kab/kota: Penggilingan

  • Harga Gabah Turun, Bulog Diminta Segera Lakukan Penyerapan Maksimal – Halaman all

    Harga Gabah Turun, Bulog Diminta Segera Lakukan Penyerapan Maksimal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Dinas Pertanian Provinsi DIY mendorong Bulog untuk segera melakukan penyerapan gabah secara maksimal.

    Langkah ini perlu dilakukan mengingat saat ini harga gabah di sejumlah kabupaten mengalami penurunan.

    Kepala Bidang Tanaman Pangan Yogyakarta, Andi Nawa Candra mengatakan bahwa penurunan gabah terjadi di tiga Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.

    Sementara di Sleman harga gabah sudah seusai HPP yaitu Rp 6.500 perkilogram.

    “Kami dari dinas terus berkoordinasi dan mendorong Bulog untuk segera melakukan penyerapan secara maksimal,” ujar Andi Nawa, Sabtu (11/1/2025).

    Menurut Andi Nawa kondisi panen di Yogyakarta diperkirakan akan mengalami panen besar alias melimpah ruah pada awal Februari mendatang.

    Meski demikian, Andi Nawa optimis kondisi penurunan harga gabah dapat pulih di akhir Januari ini.

    “Kondisi panen akan melimpah di bulan Februari dan kami optimis harga gabah dapat berangsur pulih,” katanya.

    Selain itu, kata Andi Nawa, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang bersiap melakukan panen raya serta dengan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

    “Semuanya kami koordinasikan dan kami siap menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada,” katanya

    Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan bahwa pemerintah telah memutuskan Harga Pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

    “Sudah diputuskan waktu pemberlakuan harga pembelian pemerintah HPP gabah beras efektif 15 Januari,” jelasnya.

  • Menko Pangan Sebut HPP Jagung Terbaru Berlaku Mulai 1 Februari Saat Masa Panen Dimulai

    Menko Pangan Sebut HPP Jagung Terbaru Berlaku Mulai 1 Februari Saat Masa Panen Dimulai

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebutkan, pemberlakuan harga pembelian pemerintah (HPP) Jagung mulai dilakukan pada 1 Februari 2025.

    Hal itu ia sampaikan setelah rapat koordinasi (rakor) Kemenko Pangan bersama kementerian/lembaga, para asosiasi penggilingan dan asosiasi pengolahan jagung. 

    Zulhas mengatakan, HPP Jagung terbaru ini nantinya akan dibeli oleh Bulog mulai tanggal 1 Februari mendatang.

    “(Untuk HPP) Jagung, Bulog akan menerima harga jagung Rp 5.500. Tentu memerlukan waktu dan tadi diskusi panjang dan rupanya panen jagung itu akan dimulai Februari,” jelas Zulhas saat konferensi pers, Senin (6/1/2025).

    Zulhas melanjutkan, pemberlakuan HPP Jagung terbaru, bukan diterapkan saat diputuskan pemerintah selepas rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada 30 Desember 2024 kemarin. Dia menjelaskan, tujuan kenaikan HPP jagung agar mengakomodir musim panen raya petani jagung pada Februari nanti.

    “Jadi jagung hasil panen tahun ini dimulai berlaku 1 Februari. Jadi pada panen yang masak yang akan datang,” ucap dia.

    Selain itu, Zulhas menuturkan HPP gabah dan beras, mulai diberlakukan pada 15 Jamuari 2025 mendatang. Keputusan tersebut diambil, lanjut pria yang kerap dipanggil Zulhas itu, menimbang kesiapan serta anggaran yang dialokasikan dalam penerapannya.

    “Maka tadi sudah diputuskan waktu pemberlakuan harga pembelian pemerintah HPP gabah dan beras efektif 15 Januari 2025,” ujarnya.

    Zulhas menuturkan, selain menbutuhkan persiapan, Bulog selaku lembaga yang akan menyerap hasil produksi tersebut, juga membutuhkan persiapan. Persiapan yang dimaksud, berupa pemberlakukan harga jual beras hasil gilingan senilai Rp 12.000 per kilogram, yang akan dibeli oleh Bulog.

    “Jadi efektif gabah Rp 6.500 dibeli oleh pabrik-pabrik (penggilingan) padi. Nanti pabrik-pabrik padi itu berasnya dibeli oleh Bulog seharga Rp 12.000 efektif mulai tanggal 15 Januari,” katanya.

    “Jadi saya ulang lagi gabah 15 Januari 2025, sementara jagung 1 Februari 2025,” tegas Zulhas melanjutkan.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk komoditas gabah dan jagung. Kebijakan ini dalam rangka mendukung kesejahteraan para petani.

    Hal tersebut disampaikan Mentan Amran dalam konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas (ratas) swasembada pangan, bersama para menteri bidang pangan di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Senin (30/12/2024).

    Amran mengungkapkan HPP gabah saat ini dinaikkan dari harga Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. “Sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram,” ujar dia.

    Amran mengatakan instruksi tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategis Presiden Prabowo yakni penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung.

    “Kami sungguh bahagia dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya mewakili petani Indonesia. Kebijakan ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani Indonesia,” ujar Mentan Amran dalam menanggapi HPP jagung, gabah, dan beras.

  • Harga Baru Beras dan Jagung Berlaku 15 Januari dan Februari

    Harga Baru Beras dan Jagung Berlaku 15 Januari dan Februari

    Jakarta, FORTUNE – Pemerintah resmi menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan Jagung guna melindungi harga hasil panen petani.

    Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.

    Zulkifli menjelaskan HPP gabah akan berlaku mulai 15 Januari 2025, sedangkan HPP jagung efektif diberlakukan per 1 Februari 2025. Keputusan ini diambil untuk memastikan kesiapan Bulog dalam menyerap hasil panen petani.

    “Harga gabah ditetapkan Rp6.500 per kilogram, dan Bulog akan membeli Beras dari pabrik-pabrik penggilingan seharga Rp12.000 per kilogram. Kebijakan ini efektif mulai 15 Januari 2025,” kata Zulkifli dalam acara konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Senin (6/1).

    Menurutnya, penetapan waktu tersebut memberikan kesempatan bagi Bulog mempersiapkan mekanisme serapan hasil panen petani.

    Sementara itu, untuk jagung pemerintah menetapkan HPP sebesar Rp5.500 per kilogram. Namun, kebijakan ini baru akan berlaku efektif pada 1 Februari 2025, bertepatan dengan perkiraan dimulainya panen jagung pada 2025.

    “Kalau diberlakukan sekarang, stok jagung lama yang terserap, bukan hasil panen baru. Tujuan kita adalah memastikan jagung hasil panen petani terserap dengan baik,” ujar Zulkifli.

    Cadangan beras dan jagung SPHP

    Selain penetapan HPP, pemerintah juga mencadangkan 250.000 ton jagung dan 100.000 ton kedelai untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Untuk beras, pemerintah akan menyalurkan 160.000 ton per bulan selama Januari dan Februari 2025.

    Penyaluran tambahan selama empat bulan berikutnya akan diputuskan berdasarkan kondisi panen dan musim kemarau.

    “Kami tidak ingin distribusi SPHP mengganggu harga di musim panen. Keputusan tambahan empat bulan itu akan dirapatkan lagi bersama-sama,” kata Zulkifli.

    Dia juga menekankan pentingnya menjaga semangat petani dalam menanam jagung.

    “Sekarang semangat petani luar biasa. Kita tidak ingin semangat ini luntur gara-gara impor bahan-bahan yang justru mengganggu produksi jagung dalam negeri,” ujarnya.

    Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat memberikan kepastian harga bagi petani dan menjaga stabilitas pasokan pangan nasional. Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

  • Kementan pastikan Himbara sediakan Rp300 triliun KUR untuk pertanian

    Kementan pastikan Himbara sediakan Rp300 triliun KUR untuk pertanian

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. ANTARA/HO-Humas Kementan

    Kementan pastikan Himbara sediakan Rp300 triliun KUR untuk pertanian
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 04 Januari 2025 – 07:44 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan seluruh perbankan yang masuk dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) telah penyediaan anggaran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa anggaran KUR sebesar itu nantinya akan digunakan sebagai akses perkreditan petani dan pengusaha yang mencakup pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan juga Rice Milling Unit (RMU) atau mesin penggiling gabah.

    “Jumlahnya Rp300 triliun KUR secara nasional, dan 3 persen di antaranya untuk alsintan, termasuk di dalamnya ada juga RMU. Kalau untuk petani, sebesar Rp100 juta tanpa agunan,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/1).

    Mentan mengaku telah melakukan rapat bersama Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras serta Himpunan Bank Negara (Himbara) guna membahas mengenai hal tersebut.

    Amran menuturkan bahwa kemudahan dan berbagai upaya sepenuhnya untuk meningkatkan produksi nasional serta mempercepat target swasembada agar bisa terwujud secara singkat sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Sudah lakukan persiapkan agar swasemabda secepat cepatnya. Bulog juga siap melakukan penyerapan. Diperkirakan panen pada bulan Januari, Februari, dan Maret mendatang kenaikannya akan cukup besar,” katanya.

    Mentan juga meminta agar Perpadi segera melakukan penyerapan KUR serta penyerapan hasil panen raya para petani di seluruh daerah. Apalagi, panen raya tahun ini sesuai dengan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam posisi yang sangat besar.

    Ia juga berharap Perpadi seluruh Indonesia membantu penyerapan sebab pada bulan Februari dan Mei akan memasuki masa panen padi.

    “Sekali lagi kami mendorong perbankan untuk membuka akses kredit usaha alsintan. Jadi, inilah bentuk perhatian pemerintah terhadap para petani, semua atas kebaikan Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” katanya.

    Pengusaha penggilingan padi yang tergabung dalam Perpadi menyambut baik solusi cepat yang diberikan Mentan dalam mempermudah akses pembiayaan KUR bagi pengusaha untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi sekaligus mempercepat swasembada.

    “Saya sangat senang Pak Menteri bukan orang yang suka basa-basi, Pak Menteri orangnya tegas dan mau mengerti apa yang menjadi harapan kami di Perpadi, yaitu dengan membuka akses perluasan KUR dalam membantu petani meningkatkan produksi,” kata Nurkat Hadi Kusumo, anggota Perpadi Jawa Barat.

    Ketua DPD Perpadi Provinsi Aceh Darmawan berharap semua solusi dari Mentan Amran akan membawa dampak besar pada perkembangan sektor pertanian di Indonesia, di antaranya adalah kembali semangat pertanaman petani Aceh dalam mendukung peningkatan produksi nasional.

    “Saya rasa solusi yang ditawarkan ini jika terealisasi dengan baik, penggilingan padi di Aceh bisa bergairah, pertanian di Aceh semakin bergairah. Jadi, dengan solusi hari ini kami dapat memperoleh optimisme dalam menyediakan gabah petani untuk swasembada,” kata Darmawan.

    Sumber : Antara

  • Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Bisa Untungkan Petani, Asalkan 2 Syarat Ini Dipenuhi

    Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Bisa Untungkan Petani, Asalkan 2 Syarat Ini Dipenuhi

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya mengakui kebijakan Presiden Prabowo Subianto menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dapat menguntungkan petani.

    “Sebenarnya kalau kita bicara HPP, harapannya pemerintah kan supaya petani menerima keuntungan yang lebih besar, tentunya kami menyambut baik,” ujar Sutarto, Sabtu (4/1/2025).

    Namun, Sutarto menyebutkan kebijakan tersebut akan berimbas pada modal pengadaan gabah bagi penggilingan karena ikut mengalami peningkatan.

    “Sekalipun bagi penggilingan padi, tentunya uang yang diperlukan untuk pengadaan akan meningkat kan. Tadinya Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. Namun, itu konsekuensi dari kita berbisnis, kita akan ikuti,” katanya.

    Oleh sebab itu, Sutarto mengungkapkan terdapat dua syarat utama dalam menanggapi kenaikan HPP gabah tersebut. Ia menuturkan syarat pertama, yakni pasar menjadi terjamin dan yang kedua, pihaknya dapat melakukan revitalisasi penggilingan padi.

    “Saya pikir yang lebih penting itu, pasarnya menjadi terjamin dengan baik dan yang kedua, kami bisa melakukan revitalisasi. Itu intinya,” tutur Sutarto.

    Di sisi lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pemerintah mendukung percepatan produksi petani melalui pemberian kredit usaha alat dan mesin pertanian (Alsintan) atau KUA dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk para petani.

    Total pemberian kredit, yang bekerja sama dengan bank-bank Himbara, untuk petani secara nasional mencapai Rp 300 triliun.

    Amran juga mengungkapkan total subsidi bunga untuk kredit petani, yang disepakati pula oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI, yakni sebesar 3%.

    Perihal KUA petani, lanjut Amran, adalah bagian dari permohonan Perpadi ihwal bunga kredit agar disubsidi. Amran menegaskan kesepakatan ini disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp 300 Triliun untuk seluruh Indonesia.

    “Kita sudah sepakat dengan Mandiri, BRI, dan BNI, yang sudah tanda tangan bersama. Plafonnya Rp 2 miliar, bunganya 3% untuk kredit usaha alsintan. Ini lebih rendah lagi,” tegas Amran.

    Sementara terkait KUR petani, Amran mengatakan pemerintah menyediakan kebijakan apabila pengajuan Rp 100 juta, maka diputuskan tanpa agunan.

    “Kalau KUR petani, itu jika Rp 100 juta, tanpa agunan. Bunganya itu 6%,” tutur Amran.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk menaikkan harga gabah dan jagung. Hal ini dilakukan guna mendukung kesejahteraan para petani.

    Mentan Amran menuturkan, instruksi tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategis Presiden Prabowo yakni penyesuaian HPP untuk gabah dan jagung.

    “Kami sungguh bahagia dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya mewakili petani Indonesia. Kebijakan ini merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden terhadap kesejahteraan petani Indonesia,” ujarnya.

    Secara lugas, Amran mengungkapkan harga gabah saat ini dinaikkan dari harga awal yakni Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram.

    “Sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram,” terang Amran.

    “Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kita optimistis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia secepat-cepatnya,” pungkasnya dalam menanggapi kenaikan HPP gabah. 

  • Mentan Amran Pastikan Panen Raya Dimulai Awal Februari 2025

    Mentan Amran Pastikan Panen Raya Dimulai Awal Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan program swasembada pangan tetap dilaksanakan dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya. Pemenuhan kesiapan swasembada pangan tersebut, disebut Mentan Amran, akan didukung dengan prediksi musim panen raya mulai awal Februari 2025. 

    Hal ini disampaikan Mentan Amran seusai menghelat pertemuan dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Jumat (3/1/2025). Pertemuan Kementan dengan Perpadi itu sebagai rangkaian kerja sama penyerapan produksi pangan dari petani lokal menjelang panen raya. 

    “Kami memohon Perpadi seluruh Indonesia mendukung agar membantu penyerapan ini lancar, karena kita akan menghadapi Februari, Maret, April, Mei 2025,” ujar Amran kepada wartawan. 

    Mentan Amran menuturkan, prediksi panen raya ini didukung oleh prakiraan Bulog dan Badan Pusat Statistik (BPS). 

    “Bulog memprediksi panen raya kita, Februari, Maret itu naik. Kenaikannya cukup baik. Itu data dari BPS, bukan dari saya,” katanya. 

    Dalam hal tersebut, Mentan Amran menegaskan pemerintah mendukung percepatan produksi petani melalui pemberian kredit usaha alat dan mesin pertanian (Alsintan) atau KUA dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk para petani. Total pemberian kredit, yang bekerja sama dengan bank-bank Himbara, untuk petani secara nasional mencapai Rp 300 triliun. 

    Amran juga mengungkapkan total subsidi bunga untuk kredit petani, yang disepakati pula oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI, yakni sebesar 3%. 

    Lebih lanjut perihal KUA petani, lanjut Amran, merupakan permohonan Perpadi yang bunga kreditnya disubsidi. Maka dari itu, Amran menegaskan kesepakatan ini disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp 300 Triliun untuk seluruh Indonesia. 

    “Kita sudah sepakat, Mandiri, BRI dengan BNI, tanda tangan bersama. Platformnya Rp 2 Miliar, bunganya 3% untuk kredit usaha alat dan mesin pertanian (Alsintan). Ini lebih rendah lagi,” tegas Amran.

    Terkait KUR petani, Amran mengatakan pemerintah menyediakan kebijakan apabila pengajuan Rp100 Juta, maka diputuskan tanpa agunan. “Kalau KUR petani, itu jika Rp 100 Juta, tanpa agunan. Bunganya itu 6%,” tutup Amran sembaru berharap jadwal panen raya tidak mengalami kendala.

  • Kementan Pastikan Himbara Sediakan Akses Perkreditan Petani untuk Alsintan dan RMU – Halaman all

    Kementan Pastikan Himbara Sediakan Akses Perkreditan Petani untuk Alsintan dan RMU – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyediakan akses perkreditan bagi para petani.

    Himbara menyediakan anggaran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, anggaran KUR sebesar itu nantinya akan digunakan sebagai akses perkreditan petani dan pengusaha.

    Di antaranya mencakup pengadaan Alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan juga Rice Milling Unit (RMU) atau alat mesin pertanian yang difungsikan untuk menggiling gabah menjadi beras.

    Disampaikan Amran saat rapat bersama Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras, dan juga Himbara.

    “Jumlahnya Rp 300 triliun KUR secara nasional. 3 persen di antaranya untuk Alsintan termasuk di dalamnya ada juga RMU. Kalau untuk petani 100 juta tanpa agunan,” ujar Amran di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

    Amran mengatakan, kemudahan dan berbagai upaya ini dilakukan sepenuhnya untuk meningkatkan prodiksi nasional serta mempercepat target swasembada agar bisa terwujud secara singkat sesuai arahan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita sudah lakukan persiapakan swasembada secepat cepatnya, di mana Bulog juga siap melakukan penyerapan,” tuturnya.

    Amran mengatakan, bahwa diperkirakan musim panen jatuh pada Januari, Februari dan Maret mendatang. Dan angka kenaikan panennya diproyeksi akan cukup besar.

    Amran meminta agar Perpadi segera melakukan penyerapan KUR serta penyerapan hasil panen raya para petani di seluruh daerah. Apalagi panen raya tahun ini sesuai proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam posisi yang sangat besar.

    “Kami mohon Perpadi seluruh Indonesia membantu penyerapan karena kita akan panen Februari dan Mei. Kemudian sekali lagi kita mendorong perbankan untuk membuka akses kredit usaha Alsintan,” kata Amran.

  • Swasembada Pangan dan Sambut Panen Raya Maret 2025, Pemerintah Salurkan Kredit Petani Rp 300 Triliun

    Swasembada Pangan dan Sambut Panen Raya Maret 2025, Pemerintah Salurkan Kredit Petani Rp 300 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut musim panen raya pada Maret 2025, pemerintah menyalurkan kredit usaha alat dan mesin pertanian (KUA) serta kredit usaha rakyat (KUR) dengan total nilai Rp 300 triliun. Bekerja sama dengan bank-bank Himbara, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI, program ini bertujuan mendukung percepatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan subsidi bunga kredit ini hanya sebesar 3%. Langkah ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.

    “Untuk menguatkan swasembada pangan dalam waktu singkat, kami memberikan KUR dengan total Rp 300 triliun untuk seluruh Indonesia,” ujarnya dalam pertemuan dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

    Kementerian Pertanian (Kementan) juga melibatkan Perpadi untuk memastikan Bulog dapat menyerap hasil panen petani secara optimal, terutama gabah dan jagung. Mentan Amran meminta dukungan Perpadi agar penyerapan berjalan lancar, terutama menjelang puncak panen pada Februari hingga April 2025.

    “Kami memohon Perpadi mendukung penyerapan hasil produksi petani, sesuai arahan presiden,” tambahnya.

    Kredit usaha alsintan (KUA) disiapkan dengan plafon hingga Rp 2 miliar per petani dan bunga hanya 3%. Sementara itu, kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp 100 juta dapat diajukan tanpa agunan dengan bunga 6% guna mendukung swasembada pangan.

    “Ini adalah wujud perhatian presiden terhadap petani Indonesia,” tegas Amran.

    Sebelumnya, pemerintah menargetkan penyaluran KUR 2024 mencapai Rp 300 triliun dengan distribusi kepada 43 penyalur aktif. Hingga akhir 2024, plafon KUR yang tersisa sebesar Rp 19,5 triliun akan digunakan untuk cadangan kredit usaha alsintan dan peningkatan plafon KUR di semester II.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan kombinasi program KUR, KUA, dan Kartu Tani akan membantu petani memenuhi kebutuhan modal produksi.

    “Semua pihak harus berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan petani,” ujar Airlangga.

    Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan mencapai swasembada pangan. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan kesejahteraan petani Indonesia semakin meningkat.

  • Perpadi: Pemerintah Harus Lakukan Pengawasan Distribusi Benih dan Pupuk – Halaman all

    Perpadi: Pemerintah Harus Lakukan Pengawasan Distribusi Benih dan Pupuk – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso menekankan, pentingnya pemerintah melakukan pengawasan distribusi benih dan pupuk.

    Sutarto mengatakan, bagian yang juga sangat penting dalam memenuhi produksi dalam negeri adalah melakukan pengawasan terhadap semua distribusi bantuan baik benih maupun pupuk subsidi agar tidak terjadi penyelewengan.

    “Yang harus kita lakukan adalah pemerintah harus melakukan pengawasan apakah benih dan pupuk sudah tersalur dengan baik. Kedua kita harus melakukan pengamanan jangan sampai terjadi gangguan hama penyakit sehingga pemerintah harus melakukan pendampingan,” ujar Sutarto di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

    Di sisi lain, kata Sutarto, Kementerian Pertanian (Kementan) perlu membangun klaster-klaster pertanian modern di seluruh Indonesia untuk mempercepat capaian swasembada. Sebab, pembangunan klaster akan berdampak besar pada penguatan dan ketahanan bangsa di masa yang akan datang.

    “Dan kalau Klater-klaster ini bisa kita bangun, maka kredit akan mudah, kur mudah, benih mudah dan pupuk juga mudah karena petani sudah tersedia di sana. Nah kami tinggal memperkuat kerjasamanya saja dengan Bulog untuk melakukan penyerapan,” terang Sutarto.

    Sutarto mengatakan peningkatan produksi sangat penting untuk menekan kebijakan impor. Mengenai hal ini, Sutarto mengapresiasi keberhasilan produksi yang sudah dilakukan pemerintah dari waktu ke waktu sehingga stok beras nasional saat ini mencapai 8,2 juta ton.

    “Saya mendukung produski dalam negeri karena makin banyak impor maka produksi tidak akan bergairah. Dan kalau kita lihat angka angka BPS, saya sangat yakin dan optimis produksi kita melimpah. Apalagi kalau kita melihat angka stok nasional yang mencapai 8,5 juta ton. Ini stok yang sangat besar dan sangat aman,” katanya.

    Sutarto merespon soal harga gabah sebesar Rp 6.500 perkilogram dari yang sebelumnya Rp 6.000 perkilogram. Dia menilai, harga sebesar itu mampu menjadi angin segar bagi para petani yang setiap hari berproduksi.

    “Kalau kita bicara harga gabah, di mana harganya Rp 6.500, saya kira ini adalah keseimbangan baru, bagi kami yang penting pemerintah menetapkan harga pembelian ini waktunya sangat tepat, jangan sampai penetapannya setelah panen,” terang Sutarto.

  • Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram

    Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram

    Pekerja menjemur gabah di salah satu tempat penggilingan padi di Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (13/11/2024). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/YU

    BPS: Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 19:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Desember 2024, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp12.000,00 per kilogram.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan harga terendah di tingkat petani sebesar Rp4.000 per kilogram dan tingkat penggilingan sebesar Rp4.300 per kilogram.

    “Di tingkat petani, harga tertinggi berasal dari kualitas gabah kering giling (GKG) varietas Cisaat di Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan harga terendah berasal dari gabah luar kualitas varietas IR-32 dan Inpari 32 HDB di Jawa Barat,” kata Pudji di Jakarta, Kamis (2/1).

    Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga di tingkat petani selama Desember 2024 untuk gabah kualitas gabah kering panen (GKP) naik sebesar 0,87 persen atau Rp55 per kilogram, gabah kualitas GKG naik sebesar 0,71 persen atau Rp50 per kg, dan gabah luar kualitas turun sebesar 1,40 persen atau Rp83 per kilogram.

    Dibandingkan Desember 2023, rata-rata harga GKP di tingkat petani di Desember 2024 turun sebesar Rp368 per kilogram (5,47 persen) menjadi Rp6.357 per kilogram, GKG di tingkat petani turun sebesar Rp687 per kilogram (8,90 persen) menjadi Rp7.034 per kilogram, dan harga gabah luar kualitas turun sebesar Rp651 per kilogram (9,99 persen) menjadi Rp5.862 per kilogram.

    Sementara itu, harga beras di penggilingan tertinggi sebesar Rp17.000 per kilogram di Provinsi Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah yaitu beras kualitas premium. Sedangkan harga beras terendah sebesar Rp10.000 per kilogram di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan (beras medium) serta Sumatera Selatan (beras submedium).

    Pada Desember 2024, rata-rata harga beras di penggilingan kualitas premium sebesar Rp13.005 per kilogram, naik sebesar 1,24 persen dibandingkan bulan lalu.

    Sedangkan, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.447 per kilogram, naik sebesar 0,42 persen, rata-rata harga beras kualitas submedium sebesar Rp12.392 per kilogram atau naik sebesar 1,83 persen, dan rata-rata harga beras di penggilingan kualitas pecah sebesar Rp12.700 per kilogram, naik sebesar 5,83 persen.

    Dibandingkan Desember 2023, harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan submedium pada November 2024 masing-masing turun 2,57 persen, 4,77 persen, dan 1,64 persen. Sedangkan beras di penggilingan kualitas pecah naik sebesar 4,69 persen.

    Selama periode Desember 2023-Desember 2024, rata-rata harga tertinggi terjadi pada bulan Maret 2024 untuk beras premium yaitu sebesar Rp14.548 per kilogram dan pada bulan Februari 2024 untuk beras medium yakni sebesar Rp14.162 per kilogram.

    Selanjutnya, rata-rata harga terendah untuk beras premium sebesar Rp12.846 per kilogram pada bulan November 2024 dan untuk beras medium sebesar Rp12.071 per kilogram pada Mei 2024.

    Sumber : Antara