kab/kota: Penggilingan

  • Satpel LH Cakung berencana tutup TPS PIK Penggilingan

    Satpel LH Cakung berencana tutup TPS PIK Penggilingan

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung berencana menutup tempat penampungan sampah (TPS) perkampungan industri kecil (PIK) di kawasan Penggilingan, Jakarta Timur.

    “Terkait rencana, kami LH sebenarnya ingin menutup TPS PIK di Penggilingan Cakung ini,” kata Kepala Satpel LH Kecamatan Cakung Encep Suryana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Rencana ini muncul menyusul banyaknya keluhan warga yang terganggu oleh tumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat dan menghambat akses jalan di wilayah tersebut.

    Dia menyebut, langkah tersebut belum bisa dilakukan karena pihaknya masih menunggu ketersediaan lokasi pengganti yang bisa dijadikan TPS baru.

    “Ingin menutup TPS ini, tapi belum ada atau belum dapat titik TPS baru. Jadi kemungkinan masih kami gunakan sementara waktu,” ujarnya.

    Menurutnya, penumpukan sampah di lokasi itu terjadi karena keterbatasan armada dan tingginya volume sampah harian yang dibuang warga.

    Kondisi itu kerap membuat truk pengangkut tidak mampu mengangkut seluruh timbunan dalam satu kali pengoperasian, sehingga sampah menumpuk di badan jalan dan menimbulkan bau.

    Untuk mengatasi kondisi itu sementara waktu, kata Encep, pihaknya akan melakukan pengangkutan massal dengan bantuan alat berat hari ini. Hal ini bersamaan dengan hari libur petugas gerobak agar proses pengangkutan lebih optimal.

    “Kemungkinan masih kami gunakan TPS ini dengan cara petugas gerobak menaikkan sendiri sampahnya ke truk yang telah kami sediakan,” kata dia.

    Rencana penutupan TPS itu diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih tertib dan ramah lingkungan di wilayah Cakung.

    Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama jajaran Satpel LH terus berupaya memperbaiki sistem persampahan agar warga dapat menikmati lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.

    Sebanyak enam truk besar berupa mesin pengangkat (shovel loader) untuk mengangkut sampah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, hari ini.

    Truk besar tersebut akan mengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

    Pengangkutan itu melibatkan 10 personel, terdiri dari pengemudi, pengawas, dan kru yang bertugas menutup muatan dengan terpal.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dedi Mulyadi Siapkan Rp 8 Triliun untuk Jalur Kereta Jakarta–Pangandaran via Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 November 2025

    Dedi Mulyadi Siapkan Rp 8 Triliun untuk Jalur Kereta Jakarta–Pangandaran via Bandung Bandung 6 November 2025

    Dedi Mulyadi Siapkan Rp 8 Triliun untuk Jalur Kereta Jakarta–Pangandaran via Bandung
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan proyek besar di sektor transportasi.
    Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    mengungkapkan, pihaknya akan membangun
    jalur kereta api
    baru yang menghubungkan Jakarta–Bandung–Banjar–Pangandaran. 
    Proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan secara bertahap pada 2027 hingga 2029 dengan anggaran Rp 8 triliun yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat.
    “Pembangunan ini bukan sekadar proyek transportasi, melainkan juga investasi untuk pemerataan ekonomi wilayah selatan Jawa Barat,” ujar Dedi Mulyadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/11/2025).
    Menurut Dedi, proyek tersebut akan dilakukan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui skema investasi bersama. Pemerintah daerah akan berinvestasi dalam pembangunan rel, sistem sinyal, serta modifikasi kereta api.
    “APBD kami sanggup untuk tiga tahun. Nilainya sebanding dengan dua tahun anggaran untuk pembangunan jalan,” ujarnya.
    Dedi menjelaskan, salah satu tujuan utama pembangunan jalur kereta ini adalah mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta menuju Pangandaran yang selama ini memakan waktu cukup lama.
    “Rata-rata perjalanan dari Jakarta ke Bandung 1,5 jam, dari Bandung ke Banjar sekitar 4 jam, dan dari Banjar ke Pangandaran 30 menit. Nantinya jalur ini bisa disesuaikan tergantung kebutuhan,” katanya.
    Menariknya, kata Dedi, perjalanan dari Jakarta ke Bandung akan tetap mempertahankan karakter wisata alamnya.
    “Kenapa 1,5 jam? Karena sayang kalau perjalanan pendek, padahal pemandangan antara Jakarta dan Bandung itu luar biasa. Tapi, kalau untuk rombongan, misalnya 600 orang, bisa di-
    setting
    satu jam juga,” tutur Dedi.
    Lebih jauh, Dedi menekankan bahwa proyek ini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran.
    “Ini akan membuka konektivitas baru, memperlancar mobilitas barang dan orang, dan tentu mempercepat pertumbuhan ekonomi di selatan Jawa Barat,” katanya.
    Selain itu, Pemprov Jabar juga berencana merenovasi Stasiun Bandung agar menjadi kawasan yang lebih tertata.
    “Karena stasiun itu
    heritage
    , jadi kami jaga nilai sejarahnya. Tapi, parkir kendaraan nanti tidak lagi di depan stasiun,” ujar Dedi.
    Tak hanya fokus di selatan, Dedi juga menyiapkan sistem transportasi khusus di wilayah Pantura. Rencananya akan dibangun jalur kereta untuk angkutan bahan pangan dengan rute Cirebon–Indramayu–Subang–Karawang–Bekasi.
    “Nanti kalau gerbong angkutan bahan pangan sudah selesai, rencana saya penggilingan padi juga akan dibuat dekat stasiun. Jadi, petani di Pantura punya nilai tambah ekonomi,” tutur Dedi.
    Menurut Dedi, pembangunan infrastruktur transportasi berbasis kereta ini adalah langkah strategis Pemprov Jabar untuk menyiapkan masa depan ekonomi yang lebih merata.
    “Kereta bukan hanya alat angkut, tetapi sarana pemerataan dan kemajuan wilayah,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Penggilingan keluhkan tumpukan sampah ganggu jalan dan berbau

    Warga Penggilingan keluhkan tumpukan sampah ganggu jalan dan berbau

    Jakarta (ANTARA) – Warga di wilayah Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur kembali mengeluhkan penumpukan sampah yang mengakibatkan bau menyengat dan mengganggu akses jalan di sekitar lokasi.

    “Bau banget ini sampahnya kecium banget,” kata salah satu warga RT 06 Kelurahan Penggilingan Tusiah (38) di Cakung, Jakarta Timur, Kamis.

    Orang lewat saja tidak tahan dengan baunya. ‘Ini apalagi sudah musim hujan, baunya makin menyengat, lewat juga susah, sudah menutupi akses,” katanya.

    Penumpukan sampah tersebut dikeluhkan warga karena sudah berangsur hampir empat bulan tanpa penanganan tuntas.

    Sampah-sampah rumah tangga terlihat menggunung di pinggir jalan dan antre menunggu giliran untuk diangkut ke truk.

    Menurut Tusiah, aktivitas pengangkutan yang seharusnya berjalan cepat justru menjadi lambat karena dilakukan secara manual oleh petugas kebersihan dan warga sekitar.

    “Sampah ini sudah berhari-hari antre panjang banget. Menaikkan ke truk juga masih manual, dibantu banyak orang,” ujar Tusiah.

    Tusiah mengaku kondisi tersebut sudah sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitas warga.

    Setiap hari gerobak sampah dari berbagai RT di sekitar lokasi menumpuk dan mengantre panjang menunggu giliran untuk dibuang ke truk pengangkut.

    “Kasihan petugasnya, satu gerobak harus mengangkat sendiri ke truk. Berat sekali,” katanya.

    Kondisi tumpukan sampah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (6/11/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Selain itu, Tusiah menjelaskan, sejak tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di pinggir kali ditutup beberapa bulan lalu. Warga harus menumpuk sampah di tepi jalan sembari menunggu truk pengangkut datang.

    Karena tidak ada alat bantu seperti mesin pengangkat (shovel loader), sampah harus diangkut secara manual.

    “Dulu di pinggir kali itu tempatnya difungsikan untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke truk pakai alat. Tapi setelah ditutup seng, akhirnya sampah tetap dibuang di sini, tapi tanpa alat bantu,” katanya.

    Warga lain, Jaka (44) menyebutkan, kondisi ini sudah berlangsung sejak Agustus 2025. Jaka dan beberapa warga telah menyampaikan keluhan kepada pihak kelurahan agar TPS lama bisa difungsikan kembali, namun hingga kini belum ada tindak lanjut nyata di lapangan.

    “Saya sudah usul ke pihak kelurahan, kata mereka nanti akan koordinasi dengan pihak Lingkungan Hidup. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan. Warga masih buang di sini dan menaikkan sendiri ke truk,” ungkap Jaka.

    Warga berharap agar Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti keluhan ini dengan membuka kembali TPS lama yang ada di pinggir kali.

    Selain itu, mereka juga meminta agar landasan TPS tersebut diperkuat dan disediakan kembali alat berat untuk mempercepat proses pengangkutan.

    “Kami hanya minta tempat sampah yang dulu difungsikan lagi. Kalau bisa dicor dulu supaya kuat, terus disiapkan alat pengangkut seperti shovel. Supaya petugas dan warga tidak harus angkat manual lagi,” kata Jaka.

    Warga masih menunggu tindak lanjut dari pihak kelurahan dan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung terkait penanganan penumpukan sampah yang semakin mengkhawatirkan tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Beras Turun, Mentan Amran Bentuk Tim Khusus Buat Kawal

    Harga Beras Turun, Mentan Amran Bentuk Tim Khusus Buat Kawal

    BPS mencatat 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi stabil, dan hanya 12 provinsi yang mencatat inflasi. Penurunan harga beras juga terjadi seluruh segmen pasar.

    Pada tingkat penggilingan, harga beras turun rata-rata 0,54 persen; dengan penurunan 0,71 persen pada beras premium dan 0,46 persen pada beras medium. Di tingkat grosir, harga turun 0,18 persen, dan di tingkat eceran terjadi deflasi 0,27 persen.

    Pada 2024, harga beras di tingkat eceran masih berada di sekitar Rp14.643 per kilogram dengan inflasi tahunan mencapai 3,08 persen. Harga grosir berada di kisaran Rp13.563 per kilogram dan harga penggilingan sekitar Rp12.724 per kilogram. Dengan kondisi tersebut, pasar beras pada 2024 masih berada dalam tekanan. Namun pada Oktober 2025, tren berubah total: harga turun di semua level secara bersamaan.

     

  • Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober 2025 secara umum terjadi inflasi 0,28 persen akan tetapi justru terjadi sebaliknya untuk komoditas beras yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (m-to-m).

    Kondisi ini berbeda dari tren dua tahun sebelumnya, di mana beras justru mengalami inflasi pada Oktober 2022 dan 2023. Adapun deflasi pada Oktober 2025 tercatat lebih dalam dibandingkan September 2025, menunjukkan penurunan harga yang semakin signifikan di berbagai daerah.

    Secara nasional, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, dan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.

    “Terjadi deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025),

    Rata-rata harga beras di penggilingan Oktober 2025 secara total turun 0,54 persen dari bulan sebelumnya. Jika dipilah menurut kualitas beras di penggilingan, beras premium turun 0,71 persen dari bulan sebelumnya, dan beras medium turun 0,46 peesen dari bulan sebelumnya.

    Bukan hanya di tingkat penggilingan, di tingkat grosir dan eceran pun komoditas ini pada bulan Oktober 2025 mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Beras di tingkat grosir, defllasi sebesar 0,18 persen, dan ditingkat eceran 0,27 persen secara month to month” paparnya.

    Harga beras ini merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

    Selain beras, sejumlah komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen, dan beras sebesar 0,01 persen.

    “Komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen dan beras sebesar 0,01 persen,” ungkap Pudji.

    Penurunan harga beras yang terjadi secara luas di mayoritas provinsi di Indinesia menjadi faktor penting dalam meredam tekanan inflasi nasional menjelang akhir tahun. Pemerintah melalui berbagai kebijakan distribusi dan pengendalian pasokan dinilai berhasil menjaga stabilitas harga di tengah dinamika cuaca dan produksi yang bervariasi antarwilayah.

    Sementara itu menanggapi kondisi ini, Menteri Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa deflasi beras yang terjadi disebabkan oleh sinergi bersama lintas sektoral dengan pengawalan di setiap kabupaten dengan tujuan kebahagiaan di masyarakat.

    “Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai. Tapi kami tidak berhenti di sini. Kami bentuk tim pengawal harga di setiap kabupaten untuk memastikan stabilitas harga beras,” jelasnya.

    Tim tersebut, lanjut Mentan Amran, terdiri atas unsur Kementan, Bappenas, Bulog, serta aparat penegak hukum dan akan terus melakukan operasi pasar terutama di berbagai daerah yang harga berasnya masih di atas rata-rata nasional.

    “Operasi pasar tidak akan berhenti, bahkan saat panen raya nanti kita akan salurkan beras SPHP ke daerah-daerah pegunungan yang bukan sentra produksi,” tegasnya.

    Dengan berbagai kebijakan dan kerja sama lintas sektor, Mentan Amran yakin sektor pertanian Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan.

    “Ini adalah keberhasilan kita semua, bukan hanya Kementerian Pertanian, tapi seluruh anak bangsa. Dari Presiden, petani, hingga wartawan yang terus mengawal,” pungkasnya.

  • Residivis Curanmor Asal Lamongan Kembali Dibekuk Polisi Usai Beraksi di Balongpanggang Gresik

    Residivis Curanmor Asal Lamongan Kembali Dibekuk Polisi Usai Beraksi di Balongpanggang Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial AS (27), residivis asal Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, kembali berurusan dengan hukum. Baru satu bulan bebas dari penjara di Mojokerto, AS kembali ditangkap polisi setelah beraksi di Desa Babatan, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik.

    Kapolsek Balongpanggang, AKP Wiwit Mariyanto, mengatakan penangkapan pelaku dilakukan hasil koordinasi cepat antara Unit Reskrim Polsek Balongpanggang dan Polsek Mantup Lamongan. “Pelaku ini residivis curanmor di Mojokerto. Baru sebulan bebas dari rutan dan kembali beraksi di Balongpanggang. Berkat kesigapan anggota kami, pelaku berhasil diringkus dan kembali dipenjara,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

    Kasus ini bermula di sebuah penggilingan padi milik Nadi (52), warga Desa Babatan. Saat itu korban memarkirkan sepeda motor Honda Vario bernomor polisi W 3762 HP di area selep tanpa mencabut kunci kontak. Ketika korban keluar dari kamar mandi, motor yang baru diparkir sudah raib dibawa kabur pelaku.

    “Korban bersama warga langsung mencari dan memeriksa rekaman CCTV desa. Motor korban dibawa kabur ke arah Mantup Lamongan,” kata AKP Wiwit. Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp8 juta dan segera melapor ke Polsek Balongpanggang.

    Menindaklanjuti laporan itu, tim Unit Reskrim Polsek Balongpanggang bergerak cepat melakukan penyelidikan. Berdasarkan hasil pelacakan dan informasi warga, polisi akhirnya mengetahui keberadaan pelaku di Desa Sumberagung, Kecamatan Mantup, Lamongan. Di lokasi itu, polisi menyita satu unit sepeda motor hasil curian sebelum membawa pelaku ke Mapolsek Balongpanggang untuk diperiksa.

    “Setelah menjalani pemeriksaan, pelaku kami jebloskan ke penjara setelah sempat bebas satu bulan serta dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” ungkap AKP Wiwit.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengapresiasi kecepatan personel Polsek Balongpanggang dalam mengungkap kasus curanmor tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak lengah saat memarkirkan kendaraan. “Keterlibatan masyarakat dalam memberikan informasi sangat membantu kami menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Gresik,” pungkasnya. [dny/beq]

  • Siap-Siap Ada Gangguan Suplai Air di Jakarta pada 31 Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Siap-Siap Ada Gangguan Suplai Air di Jakarta pada 31 Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Adapun 53 daftar wilayah Jakarta yang suplai airnya bakal terganggu pada 31 Oktober 2025, antara lain Kemayoran, Johar Baru, Cempaka Putih, Senen, Jatinegara, Matraman, Pulo Gadung, Cakung, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, dan Pademangan.

    Lalu, Gunung Sahari Utara, Pasar Baru, Gunung Sahari Selatan, Harapan Mulya, Kebon Kosong, Kemayoran, Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Cempaka Baru, Galur, Johar Baru, Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Rawasari, Bungur, Kenari, Kramat, Kwitang, Paseban, Senen, Bali Mester, Cipinang, Jati, Jatinegara Kaum.

    Kemudian, gangguan juga akan terjadi di Pisangan Timur, Rawamangun, Kayu Manis, Kebon Manggis, Pal Meriam, Kayu Putih, Pulo Gadung, Cakung Barat, Cakung Timur, Jatinegara, Penggilingan, Rawa Terate, Ujung Menteng.

    Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Pegangsaan Dua, Rorotan, Kebon Bawang, Koja Selatan, Koja Utara, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Pademangan Timur, dan Sunter Jaya juga bakal terdampak gangguan.

     

  • Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Tanggamus, Beritasatu.com – Di wilayah perbukitan yang hijau di Pekon Muara Dua, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung, berdiri sebuah greenhouse yang menjadi rumah bagi sekitar 1.200 tanaman melon premium jenis inthanon. Keberadaan greenhouse ini unik karena dibangun di dataran tinggi yang sebetulnya kurang ideal untuk menanam buah melon.

    Namun, meskipun ditanam di dataran tinggi lebih dari 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu yang cukup dingin, tanaman melon yang dirawat dengan sistem hidroponik ini bisa tumbuh subur. Daunnya berwarna hijau cerah, batangnya kokok menjalar kuat dengan buah yang bulat sempurna. Soal rasa, jangan ditanya. Manis khas buah premium.

    Rahasia tumbuh suburnya buah melon ini tidak terlepas dari peran energi panas bumi (geothermal) yang disediakan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu.

    Melalui inisiatif Ulubelu Triumphant, PGE mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger untuk menjaga kestabilan suhu di dalam greenhouse. Energi tersebut juga dikombinasikan dengan panel surya yang membuat siklus pertumbuhan tanaman melon semakin hijau.

    Inisiatif ini menunjukkan, pemanfaatan energi panas bumi ternyata tidak hanya berperan dalam penyediaan listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga dapat mendukung berbagai sektor lain, seperti pertanian.

    Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    Di Pekon Muara Dua, Ulubelu, mayoritas warganya merupakan petani kopi. Agar tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja, kelompok tani muda Ulubelu Farm yang beranggotakan lima orang binaan PGE Ulubelu kemudian mulai mencoba menanam melon. Dengan melakukan diversifikasi tanaman perkebunan, harapannya ketika panen kopi sedang tidak bagus atau harganya turun, para petani masih punya penghasilan lain.

    “Di sini kebetulan mayoritas warganya itu petani kopi. Kalau hanya bergantung pada tanaman kopi saja, risiko ekonominya tinggi,” kata Ketua Kelompok Ulubelu Farm, Edi Yansyah, Kamis (23/10/2025).

    Edi menyadari, kondisi geografis Ulubelu di dataran tinggi yang dingin kurang cocok untuk budidaya melon. Tanaman ini lebih tumbuh subur pada dataran rendah dengan suhu yang hangat. Namun, hambatan itu tak jadi kendala. Berkat dukungan teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi dari PGE Ulubelu, hal yang sebelumnya dianggap mustahil bisa direalisasikan.

    “PGE Ulubelu mendukung 100% sejak awal pembangunan greenhouse sampai sekarang. Kami berterima kasih sekali kepada PGE karena sudah membuka jalan,” kata Edi Yansyah.

    Dipilihnya melon inthanon untuk dibudidayakan juga bukan tanpa alasan. Warga Pekon Muara Dua, Ulubelu, rupanya ingin sekali mencicipi buah melon premium yang belum pernah mereka rasakan. Kini, manisnya melon inthanon bisa dicicipi langsung dari sumbernya.

    Greenhouse budidaya melon ini memiliki luas 16×24 meter persegi. Untuk mendukung sistem kelistrikan, perairan, dan operasional lainnya, PGE Ulubelu juga membangun panel surya dengan kapasitas 2 kilo Watt peak (kWp).

    Kunci dari pertumbuhan tanaman melon di dataran tinggi ini terletak pada teknologi energi geothermal. Dalam proses pembangkit listrik tenaga geothermal, uap dialirkan dari sumur menuju turbin. Uap yang masuk ke turbin harus 100% murni. Oleh karena itu, dilakukan proses pemisahan, di mana uap dipisahkan dari brine (air panas sisa). Brine ini masih memiliki temperatur di atas 150 derajat celsius yang bisa dimanfaatkan.

    Sebelum brine diinjeksikan kembali ke dalam bumi, panasnya diekstrak dan dialirkan ke unit di dalam greenhouse. Dengan cara ini, iklim di greenhouse dapat dikontrol sesuai standar pertumbuhan melon pada suhu di atas 26 derajat celsius.

    Edi menyampaikan, di dalam greenhouse Ulubelu kini terpasang tiga alat heat exchanger yang berfungsi mengalirkan uap panas ke dalam greenhouse. Alatnya bekerja dengan sistem otomatis menyesuaikan suhu lingkungan.

    Greenhouse melon di Ulubelu mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger. – (Istimewa/-)

    “Sistemnya itu sudah otomatis. Jadi saat suhunya dingin pada titik tertentu, alatnya langsung menyemburkan uap yang membawa panas. Saat suhunya panas, alatnya akan berhenti sendiri, jadi sudah otomatis,” terang Edi Yansyah.

    Dengan berkebun melon hidroponik yang didukung energi bersih, kelompok tani ini bisa mendapatkan penghasilan tambahan selain dari berkebun kopi. Dalam setahun, melon geothermal ini bisa dipanen tiga sampai empat kali.

    “Sekali panen, hasilnya bisa 1,3 ton sampai 1,5 ton. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 35 juta sampai Rp 40 juta,” ungkap Edi.

    Untuk pemasaran melon hasil panen, kelompok tani ini tak perlu repot-repot. Saat musim panen tiba, banyak masyarakat yang datang langsung ke greenhouse untuk membeli. Bahkan, sebelum buah melonnya matang, sudah banyak yang memesannya.

    “Hasil panennya cepat sekali terserap. Banyak juga yang tidak kebagian,” ungkap Edi.

    Energi Hijau untuk Ketahanan Pangan

    Disampaikan Assistant Manager Government & Public Relation PGE Ulubelu Ryan Dwi Gustriandha, PGE Area Ulubelu memberikan dukungan penuh kepada kelompok tani Ulubelu Farm lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan.

    Dukungan tersebut meliputi penyediaan infrastruktur greenhouse, penerapan sistem otomasi berbasis panas bumi, hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

    “PGE Area Ulubelu juga berperan sebagai inisiator dan pendamping dalam memperkuat kelembagaan kelompok agar dapat mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan,” kata Ryan Dwi Gustriandha, Minggu (26/10/2025).

    Disampaikan Ryan, program budidaya melon hidroponik berbasis energi panas bumi dan PLTS ini telah memberikan dampak multidimensi bagi masyarakat lokal. Dari sisi ekonomi, pendapatan masyarakat jadi meningkat melalui kegiatan budidaya dan wisata petik buah atau agro-tourism.

    Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, kawasan Ulubelu Farm kini juga berkembang sebagai pusat pembelajaran atau center of learning untuk mempelajari inovasi budidaya melon dengan teknologi hidroponik serta pemanfaatan direct use panas bumi.

    “Jadi selain memperkuat ekonomi lokal, program ini juga meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat terkait praktik pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” kata Ryan.

    Pastinya selalu ada tantangan dalam setiap usaha. Utamanya adaptasi masyarakat terhadap teknologi baru dan sistem pertanian modern. Diungkapkan Ryan, sebagian masyarakat belum terbiasa dengan sistem otomasi, sehingga diperlukan pendampingan intensif. Melalui pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan yang diberikan PGE Area Ulubelu, kapasitas masyarakat terus meningkat dan sistem dapat dioperasikan secara mandiri.

    Selain budidaya melon geothermal, PGE Ulubelu juga punya banyak program ketahanan pangan berbasis energi bersih lain. Misalnya Kopi Beloe yang merupakan inisiatif transformasi sektor kopi Ulubelu dari hulu ke hilir. Program ini mencakup pembibitan, produksi, sampai pemasaran.

    “Program ini pemanfaatan energi surya untuk proses pengolahan biji kopi di kelompok binaan Ngopi Doeloe,” terang Ryan.

    Berikutnya ada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Pekon Air Abang yang mendukung kemandirian energi masyarakat dengan pemanfaatan aliran air sebagai sumber energi listrik. Listrik tersebut dipergunakan untuk rumah produksi pertanian, seperti penggilingan kopi dan serut kelapa.

    Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulubelu juga memanfaatkan PLTS dari PGE Ulubelu untuk mendukung pengelolaan pupuk organik berbahan kulit kopi. Energi listrik yang dihasilkan PLTS dimanfaatkan untuk mengoperasikan peralatan pengolahan, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

    “Pupuk yang dihasilkan kelompok ini digunakan kembali untuk budidaya tanaman kopi, hortikultura, dan tanaman obat keluarga, sehingga menciptakan siklus pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” ungkap Ryan.

    Melalui berbagai inisiatif tersebut, lanjut Ryan, PGE Ulubelu berupaya menunjukkan bahwa energi hijau tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai solusi inovatif untuk pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan berkelanjutan.

    PGE Area Ulubelu berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Way Panas, Lampung. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu unit I beroperasi secara komersial sejak 2011. Saat ini empat unit PLTP telah beroperasi dengan total kapasitas terpasang sebesar 220 megawatt (MW) dan berkontribusi terhadap sekitar 25% kebutuhan listrik di wilayah Lampung.

    Secara keseluruhan, kapasitas panas bumi yang dikelola PGE mencapai 1.932 MW, terdiri atas 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE dan 1.205 MW melalui skema kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC) bersama mitra strategis. Energi bersih yang dihasilkan PGE bisa menyuplai listrik bagi lebih dari dua juta rumah tangga dan berpotensi menurunkan emisi karbon sekitar 10 juta ton CO2 per tahun.

  • 6
                    
                        Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November
                        Megapolitan

    6 Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November Megapolitan

    Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 53 kelurahan di Jakarta akan mengalami penghentian sementara aliran air bersih pada Jumat (31/10/2025) pukul 22.00 WIB hingga Sabtu (1/11/2025) 02.00 WIB.
    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyebut, penghentian sementara ini berdampak pada 311.528 pelanggan di tiga wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara, akibat pekerjaan kelistrikan dari PLN yang berdampak pada operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, salah satu instalasi utama milik PT PAM Jaya.
    “Selama proses tersebut, sebanyak 311.528 pelanggan PAM Jaya di 53 kelurahan akan mengalami gangguan suplai. Wilayah terdampak meliputi sebagian area di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara,” ucap Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, dalam konferensi pers di Kantor PAM Jaya, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2025).
    1. Gunung Sahari Utara
    2. Pasar Baru
    3. Gunung Sahari Selatan
    4. Harapan Mulya
    5. Kebon Kosong
    6. Kemayoran
    7. Serdang
    8. Sumur Batu
    9. Utan Panjang
    10. Cempaka Baru
    11. Galur
    12. Johar Baru
    13. Kampung Rawa
    14. Tanah Tinggi
    15. Bungur
    16. Kenari
    17. Kramat
    18. Kwitang
    19. Paseban
    20. Senen
    21. Bali Mester
    22. Cipinang
    23. Jati
    24. Jatinegara Kaum
    25. Pisangan Timur
    26. Rawamangun
    27. Kayu Manis
    28. Kebon Manggis
    29. Pal Meriam
    30. Kayu Putih
    31. Pulogadung
    32. Cakung Barat
    33. Cakung Timur
    34. Jatinegara
    35. Penggilingan
    36. Rawa Terate
    37. Ujung Menteng
    38. Cipinang Besar Selatan
    39. Cipinang Muara
    40. Kelapa Gading Barat
    41. Kelapa Gading Timur
    42. Pegangsaan Dua
    43. Rorotan
    44. Kebon Bawang
    45. Koja Selatan
    46. Koja Utara
    47. Sungai Bambu
    48. Tanjung Priok
    49. Pademangan Timur
    50. Sunter Jaya
    51. Warakas
    52. Papanggo
    53. Lagoa
    Untuk mengantisipasi gangguan, PAM Jaya menyiagakan 62 unit mobil tangki air yang akan ditempatkan di kelurahan-kelurahan terdampak bekerja sama dengan pihak kelurahan.
    Selain itu, kantor layanan area bisnis Senen, Klender, Pulogadung, Gudang Air, Kelapa Gading, Dewaruci, Yos Sudarso, dan Sunter akan tetap buka selama akhir pekan agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan langsung.
    “Kami tetap buka Sabtu dan Minggu agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan langsung,” ujar Direktur Operasional PAM Jaya, Syahrul Hasan.
    Direktur Teknik PAM Jaya, Akhmad Santika, menambahkan, PAM Jaya menggunakan daya listrik sebesar 5.300 KVA atau setara dengan tegangan menengah ke atas di atas 20.000 watt, sehingga perawatan rutin menjadi keharusan.
    “Ini sesuatu yang normal di dalam operasional, itu namanya perawatan pasti ada dan harus dilaksanakan sebagai salah satu preventif kehandalan peralatan, itu dari PLN,” ucap Santika.
    PAM Jaya memastikan pelanggan dapat memantau informasi dan meminta bantuan air bersih melalui call center 1500223, WhatsApp 0819-999-02323, atau aplikasi super apps CRM Pemprov DKI Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PAM Jaya akan hentikan sementara produksi air di IPA Pulogadung

    PAM Jaya akan hentikan sementara produksi air di IPA Pulogadung

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya akan menghentikan sementara produksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung karena adanya pekerjaan kelistrikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    Pekerjaan ini akan berlangsung selama empat jam, terhitung mulai 31 Oktober 2025 pukul 22.00 WIB hingga 1 November 2025 pukul 02.00 WIB.

    Hal itu, kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin saat jumpa pers di Gedung PAM Jaya, Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu, akan menyebabkan terjadinya penghentian produksi sementara di IPA Pulogadung yang memiliki kapasitas produksi 4.500 liter per detik.

    “Di IPA Pulogadung ini kami memang menggunakan tenaga listrik dari PLN dan memang ada periode PLN akan melakukan peremajaan. Peremajaan itu bisa penggantian, bisa melakukan pembersihan dan kemudian memastikan jaringan listriknya itu baik,” katanya.

    Selama proses tersebut, Arief menjelaskan sebanyak 311.528 pelanggan PAM Jaya di 53 kelurahan akan mengalami gangguan suplai.

    Wilayah terdampak meliputi sebagian area di Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara, yaitu Kelurahan Gunung Sahari Utara, Pasar Baru, Gunung Sahari Selatan dan Harapan Mulya.

    Lalu Kebon Kosong, Kemayoran, Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Cempaka Baru, Galur, Johar Baru, Kampung Rawa, Tanah Tinggi serta Cempaka Putih Barat dan Cempaka Putih Timur.

    Lalu Rawasari, Bungur, Kenari, Kramat, Kwitang, Paseban, Senen, Bali Mester, Cipinang, Jati dan Jatinegara Kaum.

    Selanjutnya, wilayah Pisangan Timur, Rawamangun, Kayu Manis, Kebon Manggis, Pal Meriam, Kayu Putih, Pulo Gadung, Cakung Barat, Cakung Timur, Jatinegara, Penggilingan dan Rawa Terate.

    Ujung Menteng, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Pegangsaan Dua serta Rorotan. Selain itu Kebon Bawang, Koja Selatan, Koja Utara, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Pademangan Timur dan Sunter Jaya.

    “Setelah pekerjaan PLN selesai, 1 jam kemudian IPA Pulogadung akan kembali beroperasi normal secara bertahap dan suplai air di pelanggan akan mulai normal maksimal di 48 jam setelahnya,” katanya.

    Karena itu, Arief mengimbau masyarakat yang terdampak untuk menampung air sebelum pekerjaan dimulai sebagai langkah antisipasi selama pasokan terganggu.

    Untuk menjaga kenyamanan pelanggan, PAM Jaya juga menyiapkan layanan mobil tangki air gratis bagi pelanggan rumah tangga serta untuk kondisi darurat seperti rumah sakit, tempat ibadah dan yayasan sosial.

    Layanan ini, kata Arief, dapat diakses melalui pusat panggilan (contact center) PAM Jaya di 1500 223.

    Sebagai bentuk pelayanan tambahan, delapan Kantor Area Bisnis (AB) PAM Jaya juga akan beroperasi pada Sabtu (1/11) dan Minggu (2/11) pukul 08.00-17.00 WIB untuk membantu pelanggan yang membutuhkan informasi dan layanan langsung.

    Yakni AB Senen, Klender, Pulomas, Gudang Air, Kelapa Gading, Dewa Ruci, Yos Sudarso dan Sunter.

    BUMD Provinsi DKI Jakarta tersebut selalu berupaya agar setiap pekerjaan yang berdampak pada pelanggan dapat dikelola dengan baik, terukur dan terkoordinasi.

    “Seluruh langkah ini kami lakukan untuk memastikan pasokan air tetap andal, serta pelanggan tetap mendapatkan layanan terbaik selama proses berlangsung,” katanya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.