kab/kota: Pemalang

  • Daftar Tol Terbaru Dapat Diskon Tarif 20%, Berlaku 27 Juni 2025

    Daftar Tol Terbaru Dapat Diskon Tarif 20%, Berlaku 27 Juni 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menggelar diskon tarif tol sebesar 20% untuk sejumlah ruas tol yang dikelola. Diskon ini berlaku bagi seluruh golongan kendaraan selama periode libur panjang Tahun Baru Hijriah, mulai Jumat 27 Juni 2025 pukul 00.00 WIB hingga Minggu 29 Juni 2025 pukul 24.00 WIB.

    Adapun, diskon tarif ini merupakan bagian dari stimulus pemerintah untuk menyambut libur panjang di bulan Juni-Juli 2025. Kebijakan ini juga untuk mendorong mobilitas masyarakat serta meningkatkan aktivitas ekonomi dan daya beli.

    “Jasa Marga kembali memberikan potongan tarif tol yang ditujukan kepada semua golongan kendaraan sebesar 20% loh!,” tulis Jasa Marga dikutip dari Detik.com, Jumat (27/8/2025).

    Jasa Marga menjelaskan bahwa potongan tarif ini berlaku untuk kedua arah dan untuk perjalanan menerus di ruas tol trans Jawa dan trans Sumatra.

    Diskon tersebut berlaku di ruas tol, seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Tol Layang MBZ, Jalan Tol Palimanan-Kanci, Jalan Tol Semarang- Batang, Jalan Tol Semarang ABC,Jalan Tol Surabaya-Gempol.

    Kemudian berlaku pula di Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Belmera, serta Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

    Selain itu, diskon juga diterapkan di ruas selain yang dikelola Jasa Marga, yakni Jalan Tol Cipali, Jalan Tol Medan-Binjai, Jalan Tol Kanci-Pejagan, Jalan Tol Kuala Tanjung, Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Medan-Binjai, Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, serta Jalan Tol Indrapura-Kisaran.

    “Buat Kawan JM yang akan lakukan perjalanan menerus, pastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari kekurangan saldo dan menyebabkan antrian di gerbang tol ya,” tambah Jasa Marga.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Pensiun, Guru di Indragiri Hulu Malah Cabuli Beberapa Siswi di Kantin Sekolah

    Jelang Pensiun, Guru di Indragiri Hulu Malah Cabuli Beberapa Siswi di Kantin Sekolah

    Liputan6.com, Pekanbaru – Menjelang masa pensiunnya, seorang guru di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, menjadi penghuni baru sel tahanan Mapolsek setempat. Oknum guru berinisial OSM itu mencabuli beberapa siswinya.

    Oknum guru cabul itu merupakan pegawai negeri sipil berumur 59 tahun. Kepolisian menunggu korban lainnya berani melapor setelah beberapa siswi angkat bicara.

    Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar menjelaskan, laporan pencabulan diterima pada 18 Juni 2025. Laporan dibuat orangtua korban karena merasa anaknya diperlukan tak senonoh di kantin sekolah.

    “Seorang siswi mengaku mengalami insiden tak senonoh di kantin sekolah pada April 2025, kategorinya sudah masuk pencabulan,” katanya didampingi Kasi Humas Aiptu Misran, Jumat siang, 20 Juni 2025.

    Setelah membuat laporan ke Polsek Peranap, orangtua korban datang ke sekolah mengkonfirmasi apa yang terjadi. Kepala sekolah dan wali kelas mendukung kejadian ini diproses secara hukum.

    “Usai laporan ini, ada siswi lainnya mengaku menjadi korban pencabulan dari pelaku,” kata Fahrian.

    Pemeriksaan penyidik, tersangka OSM mengakui telah berbuat tidak senonoh kepada beberapa siswi. Beberapa di antaranya dilakukan di kantin dalam waktu berbeda.

    “Polres Inhu menegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan secara tuntas sesuai ketentuan Undang‑Undang Perlindungan Anak,” jelas Fahrian.

    Polres mengimbau orangtua tua tetap aktif memantau kondisi dan keluhan anak-anak mereka, serta segera melaporkan bila ditemukan perilaku mencurigakan.

    “Proses hukum terhadap oknum PNS guru ini akan terus diawasi sehingga menjadi pelajaran bagi institusi pendidikan dan masyarakat luas,” jelasnya.

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

     

    Biadab, Guru dan Tukang Kebun Cabuli Siswi di Pemalang

  • Ibu-Anak Ngungsi ke Kandang Ayam Pekalongan Usai Diperkosa-Diancam Pelaku

    Ibu-Anak Ngungsi ke Kandang Ayam Pekalongan Usai Diperkosa-Diancam Pelaku

    Jakarta

    Ibu dan anak dari Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menjadi korban pemerkosaan pria inisial CAS. Korban terpaksa mengungsi ke sebuah kandang ayam di Pekalongan, tempat suaminya bekerja karena takut dengan ancaman pelaku.

    Dilansir detikJateng, Kamis (26/6/2025), Kas, suami dan juga ayah korban, mengungkapkan bagaimana mereka memilih mengungsi di lokasi tempatnya bekerja. Kas mengungkap istrinya, C (32), dan putri mereka yang masih berusia 13 tahun menjadi pelampiasan nafsu bejat pelaku yang diketahui masih satu desa.

    Bahkan, istrinya diperkosa di depan anak-anaknya pada akhir April lalu. Sementara anaknya sudah dicabuli empat kali, terakhir pada awal Mei lalu. Kas bercerita lokasi pemerkosaan dan pencabulan terjadi di rumahnya pada malam hari.

    “Awalnya, saya tidak tahu kejadiannya, istri dan anak tidak cerita. Kalau cerita, pelaku mengancam akan membunuh. Anak istri baru cerita sebulan lalu, langsung saya bawa ke sini, ke tempat kerja untuk keamanan,” kata Kas.

    Kas menuturkan berdasarkan pemeriksaan medis, alat kelamin putrinya terluka akibat perbuatan pelaku. Rumah korban terbilang sederhana, menggunakan kayu papan, yang meskipun dikunci ada celah orang untuk masuk.

    “Dilakukan di rumah semua, saat malam. Kalau anak saya saat anak saya sendirian, istri pas di luar rumah,” katanya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Klarifikasi Sekda Jabar Usai Disindir Erwan Setiawan karena Tak Hadir di Rapat Paripurna

    Klarifikasi Sekda Jabar Usai Disindir Erwan Setiawan karena Tak Hadir di Rapat Paripurna

    Liputan6.com, Bandung – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman memberikan klarifikasi terkait dirinya yang absen dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat.

    Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan sempat menyinggung Herman selaku sekda yang tak hadir dalam rapat paripurna pada Kamis, 19 Juni 2025.

    Terkait itu, Herman mengaku tidak dapat menghadiri rapat lantaran mendapat tugas untuk mendampingi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke lokasi bencana pergeseran tanah di Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

    Dalam kunjungan itu, Herman mengatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno juga turut hadir untuk meninjau langsung lokasi bencana.

    “Pak Menko masihan simpati, bantosan tur ngadorong akselerasi penanganan bencana utamina pascabencana nyaeta ka lokasi. Sateuacanan pak gubernur oge tos on the spot langsung ka lapangan kangge mempercepat evakuasi sareng memetakan rencana relokasi (Pak Menko memberikan simpati, bantuan untuk mendorong akselerasi penanganan bencana terutama pascabencana yakni ke lokasi. Sebelumnya, pak gubernur juga sudah on the spot langsung ke lapangan untuk mempercepat evakuasi dan memetakan rencana relokasi),” kata Herman dalam unggahan di media sosialnya, dikutip pada Sabtu 21 Juni 2025.

    Setelah mendampingi Menko PMK, Herman mengaku langsung melakukan konsolidasi bersama Sekda Kabupaten Purwakarta, BPBD Provinsi Jawa Barat, dan BPBD Kabupaten Purwakarta untuk merumuskan tindak lanjut relokasi.

    “Rencana tindak lanjut relokasi tur mastikeun dukungan logistik, layanan kesehatan, tur nu sanesna kangge para pengungsi (Rencana tindak lanjut relokasi untuk memastikan dukungan logistik, layanan kesehatan, dan lainnya untuk para pengungsi),” tandasnya.

    Maka dari itu, atas ketidakhadirannya dalam rapat paripurna, Herman mengucapkan permohonan maaf. 

    “Ku kituna simkuring ngadugikeun hapunten, tadi teu tiasa ngiring rapat paripurna DPRD margi waktosna bersamaan sareng kegiatan di Purwakarta (Dengan itu, saya mengucapkan permintaan maaf, tadi tidak bisa mengikuti rapat paripurna DPRD karena waktunya bersamaan dengan kegiatan di Purwakarta),” ucapnya.

    Adapun terkait kinerjanya, Herman meminta masyarakat untuk melihat sendiri bagaimana rekam jejaknya selama menjabat sebagai sekda di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat.  

    “Simkuring totalitas kangge ngawangun Jawa Barat sakumaha tugas dan fungsi sekda, dibantos ku wargi-wargi ASN (Saya totalitas untuk membangun Jawa Barat sebagaimana tugas dan fungsi sekda, dibantu oleh para ASN),” pungkasnya.

     

    Simulasi Demo Rusuh usai Pilkada 2024 di Pemalang

  • Tari Nyambai, Ajang Silahturahmi untuk Mencari Jodoh di Lampung

    Tari Nyambai, Ajang Silahturahmi untuk Mencari Jodoh di Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Tari nyambai, salah satu kesenian tradisional Lampung, tidak hanya menjadi pertunjukan tetapi juga berfungsi sebagai media silaturahmi dan pencarian jodoh. Tarian yang berasal dari Kabupaten Pesisir Barat ini mempertahankan nilai-nilai budaya sekaligus menjadi sarana interaksi sosial bagi masyarakat setempat.

    Mengutip dari berbagai sumber, tari nyambai berkembang di kalangan masyarakat Lampung Pepadun, khususnya di Kecamatan Ngambur. Tarian ini awalnya dipentaskan dalam acara adat seperti pernikahan dan khitanan.

    Pertunjukan tari nyambai biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit dengan jumlah penari bervariasi antara 6-12 orang. Pertunjukan diawali dengan iringan musik tradisional seperti gendang, gong, dan serunai.

    Penari perempuan mengenakan busana adat Lampung lengkap dengan siger dan tapis. Sementara penari laki-laki memakai pakaian adat dengan warna dominan putih.

    Menariknya, tari nyambai berperan sebagai sarana perkenalan bagi muda-mudi Lampung. Melalui gerakan-gerakan tertentu, penari dapat menyampaikan pesan nonverbal kepada lawan jenis.

    Kostum penari perempuan didominasi warna merah dan emas, dengan hiasan kepala siger yang menjadi ciri khas Lampung. Aksesoris seperti gelang kaki dan tangan menimbulkan bunyi gemerincing yang menyatu dengan alunan musik.

     

    Polantas Pemalang Blusukan ke Perkampungan, Distribusi Bersih

  • Gua Selarong, Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro yang Jadi Destinasi Wisata

    Gua Selarong, Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro yang Jadi Destinasi Wisata

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gua Selarong berlokasi di Dusun Kembang Putihan, Gowasari, Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Gua yang telah menjadi destinasi wisata ini menyimpan jejak perjuangan Pangeran Diponegoro.

    Gua Selarong termasuk salah satu destinasi wisata yang komplet. Saat berkunjung ke sini, wisatawan akan mendapatkan serunya berwisata alam, sejarah, mistis, religi, hingga spiritual.

    Mengutip dari laman Visiting Jogja, destinasi wisata ini sarat dengan nilai historis. Gua Selarong menjadi bagian dari kisah perjuangan Pangeran Diponegoro selama masa Pemerintahan Belanda di indonesia.

    Pada masa itu, Gua Selarong menjadi tempat menyusun strategi sekaligus markas perang gerilya. Letaknya berada dalam deretan pegunungan kapur setinggi 35 meter. Pada kanan dan kiri gua terdapat pepohonan rindang dan hijau yang memberikan nuansa sejuk khas alam.

    Konon, Pangeran Diponegoro dan pengikutnya bisa masuk ke dalam gua tanpa terlihat dari luar. Hal ini membuat Gua Selarong disebut memiliki pintu tak kasat mata.

    Suasana mistis di gua ini juga masih kerap dirasakan masyarakat sekitar. Konon setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, penduduk sekitar kerap mendengar suara alunan gending-gending Jawa. Saat diperiksa lebih dalam, tak terlihat aktivitas apapun di dalam gua.

    Saat sampai di Gua Selarong, pengunjung akan disambut dengan patung Pangeran Diponegoro yang menaiki kuda. Dari sana, pengunjung harus berjalan sejauh 200 meter hingga bertemu anak tangga.

     

    Buntut Tawuran Antar-Geng Lintas Kabupaten Pemalang-Pekalongan, 4 Bocil Diancam Penjara 10 Tahun

  • Dedi Mulyadi Usul Kabupaten Bandung Barat Ganti Nama, Jadi Batulayang?

    Dedi Mulyadi Usul Kabupaten Bandung Barat Ganti Nama, Jadi Batulayang?

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan Kabupaten Bandung Barat berganti nama, tanpa embel-embel Bandung.

    Dedi mengatakan, nama Bandung Barat dinilai menyulitkan untuk membangun identitas diri atau branding. Sebab, nama itu masih berada dalam bayang-bayang Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

    Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi dalam rapat paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 19 Juni 2025.

    ”Ieu teh memang kalimat Bandung Barat teh tinu sisi elmu branding rada hese ngabrandingna. Disebutkeun Bandung Barat, nu kabayangna Bandung wae (Ini memang kalimat Bandung Barat dari sisi ilmu branding agak susah membrandingnya. Disebut Bandung Barat, yang terbayang selalu Bandung),” ucap Dedi.

    Menurut Dedi, ada banyak opsi untuk mengganti nama Bandung Barat. Terlebih, daerah ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang kuat.

    ”Ngan di urang mah mun make ngaran Mandalawangi ribut urang Padalarang teu narima. Lamun make ngaran Padalarang, urang Lembang teu narima. Akhirna make ngaran Bandung Barat (Tapi jika memakai nama Mandalawangi, orang Padalarang tidak terima. Jika memakai nama Padalarang, orang Lembang tidak terima. Jadinya pakai nama Bandung Barat),” tuturnya.

    Dedi menjelaskan, Bandung Barat merupakan nama yang menggabungkan nama tempat dan arah mata angin. Namun, menurut dia, arah mata angin sebenarnya dapat berbeda karena bergantung dari sisi mana dilihatnya.

    ”Ari Bandung Barat ceuk saha, ceuk urang Lembang. Ceuk saha Bandung Barat, ceuk urang Sukanagara, Subang. Ari ceuk urang Cianjur Bandung Timur. Ari ceuk urang Purwakarta, Bandung Selatan (Kata siapa Bandung Barat, kata orang Lembang. Kata siapa Bandung Barat, kata orang Sukanagara, Subang. Kata orang Cianjur itu Bandung Timur. Kata orang Purwakarta, Bandung Selatan),” ujarnya.

    ”Janten sesah ngaidentifikasi wilayah mah, tapi keun da geus ieu jadi ngaranna (Jadi sulit untuk mengidentifikasi wilayah, tapi ya sudah begini namanya),” sambung Dedi.

    Menanggapi pernyataan Dedi, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bandung Barat, Sandi Supyandi mengaku sepakat. Dia lantas mengusulkan Batulayang sebagai nama baru daerah tersebut. 

    ”Kalau saya boleh usul, nama Batulayang bisa jadi pilihan. Itu nama punya nilai historis kuat,” katanya.

    Sandi menjelaskan, Kabupaten Batulayang pernah ada sekitar tahun 1802. ”Kabupaten Batulayang pernah ada, mencakup wilayah Kopo, Rongga, hingga Cisondari, sebelum dilebur Belanda ke Kabupaten Bandung,” ujarnya.

    Penulis: Arby Salim

     

    5 Perampok Truk Pakaian Senilai Rp1,8 Miliar Diringkus di Pemalang, 6 Lainnya Buron

  • Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi dan Pesta Rakyat Khas Kabupaten Aceh Tengah

    Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi dan Pesta Rakyat Khas Kabupaten Aceh Tengah

    Liputan6.com, Aceh – Masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah memiliki tradisi sekaligus pesta rakyat tradisional yang masih dilestarikan hingga sekarang, yakni pacuan kuda tradisional gayo. Acara ini digelar dua kali dalam setahun, yakni saat peringatan HUT Kota Takengon pada Februari dan HUT RI pada Agustus.

    Setelah Provinsi Aceh mengalami pemekaran kabupaten, terdapat tiga kabupaten yang ikut dalam acara ini, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues. Konon, pacuan kuda di Takengon sudah ada sejak zaman kolonial.

    Hanya saja, penyelenggaraannya hanya dilakukan setelah masa panen hasil pertanian. Kuda-kuda yang dipacu kala itu adalah kuda yang juga berfungsi sebagai pembajak sawah.

    Salah satu hal menarik dalam pesta rakyat ini adalah keberadaan joki cilik. Umumnya, para joki cilik ini masih duduk di bangku SMP.

    Saat sedang menunggang kuda, mereka tidak mengenakan pelana. Kemampuan ini seolah menjadi bakat alami anak-anak setempat.

    Sementara itu, kuda-kuda yang mereka gunakan adalah hasil persilangan kuda dari Australia dan kuda dari Gayo yang masih kecil-kecil yang datang bantuan dari pemerintah setempat. Saat ini, kuda-kuda dari Gayo tersebut sudah mulai tinggi-tinggi.

     

    Polres Pemalang Sterilisasi Gereja jelang Natal 2024

  • Inspirasi Lokasi Prewedding Outdoor di Padang yang Estetik dan Romantis

    Inspirasi Lokasi Prewedding Outdoor di Padang yang Estetik dan Romantis

    Liputan6.com, Padang – Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang menawarkan beragam lokasi prewedding outdoor yang indah dan fotogenik.

    Mulai dari panorama pantai yang memukau, perbukitan hijau yang menenangkan, hingga situs-situs bersejarah yang ikonik semuanya bisa menjadi latar foto prewedding yang sempurna untuk pasangan yang ingin mengabadikan momen spesial sebelum hari pernikahan.

    Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimilikinya, Padang menjadi pilihan ideal bagi calon pengantin yang mencari spot prewedding outdoor di Sumatera Barat yang tak hanya romantis, tetapi juga penuh makna.

    Bagi Anda calon pegantin yang sedang mencari lokasi prewedding outdoor dengan pemandangan indah di Kota Padang, beberapa rekomendasi berikut ini bisa jadi inspirasi menarik.

    Tak hanya bagus di kamera, tetapi lokasi-lokasi ini juga menawarkan pengalaman berfoto berkesan dan intagrammamble.

    1. Jembatan Siti Nurbaya

    Jembatan ini terletak di Jalan Kampung Batu, Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan. Jembatan Siti Nurbaya membentang sepanjang 156 meter di atas Batang Arau bukan hanya sekadar infrastruktur penghubung, tapi juga spot prewedding outdoor yang memikat hati.

    Jembatan ini merupakan jembatan yang menghubungkan pusat kota dengan Seberang Padang yang didominasi warna merah putih.

    Di sini ada bisa mendapatkan latarbelakang perbukitan hijau dipenuhi dengan deretan rumah-rumah warga, barisan perahu nelayan hingga kapal yang bersandar ditepian sungai berpadu dalam satu frame foto yang cantik .

    2. Kota Tua

    Kota Tua Padang juga bisa menjadi pilihan bagi Anda, terutama yang ingin mendapatkan dengan berlatar belakang gedung-gedung tua masa kolonial belanda.

    Lokasinya berada di sekitar kawasan Batang Arau, tak jauh dari Jembatan Siti Nurbaya. Buat Anda yang suka konsep klasik elegan, Kota Tua Padang ini cocok buat dijadikan latar prewedding.

     

    Banjir Rob di Desa Kaliprau Pemalang

  • Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Liputan6.com, Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi yang berada di wilayah sekitar Gunung Raung dan wilayah selatan agar menggunakan masker untuk mengurangi dampak dari erupsi semburan abu vulkanik.

    Disampaikan oleh Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, berdasarkan update pengamatan langsung pada Kamis, (19/6/2025), jika aktivitas vulkanologi Gunung Raung masih ada erupsi di kolom abu teramati kurang lebih 2000 meter diatas puncak.

    “Dan saat ini Gunung Raung berada dalam status Level 2 atau waspada,” jelasnya, Jumat (20/6/2025).

    Kemudian, masih kata Ganis, diprakirakan beberapa jam kedepan, sebaran debu atau abu vulkanik Gunung Raung menuju ke arah tenggara sehingga barat daya Banyuwangi. Dari hal tersebut akan berdampak pada wilayah-wilayah yang dilalui oleh abu.

    “Wilayah yang terdampak seperti, Sempu, Genteng hingga mencapai Siliragung,” terangnya.

    Sedangkan, untuk wilayah sebaliknya yakni wilayah utara seperti Banyuwangi dan sekitarnya tidak akan terdampak oleh abu vulkanik. Hal tersebut didukung oleh hasil paper tes yang dilakukan di Bandara Banyuwangi, yang mana abu tidak sampai ke wilayah Banyuwangi.

    “Khususnya dengan kecepatan angin yakni 10 knots atau 20 kilometer per jam untuk pergerakan dari debu vulkanik menuju ke selatan hingga barat daya,” papar Ganis.

    Melihat kondisi itu, BMKG mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Raung selalu waspada. Bagi pendaki diperingatkan agar tidak mendekati bahkan bermalam dipusat erupsi di kawah atau kaldera maupun puncak gunung dengan radius 3 Kilometer.

    Tak hanya itu, Ganis menambahkan, adanya debu vulkanik dapat mengganggu kesehatan terutama sistem pernapasan, termasuk visibilitas atau jarak pandang yang akan mempengaruhi penerbangan.

    “Oleh sebab itu, masyarakat sekitar gunung raung seperti Songgon, Kalibaru dan lainya, termasuk masyarakat yang wilayahnya dilalui oleh persebaran debu vulkanik Gunung Raung bisa menggunakan masker,” imbaunya.

    “Tetap pantau update informasi terbaru BMKG terkait sebaran erupsi Gunung Raung yang bisa di akses melalui Instagram, Telegram maupun X,” imbuhnya.  

     

    Kondisi Arus Mudik 2025 di Tol dan Jalur Pantura Pemalang Jateng