kab/kota: Penggilingan

  • Prabowo: Saya Mau Jadi Presiden yang Turunkan Harga!

    Prabowo: Saya Mau Jadi Presiden yang Turunkan Harga!

    Jakarta

    Prabowo Subianto berjanji akan menjadi Presiden Indonesia yang dapat menurunkan harga, baik itu tiket pesawat, biaya haji maupun bahan pangan. Hal ini dilakukan demi mensejahterakan rakyat Indonesia.

    “Saya mau jadi presiden yang turunkan harga,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerinda yang dipantau secara daring melalui YouTube CNN Indonesia, Sabtu (15/2/2025).

    Prabowo menegaskan, menegaskan harga yang boleh naik ialah harga gabah dari petani yang dibeli oleh Perum Bulog maupun penguasa pengusaha penggiling padi. Hal ini dilakukan agar petani Indonesia sejahtera.

    “Harga yang boleh naik adalah harga gabah untuk petani. Nah itu harus naik,” tegas Prabowo.

    Prabowo mengimbau agar para pengusaha penggiling padi tidak mengambil untung terlalu banyak sehingga memberatkan petani. Prabowo berharap agar pengusaha penggiling padi tetap mengambil untung yang wajar.

    “Saya ingatkan pengusaha-pengusaha kau boleh untung tapi jangan mencekik petani-petani kita. Daripada kau cekik, saya cekek kau. Boleh, untung yang wajar, rakyat kita harus sejahtera petan kita harus dapat keuntungan yang cukup,” katanya.

    Prabowo tak segan-segan apabila ada pengusaha yang nakal, pemerintah akan mengambil tindakan tegas. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33. Pasal 33 UUD 1945 berbunyi, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dipergunakan untuk sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.”

    Melalui dasar hukum tersebut, Prabowo mau menguasai pengusaha penggiling padi yang nakal. Kendati demikian, Prabowo mendengar pengusaha penggiling padi mau mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

    “Saya mau tanya penggiling padi penting atau tidak? Menguasai hajat orang banyak atau tidak? karena itu hati-hati kalau kau bandel tidak mau memperhatikan nilai tukar petani, tidak mau mengangkat derajat petani saya akan pakai pasal 33. Saya atas nama rakyat Indonesia, saya akan kuasai penggilingan padi yang bandel itu,” terang Prabowo.

    (hns/hns)

  • Prabowo Wanti-wanti Pengusaha Penggilingan Padi Bandel: Saya Cekik Kau!

    Prabowo Wanti-wanti Pengusaha Penggilingan Padi Bandel: Saya Cekik Kau!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kepada pengusaha penggiling padi agar menyerap gabah tingkat petani sesuai dengan aturan pemerintah. Harga gabah di tingkat petani dipatok Rp 6.500/kg.

    Prabowo mengimbau agar para pengusaha penggiling padi tidak mengambil untung terlalu banyak sehingga memberatkan petani. Prabowo berharap agar pengusaha penggiling padi tetap mengambil untung yang wajar.

    “Saya ingatkan pengusaha-pengusaha kau boleh untung tapi jangan mencekik petani-petani kita. Daripada kau cekik, saya cekik kau. Boleh, untung yang wajar, rakyat kita harus sejahtera petani kita harus dapat keuntungan yang cukup,” dalam acara HUT Gerindra ke-17 yang disiarkan secara daring di YouTube CNN Indonesia, Sabtu (15/2/2025).

    Prabowo tak segan apabila ada pengusaha yang nakal, pemerintah akan mengambil tindakan tegas. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33. Pasal 33 UUD 1945 berbunyi, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dipergunakan untuk sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.”

    Melalui dasar hukum tersebut, Prabowo mau menguasai pengusaha penggiling padi yang nakal. Kendati demikian, Prabowo mendengar pengusaha penggiling padi mau mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

    “Saya mau tanya penggiling padi penting atau tidak? Menguasai hajat orang banyak atau tidak? karena itu hati-hati kalau kau bandel tidak mau memperhatikan nilai tukar petani, tidak mau mengangkat derajat petani saya akan pakai pasal 33. Saya atas nama rakyat Indonesia, saya akan kuasai penggilingan padi yang bandel itu,” terang Prabowo.

    (eds/eds)

  • Pemerintah akan Terbitkan Inpres Ketahanan Pangan, Apa Tujuannya? – Halaman all

    Pemerintah akan Terbitkan Inpres Ketahanan Pangan, Apa Tujuannya? – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan menerbitkan Instruksi Presiden terkait Pengelolaan Ketahanan Pangan untuk menjaga stabilitas pangan menjelang Ramadhan 2025 merupakan prioritas utama pemerintah.

    “Kami telah menyusun strategi dan kebijakan yang matang agar pasokan pangan tetap stabil, harga terkendali, dan kesejahteraan petani terjaga,” kata Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan dikutip Sabtu (15/2/2025).

    Menurutnya, kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2025

    Untuk itu, akan dilakukan optimalisasi pengadaan dan distribusi beras guna memastikan pasokan tetap stabil di pasar menjelang periode permintaan puncak saat Lebaran.

    Saat ini realisasi pengadaan beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 65.000 ton. Bulog diminta meningkatkan target penyerapan harian menjadi 25.000 ton.

    Sehingga pada akhir Februari diharapkan mencapai 180.000 ton dan meningkat menjadi 1,79 juta ton pada Maret dengan target serapan 60.000 ton per hari.

    “Pemerintah memastikan Bulog akan menyerap hasil panen petani dengan harga yang telah ditetapkan,” ujarnya.

    Selain itu, pihak swasta diwajibkan membeli gabah dari petani dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram guna mencegah penurunan harga di tingkat petani. Jika ada pihak yang melanggar, akan diberikan sanksi tegas.

    Selain penguatan cadangan beras, pemerintah juga akan menerbitkan Instruksi Presiden terkait Pengelolaan Ketahanan Pangan.

    Instruksi ini bertujuan untuk menyederhanakan serta memastikan efektivitas pelaksanaan pengadaan, pengolahan, dan penyaluran beras di seluruh wilayah.

    Pemerintah daerah, termasuk gubernur, bupati, camat, dan kepala desa, akan diwajibkan menggelar pertemuan mingguan guna memantau hasil panen dan harga beras serta memastikan tidak ada kendala dalam rantai pasokan.

    Para penggilingan beras diminta mematuhi harga pembelian gabah kering panen yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram. 

    Setiap pelanggaran akan ditindaklanjuti secara cepat, termasuk kemungkinan melibatkan satgas pangan guna menjaga stabilitas pasar.

  • Penyebab Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Ini Hasil Uji Sampel Laboratorium – Halaman all

    Penyebab Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Ini Hasil Uji Sampel Laboratorium – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Dinas Kesehatan Sleman mengungkap penyebab keracunan massal di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Pada Jumat (14/2/2025) ini, telah keluar hasil pengujian sampel makanan di laboratorium.

    Apa penyebab keracunan?

    “Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E. Coli pada makanan yang disajikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, Jumat (14/2/2025). 

    Namun, dia tidak menjelaskan sumber makanan jenis apa yang terkontaminasi bakteri dan dikonsumsi oleh warga.

    Pengakuan Pembuat Siomai

    Pipit Rahayu, seorang pembuat siomai di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta maaf atas insiden keracunan. Dia mengaku tidak mempunyai niat mencelakai orang. 

    “Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain” ujarnya kepada Tribun Jogja pada Selasa (11/2/2025).

    “Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali,”.

    Pipit Rahayu memulai usaha siomai sejak 2015. Dia memproduksi adonan siomai di tempat penggilingan daging di Tempel, Sleman. Lokasi itu selama ini menjadi langganan.

    Dia menceritakan awal mula membuat siomai. Pada Sabtu 8 Februari 2025, dia menyiapkan siomai untuk tiga acara.

    Yaitu menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan di Krasakan, Lumbungrejo, lalu 30 porsi komplit untuk hidangan acara arisan di Sanggrahan, Mlati dan juga acara bazar di Sumberejo.

    Untuk memenuhi pesanan siomai di acara hajatan dan arisan, Pipit membuat 20 kilogram adonan sekaligus di hari Kamis. 

    “Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis saya bikin (adonan) hari senin Alhamdulillah baik-baik saja. Jadi adonan hari kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian,” kata Pipit. 

    Adapun sistem pembuatannya, Ia datang membawa daging dan bumbu yang telah diracik sesuai takaran untuk diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.

    Bahan tepung yang dibutuhkan, Ia mempercayakan sepenuhnya kepada tempat penggilingan. Setelah adonan jadi, kemudian dibawa pulang. 

    “Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana,” ujar Pipit.  

    “Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu,” imbuh dia. 

    Adapun adonan siomai untuk kegiatan bazar di Sumberrejo diproduksi pada Jumat.

    Hingga saat ini belum ada laporan dugaan keracunan di Sumberrejo.

    Sedangkan siomai yang disajikan di acara arisan di Sanggrahan, diduga menjadi penyebab puluhan orang keracunan.

    Pipit mengaku sudah mendatangi warga Sanggrahan untuk menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan siomai tersebut.

    Untuk diketahui, kasus keracunan terjadi di dua tempat di Sleman, yaitu Padukuhan Krasakan, Kapanewon Tempel, dan Padukuhan Sanggrahan, Mlati.

    Diduga penyebab keracunan adalah siomai.

    Penyedia siomai pada Sabtu (8/2/2025) membuat tiga pesanan di lokasi berbeda.

    Namun, hingga saat ini kasus keracunan dilaporkan di dua lokasi.

    Setelah memakan siomai, ratusan orang di Padukuhan Krasakan, Tempel mengeluh demam hingga diare.

    Para korban diduga keracunan makanan yang disantap saat hajatan.

    Siomai itu dikonsumsi warga pada Sabtu (8/2/2025) malam.

    Sementara gejala keracunan mulai terasa pada Minggu (9/2/2025) dinihari. 

    Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengungkapkan tercatat jumlah korban dari dua tempat di Sleman mencapai ratusan orang. 

     Penjelasan Soal Bakteri

    Bakteri Salmonella sp merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. 

    Kemudian bacillus cereus merupakan patogen bawaan makanan yang dapat menghasilkan racun sehingga  menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal antara lain sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare.

    Sedangkan Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies bakteri yang beberapa tipenya dapat mengakibatkan keracunan makanan serius pada manusia. 

     

     

     

     

  • Guru Besar IPB dan Pakar Pangan Universitas Andalas Optimis Mayjen Novi Bawa Perubahan Besar di Tubuh Bulog

    Guru Besar IPB dan Pakar Pangan Universitas Andalas Optimis Mayjen Novi Bawa Perubahan Besar di Tubuh Bulog

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar fakultas pertanian IPB University sekaligus ketua umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AP2TI), Dwi Andreas Santosa menilai performa Bulog di bawah kepemimpinan Mayor Jenderal (Mayjen) Novi Helmy Prasetya bakal membawa perbuahan besar. Menurutnya, Mayjen Novi memiliki jaringan yang sangat luas terutama dalam membangun hubungan antar lembaga serta semua mitra-mitra Bulog. Akan tetapi, Andreas mengatakan bahwa serapan gabah memiliki banyak faktor yang harus diperkuat melalui kebijakan yang tepat.

    “Kalau melihat jaringan beliau (Mayjen Novi), saya kira beliau memiliki jaringan yang luas dan barangkali itu sangat positif bagi performa Bulog, walaupun penyerapan gabah itu tergantung banyak faktor,” ujar Dwi Andreas pada Jumat (14/2/2025).

    Selain itu, kata Dwi Andreas, keputusan pemerintah dalam menaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen dinilai sangat tepat mengingat selama ini petani kerap merugi terutama saat panen raya yang berlangsung di semua sentra.

    “Kebijakan itu tepat karena selama ini harga gabah kerap turun di saat petani menggelar panen rara. Tapi kita bersyukur karena dalam dua tahun ini tidak terjadi penurunan. Saya kira HPP tanpa pertimbangan rafaksi juga sangat menguntungkan petani,” katanya.

    Senada, Pakar Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhamad Makky menilai Mayjen Novi memiliki banyak kelebihan, terutama dari sisi penugasan khusus sebagai pihak yang akan menyerap gabah 3 juta ton pada panen raya 2025.

    Makky mengatakan jaringan Mayjen Novi yang sangat kuat baik dari sisi petani, babinsa maupun hubungan antar lembaga seperti kementerian pertanian, BUMN maupun persatuan pengusaha penggilingan padi nasional dapat mengoptimalkan kinerja penyerapan.

    “Saya yakin bahwa Mayjen Novi mampu mengangkat kinerja Bulog dalam melakukan penyerapan gabah beras. Bagi saya beliau memiliki jaringan yang luas baik dengan petani maupun antar lembaga,” katanya.

    Menurut Makky, kehadiran Mayjen Novi di tubuh Bulog akan memperkokoh ketahan pangan sesuai visi besar Presiden Prabowo yakni mewujudkan swasembada secara cepat dan singkat.

    “Ini sangat penting karena perwujudan swasembada merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan ketahanan dan keamanan negara,” katanya.

    Mengenai hal ini, Makky juga mengapresiasi gebrakan Mayjen Novi yang akan melibatkan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk menyosialisasikan harga pembelian pemerintah atau HPP gabah kering panen sesuai keputusan bersama yaitu Rp 6.500 perkilogram.

    “Ini adalah gebrakan yang luar biasa karena kita tau Babinsa itu ada di seluruh Indonesia. Saya kira memang inilah yang ditunggu-tunggu petani,” jelasnya.

  • Soal Kepemimpinan Novi Helmy di Bulog, HKTI: Optimis Bulog Jadi Lebih Baik

    Soal Kepemimpinan Novi Helmy di Bulog, HKTI: Optimis Bulog Jadi Lebih Baik

    Soal Kepemimpinan Novi Helmy di Bulog, HKTI: Optimis Bulog Jadi Lebih Baik
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Ketua Dewan Pakar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (
    HKTI
    ) Jawa Barat (Jabar) Entang Sastraaatmaja meyakini kepemimpinan Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (
    Bulog
    ) dapat membawa perubahan besar terkait upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan secara cepat dan singkat.
    Entang menilai, Novi memiliki banyak kelebihan, seperti jaringan lapangan yang luas sehingga berdampak besar pada kinerja Bulog. 
    Dari sisi koordinasi, kata dia, Novi juga mempunyai kedekatan khusus dengan para bintara pembina desa (babinsa) di seluruh Indonesia.
    Hal tersebut dinilai membuat sosialisasi harga gabah ke petani dapat terukur dan tepat sasaran.
    Sebagai informasi, sesuai keputusan pemerintah melalui rapat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, harga gabah menurut harga pokok penjualan (HPP) diputuskan sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg) atau naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 5.500 per kg.
    “Saya optimistis Bulog di bawah Pak Novi akan jauh lebih baik karena beliau memiliki pengalaman dalam menghadapi berbagai tekanan sehingga dapat membantu dalam menghadapi situasi yang menekan Bulog,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/2/225).
    Lebih lanjut, Entang mengatakan, penyerapan gabah seperti yang dilakukan Bulog dapat mempercepat swasembada sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. 
    Apalagi, kata dia, pangan adalah sektor yang sangat strategis karena berkaitan erat dengan ketahanan dan keamanan negara, hal yang dibutuhkan Indonesia saat ini.
    “Jujur kami akui, tentara aktif yang menjadi Dirut Perum Bulog memiliki beberapa kelebihan, seperti disiplin yang tinggi,” ungkapnya. 
    Entang menilai, tentara memiliki latar belakang struktur yang kuat sehingga dapat membantu dalam mengelola dan mengorganisasi Bulog dengan lebih efektif. 
    Dia menambahkan, tentara juga memiliki pengalaman panjang dalam mengelola logistik dan
    supply chain

    Hal tersebut menjadi langkah nyata dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas Bulog dalam mengelola perberasan nasional.
    “Jangan lupa, tentara itu memiliki kemampuan dalam menghadapi krisis dan situasi darurat
    lho
    sehingga dapat membantu dalam menghadapi situasi yang tidak terduga,” katanya.
    Sebagai informasi, Bulog mendapatkan penugasan khusus untuk melakukan penyerapan gabah sebanyak 3 juta ton dalam kegiatan panen raya pada tiga bulan ke depan, yaitu Januari, Februari, dan Maret.
    “Bagi saya, ini bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan. Justru yang harus kita dorong adalah tugas Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk menyerap gabah petani 2,1 juta ton,” ujarnya. 
    Oleh karena itu, kata Entang, perlu ada tim khusus yang mendampingi Perpadi. Di sisi lain, Novi adalah jawaban dari harapan tersebut. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapat Info Masih Ada Penggiling Beli Gabah di Bawah Rp 6.500, Menko Zulhas Beri Peringatan – Halaman all

    Dapat Info Masih Ada Penggiling Beli Gabah di Bawah Rp 6.500, Menko Zulhas Beri Peringatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli hasan (Zulhas) memberikan peringatan keras kepada penggiling atau tengkulak yang berani membeli gabah petani di bawah Rp6.500/kg. 

    Zulhas mendengar informasi saat ini masih ada daerah seperti di Sulawesi Selatan (Sumsel) yang membeli gabah di bawah Rp 6.500.

    Padahal, mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025, telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah petani ditetapkan sebesar Rp 6.500/kg.

    “Saya dengar di Sumsel (harga beli gabah di bawah Rp 6.500) masih dibawah itu,” ujar Zulhas usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Dia pun memastikan pihaknya tidak segan untuk melakukan Tindakan tegas kalau masih ada yang berani membeli gabah petani di bawah Rp 6.500/kg.

    “Saya minta jangan main-main. Kalau tidak nanti bisa dipanggil oleh polisi karena itu sudah instruksi presiden, harga Rp 6.500 itu tidak boleh ditawar-tawar,” ujar Ketum PAN tersebut.  

    Apalagi saat ini, para petani di berbagai daerah di Indonesia sedang mengalami fase panen raya. Nominal tersebut juga bertujuan agar harga gabah tidak anjlok di musim panen.

    “Saudara-saudara ini sudah memasuki musim panen raya, puncaknya itu nanti Maret dan April. Kita bicara mengenai perlu kesiapan Bulog  untuk menyerap gabah dengan harga yang sudah disepakati,yaitu Rp 6.500,” tandasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan harga pembelian gabah kering di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg). Mantan Menteri Pertahanan RI itu meminta semua pengusaha untuk mengikuti aturan baru tersebut.

    Prabowo menjelaskan penetapan harga gabahkering tersebut bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada para petani. Dengan begitu, para petani bisa terus melakukan produksi demi tercapai swasembada pangan.

    “Pemerintah republik Indonesia sudah menetapkan harga gabah, harga gabah kering panen yang dibeli dari petani adalah Rp 6.500. Saya siap keluarkan PP. Saya tidak main-main ini. Ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak bisa untung seenaknya,” ucap Prabowo di Kementan RI, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Prabowo mengingatkan tidak boleh ada pihak yang mau menang sendiri dalam permasalahan harga pangan. Dia menyebut, produsen, petani, pengusaha hingga konsumen harus saling untung.

    Karena itu, ia pun mengancam pengusaha yang tidak mau nurut dengan aturan baru tersebut untuk menutup usaha penggilingan padinya. Nantinya, negara akan mengambil alih usaha tersebut.

    “Kalau negara lain bisa, Indonesia harus bisa juga. Dan kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja, tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih. Negara akan ambil alih penggilingan padi. Saya katakan ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival. Saya tidak main-main,” jelasnya.

    Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan bahwasanya para menteri kabinet merah putih pun sedang merumuskan langkah-langkah yang akan diambil terkait kebijakan tersebut.

    Menurutnya, kebijakan tersebut harus dilakukan demi swasembada pangan di Indonesia. Dia pun mengingatkan swasembada pangan merupakan masalah penting bangsa.

    “Saya tekankan lagi bahwa masalah swasembada pangan, masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Saya ulangi, masalah pangan adalah masalah kedaulatan, masalah kemerdekaan, masa survival kita sebagai bangsa,” jelasnya.

    “Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman. Saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta tanah air, dengan cinta merah putih, dengan patriotisme yang tinggi, setia kepada tujuan ini,” tandasnya.

  • Bulog Gandeng Tentara Serap Gabah, Kodim Bakal Dilibatkan

    Bulog Gandeng Tentara Serap Gabah, Kodim Bakal Dilibatkan

    Jakarta

    Perum Bulog ditargetkan menyerap gabah hingga 2 juta ton sepanjang musim panen pada Februari, Maret, hingga April. Pemerintah juga menekankan Bulog agar menyerap gabah sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025, sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

    Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengoptimalkan penyerapan gabah petani. Ia juga mengaku telah menjalin dengan sejumlah pihak di wilayah, termasuk juga TNI.

    “Dalam penyerapan ini kan kita sudah ada Pimwil (Bulog), Pimpinan di Wilayah itu. Kemudian kita sekarang juga bekerja sama dengan di wilayah. Ada di Kodim. Kemudian dengan Distan, dengan Penyuluh,” kata Novi kepada wartawan di Gedung Graha Mandiri, Kamis (13/2/2025).

    Novi juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan gudang-gudang di wilayah untuk menyimpan gabah petani. Bahkan, tak menutup kemungkinan menjadikan Kodim sebagai gudang cadangan untuk menyimpan gabah.

    “Gudang yang ada kita siapkan. Ada di wilayah, ada di, kita sudah inventaris. Sewa. Ya kan? Ada yang dari Kodim. Ya kan? Jadi bisa kita gunakan. Itu cadangan beras negara kok,” ungkapnya.

    Novi menjelaskan TNI juga berperan dalam penyerapan gabah petani, dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) akan ikut mengawasi kegiatan panen, pasca-panen, hingga melakukan sosialisasi.

    Ia menambahkan, Babinsa di daerah-daerah juga bertugas untuk mengamankan harga gabah petani tetap di harga Rp 6.500.

    “Itu kan TNI itu sampai ke bawah itu ada Babinsa, desa-desa itu. Itu mengamankan. Mulai dari pasca panen, kemudian sosialisasi. Ya gitu ya. Itu kan memang ada tugasnya Babinsa. Babinsa kan, Bintara Pembina Desa. Gitu ya. Yang ada dari situ kan juga kan ada peran untuk memudahkan apa namanya, pendataan,” terang Novi.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas)mengatakan pengawasan akan dilakukan hingga ke tingkat daerah. Dalam hal ini, ia mengatakan pengawasan serapan gabah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Zulhas juga meminta Kementerian Dalam Negeri menginstruksikan jajaran pemerintah daerah untuk turut mengawasi penyerapan seminggu sekali.

    “Jadi selama tiga bulan ini bupati akan minta rapat dengan camat dan kades setiap minggu, seperti Pak Mendagri (Tito Karnavian) rapat mengenai inflasi setiap minggu, selama dua setengah tahun, gak ada yang kuat cuma beli yang kuat,” ungkapnya usai rakortas realisasi dan peningkatan penyerapan gabah dan beras di kantornya, Graha Mandiri, Kamis (13/2/2025).

    “Ini ditularkan ilmunya kepada bupati agar bupati rapat dengan camat dan kades, memonitor panen raya sampai April ini, setiap minggu rapat memandori apa yang akan dikerjakan atau ada masalah apapun termasuk harga gabah dan sebagainya,” tutupnya.

    Ia juga melibatkan aparat kepolisian dalam memastikan penyerapan gabah petani sesuai dengan ketentuan pemerintah. Ia mengaku sempat mendengar kabar adanya pihak penggilingan yang melakukan penyerapan di bawah Rp 6.500 di Sulawesi Selatan (Sumsel).

    Ia pun mengingatkan, pihak yang menyerap di bawah HPP akan dipanggil dan diperiksa oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) setempat. “Saya dengar di Sumsel masih di bawah itu, ya saya minta jangan main-main, ya kalau enggak, nanti bisa dipanggil sama Polres tuh,” tutupnya.

    (hns/hns)

  • Penyebab Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Ini Hasil Uji Sampel Laboratorium – Halaman all

    Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi memeriksa delapan saksi terkait kasus keracunan yang terjadi di dua tempat di Sleman, DI Yogyakarta.

    Keracunan terjadi setelah warga menyantap hidangan pesta pernikahan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, dan di acara arisan di Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.

    Delapan orang saksi yang diperiksa tersebut termasuk pembuat siomay.

    Pasalnya, makanan siomay tersebut diduga menjadi penyebab ratusan warga alami keracunan.

    Demikian yang disampaikan Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo.

    “Sudah, sudah kami periksa (pembuat siomay).”

    “Semua penyelenggara, penyedia makanan juga kami periksa semua termasuk ada beberapa korban yang sudah sehat kami periksa.”

    “Kurang lebih ada 8 orang yang diperiksa,” ujarnya.

    Sementara itu, pembuat siomay yang bernama Pipit Rahayu meminta maaf kepada masyarakat.

    Pria yang membuat siomay sejak 2015 ini mengaku tak mengetahui kenapa banyak yang alami keracunan.

    “Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain.”

    “Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Pipit, dikutip dari TribunJogja.com.

    Ia pun menceritakan, pada Sabtu (8/2/2025) lalu, ia menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan dan 30 porsi untuk acara arisan.

    Selain dua tempat, Pipit juga membuat siomay di tempat bazzar.

    Pipit mengaku, ia membuat adonan dua hari sebelum dihidangkan.

    “Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis, saya bikin (adonan) hari Senin Alhamdulillah baik-baik saja.”

    “Jadi adonan hari Kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian,” kata Pipit. 

    Sebelum membuat adonan, ia telah menyiapkan daging dan bumbu sesuai dengan takaran lalu diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.

    Setelah itu, adonan langsung dimasukkan ke freezer sebelum diolah.

    “Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana,” ujar Pipit.  

    Ia juga ingin tahu, apa penyebab keracunan massal tersebut.

    “Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu,” imbuh dia. 

    Sementara adonan yang digunakan untuk bazar dibuat di hari Jumat dan hingga kini belum ada laporan keracunan.

    Kini, pihak kepolisian pun telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji di laboratorium, termasuk siomay yang dibuat Pipit.

    47 Orang Dirawat

    Diketahui, korban keracunan usai menyantap hidangan pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mencapai ratusan orang.

    Dari data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang, tapi setelah divalidasi ternyata 148.

    Per Selasa (11/2/2025) siang, sudah tidak ada lagi warga yang datang ke posko penanganan korban keracunan.

    Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati menuturkan, hingga hari ini, masih ada 47 orang yang dirawat di rumah sakit.

    “Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi.”

    “Mudah-mudahan sudah selesai tinggal menyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang,” ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa.

    Posko penanganan keracunan di Dusun Krasakan telah ditutup sebab sudah tak lagi ditemukan kasus keracunan baru.

    “Jadi nanti tinggal posko mandiri dari warga membantu warga yang bergejala.”

    “Karena kan masih ada yang dirawat di RS sehingga warga inisiatif memberikan makan karena aktivitas masih kesulitan,” jelasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Orang Jadi Korban Keracunan di Sleman, Polisi Periksa 8 Saksi, Termasuk Penyaji Siomay

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin/Christi Mahatma Wardhani)

  • Mentan Minta Bantuan Polri Awasi Serapan Gabah Petani, Cegah Harga Jatuh – Halaman all

    Mentan Minta Bantuan Polri Awasi Serapan Gabah Petani, Cegah Harga Jatuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta bantuan Polri agar mengawal serapan gabah petani dan mencegah potensi penyimpangan di lapangan.

    Pemerintah sudah menetapkan harga beli gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram  dan harus dipatuhi oleh pengusaha beras dan penggilingan padi.

    “Kesejahteraan NTP (Nilai Tukar Petani) jangan sampai jatuh. Supaya kesejahteraan petani terjaga,” ujar Amran di kantor Kementan, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Amran menjelaskan, jika harga gabah jatuh, hal itu akan berisiko mengurangi pendapatan petani, bahkan menambah tingkat kemiskinan dan pengangguran.

    Pada akhirnya, hal itu akan berdampak pada stabilitas sosial dan ekonomi negara. Karena itu Amran berharap harga gabah bisa meningkat untuk mendongkrak kesejahteraan petani.

    “Kita harus jaga jangan sampai harga jatuh di bawah HPP. Karena itu akan menimbulkan berdampak pada kemiskinan, berdampak pada pengangguran, berdampak pada kesejahteraan petani. Jadi dampaknya luar biasa pada negara kita,” ujar Amran.

    Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Wahyu Widada menegaskan, Polri telah melakukan pemantauan ketat terhadap pergerakan harga dan distribusi beras.

    Dia juga menginstruksikan jajaran Direktorat Tindak Pidana Khusus (Ditkrimsus) untuk melakukan pengawasan harian guna memastikan seluruh penggilingan padi mematuhi ketentuan HPP.

    “Polri sudah melakukan pemantauan, banyak permasalahan terkait beras yang kami tangani. Kami akan terus menekan dan memastikan penggilingan padi tetap berkomitmen sesuai HPP,” ujar Wahyu.

    Dia juga menegaskan kesiapan Polri dalam mendukung percepatan swasembada pangan sesuai arahan Presiden dan Mentan Amran.

    “Kami siap mengawal dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” tuturnya.