Wamenaker Sidak Perusahaan Travel Tahan Ijazah Karyawan: “Mau Bekingnya Siapa, Kita Tabrak!”
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com
– Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menegaskan akan menindak tegas perusahaan yang melanggar aturan karena menahan ijazah, dan siap “menabrak” siapa pun beking di baliknya.
Komitmen ini dia sampaikan saat melakukan sidak ke sebuah perusahaan tour and travel di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/4/2025), setelah menerima laporan penahanan ijazah 12 mantan karyawan.
“Kemarin kejadian di Surabaya, sekarang terjadi di Pekanbaru, Riau. Dan saya yakin terjadi di mana-mana,” kata Immanuel kepada wartawan usai sidak.
Immanuel menyebut, sidak semacam ini akan terus dilakukan di berbagai daerah guna memastikan hak mantan karyawan tidak dirampas oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab.
“Kita akan melakukan sidak itu. Dan semua tempat, kita enggak peduli. Mereka mau bekingnya siapa kita tabrak. Karena kita ini diperintah konstitusi dan presiden saya,” tegasnya.
Ia juga mengancam akan menutup perusahaan yang bersangkutan jika tidak segera mengembalikan ijazah para mantan karyawan tersebut.
“Kita tutup, tak ada urusan,” ujar Immanuel.
Dalam sidak tersebut, Immanuel sempat meminta untuk dipertemukan dengan pimpinan perusahaan. Namun permintaan itu tidak direspons, sehingga membuat dirinya kecewa dan kesal. Ia pun memerintahkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru untuk melanjutkan sidak.
Karena harus mengejar penerbangan kembali ke Jakarta, Immanuel meninggalkan lokasi. Setelah ia pergi, penanggung jawab perusahaan akhirnya keluar dari lantai dua gedung. Pihak Disnakertrans Riau pun naik ke lantai dua untuk bertemu langsung.
Namun, awak media dilarang masuk dan pihak perusahaan belum bersedia memberikan pernyataan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Pekanbaru
-
/data/photo/2025/04/24/6809988ae9d2f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wamenaker Sidak Perusahaan Travel Tahan Ijazah Karyawan: “Mau Bekingnya Siapa, Kita Tabrak!” Regional 24 April 2025
-
/data/photo/2025/03/19/67daa14f516d1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menag: Revitalisasi Asrama Haji Telan Biaya Rp 3,6 Triliun Nasional 24 April 2025
Menag: Revitalisasi Asrama Haji Telan Biaya Rp 3,6 Triliun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Agama (Menag) RI
Nasaruddin Umar
menyampaikan bahwa
revitalisasi Asrama Haji
di Indonesia yang dilakukan sejak 2014 hingga 2025 menelan biaya mencapai Rp 3,6 triliun.
Nasaruddin mengatakan, revitalisasi gedung asrama haji penting agar lebih nyaman sebagai akomodasi jemaah haji dan penyempurnaan layanan satu atap atau
one stop service
.
“Data biaya SBSN (Surat Berharga Syariah Negara)
revitalisasi asrama haji
tahun 2014 sampai 2025 itu telah menelan biaya Rp 3.667.592.846.000,” papar Nasaruddin dalam Rapat Kerja Nasional Penyelenggaraan Ibadah
Haji 2025
yang digelar di UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kota Bekasi, Rabu (23/4/2025) malam.
Nasaruddin menuturkan,
Kemenag
telah mengunjungi beberapa Asrama Haji meski belum sempat disambangi secara keseluruhan.
“Tadi saya di Pekanbaru, meninjau beberapa fasilitas. Kemudian kemarin di Makassar dan di beberapa provinsi. Kami mengunjungi pelayanan teman-teman di Kanwil,” ucapnya.
Menurutnya, Kanwil Kemenag di sejumlah daerah melaksanakan revitalisasi gedung dengan baik sebagai persiapan Haji 1446 Hijriah.
“Alhamdulillah, mereka itu memang betul-betul lembur. Itu satu bentuk keseriusan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,” jelasnya.
Revitalisasi asrama haji
merupakan salah satu dari peningkatan mutu
layanan haji
di dalam negeri yang dilakukan Kemenag.
“Bentuk peningkatan mutu layanan haji di dalam negeri antara lain penyempurnaan buku manasik haji, peningkatan layanan pendaftaran haji, peningkatan kualitas asrama haji, dan peningkatan mutu layanan fast track,” kata Nasaruddin.
Meski telah melakukan sejumlah peningkatan, Kemenag tetap menerima masukan dan saran dari masyarakat terkait pelayanan yang kurang.
“Kami insya Allah berkali-kali akan mengatakan terbuka menerima sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Insya Allah kami akan mengindahkan masukan-masukan tersebut bersama-sama dengan BPH,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Wamenaker Sidak! Temukan Perusahaan di Riau Tahan Ijazah Karyawan
Pekanbaru, Beritasatu.com – Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah perusahaan tour and travel di Jalan Teuku Umar, Pekanbaru, Riau, Rabu (23/4/2025). Sidak ini dilakukan menyusul laporan warga terkait perusahaan itu tahan ijazah milik 12 mantan karyawan.
Dalam kunjungannya, Immanuel menemukan perusahaan tersebut tidak hanya menahan dokumen penting mantan karyawan, tetapi juga bersikap tidak kooperatif terhadap kunjungan pemerintah.
“Penahanan ijazah ini adalah tindakan yang salah secara hukum. Ijazah adalah dokumen pribadi yang tidak boleh disita atau ditahan, apalagi tanpa alasan yang sah,” tegas Immanuel dalam keterangannya.
Ancaman Tegas: Perusahaan Bisa Ditutup Sementara
Wamenaker pun menyatakan akan mengambil tindakan tegas apabila perusahaan tersebut tidak segera mengembalikan ijazah para mantan karyawan. Ia bahkan mengancam untuk menutup operasional perusahaan sementara waktu terkait perusahaan tahan ijazah mantan karyawan.
“Kita akan tutup, kita tidak peduli siapa beking-nya. Kita ini menjalankan amanah konstitusi dan perintah presiden,” ujarnya lantang.
Perusahaan Dinilai Tidak Kooperatif
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau Bobby Rachmat juga menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan menghindar. Hingga Wamenaker meninggalkan lokasi, tidak ada satu pun pihak manajemen yang menemui tim pengawas ketenagakerjaan.
“Kami sudah datang baik-baik dan butuh klarifikasi. Namun, tidak ada itikad baik dari pihak manajemen. Kami tetap bertahan di lokasi sesuai instruksi Pak Wamen,” kata Bobby.
Tindakan perusahaan tahan ijazah karyawan telah lama dikategorikan sebagai pelanggaran hak tenaga kerja di Indonesia. Selain menghambat mantan pekerja mencari pekerjaan baru, tindakan tersebut juga mencerminkan praktik ketenagakerjaan yang tidak manusiawi dan tidak profesional.
-
/data/photo/2025/04/23/6808cc18164b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Geram Dicueki Saat Sidak Perusahaan Penahan Ijazah, Wamenaker: Mas, Saya Wakil Menteri! Regional
Geram Dicueki Saat Sidak Perusahaan Penahan Ijazah, Wamenaker: Mas, Saya Wakil Menteri!
Editor
KOMPAS.com –
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengalami kejadian tak mengenakkan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah perusahaan tour and travel di Jalan Teuku Umar, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu (23/4/2025).
Sidak tersebut dilakukan lantaran perusahaan tersebut diduga menahan ijazah 12 mantan pekerja.
Namun, bukan sambutan atau penjelasan yang ia dapat, melainkan sikap tak acuh dari karyawan perusahaan.
Dalam video yang beredar di media sosial, Immanuel yang akrab disapa Noel , tampak dicueki oleh seorang karyawan ketika mencoba memperkenalkan dirinya dan meminta bertemu dengan pihak manajemen.
“Mas, saya wakil menteri,” ujar Noel dengan nada tinggi kepada salah satu karyawan yang justru tetap fokus pada layar komputer.
Tampak Noel terus menatap pegawai tersebut.
“Oi, hargai orang ngomong,” timpal seorang pria yang berada di samping Noel, memperingatkan karyawan tersebut.
“Iya, sabar, makanya ditanya dulu,” jawab si karyawan dengan nada santai sambil terus menatap layar.
Noel pun menjelaskan bahwa ia datang bersama anggota DPRD dan wakil bupati. Namun, tak satu pun pihak penanggung jawab perusahaan hadir untuk memberikan penjelasan.
“Jangan sampai kayak di Surabaya lagi nih,” ujar Noel, terlihat mulai kesal.
Usai melakukan sidak, kepada wartawan, Noel menjelaskan bahwa dia sudah meminta untuk menemui pimpinan perusahaan tersebut.
“Saya sudah berkali-kali meminta untuk dipertemukan dengan pimpinan perusahaan kepada pekerja, namun tidak ada yang menggubris,” ungkap Noel kepada wartawan.
Ia bahkan menunjuk seorang operator yang sedang bekerja untuk menunjukkan kurangnya respons dari pihak perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Noel menegaskan bahwa penahanan ijazah adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
Dia mendesak agar perusahaan segera mengembalikan ijazah 12 mantan karyawannya. Jika tidak, ia mengancam akan mempertimbangkan penutupan sementara perusahaan tersebut.
Sementara itu, Danu, salah satu mantan pekerja, mengungkapkan bahwa ijazahnya telah ditahan selama enam tahun.
“Sudah enam tahun ijazah saya tidak dikembalikan. Alasannya untuk jaminan, setelah itu kalau sudah keluar seharusnya dikembalikan. Tapi sampai sekarang tak dikembalikan,” ucapnya kepada wartawan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Boby Rachmat, mengatakan, telah bertemu dengan pimpinan perusahaan tour and travel yang menahan ijazah 12 mantan karyawan.
Pimpinan perusahaan baru mau bertemu pihak pemerintah, setelah Noel meninggalkan lokasi.
Sebelum itu, pimpinan perusahaan tidak menggubris atau cuek dengan kedatangan Wamenaker bersama rombongan.
“Ya, akhir kita bisa jumpa pimpinan perusahaan. Tadi kita diskusikan terkait sidak Pak Wamen dan juga soal pengaduan masyarakat yang merasa ijazahnya ditahan perusahaan,” ujar Boby saat diwawancarai wartawan usai bertemu pimpinan perusahaan, Rabu.
Boby menjelaskan, dalam pertemuan tersebut pihak perusahaan menyampaikan bahwa mereka tidak pernah menahan ijazah mantan karyawan.
Namun, mereka meminta data lengkap siapa saja mantan karyawan yang merasa ijazahnya ditahan.
“Ini kan dari (pengakuan) mereka. Merasa tidak ada menahan ijazah. Mereka minta mana datanya dan siapa pekerjanya. Ini yang perlu kita pertemukan tadi. Jadi bukan kita tidak berhasil (mengambil ijazah). Kita sudah berhasil bertemu dengan pimpinan perusahaan setelah menunggu. Alhamdulillah, kita ketemu dengan kesabaran kita juga kan,” ujar Boby.
(Kontributor Pekanbaru Idon Tanjung|Editor Krisiandi)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

AXA Mandiri salurkan bantuan ke Posyandu untuk cegah stunting
Jakarta (ANTARA) – PT AXA Mandiri Financial Services menyalurkan bantuan berupa alat kesehatan dan paket nutrisi sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah untuk mencegah stunting.
“Kami berbagi pengetahuan dengan ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemenuhan gizi dan pemberian air susu ibu (ASI),” kata Chief Communication Officer (COO) PT AXA Mandiri Financial Services, Atria Rai di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan terkait dengan kegiatan “Lebih Sehat, Lebih Cermat, Lebih Mandiri-Mengenal Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui”. Kegiatan ini juga dalam rangka menyambut Hari Kartini.
Selain berbagi literasi kesehatan, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) juga berbagi ilmu perencanaan keuangan untuk melengkapi persiapan pasca persalinan. Sesi perencanaan keuangan tertuang dalam permainan monopoli yang dibawakan sukarelawan.
Kegiatan ini merupakan upaya bersama dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas kehidupan masyarakat karena ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. “Generasi yang memiliki daya pikir yang baik, lahir dari ibu yang sehat, pintar dan berdaya,” katanya.
Pada momen yang sama, AXA Mandiri juga membagikan paket nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui melalui Dompet Dhuafa.
Selain itu, AXA Mandiri menyediakan pemeriksaan kesehatan kandungan dan pemberian alat kesehatan untuk delapan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) binaan Dompet Dhuafa.
AXA Mandiri berharap kegiatan ini dapat membantu para ibu menjaga dan memberi nutrisi terbaik kepada bayi di dalam kandungannya. Selain itu, para ibu bisa menyiapkan masa depan anaknya dengan perencanaan keuangan yang kokoh.
Seluruh kegiatan ini sejalan dengan inisiatif pemerintah yang sedang berusaha menurunkan angka stunting atau tengkes.
General Manager Penghimpunan Zakat Infak Sedekah Dompet Dhuafa, Ahmad Faqih Syarafaddin berharap inisiatif ini terus berlanjut agar mampu melahirkan generasi yang unggul.
Tidak hanya berfokus pada pemberdayaan perempuan, AXA Mandiri juga aktif memberikan kontribusi aspek pendidikan.
Pada Desember lalu, perusahaan menyerahkan donasi sebesar Rp100 juta kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) B dan C Budi Daya di Jakarta Timur yang berasal dari hasil penjualan Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera sepanjang bulan November 2024.
Dana ini digunakan untuk beasiswa siswa berkebutuhan khusus dan renovasi fasilitas sekolah. Lebih dari 50 karyawan AXA Mandiri ikut menjadi relawan dalam kegiatan ini.
Selain itu, sepanjang tahun 2024 AXA Mandiri telah menggelontorkan lebih dari Rp750 juta dana bantuan yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, inklusi sosial dan literasi keuangan di Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Batam dan Pekanbaru.
Lewat kegiatan tersebut, AXA Mandiri telah menjangkau dan membantu lebih dari 9.000 masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di Jakarta dari bulan Januari hingga Juni 2024 mengalami penurunan sekitar 0,31 persen.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Kasir Menilap Uang Rp 1 Miliar karena Utang dan Kecanduan Judol
Pekanbaru, Beritasatu.com – Seorang kasir di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kota Pekanbaru, Riau ditangkap seusai membawa kabur alias menilap uang perusahaan sebanyak Rp 1 miliar lebih. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membayar gaji karyawan.
Kapolsek Rumbai Pesisir, Kompol Budi Pramana menjelaskan, pelaku Ade Syahputra (40) melancarkan aksinya pada Rabu (16/4/2025) saat suasana kantor sedang sepi. Pelaku nekat membawa kabur uang gaji seluruh karyawan karena terlilit utang dan kecanduan judi online (judol).
“Dia kasir di PT Surya Intisari Raya (SIR) dan memiliki kunci brankas. Dia mengambil uang gaji itu satu hari sebelum para pegawai menerima gaji. Pada hari itu pelaku membuka brankas dan membawa kabur uang sebanyak Rp 1 miliar lebih,” kata Kompol Budi, Rabu (23/4/2025).
Setelah berhasil mengambil uang tersebut, pelaku lalu kabur ke Kabupaten Pelalawan. Dia membawa seluruh uang itu menggunakan satu tas ransel.
“Motif pelaku mencuri uang tersebut karena terlilit utang dan untuk bermain judi online. Dia juga tergiur melihat uang yang banyak itu,” terang Budi tentang kasir menilap uang Rp 1 miliar di Pekanbaru.
Karena membawa kabur seluruh gaji karyawan, pelaku akhirnya dilaporkan ke Polsek Rumbai Pesisir agar ditangkap. Pelaku akhirnya ditangkap di Jalan Lintas Perawang-Minas tepatnya di sebuah rumah yang berada di KM 17 Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.
“Saat ditangkap pelaku sedang tidur bersama uang tersebut. Setelah dihitung, ternyata uang yang dibawa kabur pelaku tersisa Rp 853 juta yang disimpan di dalam tas ransel hitam,” ungkapnya.
Dari pelaku polisi juga menyita satu kunci brankas, uang tunai Rp 853 juta, satu tas ransel hitam dan satu unit hand phone. Sebagian uang yang dibawa kabur telah digunakan pelaku untuk membayar utang dan berfoya-foya.
“Pelaku dijerat Pasal 372 dan Pasal 374 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan atau Penggelapan dalam jabatan dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun,” tandasnya tentang kasir yang menilap uang perusahaan sebesar Rp 1 miliar.
-

Diduga Ada Polisi yang Jadi Debt Collector di Kasus Pengeroyokan, Polda Riau Beri Penjelasan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Beredar kabar ada anggota polisi yang menjadi debt collector dalam kasus penganiayaan di halaman Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto pun meluruskan kabar tersebut.
Ia menuturkan bahwa tidak ada anggota Polri yang merupakan bagian dari tim debt collector.
“Soal anggota polisi, dapat saya jelaskan, ada di salah satu TKP, korban sempat ketemu dan menyelesaikan (dengan pelaku). Ini kan dimulai dari kejadian korban dari hotel (Furaya), berlanjut ke Jalan Parit Indah dan ke Polsek Bukit Raya,” kata Kombes Pol Anom Karibianto pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/4/2025).
Ia menuturkan di salah satu TKP ada empat orang anggota Polri yang sedang tidak bertugas dan bukan bagian dari debt collector.
“Di salah satu TKP, 4 anggota Polri tidak sedang bertugas dan tidak bagian dari debt collector. Saat itu mereka sedang makan,” tambahnya.
Saat itu para anggota polisi tersebut melihat ada mobil yang melaju kencang hingga menyenggol kendaraan lain.
Mereka pun berusaha mengejar mobil tersebut.
“Kendaraan itu diteriaki maling. Dia Polri. Melihat kejadian itu, berinisiatif mengejar sampailah ke Polsek (Bukit Raya). Mereka lapor ke anggota yang tertua di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan, saat kejadian, para anggota polisi tersebut tengah makan.
“Mereka lihat kendaraan itu melaju kencang dan jalannya zig zag. Anggota itu ngikutin. Masuk ke Polsek. Dia pun melapor ke Polsek,” kata Kombes Asep.
Kronologi Kejadian
Aksi pengeroyokan ini bermula dari dua debt collector dari tim yang berbeda bertemu di sebuah hotel untuk menarik satu unit mobil.
Saat itu terjadi keributan di antara dua tim tersebut. Keduanya memperebutkan siapa yang berhak menarik mobil tersebut.
Keributan sempat diredam oleh anggota polisi yang tengah berada di sekitar hotel.
Setelah dari hotel, kedua tim sepakat untuk bertemu di sebuah tempat sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat itu korban dan suaminya yang juga debt collector datang menggunakan sebuah mobil.
Namun, tiba-tiba para pelaku marah kepada korban dan memukul mobil korban.
Korban akhirnya kabur dan sampai di Polsek Bukit Raya.
Bukannya berhenti, para pelaku yang mengejar hingga ke Polsek Bukit Raya dan melakukan penganiayaan di depan kantor polisi tersebut.
Para terduga pelaku langsung memukul pelapor dengan menggunakan alat berupa batu dan kayu ke mobil serta ke arah kepala bagian belakang pelapor sehingga pelapor mengalami luka dan mengeluarkan darah serta kaki sebelah kiri mengalami rasa sakit.
Kapolsek Dicopot
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mencopot Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil.
Pencopotan ini merupakan buntut penganiayaan sesama debt collector yang terjadi di halaman Polsek Bukit Raya.
“Mutasi ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, namun juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik,”
“Setiap anggota Polri wajib memahami bahwa jabatan adalah amanah, dan kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak,” kata Kapolda Herry Heryawan.
Ia juga menuturkan bahwa memberikan atensi pada kasus ini.
“Saya menegaskan bahwa Polda Riau tidak akan menolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector,” katanya.
“Setiap pelanggaran hukum, baik dilakukan oleh masyarakat umum maupun yang terjadi di lingkungan institusi kepolisian akan ditindak secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polda Riau Jawab Soal Isu Anggotanya Ikut Bagian Debt Collector di Kasus Penganiayaan Depan Mapolsek
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPekanbaru.com, Dian Maja Palti Siahaan)
-

Kata Para Ibu soal Tren Pilih-pilih Obgyn Imbas Ramai Kasus Pelecehan
Jakarta –
Maraknya kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter obgyn memunculkan trauma bagi sebagian ibu yang hendak memeriksakan kehamilan. Salah satu dampaknya, muncul tren pilih-pilih dokter kandungan.
“Gua bilang jg apa, cowo JD obgyn aja udah aneh,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Selasa (22/4/2025).
“Makannya dulu ibuku wanti-wanti banget kalau besok hamil, dokternya kalo bisa usahain yang cewe aja,” tulis akun lain.
Di sisi lain, rasio jumlah dokter kandungan laki-laki dan perempuan di Indonesia sendiri timpang. Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG mengatakan profesi ini sejak dahulu memang didominasi laki-laki.
“Dulu iya (1 perempuan: 3 laki-laki),” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).
Meski belakangan makin berimbang, rasio dokter obgyn laki-laki masih tetap lebih dominan. Prof Yudi memperkirakan, saat ini perbandingannya 2 dokter obgyn perempuan berbanding 3 dokter obgyn laki-laki.
Di sisi lain, sebagian perempuan merasa lebih nyaman ditangani obgyn yang sama-sama perempuan. Dewi Permata Sari (27) ibu rumah tangga di Pekanbaru, Riau, misalnya mengatakan dalam usia kehamilan yang hampir memasuki 8 bulan, dirinya selalu konsultasi ke dokter kandungan perempuan.
“Kalau aku pribadi terserah (dokter kandungan) cewek atau cowok, tapi suamiku itu nggak suka kalau aku dipegang obgyn cowok,” kata Dewi saat dihubungi detikcom, Selasa (22/4/2025).
Adanya kasus dugaan pelecehan bekalangan ini membuat Dewi trauma. Dirinya memutuskan jika ke depannya akan hamil lagi, maka urusan cek kehamilan akan sepenuhnya diserahkan ke dokter obgyn wanita.
“Aku sih berpikir ‘masak sih dokter obgyn (laki-laki) menangani pasien dengan napsu’. Soalnya kan udah disumpah menolong orang,” katanya.
Tak jauh berbeda, Aprilia Dwi Putri (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur menjelaskan kelebihan memilih dokter kandungan wanita dibanding laki-laki, menurutnya adalah pasien jadi merasa lebih nyaman saat pemeriksaan.
“Kayak aku pas awal itu, di lima minggu pertama dilakukan USG, tapi janinnya belum kelihatan. Jadi akhirnya transvaginal, pakai alat yang membuka area intim gitu. Kalau kayak gitu kan enak kalau dokternya perempuan,” katanya.
Aulia Savira Putri Antony (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur mengatakan pernah melakukan cek kehamilan di dokter kandungan laki-laki dan perempuan. Usia kehamilan Savira sekarang menyentuh 28 minggu, setidaknya dirinya sudah lima kali cek kehamilan ke dokter kandungan.
Menurutnya, tidak ada bedanya terkait pelayanan dan komunikasi di antara keduanya. Hanya saja, terkait rasa nyaman, Savira memang lebih memilih untuk ke dokter kandungan wanita.
“Pergi ke SpOG cewek merasa lebih aman karena kami merasa lebih terjaga privasinya. Masih tetap ada rasa malu, tapi tidak semalu kalau ke SpOG cowok,” kata Savira.
“Kalau untuk melahirkan di SpOG cewek sih. Aku akan berpikir dua kali karena aku sayang suami aku, jadi nggak mau (organ intim) dilihat oleh laki-laki selain suamiku,” tutupnya.
(dpy/up)
-

Isu Polisi Terlibat Sebagai Debt Collector Kasus Pengeroyokan di Depan Polsek, Ini Kata Polda Riau – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Dugaan keterlibatan anggota polisi sebagai penagih utang (debt collector) merebak ketika terjadi pengeroyokan seorang perempuan di depan Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto menegaskan tidak ada anggota Polri yang merupakan bagian dari debt collector.
“Soal anggota polisi, dapat saya jelaskan, ada di salah satu TKP, korban sempat ketemu dan menyelesaikan (dengan pelaku). Ini kan dimulai dari kejadian korban dari hotel (Furaya), berlanjut ke Jalan Parit Indah dan ke Polsek Bukit Raya,” kata Kombes Pol Anom Karibianto pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/4/2025).
“Di salah satu TKP, 4 anggota Polri tidak sedang bertugas dan tidak bagian dari debt collector. Saat itu mereka sedang makan,” tambahnya.
Melihat ada satu kendaraan yang melaju kencang dan menyenggol kendaraan lain, katanya, para anggota Polri tersebut berinisatif mengejar.
“Kendaraan itu diteriaki maling. Dia Polri. Melihat kejadian itu, berinisatif mengejar sampailah ke Polsek (Bukit Raya). Mereka lapor ke anggota yang tertua di sana,” ujarnya.
Dirreskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan menambahkan saat itu anggota polisi ada di sekitar MTQ dan Jalan Parit Indah.
Mereka saat itu sedang makan.
“Mereka lihat kendaraan itu melaju kencang dan jalannya zig zag. Anggota itu ngikutin. Masuk ke Polsek. Dia pun melapor ke Polsek,” kata Kombes Pol Asep.
Ia kembali menegaskan anggota polisi tersebut bukan bagian debt colector, baik itu pihak korban maupun pihak pelaku.
“Jadi bukan bersama-sama. Bukan bagian debt colector baik itu pihak korban dan pihak pelaku,” katanya.
“Di (hotel) Furaya juga yang membantu menyelesaikan juga anggota kita. Mereka kan sempat ribut di hotel itu sebelumnya,” tambahnya.
4 Terduga Pelaku Ditangkap
Pihak kepolisian sendiri sudah menangkap 4 terduga pelaku di 2 lokasi berbeda.
Yaitu Alfitri alias Kevin, 46 tahun serta HAD 18 tahun ditangkap Jalan Kubang Raya.
Sedangkan 2 terduga lainnya yakni R alias Rio, 46 tahun dan RS alias Randi alias Garong, 33 tahun, ditangkap di Rumbai.
Para pelaku dari kelompok debt collector yang diberi nama Fighter. Mereka ini bukan sebuah pihak ketiga yang dibawah naungan sebuah perusahaan (PT).
Sedangkan korban dari debt colector Barcode. Dalam penganiayaan ini, istri seorang debt collector bernama Ramadhan Putri, 21 yang mengalami luka serius.
Dia jugalah yang melaporkan kasus ini ke Mapolsek Bukit Raya.
Dalam keterangannya, baik pelaku dan korban ternyata sesama debt collector.
Awalnya, mereka sudah bertemu di Hotel Furaya. Mereka sama-sama hendak mensrik sebuah unit mobil di hotel tersebut.
Saat itu, terjadi keributan diantara mereka terkait siapa yang berhak menarik mobil.
Keributan bisa diredakan karena dibantu petugas kepolisian yang ada di sekitar hotel.
Usai dari hotel, para pelaku membuat janji ketemu dengan korban untuk menyelesaikan masalah ini pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Mereka janjian ketemu di jalan Parit Indah. Saat itu, korban bersama istrinya datang dengan menggunakan sebuah mobil.
Saat bertemu, para terduga pelaku langsung emosi ke korban dan langsung memukul mobil korban.
Alhasil korban pun lari dan akhirnya sampai ke kantor Polsek Bukit Raya.
Penganiayaan yang dilakukan terduga pelaku bukannya berhenti sampai di pintu Mapolsek Bukit Raya. Justru berlanjut.
Para terduga pelaku langsung memukul pelapor dengan menggunakan alat berupa batu dan kayu ke mobil serta ke arah kepala bagian belakang pelapor sehingga pelapor mengalami luka dan menggeluarkan darah serta kaki sebelah kiri mengalami rasa sakit.
Tim kepolisian pun bergerak menangkap para terduga pelaku pada Minggu subuh (20/4/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
Pada saat itu dua terduga pelaku ditangkap di Jalan Kubang Raya.
Berselang 5 jam, tim kembali menangkap 2 pelaku lainnya di Rumbai. Keduanya ditangkap di kediaman masing-masing.
Sejumlah barang bukti pun sudah diamankan pihak kepolisian. Diantaranya satu unit mobil milik korban, satu unit sepeda motor pelaku dan 3 handphone.
Pihak kepolisian masih memburu 7 terduga pelaku dalam kasus ini. Bahkan bisa bertambah nantinya dalam pengembangan.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan
-

BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa
Ilustrasi – Kendaraan menerobos hujan lebat di ruas jalan protokol di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat. ANTARA/Teuku Dedi Iskandar
BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Selasa, 22 April 2025 – 08:21 WIBElshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Selasa.
Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di sekitar Laut Arafuru, Samudra Hindia barat daya Jawa Barat, Riau hingga Kepulauan Riau, pesisir utara Aceh hingga Selat Malaka bagian utara, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.
Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Palembang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Lampung, Bandung, Tanjung Selor, Kendari, Mamuju, Palu, Manado, Jayapura, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.
Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Ambon, Ternate, Sorong, dan Manokwari.
Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Serang, Denpasar, Mataram, dan Banjarmasin.
Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Dabo Singkep, Jawa Barat, Jawa Tengah, perairan Kotabaru, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Sumber : Antara