kab/kota: Penggilingan

  • Fakta Baru Kasus Beras Oplosan, Seret Oknum di Grup Wilmar

    Fakta Baru Kasus Beras Oplosan, Seret Oknum di Grup Wilmar

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi telah menetapkan tiga tersangka baru terkait beras oplosan premium. Mereka bertiga berasal dari anak usaha Wilmar Group yakni PT Wilmar Padi Indonesia.

    PT Wilmar Padi Indonesia atau yang sering disebut Padi Indonesia Maju (PIM) adalah anak usaha dari Wilmar Group. Anak usaha Wilmar Group ini merupakan produsen beras merek Sovia, Fortune, Sania, dan Siip yang tersandung kasus beras premium tidak sesuai standar mutu atau beras oplosan.

    Kepolisian menemukan bahwa komposisi beras premium pada merek Sovia, Fortune, Sania, dan Siip, tidak sesuai dengan ketentuan. Pengungkapan itu berdasarkan tindak lanjut kepolisian atas temuan-temuan beras oplosan yang belakangan ini terjadi seperti yang dilakukan PT Food Station.

    Alhasil, polisi melakukan penyidikan sebagaimana sesuai laporan polisi nomor LPA 297-2025 tanggal 23 Juli 2025, surat perintah penyidikan nomor 776-31 Juli 2025, surat perintah tugas penyidikan nomor 719 tanggal 23 Juli 2025, dan surat perintah tugas penyidikan nomor 777 tanggal 31 Juli 2025.  

    Kepala Satuan Tugas Pangan Polri, Helfi Assegaf mengatakan setelah melakukan cek laboratorium pengujian mutu produk oleh ahli pengujian beras, ahli perlindungan konsumen, ahli pidana, dan pemeriksaan 24 saksi, polisi menemukan adanya indikasi takaran tidak sesuai terhadap empat merek tersebut.

    Fakta-fakta Kasus Beras Oplosan milik anak usaha Wilmar Group

    1. PT PIM Langgar Dua Aturan Standar Mutu Beras Premium

    Polisi dalam hal ini Bareskrim Polri menetapkan bahwa PT PIM melanggar dua regulasi mengenai komposisi beras premium sebagaimana diatur dalam  standar mutu SNI Beras Premium No. 6128 2020 yang ditetapkan dalam Permentan No. 31 Tahun 2017 tentang kelas mutu beras dan Peraturan Badan Pangan Nasional No. 2 Tahun 2023 tentang persyaratan mutu dan level beras.

    Pengungkapan itu setelah polisi melakukan penyitaan di gudang PT PIM di Serang, Banten terhadap dokumen instruksi kerja SOP, tes analisis QC, proses produksi beras, dan pengendalian ketidaksesuaian produk atau proses. Namun dalam pelaksanaannya tidak dilakukan pengawasan dengan baik.

    2. PT Wilmar Padi Indonesia (PT PIM) milik anak usaha Wilmar Group

    PT PIM adalah miliki Wilmar International Limited yang beralamat di Jalan Kuningan Mulia Kav. 9-b,, Kelurahan/Desa Guntur, Jakarta Selatan, Provinsi Dki Jakarta.

    Adapun Wilmar International Limited ini adalah perusahaan terbuka yang listing di Bursa Efek Singapura (SGX) dengan kode emiten F34. Grup ini memiliki penggilingan beras terbesar ketiga di Indonesia.

    3. Polisi sempat Beri Teguran Tertulis

    Helfi mengatakan pada tanggal 8 Juli 2025, pihaknya telah menyurati jajaran direksi untuk meminta pernyataan dan klarifikasi atas temuan polisi. Namun pihak PT PIM mengabaikan surat tersebut.

    4. Hanya 1 Petugas QC yang Tersertifikasi

    Tidak hanya dokumen, polisi menemukan fakta bahwa hanya ada 1 dari 22 petugas quality control (QC) yang tersertifikasi. Selain itu, kegiatan kualitas kontrol hanya dilakukan 1 sampai 2 kali sehari, di mana seharusnya setiap 2 jam sekali.

    5. Polisi Tetapkan 3 Tersangka dan Hukuman Penjara hingga 20 tahun

    Dalam kasus ini, polisi menetapkan tiga tersangka yang termasuk jajaran penting, yaitu Presiden Direktur berinisial (S), Kepala Pabrik inisial AI, dan Kepala QC inisial DO.

    Tersangka terancam kurungan penjara 5 hingga 20 tahun, sebagaimana diatur pasal 62 juncto pasal 8 ayat 1 huruf A, E, dan F Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen ancaman hukuman yaitu 5 tahun penjara dan denda 2 miliar, sedangkan Undang-Undang TPPU pidana penjara 20 tahun dan denda 10 miliar.

    6. Polisi Sita Dokumen hingga Alat Produksi Beras

    Polisi menyita berbagai dokumen penting, bahan dan alat produksi beras. Helfi merincikan dokumen yang disita meliputi dokumen hasil produksi, dokumen hasil maintenance, legalitas perusahaan, dokumen izin edar, dokumen sertifikat merek, dokumen standar operasional prosedur, pengendalian ketidaksesuaian produk, dan proses serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan perkara.

    Selain itu, polisi mengamankan 13.740 karung beras dan 58,9 ton beras patah beras premium merek Sonia, Fortune, Sovia, dan Siip dalam kemasan 2,5 kg dan 5 kg. Lalu, penyitaan beras patah besar sebanyak 53,150 ton dalam kemasan karung.

    Adapun alat produksi berupa satu set mesin produksi beras mesin drying section, husking section, milling section, blending section, dan packing.

     

     

  • Main Layangan di BKT, Cara Orang Dewasa Lepas Penat di Tengah Kesibukan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Agustus 2025

    Main Layangan di BKT, Cara Orang Dewasa Lepas Penat di Tengah Kesibukan Megapolitan 6 Agustus 2025

    Main Layangan di BKT, Cara Orang Dewasa Lepas Penat di Tengah Kesibukan
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Bermain layangan di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi cara Rohmad (40), warga Buaran, melepas penat usai seharian bekerja.
    Rohmad mengaku baru pertama kali ikut bermain layangan di BKT. Sebelumnya ia hanya menjadi penonton setiap kali berangkat atau pulang kerja.
    “Enggak sih, ini baru pertama, kalau kerja atau pulang hanya melihat saja,” ungkap Rohmad saat ditemui, Selasa (5/8/2025).
    Berdasarkan pemantauan Kompas.com dari lokasi, sejumlah orang terlihat bermain layangan di beberapa titik sepanjang BKT.
    Keramaian terlihat di sekitar Jembatan Jalan Sawah Barat Dalam 1. Di lokasi tersebut tampak banyak warga bermain layangan, sebagian di antaranya mengajak anak-anak mereka.
    Beberapa pedagang layangan juga terlihat menjajakan dagangannya di sekitar area jembatan, menambah suasana khas sore hari di lokasi tersebut.
    Tidak hanya di sekitar jembatan, aktivitas bermain layangan juga tampak di bawah jembatan dan di sepanjang aliran kanal BKT.
    Menurut dia, bermain layangan juga menjadi semacam “balas dendam masa kecil” karena dulu ia hanya mampu membeli satu layangan.
    Kini, ia bisa membeli beberapa layangan untuk diadu.
    “Dulu waktu kecil cuma satu, kalau putus ya kita cari kejar-kejar layangan, kalau di sini beli empat layangan buat diadu, kalau habis ya pulang,” ucap Rohmad.
    Ia menambahkan bahwa terakhir kali bermain layangan saat pulang kampung ke Bandung. Sejak tinggal di Jakarta, ia jarang punya waktu atau kesempatan untuk itu.
    Hal senada disampaikan Ridwan (20), warga Penggilingan. Dia mengaku bermain layangan menjadi hiburan melepas stres setelah bekerja seharian di kantor.
    “Iya iseng, kalau dibilang sering enggak juga ya paling sebulan 2-3 kali main. Iya hiburan saja, hobi juga ini karena ya buat ngilangin stres kerjaan,” jelas Ridwan.
    Dia memilih kawasan BKT karena lokasinya ramai dan aman untuk bermain layangan. 
    “Ya karena banyak main, jadi ngadunya enak juga. Di sini juga enggak membahayakan karena kalau jatuh ke air, kalau di jalan bahayanya kena kendaraan,” kaya Ridwan.
    Ridwan menyebut kali ini pengalaman pertamanya bermain layangan sepulang kerja.
    “Kalau biasanya hari libur Sabtu atau Minggu, nah ini baru main pas pulang kerja. Kebetulan tadi kerja bisa balik cepat jadi mampir sebentar ngadu layangan,” ungkapnya.
    Ia menjelaskan bahwa ia hanya membawa benang dari rumah, sedangkan layangan dibeli langsung di lokasi.
    “Benang bawa sendiri, ini beli empat sampai lima layangan buat diadu, kalau habis pulang, sudah putus dua,” jelasnya.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Indofood Tegaskan RI Borong 800 Ribu Ton Gandum AS Tahun Ini

    Bos Indofood Tegaskan RI Borong 800 Ribu Ton Gandum AS Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang memastikan pengusaha di Tanah Air akan memborong sebanyak 800.000 metrik ton gandum giling dari Amerika Serikat (AS) pada 2025.

    Hal ini berdasarkan perjanjian dalam nota kesepahaman (MoU) dengan mitra dari Amerika Serikat (AS) yang dilakukan awal bulan Juli lalu.

    Dalam MoU ini, pengusaha RI akan membeli sedikitnya 1 juta ton gandum AS per tahun dari tahun 2026 hingga 2030.

    “Bukan tepung terigu tapi gandum itu tahun ini sekitar 800 ribu tahun ini,” papar Franciscus yang akrab dipanggil Franky, saat ditemui di acara Bappenas, Senin (4/8/2025).

    “Tahun depan selama 4 tahun, satu juta ton. Jadi sampai 2030 per tahun akan 1 juta ton gandum,” tegas Franky.

    Seperti diketahui, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) telah melakukan kerja sama melalui Nota Kesepahaman (MOU) dengan U.S. Wheat Associates (USW) pada tanggal 7 Juli 2025.

    Seperti diketahui, dalam perjanjian tersebut, APTINDO berkomitmen untuk melipatgandakan pembelian tahunan gandum AS menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang) setiap tahun selama lima tahun ke depan.

    “Dengan meningkatkan pembelian gandum AS, para penggiling Indonesia tidak hanya mengamankan komoditas pertanian yang penting dan berkualitas tinggi untuk pasar kami yang terus berkembang, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada tujuan bersama, yaitu hubungan perdagangan yang lebih seimbang antara kedua negara,” ujar Franky sebelumnya kepada CNBC Indonesia.

    Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar di dunia, namun pasarnya sangat kompetitif. Konsumsi gandum Indonesia untuk keperluan makanan telah meningkat sebesar 22 persen selama satu dekade terakhir.

    Pertumbuhan permintaan yang cepat untuk makanan berbahan gandum diperkirakan akan terus berlanjut, termasuk produk-produk berkualitas lebih tinggi yang lebih menyukai tepung dari kelas gandum AS.

    Indonesia telah mengimpor rata-rata 500.000 metrik ton (18,4 juta gantang) dari Amerika Serikat selama lima tahun pemasaran terakhir, termasuk pengiriman melebihi 792.000 metrik ton (29,1 juta gantang) pada tahun pemasaran 2024/25 yang berakhir pada tanggal 31 Mei.

    Berdasarkan perjanjian baru tersebut, APTINDO setuju untuk membeli minimal 800.000 metrik ton (29,4 juta gantang) gandum giling asal Amerika Serikat pada tahun 2025 dan kemudian meningkatkan 25 persen tambahan menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang), atau setara dengan $250 juta, setiap tahunnya hingga tahun 2030.

    Penandatanganan ini menyusul pengumuman protokol impor khusus untuk produk asal AS yang menyesuaikan peraturan sanitasi dan fitosanitasi (SPS) yang terkait dengan persyaratan fumigasi dan keterlacakan. Hambatan fitosanitari ini diselesaikan pada pertengahan Juni 2025 setelah 18 bulan koordinasi dan pertukaran informasi antara USDA dan Badan Karantina Indonesia.

    Upaya untuk menunjukkan keamanan dan kualitas gandum AS ini membantu melindungi penjualan ke pabrik-pabrik penggilingan di Indonesia, karena harganya menjadi lebih kompetitif.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga

    Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melakukan penertiban fasilitas sanitasi umum Mandi Cuci Kakus (MCK) liar sekaligus kerja bakti di sekitar Kali Baru, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (3/8/2025). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.

    Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 10:50 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menertibkan delapan fasilitas sanitasi umum Mandi Cuci Kakus (MCK) liar di sekitar Kali Baru, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Kami kemarin sudah melakukan kerja bakti yang terfokus pada perapihan fasilitas delapan MCK liar yang mencemari lingkungan di sekitar Kali Baru, Rawa Buaya,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.

    Penertiban diawali dengan Apel Aksi Kebersihan Minggu Pagi (AKMP) di sarana olahraga RW 01 Rawa Bunga bersama 200 personel gabungan.

    Munjirin menyebut, kegiatan ini sebagai upaya Pemkot Jaktim untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sanitasi warga setempat.

    “Kegiatan ini dipusatkan di sekitar Kali Baru, yang menjadi lokasi penting karena masih ada warga yang memanfaatkan jamban darurat di bantaran kali untuk buang air besar (BAB) yang dapat mencemari lingkungan,” ujar Munjirin.

    Selain itu, sebagai gantinya Pemkot Jakarta Timur bersama pengurus RW dan warga akan membangun tangki septik skala rumah tangga (septic tank) agar seluruh warga memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang sehat dan ramah lingkungan.

    Langkah ini merupakan tindak lanjut dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), khususnya Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

    “Ke depan, kami akan terus berkeliling ke setiap kecamatan, fokus sesuai permasalahan masing-masing. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat,” jelas Munjirin.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong upaya peningkatan sanitasi aman dan layak bagi warga, menyusul masih adanya sekitar 850 kepala keluarga (KK) yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS).

    Solusi yang ditempuh mulai dari pembangunan MCK dan tangki septik komunal di lahan yang tersedia, hingga intervensi berupa pemasangan tangki septik skala rumah tangga.

    Saat ini, tercatat masih ada sekitar 850 kepala keluarga (KK) dari sembilan kelurahan di Jakarta yang belum memiliki akses sanitasi aman dan layak.

    Sembilan kelurahan tersebut, yakni di Jakarta Utara (4), Jakarta Barat (2), Jakarta Timur (2), dan Jakarta Selatan (1).

    Adapun 10 titik lokasi pembangunan tangki septik yang saat ini tengah dikerjakan, antara lain di Bidara Cina, Rawa Bunga, Kampung Rambutan, Pekayon, Pinang Ranti, Cipinang Melayu, Penggilingan, Kayu Manis, Cipinang, dan Klender.

    Sumber : Antara

  • Jaktim kerahkan 30 truk untuk angkut tumpukan sampah di Penggilingan

    Jaktim kerahkan 30 truk untuk angkut tumpukan sampah di Penggilingan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Timur mengerahkan 30 truk besar untuk mengangkut tumpukan sampah di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    “Dari LH terus kami maksimalkan dengan kendaraan yang ada. Kita terus upayakan sampai hari ini kami minta bantuan ke wilayah lain untuk perbantuan truk sampahnya. Kurang lebih kami menggempur 30 ritasi truk kendaraan tipe besar,” kata Pengawas Lingkungan Hidup (LH) Satuan Pelaksana Kecamatan Cakung Deru Aulia saat ditemui di lokasi, Jumat.

    Pengangkutan difokuskan pada sampah yang menutupi akses jalan menuju Perumahan Jatinegara Baru hingga Buaran.

    “Kami prioritaskan sampah yang menutupi jalan dulu biar akses warga tetap terbuka. Ada bantuan dari kecamatan lain. Sudah didukung juga oleh Pak Kasudin juga (Kepala Suku Dinas LH Jaktim),” ujar Deru.

    Deru menyebut, pengangkutan sampah ini akan terus dilanjutkan hingga kondisi kembali kondusif. Upaya ini juga membutuhkan bantuan unit dan personel dari wilayah lain untuk mempercepat proses pengangkutan.

    “Besok juga mau diterusin pengangkutan. Kami cicil pelan-pelan sembari kami juga tetap angkut sampah dari gerobak yang masuk. Jadi sampah gerobak yang masuk hari ini, besok kita angkut. Ditambah kami juga nyicil sampah yang lagi menumpuk di belakang ini,” jelas Deru.

    Target pengangkutan tumpukan sampah ini bisa selesai paling lambat minggu ini karena selesainya pengangkutan dapat menciptakan kenyamanan warga setempat dan pengendara yang melintas.

    “Target kami minggu ini sudah mulai kembali normal. Minimal tidak sampai membludak. Kami tetap angkut sampah dari gerobak yang masuk, sambil nyicil angkut tumpukan sampah yang lama,” ucap Deru.

    Sebelumnya, sebagian warga mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung hingga menutupi akses jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    Sampah-sampah tersebut menutupi sebagian badan jalan sehingga menghambat aktivitas warga dan pengendara yang melintas.

    Menurut pantauan di lokasi, sampah rumah tangga hingga limbah pasar menumpuk di sisi jalan yang menghubungkan permukiman warga menuju kawasan Buaran.

    Tak hanya menimbulkan bau tak sedap, keberadaan sampah itu juga memicu genangan air dan mempersempit ruang gerak kendaraan.

    Sebelumnya, viral sebuah video di sosial media Instagram @infopenggilingan yang menampilkan tumpukan sampah menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    Dalam video tersebut terlihat jalan akses warga tertutup sampah yang meluber dari TPS.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga desak Pemkot Jaktim lakukan pengawasan di TPS Penggilingan

    Warga desak Pemkot Jaktim lakukan pengawasan di TPS Penggilingan

    Jakarta (ANTARA) – Warga mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap tempat penampung sampah (TPS) sementara di Penggilingan, Cakung.

    “TPS ini satu-satunya yang besar di sini, tapi tidak ada yang jaga. Jadi siapa aja bisa buang, apalagi malam-malam. Pedagang malam banyak yang buang di situ, jadi sampah liar,” kata salah satu warga, Imron (40) saat ditemui di lokasi, Jumat.

    Menurut dia, sekitar sebulan ini TPS di wilayah Penggilingan menumpuk hingga menutup akses jalan ke Perumahan Jatinegara Baru dan Taman Jatinegara.

    Apalagi, kurangnya pengawasan menjadi penyebab utama lokasi tersebut dijadikan tempat buang sampah sembarangan dari warga luar wilayah.

    Apalagi, pedagang yang ramai saat malam hari turut membuang sampah di lokasi yang sama, sehingga menambah beban volume.

    “Sampah-sampahnya berasal dari kawasan Penggilingan dan sekitar, sebelum diangkut oleh petugas. Karena tidak ada pengawasan, terus kalau malam ramai, orang luar juga banyak yang buang karena tempatnya terbuka,” ucap Imron.

    Hal serupa dikatakan Rita (38) yang mengeluhkan sulitnya mengakses jalan alternatif jika ingin ke arah Jatinegara Baru.

    “Sampah numpuk begini, nutupin jalan, ini masih mendingan bisa jalan walaupun kecil. Tapi bau banget jadinya, apalagi kalau hujan,” kata Rita.

    Dia berharap Pemkot Jaktim bisa memberikan pengawasan lebih terhadap TPS di Penggilingan demi kenyamanan warga.

    “Banyakin lagi yang mengawasi TPS, jadi biar ada yang jaga dan tegas juga kalau ada warga yang asal buang sampah,” ucap Rita.

    Menurut pantauan di lokasi, sampah rumah tangga hingga limbah pasar terlihat menumpuk di sisi jalan yang menghubungkan permukiman warga menuju kawasan Buaran.

    Tak hanya menimbulkan bau tak sedap, keberadaan sampah itu juga memicu genangan air dan mempersempit ruang gerak kendaraan.

    Sebelumnya, viral sebuah video di sosial media Instagram @infopenggilingan yang menampilkan tumpukan sampah menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    Dalam video tersebut terlihat jalan akses warga tertutup sampah yang meluber dari tempat penampungan sampah sementara (TPS).

    “Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir dan belum ada penanganan serius. Sampah yang menumpuk menyebabkan sebagian jalan tertutup dan mengganggu aktivitas warga sekitar,” tulis keterangan video yang diunggah @infopenggilingan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Sebab Kelas Menengah Gagal Kaya-Bocah AS Incar Labubu & Stanley

    Video: Sebab Kelas Menengah Gagal Kaya-Bocah AS Incar Labubu & Stanley

    Jakarta, CNBC Indonesia- Laporan Future of Jobs Report 2025, dari World Economic Forum menempatkan petani dan pekerja pertanian, sebagai profesi dengan pertumbuhan tertinggi secara global hingga 2030.

    Memasuki tahun ajaran baru, Intuit Credit Karma melaporkan, anak-anak di AS meminta barang tertentu untuk keperluan sekolah, seperti gantungan tas boneka Labubu atau Jellycat.

    Badan Pusat Statistik mencatat, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan hingga eceran mengalami peningkatan pada Juni 2025.

    Menurut Yahoo Finance, ada 7 pembelian khas kelas menengah. Tujuannya bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok tapi juga kenyamanan hidup.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Jumat, 01/08/2025) berikut ini.

  • Penampakan Tumpukan Sampah yang Sempat Tutup Akses Jalan di Penggilingan Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Agustus 2025

    Penampakan Tumpukan Sampah yang Sempat Tutup Akses Jalan di Penggilingan Jaktim Megapolitan 1 Agustus 2025

    Penampakan Tumpukan Sampah yang Sempat Tutup Akses Jalan di Penggilingan Jaktim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video beredar luas di media sosial yang menampilkan tumpukan
    sampah
    menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
    Video tersebut diunggah akun Instagram @infopenggilingan. Dalam video yang beredar, terlihat jalan akses warga tertutup sampah yang meluber dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
    “Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir dan belum ada penanganan serius.
    Sampah
    yang menumpuk menyebabkan sebagian jalan tertutup dan mengganggu aktivitas warga sekitar,” tulis keterangan video yang diunggah @infopenggilingan.
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Jumat (1/8/2025) di lokasi, tumpukan sampah yang sebelumnya menutup jalan di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mulai diangkut menggunakan truk dan alat berat.
    Sejumlah truk sampah tampak terparkir dan menunggu giliran untuk mengangkut sampah di ujung jalan.
    Jalan yang sebelumnya tertutup sepenuhnya kini mulai terbuka sebagian, dengan lebar sekitar dua hingga empat meter. Kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas secara bergantian.
    Namun, kondisi jalan masih dipenuhi sisa-sia sampah dan belum sepenuhnya bersih seperti sedia kala.
    Sedangkan, Ketinggian tumpukan sampah di lokasi diperkirakan mencapai satu meter.
    Mayoritas sampah yang dibuang di TPS tersebut berupa plastik, daun, dan sisa sayuran. Kondisi ini menyebabkan aroma menyengat di sekitar lokasi.
    Bau tersebut diperparah oleh kondisi sampah yang basah akibat tercampur air di sekitar lokasi TPS Penggilingan.
    Bayu (30), warga sekitar, mengatakan, kondisi ini sudah terjadi dalam tiga minggu terakhir.
    Penumpukan sampah terjadi karena banyak warga dari luar wilayah yang membuang sampah di TPS tersebut.
    “Kira-kira dua sampai tiga mingguan lah. TPS enggak dijaga setiap malam, nah itu banyak yang buang ke sini di luar wilayah, kebanyakan pedagang, jadi ya membludak,” ujar Bayu saat ditemui, Jumat.
    Imron (41), warga lainnya, mengatakan, penutupan jalan akibat sampah menyebabkan kemacetan parah.
    “Sudah tiga mingguan ini, ganggu banget sih, karena macet parah. Sekarang sudah agak terbuka, lebih mendingan dibanding kemarin,” kata Imron.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Untung Rugi Penghapusan Beras Premium & Beras Medium, HET Berapa?

    Untung Rugi Penghapusan Beras Premium & Beras Medium, HET Berapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana menyederhanakan klasifikasi beras. Ke depan, klasifikasi beras premium dan medium yang selama ini dikenal masyarakat akan dihapus. Sebagai gantinya, hanya akan ada dua jenis beras, yakni beras umum (reguler) dan beras khusus.

    Kebijakan ini menuai sorotan, terutama soal dampaknya terhadap pelaku usaha dan konsumen.

    Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai penyederhanaan klasifikasi tidak serta-merta menyelesaikan persoalan pelik di sektor perberasan. Justru sebaliknya, bisa menimbulkan dampak ketimpangan baru.

    “Apakah meniadakan beras premium dan medium ini jalan keluar dari ‘kekisruhan’ di dunia perberasan saat ini? Apa implikasi dari rencana ini jika benar-benar dieksekusi? Tidak ada satupun kebijakan yang memuaskan semua pihak. Pasti ada pihak yang dirugikan dan pihak yang diuntungkan,” ujar Khudori kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).

    “Kebijakan publik yang baik adalah bagaimana meminimalkan pihak yang dirugikan dan memperbesar pihak yang diuntungkan. Tidak mudah. Sudah pasti,” sambungnya.

    Khudori menilai, penghapusan kelas mutu beras bisa jadi merugikan sebagian besar masyarakat, terutama konsumen kelas menengah ke bawah. Selama ini, konsumen masih memiliki pilihan antara beras medium yang lebih terjangkau dan beras premium yang kualitasnya lebih tinggi. Jika pilihan itu dihapus, masyarakat berpenghasilan rendah bisa terdorong untuk membeli beras dengan harga lebih mahal.

    “Kontribusi beras mencapai 5,20% dari jumlah pengeluaran keluarga, bahkan mencapai 25,87% bagi warga miskin. Ketika harga beras naik 10%, kemiskinan akan naik 1,3%. Mereka yang hanya beberapa jengkal di atas garis kemiskinan bisa jadi kaum miskin baru,” jelasnya.

    Dia menambahkan, keputusan penghapusan klasifikasi beras juga bisa berdampak berat pada pelaku usaha penggilingan padi skala kecil. Dari sekitar 169 ribu unit penggilingan padi yang ada di Indonesia, sekitar 95% di antaranya adalah penggilingan kecil yang tidak mampu menghasilkan beras berkualitas tinggi sesuai standar premium.

    “Penggilingan padi kecil tak mampu menghasilkan beras kualitas baik berbiaya rendah, kehilangan hasil tinggi, banyak butir patah, rendemen rendah, dan tak mampu menghasilkan beras dengan higienitas tinggi,” tegas dia.

    “Sebaliknya, penggilingan padi besar, apalagi yang terintegrasi, bisa menghasilkan beras berkualitas bagus dengan biaya lebih rendah,” imbuhnya.

    Padahal, lanjutnya, perubahan preferensi konsumen dalam dua dekade terakhir sudah menunjukkan, beras tidak lagi dipandang sebagai komoditas homogen. Konsumen kini memilih berdasarkan atribut seperti rasa, varietas, kemasan, bahkan merek.

    Pangsa pasar beras premium aneka merek diperkirakan sudah mencapai 30% dari konsumsi nasional.

    “Apapun kebijakan yang diambil, termasuk penyederhanaan klasifikasi beras, harus menimbang kondisi riil di lapangan,” kata Khudori.

    Pemerintah Hati-Hati, Harus Introspeksi

    Ia menegaskan, pemerintah perlu berhati-hati dalam menetapkan kualifikasi mutu beras umum dan beras khusus yang baru. “Pertanyaannya kemudian, bagaimana kualifikasi mutu beras umum dan beras khusus ditetapkan? Lalu, dengan kualifikasi mutu beras itu, pada HET (harga eceran tertinggi) berapa beras umum dipatok?” ujarnya.

    Lebih jauh, ia mengingatkan, kebijakan perberasan selalu kompleks karena menyangkut banyak pihak, mulai dari petani padi, penggilingan, pedagang, hingga konsumen yang mencapai hampir 285 juta jiwa. Karena itu, perubahan besar seperti penghapusan kelas mutu beras harus dilakukan dengan perhitungan matang dan waktu transisi yang cukup.

    “Ini bukan berarti menutup mata atas pelanggaran yang terjadi. Yang sudah terjadi silahkan ditindak sesuai pelanggaran. Tapi di lain pihak, harus ada upaya introspeksi dan koreksi atas kebijakan yang tidak adil yang mendorong penyimpangan terjadi,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Laba MIND ID Kuartal I/2025 Turun jadi Rp6,62 Triliun, Cuan dari Freeport Susut

    Laba MIND ID Kuartal I/2025 Turun jadi Rp6,62 Triliun, Cuan dari Freeport Susut

    Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membukukan laba konsolidasi periode berjalan senilai Rp6,62 triliun pada kuartal I/2025.

    Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim MIND ID kuartal I/2025 yang dikutip, Selasa (29/7/2025), perolehan laba tersebut turun 33,47% dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2024 yang mencapai Rp9,95 triliun.

    Penurunan laba MIND ID utamanya disebabkan oleh turunnya kontribusi bagian laba neto dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Bagian laba dari Freeport pada kuartal I/2025 hanya mencapai Rp4,42 triliun. Angka ini anjlok 57,58% dibandingkan realisasi pada kuartal I/2024 yang sebesar Rp10,42 triliun.

    Kontribusi bagian laba neto dari entitas asosiasi pada kuartal I/2025 juga tercatat turun menjadi Rp143,83 miliar, dibandingkan pada kuartal I/2024 yang mencapai Rp229,86 miliar.

    Demikian pula, untuk kontribusi bagian laba neto dari entitas ventura bersama mencapai Rp92,82 miliar atau turun dibandingkan dengan kuartal I/2024 sebesar Rp109,08 miliar.

    Sementara itu, holding BUMN tambang yang menaungi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Timah Tbk ini mencatatkan kinerja top line yang cemerlang.

    Pada kuartal I/2025, MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp44,16 triliun. Perolehan ini meroket 74,61% dibandingkan perolehan pada kuartal I/2024 yang mencapai Rp25,29 triliun.

    Pos beban pokok pendapatan pada kuartal I/2025 tercatat mengalami peningkatan 66,51% menjadi Rp38,03 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp22,84 triliun.

    Alhasil, MIND ID membukukan laba kotor senilai Rp6,12 triliun atau melesat 149,79% dibandingkan kuartal I/2024 sebesar Rp2,45 triliun.

    Adapun, per 31 Maret 2025, MIND ID memiliki total aset senilai Rp302,80 triliun. Naik dari posisi aset per 31 Desember 2024 yang senilai Rp290,23 triliun.

    Sementara itu, jumlah liabilitas MIND ID per 31 Maret 2025 tercatat mencapai Rp135,15 triliun. Naik dibandingkan posisi per 31 Desember 2024 yang mencapai Rp131,86 triliun.

    Penjualan Freeport Turun

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, penjualan tembaga dan emas Freeport Indonesia mengalami penurunan signifikan sepanjang periode Januari-Maret 2025 atau kuartal I/2025.

    Berdasarkan laporan kinerja Freeport-McMoRan Inc (FCX) kuartal I/2025, PTFI mencatatkan penjualan tembaga mencapai 290 juta pound. Jumlah tersebut turun 41,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 493 juta pon.

    Turunnya penjualan sejalan dengan produksi tembaga yang juga turun. Sepanjang 3 bulan pertama 2025 ini, produksi tembaga PTFI mencapai 296 juta pound, turun 39,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 491 juta pound.

    Sementara itu, penjualan emas PTFI mencapai 125.000 ounce pada kuartal I/2025. Jumlah itu anjlok 77,8% dibandingkan realisasi pada kuartal I/2024, yakni 564.000 ounce.

    Adapun, produksi emas pada kuartal/I 2025 mencapai 284.000 ounce. Realisasi itu turun 47,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 545.000 ounce.

    FCX menyatakan, penurunan tersebut disebabkan adanya jadwal pemeliharaan besar pada pabrik pengolahan bijih PTFI. Selain itu, turunnya penjualan juga tak lepas dari tertundanya ekspor lantaran perpanjangan izin ekspor konsentrat PTFI baru diberikan pemerintah Indonesia pada 17 Maret 2025.

    “Di Indonesia, seperti yang telah kami bahas sebelumnya, tingkat operasional kami pada kuartal ini terpengaruh oleh kegiatan pemeliharaan pada salah satu SAG mill kami. Hal tersebut menyebabkan penurunan tingkat penggilingan sebesar 25% selama kuartal tersebut. Pekerjaan pemeliharaan ini dijadwalkan bersamaan dengan upaya kami untuk memperpanjang izin ekspor, yang diterima pada pertengahan Maret,” ujar President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk dalam conference call FCX kuartal I/2025, dikutip Jumat (25/4/2025).