kab/kota: Penjaringan

  • Polisi buru pelaku penjualan kucing kuwuk

    Polisi buru pelaku penjualan kucing kuwuk

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kawasan Muara Baru masih memburu pelaku kedua pada kasus penjualan satwa langka berupa seekor anak kucing hutan (Prionailurus Bengalensis) atau kucing kuwuk.

    “Pelaku berinisial FAM yang bertempat tinggal di Ciamis yang menjadi pemasok kucing kuwuk ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kawasan Muara Baru Ipda Fauzy Widi di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, pelaku ASM (27) yang sudah ditangkap Polsek Kawasan Muara Baru mengaku membeli satwa langka tersebut dari FAM di Ciamis.

    Ia mengaku sudah membeli tiga ekor kucingyang berusia dua bulan tersebut ke pelaku FAM. Kucing tersebut dijual pelaku FAM ke AMS sebesar Rp250 ribu per ekor.

    “Pelaku ASM mengaku dua ekor kucing yang sudah dibeli berhasil kabur dari rumahnya di kawasan Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur,” kata dia.

    Dia mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini untuk menangkap pelaku FAM yang masih menjadi buronan.

    Dia juga menjelaskan pelaku ASM ini diketahui sudah tidak bekerja dan memang kerap memperjualbelikan hewan langka. “Saat ditanya apakah tahu melanggar aturan, pelaku mengetahuinya,” katanya.

    Uang hasil penjualan hewan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Kawasan Muara Baru menangkap seorang pria berinisial ASM (27) yang diduga memperjualbelikan satwa langka seekor anak kucing hutan (Prionailurus Bengalensis) atau kucing kuwuk berusia dua bulan yang dijual secara daring.

    “Pelaku ditangkap di di Jalan Pasar Ikan Modern Muara Baru Kecamatan Penjaringan pada Selasa (7/10),” kata Kapolsek Kawasan Muara Baru AKP Kurniawan didampingi Kanit Reskrim Ipda Fauzy Widi di Jakarta, Jumat (10/10).

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan Lapak Pedagang di Pasar Cipluk Bakal Terdampak Pembangunan Tol
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Ratusan Lapak Pedagang di Pasar Cipluk Bakal Terdampak Pembangunan Tol Megapolitan 10 Oktober 2025

    Ratusan Lapak Pedagang di Pasar Cipluk Bakal Terdampak Pembangunan Tol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sekitar 200 lapak pedagang diperkirakan akan terdampak pembangunan Jalan Tol Harbour Road II di Pasar Cipluk, Penjaringan, Jakarta Utara.
    “Saya enggak tahu pastinya, cuma katanya sih kurang lebih hampir sekitar 200 (pedagang),” ucap Ketua RW 11, Penjaringan, Jakarta Utara, Deni (43), saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (10/10/2025).
    Ratusan lapak tersebut berada di empat RT wilayah RW 11, yakni RT 9, RT 12, RT 14, dan RT 21. Rencanaya, kata Deni, pembangunan tol tersebut akan dilaksanakan pada satu atau dua tahun mendatang.
    Sejauh ini, pihak tol juga sudah mendata ratusan pedagang yang akan terdampak pembangunan tersebut.
    “Yang saya tahu 2026 atau 2027 karena pendataan pasar udah semua, pedagang lagi nunggu dan ragu apakah masih bisa dagang, cuma saya bilang dagang aja selama belum ada intruksi dibongkar,” tutur Deni.
    Selain lapak pedagang, puluhan rumah di empat RT tersebut juga akan terkena pembebasan lahan.
    “60 rumah itu berada di 4 RT, karena wilayahnya akan dipakai untuk putaran tol, makanya saya kurang jelas. Intinya 35 meter yang diambil,” tutur Deni.
    Deni berharap warga yang terdampak mendapat ganti rugi dari pihak tol agar bisa membeli rumah baru.
    Selain itu, ia juga berharap area di bawah tol nantinya dapat dimanfaatkan kembali untuk tempat berdagang.
    “Saya ingin mengajukan, mau menata ulang lagi yang di bawah kolong tol, karena kan pasti ada kolong tolnya, meski mungkin enggak kayak sekarang karena katanya sih tiangnya tinggi. Makanya saya mau dibikin rapi seperti di bawah
    flyover
    Pasar Pagi yang rapi, dibikin kios. Jadi lebih tertata,” jelasnya.
    Deni menambahkan, jika nantinya diperbolehkan mendirikan pasar kembali, ia ingin area parkir ditata dengan baik melalui kerja sama antara Dinas Perhubungan dan pihak kelurahan.
    Namun, jika tidak memungkinkan untuk mendirikan pasar di lokasi lama, Deni berharap pemerintah menyediakan lahan baru agar Pasar Cipluk bisa dibangun menjadi Perumda Pasar Jaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengintip Pasar Cipluk di Jakut: Dibangun di Bawah Tol dan Buka 24 Jam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Mengintip Pasar Cipluk di Jakut: Dibangun di Bawah Tol dan Buka 24 Jam Megapolitan 10 Oktober 2025

    Mengintip Pasar Cipluk di Jakut: Dibangun di Bawah Tol dan Buka 24 Jam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kondisi Pasar Cipluk di Penjaringan, Jakarta Utara, selalu ramai setiap harinya karena buka selama 24 jam.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, pasar ini berada persis di bawah Tol Wiyoto Wiyono. Ratusan pedagang menggantungkan nasibnya di pasar ini sudah sejak puluhan tahun lalu.
    Sebagian toko ada yang berada persis di kolong tol, sehingga atapnya benar-benar beton tol.
    Sedangkan sebagian lagi menjajakan dagangannya di depan kolong tol, persis di pinggir jalan dengan meja-meja kayu.
    Tak heran bila di sore dan pagi hari, area pasar ini selalu macet karena pembeli dan orang yang mau melintas untuk beraktivitas.
    Berbagai jenis kebutuhan pokok dijajakan di Pasar Cipluk, mulai dari ayam, ikan, telur, aneka sayuran, buah-buahan, hingga perabot rumah tangga dan mainan anak pun tersedia.
    Ketua RW 11, Penjaringan, Jakarta Utara, Deni (43) mengatakan, Pasar Cipluk tersebut berada di empat RT wilayahnya.
    “Pasar Cipuk, dia banyak. Ada yang berbatasan sama RT 9, RT 12 ada RT 14 ada RT 21,” kelas Deni saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (10/10/2025).
    Setidaknya, kata Deni, ada sekitar 200 lapak pedagang yang berada di 4 RT wilayahnya.
    Deni menceritakan, Pasar Cipluk bisa berdiri karena warga sekitar memanfaatkan lahan kosong sisa pembangunan jalan tol.
    “Kalau sejarahnya mungkin dulunya karena ini sisa dari pembangunan jalan tol, akhirnya dari tokoh masyarakat inisiatif memanfaatkan sisa lahan tol biar tidak terbengkalai gitu,” kata Deni.
    Tokoh masyarakat tersebut meminta izin ke kecamatan dan kelurahan setempat agar warga bisa berdagang di lahan kosong itu.
    Akhirnya, pihak kecamatan dan kelurahan pun memberikan izin karena tak ingin area di bawah tol terbengkalai dan justru digunakan untuk kegiatan yang negatif.
    Seiring berjalannya waktu, Pasar Cipluk makin dimintai oleh para pedagang dan pembeli.
    Sampai akhirnya, di tahun 2025 ini, ada sekitar 200 pedagang yang menggantungkan nasibnya di Pasar Cipluk.
    Deni mengatakan, ratusan pedagang tersebut justru kebanyakan bukan warganya dan berasal dari daerah lain.
    Meski tak resmi secara administrasi, para pedagang di Pasar Cipluk juga sudah menjadi binaan UMKM kelurahan dan kecamatan.
    “Tapi tetap, di bawah UMKM ya, kita bingung kan kalau bicara yang resmi enggak resmi, tapi di bawah UMK kan kita bingung nih,” ujar Deni.
    Deni mengatakan, pemerintah memang tidak bisa meresmikan Pasar Cipluk secara administrasi karena tanahnya merupakan milik tol.
    Meski begitu, Pasar Cipluk masih terus eksis sampai saat ini dan selalu padat setiap harinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri: Perlu ada desain besar dalam pelindungan pekerja migran

    Mendagri: Perlu ada desain besar dalam pelindungan pekerja migran

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai perlu ada sebuah desain besar dalam pelindungan pekerja migran Indonesia sebagai panduan bersama dalam perumusan kebijakan untuk mengoptimalkan besarnya potensi pekerja migran Indonesia.

    “Kalau pendapat saya, potensi dari pekerja migran ini sangat besar sekali,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Hal itu disampaikan Tito saat menerima kunjungan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin beserta jajarannya di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

    Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, termasuk upaya penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia.

    Menurutnya, dengan adanya desain besar, akan lebih mudah memetakan aktivitas serta keterlibatan pemangku kepentingan pada setiap tahapan, mulai dari persiapan, pemberangkatan, penempatan, hingga setelah pemulangan.

    Mendagri menyatakan perlunya penguatan kelembagaan P2MI, baik dari sisi tata kelola maupun regulasi.

    Ia mencontohkan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang telah dijalankan sejumlah pemerintah daerah dapat menjadi rujukan dalam memperkuat sistem pelatihan tenaga kerja migran.

    Selain itu, penguatan P2MI juga dapat ditempuh melalui perluasan koordinasi lintas sektor serta pelibatan kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif.

    Tito juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya pekerja migran. Upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan pekerja, tetapi juga akan memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global.

    Ia menambahkan mayoritas pekerja migran Indonesia saat ini masih didominasi sektor domestik sehingga peningkatan kompetensi menjadi hal yang sangat mendesak.

    Selain keterampilan teknis, Mendagri menekankan perlunya peningkatan kemampuan berbahasa asing untuk memperkuat citra dan profesionalitas pekerja migran di tingkat internasional.

    Pada kesempatan itu, Mendagri juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya membangun sistem pelindungan yang terpadu di sektor pekerja migran.

    Sistem itu meliputi pelibatan pemda dalam penjaringan calon pekerja, pembukaan peluang kerja, serta pengembangan sistem edukasi yang mampu membekali calon pekerja migran secara menyeluruh.

    Adapun pandangan Mendagri tersebut merupakan respons terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi Kementerian P2MI dalam pengelolaan pekerja migran di lapangan, di antaranya pertama, modul pelatihan pada BLK milik pemda masih beragam antara satu daerah dengan daerah lain dan belum sepenuhnya selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja migran.

    Kedua, Mukhtarudin menyoroti regulasi di tingkat daerah yang berkaitan dengan pekerja migran belum sejalan dengan aturan yang lebih tinggi.

    Ketiga, aspek kompetensi tenaga kerja juga menjadi persoalan penting. Ia menilai, permasalahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menyangkut aspek integritas, kejujuran, serta kedisiplinan.

    Karena itu, diperlukan pendidikan vokasi (pelatihan) yang mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja pada keseluruhan aspek tersebut.

    Mukhtarudin juga menyinggung kendala perizinan bagi perusahaan penyedia jasa pekerja migran Indonesia di daerah yang memerlukan solusi konkret.

    Untuk itu, pihaknya terus menjaring berbagai masukan guna memperkuat sistem pengelolaan P2MI agar semakin efektif dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan di lapangan.

    Ia menegaskan lembaganya akan mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan grand design yang komprehensif dalam rangka mengoptimalkan sektor P2MI.

    Pada saat yang sama, pelayanan kepada pekerja migran akan tetap berjalan sembari memperkuat aspek regulasi dan koordinasi antarinstansi.

    “Sementara pelayanan ini harus tetap dijalankan, maka secara parsial dulu, secara sporadis tetap kita jalankan. Tadi sambil memperkuat regulasi, koordinasi, tetapi pelayanan tetap kita lakukan,” kata Mukhtarudin.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi sebut anak tewas di Penjaringan alami sejumlah kekerasan

    Polisi sebut anak tewas di Penjaringan alami sejumlah kekerasan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar menyebutkan anak perempuan berinisial AR (8) sempat mengalami kekerasan sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di kamar indekos milik ibunya di Jalan Arwana, Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada 21 September 2025.

    “Jadi, meninggalnya anak ini ada rangkaian dalam keseharian yang dialami korban,” kata Onkoseno di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan korban tersebut memang beberapa kali mengalami kekerasan dan pihaknya akan mencari tahu pelaku kekerasan itu.

    “Kami masih melakukan analisa secara scientific, mempelajari keseharian korban dan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini,” ujar Onkoseno.

    Jika analisa sudah lengkap, sambung dia, baru dilakukan gelar perkara untuk menetapkan pelaku yang menyebabkan korban tersebut tewas.

    Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi baru yang merupakan tetangga korban. Sebelumnya, ada tujuh saksi yang diperiksa, termasuk kedua orang tua korban.

    Total ada 10 saksi yang sudah diambil keterangan terkait kasus kematian anak perempuan tersebut.

    Lebih lanjut, dia pun memastikan pada jasad korban ditemukan sejumlah luka dan pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari rumah sakit.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan autopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk mengungkap kasus ini lebih terang,” kata lulusan Akademi Kepolisian 2008 itu.

    Sebelumnya, Polsek Metro Penjaringan masih menganalisa jasad anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan tewas di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada M21 September 2025.

    “Kami mendapatkan informasi penemuan jasad dari Bhabinkamtibmas dan warga pada Minggu (21/9), sekitar pukul 00.00 WIB,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Senin.

    Dia mengungkapkan saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi terlentang dan bersimbah darah, baik di balik punggung korban maupun di lantai.

    Selain itu, mayat yang berada di lantai kamar tersebut ditemukan tanpa busana dan sudah dalam kondisi membusuk. Kondisi kamar juga ditemukan dalam keadaan berantakan.

    “Tim melaksanakan pengolahan lokasi kejadian hingga pukul 04.00 WIB,” ungkap Agus.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri: Perlu Desain Besar dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Oktober 2025

    Mendagri: Perlu Desain Besar dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nasional 8 Oktober 2025

    Mendagri: Perlu Desain Besar dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerima kunjungan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin beserta jajarannya di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (7/10/2025).
    Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, termasuk upaya penguatan pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI).
    Dalam kesempatan itu, Tito menekankan pentingnya penyusunan
    grand design
    P2MI sebagai panduan bersama dalam perumusan kebijakan.
    Menurutnya, dengan adanya desain besar tersebut, akan lebih mudah memetakan aktivitas serta keterlibatan pemangku kepentingan di setiap tahapan, mulai dari persiapan, pemberangkatan, penempatan, hingga pascapemulangan.
    Lebih lanjut, Tito menilai perlunya penguatan kelembagaan P2MI, baik dari sisi tata kelola maupun regulasi.
    Ia mencontohkan, optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang telah dijalankan sejumlah pemerintah daerah (pemda) dapat menjadi rujukan dalam memperkuat sistem pelatihan tenaga kerja migran.
    Selain itu, penguatan P2MI juga dapat ditempuh melalui perluasan koordinasi lintas sektor serta pelibatan kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif.
    “Kalau pendapat saya, potensi dari pekerja migran ini sangat besar sekali,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
    Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya pekerja migran. Upaya ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan pekerja, tetapi juga memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global.
    Tito menambahkan, mayoritas pekerja migran Indonesia saat ini masih didominasi sektor domestik, sehingga peningkatan kompetensi menjadi hal yang sangat mendesak.
    Selain keterampilan teknis, ia menekankan pentingnya peningkatan kemampuan berbahasa asing.
    Penguasaan bahasa, kata Tito, akan memperkuat citra dan profesionalitas pekerja migran di tingkat internasional.
    Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya membangun sistem pelindungan yang terpadu di sektor pekerja migran.
    Sistem tersebut meliputi pelibatan pemda dalam penjaringan calon pekerja, pembukaan peluang kerja, serta pengembangan sistem edukasi yang mampu membekali calon pekerja migran secara menyeluruh.
    Pandangan Mendagri Tito itu menjadi respons terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi Kementerian P2MI dalam pengelolaan pekerja migran di lapangan. Di antaranya:
    Pertama
    , modul pelatihan BLK milik pemda masih beragam antara satu daerah dengan daerah lain dan belum sepenuhnya selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja migran.
    Kedua
    , regulasi di tingkat daerah yang berkaitan dengan pekerja migran belum sejalan dengan aturan yang lebih tinggi.
    Ketiga
    , aspek kompetensi tenaga kerja masih menjadi persoalan penting. Permasalahan ini tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan (
    skill
    ), tetapi juga menyangkut integritas, kejujuran, serta kedisiplinan.
    Oleh karena itu, diperlukan pendidikan vokasi yang mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja pada seluruh aspek tersebut.
    Lebih lanjut, Mukhtarudin juga menyinggung kendala perizinan bagi perusahaan penyedia jasa pekerja migran Indonesia di daerah yang membutuhkan solusi konkret.
    Untuk itu, pihaknya terus menjaring berbagai masukan guna memperkuat sistem pengelolaan P2MI agar semakin efektif dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan di lapangan.
    Mukhtarudin menegaskan, pihaknya akan mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan
    grand design
    yang komprehensif dalam rangka mengoptimalkan sektor P2MI.
    “Sementara pelayanan kepada pekerja migran ini harus tetap dijalankan, maka secara parsial dulu, secara sporadis tetap kami jalankan. Tadi sambil memperkuat regulasi dan koordinasi, tetapi pelayanan tetap kami lakukan,” tandas Mukhtarudin.
    Dalam pertemuan tersebut juga hadir Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri Restuardy Daud, serta pejabat terkait lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggul Jebol di Sunda Kelapa Jakut, Lalin Panjaringan Macet Parah

    Tanggul Jebol di Sunda Kelapa Jakut, Lalin Panjaringan Macet Parah

    Jakarta

    Tanggul di wilayah Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) dikabarkan jebol. Lalu lintas (lalin) di Penjaringan pun macet.

    “Telah terjadi tanggul jebol di wilayah Sunda Kelapa yang berdampak pada kemacetan parah di sejumlah ruas jalan utama di kawasan Penjaringan,” demikian keterangan Polsek Metro Penjaringan di akun Instagram @polsekmetropenjaringan, Selasa (7/10/2025).

    Jebolnya tanggul di Sunda Kelapa menyebabkan antrean panjang kendaraan di beberapa titik, di antaranya jalur Pluit Raya-Muara Baru, keluar Pelabuhan Muara Baru-Gedong Panjang, keluar Tol Sunda Kelapa-Gedong Panjang arah Pluit, serta jalur Gedong Panjang-Pakin dan sebaliknya.

    Tanggul di wilayah Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakut dikabarkan jebol. Lalu lintas (lalin) di Penjaringan pun macet. (dok Polsek Penjaringan)

    Personel Polsek Metro Penjaringan bersama Unit Lantas dan Dinas Perhubungan (Dishub) terjun mengatur lalu lintas untuk mengurai kepadatan.

    “Upaya ini merupakan bentuk respons cepat kepolisian dalam menjaga kelancaran mobilitas warga serta mengantisipasi penumpukan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan,” katanya.

    (jbr/mei)

  • Jadwal Supermoon Hari Ini, Waspada Dampaknya di Wilayah RI

    Jadwal Supermoon Hari Ini, Waspada Dampaknya di Wilayah RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bulan purnama atau Supermoon jadi salah satu fenomena langit yang terjadi bulan Oktober ini. Pada Selasa (7/10/2025), Bulan akan masuk ke fase tersebut.

    Mengutip detikcom, BMKG melaporkan Supermoon terjadi pada 10:47 WIB hari ini di Indonesia. Jarak Bumi dengan Bulan mencapai 361.458 km.

    Supermoon tahun ini akan sedikit lebih besar dan lebih terang. Sebab jarak Bulan akan 10% lebih dekat dari biasanya.

    Hal ini terjadi karena orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips. Jadi akan ada satu waktunya saat Bulan akan berada di sisi terdekatnya atau perigee.

    Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan Supermoon terjadi saat posisi Bulan terdekat dengan Bumi. Dampaknya akan membuat pasang maksimum, atau lebih tinggi dari purnama umumnya.

    “Dampaknya, pasang maksimum (gabungan efek bulan dan matahari) menjadi lebih tinggi dari saat purnama umumnya,” kata Thomas kepada CNBC Indonesia.

    Dia mengatakan seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan Supermoon.

    Supermoon hari ini bukan yang terakhir untuk tahun 2025. Setidaknya ada dua kali lagi fenomena akan terjadi hingga akhir tahun.

    “Supermoon 2025: 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember,” ungkapnya.

    Waspada Banjir Pesisir

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Dalam keterangan resmi tertanggal 30 September 2025, BMKG mengatakan banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

    Hal ini berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut. Adapun wilayah-wilayah pesisir yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    Pesisir Sumatera Utara

    Pesisir Sumatera Barat

    Pesisir Kep. Bangka Belitung

    Pesisir Banten

    Pesisir DKI Jakarta

    Pesisir Jawa Barat

    Pesisir Jawa Tengah

    Pesisir Jawa Timur

    Pesisir Bali

    Pesisir Nusa Tenggara Barat

    Pesisir Nusa Tenggara Timur

    Pesisir Kalimantan Utara

    Pesisir Kalimantan Timur

    Pesisir Kalimantan Selatan

    Pesisir Kalimantan Tengah

    Pesisir Sulawesi Utara

    Pesisir Maluku

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhandanpesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

    Adapun lokasi dan waktu potensi terjadinya banjir pesisir di berbagai wilayah Indonesia berada dalam periode 5-16 Oktober 2025. Lebih spesifik di wilayah pesisir Jakarta, potensi banjir rob diprediksi dalam periode 9-14 Oktober 2025 di wilayah berikut ini:

    Pesisir Kamal Muara

    Pesisir Kapuk Muara

    Pesisir Pluit

    Pesisir Ancol

    Pesisir Kamal

    Pesisir Marunda

    Pesisir Cilincing

    Pesisir Tanjung Priok

    Pesisir Kalibaru

    Pesisir Muara Angke, Penjaringan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Supermoon 7 Oktober 2025, BMKG Warning Banjir Rob Hantam Jakarta

    Supermoon 7 Oktober 2025, BMKG Warning Banjir Rob Hantam Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi atau diistilahkan ‘Fase Perigee’, sekaligus Bulan Purnama alias ‘Supermoon’ akan terkadi pada 7 Oktober 2025 besok.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Dalam keterangan resmi tertanggal 30 September 2025, BMKG mengatakan banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

    Hal ini berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut. Adapun wilayah-wilayah pesisir yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    Pesisir Sumatera Utara
    Pesisir Sumatera Barat
    Pesisir Kep. Bangka Belitung
    Pesisir Banten
    Pesisir DKI Jakarta
    Pesisir Jawa Barat
    Pesisir Jawa Tengah
    Pesisir Jawa Timur
    Pesisir Bali
    Pesisir Nusa Tenggara Barat
    Pesisir Nusa Tenggara Timur
    Pesisir Kalimantan Utara
    Pesisir Kalimantan Timur
    Pesisir Kalimantan Selatan
    Pesisir Kalimantan Tengah
    Pesisir Sulawesi Utara
    Pesisir Maluku

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhandanpesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Senin (6/10/2025).

    Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

    Adapun lokasi dan waktu potensi terjadinya banjir pesisir di berbagai wilayah Indonesia berada dalam periode 5-16 Oktober 2025. Lebih spesifik di wilayah pesisir Jakarta, potensi banjir rob diprediksi dalam periode 9-14 Oktober 2025 di wilayah berikut ini:

    Pesisir Kamal Muara
    Pesisir Kapuk Muara
    Pesisir Pluit
    Pesisir Ancol
    Pesisir Kamal
    Pesisir Marunda
    Pesisir Cilincing
    Pesisir Tanjung Priok
    Pesisir Kalibaru
    Pesisir Muara Angke, Penjaringan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga Minta Proyek Galian di Rawa Bebek Jakut Segera Rampung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

    Warga Minta Proyek Galian di Rawa Bebek Jakut Segera Rampung Megapolitan 3 Oktober 2025

    Warga Minta Proyek Galian di Rawa Bebek Jakut Segera Rampung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga meminta agar proyek galian di RW 11, Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, segera rampung.
    Sebab, proyek tersebut sudah berjalan selama dua tahun dan belum juga selesai hingga kini.
    “Saya enggak mengerti soal proyek, tapi masa sih dua tahun bolak-balik aja di sini, enggak kelar-kelar ngerjain apa,” jelas salah satu warga bernama Yani (50) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (3/10/2025).
    Warga lain bernama Katiyem (66), juga berharap agar proyek galian di depan rumahnya itu segera selesai.
    “Pengin cepat kelar, cepat selesai proyeknya begitu aja,” tutur dia.
    Sebab, Katiyem sudah lelah, rumah dan warungnya selalu terkena debu imbas dari proyek galian tersebut.
    Ismadi (66) juga berharap agar proyek galian itu cepat selesai dan jalan di depan rumahnya kembali mulus.
    “Harapannya biar cepat selesai aja. Biar kembali seperti semula semua, karena kan jalanannya mulus sebelumnya,” ucap Ismadi.
    Untuk diketahui, proyek galian di Jalan Rawa Bebek 1 dan 2 sudah berlangsung selama dua tahun.
    Galian yang dilakukan untuk mendukung proyek pengolahan air limbah menjadi air bersih yang digagas pemerintah pusat.
    Proyek galian ini memang dilakukan hampir di seluruh wilayah Penjaringan.
    Namun, di wilayah lain hanya beberapa RT yang terdampak. Sementara di RW 11, ada sekitar 21 RT yang terdampak galian.
    Lamanya pengerjaan proyek tersebut membuat warga terganggu. Sebab, mendatangkan berbagai dampak mulai dari ekonomi hingga kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.