencapai 211 sentimeter sehingga menyebabkan tekanan pada struktur tanggul.
Menurut dia, upaya perbaikan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB melibatkan 20 personel satgas Pasukan Biru yang dikerahkan untuk menambal bagian belakang turap yang bocor.
“Petugas membawa 500 karung pasir sebagai material utama penampung kebocoran, beserta tiga truk sampah untuk mendukung mobilisasi logistik,” kata dia.
Ia mengatakan, penambalan dilakukan dengan metode darurat, yaitu menumpuk karung pasir di area yang rusak untuk menahan tekanan air laut.
Hasil inspeksi lapangan menunjukkan bahwa tindakan sementara yang dilakukan berhasil dan kebocoran dapat diatasi.
Namun, perbaikan ini masih bersifat sementara dan akan dilanjutkan dengan tindakan struktural yang lebih permanen.
Ia mengakui tanggap darurat ini merupakan respon cepat untuk mengamankan wilayah sekitar. Meskipun bersifat sementara, upaya ini krusial untuk mengendalikan tekanan air laut sambil menunggu perbaikan lebih lanjut.
“Kami terus memantau kondisi tanggul dan akan mengambil tindakan tambahan jika diperlukan,” kata dia.
Sudin SDA Jakarta Utara (Jakut) beserta seluruh pemangku kepentingan, tetap waspada terhadap potensi peningkatan banjir rob dalam beberapa hari mendatang.
Menurut dia, kegiatan tanggap darurat ini berjalan dengan aman dan merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk memperkuat perlindungan pesisir dari ancaman banjir rob.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah dataran rendah. “Kami selalu siaga untuk memastikan kondisi tetap terkendali,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Tiga RT di Pluit Jakut terendam banjir rob Kamis siang
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga RT di kawasan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), terendam banjir rob pada Kamis siang.
“Data genangan air hingga pukul 12.00 WIB, terdapat tiga RT yang terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 10 sentimeter hingga 50 sentimeter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.
Saat ini, kata dia, petugas gabungan tengah melakukan penanganan agar air tersebut dapat disedot sehingga segera surut.
Selain ketiga RT itu, ruas Jalan RE Martadinata di Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga masih terendam banjir hingga Kamis siang.
Menurut Yohan, ketinggian banjir di ruas jalan itu mencapai 40 sentimeter dan hanya dapat dilalui kendaraan roda empat.
Kemudian, di Kabupaten Kepulauan Seribu, terdapat 13 RT yang terendam banjir rob hingga Kamis siang. Sebanyak 10 RT itu berada di Kelurahan Pulau Harapan dengan ketinggian air 10 sentimeter.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan sejumlah personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik, bersama dengan lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.
“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” tegas Yohan.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) pada 1-10 Desember 2025 terkait fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fenomena fase bulan purnama dan perigee (supermoon).
Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
