kab/kota: Penggilingan

  • Prabowo Ancam Cabut Izin Penggilingan yang Beli Murah Gabah Petani

    Prabowo Ancam Cabut Izin Penggilingan yang Beli Murah Gabah Petani

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memberi peringatan keras ke penggilingan yang membeli gabah petani dengan harga murah. Prabowo tak segan-segan mencabut izin usaha penggilingan tersebut.

    Seperti diketahui Prabowo telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500/kilogram (kg).

    “Kalau ada penggilingan padi yang beli dengan harga serendah-rendahnya kita cabut izin usahanya. Saya tak main main. Karena di tangan saya adalah UU 1945 pasal 33. Yang saya diberikan wewenang,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Prabowo menegaskan Pasal 33 UUD 1945 apapun yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan untuk kemakmuran rakyat. Ia pun menegaskan jangan sampai pengusaha hanya mementingkan keuntungan sendiri.

    “Jangan untung di atas penderitaan petani, tidak bisa. Anda tinggal pilih, mau operasi atau Anda kita tutup, police line, dahsyat itu pasal 33. Kita mau Indonesia incorporated, pengusaha boleh untung tapi tak di atas penderitaan orang lain,” tegasnya.

    Menurut Prabowo, kebijakan menaikkan HPP gabah meningkatkan penghasilan petani. Setidaknya sebanyak 100 juta petani mengalami kenaikan penghasilan.

    “Ada lebih dari 100 juta petani merasakan penghasilan mereka naik karena kita tegakan harga dasar gabah kering panen. Dan kita wajibkan penggilingan padi beli harga sesuai ketetapan,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • BPS: Kontribusi Manufaktur Melambat ke 19,25% pada Kuartal I/2025

    BPS: Kontribusi Manufaktur Melambat ke 19,25% pada Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan kontribusi industri pengolahan atau manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ke angka 19,25% (year on year/YoY) pada kuartal I/2025. 

    Angka tersebut mengalami penurunan tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya di angka 19,28% yoy. 

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara pertumbuhan industri pengolahan tumbuh positif sebesar 4,55% yoy pada kuartal I/2025 atau naik dari kuartal I/2024 sebesar 4,13% yoy. 

    “Pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh lapangan usaha yang memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu industri pengolahan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (5/4/2025). 

    Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar kedua setelah pertanian pada periode ini. Adapun, industri pengolahan memberikan sumber pertumbuhan ekonomi sebesar 0,93%. 

    Di samping itu, Amalia menerangkan industri pengolahan masih tumbuh positif ditopang oleh permintaan domestik dan luar negeri. 

    “Industri pengaban yg tumbuh relatif tinggi antara lain adalah industri makanan dan minuman tumbuh 6,04% ditopang oleh permintaan selama Ramadan dan idulfitri, serta peningkatan akrivitas industri penggilingan padi dan beras,” terangnya. 

    Selain itu, industri logam dasar tukbug 14,47% sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri untuk logam dasar, khususnya besi dan baja. 

    Lebih lanjut, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tumbuh 6,95% didorong oleh peningkatan permintaan domestik pada momentum Ramadan dan Idulfitri serta peningkatan ekspor. 

  • Perajin Tempe di Mojokerto Terdampak Kenaikan Harga Kedelai Impor Akibat Perang Dagang Global

    Perajin Tempe di Mojokerto Terdampak Kenaikan Harga Kedelai Impor Akibat Perang Dagang Global

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dampak perang dagang global mulai dirasakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.

    Salah satunya adalah perajin tempe Dziffa asal Dusun Sroyo, Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Moh Thoha (39),

    Ia mengaku terdampak naiknya harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utama produksi tempe. Naiknya tarif impor oleh pemerintah Amerika Serikat menyebabkan harga kedelai impor terus merangkak. Saat ini, harga kedelai impor mencapai Rp9,6 ribu per kg dari sebelumnya Rp8,5 ribu per kg.

    “Naiknya bertahap sejak empat bulan lalu, dari Rp8.500 naik jadi Rp9.000, lalu Rp9.500. Sempat turun ke Rp9.000, sekarang sudah naik lagi Rp9.600/kg. Pasokan kedelai dari agen masih lancar, tapi harganya yang naik terus,” ungkapnya, Sabtu (3/5/2025).

    Kenaikan harga bahan baku pembuatan tempe tersebut memaksa Thoha untuk menyiasati produksi agar tetap kompetitif di pasar. Salah satunya dengan memperkecil ukuran tempe, tanpa menaikkan harga jual. Strategi tersebut ternyata dinilai cukup efektif.

    “Ukuran tempe kami perkecil, tapi harga tetap sama sehingga penjualan tetap stabil. Setiap hari, saya memproduksi sekitar 100 cetakan tempe dengan dua ukuran 14×200 cm dan 30×180 cm. Dengan harga jual Rp50.000 per cetakan, omzet hariannya bisa tembus Rp5 juta,” katanya.

    Namun, keuntungan bersih mengalami penurunan hingga 30 persen akibat mahalnya bahan baku. Meski begitu, Thoha masih mampu menggaji dua karyawan yang membantunya bekerja dalam dua sif, pagi dan siang. Setiap hari, sekitar 400 kilogram kedelai impor diolah menjadi tempe.

    “Kalau proses produksinya memakan waktu dua hari dua malam, mulai dari merebus kedelai, perendaman, penggilingan, pencucian, peragian, hingga pencetakan. Untuk air bekas rebusan kedelai tidak saya buang begit tapi dimanfaatkan dan dijual ke peternak sapi dan kambing,” ujarnya.

    Air rebusan kedelai tersebut ia kemas dalam jerigen. Tempe Dziffa dikenal memiliki cita rasa gurih dan tekstur empuk karena hanya menggunakan kedelai murni tanpa campuran. Usaha keluarga yang telah berjalan selama dua dekade ini dipasarkan melalui berbagai jalur, ada yang datang, reseller dan dijual ke pasar.

    “Ada 10 reseller di Pasar Tangunan, Pandanarum, Sawahan dan dijual sendiri oleh kakak di Pasar Dlanggu. Kami berharap pemerintah segera menstabilkan harga kedelai agar pelaku UMKM seperti saya bisa terus bertahan. Kalau bisa kembali seperti dulu, di harga Rp8.500 per kilo. Supaya penjualan dan produksi tetap stabil,” harapnya. [tin/ted]

  • BPS: Harga Beras Premium-Medium Turun di Penggilingan pada April 2025

    BPS: Harga Beras Premium-Medium Turun di Penggilingan pada April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras kualitas premium dan medium di tingkat penggilingan mengalami penurunan pada April 2025.

    Mengutip Berita Resmi Statistik BPS, Sabtu (3/5/2025), pada April 2025, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.047 per kilogram, atau turun 1,21% dibandingkan bulan sebelumnya.

    Sama halnya dengan rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.555 per kilogram atau turun 1,16% dibandingkan Maret 2025.

    Data BPS juga menunjukkan, rata-rata harga beras kualitas submedium dibanderol Rp12.547 per kilogram atau turun 1,1%, serta rata-rata harga beras pecah di tingkat penggilingan dipatok Rp12.358 per kilogram atau turun 5,23%.

    Jika dibandingkan dengan April 2024, rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2025 untuk kualitas premium, medium dan pecah masing-masing turun sebesar 3,44%, 1,60%, dan 0,07%. Sementara itu, kualitas submedium naik sebesar 1,37%.

    Masih mengacu data BPS, harga beras di penggilingan tertinggi sebesar Rp17.500 per kilogram di provinsi Kalimantan Tengah, yaitu beras kualitas premium.

    Di sisi lain, harga beras terendah dibanderol Rp10.000 per kilogram di provinsi Sumatera Selatan (beras kualitas submedium), Kalimantan Selatan (beras kualitas medium), dan Sulawesi Selatan (beras kualitas medium dan submedium).

    Selama April 2024–April 2025, rata-rata harga beras tertinggi untuk kualitas premium dan medium terjadi pada April 2024, masing-masing sebesar Rp13.512 per kilogram dan Rp12.759 per kilogram.

    “Sedangkan beras kualitas submedium terjadi pada Januari 2025 sebesar Rp12.721 per kilogram dan beras kualitas pecah terjadi pada Maret 2025 sebesar Rp13.040 per kilogram,” tulis laporan BPS.

    Sementara itu, rata-rata harga beras terendah untuk kualitas premium terjadi pada November 2024, yakni sebesar Rp12.846 per kilogram.

    Selanjutnya, untuk beras kualitas medium, submedium, dan pecah terjadi pada Mei 2024, yang masing-masing sebesar Rp12.071 per kilogram, Rp11.996 per kilogram, dan Rp11.700 per kilogram.

  • Banyuwangi Terapkan Pendidikan Berbasis Kreativitas, Dorong Inovasi Pelajar

    Banyuwangi Terapkan Pendidikan Berbasis Kreativitas, Dorong Inovasi Pelajar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Banyuwangi terus berinovasi dalam dunia pendidikan dengan mengedepankan kreativitas siswa. Penerapan pendidikan berbasis kreativitas ini terlihat jelas pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diadakan di halaman Kantor Bupati Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa di luar aspek akademik, mendorong mereka untuk berkreasi dan menghasilkan karya inovatif.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bekerja sama dengan Profesor Yohanes Surya meluncurkan program Smart Gasing, yang memberikan pelatihan sains kepada guru dan pelajar di Banyuwangi. Program ini berhasil mencetak banyak karya teknologi yang luar biasa, salah satunya adalah inovasi dari Farras Setyo Akbar, siswa kelas 8 SMPN 1 Banyuwangi. Terinspirasi dari film futuristik, Farras menciptakan perangkat smart home berbasis suara yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi gempa dan kebakaran untuk meningkatkan keselamatan rumah.

    “Selain untuk kenyamanan, alat ini juga dilengkapi sensor pendeteksi gempa dan kebakaran. Jadi bisa sekaligus untuk keselamatan rumah,” kata Farras.

    Melalui kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolahnya, Farras mempelajari bahasa pemrograman dan berhasil merancang prototipe perangkat tersebut dalam waktu dua minggu. Perangkat yang dikembangkan Farras ini berbasis Internet of Things (IoT), yang memungkinkan perangkat tersebut dikendalikan dari jarak jauh melalui smartphone. Dengan fitur timer, perangkat ini mampu mengendalikan kipas angin, AC, lampu, hingga membuka pintu dan garasi otomatis hanya dengan perintah suara melalui Google Voice.

    Selain Farras, inovasi lain datang dari Rayhan Dwi, siswa kelas 11 jurusan Teknik Elektronika SMKN 1 Glagah, yang memamerkan mesin 2D printing berbasis laser. Mesin ini mampu memotong dan membentuk desain custom dari bahan akrilik dan triplek dalam waktu kurang dari 10 menit dengan akurasi hingga 95 persen, sangat cocok untuk produksi plakat, gantungan kunci, dan piala.

    Tidak kalah menarik, siswa dari SMKN 1 Banyuwangi juga memperkenalkan mesin-mesin inovatif seperti Mesin Pencacah Pakan Ternak, Kompor Berbahan Bakar Oli Bekas, dan Mesin Penggilingan, beberapa di antaranya telah dijual dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

    Bupati Ipuk menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, kreativitas, dan inovasi siswa. “Alhamdulilah anak-anak Banyuwangi mampu berkreasi dan menciptakan karya yang unik. Banyak siswa Banyuwangi yang meraih prestasi internasional,” ujarnya.

    Ipuk juga menyampaikan bahwa pendidikan harus melibatkan berbagai pihak dalam menciptakan sistem pendidikan yang berpihak pada siswa. “Sesuai arahan Bapak Presiden, pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga karakter dan kreativitas. Anak-anak harus didorong untuk berani mencari tahu dan belajar dari lingkungannya,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Cegah Panen Rusak, Prabowo Bakal Bangun Gudang Cold Storage di 80.000 Desa

    Cegah Panen Rusak, Prabowo Bakal Bangun Gudang Cold Storage di 80.000 Desa

    Cegah Panen Rusak, Prabowo Bakal Bangun Gudang Cold Storage di 80.000 Desa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    berencana membangun gudang-gudang koperasi di 80.000 desa di seluruh Indonesia. Pembangunan ini akan dilaksanakan berbarengan dengan pembangunan 25.000 gudang improvisasi atau gudang darurat untuk menampung
    hasil panen
    .
    Prabowo menjelaskan, pembangunan
    cold storage
    dilakukan untuk menjaga ketahanan hasil panen petani, agar tidak terbuang sia-sia karena keterlambatan distribusi.
    “Dalam 3-4 bulan lagi kita akan mulai membangun gudang-gudang koperasi di 80 ribu desa,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di SD Negeri 05 Cimahpar, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).
    “Nanti tidak ada lagi panen yang tidak bisa disimpan dan dirawat. Setiap desa akan punya cold storage. Panen buah dan sayur akan disimpan, tidak ada puso atau rusak karena terlambat dikirim ke pasar,” imbuhnya.
    Selain itu, Prabowo menambahkan, tiap
    koperasi desa
    nantinya juga akan dibekali dengan 80 truk, yang akan membantu para petani pada saat masa panen.
    “Sehingga begitu panen bisa dikirim ke penggilingan padi, bisa dikirim ke Bulog, bisa dikirim ke pasar. Dari kota bisa bawa bahan-bahan yang diperlukan oleh rakyat di desa-desa,” ucapnya.
    Prabowo menegaskan, dibutuhkan gerakan besar untuk mengubah kondisi perekonomian rakyat Indonesia. Sehingga diharapkan melalui perubahan ini bisa menghasilkan hasil yang terbaik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Beras di Tingkat Grosir dan Eceran Kompak Turun April 2025

    Harga Beras di Tingkat Grosir dan Eceran Kompak Turun April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, rata-rata harga beras turun pada April 2025, baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2025 mencapai Rp12.734 per kilogram (kg) atau turun 1,9% (Month-to-Month/MtM) dibandingkan bulan sebelumnya Rp12.887 per kg.

    “Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada April 2025 turun sebesar 1,19% secara Month-to-Month dan turun 2,14% secara Year-on-Year,” kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025).

    Penurunan harga beras juga terjadi di tingkat grosir. Pudji mengatakan, harga beras di tingkat grosir mencapai Rp13.728 per kg, atau turun 0,21% dibanding bulan lalu sebesar Rp13.757 per kg. Dibanding tahun lalu, harga beras di tingkat grosir juga turun sebesar 0,80%.

    “Di tingkat grosir terjadi deflasi sebesar 0,21% secara bulanan dan deflasi 0,80% secara tahunan,” ungkapnya.

    Kondisi serupa juga terjadi di tingkat eceran. Rata-rata harga beras di tingkat eceran tercatat mencapai Rp14.787 per kg atau turun tipis 0,05% dibanding bulan lalu Rp14.794 per kg.

    Pudji mengatakan, secara tahunan harga beras di tingkat eceran juga mengalami penurunan sebesar 1,42% dibanding Maret 2024. Sebagai informasi, rata-rata harga beras eceran sejak Januari 2024 dihitung dari cakupan 150 kabupaten/kota indeks harga konsumen (IHK). 

    “Di tingkat eceran terjadi deflasi sebesar 0,05% secara bulanan dan deflasi 1,42% secara tahunan,” ujarnya. 

    Adapun, kata Pudji, harga beras yang disampaikan BPS merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan juga seluruh wilayah di Indonesia.

  • Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan

    Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang melahap tiga bangunan di Cililitan, Jakarta Timur, pada Rabu (30 April 2025) pukul 23.56 WIB hingga Kamis, pukul 00.56 WIB (1/5/2025). (ANTARA/HO-Sudin Damkar Jaktim)

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Kamis, 01 Mei 2025 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Satu rumah dan dua warung di Jalan SMA 14, Cililitan, Jakarta Timur, ludes terbakar pada Rabu pukul 23.56 WIB namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kata Perwira Piket Suku Dinas Damkar Jaktim Sukur Sarwono.

    “Korban nihil. Total yang terselamatkan satu KK (kepala keluarga) yang terdiri atas lima jiwa,” kata Syukur seperti dikutip ANTARA dari akun resmi Suku Dinas Damkar Jakarta Timur, Kamis pagi.

    Kebakaran yang melahap tiga bangunan itu dapat dipadamkan pada Kamis dini hari pukul 00.56 WIB setelah Suku Dinas Damkar Jaktim  mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel secara berkala.

    “Kita kerahkan 15 unit beserta unit pendukung. Kalau rumah saya lihat yang terdampak rumah satu, warung dua,” kata Sukur.

    Sukur mengatakan saat menerima laporan, petugas langsung bergerak meluncurkan unit mobil pemadam terdekat. 

    Dugaan sementara, kebakaran berasal dari adanya seseorang yang bermain api di sebuah bangunan yang terdapat banyak barang rongsokan. Api dengan cepat menyambar ke barang-barang yang ada di bangunan tersebut, katanya.

    Kebakaran masih menjadi masalah bagi  Jakarta kendati upaya preventif dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kehati-hatian dan mitigasi bencana kebakaran terus dilakukan pemerintah provinsi.

    Pada 27 April 2025, misalnya, kebakaran menghanguskan dua mobil di sebuah bengkel yang berada di Jalan Assyairiyah, Penggilingan, Cakung, Jaktim, sekitar pukul 20.42 WIB.

    Suku Dinas Damkar Jaktim menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh konsleting listrik pada bagian mesin mobil.

    Sumber : Antara

  • Bulog Serap 1,68 Juta Ton Setara Beras, Tertinggi Sejak Berdiri

    Bulog Serap 1,68 Juta Ton Setara Beras, Tertinggi Sejak Berdiri

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog mengungkap realisasi serapan telah mencapai 1,68 juta ton setara beras sampai dengan 28 April 2025, atau tertinggi sejak Bulog berdiri sejak 1967 silam. Angkanya setara dengan 50,09% dari target 3 juta ton setara beras pada tahun ini.

    Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya mengatakan realisasi yang mencapai 1,68 juta ton setara beras itu terdiri dari 2,05 juta ton gabah kering panen (GKP) dan 563.518 ton beras. Jika kembali dirinci, realisasi GKP telah mencapai 82,67% dan 33,83% beras.

    Adapun, target penyerapan GKP di tahun ini adalah sebanyak 2,5 juta ton GKP dan 1,66 juta ton beras. Sehingga, target serapan di tahun ini adalah 3 juta ton setara beras.

    Selain itu, Bulog juga mencatat terdapat pemasok sebanyak 25.679 petani/Gapoktan dan 1.667 mitra penggilingan.

    Bahkan, Novi juga menyebut serapan 1,7 juta ton setara beras, terutama gabah, merupakan angka sepanjang sejarah sejak Bulog berdiri.

    “Ini merupakan serapan gabah sepanjang 1967 Bulog itu berdiri dan ini merupakan sesuatu yang sangat masif, saya melihatnya petani khususnya bahagia, kita juga bahagia,” kata Novi dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi VI di Kompleks Senayan, DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, jika menengok pada periode Januari—April 2020, Bulog mencatat penyerapan setara beras hanya mampu mencapai 176.148 ton. Pada periode yang sama 2021, angka penyerapannya mencapai 572.889 ton, atau naik lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sayangnya, angka penyerapan setara beras turun menjadi 262.290 ton pada 2022. Namun, angkanya kembali merangkak menjadi 296.300 ton setara beras pada 2023. Serta, sebanyak 259.976 ton setara beras yang diserap Bulog pada 2024.

    Ini artinya, penyerapan setara beras pada periode Januari—April 2025 melonjak lebih dari 6 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Saya berpikir ini jalan yang benar yang harus dilakukan karena keberpihakan kepada para petani,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan Bulog juga mengambil 10% pengolahan beras atau sekitar 3 juta ton setara beras. Begitu pun dengan gabah yang terus mengalami peningkatan.

    “Bahkan, berapa puluh tahun ke belakang, khususnya untuk serapan gabah ini memang sesuatu yang sangat masif di tahun ini pada bulan yang sama,” tandasnya.

  • Tambang di Gunung Karang KBB Ancam Keselamatan

    Tambang di Gunung Karang KBB Ancam Keselamatan

    JABAR EKSPRES  – Setidaknya 1.000 orang di Desa Sarinagen dan Karangsari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkontaminasi oleh polusi debu dan getaran yang berpotensi berbahaya bagi masyarakat.

    Polusi dan getaran tersebut berasal dari aktivitas proyek tambang batu andesit di Gunung Karang, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.

    Selain mengancam pada kesehatan, ruang hidup masyarakat, kebun, sampai lahan pertanian pun terdampak setelah adanya aktivitas tambang tersebut.

    Sekedar diketahui, aktivitas tambang batu andesit ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk kontruksi waduk PLTA Upper Cisokan.

    Data dari Kantor Kecamatan Cipongkor mencatat tambang andesit di Gunung Karang untuk PLTA Upper Cisokan menggunakan lahan seluas 22 hektar. Lahan tersebut seluruhnya merupakan milik PT Indonesia Power yang dulu dipakai untuk Pembangunan PLTA Saguling.

    Proyek PLTA Upper Cisokan PSN itupun digadang-gadang menelan biaya USD610 juta dari pinjaman International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

    Pembangkit listrik dengan kapasitan 1.040 MW ini akan jadi pasokan energi wilayah Jawa-Bali sekaligus mercusuar untuk mengejar target bauran 25 persen Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dipasang pemerintah pada tahun 2025.

    Selain itu, sebanyak 233 penggarap diklaim telah diberi kompensasi atau ganti rugi tanaman atau tegakkan yang ditentukan melalui azas keadilan karena hasil kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

    Kendati demikian, aktivitas tersebut membawa dampak negatif yang besar. Bagaimana tidak, tak hanya polusi, getaran yang dihasilkan dari kegiatan penggilingan batu dan peledak atau blasting itu mengancam tempat tinggal warga di dua desa tersebut.

    “Dari dua desa itu ada sekitar 1.000 warga yang terdampak. Pada saat peledakan rumah permanen retak. Lalu rumah-rumah panggung gentengnya pada berjatuhan,” kata Kepala Desa Karangsari, Ade Bachtiar saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).

    Selain itu, dikatakan Ade, kondisi rumah warga semakin parah saat musim kemarau, sebab debu yang dihasilkan dari aktivitas tambang tersebut menempel di atap rumah maupun kaca masyarakat.

    “Jadi artinya setiap hari warga terdampak menghirup debu tersebut. Kan itu ada dampak kesehatan,” tambahnya.