kab/kota: Pekanbaru

  • Harimau Berburu di Kamp Pekerja Kabupaten Pelalawan

    Harimau Berburu di Kamp Pekerja Kabupaten Pelalawan

    Liputan6.com, Pekanbaru – Seekor harimau sumatra muncul di kamp pekerja sebuah perusahaan pemegang konsesi hutan di Kabupaten Pelalawan, Riau. Si Datuk Belang sedang berburu meskipun lokasi tersebut sudah dipagari serta ditutup terpal.

    Hanya saja, harimau sumatra berukuran dewasa itu sepertinya tidak tertarik dengan sejumlah orang di lokasi. Harimau hanya mengejar ayam serta anjing di lokasi.

     

    Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Ujang Holisudin menyebut kejadian harimau berburu ternak tersebut terjadi pada 13 Januari 2025 siang.

    “Lokasi merupakan wilayah jelajah harimau, di sana ada kamp pekerja,” kata Ujang, Kamis petang, 16 Januari 2025.

    Masuknya harimau ke areal pemukiman pekerja berawal ketika seorang keluar dari lokasi. Pekerja tadi lupa menutup pintu lokasi yang sudah dikelilingi pagar terpal hitam.

    “Harimau masuk melalui pintu tadi, mengejar ayam dan anjing di dalam kamp pekerja,” jelas Ujang.

    Riuh suara ayam serta gonggongan anjing membuat sejumlah pekerja keluar. Harimau menghentikan perburuan dan sempat menatap ke sejumlah pekerja.

    “Harimau kemudian keluar dari pintu tadi, sejumlah pekerja bergegas menutup pintu,” ucap Ujang.

    Tim mitigasi perusahaan menuju ke lokasi setelah mendapat laporan. Pihak perusahaan berusaha menenangkan serta memberikan penyuluhan dan mengecek keamanan di sekitar kamp.

    Tim mitigasi juga memasang kamera pengintai di beberapa titik. Pihak perusahaan juga memantau dari menara api yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Selama 2 hari pemantauan, harimau tidak kelihatan,” kata Ujang.

    Sebagai tindak lanjut, tim mitigasi mengambil ternak serta peliharaan pekerja. Mereka diminta tidak memelihara ternak ataupun hewan peliharaan karena bisa memancing kehadiran harimau.

    “Aktivitas pekerja dipantau perusahaan secara ketat, pekerja diminta beraktivitas sesuai standar operasional prosedur,” ujar Ujang.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • 6
                    
                        Harimau Muncul di Pelalawan, Warga Nekat Merekam dari Jarak Dekat
                        Regional

    6 Harimau Muncul di Pelalawan, Warga Nekat Merekam dari Jarak Dekat Regional

    Harimau Muncul di Pelalawan, Warga Nekat Merekam dari Jarak Dekat
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Beredar video
    harimau sumatera
    muncul di permukiman warga di
    Desa Sorek
    , Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (16/1/2025).
    Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik ini, tampak seekor harimau berukuran besar muncul di lokasi barak tempat tinggal pekerja perkebunan perusahaan.
    Di lokasi kemunculan harimau, tampak ada tiga orang pria.
    Beberapa ekor anjing juga terlihat menggonggong ke arah hewan buas itu.
    Namun, beberapa orang pria yang berada di lokasi bukannya takut atau menjauh, malah nekat merekam video menggunakan ponselnya.
    Mereka dengan santai merekam video dari jarak yang sangat dekat.
    Harimau sempat menatap orang-orang tersebut, lalu berjalan pelan ke arah belakang barak.
    Terkait kemunculan harimau ini, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turun tangan.
    “Tim kami sedang berkoordinasi dengan penanggung jawab lokasi (perusahaan), agar selalu waspada beraktivitas di lokasi tersebut,” kata Kepala
    BBKSDA Riau
    , Genman Suhefti Hasibuan, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Kamis.
    Genman menyebut, lokasi kemunculan harimau sumatera itu merupakan bagian dari habitat atau rumah dan wilayah jelajahnya.
    “Itu lokasinya memang habitat harimau sumatera,” jelas Genman.
    Pihaknya mengimbau warga yang bekerja di lokasi agar meninggalkan sementara lokasi tersebut.
    Bila tidak, dikhawatirkan terjadi serangan harimau terhadap manusia.
    Selain itu, warga juga diminta untuk menjauhkan hewan peliharaannya seperti anjing, karena memancing datangnya harimau.
    “Keluarnya harimau karena faktor kurangnya pakan. Sehingga, mencari makan di luar habitatnya,” tutup Genman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Tak Tuntas, Korban Perundungan di Ponpes Darul Quran Kampar Mengadu ke Kak Seto

    Kasus Tak Tuntas, Korban Perundungan di Ponpes Darul Quran Kampar Mengadu ke Kak Seto

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Fahri Aryan Syaputra (13), korban perundungan (bullying) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Quran, Kabupaten Kampar, Riau mengadu Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto), Rabu (15/1/2025) malam.

    Fahri bersama ibunya Shinta Offianti menemui Kak Seto seusai penutupan Kongres Anak Nasional XIV di Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan untuk mengadukan peristiwa perundungan yang dialami Fahri di Ponpes Darul Quran, Kampar beberapa waktu lalu.

    Pihak keluarga juga meminta pendampingan dan perlindungan LPAI karena hingga kini permasalahan tersebut belum menemui titik terang.

    “Dalam pertemuan semalam, Kak Seto siap mendampingi kita. Namun, kita harus bikin laporan ke LPAI. Insyaallah hari Jumat kita akan membuat laporan. LPAI akan mengawal kasus-kasus yang dialami anak kami sampai tuntas kata Kak Seto kepada kami,” ujar ibu Fahri, Shinta Offianti kepada Beritasatu.com, Kamis (16/1/2025).

    Shinta berharap, pertemuan dengan Kak Seto membuka jalan bagi anaknya untuk mendapat keadilan. “Harapan kami semoga anak kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya dan Fahri bisa bersekolah dan bisa aktif lagi. Kasihan masa depan anak saya,” tutur Shinta.

    Kasus perundungan di Ponpes Darul Quran itu sudah bergulir di Polda Riau. Pihak keluarga menolak diversi (perdamaian) dengan pelaku. Untuk itu, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan dan telah menetapkan tersangka. Walaupun telah ada tersangka, Polda Riau belum menanah pelaku.

    “Kami minta Polda Riau segera menangkap dan menahan pelakunya. Pihak pondok pun bisa dihukum karena kelalaian mereka, biar tidak ada Fahri-fahri lainnya di sekolah tersebut,” pungkasnya.

    Terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Riau Esther Yuliani menegaskan siap mendampingi dan mengungkap kasus dugaan perundungan yang dialami Fahri. Ester menyampaikan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga terkait kasus tersebut.

    “Kita minta (keluarga) untuk membuat laporan kepada LPAI Riau. Agar apa yang akan kami tindak lanjuti jelas informasinya dari keluarga orang tua anak (korban). Kami berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kepentingan anak,” kata Esther.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karabianto mengatakan, penetapan tersangka dalam kasus perundungan ini merupakan tindak lanjut dari proses penyidikan yang dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Riau atas laporan orang tua korban.

    “Kemarin Ditreskrimum sudah melakukan proses diversi tetapi tidak ada titik temu. Sehingga korban tetap melanjutkan perkaranya dan dari penyidik melanjutkan perkaranya ke penyidikan. Untuk yang disangkakan (pelaku) sudah ditetapkan jadi tersangka,” kata Kombes Anom Karabianto.

    Diketahui, Fahri Aryan Syaputra diduga mengalami penganiayaan oleh kakak kelasnya berinisial A dan R pada 31 Juli 2024. Korban mengaku ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku yang menyebabkan luka lebam di pipi dan kepala.

    Fahri sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Panam Kota Pekanbaru selama tiga hari. Korban perundungan di Ponpes Darul Quran itu kemudian menjalani pemeriksaan oleh psikiater di Rumah Sakit Jiwa Tampan.

    Setelah perundungan itu, kondisi psikis dan kesehatan Fahri menurun. Fahri sempat dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Prima Pekanbaru untuk menjalani perawatan.

     

  • Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kampar

    Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kampar

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Tiga kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau terendam banjir. Tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Gunung Sahilan, Kecamatan Kampar Kiri, dan Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Banjir ini disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi dan dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang. 

    Wilayah paling parah terdampak banjir adalah wilayah Gunung Sahilan. Kedalaman air di sini mulai dari setinggi lutut orang dewasa hingga mencapai satu meter. 

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karabianto mengatakan, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo memimpin langsung peninjauan lokasi terdampak banjir tersebut. 

    “Kita meninjau lokasi banjir di Kecamatan Gunung Sahilan. Ada tiga kecamatan terdampak banjir ini. Ada 382 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir ini,” kata Kombes Anom Karabianto, Rabu (15/1/2025) sore. 

    Dijelaskan Kombes Anom, Satgas Penangaanan Banjir Polda Riau telah melihat langsung penahanan korban banjir hingga melakukan upaya evakuasi. Selain itu, Polda Riau juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir Kampar ini. 

    “Kita memitigasi supaya mengurangi dampak banjir tersebut ke warga. Tadi Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain itu kita juga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar,” tutur Anom. 

    Anom menegaskan, hingga banjir surut pihaknya terus disiagakan di lokasi banjir untuk membantu warga yang terdampak. “Semoga kita bisa mengatasi secara bersama-sama melalui kolaborasi TNI, Polri, dan pemerintah daerah sehingga dapat mengurangi penderitaan warga terdampak,” pungkasnya. 

    Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, ada tiga desa di Kecamatan Kampar Kiri yang mengalami banjir terparah di Kabupaten Kampar. Empat desa itu, yakni Desa Kuntu, Desa Teluk Paman Timur, dan Desa Sungai Paku. Ketinggian air mulai dari 40 sentimeter hingga satu meter. 

  • Ramalan Cuaca Hari Ini (16/1): Kota Besar Jakarta hingga Surabaya Bakal Hujan

    Ramalan Cuaca Hari Ini (16/1): Kota Besar Jakarta hingga Surabaya Bakal Hujan

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan masyarakat mayoritas kota-kota besar, mulai dari Surabaya, Jakarta, hingga Palembang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas beragam pada hari ini.

    Prakirawan BMKG Sentia Arianti dalam prakiraan cuaca daring mengatakan hujan disertai petir diprakirakan terjadi hari ini di Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Padang, serta hujan intensitas sedang di wilayah Bandar Lampung.

    Pada waktu yang sama, Sentia mengatakan terdapat potensi hujan ringan di wilayah Sumatera, tepatnya di kota Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi dan Palembang.

    “Di Pulau Jawa diprakirakan cuaca berawan di Surabaya, hujan ringan di kota Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Yogyakarta,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2025).

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, BMKG memperingatkan terdapat potensi hujan petir di wilayah Kupang serta hujan intensitas ringan di Denpasar dan Mataram.

    BMKG juga memprakirakan cuaca hujan di beberapa kota besar di Kalimantan, termasuk curah hujan sedang di Tanjung Selor serta hujan ringan di Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, dan Samarinda.

    Sementara itu untuk wilayah Sulawesi hujan petir berpotensi terjadi di Mamuju disertai kemungkinan hujan ringan di Manado, Gorontalo, Palu, Makassar dan Kendari.

    Di wilayah timur Indonesia, dia menjelaskan BMKG memprakirakan kemungkinan hujan petir di daerah Merauke. Pada saat yang sama terdapat juga potensi turun hujan intensitas ringan di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura.

    BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob di pesisir wilayah Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku dan Maluku Utara.

  • Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Januari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, harga elpiji 5,5 kg dan 12 tidak berubah. 

    Harga elpiji 5,5 kg dan 12 kg masih sama dengan tahun 2024. 

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Kamis 16 Januari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Rentenir Dibunuh dan Anaknya Dikurung, Pelaku Suami Istri Ditangkap di Bengkalis Riau
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

    Rentenir Dibunuh dan Anaknya Dikurung, Pelaku Suami Istri Ditangkap di Bengkalis Riau Regional 15 Januari 2025

    Rentenir Dibunuh dan Anaknya Dikurung, Pelaku Suami Istri Ditangkap di Bengkalis Riau
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap
    pasangan suami istri
    (pasutri) atas kasus pembunuhan terhadap seorang wanita bernama Suryati (51) di Kabupaten Bengkalis, Riau.
    Pasutri tersebut bernama Herman (29) dan Siti Khodijah (28), warga Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bengkalis, AKP Gian Wiatma Jonimandala, mengatakan, pelaku Herman berperan sebagai pembunuh korban.
    Adapun, peran istrinya, Siti Khodijah, adalah mengunci pintu kamar yang di dalamnya ada
    anak angkat
    korban laki-laki berusia 4 tahun.
    “Pelaku Herman mencekik leher korban hingga meninggal dunia. Kemudian, istrinya mengunci pintu kamar yang di dalamnya ada anak korban, agar tidak berteriak dan keluar dari rumah,” ungkap Gian saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/1/2025) malam.
    Gian mengungkapkan, Herman nekat melakukan pembunuhan karena sakit hati kepada korban yang menagih utang.
    Korban diketahui seorang rentenir yang memberikan utang kepada pelaku.
    Terungkapnya kasus pembunuhan ini berawal dari mayat korban yang ditemukan oleh warga telah membusuk di dalam rumahnya di Jalan Batin Betuah, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Minggu (12/1/2025), sekitar pukul 18.00 WIB.
    Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.
    Petugas kepolisian bersama ketua RT masuk ke dalam rumah korban.
    Saat itu, mayat korban ditemukan di depan pintu kamar mandi.
    Kemudian, petugas membuka pintu kamar yang terkunci dan menemukan anak angkat korban dalam kondisi sudah lemas.
    Mayat korban dibawa ke RSUD Bengkalis, sedangkan anak angkatnya dititipkan kepada tetangganya.
    “Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mengarah kepada Herman,” kata Gian.
    Penangkapan pelaku dilakukan tim gabungan Satreskrim Polres Bengkalis, Polsek Mandau, dan dibantu Jatanras Ditreskrimum Polda Riau.
    Pada Senin (13/1/2025), sekitar pukul 21.00 WIB, petugas gabungan mengetahui keberadaan pelaku di wilayah Kota Pekanbaru.
    Pada Selasa dini hari, sekitar pukul 01.44 WIB, petugas menangkap Herman dan istrinya di sebuah hotel.
    Saat diinterogasi polisi, Herman mengakui perbuatannya telah membunuh Suryati.
    Sebelum membunuh, Herman dan istrinya pergi ke rumah korban untuk membayar bunga utang sebanyak Rp 500.000.
    Namun, Suryati memaksa pelaku untuk membayar utang pokok Rp 5 juta.
    “Pada saat korban meminta utang pokok, sehingga terjadi cekcok antara korban dengan pelaku Herman. Korban berkata utang harus dibayar sekarang,” kata Gian.
    Mendengar kata desakan itu, Herman naik darah dan mencekik leher korban hingga tewas.
    Tak hanya membunuh, Herman juga mengambil perhiasan emas yang ada di tubuh dan di laci lemari korban, ATM, dan 1 unit handphone korban.
    Sebelum kabur, istri Herman, Siti Khodijah, mengunci pintu kamar yang di dalamnya ada anak angkat korban.
    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Herman dan istrinya dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tampang Nanang Gimbal Pelaku Penusukan Sandy Permana, Berpindah Tempat Kelabui Kejaran Polisi

    Tampang Nanang Gimbal Pelaku Penusukan Sandy Permana, Berpindah Tempat Kelabui Kejaran Polisi

    Keberadaan terduga pelaku yang menikam Sandy Permana, aktor ‘Mak Lampir’ hingga kini masih misteri

    Berdasarkan informasi yang dikutip dari Youtube Investigasi tvOne, Selasa (14/1/2025), terduga pelaku sulit ditangkap karena berpindah-pindah tempat.

    Pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu pelaku.

    Terduga pelaku diketahui kabur ke daerah Cileungsi, Bogor.

    Adapun terduga pelaku merupakan tetangga korban yang bernama Nanang Irawan (45) alias Gimbal.

    Sandy Permana (46), pemeran karakter Arya Soma dalam sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir) tewas ditusuk tetangganya pada Minggu (12/1/2025) pukul 07.30 WIB.

    Kepolisian telah melakukan serangkaian autopsi pada jasad artis Sandy Permana yang tewas usai ditemukan bersimbah darah penuh luka tusuk di Jalan Perumahan TNI/Polri Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Proses autopsi terhadap jasad dari pemeran serial tv Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir itu dilakukan di RS Polri.

    “Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi-red) pada Minggu (12/1/2025) masuk sekitar pukul 14.00 WIB lebih dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko.

    Hery menuturkan pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan guna mencari penyebab tewasnya Sandy Permana. 

    “Terdapat kekerasan benda tajam dan tumpul pada jenazah,” katanya.

    Menurut Ade Andriani, istri Sandy, suaminya ditusuk menggunakan obeng di bagian leher.

    “Di leher bolong ditusuk pakai obeng. Di wajah ada sayatan pisau. Sayatan juga ada di dada, perut, di bagian belakang, dan kedua tangan banyak sayatan pisau,” kata Ade Andriani, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Selasa (14/1/25). 

    Masih menurut istri Sandy, mendiang suaminya pernah berselisih dengan terduga pelaku beberapa minggu sebelumnya.

    “Masalahnya waktu rapat warga, soal minuman alkohol. Suami saya menegur, tapi dia malah sewot. Sejak itu, saya rasa dia nggak suka sama keluarga kami,” ungkap Ade pada Senin (13/1).

    Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sandy sempat menyebutkan nama ‘Gimbal’ yang diduga pelaku membunuhnya.

    Pelaku diduga bernama Gimbal alias Nanang Irawan yang berusia 45 tahun.

    Ade dan warga lainnya pun mengenali sosok Gimbal karena terduga pelaku tinggal tak jauh dari rumahnya.

    “Si pelaku itu di perumahan ini kurang dekat dengan warga, suaminya, kalau istrinya sama semua kenal, suaminya tertutup,” katanya lagi.

    Menurut Ade, darah korban ditemukan di samping rumah pelaku hingga ke gang sebelah.

    Tak hanya itu, bahkan di sekitar lokasi kejadian, kata dia, ada barang terduga pelaku yang tertinggal.

    “Polisi pas olah TKP nemuin sendal jepit pelaku,” jelasnya.

    Hingga saat ini kata dia, pihaknya belum mengetahui di mana keberadaan Gimbal alias Nanang Irawan (45) itu.

    Namun istri Gimbal mengaku tidak tahu di mana keberadaan sang suami.

    “Kemarin setelah kejadian katanya dia pergi iringan sama istrinya. Tapi ditanya sama polisi istrinya bilang antar anak sekolah, kata polisi sekolah apa ini kan hari Minggu,” tutur Ade lagi.

    Ade pun sempat curiga dengan keterangan istri Gimbal yang terkesan menutupi keberadaan suaminya.

    “Kemarin polisi bilang istrinya aja ngasih keterangan palsu. Masa iya istrinya gak tahu kalau suaminya berantem di situ,” kata dia.

    Sudarmaji selaku Ketua RT setempat mengungkapkan korban yang mengendarai sepeda listrik saat itu hendak ke rumahnya usai memberi pakan ternak dihampiri oleh terduga pelaku. 

    Korban tiba-tiba ditikam menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka. Sementara pelaku langsung melarikan diri. 

    “Ada warga dari RT lain yang mengetahui kejadian itu (penikaman), korban dan pelaku saling mengenal,” katanya. 

    Pupus Sudarmaji mengatakan, sebelum peristiwa tersebut, sempat ada rapat warga di lingkungan korban. Saat itu terjadi perdebatan antara korban dan terduga pelaku. 

    “Kita ada kegiatan lingkungan, rapat warga, di situ terjadi perdebatan, dan dari perdebatan itu membuat korban tidak senang dan berencana memberikan somasi kepada tersangka, dugaan dendam pribadi,” tuturnya. 

    Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Kasat Reskrim Polres Bekasi, mengungkapkan bahwa Sandy mengalami beberapa luka tusuk di dada, perut, dan leher.

    “Awalnya ditemukan oleh tetangga-tetangganya sekitar pukul 7 pagi. Ada yang teriak minta tolong saat melihat korban,” ujar Onkoseno.

    Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Sandy Permana tidak tertolong. Hingga kini, polisi masih memburu terduga pelaku yang langsung kabur setelah kejadian.

    Nama Sandy melambung saat memerankan Arya Soma dalam Misteri Gunung Merapi 3. 

    Sinetron ini menjadi salah satu tontonan ikonis Indonesia, bersaing dengan kisah kolosal lainnya seperti Tutur Tinular.

    Selain berkarier di dunia hiburan, Sandy juga sempat mencoba peruntungan di dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi pada pemilu 2024 bersama Partai Hanura.

    (*)

  • BMKG Ingatkan Hujan Petir Menghantui Beberapa Kota Besar Indonesia

    BMKG Ingatkan Hujan Petir Menghantui Beberapa Kota Besar Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memprakirakan seluruh kota besar di Indonesia diguyur hujan dengan intensitas yang berbeda-beda pada hari ini.

    “Kita mulai dari Pulau Sumatera. Diprakirakan hujan ringan di wilayah Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang. Waspadai hujan petir yang terjadi di Tanjung Pinang,” kata Prakirawati BMKG Eriska Febriati melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa.

    Masih di Pulau Sumatera, Eriska memaparkan hujan ringan diprakirakan mengguyur wilayah Jambi, Palembang, dan Lampung.

    Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di Bengkulu dan Pangkal Pinang untuk mewaspadai hujan petir yang akan terjadi.

    “Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan hujan ringan di wilayah Jakarta dan Serang, hujan sedang terjadi di Bandung, dan waspadai hujan petir di wilayah Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya,” ujarnya.

    Sedangkan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, kata Eriska, diprakirakan hujan ringan di Denpasar dan Mataram, serta hujan disertai petir di wilayah Kupang.

    Adapun di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprakirakan mengguyur wilayah Pontianak dan Samarinda. Sementara, hujan petir diprakirakan turun wilayah Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    “Beralih ke Pulau Sulawesi, diprakirakan hujan ringan di wilayah Palu, Gorontalo, Kendari, dan Makassar. Hujan sedang terjadi di Mamuju, dan waspadai hujan petir di Manado,” lanjutnya.

    Sementara di wilayah Timur Indonesia, Eriska memaparkan hujan ringan diprakirakan terjadi di wilayah Sorong, Ambon, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya.

  • BMKG prakirakan seluruh kota besar di Indonesia diguyur hujan hari ini

    BMKG prakirakan seluruh kota besar di Indonesia diguyur hujan hari ini

    Ilustrasi – Sejumlah karyawati menyeberangi jalan yang tergenang air di depan gedung perkantoran saat hujan ringan. (ANTARA/Muhammad Adimaja/am.)

    BMKG prakirakan seluruh kota besar di Indonesia diguyur hujan hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 14 Januari 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memprakirakan seluruh kota besar di Indonesia diguyur hujan dengan intensitas yang berbeda-beda pada hari ini.  

    “Kita mulai dari Pulau Sumatera. Diprakirakan hujan ringan di wilayah Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang. Waspadai hujan petir yang terjadi di Tanjung Pinang,” kata Prakirawati BMKG Eriska Febriati melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa.

    Masih di Pulau Sumatera, Eriska memaparkan hujan ringan diprakirakan mengguyur wilayah Jambi, Palembang, dan Lampung.  Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di Bengkulu dan Pangkal Pinang untuk mewaspadai hujan petir yang akan terjadi.  

    “Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan hujan ringan di wilayah Jakarta dan Serang, hujan sedang terjadi di Bandung, dan waspadai hujan petir di wilayah Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya,” ujarnya.  

    Sedangkan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, kata Eriska, diprakirakan hujan ringan di Denpasar dan Mataram, serta hujan disertai petir di wilayah Kupang.  Adapun di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprakirakan mengguyur wilayah Pontianak dan Samarinda. Sementara, hujan petir diprakirakan turun wilayah Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin. 

    “Beralih ke Pulau Sulawesi, diprakirakan hujan ringan di wilayah Palu, Gorontalo, Kendari, dan Makassar. Hujan sedang terjadi di Mamuju, dan waspadai hujan petir di Manado,” lanjutnya.

    Sementara di wilayah Timur Indonesia, Eriska memaparkan hujan ringan diprakirakan terjadi di wilayah Sorong, Ambon, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya.   Adapun hujan sedang diprakirakan terjadi di Nabire, serta hujan petir di Ternate dan Merauke.  

    Eriska mengingatkan kepada masyarakat bahwa paparannya tersebut merupakan gambaran umum dari prakiraan cuaca yang akan terjadi di masing-masing wilayah, adapun untuk informasi cuaca yang diperbarui secara berkala, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi Info BMKG, laman web bmkg.go.id, serta media sosial @infobmkg.

    Sumber : Antara