kab/kota: Penjaringan

  • Gulkarmat perlu 12 jam padamkan kebakaran di Kampung Rawa Indah

    Gulkarmat perlu 12 jam padamkan kebakaran di Kampung Rawa Indah

    Petugas Gulkarmat melakukan pendinginan pada lokasi kebakaran di lahan seluas tiga hektare, Kelurahan Kapuk Muara Penjaringan Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

    Gulkarmat perlu 12 jam padamkan kebakaran di Kampung Rawa Indah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 07:23 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) memerlukan waktu hampir 12 jam untuk memadamkan api pada kebakaran ratusan rumah di kawasan padat penduduk, Kampung Rawa Indah Kelurahan Kapuk Muara Penjaringan Jakarta Utara, Jumat (6/6).

    “Pemadaman selesai dilakukan pada Sabtu dinihari pukul 00.16 WIB,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman, di Jakarta, Sabtu.

    Sementara informasi kebakaran didapatkan petugas pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB dan langsung mengirimkan mobil pemadam dan petugas ke lokasi. Awal pemadaman dilakukan pukul 12.27 WIB dan proses pemadaman berlangsung dengan melakukan lokalisir api hingga pendingin dan akhirnya api berhasil dipadamkan pada Sabtu dinihari pukul 00.16 WIB.

    Dalam pemadaman api ini, pihaknya menurunkan 30 unit mobil pemadam yang terdiri dari 24 mobil dari Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, empat unit dari Gulkarmat Jakarta Barat dan dua unit bantuan dengan pengerahan 150 personel. Menurut dia, objek terbakar adalah berupa rumah semi permanen dan rumah panggung yang ada di lokasi tersebut.

    “Alhamdulillah, pemadaman berhasil dilakukan dan sejauh ini tidak ada korban jiwa,” kata dia.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi di lahan seluas tiga hektare atau 30.000 meter persegi menghanguskan 450 unit rumah semi permanen atau rumah panggung dengan 750 kepala keluarga (KK). 

    “Untuk total kerugian diprediksi mencapai Rp8 miliar dan penyebab kebakaran masih diselidiki polisi,” katanya.

    Sebelumnya, ada ribuan warga terdampak akibat kebakaran di Kampung Rawa Indah Kapuk Muara Penjaringan Jakarta Utara pada ratusan rumah sehingga terpaksa mengungsi di lahan kosong, dekat lokasi kebakaran, Jumat malam.

    “Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran ini,” kata Ketua RW 04 Kapuk Sudiono di Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juni 2025

    Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha Megapolitan 7 Juni 2025

    Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ratusan rumah warga di Kampung Sawah, Penjaringan, Jakarta Utara, ludes dilahap api, Jumat (6/6/2025). Insiden ini terjadi tepat di Hari Raya Idul Adha 2025.
    Kebakaran di Penjaringan
    ini tepatnya terjadi pada pukul 12.25 WIB. Dalam rekaman video yang Kompas.com terima, mulanya ada sekitar lima rumah yang dilalap si jago merah.
    Api terlihat lebih dulu membakar area atap rumah semi permanen tersebut. 
    “Objek yang terbakar merupakan rumah tinggal,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman saat dikonfirmasi, Jumat.
    Humas RT 17, Wawan Hermawan, mengatakan, setidaknya ada 250 keluarga yang terdampak kebakaran itu.
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, para warga masih bertahan di pinggir jalan depan gang rumah mereka.
    Mereka terlihat berjaga di dekat barang-barang berharganya yang masih bisa terselamatkan.
    Beberapa warga masih ada yang sibuk menyelamatkan perabot rumah tangga, seperti lemari, televisi, kulkas, kasur, dan lain sebagainya.
    Banyak warga yang terlihat meneteskan air mata karena harus menerima kenyataan bahwa rumahnya habis terbakar.
    Namun, ada pula warga yang sudah pasrah dan hanya berharap api segera cepat padam.
    “Harapannya sih semoga api segera cepat padam,” ucap salah satu warga bernama Warsi (54) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi.
    Sejumlah warga mengaku tak sempat menyelamatkan barang berharganya saat
    kebakaran di Penjaringan
    .
    Salah satunya warga bernama Warni (54) yang tak sempat menyelamatkan barang berharganya karena ketika kebakaran terjadi dia sedang tak berada di rumah.
    Saat api mulai merambat ke rumahnya, Warni sedang bekerja. Warni sempat nekat masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan pakaiannya.
    “Jadi, cuma baju rombeng yang saya bawa,” kata Warni.
    Kemudian, dia langsung bergegas meninggalkan rumahnya karena kobaran api yang semakin membesar.
    Ia terpaksa meninggalkan barang berharganya yang lain karena tak bisa lagi kembali ke rumahnya.
    “Barang berharga lainnya enggak ada sama sekali yang bisa diselamatkan cuma baju doang,” jelas Warni.
    Warga lain bernama Jauhari (30) juga mengaku tak bisa menyelamatkan barang berharga saat rumahnya terbakar.
    “Enggak ada, habis. Orang jalannya juga sempit mau gimana lagi,” ucap Jauhari.
    Jauhari mengatakan saat kebakaran terjadi warga berbondong-bondong menyelamatkan barang berharga masing-masing ke tempat yang aman.
    Hal itu membuat jalanan di depan rumahnya sangat penuh barang dan tidak kondusif. Di sisi lain, pemadam juga tengah berusaha masuk ke dalam gang untuk memadamkan api.
    Tak hanya Warni dan Jauhari, kebakaran di Penjaringan ini juga menyisakan duka bagi Solihin (50). 
    Rumahnya habis terbakar hanya dua hari setelah istrinya meninggal. Istrinya baru saja berpulang pada Rabu (4/6/2025) lalu.
    “Ini rumah saya enggak ada yang tersisa, enggak ada yang bisa diselamatkan,” ujar Solihin.
    Saat kebakaran terjadi, Solihin tengah melaksanakan shalat Jumat di masjid yang terletak di seberang rumahnya.
    Setelah selesai shalat, dia terkejut melihat api besar yang telah melalap habis rumahnya. Dia tidak bisa lagi masuk ke dalam rumahnya.
    Sementara itu, anak dan menantunya sibuk menyelamatkan diri. Akibatnya, barang-barang berharga milik Solihin tidak ada yang bisa diselamatkan.
    Saat ini, Solihin masih meratapi rumahnya yang kini hanya menyisakan puing-puing. Bahkan, dia sendiri belum tahu ke mana akan mengungsi.
    “Saya enggak tahu, mengungsi ke mana belum tahu,” katanya sambil menahan tangis.
    Solihin menduga, api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga yang sedang memasak kue.
    “Titik apinya infonya dari (rumah warga) lagi masak kue, posisinya ditinggal, terus apinya merambat,” kata Solihin.
    Solihin mengatakan kebakaran terjadi saat sebagian besar warga sedang menunaikan shalat Jumat di masjid. Ia mengaku terkejut saat kembali dari masjid dan mendapati rumahnya sudah dilalap si jago merah.
    “Kami pas habis salat Jumat di masjid seberang tahu-tahu apinya sudah gede. Ya, sudah habis semua,” tambah dia.
    Sementara itu, warga lain bernama Jauhari (30) mengatakan, saat kebakaran terjadi, dia sedang tertidur pulas.
    Ia terbangun ketika merasakan hawa panas dan melihat api besar sudah membakar bagian belakang rumahnya.
    “Waktu itu saya lagi tidur, di belakang rumah saya tiba-tiba besar aja, itu dari warung mie,” ucap Jauhari.
    Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran di Penjaringan itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lebih dari 5 Rumah di Penjaringan Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui

    Lebih dari 5 Rumah di Penjaringan Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui

    JAKARTA – Sejumlah rumah di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) terbakar. Peristiwa berlangsung pada Jumat, 6 Juni, sekitar pukul 12.18 WIB.

    “Yang terbakar banyak, 5 rumah lebih. Ini masih proses pemadaman. Nanti datanya ya,” kata Kasiops Sudin Gulkarmat Jakut, Gatot Sulaiman saat dikonfirmasi, Jumat, 6 Juni.

    Ia menyebut ada 17 unit dan 85 personel pemadam kebakaran (damkar) Jakarta Utara yang diterjunkan, guna mempercepat pemadaman tersebut.

    “85 personel dan 17 unit (damkar) yang diterjunin,” ujar Gatot.

    Saat ditanya penyebab hingga adanya korban luka, Gatot mengaku belum dapat menyampaikan lantaran masih proses pemadaman.

    “Nanti ya. Masih proses pemadaman. Situasi merah,” tutupnya. 

  • 3.200 Orang Mengungsi Usai Kebakaran Saat Idul Adha

    3.200 Orang Mengungsi Usai Kebakaran Saat Idul Adha

    Jakarta

    Kebakaran hebat melanda permukiman padat di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Sebanyak 3.200 korban harus mengungsi usai insiden kebakaran saat hari raya Idul Adha tersebut.

    “Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran ini,” kata Ketua RW 04 Kapuk, Sudiono, dilansir Antara, Sabtu (7/6/2025).

    Ia mengatakan sebagian warga sudah ada di lokasi pengungsian. Selain itu, para korban juga telah mengungsi di beberapa tenda yang sudah dibangun Pemprov DKI Jakarta.

    “Saat ini sudah ada warga yang di sini dan masih ada yang di luar pengungsian dan nanti akan datang ke sini,” kata dia.

    Sudiono berharap ada kepedulian dari pemerintah serta pihak swasta terhadap nasib korban yang harus kehilangan tempat tinggal mereka yang terbakar.

    “Bantuan ini tentu untuk meringankan penderitaan warga,” kata dia.

    Sebelumnya, Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman menyampaikan warga yang terdampak insiden ini berjumlah 750 kepala keluarga. Kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp 8 miliar.

    “Kerugian sekitar Rp 8 miliar. Warga yang terdampak sekitar 750 KK,” kata Gatot.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Damkar Ungkap Warga Ketiduran saat Masak Picu Kebakaran di Penjaringan

    Damkar Ungkap Warga Ketiduran saat Masak Picu Kebakaran di Penjaringan

    Jakarta

    Kebakaran melanda kawasan permukiman di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Api bersumber dari kompor gas milik warga yang ditinggal saat tengah memasak.

    Peristiwa kebakaran itu terjadi di Jalan Pluit Karang Karya Barat, Pejagalan, Penjaringan, Jakut, Jumat (6/6/2025) pukul 20.37 WIB. Kebakaran mengakibatkan empat lapak dan satu unit mobil hangus.

    Sudin Gulkarmat Jakut melaporkan pihaknya mengerahkan sebanyak 6 Unit dan 30 orang personel. Api berhasil dipadamkan pukul 21.35 WIB.

    Disebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sebanyak 9 orang dari 4 KK terselamatkan dari peristiwa tersebut.

    Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengungkapkan penyebab kebakaran bersumber dari kompor gas. Pasalnya, seorang pemilik warteg tertidur pulas saat sedang memasak.

    “Pemilik warteg sedang memasak kemudian tertidur pulas sehingga terjadi kebakaran,” kata Gatot.

    (fca/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap Megapolitan 6 Juni 2025

    Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sekitar 450 rumah di Kampung Sawah, RT 17, RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, ludes terbakar pada Jumat (6/6/2025).
    “Di sini saja ada sekitar 450 rumah yang terbakar. Ini satu RT,” ucap Humas RT 17, Wawan Hernawan, saat diwawancarai di lokasi kejadian pada Jumat.
    Namun, menurut Wawan, jika dihitung total bangunan lain yang terbakar selain rumah warga, jumlahnya bisa melebihi 500 unit.
    Ratusan bangunan tersebut berdiri di atas lahan sekitar tiga hektare yang kini sebagian besar sudah rata dengan tanah. Warga yang terdampak kebakaran ini berasal dari ratusan keluarga.
    “Di RT 17, ada sekitar 250 keluarga yang terdaftar,” ujar Wawan.
    Jumlah 250 keluarga tersebut belum termasuk warga yang menyewa atau mengontrak tempat tinggal.
    Dengan demikian, total keseluruhan warga yang terdampak kebakaran diperkirakan lebih dari 250 keluarga.
    Namun, Wawan menjelaskan, jumlah pasti korban yang terdampak masih dalam tahap pendataan di lapangan.
    Warga yang rumahnya terbakar saat ini belum memiliki tempat pengungsian yang tetap.
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, mereka masih bertahan di pinggir jalan depan gang rumah mereka. Sebagian warga lainnya mengungsi di area pergudangan sekitar lokasi kebakaran.
    “Jadi, saat ini warga mengungsi secara tersebar,” jelas Wawan.
    Wawan menambahkan, ia telah menerima informasi bahwa banyak pihak yang berencana memberikan bantuan berupa tenda untuk tempat pengungsian bagi warga yang terdampak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri Megapolitan 6 Juni 2025

    Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran yang melanda Kampung Sawah, RT 17, RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, meninggalkan duka mendalam bagi warganya, salah satunya Solihin (50).
    Rumahnya habis terbakar hanya dua hari setelah istrinya meninggal. Istrinya baru saja berpulang pada Rabu (4/6/2025) lalu.
    “Ini rumah saya enggak ada yang tersisa, enggak ada yang bisa diselamatkan,” ujar Solihin saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi kebakaran, Jumat (6/6/2025).
    Saat kebakaran terjadi, Solihin tengah melaksanakan shalat Jumat di masjid yang terletak di seberang rumahnya. Setelah selesai salat, ia terkejut melihat api besar yang telah melalap habis rumahnya.
    Solihin tidak bisa lagi masuk ke dalam rumahnya. Sementara itu, anak dan menantunya sibuk menyelamatkan diri. Akibatnya, barang-barang berharga milik Solihin tidak ada yang bisa diselamatkan.
    Saat ini, Solihin masih meratapi rumahnya yang kini hanya menyisakan puing-puing. Bahkan, ia sendiri belum tahu ke mana akan mengungsi.
    “Saya enggak tahu, mengungsi ke mana belum tahu,” katanya sambil menahan tangis.
    Solihin berharap ada bantuan segera bagi para korban kebakaran, terutama untuk kebutuhan anak-anak.
    “Saya harap ada bantuan untuk warga yang kena, seperti kebutuhan anak-anak kecil, anak sekolah,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue Megapolitan 6 Juni 2025

    Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penyebab kebakaran yang melanda kawasan Kampung Sawah, RT 17 RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6/2025), masih belum dapat dipastikan.
    Namun, menurut keterangan salah satu warga yang menjadi korban, Solihin (50), api diduga berasal dari rumah warga yang sedang memasak kue dan ditinggal dalam keadaan menyala.
    “Titik apinya infonya dari (rumah warga) lagi masak kue, posisinya ditinggal, terus apinya merambat,” ujar Solihin saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi kejadian, Jumat.
    Solihin mengatakan kebakaran terjadi saat sebagian besar warga sedang menunaikan shalat Jumat di masjid. Ia mengaku terkejut saat kembali dari masjid dan mendapati rumahnya sudah dilalap si jago merah.
    “Kami pas habis salat Jumat di masjid seberang tahu-tahu apinya sudah gede. Ya, sudah habis semua,” tambah dia.
    Sementara itu, warga lain bernama Jauhari (30) menceritakan bahwa saat kebakaran terjadi, dirinya sedang tertidur pulas. Ia terbangun ketika merasakan hawa panas dan melihat api besar sudah membakar bagian belakang rumahnya.
    “Waktu itu saya lagi tidur, di belakang rumah saya tiba-tiba besar aja, itu dari warung mie,” tutur Jauhari.
    Seperti halnya Solihin, rumah Jauhari juga ludes terbakar. Ia tak sempat menyelamatkan barang berharga apa pun karena kobaran api yang cepat membesar.
    Kondisi semakin sulit karena banyak warga yang berdesakan di depan rumah untuk menyelamatkan barang-barang mereka masing-masing.
    Hal tersebut membuat Jauhari kesulitan mengevakuasi barang berharganya ke tempat aman.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , Jauhari tampak duduk termenung, menatap sisa bangunan rumahnya yang telah rata dengan tanah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juni 2025

    Kebakaran Rumah di Penjaringan, 17 Mobil Damkar Dikerahkan Megapolitan 6 Juni 2025

    Kebakaran Rumah di Penjaringan, 17 Mobil Damkar Dikerahkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah di Jalan Kapuk Raya, Nomor 26, RT 05, RW 05, Penjaringan, Jakarta Utara, terbakar, Jumat (6/6/2025).
    “Objek yang terbakar merupakan rumah tinggal,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
    Gatot Sulaeman
    saat dikonfirmasi, Jumat.
    Dalam rekaman video yang Kompas.com terima, ada sekitar lima rumah yang dilalap si jago merah.
    Api terlihat lebih dulu membakar area atap beberapa rumah tersebut.
    Asap hitam terus membubung tinggi ke langit dan perlahan merobohkan bangunan beton rumah.
    Gatot mengatakan,
    petugas damkar
    pertama kali mendapatkan informasi
    kebakaran
    itu dari salah satu warga bernama Tuti.
    Usai mendapat laporan, sekitar 17 unit mobil
    damkar
    dengan 85 personel langsung diterjunkan ke lokasi. Para personel tiba di lokasi sekitar pukul 12.25 WIB.
    Sekitar 12.27 WIB, proses pemadaman masih terus dilakukan.
    Sampai saat ini, para petugas damkar masih berjibaku memadamkan api.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 85 personel dikerahkan padamkan kebakaran di Penjaringan

    85 personel dikerahkan padamkan kebakaran di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengerahkan 85 personel untuk memadamkan api yang membakar rumah tinggal di Jalan Kapuk Raya Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, pada Jumat siang

    “Kami mengerahkan 17 unit mobil pemadam dan 85 personel memadamkan api,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat.

    Menurut Gatot, lokasi kebakaran berada di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta.

    “Situasi api sekarang masih merah atau api masih membakar objek,” katanya.

    Gatot mengatakan pihaknya mendapatkan laporan kebakaran sekitar pukul 12.18 WIB dan langsung menurunkan petugas ke lokasi untuk pemadaman api.

    “Petugas sampai di lokasi pukul 12.25 WIB dan aksi pemadaman masih berlangsung,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025